pemeriksaan fisik pada neonatus

39
PEMERIKSAAN FISIK PADA NEONATUS DAN REFLEKS PRIMITIF Sebelum melakukan pemeriksaan pada BBL perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang dan sebelumnya, dan riwayat persalinan. 1 Pemeriksaan bayi perlu dilakukan dalam keadaan telanjang di bawah lampu yang terang yang berfungsi juga sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas. Tangan serta alat yang digunakan untuk pemeriksaan fisis harus bersih dan hangat. Pemeriksaan fisis pad BBL dilakukan paling kurang tiga kali, yakni (1) pada saat lahir, (2) pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam di ruang perawatan, dan (3) pemeriksaan pada waktu pulang. 1,2 Pemeriksaan pertama pada BBL harus dilakukan di kamar bersalin. Tujuannya adalah: 1. Menilai gangguan adaptasi BBL dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin yang memerlukan resusitasi. 2. Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera (misalnya atresia ani, atresia esophagus), trauma lahir. 1

Upload: aisyah-rahmadillah

Post on 11-Nov-2015

67 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN FISIK PADA NEONATUS DAN REFLEKS PRIMITIFSebelum melakukan pemeriksaan pada BBL perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang dan sebelumnya, dan riwayat persalinan.1Pemeriksaan bayi perlu dilakukan dalam keadaan telanjang di bawah lampu yang terang yang berfungsi juga sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas. Tangan serta alat yang digunakan untuk pemeriksaan fisis harus bersih dan hangat. Pemeriksaan fisis pad BBL dilakukan paling kurang tiga kali, yakni (1) pada saat lahir, (2) pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam di ruang perawatan, dan (3) pemeriksaan pada waktu pulang.1,2Pemeriksaan pertama pada BBL harus dilakukan di kamar bersalin. Tujuannya adalah:

1. Menilai gangguan adaptasi BBL dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin yang memerlukan resusitasi.

2. Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera (misalnya atresia ani, atresia esophagus), trauma lahir.

3. Menentukan apakah BBL tersebut dapat dirawat bersama ibu (rawat gabung) atau di tempat perawatan khusus untuk diawasi, atau di ruang intensif, atau segera dioperasi.1,2Pemeriksaan kedua harus dilakukan kembali dalam waktu 24 jam, yaitu sesudah bayi berada di tempat perawatan. Tujuannya adalah agar kelainan yang luput dari pemeriksaan pertama akan ditemukan pada pemeriksaan ini.1,2Bayi tidak boleh dipulangkan sebelum diperiksa kembali pada pemeriksaan terakhir. Hal ini disebabkan oleh adanya kelainan pada BBL yang belum menghilang saat dipulangkan (hematoma sefal, ginekomastia, ikterus), atau mungkin pula adanya bising yang hilang timbul pada masa BBL, atau bayi menderita penyakit yang didapat di rumah sakit seperti aspirasi pneumonia, infeksi nosokomial dan lain-lain. Yang harus penting dicatat pada pemeriksaan adalah lingkar kepala, berat, panjang, kelainan fisis yang ditemukan, frekuensi nafas dan nadi, serta keadaan tali pusat.1,3A. Pemeriksaan Pada Saat Lahir (di kamar bersalin)a. Penilaian adaptasi neonatus

Penilaian terhadap adaptasi neonatus dilakukan dengan cara menghitung nilai Apgar (Apgar Score). Cara ini telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Kriteria yang dinilai adalah (1) laju jantung, (2) usaha bernafas, (3) tonus otot, (4) reflex terhadap rangsangan, dan (5) warna kulit. Setiap kriteria diberi nilai 0, 1, atau 2 sehingga neonatus dapat memperoleh nilai 0-10.2 Tabel 1. Nilai ApgarTanda012

Laju JantungTidak ada