pembuatan kuesioner dan pedoman
DESCRIPTION
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman. Cara merancang kuesioner Teknik merancang kuesioner Struktur kuesioner Cara merancang pedoman. Teknik Merancang Kuesioner. Acuan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner Rancangan kuesioner Jenis pertanyaan Tahapan membentuk pertanyaan. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Pembuatan Kuesioner dan PedomanPembuatan Kuesioner dan Pedoman
Cara merancang kuesioner
Teknik merancang kuesioner
Struktur kuesioner
Cara merancang pedoman
Teknik Merancang Kuesioner
1. Acuan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner
2. Rancangan kuesioner
3. Jenis pertanyaan
4. Tahapan membentuk pertanyaan
1. Acuan Penyusunan Pertanyaan dalam Kuesioner
Tujuan survei
Indikator
Rancangan tabel analisis (dummy table)
Variabel
Waktu acuan (time of reference)
Tujuan Survei
Contoh:
Survei bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang indikator MDGs di tingkat kecamatan,
maka semua pertanyaan terkait dengan
delapan tujuan MDGs.
Kuesioner disusun sesuai dengan tujuan survei
Indikator
Delapan tujuan yang ada di MDGs terdiri dari target-
target yang dituangkan dalam bentuk indikator-indikator
pencapaian tujuan. Indikator tersebut dapat diukur
melalui data yang dihasilkan dari kegiatan survei.
Contoh:
• Tujuan: Menurunkan angka kematian anak
(Tujuan 4 MDGs)
• Target : Menurunkan angka kematian balita sebesar
dua pertiganya, antara th. 1990-2015 (Target 5 MDGs)
• Indikator: Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah
diimunisasi campak
Rancangan Tabel (dummy table) Dari dummy table dapat diketahui apakah semua variabel yang
diperlukan, dicakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang nantinya
disusun dalam kuesioner. Kalau tidak maka datanya tidak akan
terkumpul dan akibatnya tujuan survei tidak akan tercapai.
Contoh: Tabel 1. Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak menurut kecamatan di Kabupaten Takalar, 2007
KecamatanProporsi anak 12-23 bln yg telah
diimunisasi campak
(1) (2)
……………………… ……………………………………….
……………………….. ………………………………………
T o t a l ………………………………………..
Variabel Variabel diturunkan dari indikator dan merupakan acuan
utama dalam membentuk pertanyaan. Variabel juga
dapat menjadi pertanyaan langsung jika memang tidak
dapat atau tidak perlu diturunkan lagi.
Contoh:
Indikator proporsi anak usia 12-23 bln yg telah diimunisasi
campak: jml anak 12-23 bln yg tlh diimunisasi campak
jumlah anak 12-23 bln
sehingga dapat ditentukan variabelnya yaitu jumlah anak 12-
23 bln yg telah diimunisasi campak , jumlah anak 12-23 bln
dan usia anak.
Waktu Acuan (time of reference)
Pertanyaan dalam kuesioner harus mengacu pada suatu titik
atau periode waktu. Misalnya pada saat pencacahan,
selama sebulan terakhir, satu minggu yang lalu, hingga saat
pencacahan, dan lain-lain.
Penjelasan tentang waktu acuan ini harus ada di buku
pedoman pencacahan.
Contoh:Dalam satu bulan terakhir, apakah pernah dinyatakan (didiagnosis) menderita malaria oleh tenaga kesehatan?
Definisi Operasional
Setelah pertanyaan terbentuk, maka diperlukan definisi
yang bersifat operasional. Artinya, definisi tersebut
digunakan untuk membantu menterjemahkan pertanyaan
yang digunakan dalam kuesioner. Definisi operasional
setiap pertanyaan akan disusun dalam buku pedoman.
Contoh:
Pertanyaan: Apakah anda dapat membaca dan menulis?
Definisi operasional: Dapat membaca dan menulis artinya dapat
membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam
aksara tertentu dan mengerti artinya.
2. Rancangan Kuesioner
Menentukan pertanyaan yang akan ditanyakan
Menyeleksi jenis pertanyaan dan menentukankata-katanya
Merancang urutan pertanyaan dan formatkuesioner secara keseluruhan
3. Jenis Pertanyaan
Pertanyaan terbuka
- Jawaban responden tidak dibatasi oleh kategori jawaban.
Contoh 1:
Berapa upah/gaji yang biasa diterima dalam sebulan dari pekerjaan utama?
Rp ………………………
3. Jenis Pertanyaan
Pertanyaan terbuka (lanjutan)
- Pada pilot survey pertanyaan terbuka digunakan utk mencari jawaban yg
sejenis digunakan sbg kategori jawaban pada pertanyaan tertutup
Contoh 2: Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan kondom?
Jawaban: ……………………………………………………….
Jawaban yang diperoleh dari pertanyaan di atas dapat dibentuk kelompok jawaban antara lain sbb:
1. Setuju untuk semua orang 2. Setuju untuk orang yang sudah menikah
3. Tidak setuju karena menimbulkan sex bebas 4. ............... (dan seterusnya)
Pertanyaan terbuka (lanjutan)
- Pada in-depth study pertanyaan terbuka bermanfaat
untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
- Jawaban dari pertanyaan terbuka terkadang menyulitkan analisa.
Contoh 3:
Analisa tentang pendapat responden mengenai penggunaan
kondom akan lebih mudah dilakukan jika jawaban dari responden
sudah dinyatakan dalam kategori-kategori dibandingkan jawaban
yang berupa uraian.
Pertanyaan tertutup
- Jawaban sudah tercantum dalam kuesioner yang
dinyatakan dalam kategori (kode)
Contoh:
Apakah pernah mendengar atau mengetahui tentang
HIV/AIDS?
1. Ya 2. Tidak
2
Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka atau semi terbuka
Contoh:
Alat KB (keluarga berencana) apa yang digunakan selama ini?
1. IUD 4. Sterilisasi
2. PIL 5. Lainnya, sebutkan (.................................)
3. Kondom
Dengan bentuk pertanyaan tersebut, akan didapatkan jawaban
yang lebih beragam. Namun perlu diperhatikan bahwa diharapkan
kategori lainnya (kode 5) memiliki persentase yang kecil
dibanding kategori kode 1 s.d 4. Untuk itu diperlukan
pengetahuan awal tentang informasi yang ingin dikumpulkan
melalui pertanyaan dalam kuesioner.
4. Tahapan Membentuk Pertanyaan
IndikatorIndikator Dummy tableDummy table
VariabelVariabelPenurunan
variabel menjadi pertanyaan
Penurunan variabel menjadi
pertanyaan
Pengelompokanpertanyaan
Pengelompokanpertanyaan
Tujuan surveiTujuan survei
Tahap 4 Tahap 5Tahap 6
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Contoh:
Mengumpulkan
data terkait
monitoring tujuan
MDGs, salah
satunya
mencapai
pendidikan dasar
untuk semua
IndikatorIndikator Dummy TableDummy TableTujuan surveiTujuan survei
Angka Melek Huruf (15-24 Tahun):
persentase penduduk usia 15-
24 tahun yang dapat membaca dan
menulis kalimat sederhana dengan
huruf latin atau lainnya.
Tabel 1. Angka Melek Huruf
(AMH) Usia 15-24 Tahun menurut
Kecamatan di
Kabupaten Takalar, 2007
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Contoh (lanjutan):
Penurunan variabel menjadi
pertanyaan
Penurunan variabel menjadi
pertanyaan
Pengelompokan pertanyaan
Pengelompokan pertanyaan
VariabelVariabel
1. Jumlah penduduk usia 15-24 tahun
2. Jumlah penduduk 15-24 thn yg dapat membaca dan menulis
3. Usia
1. Jml pddk: Siapa saja yang menjadi anggota rumah tangga ini?
2. Jml pddk yg dpt membaca & menulis:
Apakah saudara dapat membaca dan menulis huruf latin atau lainnya?
1. Pertanyaan ttg pddk dan usia Kelompok Ket. ART
2. Pertanyaan kemampuan membaca dan menulis
Kelompok Keterangan Pendidikan.
Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6
3. Usia: Berapa usia saudara?
4.2 Struktur Kuesioner
Dasar Pengelompokan Pertanyaan
Tata Cara Menyusun Pertanyaan
Struktur Kuesioner
Dasar Pengelompokan
1. Kesamaan tujuanPertanyaan yang mempunyai tujuan yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok. Misalnya kelompok pendidikan terdiri dari pertanyaan tentang partisipasi sekolah, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan pertanyaan lain yang berhubungan dengan pendidikan.
2. UmurMisalnya balita, Wanita Usia Subur (WUS), penduduk usia kerja dan lain-lain.
3. Jenis KelaminMisalnya kelompok pertanyaan tentang KB ditanyakan hanya untuk wanita
Tata Cara Menyusun Pertanyaan 1. Alur pertanyaan harus jelas, logis dan konsisten antar pertanyaan.
Contoh:
KETERANGAN PENDIDIKAN(UNTUK ART BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS)
1. Partisipasi Sekolah 1. Tidak/blm pernah bersekolah Art lain 2. Masih bersekolah R.3 3. Tidak bersekolah lagi
2. Kapan berhenti bersekolah? Bulan: ............... Tahun:……….. 3. Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki: 1. SD dan sederajat 3. SMA dan sederajat 2. SMP dan sederajat 4. Perguruan Tinggi
Keterangan:
1. Logis: R2 hanya ditanyakan jika R1= 3, artinya pertanyaan kapan berhenti sekolah (R2) hanya akan ditanyakan kepada art yang tidak bersekolah lagi (R1=3)
2. Konsisten: R2 dan R3 tidak akan terisi jika R1 berkode 1.
2. Perlu mencantumkan ”rambu-rambu” pada setiap pertanyaan/kelompok pertanyaan yang mempunyai konsistensi/saringan
Contoh:
Keterangan:
” Art lain” dan ” R.3” adalah contoh ”rambu-rambu” yang dimaksud. Dikatakan seperti itu, karena tanda ini berfungsi untuk memberikan peringatan apakah pertanyaan berikutnya ditanyakan atau tidak. Jika tidak ada ”rambu-rambu”, maka dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
” Art lain” artinya, jika pada saat pencacahan responden tidak/belum pernah sekolah, maka pertanyaan berikutnya tidak ditanyakan dan wawancara dilanjutkan pada art lain yang memenuhi syarat (art 5 tahun ke atas).
” R.3” artinya, jika pada saat pencacahan responden masih bersekolah, maka pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 3, Rincian 2 tidak ditanyakan.
1. Partisipasi Sekolah 1. Tidak/blm pernah bersekolah Art lain 2. Masih bersekolah R.3 3. Tidak bersekolah lagi
3. Hindari pertanyaan yang menggunakan kalimat negatif
Contoh:
1. Apakah saudara tidak bisa membaca dan menulis?
2. Apakah saudara menolak penggunaan kondom?
3. Apakah saudara menentang penerapan KB?
4. Jika menggunakan pertanyaan yang sensitif, berikan catatan cara bertanya.
Contoh:
(Pertanyaan berikut berkaitan dengan perilaku seksual responden, pencacah harus berhati-hati dalam wawancara dan meminta maaf sebelumnya)
1. Pada usia berapa anda melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis untuk yang pertama kali? …….. Tahun
2. Dengan siapa anda melakukan hubungan seksual untuk yang pertama kali? 1. Pacar 2. Istri/suami 3. Teman 4. Lainnya
Struktur Kuesioner (1) 1. Kuesioner harus mempunyai keterangan tempat atau identitas dari
objek penelitian yang bersifat unik dan diletakkan di bagian awal.Contoh:
I. KETERANGAN TEMPAT
1 Propinsi JAWA BARAT
2 Kabupaten/Kota BOGOR
3 Kecamatan TAMAN SARI
4 Desa/Kelurahan *) SUKARESMI
5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan
6 a. Nomor Blok Sensus 008B
b. Nomor Sub Blok Sensus
7 Nomor Kode Sampel 15321
8 Nomor Urut Sampel Rumah Tangga 07
3 2
0 1
7 10
0 40
1
2 13510 7
Struktur Kuesioner (2) 2. Utamakan pertanyaan yang bersifat umum kemudian
dilanjutkan dengan hal-hal yang khusus terkait dengan tujuan survei.
Contoh:
Blok I: Identitas responden (nama, umur, jenis kelamin, dll)
Blok II: Keterangan pendidikan
dan seterusnya.
3. Tersedia bagian untuk mencatat hal penting yang ditemukan saat pengumpulan dataContoh:
BLOK CATATAN
1. Kepala rumah tangga lama (nama di DSRT) telah meninggal, digantikan oleh menantunya.
2. Art no 4, mengalami gangguan jiwa sehingga tidak dapat ditanyakan tentang pengetahuannya mengenai HIV/AIDS.
4. Kelompok pertanyaan dibedakan menurut jenis pertanyaan individu atau rumah tangga.
Tujuan: untuk efisiensi kuesioner, karena pertanyaan individu bersifat mengulang untuk semua art sedangkan pertanyaan rumah tangga hanya ditanyakan sekali.
5. Jawaban dinyatakan dalam kode-kode untuk memudahkan pengolahan, dan disediakan kotak untuk pengisian kode tersebut.
Contoh:
Siapa penolong terakhir proses kelahiran?
1. Tenaga medis 2. Tenaga non medis
1
Struktur Kuesioner (3)
6. Kode jawaban dari pertanyaan yang bersifat multiple
reponses berbeda.
Contoh:
Cara pengelolaan sampah:
1. Dibakar 4. Diangkut petugas
2. Ditimbun 8. Lainnya
Struktur Kuesioner (4)
0 3
MERANCANG BUKU PEDOMAN (1)
Satu buku pedoman dapat memuat semua hal tentang
survei termasuk metodologi, operasional lapangan, dan
petunjuk dalam melakukan pencacahan. Namun bisa juga
menyajikan setiap bagian tersebut dalam buku pedoman
yang terpisah.
Setiap buku pedoman harus selalu memuat penjelasan
tentang survei secara umum.
MERANCANG BUKU PEDOMAN (2)
Berikut ini contoh untuk buku pedoman pencacahan; hal-hal
pokok yang umum dicantumkan :
1. Gambaran umum survei
2. Tata cara pelaksanaan survei
3. Definisi operasional variabel
4. Petunjuk pengisian kuesioner
5. Pengawasan lapangan
6. Pemeriksaan konsistensi dan kewajaran
isian kuesioner
Contoh Sistematika Buku Pedoman Pencacahan (1)
Bab I. Pendahuluan1.1 Umum atau Latar Belakang 1.2 Tujuan1.3 Ruang Lingkup1.4 Jenis Data yang Dikumpulkan1.5 Jadwal Pelaksanaan Survei1.6 Jenis Dokumen atau Instrumen Survei yang Digunakan1.7 Statistik yang Disusun
Contoh Sistematika Buku Pedoman Pencacahan (2)
Bab II. Tata Cara Pelaksanaan Survei
2.1 Tugas dan Kewajiban Pencacah
2.2 Etika Bertamu dan Berwawancara
2.3 Referensi Waktu Survei
2.4 Tata Tertib dan Tata Cara Pengisian Daftar
Bab III. Keterangan Pokok Rumah Tangga dan Anggota Rumah
Tangga (definisi operasional, klasifikasi, dan tata cara
pengisian pertanyaan)
Bab IV. Tata Cara Pengawasan Lapangan
Bab V. Pemeriksaan Konsistensi dan Kewajaran Isian Kuesioner
Indikator
Variabel
Pertanyaan
Pertanyaan:• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..
Tujuan 1 & 2 Tujuan 3 & 4 Tujuan 5 & 6 Tujuan 7 & 8
Indikator
Variabel
Pertanyaan
Pertanyaan:• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..
Indikator
Variabel
Pertanyaan
Pertanyaan:• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..
Indikator
Variabel
Pertanyaan
Pertanyaan:• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..• ……………..
PERTANYAAN
Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis kelamin
3. Umur
4. Status perkawinan
5. dll
Kesehatan dan
Pendidikan1. Apakah
menderita malaria
2. Apakah menderita TBC
3. dll
Perumahan
1. Status kepemilikan rumah
2. Luas lantai
3. Sumber penerangan
4. dll
Konsumsi
1. Konsumsi makanan
2. Konsumsi non makanan
3. dll