pemeriksaan fisik sistem neurobehaviour

Upload: diann-nduut

Post on 03-Mar-2016

48 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Fisik Sistem Neurobehaviour

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM NEUROBEHAVIOUR

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM NEUROBEHAVIOURCreated By :Yuyun SN, S.Kep.,Ners., M.KepPemeriksaan khusus sistem neurobehaviourStatus mentalSaraf kranialFungsi sensorikFungsi motorikRefleks persarafanPemeriksaan Tingkat KesadaranJenis-jenis tingkat kesadaran

Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.addSomnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon erhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Pemeriksaan tingkat kesadaran

GCS (Glasgow Coma Scale)EVM : 15 (normal)Eye, Verbal, MotorikMenilai respon membuka mata (E)Spontan (4)Dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata). (3)Dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari) (2)Tidak ada respon (1)

Menilai respon Verbal/respon Bicara (V)Orientasi baik (5)Bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu. (4)Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya aduh, bapak) (3)Suara tanpa arti (mengerang) (2)Tidak ada respon (1)Menilai respon motorik (M)Mengikuti perintah (6)Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) (5)Withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4)Flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (3)Extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (2)Tidak ada respon (1)

DisimpulkanCompos Mentis (GCS: 15-14) Apatis (GCS: 13-12) Somnolen(11-10) Delirium (GCS: 9-7)Sporo coma (GCS: 6-4)Coma (GCS: 3))STATUS MENTALMasalah persarafan sering berpengaruh pada status mental.Status mental, termasuk kemampuan berkomunikasi dan berbahasa serta tingkat kesadaran dilakukan dengan pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS).

ORIENTASI Tanyakan tentang tahun, musim, tanggal, hari dan bulan.Tanyakan kita ada dimana seperti : nama rumah sakit yang ia tempati, negara, kota, asal daerah, dan alamat rumah. Berikan point 1 untuk masing-masing jawaban yang benar

REGISTRATION (MEMORI)Perlihatkan 3 benda yang berbeda dan sebutkan nama benda-benda tersebut masing-masing dalam waktu 1 detik. Kemudian suruh orang coba untuk mengulang nama-nama benda yang sudah diperlihatkan. Berikan point 1 untuk masing-masing jawaban benar

PERHATIAN DAN PERHITUNGANTanyakan angka mulai angka 100 dengan menghitung mundur.Contoh angka 100 selalu dikurangi 7. berhenti setelah langkah ke 5.

Untuk orang coba yang tidak bisa menghitung dapat menggunakan kata yang dieja. Contoh kata JANDA, huruf ke 5, ke 4, ke 3 dst. berikan skor 1 unuk masing-masing jawaban benar

DAYA INGAT (RECALL)Sebutkan tiga benda kemudian suruh Orang coba mengulangi nama benda tersebut.Nilai 1 untuk masing-masing jawaban benar

BAHASAMemberikan nama Tunjukkan benda (pensil dan jam tangan) pada Orang coba, dan tanyakan nama benda tersebut (2 point)

PENGULANGAN KATAUcapkan sebuah kalimat kemudian Suruh Orang coba mengulang kalimat tersebut. Contoh saya akan pergi nonton di bioskop (skor 1)

TIGA PERINTAH BERURUTANBerikan Orang coba selembar kertas yang berisi 3 perintah yang berurutan dan ikuti perintah tersebut.contoh. Ambil pensil itu dengan tangan kananmu, lalu pindahkan ke tangan kirimu kemudian letakkan kembali dimeja. (skor tiga)

MEMBACASediakan kertas yang berisi kalimat perintah contoh. (tutup matamu). Suruh Orang coba membaca dan melakukan perintah tersebut (skor 1)

MENULISSuruh Orang coba menulis sebuah kalimat pada kertas kosong (skor 1)

MENYALIN (MENGCOPY)Gambarlah suatu objek kemudian suruh orang coba meniru gambar tersebut (nilai 1)GANGGUAN BERBAHASAAfasia motorikKlien tidak mampu menyatakan pikiran dengan kata-kata, namun mengerti bahasa verbal dan visual serta dapat melaksanakan sesuatu sesuai perintah.

DisatriaGangguan pengucapan kata-kata secara jelas dan tegas karena lesi pada upper motor neuron (UMN) lateral bersifat ringan dan lesi UMN bilateral bersifat berat.

addAfasia sensorik / perseptifDitandai dengan hilangnya kemampuan untuk mengerti bahasa verbal dan visual tapi memiliki kemampuan secara aktif mengucapkan kata-kata dan menuliskannya. Apa yang diucapkan dan ditulis tidak mempunyai arti apa-apa.

PEMERIKSAAN SARAF KRANIALTest nervus I (Olfactory)Fungsi penciumanTest pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda yang baunya mudah dikenal seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya.Bandingkan dengan hidung bagian kiri dan kanan.

Test nervus II ( Optikus)Fungsi aktifitas visual dan lapang pandangTest aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca dua baris di koran, ulangi untuk satunya.

Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat benda tersebut, ulangi mata kedua.

Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan Abducens)

Fungsi koordinasi gerakan mata dan kontriksi pupil mata (N III).Test N III (respon pupil terhadap cahaya), menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan keduanya), perhatikan kontriksi pupil kena sinar.Test N IV, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line mata, gerakkan obyek kearah kanan. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus.Test N VI, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa menengok.

Test nervus V (Trigeminus)

Fungsi sensasi, caranya : dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan bawah.Refleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral.Refleks kornea consensual maka gerakan mengedip kontralateral.

Usap pula dengan pilihan kapas pada maxilla dan mandibula dengan mata klien tertutup. Perhatikan apakah klien merasakan adanya sentuhan.Fungsi motorik, caranya : klien disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter.

Test nervus VII (Facialis)

Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis, asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh menarik masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat.Otonom, lakrimasi dan salivasiFungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengan cara meminta klien untuk : tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha membukanya

Test nervus VIII (AcustikusFungsi sensoris :Cochlear (mengkaji pendengaran), tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga lain, atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri.Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus, apakah dapat melakukan atau tidak.

Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus)Test : inspeksi gerakan ovula (saat klien menguapkan ah) apakah simetris dan tertarik keatas.

Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx dengan tong spatel, akan terlihat klien seperti menela

Test nervus XI (Accessorius)

Klien disuruh menoleh kesamping melawan tahanan. Apakah Sternocledomastodeus dapat terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi kekuatannya.Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan ---- test otot trapezius.

Nervus XII (Hypoglosus)

Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelanInspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan cepat dan minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan.

Fungsi sensorik :

Pemeriksaan sensorik adalah pemeriksaan yang paling sulit diantara pemeriksaan sistem persarafan yang lain, karena sangat subyektif sekali.Dilakukan diakhir atau diawal.Gejala paresthesia (keluhan sensorik) oleh klien digambarkan sebagai perasaan geli (tingling), mati rasa (numbless), rasa terbakar/panas (burning), rasa dingin (coldness) atau perasaan-perasaan abnormal yang lain. Bahkan tidak jarang keluhan motorik (kelemahan otot, twitching / kedutan, miotonia, cramp dan sebagainya) disajikan oleh klien sebagai keluhan sensorik

KONTINUEBahan yang dipakai untuk pemeriksaan sensorik meliputi:Jarum yang ujungnya tajam dan tumpul (jarum bundel atau jarum pada perlengkapan refleks hammer), untuk rasa nyeri superfisial.Kapas untuk rasa raba.Botol berisi air hangat / panas dan air dingin, untuk rasa suhu.

Garpu tala, untuk rasa getar.Lain-lain (untuk pemeriksaan fungsi sensorik diskriminatif) seperti :Jangka, untuk 2 (two) point tactile dyscrimination. Benda-benda berbentuk (kunci, uang logam, botol, dan sebagainya), untuk pemeriksaan stereognosisPen / pensil, untuk graphesthesia.

SISTEM MOTORIKMassa otot : hypertropi, normal dan atropiTonus otot : Dapat dikaji dengan jalan menggerakkan anggota gerak pada berbagai persendian secara pasif. Kekuatan otot :Gunakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala Lovetts (memiliki nilai 0 5)0=tidak ada kontraksi sama sekali.1=gerakan kontraksi.2 =kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan atau gravitasi.3=cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.4=cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.5=kekuatan kontraksi yang penuh.

REPLEKS DALAM SISTEM NEURO IKaku kudukBila leher ditekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapat menempel pada dada ---- kaku kuduk positif (+).

.

Tanda Brudzinski ILetakkan satu tangan pemeriksa dibawah kepala klien dan tangan lain didada klien untuk mencegah badan tidak terangkat. Kemudian kepala klien difleksikan kedada secara pasif.Brudzinski I positif (+) bila kedua tungkai bawah akan fleksi pada sendi panggul dan sendi lutut.

addTanda Brudzinski IITanda Brudzinski II positif (+) bila fleksi tungkai klien pada sendi panggul secara pasif akan diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.Test Laseque Fleksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan menimbulkan nyeri sepanjang m. ischiadicusTanda KernigFleksi tungkai atas tegak lurus, lalu dicoba meluruskan tungkai bawah pada sendi lutut. Normal, bila tungkai bawah membentuk sudut 1350 terhadap tungkai atas.Kernig + bila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit terhadap hambatan.

Fungsi Refleks

Biseps: Klien diminta duduk dengan rilek dan meletakkan kedua lengan diatas paha, dukung lengan bawah klien dengan tangan non dominan, letakkan ibu jari lengan non dominan diatas tendon bisep, pukulkan refleks hammer pada ibu jari, observasi kontraksi otot biseps (fleksi siku)

Triseps: Minta klien duduk, dukung siku dengan tangan non dominan, pukulkan refleks hammer pada prosesus olekranon, observasi kontraksi otot triseps (ekstensi siku).

addBrachioradialisMinta klien duduk dan meletakkan kedua tangan di atas paha dengan posisi pronasi, pukulkan hammer diatas tendon (2-3 inchi dari pergelangan tangan), observasi fleksi dan supinasi telapak tangan.

Patelar Minta klien duduk dengan lulut digantung fleksi, palpasi lokasi patella (interior dari patella), pukulkan reflek hammer, perhatikan ekstensi otot quadriceps.

addTendon archilesPegang telapak kaki klien dengan tangan non dominan, pukul tendon archiles dengan mengguanakan bagian lebar refleks hammer, obsvasi plantar leksi telapak kaki.

AbdomenMinta klien tidur terlentang, sentuhkan ujung aplikator ke kulit di bagian abdomen mulai dari arah lateral ke umbilical, observasi kontraksi otot abdomen, lakuakan prosedur tersebut pada keempat area abdomen.

addPlantarMinta klien tidur terlentang dengan kedua tungkai sedikit eksternal rotasi, stimulasi telapak kaki klien dengan ujung tajam refleks hammer mulai dari tumit kearah bagain sisi luar telapak kaki, observasi gerakan telapak kaki (normal jika gerakan plantar fleksi dan jari-jari kaki fleksi).