pemeriksaan fisik.tetralogi fallot kasus 4 kv

4
Pemeriksaan Fisik Inspeksi Anak tidak rewel Sianosis terutama pada circum oral dan ujung jari Clubbing (+) Sianosis merupakan gambaran umum dari penyakit jantung congenital tipe sianotik yaitu tetralogi fallot dan tansposisi pembuluh darah besar. Sianosis dan clubbing mendukung hipotesis tetralogi fallot dan transposisi pembuluh dari besar. Palpasi Tidak didapati kelainan dileher Pada parasternal teraba aktivitas ventrikel kanan kuat angkat dan tak teraba thrill Hepatomegali (-) Udema extremitas (-) Tidak didapati kelainan dileher, hepatomegali (-) dan udema extremitas (-) menunjukkan tidak terdapat gagal jantung kanan pada anak ini. Pada parasternal teraba aktivitas ventrikel kanan kuat angkat mendukung hipotesis tetralogi fallot dan tak teraba thrill juga mendukung hipotesis tetralogi fallot meski presentase terdapatnya gejala ini hanya lima puluh persen. Auskultasi

Upload: luzelia-sequeira-saldanha

Post on 08-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik.tetralogi Fallot Kasus 4 KV

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Anak tidak rewel

Sianosis terutama pada circum oral dan ujung jari

Clubbing (+)

Sianosis merupakan gambaran umum dari penyakit jantung congenital tipe sianotik yaitu

tetralogi fallot dan tansposisi pembuluh darah besar. Sianosis dan clubbing mendukung hipotesis

tetralogi fallot dan transposisi pembuluh dari besar.

Palpasi

Tidak didapati kelainan dileher

Pada parasternal teraba aktivitas ventrikel kanan kuat angkat dan tak teraba thrill

Hepatomegali (-)

Udema extremitas (-)

Tidak didapati kelainan dileher, hepatomegali (-) dan udema extremitas (-) menunjukkan tidak

terdapat gagal jantung kanan pada anak ini. Pada parasternal teraba aktivitas ventrikel kanan kuat

angkat mendukung hipotesis tetralogi fallot dan tak teraba thrill juga mendukung hipotesis

tetralogi fallot meski presentase terdapatnya gejala ini hanya lima puluh persen.

Auskultasi

Bising sistolik tipe ejeksi (ejection systolic murmur) intensitas III/6 dengan punctum

maksimum pada parasternal II kiri.

Tak terdengar rales pada paru

Bising sistolik tipe ejeksi (ejection systolic murmur) dengan punctum maksimum pada

parasternal II kiri menandakan adanya pulmonal stenosis yang menjadi salah satu tanda tetralogi

fallot. Tidak terdengar rales pada paru menandakan tidak adanya bendungan di paru akibat dari

gagal jantung kiri.

Page 2: Pemeriksaan Fisik.tetralogi Fallot Kasus 4 KV

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 17 g% (Normal : 12 – 14 g%)

Hematokrit : 50 % (Normal : 37- 43%)

Saturasi Oksigen : 80 % (Normal : 95 – 100%)

Peningkatan kadar hemoglobin menunjukkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh

mengkompensasi dengan peningkatan produksi eritrosit dan ini mengakibatkan peningkatan

hematokrit. Saturasi oksigen yang menurun akibat dari penurunan laju oksigen.

EKG

Gambaran EKG pasien ini menunjukkan irama sinus yang dapat dilihat pada sandapan II, III dan

aVF ditandai dengan gelombang P upright dan diikuti dengan kompleks QRS serta interval R-R

yang konstan. Pada gambaran EKG juga didapati adanya hipertrofi ventrikel kanan ditandai

dengan tinggi gelombang R melebihi kedalaman gelombang S pada sandapan V1 (normalnya

S>R pada lead V1), Gelombang T inversi pada sadapan V2, V3 dan V4 (Gelombang T Inversi

normal pada V1), serta deviasi axis ke kanan.

Foto thoraks

Pada hasil foto thoraks didapati ukuran jantung normal (CTR < 50%), right aortic arch yang

menunjukkan adanya overriding aorta, boot shaped yang merupakan tanda khas dari tetralogi

fallot, oligemic lung (reduction lung vascular marking) ini menyingkirkan hipotesis transposisi

pembuluh darah besar karena pada transposisi pembuluh darah besar corakan bronkovaskular

bertambah atau normal sehingga ini lebih menguatkan hipotesis tetralogi fallot, serta juga

ditemukan hipertrofi ventrikel kanan ini mendukung hipotesis tetralogi fallot.

Echocardiogram

Pada pemeriksaan echocardiogram didapati adanya defek septum ventrikel (VSD),

overriding aorta terhadap IVS (interventikular septum), infundibular obstruction (RV

Outflow Tract Obstruction) dan hipertrofi ventrikel kanan. Hasil dari pemeriksaan

echocardiogram mendukung hipotesis tetralogi fallot untuk menjadi diagnosis.

Page 3: Pemeriksaan Fisik.tetralogi Fallot Kasus 4 KV

Sesi 2

Dari informasi hasil pemeriksaan yang dilakukan berikutnya didapati hal sebagai berikut: anak tidak rewel, sianosis terutama pada circum oral dan ujung jari, clubbing (+), tak didapati kelainan pada leher. Pada parasternal teraba aktivitas ventrikel kanan kuat angkat, tak teraba thrill, bising sistolik tipe ejeksi ( ejection systolic murmur) intensitas grade III/6 dengan punctum maximum pada parasternal II kiri. Tak terdengar rales pada paru. Hepatomegaly (-). Extremitas : udema (-), biru (+), clubbing (+).