pembuatan perangsang tumbuh akar alami menggunakan wiwilan daun kopi

12
PEMBUATAN PERANGSANG TUMBUH AKAR ALAMI MENGGUNAKAN WIWILAN DAUN KOPI

Upload: arjunaus1253

Post on 11-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hahahaha

TRANSCRIPT

PEMBUATAN PERANGSANG TUMBUH AKAR ALAMI MENGGUNAKAN WIWILAN DAUN KOPI

DAFTAR ISII. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Tujuan c. Batasan Masalah

II. Strategi Pelaksanaan a. Alat dan Bahan b. Prosedur Kerja c. Skema Pelaksanaan

III. Hasil dan Pembahasana. Hasil Percobaan b. Pembahasan

IV. Kesimpulan dan Sarana. Kesimpulan b. Saran

Daftar Pustaka

I.PENDAHULUAN

A. Latar BelakangLada (piper ningrum) merupakan komoditas ekspor potensial dan hampir seluruhnya merpakan perkebunan rakyat. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Penghasil utama lada secara berurutan adalah Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Biji Lada digemari karena mempuyai rasa yang khas dan memberikan aroma sedap. Selain itu biji Lada digunakan sebagai bahan pengawet daging, bahan obat-obatan tradisional Jawa, juga sebagai minyak yang mempunyai bau sedap.

Produksi Lada di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan India dan Brasilia. Hal ini disebabkan oleh pemeliharaan yang kurang intensif. Akibatnya tanaman tua dengan produksi rendah menjadi rusak.

Upaya memperoleh bibit Lada secara cepat, mudah, dan cepat berproduksi dilakukan dengan perbanyakan vegetatif, yaitu setek batang Lada. Terbentuknya akar merupakan masalah yang paling penting dan tanda berhasil tidaknya penyetekan, sehingga penggunaan zat perangsang tumbuh akar diperlukan meskipun dengan harga relatif mahal.

Dari pernyataan di atas dibutuhkan upaya mengembangkan tanaman Lada sehingga produksi Lada secara nasional akan naik.

SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah mencoba memproses zat perangsang tumbuh akar alami sebagai bahan pengganti perangsang tumbuh akar kimia, yang relatif mudah pembuatannya, murah, dengan memanfaatkan pangkasan perkebunan.

B. Tujuan 1. Menghasilkan zat perangsang tumbuh akar alami yang mudah dan murah2. Memanfaatkan tunas liar / tunas air / wiwilan yang terbuang dari kegiatan pemangkasan.3. Melakukan penghematan biaya produksi.

II.Strategi Pelaksanaan

A. Persiapan Bahan dan Alat1. Bahan a. Setekan ladab. Tunas liar / tunas air / wiwil kopic. Air cucian berasd. Rootonef gula putihe. Air matang.

2. Alat a. Pisaub. Talenanc. Nampand. Neraca Ohause. Sendok makanf. Gelas ukurg. Pinseth. Saringan

B. Langkah-langkah Pembuatan Perangsang tumbuh akar alami1. Pilih pucuk daun kopi yang segar dan sehat dari tunas liar/ tunas air/ wiwil kopi.2. Pisahkan pucuk dari bagian daun yang tua, potong tipis dan ditimbang dengan neraca ohaus sebanyak 20 gr.3. Timbang gula putih 20 gr masukkan ke gelas ukur yang telah terisi irisan daun kopi, tutup dengan plastik dan biarkan sampai berair (7 9 hari).4. Tambahkan air matang sampai daun kopi tertutup air dan biarkan sampai daun membusuk.5. Angkat daun memakai pinset dan saring di gelas ukur.6. Rendam setek lada selama 15 menit, angkat dan siap ditanam.

C. Skema / alur Pembuatan Wiwil daun kopi menjadi zat perangsang tumbuh akar alami.Wiwil daun kopi

Seleksi

Bahan Terpilih

Potong Tipis

Timbang

Tambahkan Gula putih

Tambahkan air matang

Saring

Rendam bahan setek

Penanaman

III.Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan1. Tabel Pengamatan Persentase setek hidupNoLetak bahan stekTanpa PerlakuanMenggunakan zat perangsang tumbuh akar

Air cucian berasRootone FWiwil kopi

1.22222

2.22222

3.22222

2. Table Pengamatan munculnya tunas pada setek (minggu ke )NoLetak Bahan stekTanpa PerlakuanABRWK

1.Ujung8888

2.Tengah8888

3.Pangkal101088

3. a. Tabel Pengamatan tinggi tunas umur 10 minggu setelah tanam (cm)NoLetak Bahan StekTanpa PerlakuanMenggunakan Zat Perangsang tumbuh akar

ABRooton FWiwil kopi

1Ujung2,652,703,403,10

2Tengah3,004,204,604,50

3Pangkal1,552,303,103,00

b Tabel Pengamatan tinggi tunas umur 12 minggu setelah tanam (cm)NoLetak Bahan StekTanpa PerlakuanMenggunakan Zat Perangsang tumbuh akar

ABRooton FWiwil Kopi

1Ujung2,803,005,405,20

2Tengah 4,204,506,606,50

3Pangkal 2,002,903,904,00

4. a. Tabel Pengamatan Jumlah daun umur 10 minggu setelah tanam (helai)NoLetak Bahan StekTanpa PerlakuanMenggunakan Zat Perangsang tumbuh akar

1Ujung 1122

2Tengah 1,522,52,5

3Pangkal 1123

b Tabel Pengamatan Jumlah daun umur 12 minggu setelah tanam (helai)NoLetak Bahan StekTanpa PerlakuanMenggunakan Zat Perangsang tumbuh akar

ABRooton FWiwil Kopi

1Ujung 1,51,52,52,5

2Tengah 233,53,5

3Pangkal 1,52,52,52,5

5. Tabel pengamatan berat basah tunas, daun, dan akar (gr)NoLetak Bahan StekTanpa PerlakuanMenggunakan Zat Perangsang tumbuh akar

ABRooton FWiwil Kopi

1Ujung5,76,207,008,50

2Tengah6,006,3010,811,0

3Pangkal5,005,406,707,20

B. PembahasanFase Vegetatif tanaman terutama terjadi pada perkembangan akar, daun dan batang baru. Akar merupakan bagian tanaman yang sangat penting, karena akar berhubungan dengan media tanam, sehingga untuk mempercepat tumbuhnya akar ada perlakuan khususnya. Yaitu dengan memberikan zat perangsang tumbuh.

Dengan terbentuknya akar di bahan setek pada proses pembibitan sangat menentukan kelangsungan hidup tanaman baru. Akar yang terbentuk akan menyerap bahan organik pada media dan membantu terbentuknya tunas dan helaian daun baru.

Pemilihan zat perangsang akar umumnya didasari oleh fungsi, tetapi jika harga relatif mahal maka pembuatan dengan bahan alami adalah solusi yang paling tepat untuk mendapatkan tanaman Lada yang merupakan komoditas ekspor.

IV.Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan Dari kegiatan pembuatan zat perangsang tumbuh akar alami menggunakan wiwil daun kopi dapat disimpulkan bahwa :1. Menghasilkan zat perangsang tumbuh akar alami yang mudah dan murah.2. Memanfaatkan tunas liar / tunas air / wiwilan yang terbuang dari hasil pemangkasan.3. Melakukan penghematan biaya produksi.

B. Saran Perangsang tumbuh akar alami sebaiknya digunakan karena pertumbuhan setek Lada tidak mengalami perbedaan dengan perangsang akar bahan kimia.

Daftar Pustaka

1. Hanun Chairani, 2008, Tehnik Budidaya, Jakarta.2. Dwijo Seputro, 1994, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta.3. Rismunandar, 1994, Lada Budidaya dan Tataniaga, Penebar Swadaya, Jakarta.4. R Setiadi, B Barwono, 2008, Buku Pintar Bertanam Buah Dalam Pot, Samidra Utama, Jakarta.