pemeriksaan fisik pada ibu hamil

9
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan, secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Musrifatul Uliyah, A. Azis Alimul Hidayat, Keterampilan Dasar Untuk Praktik Klinik Kebidanan Edisi 2(Jakarta: Salemba Medika.2008),hlm.142.) Pemeriksaan Umum Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refles serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah,denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai kesadaran umum ibu, status gizi , tingkat kesadaran , serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. Pemeriksaan Kebidanan 1. Inspeksi Dilakukan untuk menilai keadaan ada dan tidaknya cloasma gravidarum pada muka atau wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan untuk menilai apakah perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi, linea alba, serta ada tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan

Upload: ryan-sahputra

Post on 28-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan, secara umum

meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Musrifatul Uliyah, A. Azis Alimul

Hidayat, Keterampilan Dasar Untuk Praktik Klinik Kebidanan Edisi 2(Jakarta: Salemba

Medika.2008),hlm.142.)

Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refles serta tanda-tanda vital

seperti tekanan darah,denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil

bertujuan untuk menilai kesadaran umum ibu, status gizi , tingkat kesadaran , serta ada tidaknya

kelainan bentuk badan.

Pemeriksaan Kebidanan

1. Inspeksi

Dilakukan untuk menilai keadaan ada dan tidaknya cloasma gravidarum pada muka atau

wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Pemeriksaan

selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran

kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada

dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan untuk menilai apakah perut membesar kedepan

atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi, linea alba, serta ada tidaknya striae

gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda

Chadwick, dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstrimitas untuk menilai ada

tidaknya varises.

2. Palpasi

Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta

menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan

menggunakan metode Leopod, yakni :

a. Leopod I

Leopod I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada

dalam fundus, dengan cara pemeriksaan berdiri sebelah kanan menghadap ke muka

ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkungkan jari-jari

Page 2: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada

didalam fundus. Bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting, sedangkan bokong

akan lunak, kurang bundar, dan kurang melentin. Tinggi normal fundus selama

kehamilan dapat ditentukan (sumber.Varney dkk. 1998)

b. Leopod II

Leopod II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil

pada anak. Caranya, letakkan kedua tangan pada sisi uterus dan tentukan manakah

bagian terkecil bayi.

c. Leopod III

Leopod III digunakan untuk menentukan bagian apa yang dapat dibagian bawah dan

apaakh bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

Caranya tekan dengan ibu jari dan jari tengah secara lembut dan masuk kedalam

abdomen pasien diatas simpisis pubi.kemudian pegnglh bagian presentasi bayi, lalu

bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut.

d. Leopod IV

Leopod IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan

seberapa masuknya bagian tersebut kedalam rongga panggul. Caranya letakkan

letakkan kedua tangan disisi bawah uterus, lalu tekan kedalam dan gerakkan jari-jari

ke arah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian presentasi

telah masuk. Pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan bila kepala masih tinggi .

pemeriksaan leopod lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan

VI ke atas.

3. Auskultasi

Dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural unutk mendengarkan bunyi jantung

anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi

jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke 5, walaupun dengan ultrasonografi dapat

diketahui pada bulan ke 3, bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah

tali pusat bila presentasi kepala . bila terdengar setinggi tali pusat, maka presentasi

didaerah bokong. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak

fleksi dan bila sepihak maka defleksi.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali per menit. Bunyi jantung

dihitung dengan mendengarkan selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per

menit atau lebih dari 140 kali per menit, kemungkinan janin dalam keadaan gawat. Selain

bunyi jantung anak dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising

rahim, seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta

frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur.

Perubahan Fisik pada Kehamilan Trimester Kedua

Menurut Kurnia (2009, p. 190-194), perubahan fisik pada trimester II adalah:

1. Perut semakin membesar --- Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar

dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap

minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser

(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya

akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.

2. Sendawa dan buang angin --- Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu

hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama

kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak

nyaman.

3. Pelupa --- Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya.

Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah karena tubuh ibu hamil terus

bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.

4. Rasa panas di perut --- Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi

selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga

pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong

asam lambung kearah atas.

5. Pertumbuhan rambut dan kuku --- Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku

bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak

diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang

tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

6. Sakit perut bagian bawah --- Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri

di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena

perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar.

Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

7. Pusing --- Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,

karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga

menyebabkan tekanan darah menurun.

8. Hidung dan Gusi berdarah --- Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama

masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan karena

adanya perubahan hormonal.

9. Perubahan kulit --- Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut

bisa berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke tulang

pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau

topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam folat. Strecth

mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan

payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin

jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah

persalinan.

10. Payudara --- Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang

kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap

dan besar. Bintik- bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.

11. Kram pada kaki --- Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat

kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang cukup. Jika

terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari

kaki ke arah atas.

12. Sedikit Pembengkakan --- Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan

hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang

menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit

pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan

pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri

yang terlalu lama.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester Kedua

Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester II adalah:

1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

3. Merasakan gerakan anak

4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

5. Libido meningkat

6. Menuntut perhatian dan cinta

7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru

menjadi ibu

9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk

peran baru

Page 6: Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil

Asuhan kebidanan ibu hamil

Pengkajian

A. Data Subjektif

1. Identitas

2. Alasan datang

3. Keluhan datang

4. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan dahulu

b. Riwayat kesehatan sekarang

c. Riwayat kesehatan keluarga

5. Riwayat obsetri

a. Riwayat menstruasi

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

6. Riwayat KB

7. Riwayat Kehamilan

8. Pola kebutuhan sehari-hari

9. Psikososial spiritual

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

2. Pemeriksaan fisik/ status present

3. Pemeriksaan khusus/ status obsetri

4. Pemeriksaan penunjang

C. Assesment

D. Planning