PEMERIKSAAN KEDOKTERAN PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK PADA KORBAN FORENSIK PADA KORBAN

MENINGGAL BAGIAN IMENINGGAL BAGIAN I

Taufik SuryadiTaufik Suryadi

SISTEMATIKA SISTEMATIKA

TANATOLOGI DAN TANATOLOGI DAN PENENTUAN LAMA KEMATIANPENENTUAN LAMA KEMATIAN

AUTOPSI DAN SEBAB AUTOPSI DAN SEBAB KEMATIANKEMATIAN

PENGGALIAN KUBURANPENGGALIAN KUBURAN PEMERIKSAAN DI TKPPEMERIKSAAN DI TKP

THANATOLOGI DAN

PENENTUAN SAAT KEMATIAN

DEFINISI :

ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PERUBAHAN YANG TERJADI SETELAH KEMATIAN

KLASIFIKASI :

I. TANDA SEGERA/IMMEDIATE

II. TANDA DINI / EARLY

III. TANDA LANJUTAN

THANATOLOGITHANATOLOGI

TANDA – TANDA SEGERA

• Terhentinya sirkulasi dan respirasi secara permanen

TANDA DINI

1. Perubahan pada mata

2. Perubahan pada kulit

3. Penurunan suhu tubuh

4. Lebam mayat

TANDA LANJUTAN

1. Kaku mayat

2. Pembusukan

3. Adipocere

4. Mummifikasi

1. TANDA SEGERA

- Kematian somatik / klinik

- Dijumpai :

A. Henti sirkulasi

• Physical diagnostik :

Auskultasi selama 5 menit terus menerus

• Subsidiari test :

a. Magnus’s test

b. Diaphanous test

c. Icard’s test

d. Penekanan ujung kuku

e. Meletakkan benda panas

f. Pemotongan arteri kecil

g. EKG selama 5 menit

B. Henti respirasi

• Physical diagnostik :

Auskultasi selama 5 menit terus menerus

• Subsidiari test :

a. Meletakkan kaca di depan hidung dan mulut

b. Mendekatkan kapas atau bulu ayam di depan hidung dan mulut

2. PERUBAHAN PADA MATA

Dijumpai :

- Selaput bening mata keruh

- Reflex cahaya hilang

- Tekanan intra okuler menurun

3. PERUBAHAN PADA KULIT

Dijumpai : - Kulit tidak bercahaya dan pucat

- Elastisitas kulit hilang

4. PENURUNAN SUHU TUBUH

Dipengaruhi beberapa faktor : - Umur

- Suhu sekitar

- Gizi - Pakaian penutup

- Ruangan - Penyakit sebelumnya

5. LEBAM MAYAT

= Livor Mortis = Post Mortem Staining= Post Mortem Lividity= Suggilation= Hypostasis= Vibices= Lijkvlekken ( Belanda )= Bintik Mayat

PROSES :

- Gravitasi

- Pengembungan kapiler dan vena-vena kecil

- Lokasi tergantung posisi mayat

- Tampak ½ - 2 jam setelah kematian

- Bila < 6 jam dirobah posisinya

dijumpai di tempat lain

- Bila dibawah 6 jam ditekan warna pucat

- Bila > 6 jam ditekan warna tidak berobah

- Berhentinya aliran

- Pada bagian terbawah tubuh

ASPEK MEDIKOLEGAL DARI LEBAM MAYAT

1. Tanda pasti kematian

2. Lama kematian

3. Posisi mayat

4. Sebab Kematian

5. Cara kematian dan distribusi

6. KAKU MAYAT

3 Fase setelah kematian :

1. Fase Relaxasasi Primer ( Flacidity )

2. Fase Rigor Mortis ( Cadaveric Rigidity )

3. Fase Relaxasi Sekunder

Ad. 1. Fase Relaxasasi Primer

- Relaxasi tonus otot

- Otot masih bereaksi terhadap stimulus externa

Cadangan Glikogen otot di pecah

Ad. 2. Fase Rigor Mortis

Pada cadangan Glikogen ↓ ATP tidak dibentuk Actinomyosin menggumpal kontraksi Rigor Mortis

Ad. 3. Fase Relaxasasi Sekunder

Setelah Rigor Mortis otot-otot jadi lunak dan tidak bereaksi terhadap stimulus

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

1. Umur

2. Keadaan otot

3. Cara kematian

4. Keadaan Sekeliling

KEADAAN YANG MENSIMULASI RIGOR MORTIS

a. Heat Stiffening

b. Cold Stiffening

c. Cadaveric spasm

7. PEMBUSUKAN = Putrefaction

= Decomposition

Merupakan stadium lanjut resolusi tubuh dari organik inorganik

Proses pembusukan dibagi 2 bagian :

a. Autolysis

b. Aktivitas bakteri

• Pada kematian tubuh, jaringan menghasilkan enzim yang merusak jaringan itu sendiri.

• Proses ini dimulai 3 - 4 jam sesudah kematian. Berlanjut selama 2 - 3 hari.

A. Autolysis

B. Aktivitas Bakteri

Pada kematian, bakteri di usus masuk ke pembuluh darah hemolysis darah dan pembusukan.

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMODIFIKASI PEMBUSUKAN MEMODIFIKASI PEMBUSUKAN

A. Faktor EksternalA. Faktor Eksternal • Pemanasan dan pembekuan

• Kelembaban

• Udara

• Cara penguburan

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMODIFIKASI PEMBUSUKANMEMODIFIKASI PEMBUSUKAN

B. Faktor Internal B. Faktor Internal

• Umur dan kondisi tubuh

• Sex

• Cara kematian

8. 8. ADIPOCEREADIPOCERE

♠Bertambah cepat pada media yang lembab Bertambah cepat pada media yang lembab dan cukup air.dan cukup air.

= saponifikasi= saponifikasi

♠ Jaringan lemak tubuh dihidrolisa menjadi Jaringan lemak tubuh dihidrolisa menjadi asam lemak jenuh.asam lemak jenuh.♠ Di daerah tropis, memerlukan waktu 3 – 6 Di daerah tropis, memerlukan waktu 3 – 6 minggu , bertahan sampai 20 tahun atau minggu , bertahan sampai 20 tahun atau lebihlebih..

MEDIKOLEGAL DARI ADIPOCEREMEDIKOLEGAL DARI ADIPOCERE

1. Menentukan identitas

2. Menentukan penyebab kematian

3. Menentukan saat kematian

4.Menentukan tempat kematian

9. 9. MUMMIFIKASIMUMMIFIKASI

Proses dehidrasi atau pengeringan jaringan sesudah kematian sehingga kulit jadi kering, berkerut, warna coklat, melekat erat pada tulang, rambut kepala.

Panas yang tinggi dan udara yang kering menghalangi terjadinya pembusukan, biasa dijumpai di daerah gurun pasir.

Waktu terjadi mummifikasi bervariasi , dari 3 bulan s/d ± 2 tahun.

ASPEK MEDIKOLEGAL DARI ASPEK MEDIKOLEGAL DARI MUMMIFIKASIMUMMIFIKASI

1. Menentukan identitas

2. Menentukan sebab kematian

3. Menentukan tempat / lokasi kematian.

AUTOPSI DAN AUTOPSI DAN PENENTUAN SEBAB PENENTUAN SEBAB

KEMATIANKEMATIAN

Peran PF pada TKPPeran PF pada TKP

Membantu kepolisian dalam penentuan cara Membantu kepolisian dalam penentuan cara kematian (Manner of death) : Pembunuhan, kematian (Manner of death) : Pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan.bunuh diri, kecelakaan.

Menegakkan penyebab (Cause of death) dan Menegakkan penyebab (Cause of death) dan mekanisme kematian.mekanisme kematian.

Memperkirakan saat kematianMemperkirakan saat kematian Membantu polisi dalam rekonstruksi kejadianMembantu polisi dalam rekonstruksi kejadian Membantu polisi dalam menentukan alat yang Membantu polisi dalam menentukan alat yang

digunakan pada tindak pidanadigunakan pada tindak pidana Membantu polisi dalam menentukan identitas Membantu polisi dalam menentukan identitas

korban yang tidak dikenalkorban yang tidak dikenal Saksi ahliSaksi ahli

Jika tindak pidana terjadi Jika tindak pidana terjadi

PEMERIKSAAN DI TKP, AUTOPSIPEMERIKSAAN DI TKP, AUTOPSI AUTOPSI PF: MENGUMPULKAN AUTOPSI PF: MENGUMPULKAN

BUKTI TINDAK PIDANA (VER)BUKTI TINDAK PIDANA (VER) SIDANG PENGADILAN: SAKSI SIDANG PENGADILAN: SAKSI

AHLI (A CHARGE ATAU A DE AHLI (A CHARGE ATAU A DE CHARGE)CHARGE)

AUTOPSI?AUTOPSI?

PROSEDUR MEDIKOLEGAL PADA PROSEDUR MEDIKOLEGAL PADA JENAZAH DIMANA MEMBUKA JENAZAH DIMANA MEMBUKA RONGGA KEPALA, DADA DAN PERUT RONGGA KEPALA, DADA DAN PERUT SERTA ORGAN DALAM UNTUK SERTA ORGAN DALAM UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB DAN MENENTUKAN PENYEBAB DAN MEKANISME KEMATIANMEKANISME KEMATIAN

PEMBAGIAN AUTOPSIPEMBAGIAN AUTOPSI

AUTOPSI MEDIKOLEGALAUTOPSI MEDIKOLEGAL AUTOPSI KLINIKAUTOPSI KLINIK AUTOPSI ANATOMIKAUTOPSI ANATOMIK

Fungsi autopsiFungsi autopsi

Fungsi pendidikanFungsi pendidikan Fungsi penelitianFungsi penelitian Fungsi kontrol untuk penelitian klinisFungsi kontrol untuk penelitian klinis Statistik medik, epidemiologi, genetika, populasiStatistik medik, epidemiologi, genetika, populasi Kesehatan masyarakat: D/, Th?, pencegahanKesehatan masyarakat: D/, Th?, pencegahan Prosedur medikolegalProsedur medikolegal Transplantasi organTransplantasi organ Perbaikan material buatanPerbaikan material buatan Jaringan untuk ekstraksi farmakologi dan Jaringan untuk ekstraksi farmakologi dan

pekerjaan kultur jaringanpekerjaan kultur jaringan

PENYEBABPENYEBAB

KEMATIANKEMATIAN

PADA SEMUA JENIS KEMATIAN BAIK PADA SEMUA JENIS KEMATIAN BAIK YANG TERJADI SECARA ALAMI YANG TERJADI SECARA ALAMI ATAUPUN ATAUPUN ACCIDENTALACCIDENTAL SECARA SECARA PRIMER DIBAGI ATAS TIGA SEBAB PRIMER DIBAGI ATAS TIGA SEBAB YAITU : YAITU :

1. KOMA.1. KOMA.

2. SINKOP. 2. SINKOP.

3. ASFIKSIA .3. ASFIKSIA .

KOMA KOMA

KOMA BERARTI SUATU KEADAAN KOMA BERARTI SUATU KEADAAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DARI BERBAGAI KASUS YANG DARI BERBAGAI KASUS YANG BERBEDA YANG MENUNJUKKAN BERBEDA YANG MENUNJUKKAN BAHWA SESUATU TELAH TERJADI BAHWA SESUATU TELAH TERJADI YANG MENGGANGGU PUSAT VITAL YANG MENGGANGGU PUSAT VITAL PADA BATANG OTAK .PADA BATANG OTAK .

Gambaran klinis komaGambaran klinis koma

Kehilangan kemampuan merespon secara Kehilangan kemampuan merespon secara adekuatadekuat

Refleks-refleks hilang, spingter-spingter Refleks-refleks hilang, spingter-spingter berelaksasi, dan pupil berdilatasi atau berelaksasi, dan pupil berdilatasi atau berkontriksi, dan ia tidak sadarkan diri.berkontriksi, dan ia tidak sadarkan diri.

Kulit yang membalut tubuhnya berkeringat Kulit yang membalut tubuhnya berkeringat dingin, dan temperatur berada pada sub dingin, dan temperatur berada pada sub normal atau normal. normal atau normal.

Denyut nadi biasanya lambat. Pernafasan Denyut nadi biasanya lambat. Pernafasan lambat, ireguler. Lendir terkumpul dijalan lambat, ireguler. Lendir terkumpul dijalan nafas menyebabkan suara mengorok nafas menyebabkan suara mengorok

Sinkop Sinkop

Pada keadaan ini kematian biasanya Pada keadaan ini kematian biasanya disebabkan oleh terhentinya fungsi disebabkan oleh terhentinya fungsi jantung, hal ini disebabkan pada keadaan-jantung, hal ini disebabkan pada keadaan-keadaan sebagai berikut : keadaan sebagai berikut :

1.Anemia yang terjadi pada perdarahan1.Anemia yang terjadi pada perdarahan 2.Asthenia (lemah atau kehilangan energi)2.Asthenia (lemah atau kehilangan energi) 3.Shock yang menghambat fungsi jantung 3.Shock yang menghambat fungsi jantung

4.Penyakit-penyakit kelelahan seperti 4.Penyakit-penyakit kelelahan seperti

anemiaanemia

ASFIKSIA ASFIKSIA

PADA KEADAAN ASFIKSIA PADA KEADAAN ASFIKSIA DIKATAKAN MATI BILA DIKATAKAN MATI BILA FUNGSI PARU-PARU FUNGSI PARU-PARU BERHENTI DAN BERHENTI DAN PEMOMPAAN OKSIGEN PEMOMPAAN OKSIGEN BERKURANG BERKURANG

Aspek MedikolegalAspek Medikolegal

PADA PEMERIKSAAN FORENSIK:PADA PEMERIKSAAN FORENSIK:

1.1. PERDARAHANPERDARAHAN

2.2. MATI LEMASMATI LEMAS

3.3. PENYAKITPENYAKIT

Penyebab kematianPenyebab kematian

PENYAKIT, CEDERA ATAU PENYAKIT, CEDERA ATAU KOMBINASI YANG KOMBINASI YANG BERTANGGUNG JAWAB BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEMATIANTERHADAP KEMATIAN

CONTOH: MCI, TRAUMA TUMPUL CONTOH: MCI, TRAUMA TUMPUL PADA DADA DLLPADA DADA DLL

Mekanisme kematianMekanisme kematian

MEKANISME YANG TERJADI MEKANISME YANG TERJADI SEBELUM KEMATIANSEBELUM KEMATIAN

PATOGENESEPATOGENESE CONTOH: GAGAL JANTUNG, CONTOH: GAGAL JANTUNG,

ASPIRASI DARAH, EPIDURAL ASPIRASI DARAH, EPIDURAL HEMATOMHEMATOM

Cara kematianCara kematian

MENERANGKAN BAGAIMANA MENERANGKAN BAGAIMANA TERJADINYA KEMATIAN APAKAH TERJADINYA KEMATIAN APAKAH WAJAR ATAU TIDAKWAJAR ATAU TIDAK

CARA KEMATIANCARA KEMATIAN1.1. WAJAR: PENYAKIT, DEGENERASIWAJAR: PENYAKIT, DEGENERASI2.2. TIDAK WAJAR: PEMBUNUHAN, TIDAK WAJAR: PEMBUNUHAN,

BUNUH DIRI, KECELAKAANBUNUH DIRI, KECELAKAAN

Sebab, mekanisme dan cara Sebab, mekanisme dan cara kematiankematian

SEORANG LAKI-LAKI DENGAN LUKA TUSUK SEORANG LAKI-LAKI DENGAN LUKA TUSUK PADA DADANYA, PARU KIRI ROBEK DAN PADA DADANYA, PARU KIRI ROBEK DAN MENYEBABKAN PERDARAHAN HEBAT MENYEBABKAN PERDARAHAN HEBAT DALAM RONGGA PLEURA DALAM RONGGA PLEURA

SEBAB KEMATIAN: LUKA TUSUK PADA SEBAB KEMATIAN: LUKA TUSUK PADA DADA KIRIDADA KIRI

MEKANISME KEMATIAN: ROBEKAN PARU MEKANISME KEMATIAN: ROBEKAN PARU KIRI DAN PERDARAHANKIRI DAN PERDARAHAN

CARA KEMATIAN: PEMBUNUHANCARA KEMATIAN: PEMBUNUHAN

EXHUMASI EXHUMASI DAN DAN

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN DI TKPDI TKP

Apa itu?Apa itu?

EXHUMASI, EXO DAN HUMUSEXHUMASI, EXO DAN HUMUS MENGELUARKAN KEMBALI MAYAT MENGELUARKAN KEMBALI MAYAT

YANG SUDAH DIMAKAMKAN DARI YANG SUDAH DIMAKAMKAN DARI DALAM KUBURANNYA YANG TELAH DALAM KUBURANNYA YANG TELAH DISAHKAN OLEH HUKUM UNTUK DISAHKAN OLEH HUKUM UNTUK KEPENTINGAN PERADILANKEPENTINGAN PERADILAN

Untuk apa sih?Untuk apa sih?

PENGUBURAN ILEGAL SEPERTI PENGUBURAN ILEGAL SEPERTI MENYEMBUNYIKAN KEMATIANMENYEMBUNYIKAN KEMATIAN

SURAT KEMATIAN TIDAK JELASSURAT KEMATIAN TIDAK JELAS IDENTITAS MAYAT TIDAK JELASIDENTITAS MAYAT TIDAK JELAS GANTI RUGI PIHAK ASURANSIGANTI RUGI PIHAK ASURANSI

KETENTUAN HUKUM YANG KETENTUAN HUKUM YANG TERKAIT EXHUMASITERKAIT EXHUMASI

PASAL 135 KUHAPPASAL 135 KUHAP PASAL 133 AYAT 2 KUHAPPASAL 133 AYAT 2 KUHAP PASAL 134 AYAT 1 KUHAPPASAL 134 AYAT 1 KUHAP PASAL 136 KUHAPPASAL 136 KUHAP PASAL 224 KUHPPASAL 224 KUHP PASAL 222 KUHPPASAL 222 KUHP

Persiapannya bagaimana?Persiapannya bagaimana?

HARUS ADA PERMINTAAN TERTULIS DARI HARUS ADA PERMINTAAN TERTULIS DARI PENYIDIK PENYIDIK

KEPADA DOKTER DIBERIKAN KETERANGAN KEPADA DOKTER DIBERIKAN KETERANGAN MODUS OPERANDI LENGKAPMODUS OPERANDI LENGKAP

PENYIDIK MENYEDIAKAN 3 STOPLES PENYIDIK MENYEDIAKAN 3 STOPLES BERSIH, 2 LTR ALKOHOL 96%, 1 LTR BERSIH, 2 LTR ALKOHOL 96%, 1 LTR FORMALIN 10%, 10 KANTONG PLASTIK FORMALIN 10%, 10 KANTONG PLASTIK TEBALTEBAL

Siapa yang harus hadirSiapa yang harus hadir

PENYIDIK/POLISIPENYIDIK/POLISI PEMERINTAH SETEMPAT/PEMUKA PEMERINTAH SETEMPAT/PEMUKA

MASYARAKATMASYARAKAT DOKTER BESERTA TIMNYADOKTER BESERTA TIMNYA KELUARGA KORBAN/AHLI WARISKELUARGA KORBAN/AHLI WARIS PETUGAS PEMAKAMAN/PENGGALI PETUGAS PEMAKAMAN/PENGGALI

KUBURANKUBURAN

Perhatian!Perhatian!

SEBAIKNYA DILAKUKAN PADA SEBAIKNYA DILAKUKAN PADA PAGI HARIPAGI HARI

DAERAH SEKITAR PENGGALIAN DAERAH SEKITAR PENGGALIAN SEBAIKNYA DIPASANG TIRAI SEBAIKNYA DIPASANG TIRAI YANG TIDAK TEMBUS YANG TIDAK TEMBUS PANDANG DAN DIJAGA OLEH PANDANG DAN DIJAGA OLEH PETUGAS KEPOLISIANPETUGAS KEPOLISIAN

Apa yang dilakukan?Apa yang dilakukan?

IDENTIFIKASI KUBURANIDENTIFIKASI KUBURANPEMERIKSAAN LUARPEMERIKSAAN LUARPEMERIKSAAN DALAMPEMERIKSAAN DALAMPEMERIKSAAN TAMBAHANPEMERIKSAAN TAMBAHAN

PEMERIKSAAN DI PEMERIKSAAN DI TEMPAT KEJADIAN TEMPAT KEJADIAN

PERKARAPERKARA

Apa itu TKP?Apa itu TKP?

TEMPAT DITEMUKANNYA BENDA DAN TEMPAT DITEMUKANNYA BENDA DAN ATAU TERJADINYA PERISTIWA ATAU TERJADINYA PERISTIWA KEJAHATAN ATAU YANG DIDUGA KEJAHATAN ATAU YANG DIDUGA KEJAHATAN MENURUT SUATU KEJAHATAN MENURUT SUATU KESAKSIANKESAKSIAN

MISAL: KASUS PENGANIAYAAN, MISAL: KASUS PENGANIAYAAN, PEMBUNUHAN, KEMATIAN MENDADAKPEMBUNUHAN, KEMATIAN MENDADAK

Yang perlu diperhatikan Yang perlu diperhatikan dokter di TKPdokter di TKP

TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN YANG TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN YANG DAPAT MENGUBAH, MENGGANGGU, DAPAT MENGUBAH, MENGGANGGU, MERUSAK KEADAAN DI TKPMERUSAK KEADAAN DI TKP

MINTA INFORMASI SECARA GLOBAL MINTA INFORMASI SECARA GLOBAL TENTANG KASUS UNTUK PERSIAPANTENTANG KASUS UNTUK PERSIAPAN

PEMERIKSAAN ATAS TUBUH KORBAN PEMERIKSAAN ATAS TUBUH KORBAN DILAKUKAN SECARA SISTEMATISDILAKUKAN SECARA SISTEMATIS

Tujuannya apa?Tujuannya apa?

MENDAPATKAN DATA YANG AKURAT MENDAPATKAN DATA YANG AKURAT DALAM TEMPO SINGKAT DAN DALAM TEMPO SINGKAT DAN MELAKUKAN BEBERAPA TES LAPANGAN MELAKUKAN BEBERAPA TES LAPANGAN YANG BERGUNA BAGI PIHAK PENYIDIK YANG BERGUNA BAGI PIHAK PENYIDIK AGAR IA DAPAT MELAKUKAN STRATEGI AGAR IA DAPAT MELAKUKAN STRATEGI SERTA LANGKAH YANG TEPAT UNTUK SERTA LANGKAH YANG TEPAT UNTUK DAPAT MEMBUAT JELAS DAN TERANG DAPAT MEMBUAT JELAS DAN TERANG SUATU PERKARA PIDANASUATU PERKARA PIDANA

Tugas dokterTugas dokter

MENENTUKAN APA KORBAN MASIH MENENTUKAN APA KORBAN MASIH HIDUP ATAU SUDAH MENINGGAL HIDUP ATAU SUDAH MENINGGAL DUNIADUNIA

BILA KORBAN MASIH HIDUP BERI BILA KORBAN MASIH HIDUP BERI PERTOLONGAN SEGERAPERTOLONGAN SEGERA

BILA SUDAH MENINGGAL TENTUKAN BILA SUDAH MENINGGAL TENTUKAN SAAT KEMATIAN DARI CIRI SAAT KEMATIAN DARI CIRI TANATOLOGISNYATANATOLOGISNYA

Lalu apa lagi…Lalu apa lagi…

TENTUKAN JATI DIRI KORBANTENTUKAN JATI DIRI KORBAN TENTUKAN JENIS LUKA DAN TENTUKAN JENIS LUKA DAN

KEKERASANKEKERASAN BUAT SKETSA SEDERHANA, BUAT SKETSA SEDERHANA,

CARI BUKTI BIOLOGIS (AKAN CARI BUKTI BIOLOGIS (AKAN DIBAHAS SENDIRI)DIBAHAS SENDIRI)

Tugas penyidikTugas penyidik

MEMBERITAHU GAMBARAN MEMBERITAHU GAMBARAN LINGKUNGAN SEKITAR APA YG LINGKUNGAN SEKITAR APA YG DITEMUKAN PADA KORBANDITEMUKAN PADA KORBAN

DESKRIPSI TTG KEMATIAN ITU SENDIRIDESKRIPSI TTG KEMATIAN ITU SENDIRI DESKRIPSI SAKSI SCR LISAN, FOTODESKRIPSI SAKSI SCR LISAN, FOTO MEMBERITAHU BENDA BUKTI YG MEMBERITAHU BENDA BUKTI YG

DITEMUKAN DI TKPDITEMUKAN DI TKP