pemberian balas jasa dan penghargaan_2
DESCRIPTION
pemberian balas jasa dan penghargaan (kompensasi)Manajemen Sumber Daya ManusiaTRANSCRIPT
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 1/10
TUGAS PERSENTASI KELOMPOK
PEMBERIAN BALAS JASA DAN PENGHARGAAN
(KOMPENSASI)
Disusun untuk melengkapi tugas-tugas pada mata perkuliahan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Oleh :
HENDRI KURNIAWAN 1103634
HANDRIADI 1103597
HAFIZAH ZAINUDDIN 1103603
FEBRY CORINA 1103628
ROSNELI 1103602
Dosen Pembimbing MK:Dr. Yahya, M.Pd
KONSENTRASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
P R O G R A M P A S C A S A R J A N A
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 2/10
PEMBERIAN BALAS JASA DAN PENGHARGAAN
(KOMPENSASI)
A. Pengertian Kompensasi
Tidak ada satupun perusahaan yang berhasil mencapai tujuannya jika
hak-hak individu karyawan tidak diperhatikan, misalnya hak pembayaran
finansial, gaji, atau apapun istilah yang digunakan. Pada saat karyawan telah
memenuhi kewajibannya menjalankan tugas, giliran perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya dalam memberikan balas jasa finansial kepada
karyawannya.
Istilah pembayaran atau balas jasa biasa digunakan dengan term
kompensasi. Hasibuan (2000) menyatakan kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Nawawi (2000) mengartikan kompensasi bagi
organisasi/perusahaan berarti penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang
telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan
yang disebut bekerja.
Kompensasi mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung
maupun tidak langsung, berbentuk materil/uang maupun penghargaan yang
diberikan perusahaan kepada karyawannya. Program kompensasi dirancang
untuk tiga hal, yaitu:
1. Untuk menarik karyawan yang cakap ke dalam organisasi
2. Untuk memotivasi mereka supaya mencapai prestasi yang unggul
3. Untuk mencapai masa dinas yang panjang
Bentuk kompensasi pegawai yang langsung merupakan upah dan gaji
(Mangkunegara, 2000). Gaji, adalah balas jasa yang dibayar secara periodik
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Upah, adalah
balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas
perjanjian yang disepakati membayarnya (Hasibuan, 1997).
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 3/10
Gaji dan upah merupakan pembayaran yang perlu diberikan dalam
jumlah layak sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah dalam bentuk
peraturan upah minimum. Perusahaan memperhatikan kelayakan pembayaran
dilihat dari kebutuhan hidup yang sebenarnya tidak dapat dipandang dari
kebutuhan minimum, sebab beragam kebutuhan, kenaikan harga merupakan
dasar dalam menentukan kelayakan pembayaran karyawan. Flippo (1994)
menjadikan faktor biaya hidup yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
kebijakan kompensasi disamping faktor lainnya
Pentingnya pembayaran ini adalah untuk menghilangkan dampak buruk
yang dapat mendorong perputaran karyawan dalam tingkat yang lebih tinggi
karena adanya ketidakpuasan pada gaji (Simamora, 1995). Studi Berkowitz et.
al. (1987) menyatakan bahwa nilai yang dirasakan dari kerja dan penghargaan
seseorang merupakan peramal yang penting untuk kepuasan atas gaji. Hal ini
menunjukkan bahwa gaji yang didasarkan pada kerja pribadi menyebabkan
kepuasan terhadap gaji tersebut. Poter dan Steers (dalam Mobley, 1986)
mengungkapkan adanya suatu hubungan negatif antara pergantian karyawan
dengan kepuasan terhadap pembayaran. Melalui penelitiannya Drago et. al.
(1992) menemukan bahwa pembayaran dapat meningkatkan kepuasan dan
komitmen organisasi.
B. Tujuan-tujuan Administrasi Kompensasi
Menurut Hani Handoko tujuan digunakannya administrasi kompensasi
yang baik adalah:
1. Memperoleh personalia yang berkualitas
Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar.
Karena perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengupahan
harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja.
2. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang
Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif tentu banyak karyawan
berkualitas yang keluar dari perusahaan. untuk mencegah perputaran
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 4/10
karyawan, pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan
perusahaan-perusahaan lain.
3. Menjamin Keadilan
Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi
prinsip keadilan. Keadilan atau konsisten internal dan eksternal sangat
penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan.
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan
perilaku-perilaku lain yang dapat dihargai melalui rencana kompensasi
yang efektif.
5. Mengendalikan biaya-biaya
Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia pada tingkat
biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan dan penggajian sistematik
organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada
karyawan.
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal
Seperti aspek-aspek manajemen personalia lainnya, administrasi
kompensasi menghadapi batasan-batasan legal. Program kompensasi yang
baik memperhatikan kendala-kendala tersebut dan memenuhi semua
peraturan pemerintah yang mengatur kompensasi karyawan.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
Penentuan besarnya kompensasi pada umumnya dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain:
1. Suplai dan permintaan tenaga kerja
Beberapa pekerjaan mungkin harus dibayar lebih tinggi daripada yang
ditunjukan oleh nilai relatifnya, karena desakan kondisi pasar. Misalnya
karena langkanya tenaga pengajar kejuruan, menyebabkan pengelola
sekolah harus membayar kompensasi yang lebih besar kepada pengajar ini
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 5/10
2. Serikat karyawan
Lemah atau kuatnya serikat karyawan mencerminkan kemampuan
organisasi karyawan tersebut untuk menggunakan kekuatan pengaruh
mereka pada penentuan tingkat kompensasi.
3. Produktivitas
Perusahaan harus memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup
dan tumbuh. Tanpa hal ini, perusahaan tidak akan bisa lagi bersaing. Oleh
karena itu perusahaan tidak mendapat membayar para karyawannya
melebihi kontribusi mereka pada perusahaan melalui produktivitas mereka
4. Kesediaan untuk membayar
Bukan suatu pernyataan yang berlebihan bahwa perusahaan sebenarnya
ingin membayar kompensasi secara adil dan layak. Oleh karena itu
perusahaan juga merasa bahwa para karyawan seharusnya melakukan
pekerjaan sesuai dengan upah yang mereka terima.
5. Kemampuan untuk membayar
Dalam jangka panjang, realisasi pemberian kompensasi tergantung pada
kemampuan membayar dari perusahaan. Kemampuan membayar
tergantung pada pendapatan dan laba yang diraih perusahaan dimana ha;
ini sangat dipengaruhi oleh produktivitas karyawan
6. Kebijaksanaan pengupahan dan penggajian
Salah satu kebijakan pengupahan dan penggajian yang umum adalah
memberikan kenaikan upah yang sama besarnya kepada karyawan anggota
serikat karyawan maupun non anggota
7. Biaya hidup
Pengukuran kenaikan biaya hidup sulit dipastikan nilainya
8. Kendala-kendala pemerintah
Tekanan-tekanan dari pemerintah dengan segala peraturannya
mempengaruhi penetapan kompensasi perusahaan, misalnya peraturan
upah minimum, upah kerja lembur dan pembatasan umur untuk tenaga
kerja anak-anak
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 6/10
D. Proses Kompensasi
Proses kompensasi adalah suatu jaringan berbagai sub-proses yang
komplek dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi
pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat
prestasi kerja yang diinginkan. Diantara komponen-komponen proses ini
adalah pembayaran upah dan gaji, pemberian kompensasi pelengkap seperti
pembayaran asuransi, cuti sakit dan sebagainya.
Gambar Proses Kompensasi
E. Keadilan dan Kompensasi
Supaya tujuan pertama perusahaan untuk menarik para karyawan yang
mampu bagi organisasi dapat dicapai, personel harus berkeyakinan bahwa
kompensasi yang ditawarkan adalah wajar dan adil. Keadilan atau equaitas
berkaitan dengan rasa keadilan atau felt justice menurut hak dan hukum alam.
Menurut George C. Homans, jika seorang karyawan menerima kompensasi
dari majikan, pandangan atas keadilan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 7/10
1. Rasio kompensasi terhadap masukan (input) seseorang dalam bentuk
usaha, pendidikan, pelatihan, ketahanan terhadap kondisi kerja yang
merugikan
2. Perbandingan rasio ini dengan rasio orang-orang yang berhubungan
langsung dengannya
Keadilan biasanya ada jika seseorang merasa bahwa rasio antara hasil
dan masukan berada dalam equilibrium, baik secara internal sehubungan
dengan diri sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
F. Evaluasi Pekerjaan
Langkah awal dalam mengejar keadilan yaitu harus dibentuk suatu
hubungan yang konsisten dan sistematik antara tingkat-tingkat kompensasi
dasar bagi semua pekerjaan di dalam organisasi. Proses pembentukan semacam
itu disebut evaluasi pekerjaan, ditimbang dan diukur masukan-masukan yang
diharuskan dari para karyawan misalnya tentang keterampilan, usaha, tanggung
jawab dan sebagainya untuk prestasi kerja minimum dan untuk
menterjemahkan ukuran semacam itu ke dalam imbalan dalam bentuk uang.
Sasaran langsung proses evaluasi pekerjaan yaitu untuk memperoleh
konsistensi internal dan eksternal dalam hal upah dan gaji.konsistensi internal
berhubungan dengan konsep upah relatif pada perusahaan, misalnya gaji
seorang atasan lebih kecil dari bawahannya maka tarif gaji yang demikian tidak
konsisten. Konsistensi eksternal mengacu kepada suatu relativitas yang
diinginkn antara struktur upah organisasi dengan struktur upah di dalam
masyarakat, industry dan Negara. Organisasi boleh memilih untuk memberikan
gaji yang lebih rendah, sama atau lebih tinggi dengan tariff gaji yang berlaku
umum.
Dalam penyusunan pendekatan terhadap pengukuran nilai pekerjaan
secara sistematik, terdapat beberapa prasyarat yang diperlukan, yaitu:
1. Uraian-uraian dan spesifikasi pekerjaan yang cukup jelas dan teliti harus
tersedia.
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 8/10
2. Harus diambil keputusan sehubungan dengan kelompok-kelompok
karyawan dan pekerjaan yang akan diliput oleh suatu sistem evaluasi
tunggal.
3. “penjualan” gagasan atau ide mengenai evaluasi sistematik bagi semua
peserta dalam sistem itu dan ditekankan konsisten dengan konsep bahwa
gaji yang tepat harus memuaskan karyawan dan majikan sekaligus.
G. Metode-metode Evaluasi Pekerjaan
Dalam hubungannya dengan pemberian kompensasi, pada umumnya
terdapat empat metode evaluasi pekerjaan. Dua metode pertama biasanya
dipakai oleh pemerintah dan dua metode yang kedua (point 1 dan 4) dipakai
oleh pihak industry swasta. Metode tersebut yaitu:
1. Job ranking (simple ranking)
2. Job grading
3. Perbandingan faktor
4. Point system
Dalam job ranking, panitia evaluasi pekerjaan mereview informasi
analisis pekerjaan untuk masing-masing pekerjan. Setiap pekerjaan ditentukan
ranking atau tingkatannya secara subyektif berdasarkan pada tingkat
kepentingan relative dalam perbandingan dengan pekerjan lain. Kelemahan
metode ini adalah bahwa sangat mungkin elemen-elemen penting pekerjan
diabaikan sedangkan item-item tidak penting justru diberi bobot yang terlalu
besar.
Job grading atau job classification yaitu metode yang sedikit lebih baik
idbanding job ranking. Perusahaan menyusun deskripsi standar untuk
kelompok-kelompok pekerjaan yang akan digunakan untuk menilai pekerjaan-
pekerjaan yang ada. Kelemahan metode ini yaitu jika cara membedakan
pekerjaan ini tidak akurat maka akan terjadi pemberian tingkat upah yang tidak
tepat.
Metode pembandingan faktor secara esensial merupakan aplikasi sistem
penilaian prestasi orang ke orang pada evaluasi pekerjaan. Metode ini
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 9/10
mengharuskan panitia evaluasi pekerjaan membandingkan komponen-
komponen pekerjaan kritis. Komponen tersebut yaitu faktor-faktor yang umum
untuk semua pekerjaan yang sedang dievaluasi. Faktor yang paling luas
digunakan yaitu keterampilan, tanggung jawab, upaya mental, upaya phisik dan
kondisi kerja.
Metode yang keempat adalah point sistem. Metode ini paling banyak
digunakan dalam praktek. Di samping menggunakan upah sebagai
pembanding, juga digunakan point. Sistem ini memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Memilih dan menentukan faktor-faktor kritis
2. Menentukan tingkatan-tingkatan berbagai faktor
3. Mengalokasikan point pada subfaktor-subfaktor
4. Mengalokasikan point pada semua tingkatan
5. Menyusun manual penilaian
6. Menerapkan point system
Setelah point total untuk setiap pekerjaan diketahui, pekerjaan-
pekerjaan ditentukan rangkingnya. Seperti pada tiga metode terdahulu maka
metode ranking relatif ini hendaknya direview oleh manajemen untuk
menjamin ketepatannya.
5/16/2018 Pemberian Balas Jasa Dan Penghargaan_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemberian-balas-jasa-dan-penghargaan2 10/10
DAFTAR RUJUKAN
Dessler. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Penerbit Prentice
Hall, New York. 1997
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Penerbit:
Bumi Aksara. Jakarta. 2001
Hani, T. Handoko. Manajemen. Penerbit: BumiAksara, Jakarta. 1999.
Torrington Derek & Huat Tan Chewe. Human Resources Management for
Southeast Asia. Prentice Hall, New York.
Akuntan Biaya Blogs. Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan.
http://akuntanbiaya.blogspot.com/2011/05/pemberian-balas-jasa-dan-
penghargaan.html diakses tanggal 2 April 2012
Usep Mulyana. Sumber Daya Manusia.
http://usepmulyana.files.wordpress.com/2008/09/sdm.pdf diakses tanggal
2 April 2012