pemeriksaan orthopedi

76
PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Upload: roro-widyastuti

Post on 11-Aug-2015

150 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Page 2: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

GAMBARAN KLINISANAMNESIS • Penderita datang mungkin diikuti ketidakmampuan

menggunakan anggota gerak• Penderita datang karena adanya nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi anggota gerak, deformitas, kelainan gerak, krepitasi

PEMERIKSAAN FISIK Perhatikan ada atau tidaknya :• Syok, anemia atau perdarahan• Kerusakan organ lain (otak, sumsum tulang, organ toraks,dll)• Faktor predisposisi ( fraktur patologis )

Page 3: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

PEMERIKSAAN LOKAL 1. Inspeksi ( Look ) Perhatikan postur pasien Bandingkan dengan bagian yang sehat Perhatikan posisi anggota gerak Keadaan umum penderita secara keseluruhan Ekspresi wajah karena nyeri Adanya tanda anemia atau perdarahan Apakah terdapat luka di kulit dan jaringan lunak untuk (membedakan fraktur terbuka atau tertutup) Perhatikan adanya deformitas (angulasi, rotasi ) Apakah ada trauma pada organ lain Perhatikan kondisi mental penderita Keadaan vaskularisasi

Page 4: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

2. Palpasi ( Feel ) Lakukan palpasi dengan hati hati karena penderita

biasanya mengeluh sangat nyeri. Hal yang perlu di perhatikan :

Temperatur setempat yang meningkat Nyeri tekan Krepitasi Pemeriksaan vaskuler daerah distal trauma ( a.radialis, a.dorsalis, a.tibialis posterior) Pengukuran tungkai terutama pada tungkai bawah untuk mengetahui adanya perbedaan panjang tungkai

Page 5: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

3. Pergerakan ( Move )• Dilakukan dengan cara meminta penderita menggerakkan

secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal pada daerah yang dikeluhkan

• Tentukan range of motion (ROM)• Pada penderita dengan fraktur maka setiap gerakan akan

menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar karena dapat juga merusak jaringan lunak ( pembuluh darah dan saraf )

4. Pemeriksaan neurologis • Berupa pemeriksaan saraf sensoris dan motoris

Page 6: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

PEMERIKSAAN PERGERAKAN PASIF

Page 7: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

5. Pemeriksaan Radiologis Dengan pemeriksaan klinis kita sudah dapat mencurigai adanya fraktur, tetapi perlu pemeriksaan radiologis untukmenentukan keadaan, lokasi fraktur. Tujuan Pemeriksaan Radiologis : Mempelajari gambaran normal tulang dan sendiKonfirmasi adanya frakturMelihat pergerakan & konfigurasi fragmen Menentukan teknik tindakanMenenentukan fraktur intra atau ekstra artikulerMelihat adanya keadaan patologis tulangMelihat benda asing

Page 8: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

INFEKSI

Infeksi bakteri piogenik

Infeksi bakteri granulomatosa

Page 9: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

INFEKSI

• Osteomielitis hematogen akut • Osteomielitis hematogen subakut • Osteomielitis kronik • Osteomielitis akibat fraktur terbuka atau pasca

operasi• Artritis supuratif akut

Infeksi bakteri piogenik

• Infeksi turbekulosa• penyakit Caffey • Infeksi spirochaeta • Bruselosis • infeksi jamur

Infeksi bakteri granulomatosa

Page 10: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis hematogen akut

Merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang disebabkan oleh bakteri piogen, dimana mikro-organisme berasal dari fokus ditempat lain, dan beredar di

sirkulasi darah

Page 11: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis hematogen akut Pemeriksaan fisik yang ditemukan

Inspeksi : - bengkak - gangguan pergerakan sendi

Palpasi :- teraba hangat - edema (+)- nyeri tekan (+)

Biasanya pada orang dewasa terjadi di vertebra torako-lumbal

Page 12: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Pemeriksaan lab, penunjang

Pemeriksaan

laboratorium

•Pemeriksaan darah :

•Pemeriksaan feses

•Pemeriksaan biopsi

Radiologi

•Soft tissue swelling

•Destruksi tulang pada metafisis

•Pembentukan tulang baru di bawah periosteum

USG •Efusi pada sendi

Page 13: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI
Page 14: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis hematogen subakut

Page 15: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Pemeriksaan fisik

• Biasanya ditemukan pd anak-anak dan remaja a. Inspeksi

- edema - atrofi otot - pergerakan terbatas : pincang

b. Palpasi - edema - nyeri tekan pd daerah sendi

Page 16: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI
Page 17: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis kronis

Disebabkan karena pengobatan yang tidak adekuat, maka akan berkembang menjadi

kronik

Page 18: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Pemeriksaan fisik

Ditandai dengan : - sekuester dengan fistel kronik pd

ekstremitas, yang mengeluarkan nanah - biasanya disertai patah tulang yang

patologik- bisa terjadi cacat yang berupa

deformitas

Page 19: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Pemeriksaan penunjang rontgen

Osteomyelitis kronk

Page 20: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis akibat fraktur terbuka atau pasca operasi

Pada patah tulang mudah terjadi infeksi, maka dapat tjd gambaran klinis yang sama pd

osteomyelitis kronis

Disertai dengan tanda infeksi pasca trauma :Demam, dan di lokasi osteomielitis nya

hiperemis, edema, pengeluaran cairan , disertai fraktur dan nyeri tekan

Page 21: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomielitis akibat pasca operasi

• Terjadi segera setelah operasi atau beberapa bulan kemudian

• Akibat kontaminasi bakteri pd saat pembedahan

• Paling ditakuti pasca operasi artroplasti

Page 22: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Artritis supuratif akut

-Terjadi krn infeksi Staphylococcus aureus pd dewasa, pada bayi karena Hemofilus influenza - pd bayi tjd kerusakan pd epifisis -Pd anak-anak tjd oklusi vaskuler shg tjd nekrosis epifisis-Pd dewasa tjd kerusakan pd tulang rawan sendi

Page 23: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Pemeriksaan fisik :Lakukan pemeriksan pd sendi panggul dan

adanya kemungkinan sumber infeksi dari tali pusat

Nyeri pada sendi besar disertai pembengkakanDisertai demam tinggi Gerakan sendi mjd terbatas atau sama sekali

tidak bisa digerakan krn nyeri

Page 24: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Infeksi granulomatosa

Page 25: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Infeksi tuberkulosa

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan : - Nyeri tekan pada pinggang atau punggung - Bila sudah terjadi destruksi vertebra akan berakibat kompresi

pd vertebra(terlihat pd Rontgen)- Dan jika sudah terjadi kompresi, maka akan terbentuk gibbus- Selanjutnya akan terbentuk abses, abses dapat turun ke

rongga retroperitoneal (teraba pd palpasi abdomen), dan turun ke regio inguinal, teraba sebagai benjolan

- Abses dpt mendesak medulla spinalis sehingga dpt tjd Paraplegi

Page 26: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Rontgen

Page 27: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Penyakit Caffey

• Mrpkn pnyakit yg diderita anak usia 6 bln• Penyebab belum diketahui • Pd pemeriksaan fisik :

- terdapat nyeri tekan pada tulang-tulang panjang, dapat juga pada os mandibula maupun os skapula

• Penyakit ini dpt sembuh spontan

Page 28: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Penyakit Caffey

Rontgen

Page 29: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Infeksi spirochaeta

• Terjadi pada anak – anak • Akibat infeksi Treponema pallidum • Dapat ditemukan :

- splenomegali- pembengkakan pd tulang panjang

terutama tibia - sukar digerakkan sendi nya oleh karena

sakit

Page 30: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Bruselosis • Mrupakan suatu infeksi subakut/kronik granulomatosa

pd tulang dan sendi• Biasanya terdapat pd petani yang sering kontak dengan

binatang• Infeksi terjadi jika meminum susu dan produk-produknya• Pada pemeriksaan ditemukan :

- demam - nyeri pada sendi dan tulang belakang- disertai pembengkakan sendi, pergerakan sendi menjadi terbatas

Page 31: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Bruselosis

-Terdapat penyempitan ruang sendi

- destruksi tulang -Dapat tjd osteoporosis

Page 32: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor Asal Jaringan Tulang

osteoma Osteoid osteoma

osteoblastoma

Tumor jinak

Osteogenik sarkoma Parosteal

osteosarkoma

Tumor ganas

Page 33: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteoma

Pemeriksaan fisik

• Bentuk kecil tapi bisa membesar

• Gejala lain (-)• Lokasi tulang tengkorak

seperti maksila, mandibula, palatum, sinus paranasal, tulang panjang (tibia, femur, falang)

Pemeriksaan penunjang

• Radiologis bentuk bulat, batas tegas tanpa ada destruksi tulang

Page 34: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteoid osteoma

Pemeriksaan fisik

• Nyeri (+)• Lokasi femur (25%),

tibia (25%), tulang belakang

Pemeriksaan penunjang

• Radiologis daerah radiolusen (nidus) di diafisis dan dikelilingi daerah sklerosis yang padat dan penebalan kortikal yang merupakan reaksi pembentukan tulang

Page 35: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteogenik sarkoma

Pemeriksaan fisik

• Lokasi metafisis tulang panjang (femur distal, tibia proksimal), radius distal, humerus proksimal

Pemeriksaan radiologis

• Tipe osteolitik proses destruksi lebih menonjol

• Tipe osteoblastik pembentukan tulang

• Tipe campuran proses osteoblastik dan osteolitik yang seimbang

Page 36: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Parosteal osteosarkoma

Pemeriksaan fisik

• Massa tulang yang keras

• Lokasi metafisis femur bagian distal, belakang femur, humerus dan tibia

Pemeriksaan radiologis

• Bayangan padat yang mengarah keluar korteks dan mendesak jaringan lunak sekitarnya serta dapat menonjol ke kulit

Page 37: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor Asal Jaringan Tulang Rawan

Kondroma osteokondroma

Kondroblastoma jinak

Fibroma kondromiksoid

Tumor jinak

kondrosarkoma Kondrosarkoma

juksta kortikal

osteoklastoma

Tumor ganas

Page 38: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kondroma

Pemeriksaan fisik

• Benjolan tidak nyeri• Lokasi tulang

tangan, kaki, iga, tulang-tulang panjang

Pemeriksaan radiologis

• Daerah radiolusen yang bersifat sentral antara metafisis dan diafisis

• Ekspansi tulang• Bintik-bintik kalsifikasi

pada daerah lusen

Page 39: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteokondroma

Pemeriksaan fisik

• Nyeri pada penekanan bursa atau jaringan lunak sekitar

• Benjolan keras pada daerah sekitar lesi

• Lokasi metafisis tulang panjang khususnya femur distal, tibia proksimal, humerus proksimal,skapula, ilium

Pemeriksaan radiologis

• Penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksositosis yang muncul dari metafisis

Page 40: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kondroblastoma Jinak

Pemeriksaan fisik

• Nyeri terutama pada persendian

• Lokasi epifisis dan berkembang ke arah metafisis. Biasanya di epifisis tibia proksimal, femur distal, humerus proksimal

Pemeriksaan radiologis

• Rarefaksi yang jelas pada tulang kanselosa yang dapat melebar di luar dari daerah garis epifisis

• Bentuk eksentrik dengan korteks yang tipis

Page 41: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Fibroma Kondromiksoid

Pemeriksaan fisik

• Lokasi metafisis tulang panjang atau tulang-tulang kecil pada tarsal dan metatarsal

Pemeriksaan radiologis

• Daerah radiolusen yang bulat/oval terletak eksentris pada metafisis dan dapat meluas sampai ke diafisis tulang panjang

• Berbatas tegas dan kadang pinggiran sklerotik

• Korteks sering menipis

Page 42: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kondrosarkoma

Pemeriksaan fisik

• Lokasi panggul, bahu, lutut

Pemeriksaan radiologis

• Bayangan tumor yang besar dan kadang meluas ke luar dari korteks sampai ke dalam jaringa lunak

• Perkabutan yang ireguler denga trnaslusen yang ringan serta bintik-bintik kalsifikasi dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi

• Pembentukan jaringan periosteal dan pembentukan segitiga Codman

Page 43: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kondrosarkoma Juksta Kortikal

Pemeriksaan fisik

• Lokasi femur distal, tibia proksimal, humerus proksimal

Pemeriksaan radiologis

• Lesi terlihat radiolusen dengan bintik-bintik kalsifikasi

Page 44: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteoklastoma

Pemeriksaan fisik

• Lokasi epifisis tulang panjang seperti tibia proksimal, femur distal, humerus proksimal, radius distal

Pemeriksaan radiologis

• Daerah radiolusen, lesi kistik yang eksentris pada ujung-ujung tulang yang dibatasi oleh tulang subkondral

• Korteks tulang terlihat menipis dan menggembung biasanya pada 1 sisi permukaan sendi

• Kadang ada trabekulasi

Page 45: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor Asal Sumsum Tulang

Sarkoma ewing

Retikulo sarkoma tulang

Mieloma multipel

plasmasitoma

Page 46: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Sarkoma Ewing

• Lokasi diafsis dan metafisis tulang panjang (femur, tibia, humerus, fibula) atau pada tulang pipih

Pemeriksaan fisik

• Destruksi tulang pada daerah lesi terutama pada diafisis disertai dengan pembentukan tulang baru sepanjang diafisis tulang panjang berbentuk fusiform di luar lesi (onion skin appearance)

• Segitiga Codman

Pemeriksaan radiologis

Page 47: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Retikulo sarkoma tulang

• Lokasi tulang panjang

Pemeriksaan fisik

• Bintik-bintik destruksi tulang biasanya pada daerah sumsum tulang

• Lesi multipel

Pemeriksaan radiologis

Page 48: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Mieloma multipel

• Lokasi berasal dari sumsum tulang dan menyebar ke tulang yang lain seperti tulang belakang, panggul, iga, sternum dan tengkorak

Pemeriksaan fisik

• Densitas tulang berkurangakibat osteoporosis• Daerah osteolitik yang bulat• Rarefaksi sumsum tulang• Punched out• Penipisan korteks tulang

Pemeriksaan radiologis

Page 49: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Plasmasitoma

Mieloma soliter

Nyeri atau benjolan dan mungkin disertai fraktur patologis

• Lesi osteolitik yang bersifat multilokuler

Pemeriksaan radiologis

Page 50: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor Vaskuler• hemangioma• Limfangioma• Tumor glomusTumor jinak

• hemangioendotelioma• Hemangioperisitomaintermediate

• angiosarkoma

Tumor ganas

Page 51: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Hemangioma

Berifat soliter atau multipel

Ditemukan pada tulang belakang dan tengkorak

Tanpa gejala klinis yang jelas

Page 52: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Limfangioma

Bentuk kistik yang berdilatasi

Berifat multipel dan mungkin disertai limfangioma pada jaringan lunak

Page 53: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor Glomus

Lokasi pada falang terminal di bawah kuku

Nyeri tekan pada daerah falangs terminal

Daerah kebiru-biruan pada bawah kuku

Pemeriksaan radiologis• Erosi pada tulang falangs terminal akibat penekanan tulang

Page 54: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Hemangioendotelioma

Sangat jarang ditemukan

Bersifat multipel

Page 55: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Hemangioperisitoma

Tumor agresif yang bisa menjadi

ganas

Page 56: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Angiosarkoma

Tumor ganas yang jarang ditemukan

Bersifat multipel

Dapat terjadi pada jaringan lunak

Page 57: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Tumor asal jaringan ikat lainnya

Fibroma desmoplastik

Lipoma

Tumor jinak

Fibrosarkoma

Fibrosarkoma sekunder

Liposarkoma

Mesenkimoma ganas

Sarkoma tak berdiferensiasi

Tumor ganas

Page 58: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Fibrosarkoma

Lokasi

Metafisis femur dan tibia

Dapat meluas sampai ke epifisis

Umumnya bersifat sentral tapi bisa juga eksentris

Pemeriksaan radiologis

Lobulasi dan trabekulasi ireguler (melting away)

Reaksi superiosteal tulang tapi tidak terdapat

pembentukan tulang baru

Page 59: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Fibrosarkoma Sekunder

Timbul akibat penyakit paget, osteitis pasca radiasi dn lesi tulang rawan yang disertai deposisi kalsium

Page 60: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

• Timbul akibat penyakit paget, osteitis pasca radiasi dn lesi tulang rawan yang disertai deposisi kalsium

Fibrosarkoma sekunder

• Ditemukan diferensiasi lipoblastik yaitu lipoblas yang atipik dengan tingkat difernsiasi yang berbeda

Liposarkoma

• Tumor ganas yang berasal dari jaringa ikat• Gambaran struktural multipel

Mesenkimoma ganas

• Struktur sel spindle yang pleomorf• Tidak ditemukan bentuk diferensiasi histologik yang spesifik

Sarkoma tak berdiferensiasi

Page 61: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

PEMERIKSAAN TRAUMA (Fraktur)Trauma : Keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu sebab Penyebab Trauma :1. Kecelakaan lalu lintas2. Kecelakaan kerja3. Cedera olah raga

Akibat dari Trauma :4. Biaya perawatan yang besar5. Angka kematian yang tinggi6. Hilangnya waktu kerja 7. Kecacatan sementara dan permanen

Page 62: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI
Page 63: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

4 Prinsip pemeriksan & penanganan fraktur1. Recognition (diagnosis dan penilaian fraktur )

periksa : - Lokalisasi fraktur - Bentuk fraktur - Komplikasi yang dapat terjadi 2. Reduction Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan posisi

yang baik, yaitu : - Alignment sempurna - Aposisi sempurna 3. Retention (immobilisasi fraktur)

4. Rehabilitation (mengembalikan fungsional semaksimal mungkin)

Page 64: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Contoh gambaran rontgen fraktur

Page 65: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

PEMERIKSAANORTHOPEDI

• Penyakit Metabolik

Page 66: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Rickets

Pemeriksaan fisik: Pem penunjang• Lab:• Kalsium serum rendah,

fosfor serum mungkin rendah, dan fosfatase alkali tinggi.

• Radiologi:• Deformitas• Kepadatan tulang berkurang

Page 67: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteomalasia(terjadi pada orang dewasa)

Pemeriksaan fisik• Kifosis• Kelemahan otot

Pemeriksaan penunjang

• Lab:• Kalsium serum rendah, fosfor

serum mungkin rendah, dan fosfatase alkali tinggi.

• Radiologi:– Kepadatan tulang berkurang– pseudofracture

• Bone biopsy bone softening

Page 68: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Osteoporosis

Pemeriksaan fisik:• Postur kyphosithorakal• Fraktur patologik

Pemeriksaan Penunjang• Radiologik:

– Rarefraksi pada semua tulang– Korteks tulang tipis– Perubahan bentuk korpus

vertebra

• BMD (bone mineral density)

Page 69: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Paget's Disease

Pemeriksaan fisik• Deformitas tulang enlarged

skull, kifosis, genu varum• Fraktur tulang, os.femur >>

Pemeriksaan Penunjang• Lab:

– bone-specific alkaline phosphatase (BSAP) ↑

• Radiologi:– Osteolitik– Osteosklerotik

• Bone scanning

Page 70: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Paget's Disease

Page 71: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Gigantisme

Pemeriksaan fisik:

• TB >>• Obesitas• Makrosefali• Ukuran tangan dan kaki

yang besar

Pemeriksaan Penunjang• Lab:

– Serum IGF-I meningkat– GH meningkat

• CT scan, MRI untuk mengetahui apakah ada adenoma hipofisis

Page 72: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Akromegali

Pemeriksaan fisik:• Rahang membesar, juga

hidung dan supraorbital• Ekstremitas menebal

Pemeriksaan Penunjang• Lab:

– Serum IGF-I meningkat– GH meningkat

• CT scan, MRI untuk mengetahui apakah ada adenoma hipofisis

Page 73: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kretinisme

• Pemeriksaan fisik:• Raut muka yang kasar• Umbilical hernia• Kulit kering• Pertumbuhan

terlambat• Myxedema• Goiter

Page 74: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Kretinisme

• Pem penunjang:• F T4 ↓• TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ↑• Thyroid scanning• Foto rontgen sendi lutut lateral tidak

terlihat pusat penulangan

Page 75: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Hiperparatiroidisme

Pemeriksaan Fisik• Nyeri tulang• Osteoporosis

– Kifosis– Fraktur patologis

Pemeriksaan Penunjang• Radiologi

– Subperiosteal bone resorption

Page 76: PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Sindroma Cushing• Pemeriksaan Fisik

– Moon face– Obesitas– Kelemahan otot proksimal– Osteoporosis

• Kifosis• Fraktur patologis