pembunuhan anak sendiri

42
Mayat Bayi Laki-laki di tempat Sampah Nilasari Wulandari 102011367 e-mail: [email protected] Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No 6 – Jakarta Barat 11470 Pendahuluan Di masyarakat, sering terjadi peristiwa pelanggaran hukum yang menyangkut tubuh dan nyawa manusia. Untuk pengusutan, penyidikan dan penyelesaian tersebut diperlukan tindak lanjut hingga sampai akhirnya pemutusan perkara di pengadilan, untuk itu diperlukan bantuan berbagai ahli di bidang terkait untuk membantu mengungkap peristiwa. Dalam hal ini terdapat korban hidup atau mati akibat peristiwa tersebut, diperlukan ahli dalam bidang kedokteran untuk memberikan penjelasan kepada pihak terkait yang menangani kasus tersebut. Bentuk pelanggaran hukum yang sering terjadi di masyarakat salah satunya adalah pembunuhan. Pembunuhan merupakan perbuatan yang dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni cara melukai, meracuni, mencekik, menjerat, membekap, maupun menenggelamkan. Pembunuhan anak sendiri merupakan salah satu contoh tindak pidana yang khusus, yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat 1

Upload: arya-maulana-nugroho

Post on 05-Feb-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

Page 1: Pembunuhan anak sendiri

Mayat Bayi Laki-laki di tempat Sampah

Nilasari Wulandari

102011367

e-mail: [email protected]

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No 6 – Jakarta Barat 11470

Pendahuluan

Di masyarakat, sering terjadi peristiwa pelanggaran hukum yang menyangkut tubuh dan

nyawa manusia. Untuk pengusutan, penyidikan dan penyelesaian tersebut diperlukan tindak

lanjut hingga sampai akhirnya pemutusan perkara di pengadilan, untuk itu diperlukan bantuan

berbagai ahli di bidang terkait untuk membantu mengungkap peristiwa. Dalam hal ini terdapat

korban hidup atau mati akibat peristiwa tersebut, diperlukan ahli dalam bidang kedokteran untuk

memberikan penjelasan kepada pihak terkait yang menangani kasus tersebut.

Bentuk pelanggaran hukum yang sering terjadi di masyarakat salah satunya adalah

pembunuhan. Pembunuhan merupakan perbuatan yang dengan sengaja menghilangkan nyawa

orang lain. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni cara melukai, meracuni,

mencekik, menjerat, membekap, maupun menenggelamkan.

Pembunuhan anak sendiri merupakan salah satu contoh tindak pidana yang khusus, yaitu

pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak

pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya. 1

Bila ditemukan mayat bayi di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai, got, atau seperti

pada kasus ini di tempat sampah, maka bayi tersebut mungkin adalah korban pembunuhan anak

sendiri (PAS), pembunuhan, lahir mati kemudian dibuang, atau bayi yang ditelantarkan sampai

mati. Untuk membedakan hal-hal tersebut, harus dapat ditentukan apakah bayi lahir hidup atau

lahir mati, dan lain sebagainya sehingga diperlukan pemeriksaan forensik pada mayat bayi

tersebut serta barang bukti yang dibawa bersamanya, pemeriksaan terhadap wanita tersangka,

serta adakah hubungan antara keduanya. 1

1

Page 2: Pembunuhan anak sendiri

Skenario 2

Sesosok mayat bayi lahir ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya

kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam melihat seorang perempuan yang

mengehentikan mobilnya didekat sampah tersebut dan berada disana cukup lama. Seorang dari

anggota masyarakat sempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut. Polisi mengambil mayat

bayi tersebut dan menyerahkannya kepada anda sebagai dokter direktur rumah sakit. Polisi juga

mengatakan bahwa sebentar lagi si perempuan yang dicurigai sebagai pelakunya akan dibawa ke

rumah sakit untuk diperiksa. Anda harus mengatur segalanya agar semua pemeriksaan dapat

berjalan dengan baik dan akan membriefing para dokter yang akan menjadi pemeriksa.

Kronologis Kasus

Bayi tersebut diatas tidak berpakaian, hanya ditutupi dengan kain panjang berwarna

coklat. Terdapat lilitan tali pusat.Mayat bayi ditemukan sianosis pada bibir, ujung–ujung jari, dan

kuku. Terdapat busa halus pada hidung dan mulut.Terdapat memar pada mukosa bibir dan pipi.

Pembunuhan Anak Sendiri

Pembunuhan Anak sendiri (PAS) menurut undang-undang di Indonesia

adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau

tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak. 1

Aspek hukum dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri tercantum didalam :

Pasal 341 : seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada

saat anak dilahirkan atau tidak lema kemudian, dengan sengaja merampas nyawa

anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri dengan pidana penjara paling

lama 7 tahun.1,2

Pasal 342 : seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena

takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lema

kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh

anak sendiri dengan rencana pidana penjara paling lama 9 tahun.1,2

2

Page 3: Pembunuhan anak sendiri

Pasal 343 : bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangan

dalam pasal 341 dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai pembunuhan atau

pembunuhan dengan rencana.1,2

Pasal 181: barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau

menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau

kelahirannya, diancam dengan pidana menjara selama 9 bulan atau pidana denda

paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.1,2

Pasal 305 : Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun

untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan

diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam

bulan.1,2

Pasal 306 : 1,2

(1) Jika salah satu perbuatan berdasarkan pasal 304 dan 305 mengakibatkan luka-

luka berat, yang bersalah diancamdengan pidana penjara paling lama tujuh

tahun enam bulan.

(2) Jika mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama sembilan tahun.

- Pasal 308 : Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran

anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan

atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, maka

maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh.1,2

Prosedur Medikolegal

Prosedur medikolegal adalah tata cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek

yang berkaitan dengan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum, yang secara garis besar

mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan pada beberapa

bidang juga mengacu kepada sumpah dokter dan etika kedokteran.1,2

1. Kewajiban Dokter Membantu Peradilan.

- Pasal 133 KUHAP2

1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang

korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang

3

Page 4: Pembunuhan anak sendiri

merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan

ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk

pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah

mayat.

3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada

rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan

terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak

dengan cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan

mayat.

- Pasal 179 KUHAP2

1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran

kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli

demi keadilan.

2) Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka

yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka

mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-

baiknya dan sebenanr-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang

keahliannya

2. Bentuk Bantuan Dokter bagi Peradilan dan Manfaatnya

- Pasal 183 KUHAP2

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan

sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa

suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

melakukannnya.

- Pasal 184 KUHAP2

1) Alat bukti yang sah adalah:

a. Keterangan saksi

4

Page 5: Pembunuhan anak sendiri

b. Keterangan ahli

c. Surat

d. Pertunjuk

e. Keterangan terdakwa

2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan1.

- Pasal 186 KUHAP2

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.

- Pasal 180 KUHAP2

1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang

timbul di sidang pengadilan, Hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli

dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat

hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

Hakim memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.

3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian

ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2).

3. Sanksi bagi Pelanggar Kewajiban Dokter

- Pasal 216 KUHP2

1) Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang

dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi

sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi

kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula

barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau

menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan

pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling

banyak sembilan ribu rupiah.

2) Disamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut

ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi

tugas menjalankan jabatan umum.

5

Page 6: Pembunuhan anak sendiri

3) Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya

pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka

pidanya dapat ditambah sepertiga.

- Pasal 222 KUHP2

Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau

menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana

penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu

lima ratus rupiah1.

- Pasal 224 KUHP2

Barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli

atau jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang

menurut undang-undang ia harus melakukannnya:

1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya

9 bulan.

2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6

bulan.

- Pasal 522 KUHP2

Barangsiapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau

jurubahasa, tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda

paling banyak sembilan ratus rupiah.

4. Keterangan Palsu

- Pasal 267 KUHP2

1) Seorang dokter yang dengan sengaja memberi surat keterangan palsu

tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan

pidana penjara paling lama empat tahun.

2) Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seorang

dalam rumah sakit gila atau untuk menahannya disitu dijatuhkan pidana

penjara paling lama delapan tahun enam bulan.

6

Page 7: Pembunuhan anak sendiri

3) Diancam dengan pidana yang sama, barangsiapa dengan sengaja memakai

surat keterangan paslu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.

- Pasal 7 KODEKI2

Seorang dokter wajib hanya memberikan keterangan atau pendapat yang dapat

dibuktikan kebenarannya..

Pemeriksaan Mayat Bayi

1. Lahir Mati atau Lahir Hidup

Lahir Mati (still birth) adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau

dikeluarkan dari ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum ataupun

setelah kehamilan berumur 28 minggu dalam kandungan). Kematian ditandai oleh janin

yang tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain, seperti denyut

jantung, denyut nadi tali pusat atau gerakan otot rangka.1

Lahir Hidup (live birth) adalah keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang

lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain,

tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan uri

dilahirkan.1

Tanda-tanda maserasi atau (aseptic decomposition) merupakan proses

pembusukan intrauterine, yang berlangsung dari luar kedalam. Tanda maserasi baru

terlihat setelah 8-10 hari kematian inutero. Bila kematian baru terjadi 3 atau 4 hari, hanya

terlihat perubahan pada kulit berupa vesikel atau bula berisi cairan kemerahan. Bila

vesikel atau bula memecah akan terlihat kulit berwarna merah kecoklatan. Tanda laian

adalah epidermis berwarna putih dan keriput, bau “tengik’’ tubuh mengaami perlunakan

sehingga dada terlihat mendatar, sendi lengan dan tungkai lunak, sehingga dapat

dilakukan hiperekstensi, otot atau tendon terlepas dari tulang. Pada bayi yang mengalami

maserasi, organ-organ tampak basah tetapi tidak berbau busuk. Bila janin telah lama

sekali meninggal dalam kandungan akan berbentuk litopedion.1

Dada belum mengembang. Pada lahir mati, Iga masih datar dan letak diafrgma

masih setinggi iga ke 3-4. Bila lahir hidup, dada sudah mengembang dan diafragma

sudah turun sampai sela iga 4-5. Sukar dinilai bila mayat telah membusuk.1

7

Page 8: Pembunuhan anak sendiri

Pemeriksaan makroskopik paru. Lahir mati, Paru-paru mungkin masih

tersembunyi dibelakang kandung jantung atau telah mengisi rongga dada, peru-paru

berwarna kelabu unggu merata seperti hati, konsistensi padat, tidak teraba derik udara

dan pleura yang longgar (slack pleura), berat paru 1/70xBB. 1

Pada lahir hidup, Paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian

kandung jantung. Paru berwarna merah muda tidak merata dengan pleura yang tegang

(taut pleura), dan menunjukkan gambaran mozaik karena alveoli sudah terisi udara.

Apeks paru kanan paling dulu atau jelas terisi karena halang-an paling minimal.

Konsistensi seperti spons, teraba derik udara. Berat paru bertambah hingga dua kali atau

kira-kira 1/35 x berat badan karena berfungsinya sirkulasi darah jantung-paru.

Uji apung paru. Uji ini dilakukan dengan teknik tanpa sentuh,paru-paru tidak

disentuh untuk menghindari timbulnya artefak pada sedian histopatologik jaringtan paru

akibat manipulasi berlebihan.1 Bila bayi lahir hidup, uji apung paru mendapatkan hasil

positif, bila negative maka diperlukan pemerikasaan mikroskopik paru. Namun, pada

bayi lahir mati masih dimungkinkan uji paru positive, sebab adanya gas pembusukan.

Pemerikasaan mikroskopik paru, pada bayi lahir hidup, alveoli paru

mengembang sempurna dan pada pewarnaan gomori atau ladewig, serabut retikulin akan

tampak menegang, kadang-kadang ditemukan edema yang luas dalam jaringan paru,

membrane duktus alveolaris yang tersebar dalam jaringan paru atau atelektasis paru

akibat adanya obstruksi.

Tanda khas untuk paru bayi belum bernapas adalah adanya tonjolan (projection),

yang berbentuk seperti bantal yang kemudian akan bertambah tinggi dengan dasar

menipis sehingga tampak seperti gada. Pada permukaan ujung bebas projection tampak

kapiler yang berisi banyak darah. Pada paru bayi belum bernapas sudah membusuk,

dengan pewarnaan Gomori atau Ladewig, tampak serabut-serabut retikulin pada

permukaan dinding alveoli berkelok-kelok seperti rambut yang keriting, sedangkan pada

projection berjalan di bawah kapiler sejajar dengan permukaan projecton dan membentuk

gelung-gelung terbuka (open loops).1

Pada paru bayi lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi cairan amnion

yang luas karena asfiksia intrauterine, misalnya akibat tertekannya tali pusat atau solution

plasenta sehingga terjadi pernapasan janin premature. Tampak sel-sel verniks akibat

8

Page 9: Pembunuhan anak sendiri

deskuamasi sel-sel permukaan kulit, berbentuk persegi panjang dengan inti piknotik

berbentuk huruf ‘S’, bila dilihat dari atas samping terlihat seperti bawang. Lahir mati

ditandai pula oleh ditemukannya keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya

kehidupan, seperti trauma persalinan yang hebat, perdarahan otak yang hebat, dengan

atau tanpa robekan tentorium serebeli, pneumonia intrauterine, kelainan kongenital yang

fatal seperti anesefalus dan sebagainya.1

Adanya udara dalam saluran cerna. Dapat dilihat dengan foto rontgen, udara

dalam duodenum atau saluran yang lebih distal menunjukkan lahir hidup, dan telah hidup

6-12 jam. Bila dalam usus berarti telah hidup 12-24 jam, tetapi dapat menjadi positif

palsu karena ada kemungkinan adanya pernapasan buatan atau gas pembusukan.1

2. Umur bayi intrauterina dan ekstrauterina

Penentuan umur janin/embrio dalam kandungan rumus De Haas, adalah

untuk 5 bulan pertama, panjang kepala-tumit(cm)= kuadrat umur gestasi (bulan)

dan selanjutnya = umur gestasi (bulan) x 5.1

Bulan Panjang badan

1 1 x 1 =1 cm

2 2 x 2 = 4 cm

3 3 x 3 = 9 cm

4 4 x 4 = 16 cm

5 5 x 5 = 25 cm

6 6 x 5 = 30 cm

7 7 x 5 = 35 cm

8 8 x 5 = 40 cm

9 9 x 5 = 45 cm

Tabel 1. Pajang badan sesuai usia gestasi1

9

Page 10: Pembunuhan anak sendiri

Selain menggunakan rumus de Haase, bisa juga melihat pusat penulangan yang

ditandai dengan bila pusat penulangan sudah terdapat pada distal femur dan proximal

tibia serta kuboid, maka dapat dikatakan bahwa bayi ini matur atau cukup bulan.

Berat badan bayi yang lebih dari 1000 gram menunjukkan bahwa bayi tersebut

viabel, atau dapat hidup di luar uterus sang ibu tanpa bantuan dari ibu. Usia bayi

intrauterin lebih dari 28 minggu, panjang badan lebih dari 35 cm, BB lebih dari

1000gram, lingkar kepala 32 cm, dan tidak ada cacar bawaan pada bayi.

Ciri-ciri dari bayi cukup bulan adaah: lanugo sedikit, terdapat pada dahi,

punggung dan bahu; pembentukan tulang rawan telinga telah sempurna; diameter

tonjolan susu 7 mm atau lebih; kuku-kuku jari telah melewati ujung-ujung hari; garis-

garis telapak tangan telah terdapat melebihi 2/3 bagian depan kaki; testis usdah turun ke

dalam skrotum; labia minor sudah tertutup oleh labia mayor yang telah berkembang

sempurna; kulit berwarna merah muda atau merah kebiru-biruan, yang setelah 1-2

minggu berubah menjadi lebih pucat atau coklat kehitam-hitaman; lemak bawah kulit

cukup merata sehingga kulit tidak berkeriput (kulit pada bayi premature berkeriput).1

Penentuan umur bayi ekstrauterinUmur ekstrauterin: adalah seberapa lama bayi

tersebut pernah hidup di luar rahim ibu sebelum ia dibunuh oleh ibunya sendiri. Dapat

diperiksa dengan:

- Udara dalam saluran cerna: lambung atau duodenum (hidup beberapa saat),

usus halus (hidup 1-2 jam), usu besar (hidup 5-6 jam), dan di rektum (hidup

12 jam).

- Mekonium dalam kolom akan keluar semuanya dalam 24 jam. Jika ditemukan

mekonium dalam kolon, berarti umur bayi kurang dari 24 jam.

- Perubahan tali pusat: pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah

setelah bayi hidup sekitar 36 jam, Lalu akan mengering dalam 6-8 hari.

- Eritrosit berinti akan hilang dalam 24 jam pertama setelah lahir, namun

kadangkala masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati.

10

Page 11: Pembunuhan anak sendiri

- Ginjal. Pada hari ke 2-4 akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga

berbentuk kipas, lebih banyak dalam pyramid daripada medulla ginjal. Hal ini

akan menghilang setelah hari ke 4 saat metabolism telah terjadi.

- Perubahan sirkulasi darah. Setelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri dan

vena umbilikalis dalam waktu 3-4 hari. Duktus venosus akan menutup setelah

3-4 minggu dan foramen ovale akan tertutup setelah 3 minggu-1 bulan tetapi

kadang- kadang tidak menutup walaupun sudah tidak berfungsi lagi. Duktus

arteriosus akan menutup setelah 3 minggu-1 bulan.

3. Sudah atau belum dirawat

Tali pusat, Tali pusat telah terikat, diputuskan dengan gunting atau pisau lebih

kurang 5 cm dari pusat bayi dan diberi obat antiseptik. Bila tali pusat dimasukkan ke

dalam air, akan terlihat ujungnya terpotong rata. Bila bayi telah dirawat biasanya tali

pusat yang digunting atau dipisau akan telihat ujung yang terpotong rata, sedang bila

belum dirawat atau jika terjadi kematian akibat terjadinya partus presipitatus maka akan

terputus dekat perlekatannya pada uri atau pusat bayi dengan ujung tali pusatnya yg

terlihat tidak rata1

Verniks kaseosa (lemak bayi), pada bayi yang telah dirawat biasanya telah

bersih dari lemak bayi dan bekas-bekas darah, Pada bayi yang dibuang ke dalam air,

verniks tidak akan hilang seluruhnya dan masih dapat ditemukan di daerah lipatan kulit;

ketiak, belakang telinga, lipat paha dan lipat leher. 1

Pakaian, perawatan terhadap bayi antara laian adalah memberi pakaian

ataupenutup tubuh bayi.1

4. Penyebab Kematian

Penyebab kematian tersering pada pembunuhananak sendiri adalah mati lemas

(asfiksia). Kematian dapat pula diakibatkan oleh proses persalinan (trauma lahir),

kecelakaan ( misalnya bayi jatuh), pembunuhan atau penyait alamiah.1

Trauma lahir yang dapat menyebabkan timbulnya tanda-tanda kekerasan seperti: 1

11

Page 12: Pembunuhan anak sendiri

- Sefal hematom: Perdarahan setempat di antara periosteum dan permukaan luar

tulang atap tengkorak dan tidak melampaui sutura tulang tengkorak akibat

molase yang hebat.

- kaput suksedaneum: Kaput suksedaneum dapat memberikan gambaran men-

genai lamanya persalinan. Makin lama persalinan berlangsung, timbul kaput

suksadaneum yang makin hebat.

- fraktur tulang tengkorak: Patah tulang tengkorak jarang terjadi pada trauma

lahir, biasanya hanya berupa cekungan tulang saja pada tulang ubun-ubun.

- perdarahan intra-kranial: yang sering terjadi adalah perdarahan subdural aki-

bat laserasi tentorium serebeli dan falks serebri; robekan vena galena di dekat

pertemuannya dengan sinus rektus; sobekan sinus sagitalis superior dan sinus

transversus dan robekan bridging veins dekat sinus sagitalis superior.

- perdarahan subarachnoid: jarang terjado. Umumnya terjadi pada bayi-bayi

premature akibat belum sempurna berkembangnya jaringan-jaringan otak

- perdarahan epidural, dan sebagianya: sangat jarang terjadi karena duramater

melekat erat pada tulang tengkorak bayi

Pada kasus pembunuhan, harus diingat bahwa ibu berada dalam keadaan panik se-

hingga ia akan melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan walaupun sebenarnya bayi

tersebut berada dalam keadaan tidak berdaya dan lemah sekali. Cara tersering dilakukan

adalah menimbulkan asfiksia dengan jalan pembekapan, penyumbatan jalan napas.

Kadang-kadang bayi dimasukkan ke dalam lemari, koper dan sebagainya.1

Pembunuhan dengan melakukan kekerasan tumpul pada kepala jarang dijumpai.

Bila digunakan cara ini, biasanya dilakukan dengan berulang-lang, meliputi daerah yang

luas hingga menyebabkan patah atau retak tulang tengkorak dan memar jaringan otak.

Sebaliknya pada trauma lahir, biasanya hanya dijumpai kelainan yang terbatas, jarang

sekali ditemukan fraktur tengkorak dan memar jaringan otak.1

Pemeriksaan Luar Mayat Bayi

1. Bayi cukup bulan, prematur, atau non viable

2. Kulit, sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa, warna, berkeriput atau

tidak

12

Page 13: Pembunuhan anak sendiri

3. Mulut adakah benda asing yang menyumbat

4. Tali pusat, sudah terputus atau masih melekat pada uri. Bila terputus periksa apakah

terpotong rata atau tidak (dengan memasukkan ujung potongan ke dalam air), apakah

sudah terikat dan diberi obat antiseptik, adakah tanda-tanda kekerasan pada tali pusat,

hematom atau Wharton’s Jelly berpindah tempat. Apakah terputusnya dekat uri atau

pusat bayi1

5. Kepala, apakah ada kaput seksedaneum, molase tulang tengkorak

6. Tanda kekerasan. Perhatikan tanda pembekapan di sekitar mulut dan hidung, serta memar

pada mukosa bibir dan pipi, tanda pencekikan atau jerat pada leher, memar atau lecet

pada tengkuk, dan lain-lain.

Pembedahan Jenazah

1. Leher, pada pembedahan adakah tanda-tanda penekanan, resapan darah pada kulit

sebelah dalam. Perhatikan apakah terdapat benda asing dalam jalan napas.

2. Mulut apakah terdapat robekna pada palatum mole

3. Rongga dada. Pengeluaran organ rongga mulut, leher dan dada dilakukan dengan teknik

tanpa sentuhan. Perhatikan makroskopik paru dan setelah itu sebaiknya satu paru

difiksasi dalam larutan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik dan pada paru

yang lain dilakukan uji apung paru.

4. Tanda asfiksia berupa Tardieu’s spot pada permukaan paru, jantung, timus dan epiglotis.

5. Tulang belakang, apakah terdapat tanda kekerasan dan kelainan kongenital.

6. Pusat penulangan pada femur, tibia, kalkaneus talus dan kuboid diperhatikan.

Asfiksia

Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran

udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan

peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). Dengan demikian organ tubuh mengalami

kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian. 1

Asfiksia mekanik adalah mati lemas yang terjadi bila udara pernafasan terhalang

memasuki saluran pernafasan oleh berbagai peristiwa yang bersifat mekanik, meliputi penutupan

13

Page 14: Pembunuhan anak sendiri

lubang pernapasan bagian atas seperti contohnya pembekapan dan penyumbatan; penekanan

dinding saluran napas sperti penjeratan, pencekikan dan gantung; penekanan dinding dada dari

luar (asfiksia traumatik) serta pengisian air dalam saluran pernapasan pada kasus tenggelam.1

- Mati akibat pembekapan. Ciri tanda kekerasan disekitar lubang hidung dan mulut,

terutama pada bagian. muka yang menonjol. Tanda kekerasan sering berupa luka memar,

atau luka lecet jenis tekan. Tanda kekerasan terdapat pula pada permukaan belakang bibir

akibat tertekannya bibir ke arah gigi atau gusi pada pada saat terjadinya pembekapan.

Terkadang dapat pula ditemukan tanda kekerasan pada daerah belakang kepala atau

tengkuk sebagai akibat tertekannya kepala ke arah belakang.

- Mati akibat penyumbatan. Pada pemeriksaan biasanya benda asing masih terdapat

dalam rongga mulut. Bila benda asing tersebut dikeluarkan, kadang dapat ditemukan sisa

benda asing tersebut atau tanda bekas penekanan benda asing pada dinding rongga mulut.

- Mati akibat pencekikan. Pada korban pencekikan, kulit daerah leher menunjukkan

tanda-tanda kekerasan berupa luka memar dan luka lecet jenis tekan akibat ujung jari atau

kuku tersangka. Pada pembedahan ditemukan resapan darah bawah kulit daerah leher

serta otot atau alat leher. Tulang lidah kadang ditemukan patah unilateral.

- Mati akibat penjeratan. Pada kasus penjeratan terkadang masih ditemukan jerat pada

leher korban. Jerat adalah barang bukti dan harus dilepaskan dari leher korban dengan

cara menggunting secara miring di tempat yang paling jauh dengan simpul. Pada kasus

penjeratan, jerat biasanya berjalan horisontal atau mendatar dan letaknya rendah. Jerat ini

meninggalkan jejas berupa luka lecet jenis tekan dan pencekungan kulit korban. Pada

umumnya dikatakan simpul mati ditemukan pada kasus pembunuhan, sedangkan simpul

hidup diemukan pada kasus bunuh diri. Namun perkecualian dapat selalu terjadi.

Kelainan yang umum ditemukan pada korban mati akibat asfiksia dalam pembedahan

jenazah :1,3,4

1. Darah lebih gelap dan lebih encer karena fibrinolisin darah yang meningkat pasca

mati

14

Page 15: Pembunuhan anak sendiri

2. Busa halus di dalam saluran pernapasan karena akibat peningkatan aktifitas

pernapasan yang disertai sekresi selaput lendir saluran napas bagian atas. Keluar

masuk udara yang cepat dalam saluran udara yang sempit akan menimbulkan busa

yang terkadang bercampur darah akibat pecahnya kapiler.

3. Perbendungan sirkulasi pada seluruh organ dalam tubuh sehingga menjadi lebih berat

berwarna lebih gelap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darah

4. Petekie dapat ditemukan pada mukosa usus halus, epicardium pada bagian belakang

jantung (auriculo ventricular), sub pleura viseralis paru terutama di lobus bawah pars

diafragmatica dan fisura interlobaris, kulit kepala sebelah dalam terutama daerah otot

temporal, mukosa epiglottis dan daerah sub glottis.

5. Edema paru

6. Kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kekerasan Fraktur laring, pendarahan

belakang rawan krikoid.

Pemeriksaan Ibu

Berdasarkan KUHP maka yang dapat dikenakan hukuman karena melakukan pembunuhan anak

adalah ibu dari anak itu sendiri, demikian pula dengan tindak pidana yang dimaksudkan dalam

pasal 308 dan pasal 306 ayat 2.

Pemeriksaan pada ibu tersebut ditujukan agar Penyidik mendapat kejelasan dalam hal:

a. Payudara secara makroskpis maupun mikroskopis.

b. Ovarium, mencari adanya corpus luteum persisten secara mikroskopik.

c. Uterus, lihat besarnya uterus, kemungkinan sisa janin dan secara mikroskopik

adanya sel-sel trofoblast dan sel-sel deciduas.

d. Rahim dapat diraba di atas symphisis (tulang di dekat alat kandung kemih)

e. Adanya garis-garis pada perut bekas peregangan kehamilan (striae gravidarum)

f. Dinding perut kendur

g. Adanya bekas persalinan (robekan pada perineum)

15

Page 16: Pembunuhan anak sendiri

h. Keluaran cairan divagina (lochia) serta tanda-tanda yang menunjukan bahwa si

ibu masih dalam masa nifas5.

Adanya barang bukti yang bisa dikaitkan atau ada bubungannya dengan barang-barang

bukti yang didapatkan pada tubuh korban seperti: pembungkus mayat, kain yang berlumuran

darah sewaktu persalinan, alat penyeret serta barang bukti lainnya yang berasal dari si ibu

maupun tempat terjadinya persalinan.2

Pemeriksaan tes kehamilan masih bisa dilakukan beberapa hari sesudah bayi dikeluarkan

dari kandungan. Dipemeriksaan laboratorium, hCG masih diatas normal sampai 4 minggu sete-

lah melahirkan, dijumpai adanya colostrum pada peremasan payudara, nyeri tekan di daerah pe-

rut, kongesti pada labia mayora, labia minora dan serviks. Tanda-tanda tersebut biasanya tidak

mudah dijumpai karena kehamilan masih muda. Bila segera sesudah melahirkan mungkin masih

didapati sisa plasenta yang pemastiannya perlu pemeriksaan secara histopatologi (patologi

anatomi), luka, peradangan, bahan-bahan yang tidak lazim dalam liang senggama, sisa bahan

abortivum.

Pemeriksaan Psikologis

Pemeriksaan psikis juga diperlukan dalam menunjang kebenaran yang akan diungkapkan

pada kasus ini. Hal ini dilakukan guna mengetahui motif dibalik pembunuhan anak yang ibu itu

lakukan. Dari hasil pemeriksaan ini, dapat ditentukan apakah sang ibu benar-benar terganggu

jiwanya sehingga dia tega melakukan pembunuhan anaknya atau tidak. Keadaan psikis ibu di

periksa, apakah sang ibu mempunyai masalah kejiwaan selama kehamilan entah itu karena

masalah KDRT atau paksaan dari orang karena perbuatan kehamilan di luar nikah, perlu

diselidiki lebih lanjut.

Untuk beberapa wanita, menjadi ibu baru membawa serta perasaan yang lebih intens.

Sekitar 10% ibu baru mengalami depresi pasca melahirkan. Hal ini ditandai dengan perasaan

putus asa, gelisah berat, atau keputusasaan yang menghalangi kehidupan sehari-hari. Hal ini

dapat terjadi setelah kelahiran kedua dan seterusnya, bukan hanya pada kelahiran  pertama.

Depresi pasca melahirkan lebih mungkin terjadi pada wanita yang memiliki satu atau lebih hal

berikut:

16

Page 17: Pembunuhan anak sendiri

- Gangguan mood  sebelum kehamilan.

- Depresi pasca melahirkan pada  kehamilan sebelumnya.

- Sedang mengalami stres, seperti kehilangan seseorang yang dicintai, ada anggota

keluarga yang sakit, atau pindah ke kota yang baru.

Perubahan Emosional

Wanita merasakan berbagai emosi setelah melahirkan. Memiliki bayi bisa menjadi saat yang

mengasyikkan. Bagi beberapa wanita, ini adalah saat stres dan, kadang-kadang kesedihan. Hampir 70-

80% dari ibu baru merasakan baby blues. Sekitar 2-3 hari setelah kelahiran, ibu mungkin mulai

merasa cemas, sedih, dan kesal. Tanpa alasan yang jelas, si ibu mungkin merasa marah pada si

bayi baru. Perasaan ini menakutkan, tetapi cepat memudar. Baby blues cenderung berlangsung

dari beberapa jam sampai seminggu atau lebih. Kebanyakan, perasaan ini menghilang begitu saja

tanpa perawatan.6

Pemeriksaan Penunjang

Pembuktian ada atau tidaknya hubungan antara mayat bayi dan wanita yang dicurigai

dapat dilakukan dengan:

1. Penentuan golongan darah

Meskipun pemeriksaan golongan darah ini memiliki derajat kepercayaan yang kecil na-

mun usaha ke arah itu sudah ada. Pemeriksaan golongan darah termasuk jenis pemerik-

saan per-ekslusionem, yang akan bermakna bila darah bayi tidak cocok dengan pola tu-

runan golongan darah dari kedua orang tuanya.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan je-

nis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis peng-

golongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

Penentuan golongan darah dapat dilakukan secara langsung seperti pada

penentuan golongan darah orang hidup, yaitu dengan meneteskan 1 tetes antiserum ke

atas 1 tetes darah dan dilihat terjadinya aglutinasi. Aglutinasi yang terjadi pada suatu

antiserum merupakan golongan darah bercak yang diperiksa, contoh bila terjadi

aglutinasi pada antiserum A maka golongan darah bercak darah tersebut adalah A.

17

Page 18: Pembunuhan anak sendiri

Figure1. Penentuan golongan darah ABO cara makroskopik

Bila sel darah merah sudah rusak Penentuan golongan darah dapat dilakukan

dengan cara menentukan jenis aglutinin dan antigen. Antigen mempunyai sifat yang jauh

lebih stabil dibandingkan dengan aglutinin. Di antara system-sistem golongan darah,

yang paling lama bertahan adalah antigen dari system golongan darah ABO.Penentuan

jenis antigen dapat dilakukan dengan cara absorpsi inhibisi, absorpsi elusi atau aglutinasi

campuran. Cara yang biasa dilakukan adalah cara absorpsi elusi dengan prosedur

sebagai berikut: 1

Cara pemeriksaan : 2-3 helai benang yang mengandung bercak kering difiksasi

dengan metil alcohol selama 15 menit. Benang diangkat dan dibiarkan mengering.

Selanjutnya dilakukan penguraian benang tersebut menjadi serat-serat halus dengan

menggunakan 2 buah jarum. Lakukan juga terhadap benang yang tidak mengandung

bercak darah sebagai control negative. Serat benang dimasukkan ke dalam 2 tabung

reaksi. Ke dalam tabung pertama diteteskan serum anti-A dan kedalam tabung kedua

serum anti-B hingga serabut benang tersebut teredam seluruhnya. Kemudian tabung-

tabung tersebut disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 4 derajat Celcius selama

satu malam.1

Lakukan pencucian dengan menggunakan larutan garam faal dingin (4 derajat

Celcius) sebanyak 5-6 kali lalu tambahkan 2 tetes suspense 2% sel indicator (sel daram

merah golongan A pada tabung pertama dan golongan B pada tabung kedua), pusing

18

Page 19: Pembunuhan anak sendiri

dengan kecepatan 1000 RPM selama 1 menit. Bila tidak terjadi aglutinasi, cuci sekali lagi

dan kemudian tambahkan 1-2 tetes larutan garam faal dingin. Panaskan pada suhu 56

derajat Celcius selama 10 menit dan pindahkan eluat ke dalam tabung lain. Tambahkan 1

tetes suspense sel indicator ke dalam masing-masing tabung, biarkan selama 5 menit, lalu

pusing selama 1 menit pada kecepatan 1000 RPM. Pembacaan hasil dilakukan secara

makroskopik. Bila terjadi aglutinasi berarti darah mengandung antigen yang sesuai

dengan antigen sel indikator.1

Pemeriksaan golongan darah dapat membantu mengatasi kasus paternitas

berdasarkan Hukum Mendel yang mengatakan bahwa antigen tidak mungkin muncul

pada anak, jika antigen tersebut tidak terdapat pada salah satu atau kedua orang

tuanya. Orang tua yang homozigotik pasti meneruskan gen untuk antigen tersebut kepada

anaknya. (Anak dengan golongan darah O tidak mungkin mempunyai orang tua yang

bergolongan darah AB).

Perlu diingat bahwa Hukum Mendel tetap berdasarkan kemungkinan

(probabilitas), sehingga penentuan ke-ayah-an dari seorang anak tidak dapat dipastikan,

namun sebaliknya kita dapat memastikan seseorang adalah bukan ayah seorang anak

(“singkir ayah”/”paternity exclusion”).

Tabel 1. Pewarisan golongan darah kepada anak1

19

Page 20: Pembunuhan anak sendiri

2. Pemeriksaan DNA

Analisis DNA merupakan penemuan mutakhir bagi ilmu kedokteran forensik, uji

keayahan dan hubungan saudara (sibling test).1,7 DNA (deoxyribonucleic acid) dite-

mukan di semua sel tubuh.

Sampel dapat diambil dari darah, apus mukosa mulut(buccal swab), akar

rambut,janin (sel-sel janin dalam cairan amnion) atau dari setiap sel bagian tubuh; juga

bisa dari sperma pada kasus pemerkosaan.

Untuk menentukan status keayahan (test paternitas), DNA yang digunakan adalah

DNA inti. Dalam sel manusia, DNA dapat ditemukan di inti sel dan mitokondria. DNA

yang diturunkan oleh ayah kepada anaknya adalah DNA inti. Pada saat fertilisasi sang

ayah akan memberikan informasi genetiknya dalam bentuk DNA saja, sedangkan sang

ibu akan menurunkan komponen inti sel beserta selnya (ovum), sehingga DNA mitokon-

dria merupakan turunan atau warisan dari sang ibu. 

Test yang digunakan untuk mengungkap ibu biologis dari seorang anak disebut

sebagai test maternitas. Dalam test ini, material yang diperlukan adalah DNA seperti hal-

nya test paternitas. Namun DNA yang digunakan bukan hanya DNA inti, melainkan da-

pat menggunakan DNA mitokondria. Keunikan pola pewarisan DNA mitokondria

menyebabkan DNA ini dapat digunakan sebagai penanda untuk mengidentifikasi hubun-

gan kekerabatan secara maternal/garis ibu.

Tes maternitas bertujuan untuk menentukan apakah seorang wanita adalah ibu

biologis dari seorang anak. Tes ini juga membandingkan pola DNA anak dengan terduga

ibu untuk menentukan kecocokan DNA anak yang diwariskan dari terduga ibu.

Identifikasi DNA untuk tes paternitas dan maternitas dilakukan dengan

menganalisa pola DNA menggunakan marker/penanda STR (Short Tandem Repeat). STR

adalah lokus DNA yang tersusun atas pengulangan 2-6 basa. Dalam genom manusia

dapat ditentukan pengulangan basa yang bervariasi jumlah dan jenisnya. Identifikasi

DNA dengan penanda STR merupakan salah satu prosedur tes DNA yang sangat sensitif

20

Page 21: Pembunuhan anak sendiri

karena penanda STR memiliki tingkat variasi yang tinggi baik antara lokus STR maupun

antar individu. 2,3

STR pada penurunan paternal digunakan untuk menentukan apakah dua atau lebih

laki-laki mempunyai hubungan keluarga melalui ayah (secara paternal/garis ayah). Tes

ini sering digunakan untuk memberikan bukti tambahan pada paternitas yang sulit

dimana terduga ayah tidak dapat tes. Hasil tes ini juga dapat digunakan untuk konfirmasi

hubungan biologis dari anak laki-laki angkat. Yang perlu diperiksa untuk tes paternitas

adalah ibu, anak, dan terduga ayah. Tes paternitas dapat dilakukan pada terduga ayah dan

anak. Tetapi hal ini hanya bila ibu biologis tidak bersedia di tes. Partisipasi ibu pada tes

paternitas dapat membantu menyingkirkan separuh DNA anak, sehingga separuhnya lagi

dapat di bandingkan dengan DNA terduga ayah. Tes paternitas dapat dilakukan tanpa

partisipasi ibu, dengan menggunakan analisis tambahan (penambahan penanda)

memberikan hasil yang sama akuratnya. Tes paternitas dapat dilakukan sebelum anak

dilahirkan (prenatal), yaitu dengan analisis DNA. Tes DNA dapat dilakukan dengan

sampel dari jaringan janin(Chorionic Villi Sampel/ CVS) umumnya pada umur kehamilan

10-13 minggu, atau dengan cara amniosentetis pada umur kehamilan 14-24 minggu.

Untuk pengambilan jaringan janin ini harus dilakukan oleh ahli kebidanan/kandungan.

Ibu yang ingin melakukan tes DNA prenatal harus berkonsultasi dengan ahli

kebidanan/kandungan.Apabila anak belum dewasa maka diperlukan fotokopi surat

kelahiran dan atau surat perwalian anak yang menyatakan terduga ayah atau wali anak

memiliki hak untuk membawa anak tersebut untuk melakukan tes paternitas. Untuk

melakukan tes paternitas maupun tes aternitas, tidak diperlukan surat pengantar dokter

untuk melakukan tes DNA. Pengguna jasa dapat meminta dan menjadwal tes paternitas

maupun maternitas secara langsung. Keakuratan tes DNA 100% bila di kerjakan dengan

benar. Tes DNA ini memberikan hasil lebih dari 99.99% probabilitas paternitas bila DNA

terduga ayah dan DNA anak cocok. Apabila DNA terduga ayah dan anak tidak cocok

maka terduga ayah yang di tes 100% bukanlah merupakan ayah biologis anak tersebut.

Konfirmasi dilakukan dengan mengulang tes terhadap terduga ayah. Hasil tes DNA dapat

selesai dalam 12 hari kerja terhitung dari tanggal diterimanya sampel. Hasil tes ini hanya

digunakan sebagai refrensi pribadi, kecuali jika sampel yang diperiksa diambil melalui

prosedur hukum, maka sampel tersebut memiliki kekuatan hukum. 1

21

Page 22: Pembunuhan anak sendiri

Tes MtDNA penurunan maternal digunakan untuk menentukan apakah dua atau

lebih individu mempunyai hubungan keluarga melalui ibu mereka (secara maternal/garis

ibu). Tes ini sering digunakan untuk memberikan bukti tambahan pada kasus maternitas

yang sulit dimana terduga ibu tidak dapat dites. Hasil tes ini juga dapat digunakan untuk

konfirmasi hubungan biologis dari anak angkat. Dalam tes MtDNA yang diturunkan

secara maternal, identifikasi DNA dilakukan dengan membandingkan MtDNA ibu

dengan MtDNA anak. Pada tes ini, karena DNA mitokondria hanya diwariskan secara

maternal pada anaknya, bila polaMtDNA seorang ibu sama dengan pola MtDNA anak

maka dikatakan bahwa kedua individu tersebut memiliki garis keturunan maternal yang

sama. Jika pola MtDNA nya tidak cocok, maka kedua individu tersebut dinyatakan 100%

bukan berasal dari keturunan ibu. 1,7

Interpretasi Temuan

Bayi ditemukan pagi hari dalam keadaan meninggal, di tempat pembuangan sampah, di

dalam kardus, ditutupi kain panjang berwarna coklat.

Pemeriksaan luar

- Bayi tidak berpakaian, hanya ditutupi dengan kain panjang berwarna coklat.

- Berlumuran darah dan lendir.

- Terdapat lilitan tali pusat

- Terdapat vernix caseosa/lemak bayi pada lipat leher, ketiak, lipat lengan dan paha,

belakang telinga.

- Tali pusat masih berhubungan dengan plasenta.

- Terdapat meconium.

- Panjang kepala–tumit 51 cm

- Berat Badan bayi :2800 gram. Bayi lahir dengan berat badan normal.

- Lingkar kepala fronto–occipital 33 cm.

- Batas rambut depan dan belakang sudah terbentuk.

- Rawan telinga sudah terbentuk sempurna

- Puting susu sudah berbatas tegas dengan diameter 7 mm.

- Kuku jari tangan sudah melewati ujung jari

- Garis tapak tangan dan kaki sudah melebihi 2/3 bagian.

22

Page 23: Pembunuhan anak sendiri

- Testis sudah turun sempurna.

- Rambut kepala, masing–masing helai terpisah satu sama lain dan tampak mengkilat

- Jaringan lemak bawah kulit cukup tebal dengan ketebalan 2 cm

- ’Processus xyphoideus membengkok ke dorsal.

- Alis mata sudah lengkap, bagian lateralnya sudah jelas.

- sianosis pada bibir, ujung–ujung jari, dan kuku.

- Terdapat busa halus pada hidung dan mulut.

- Terdapat memar pada mukosa bibir dan pipi.

Pemeriksaan dalam

- Ditemukan dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun sampai sela iga 5.

- Pemeriksaan makroskopik paru ditemukan paru sudah mengisi rongga dada dan

menutupi sebagian kandung jantung.

- Terdapat petekiae/ Tardieu’s spot di subpleura viseralis paru terutama di lobus

bawah pars diafragmatika.

- Uji apung paru memberikan hasil positif.

- Pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru yang mengembang

sempurna.

- Udara dalam saluran cerna terdapat di dalam usus halus.

Pemeriksaan yang membuktikan bahwa wanita ini memang baru saja melahirkan.

- Buah dada wanita membesar.

- Rahim masih membesar.

- Keluar cairan kemerahan dari vagina (lochia).

- Adanya tanda–tanda nifas.

- Dipemeriksaan laboratorium, hCG masih diatas normal sampai 4 minggu setelah

melahirkan.

Kesimpulan

Pada kasus ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda-tanda pasti kematian mayat

bayi tersebut.Setelah pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam,

23

Page 24: Pembunuhan anak sendiri

menunjukkan bayi sempat hidup sekitar 2 jam setelah dilahirkan dan ditemukan adanya tanda-

tanda asfiksia akibat pembekapan. Hal ini mengarahkan pada kasus pembunuhan anak sendiri.

Daftar Pustaka

1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et all. Ilmu

kedokteran forensik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1997. h. 1, 8-11, 25-36,55-70,165-76.

2. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran.

Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1994.

h. 11-25, 40.

3. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik autopsi forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran

Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. p. 55.

4. Idries AM, Tjiptomartono AL. Penerapan ilmu kedokteran forensik dalam proses penyidikan.

Cetakan Pertama Edisi Revisi bagian Pendahuluan. Jakarta : Sagung Seto;2008.

5. Benson RC, Pernoll ML. BS obstetri dan ginekologi ed 9. Jakarta: EGC; 2009.h.655-65

6. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media

Aesculapitus; 2000.

7. Djaja Surya Atmadja, Evi Untoro. Mutation of STR in paternity testing. Indonesian Jour-nal of Legal and Forensic Sciences 2008; 1(1):32-34.

24

Page 25: Pembunuhan anak sendiri

Rumah Sakit Ukrida

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

Fakultas Kedokeran Universitas Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat Telp 021 56942061

Nomor : 002/VER/SK.II/XI/2015 Jakarta, 02 Januari 2015

Lampiran : Satu sampul tersegel------------------------------------------------------------------------

Perihal : Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas nama bayi X ------------------------------------

PROJUSTITIA

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, dr.Nilasari Wulandari, dokter ahli kedokteran

forensik pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

Jakarta Barat, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Republik Indonesia

Metropolitan Resort Jakarta Barat sektor kebun jeruk tertanggal 2 Januari 2015, No.Pol :

011/VER/XII/2015/Res.kb, maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal dua Januari dua

ribu lima belas, pukul sembilan pagi Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah

jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana telah melakukan

pemeriksaan bedah jenaza, atas mayat dengan keterangan sebagai berikut: ---------------------

Nama : bayi X-----------------------------------------------------------------------------------------

Jenis kelamin : Laki-laki--------------------------------------------------------------------------------------

Umur : -------------------------------------------------------------------------------------------------

Kebangsaan : -------------------------------------------------------------------------------------------------

Agama :--------------------------------------------------------------------------------------------------

Alamat :--------------------------------------------------------------------------------------------------

Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label mayat berwarna biru muda terbuat dari

karton, tanpa segel, dan terikat pada ibu jari kaki kanan.-------------------------------------------------

----------------------------------------HASIL PEMERIKSAAN -------------------------------------------

PEMERIKSAAN LUAR:------------------------------------------------------------------------------------

25

Page 26: Pembunuhan anak sendiri

1. Pemeriksaan luar

1. Tutup atau bungkus mayat: Mayat di dalam kardus ditutupi dengan sehelai kain panjang

berwarna coklat dalam keadaan meninggal, tidak berpakaian, adanya meconium yang

keluar dan tali pusat masih terhubung dengan ari–ari bayi---------------------------------------

2. Pemeriksaan antropometrik mayat didapatkan panjang bayi adalah lima puluh satu

sentimeter, berat badan bayi adalah dua ribu delapan ratus gram, panjang kepala sampai

tumit adalah lima puluh satu sentimeter, dan lingkar kepala adalah tiga puluh tiga

sentimeter-----------------------------------------------------------------------------------------------

3. Pemeriksaan luar ditemukann kedua mata tertutup, rambut hitam berwarna hitam, tumbuh

lurus, panjang nol koma lima sentiimeter, alis mata berwarna hitam, tumbuh tebal,

panjang nol koma dua sentimeter, bulu mata bewarna hitam, tumbuh lentik, panjang nol

koma tiga sentimeter, rawan telinga sudah terbentuk sempurna, hidung berbentuk

mancung, telinga berbentuk lebar, mulut tidak terbuka, tidak tampak gigi geligi, puting

susu sudah berbatas tegas dengan diameter tujuh milimeter, kuku jari tangan sudah

melewati ujung jari, garis tapak tangan dan kaki sudah melebihi dua pertiga bagian, buah

zakar sudah turun sempurna, jaringan lemak bawah kulit cukup tebal dengan ketebalan

dua sentimeter, taju pedang membengkok ke dalam. Ditemukan bibir yang berwarna biru,

ujung–ujung jari dan kuku yang berwarna biru, terdapat memar pada mukosa bibir dan

pipi-------------------------------------------------------------------------------------------------------

PEMERIKSAAN DALAM----------------------------------------------------------------------------------

1. Pada pemeriksaan dalam, ditemukan dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun

sampai sela iga lima, paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung

jantung, terdapat bintik–bintik perdarahan di kantong paru terutama di bagian bawah paru

dekat diafragma, uji apung paru memberikan hasil positif, pemeriksaan mikroskopik paru

menunjukkan alveoli paru yang mengembang sempurna, terdapat udara di dalam usus

halus-----------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pemeriksaan Laboratorium, golongan darah mayat bayi adalah B, pemeriksaan DNA

menunjukkan kecocokan pada salah satu pita DNA antara ibu dan bayi laki-laki

tersebut.-------------------------------------------------------------------------------------------------

26

Page 27: Pembunuhan anak sendiri

Kesimpulan

Pada pemeriksaan mayat bayi laki–laki X ini didapatkan bergolongan darah B, cukup

bulan dalam kandungan, hidup pada saat dilahirkan, dan tidak ditemukan tanda-tanda perawatan

setelah dilahirkan, ditemukan bibir yang berwarna biru, ujung–ujung jari dan kuku yang

berwarna biru, terdapat memar pada mukosa bibir dan pipi. Berdasarkan pemeriksaan luar,

pemeriksaan dalam, pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang dilakukan pada mayat bayi

bahwa penyebab kematian adalah

asfiksia.------------------------------------------------------------------

Demikianlah telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan berdasarkan keilmuan saya

yang sebaik-baiknya mengingat sumpah jabatan sesuai dengan KUHAP------------------------------

Dokter yang memeriksa,

dr. Nilasari Wulandari

102011367

27