pemeriksaan hitung jumlah leukosit-watubm.docx

17
A. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit 1. Pengertian Leukosit Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Guyton 2008). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih (Effendi 2003), bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit (LIPI, 2009). Setelah dibentuk, sel-sel leukosit diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Fungsi leukosit adalah sebagai pertahanan tubuh untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Granulosit dan monosit melindungi tubuh terhadap organisme penyerang terutama dengan cara mencernanya, yaitu melalui fagositosis. Fungsi utama limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan sistem imun yaitu produksi antibodi (Guyton 2008). Kondisi yang berubah setiap saat akan mengakibatkan perubahan fisiologis yang akan berakibat juga pada perubahan nilai hematologi. Sebagai contoh, manusia yang terkena infeksi bakteri secara akut akan memperlihatkan perubahan suhu tubuh. Perubahan ini akibat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan agen penyakit. Jikadilihat dari nilai hematologi, jumlah leukosit dalam darah akan mengalami peningkatan (Ma’ruf et al. 2005). Respon leukosit muncul pada keadaan fisiologis normal dan patologis.Manifestasi respon leukosit berupa penurunan atau peningkatan salahsatu atau beberapa jenis sel leukosit.Informasi ini dapat memberikan petunjuk terhadap kehadiran suatu penyakit dan membantu dalam diagnosa penyakit yang diakibatkan oleh agen tertentu (Jain, 1993). Diferensiasi leukosit sangat bermanfaat, tidak hanya untuk mengetahui persentase leukosit tetapi juga memberikan informasi patogenesa suatu abnormalitas.Pemeriksaan preparat

Upload: watub-maulana

Post on 16-Nov-2015

354 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

A. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit1. Pengertian LeukositLeukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Guyton 2008). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih (Effendi 2003), bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit (LIPI, 2009). Setelah dibentuk, sel-sel leukosit diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Fungsi leukosit adalah sebagai pertahanan tubuh untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Granulosit dan monosit melindungi tubuh terhadap organisme penyerang terutama dengan cara mencernanya, yaitu melalui fagositosis. Fungsi utama limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan sistem imun yaitu produksi antibodi (Guyton 2008).Kondisi yang berubah setiap saat akan mengakibatkan perubahan fisiologis yang akan berakibat juga pada perubahan nilai hematologi. Sebagai contoh, manusia yang terkena infeksi bakteri secara akut akan memperlihatkan perubahan suhu tubuh. Perubahan ini akibat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan agen penyakit. Jikadilihat dari nilai hematologi, jumlah leukosit dalam darah akan mengalami peningkatan (Maruf et al. 2005).Respon leukosit muncul pada keadaan fisiologis normal dan patologis.Manifestasi respon leukosit berupa penurunan atau peningkatan salahsatu atau beberapa jenis sel leukosit.Informasi ini dapat memberikan petunjuk terhadap kehadiran suatu penyakit dan membantu dalam diagnosa penyakit yang diakibatkan oleh agen tertentu (Jain, 1993).Diferensiasi leukosit sangat bermanfaat, tidak hanya untuk mengetahui persentase leukosit tetapi juga memberikan informasi patogenesa suatu abnormalitas.Pemeriksaan preparat ulas darah memberikan informasi lebih lanjut mengenai morfologi sel eritrosit, leukosit, dan trombosit (Mills, 1998).Berdasarkan ada atau tidaknya granul dalam sitoplasma hasil pewarnaan, leukosit dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit (Colville & Bassert 2008). Leukosit granulosit memiliki butir khas dan jelas dalam sitoplasma, sedangkan agranulosit tidak memiliki butir khas dalam sitoplasma (Junqueira & Caneiro 2005).2. Macam-macam LeukositMacam-macam sel leukosit adalah :1. NeutrofilNeutrofil disebut juga sebagai polimorfonuklear (PMN), karena inti memiliki berbagai jenis bentuk dan bersegmen (Tizard 2000).Neutrofil berupa sel bundar dengan diameter 12 m, memiliki sitoplasma yang bergranula halus dan di tengah terdapat nukleus bersegmen. Neutrofil matang/dewasa yang berada dalam peredaran darah perifer memiliki bentuk inti yang terdiri dari dua sampai lima segmen, sedangkan neutrofil yang belum matang (neutrofil band) akan memiliki bentuk inti seperti ladam kuda (Colville & Bassert 2008).Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), neutrofil dikenal sebagai garis pertahanan pertama (first line of defense). Neutrofil bersama dengan makrofag memiliki kemampuan fagositosis untuk menelan organisme patogen dan sel debris (Lee et al. 2003). Neutrofil merupakan sistem imun bawaan, dapat memfagositosis dan membunuh bakteri. Neutrofil akan mengejar organisme patogen dengan gerakan kemotaksis (Weineret al. 1999). Kemampuan neutrofil untuk membunuh bakteri berasal dari enzim yang terkandung dalam granul yangdapat menghancurkan bakteri maupun virus yang sedang difagosit.Granul neutrofil tersebut sering disebut dengan lisosom (Colville & Basster 2008).Neutrofil diproduksi di dalam sumsum tulang bersamaan dengan sel granulosit lainnya, kemudian bersirkulasi atau disimpan dalam depo marginal neutrofil setelah 4-6 hari masa produksi. Neutrofil segera akan mati setelah melakukan fagosit terhadap agen penyakit dan akan dicerna oleh enzim lisosom, kemudian neutrofil akan mengalami autolisis yang akan melepaskan zat-zat degradasi yang masuk ke dalam jaringan limfe. Jaringan limfe akan merespon dengan mensekresikan histamin dan faktor leukopoietik yang akan merangsang sumsum tulang untuk melepaskan neutrofil muda untuk melawan infeksi (Dellman & Brown 1992).Penyakit yang disebabkan oleh agen bakteri, pada umumnya menyebabkan peningkatan jumlah neutrofil dan akan tampak neutrofil muda. Jumlah neutrofil di dalam darah dipengaruhi oleh tingkat granulopoiesis, laju aliran sel darah dari sumsum tulang, pertukaran antar sel di dalam sirkulasi dan depo marginal, masa hidup dalam sirkulasi dan laju aliran sirkulasi darah menuju jaringan (Jain 1993).2. EosinofilEosinofil merupakan nama yang diberikan oleh Ehrlich yang didasarkan pada afinitas sel terhadap pewarnaan anionik, seperti eosin (Hirsch & Hirsch 1980). Menurut Weiss dan Wardrop (2010), sel ini memiliki kemampuan melawan parasit cacing, dan bersamaan dengan basofil atau sel mast sebagai mediator peradangan dan memiliki potensi untuk merusak jaringan inang.Eosinofil juga penting sebagai imunitas dapatan, bawaan, pembentukan jaringan, dan perkembangan biologi.Eosinofil adalah sel multifungsi yang memegang peranan fisiologis, dan merupakan fungsi eosinofil untuk melakukan fagositosis selektif terhadap kompleks antigen dan antibodi. Eosinofil mengandung profibrinolisin, diduga berperan mempertahankan darah dari pembekuan. Kortikosteroid akan menimbulkan penurunan jumlah eosinofil darah dengan cepat (Effendi 2003).Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), eosinofil berdiameter 10-15 m, inti bergelambir dua, sitoplasma dikelilingi butir-butir asidofil yang cukup besar berukuran 0.5-1.0 m, dengan jangka waktu hidup berkisar antara tiga sampai lima hari. Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dan proses perbarahan, investasi parasit, memfagosit bakteri, memfagosit antigen-antibodi kompleks, memfagosit mikoplasma dan memfagosit ragi.3. BasofilProses pematangan basofil terjadi di dalam sumsum tulang dalam waktu sekitar 2.5 hari. Basofil akan beredar dalam aliran darah dalam waktu yang singkat ( 6 jam) tetapi dalam jaringan dapat hidup selama 2 minggu (Hirai et al. 1997). Basofil akan masuk ke dalam jaringan sebagai respon terhadap inflamasi (Jain 1993).Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), basofil berdiameter 10-12 m, dengan inti dua gelambir atau bentuk inti tidak beraturan.Granul basofil mengandung heparin, histamin, asam hialuron, kondroitin sulfat, seroton, dan beberapa faktor kemotaktik.Sel mast dan basofil berperan pada beberapa tipe reaksi alergi, karena tipe antibodi yang menyebabkan reaksi alergi, yaitu Immunoglobulin E (IgE) mempunyai kecenderungan khusus untuk melekat pada sel mast dan basofil (Guyton 2008). Bukti keterlibatan basofil dalam reaksi alergi yaitu timbulnya kondisi rinitis, urtikaria, asma, alergi,konjungtivitis, gastritis akibat alergi, dananafilaksis akibat induksi obat atau induksi gigitan serangga (Casolaro et al. 1990).4. MonositMonosit adalah leukosit berukuran terbesar, berdiameter 15-20 m denganpopulasi berkisar antara 3-9% dari jumlah leukosit total. Sitoplasma monosit berwarna biru abu-abu pucat dan berinti lonjong seperti ginjal atau tapal kuda (Junqueira & Caneiro 2005).Monosit dibentuk di sumsum tulang, dan setelah dewasa akan bermigrasi dari darah ke jaringan perifer. Monosit akan berdiferensiasi menjadi berbagai subtipe jaringan tergantung dari proses inflamasi yang terjadi. Makrofag di jaringan antara lain sel Kupfer, makrofag alveolar, sel mikroglia, dan osteoklas (Sharma 1986).Fungsi monosit adalah 1) membersihkan sel debris yang dihasilkan dari proses peradangan atau infeksi, 2) memproses beberapa antigen yang menempel pada membran sel limfosit menjadi lebih antigenik sehingga dapat mudah dicerna oleh monosit dan makrofag, 3) menghancurkan zat asing yang masuk ke dalam tubuh (Colville & Bassert 2008).5. LimfositLimfosit adalah leukosit jenis agranulosit yang mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi.Limfosit merupakan satu-satunya jenis leukosit yang tidak memiliki kemampuan fagositik.Pengamatan pada sediaan ulas yang diwarnai, dapat dibedakan terhadap adanya limfosit besar dan limfosit kecil.Limfosit kecil berdiameter 6-9 m, inti besar dan kuat mengambil zat warna, dikelilingi sedikit sitoplasma yang berwarna biru pucat.Limfosit besar berdiameter 12-15 m, memiliki lebih banyak sitoplasma, inti lebih besar dan sedikit lebih pucat dibandingkan dengan limfosit kecil (Junqueira & Caneiro 2005).Limfosit memiliki fungsi utama yaitu memproduksi antibodi sebagai respon terhadap benda asing yang difagosit makrofag (Tizard 2000). Kebanyakan sel limfosit berada pada jaringan limfoid dan akan bersirkulasi kembali secara konstan ke pembuluh darah (Colville & Bassert 2008).Limfosit dapat digolongkan menjadi dua yaitu limfosit B dan limfosit T. Sel limfosit B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang berperan dalam respon imunitas humoral untuk memproduksi antibodi, sedangkan limfosit T akan berperan dalam respon imunitas seluler (Junqueira & Caneiro 2005).Jenis dan fungsi leukosit secara ringkas disajikan dalam tabel dibawah ini (Guyton, 2008) TipeGambarDiagram% dalam tubuh manusiaKeterangan

Neutrofil65%Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksibakteriserta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.

Eosinofil4%Eosinofil terutama dengan infeksiparasit,dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.

Basofil