pemberdayaan masyarakat: studi kasus...

127
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS KEGIATAN BANK SAMPAH DI PERUMAHAN BUKIT PAMULANG INDAH RW 09 DAN 13 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh BUNGA NUR MAWADDAH NASUTION NIM: 109054000001 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2013 M

Upload: phamcong

Post on 26-May-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS

KEGIATAN BANK SAMPAH DI PERUMAHAN BUKIT PAMULANG

INDAH RW 09 DAN 13 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

BUNGA NUR MAWADDAH NASUTION

NIM: 109054000001

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2013 M

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS

KEGIATAN BANK SAMPAH DI PERUMAHAN BUKIT

PAMULANG INDAH RW 09 DAN 13 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

BUNGA NUR MAWADDAH NASUTION

109054000001

Menyetujui,

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2013 M

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan
Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil penjiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 November 2013

Bunga Nur Mawaddah Nasution

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

i

ABSTRAK

Bunga Nur Mawaddah Nasution

Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah di

Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13 Tangerang Selatan

Partisipasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya melakukan

kegiatan pemberdayaan masyarakat. Partisipasi masyarakat bisa timbul dari diri

mereka sendiri dan bisa pula timbul setelah dilakukannya intervensi terhadap

mereka oleh pihak luar. Partisipasi menjadi sebuah proses belajar masyarakat

dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku masyarakatnya. Sehingga tidak bisa

dipungkiri bahwa proses belajar tersebut memerlukan waktu yang relatif panjang.

Salah satu diantara kegiatan pemberdayaan adalah pengelolaan sampah.

Kota Tangerang Selatan yang baru berusia empat tahun harus mengalami

permasalahan sampah yang cukup berat. Permasalahan sampah berjalan seiring

dengan bertambahnya penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat. Upaya-

upaya yang dilakukan dalam menangani sampah, salah satunya dengan kegiatan

yang menggunakan konsep pengolahan sampah. Diantara kegiatan Bank Sampah

terdiri dari proses memilah, menimbang, dicatat dalam buku tabungan. Penelitian

ini mengenai Bank Sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah Melati Bersih BPI

di Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan RW 13 Tangerang Selatan

Banten. Studi ini menemukan bahwa partisipasi warga di RW 09 dan 13 Bukit

Pamulang Indah dan kontribusi Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan di

Perumahan Bukit Pamulang Indah cukup signifikan. Program ini telah berhasil

memproduksi sampah anorganik menjadi barang yang bernilai. Keberhasilan

kegiatan ini berpengaruh pada kebersihan lingkungan di Perumahan Bukit

Pamulang Indah dan dengan kegiatan Bank Sampah ini menjadi icon Tangerang

Selatan dalam penanganan masalah lingkungan, sehingga berpengaruh besar

terhadap warga dan pihak institusi itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelaahan dokumen dimana peneliti ikut berperan aktif dalam

melakukan kegiatan Bank Sampah Melati Bersih, guna untuk melihat sejauh mana

partisipasi, kesadaran masyarakat perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan

13 dalam melakukan proses perubahan kearah yang lebih baik, juga mengajak

masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga.

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT sebagai pagar penjaga

nikmatNya, Zat yang maha mengenggam segala sesuatu yang ada dan

tersembunyi di balik jagad semesta alam, zat yang maha meliputi segala sesuatu

yang terfikir maupun yang tidak terfikir. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan

bagi seluruh umat Islam yang terlena maupun terjaga atas sunahnya.

Alhamdulillahi rabbil’alamin, penulis mengucapkan rasa syukur kepada

Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-NYA, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Karena tanpa rahmat dan ridha-Nya tidaklah mungkin penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, selesainya skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, bimbingan, do’a dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Wati Nilamsari, M.Si dan Hudri, M.Ag, selaku Ketua dan Sekertaris

Jurusan pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Tantan Hermansah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing penulis yang

telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

iii

memberikan bimbingan, nasehat, motivasi dan arahan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Siti Nurbaya, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak dan

Ibu Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, seluruh dosen-

dosen yang pernah mengajar di PMI angkatan 2009 yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan pendapat dan saranya kepada

penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini.

5. Drs. Bambang Budi S.MM selaku Ketua Yayasan Bunga Melati

Indonesia, R. Imas Maesyaroh dan Rizka Dwipa Anggana selaku

Fasilitator Bank Sampah Melati Utama atas kebijakan, informasi serta

bantuannya sehingga penulis bisa membuat karya ilmiah ini, penulis

ucapkan terimakasi.

6. Ibu Sari Nurlita beserta Pengurus Bank Sampah Melati Bersih BPI,

atas informasi, bantuan, kebijakan dan sarannya sehingga penelitian

dapat dilakukan dengan baik.

7. Teruntuk kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Harmon Alamsyah

Nasution dan Ibunda Hj. Tuty Roswati yang selalu mencurahkan cinta,

kasih sayang, do’a, air mata yang selalu tercurahkan, motivasi yang

luar biasa serta dukungan moril maupun materil kepada penulis, terima

kasih atas kesabarannya. Kakakku Syarifullah Parlindungan dan Kel

Besar H. Raiman Abdullah, hanya Allah yang dapat membalas

semuanya.

8. Teman-temanku Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan

2009 (Nurma Suhada, Jean Anggraini, Qonita Lutfiyah, Ulfa Latifah,

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

iv

Barendra Reza, Fajar lazuardi, Musfiq Amrullah, M. Syukron, Ahmad

Rifai, Fakru, Budi Mifaldi, Fajriansyah, Ridwan Aprilamsah, dan Adi

Hidayat, yang selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi

yang luar biasa, semoga kita semua dapat menggapai kesuksesan.

Aamiin.

9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

tidak lupa perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunkasi

dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan

segala buku-buku rujukannya sehingga penulisan karya ilmiah ini bisa

terselesaikan. Penulis ucapkan terima kasih.

10. For My Lovely Irfan Azis terima kasih atas motivasi, semangat, kasih

sayang, harapan, kesabaran dan pengorbanan yang selalu tercurahkan

dari awal perkuliahan sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah kita. Aamiin.

Jakarta, 29 November 2013

Penulis

Bunga Nur Mawaddah Nasution

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI …………………………………………………….………………..i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..v

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..viii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………… 10

C. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………….. 10

D. Metodologi Penelitian ………………………………………………….. 11

a. Pendekatan Penelitian ………………….……………………………. 11

b. Sumber data …………………………………………………………. 12

c. Penentuan Lokasi Penelitian ……………………………………….... 14

d. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….. 15

e. Teknik Analisis Data ………………………………………………... 17

f. Keabsahan Data ……………………………………………………... 18

E. Tinjauan pustaka ………………………………………………………... 20

F. Sistematika penulisan ………………………………………………….... 22

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………... 24

A. Pemberdayaan (empowerment) ………………………………………… 24

1. Pengertian Pemberdayaan (empowerment) ………………………….. 24

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

vi

2. Modus-Modus Pemberdayaan ……………………………………….. 26

3. Metode-Metode Pemberdayaan ……………………………………… 38

4. Kelembagaan ………………………………………………………… 41

B. Sampah dan Pengolahannya …………………………………………..... 42

1. Pengertian Sampah …………………………………………………... 42

2. Pengolongan Sampah ………………………………………………... 43

3. Penjelasan Konsep 3R dalam Pengolahan Sampah …………………. 46

BAB III TEMUAN PENELITIAN PROFIL BANK SAMPAH MELATI

BERSIH DAN PROFIL NASABAH ………..……………………………….. 49

A. Profil Bank sampah Melati Bersih ………………………………….…... 49

1. Sejarah Bank Sampah Melati Bersih ………………………….….….. 49

2. Visi dan Misi ………………………………………………….….….. 50

3. Struktur Organisasi ……………………………………….……….…. 51

4. Program Kegiatan yang dilaksanakan di Bank Sampah Melati Bersih. 52

5. Sumber Dana dan Kerja Sama ………………………………..……… 55

B. Profil Nasabah RW 09 dan 13 ………………………...………………… 55

1. Nasabah RW 09 …………………………...………………………….. 55

2. Nasabah RW 13 ……………………………………………...……...... 58

. 3. Strategi Bank Sampah ………………………………...…………….... 66

4. Mekanisme Bank Sampah ………………………...………………….. 66

C. Pemberdayaan/Praktek ……………………………...………………..…. 68

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

vii

BAB IV ANALISA HASIL TEMUAN PENELITIAN …………………….. 70

A. Implementasi Praktek Pemberdayaan Masyarakat oleh Bank Sampah... 72

B. Dampak Dari Pemberdayaan yang dilakukan Bank Sampah ………...... 86

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………. 94

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 94

B. Saran ……………………………………………………………………. 94

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….… 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………...……. 99

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Nasabah RW 09 Periode September 2012-Agustus 2013 Perumahan

Bukit Pamulang Indah…………………….…………………………………….. 56

Tabel 2 Data Nasabah RW 13 Periode September 2012-Agustus 2013 Perumahan

Bukit Pamulang Indah ………………………...………………………………... 58

Tabel 3 Data Nasabah RW 09 sesuai dengan Pendapatan Perbulannya ......…… 61

Table 4 Data Nasabah RW 13 sesuai dengan Pendapatan Perbulannya ……..… 63

Tabel 5 Daftar Harga dan Jenis Sampah ………..…...…………………….…… 76

Table 6 Data Nasabah RW 09 dan 13 Sesuai dengan Pendapatan Perbulan ….... 90

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah lingkungan sekarang ini bukan hanya tanggung jawab

sekelompok orang, tetapi sudah menjadi tugas dan kewajiban semua orang untuk

menjaga dan memeliharanya agar tetap asri. Lingkungan yang asri akan

mendatangkan manfaat bagi umat manusia di bumi. Tumbuh-tumbuhan, ternak,

dan segala ciptaan Tuhan akan berkembang dengan baik, di lingkungan yang asri

guna kepentingan manusia. Sayangnya lingkungan yang asri sudah banyak yang

rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, sehingga bencana terjadi

di mana-mana. Allah berifiman pada ayat suci al-Qur’an:

“Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian

dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

(Surat Ar-Ruum ayat 41).1

Ayat tersebut menjelaskan dua hal pokok yang menjadi dasar pandangan

Islam dalam isu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam menyadari telah dan

akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan lautan yang berakibat pada

turunnya kualitas lingkungan untuk mendukung hidup manusia. Kedua, Islam

memandang manusia sebagai penyebab utama kerusakan dan sekaligus pencegah

1 Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan,

Malang: IKIP Universitas Negeri Malang, 2011, h. 95.

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

2

terjadinya kerusakan tersebut. Oleh karena itu, ajaran Islam secara tegas mengajak

manusia melestarikan bumi dan sekaligus secara tegas melarang manusia

membuat kerusakan di bumi. Namun sayangnya sebagian besar masyarakat belum

cukup menyadari dampak akibat kerusakan lingkungan.

Pencemaran lingkungan yang terjadi di suatu negara, akan berdampak pula

pada negara lain bahkan dunia. Untuk itu selalu diperlukan kerja sama yang baik

antara negara-negara di dunia untuk menangani masalah lingkungan. Kerusakan

hutan di Indonesia tidak hanya berpengaruh terhadap keadaan iklim di Indonesia,

akan tetapi berakibat pula terhadap perubahan iklim global (dunia secara

menyeluruh).

Permasalahan lingkungan hidup cukup kompleks. Penebangan hutan yang

menyebabkan banjir, pencemaran terhadap air oleh limbah-limbah industri,

pembuangan sampah ke dalam sungai (termasuk sampah rumah tangga),

pencemaran terhadap tanah, dan sebagainya, merupakan ancaman bagi kehidupan

manusia.

Ancaman banjir setiap musim hujan di berbagai belahan dunia termasuk di

Indonesia, adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri yang menebang hutan

untuk mengejar keuntungan sesaat. Berbagai wilayah di Indonesia setiap musim

hujan dilanda banjir dan tanah longsor, baik kota maupun luar kota. Penataan

ruang kota yang kurang memperhatikan dampak lingkungan, serta kehancuran

hutan-hutan di daerah tangkapan air, menjadi penyebab utama banjir di Jakarta.

Penanggulangan banjir seperti di Jakarta dan kota-kota lainnya, tidak

hanya diperlukan penataan di dalam kota seperti pembuatan saluran pembuangan

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

3

air dan tempat penampungan air, akan tetapi daerah tangkapan air hujan di daerah

hulu sungai perlu di tata kembali, hutan-hutan yang rusak perlu direhabilitasi.

Sampah yang selama ini menghiasi lingkungan telah membentuk imajinasi

sebagian besar orang dalam melihat sampah. Oleh sebab itu, sampah selalu

diposisikan di belakang rumah, dibakar atau dibuang di sungai. Pemerintah

dengan berbagai kebijakan belum mampu mengubah pandangan sebagian besar

orang terhadap sampah, hal ini tercermin pada slogan “hanya orang sembarangan

yang buang sampah sembarangan”. Harapan pemerintah mampu mengubah pola

perilaku masyarakatnya terhadap sampah, dalam hal ini bertujuan mengatasi

permasalahan demam berdarah dari arah pencegahan. Pada kenyataannya, pola

perilaku orang membuang sampah pada tempatnya dianggap sama dengan orang

membuang sampah sembarangan karena dirasa tidak ada timbal balik yang

signifikan pada dirinya, sehingga upaya pemerintah ini belum bisa mengubah

pandangan masyarkat terhadap sampah.

Padahal pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan

dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut, tetapi juga menimbulkan

dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kebersihan

kota merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dan kemajuan suatu

pembangunan kota. Salah satu permasalahan tersebut yang tidak kunjung selesai

adalah masalah sampah. Hal ini diakibatkan oleh suatu metode pengelolaan

sampah yang masih didominasi sistem kumpul sampah, diangkut, lalu dibuang ke

lahan tertentu. Secara singkat sering disebut sistem kumpul-angkut buang.

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

4

Masalah sampah tidak hanya sekedar hanya bagaimana mengolah atau

mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya/perilaku

masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah.

Masyarakat seringkali membuang sampah sembarangan, dan cenderung

mementingkan diri sendiri. Perilaku ini merupakan salah satu penyebab kenapa

semakin banyaknya program untuk mengatasi jumlah sampah yang tidak

terkontrol yang tidak berjalan dengan baik. Merubah perilaku masyarakat tersebut

menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan

sampah secara terpadu.2

Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan

perhatian khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam

pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas lingkungan hidup,

kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota, dan dalam jangka panjang

dapat mempengaruhi arus investor ke daerah oleh karena itu, kesadaran

masyarakat terhadap pengelolaan pelestarian lingkungan hidup belum optimal

bahkan cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya.

Lingkungan hidup merupakan faktor penting bagi kehidupan manusia,

karena lingkungan hidup memiliki tiga fungsi pokok. Fungsi pertama, diolah

menjadi produk jadi baik yang dikonsumsi sebagai kebutuhan primer, sekunder,

dan tersier. Fungsi kedua, sebagai sumber kesenangan yang sifatnya alami, seperti

memberikan kesegaran karena adanya udara yang sejuk dan nyaman untuk

2 Isroi, Merubah Paradigma Masyarakat Tentang Sampah, artikel diakses pada 1

februari 2013 dari http://isroi.com/2009/03/26/merubah-paradigma-masyarakat-tentang-

sampah/

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

5

dihirup, menyediakan sinar matahari yang hangat, menyediakan pantai yang

bersih dan indah untuk rekreasi dan sebagainya. Fungsi ketiga adalah lingkungan

yang menyediakan diri sebagai tempat untuk menampung dan mengolah limbah

secara alami.

Istilah lingkungan hidup sebenarnya mempunyai pengertian kuantitas

maupun kualitas sumber daya alam, baik yang sifatnya dapat diperbaharui

maupun yang tidak dapat diperbaharui, termasuk lingkungan ambient yang terdiri

dari air, udara, landscape, dan atmosfir. Maka, lingkungan hidup merupakan

faktor penentu bagi kuantitas, kualitas, dan keberlanjutan kegiatan dan kehidupan

manusia. Dengan meningkatnya masalah kualitas lingkungan, maka akan

meningkat pula masalah kuantitasnya.3

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan masyarakat

adalah dengan kegiatan Pemberdayaan Pemberdayaan sebagai perubahan ke arah

yang lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait

dengan upaya peningkatan taraf hidup ke tingkat yang lebih baik. Pemberdayaan

adalah meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya

yang dimiliki dalam menentukan tindakan kearah yang lebih baik.4

Menurut Sharlow, pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana

individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka

sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan

3 Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan,

Malang: IKIP Universitas Negeri Malang, 2011, h. 97.

4 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Jogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1991, h. 15.

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

6

mereka.5 Artinya ialah mendorong mereka untuk menentukan sendiri apa yang

harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia

hadapi sehingga mereka mempunyai kesadaran penuh dalam membentuk masa

depannya.

Melalui pendidikan, masyarakat dibekali pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang diperlukan, sehingga masyarakat menjadi tahu, mengerti, dapat

melakukan dan mau melakukan sesuatu untuk peningkatan kualitas hidup.

Perubahan ini apabila dipadukan dengan sumber daya alam yang tersedia, akan

melahirkan perilaku baru yang disebut partisipasi. Partisipasi ini akan merangsang

masyarakat untuk lebih aktif dan kreatif melaksanakan pembangunan yang terarah

dan berencana terutama untuk meningkatkan pendapatan income generating, serta

membuka lapangan kerja baru employment generating untuk perbaikan kualitas

hidup masyarakat.6

Maka, pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin

dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki

kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti

memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

5 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2003, h. 53.

6 Mangatas Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu, Paradigma Baru

Manajmen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21. (Jakarta: Penerbit

Gramedia Pustaka Utama,2011), h. 28.

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

7

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.7

Pemberdayaan dan partisipasi merupakan hal yang menjadi pusat

perhatian dalam proses pembangunan belakangan ini di berbagai Negara.

Kemiskinan yang terus melanda dan menggerus kehidupan umat manusia akibat

resesi internasional, serta Negara-negara setempat menunjukkan perhatian yang

sangat besar terhadap strategi partisipasi masyarakat sebagai sarana percepatan

proses pembangunan. Karena itu, perlu ditekankan pendekatan pembangunan

yang diawali oleh proses pemberdayaan masyarakat lokal.8

Pemberdayaan Masyarakat Badegan dengan strategi pengolahan sampah

berbasis masyarakat mampu mengubah imajinasi sebagian banyak orang terhadap

sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Sistem pengolahan sampah ini

melahirkan Bank Sampah yang menyediakan wadah untuk menampuh sampah-

sampah yang tidak dapat dicerna oleh tanah atau yang menjadi media

perkembang-biakan nyamuk demam berdarah, seperti kaleng-kaleng bekas atau

plastik-plastik yang tidak diberdayakan. Aktivitas dari Bank Sampah mampu

memberikan timbal balik yang nyata pada konsumennya. Hal ini terlihat semakin

7 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, kajian strategi

pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. (PT Refika Aditama, 2005),

h.59.

8 Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Humaniora

Utama Press, 2004), h. 1-7.

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

8

banyak orang berlomba menjadi penabung di Bank Sampah, tak terkecuali anak-

anak usia dini9

Jika diasumsikan bahwa produksi sampah 0,5 kg-0,8 kg per orang per hari,

maka jumlah sampah yang terkumpul setiap harinya sangat besar. Dari total

sampah yang diproduksi itu, yang berhasil dibuang di tempat pembuangan akhir

(TPA) hanya 60%-70%. Sisanya dibakar, ditanam, bahkan dibuang ke sungai oleh

masyarakat. Pengelolaan seperti ini harus diubah sehingga menjadi lebih ramah

lingkungan. Karena itulah, adanya lembaga Bank Sampah menjadi penting untuk

mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah.

Bank Sampah Melati Bersih adalah suatu institusi yang didirikan dengan

tujuan mengurangi jumlah sampah buangan dengan mekanisme menabung

sampah yang masih memiliki nilai ekonomi sehingga mampu mengubah image

sampah yang notabennya negatif menjelma menjadi barang bernilai ekonomis.

Bank Sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan setoran,

penarikan dan tabungan. Pengkonversian tabungan sampah menjadi tabungan

uang merupakan suatu bentuk perubahan yang ditawarkan oleh Bank Sampah.

Perubahan yang dilakukan Bank Sampah tidak seutuhnya karena faktor

ekonomi saja, melainkan peningkatan kesadaran lingkungan terhadap masyarakat.

Aspek pemberdayaan sangat kentara dalam proses kerja Bank Sampah. Peran aktif

masyarakat dalam pengkondisian lingkungan diperlukan agar tercipta keselarasan

hidup.

9 Artikel diakses pada tanggal 25 februari 2013 dari

http://poetoetego.blogspot.com/2011/03/bank-sampah-jogja.html

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

9

Ada dua kegiatan penting yang diberikan oleh Bank Sampah Melati Bersih

yaitu meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill).

Peningkatan dilakukan dengan memberikan pendidikan berwawasan lingkungan

dan pengembangan usaha Bank Sampah Melati Bersih, sedangkan peningkatan

keterampilan dilaksanakan dengan memberikan bekal keahlian teknis.

Pendirian Bank Sampah selain untuk menjamin tersedianya bahan baku

dalam rangka kontinuitas pembuatan produk kerajinan, juga dimaksudkan untuk

merubah cara pandang masyarakat di Bukit Pamulang Indah terhadap pengelolaan

sampah yang lebih berwawasan lingkungan. Paradigma pengelolaan sampah yang

bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan

paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah

sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan ditemukan berbagai potensi sosial

dan lingkungan di perumahan bukit pamulang indah antara lain:

1. Aspek Sosial: Motivasi untuk berkembang di masyarakat cukup tinggi,

dengan adanya partisipasi bisa memperkuat industri rumahan melalui

keterampilan merajut/menyulam dan menjahit dengan menggunakan

bahan plastik olahan limbah / sampah juga disertai pembelajaran

kewirausahaan.

2. Aspek Lingkungan: Proses penyadaran lingkungan melalui tabungan

sampah yang dikonversikan menjadi tabungan uang ini membuat

berubahnya paradigma masyarakat tentang sampah.

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

10

Oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian “Pemberdayaan

Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah Di Perumahan Bukit

Pamulang Indah RW 09 dan 13 Tangerang Selatan.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan peneliti membatasi konsep-

konsep yang tercantum dalam judul agar dapat menghasilkan pembahasan

yang sistematis, terarah, jelas dan fokus. Maka dalam skripsi ini, peneliti

membatasi pembahasan pada Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan

Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang Indah Rw 09 dan 13 Tangerang

Selatan.

Agar penulisan skripsi ini menjadi terstruktur dan tidak melebar kepada

pembahasan lainnya, peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Praktek Pemberdayaan yang dilakukan oleh

Bank Sampah?

2. Apa Dampak dari Pemberdayaan tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian dengan judul Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan

Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13 Tangerang

Selatan. mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

11

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui Implementasi Praktek Pemberdayaan yang

dilakukan oleh Bank Sampah.

b. Untuk mengetahui Dampak dari Pemberdayaan Masyarakat: Studi

Kasus Bank Sampah

2. Manfaat

a. Menambah wawasan dan pengalaman peneliti secara langsung di

lapangan melalui penelitian ini, khususnya tentang Pemberdayaan

Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah di Perumahan

Bukit Pamulang Indah Rw 09 dan 13 Tangerang Selatan

b. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pengurus Bank Sampah

Melati Bersih dalam menjalankan aktivitas pemberdayaan

masyarakat: studi kasus kegiatan Bank Sampah

c. Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab, dan rasa

kesetiaan social dalam menghadapi berbagai problem kehidupan di

masa yang akan datang.

D. Metodologi Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

12

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelaahan dokumen.10

Karena peneliti bermaksud untuk

meneliti sesuatu secara mendalam. Maka yang menjadi fokus studi adalah

implementasi praktek pemberdayaan yang dilakukan oleh Bank Sampah di

Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13 Tangerang Selatan. Dari

fakta yang dilihat penelitian ini meneliti apa dampak dari pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan oleh Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang

Indah.

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung

hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka

dan dapat lebih menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh bersama terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi.

b. Sumber Data

Data Primer adalah data yang belum tersedia untuk menjawab

masalah penelitian, dan harus diperoleh dari sumber aslinya.

Peneliti mendapatkan data ini pada saat penelitian berlangsung,

data primer yang dimaksud adalah karya-karya ilmiah yang

memuat tema penanggulangan dan pemanfaatan sampah serta

pembangunan lingkungan. Data primer juga berupa data observasi

10

Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008). Cet. Ke-25, h.9-10.

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

13

lokasi Bank Sampah melati Bersih di RW 09 dan 13 Perumahan

Bukit Pamulang Indah selain itu peneliti melakukan wawancara

kepada pihak Bank Sampah, Nasabah, Pemilik Lapak, dan Warga

RW 09 dan 13 Perumahan Bukit Pamulang Indah. Data ini sudah

di jelaskan pada teknik pengumpulan data wawancara.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sumber yang

terkait. Sumber sekunder ini dimaksudkan untuk memperkarya

pengetahuan dan mempertegas analisis persoalan yang sedang

diteliti. Peneliti melakukan pencarian data tertulis mengenai

kegiatan Bank Sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah ini

pada saat sebelum dan sesudah melakukan penelitian, peneliti

mendapatkan data dan informasi mengenai kegiatan Bank Sampah

melalui kunjungan bersama yayasan Bunga Melati Indonesia Kota

Tangerang Selatan, kemudian melalui profil Bank Sampah,

Rencana Kerja Pengurus Bank Sampah, Laporan Harian

Penimbangan, Laporan Bulanan Penimbangan Bank sampah yang

peneliti dapatkan dari pihak Bank Sampah Melati Bersih dan Data

Nasabah RW 09 dan 13 perumahan Bukit Pamulang Indah. Tidak

lupa peneliti juga melakukan pencarian data tertulis lewat buku-

buku referensi yang menerangkan tentang Sampah.

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

14

c. Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di tempat penimbangan Bank

sampah Melati Bersih di Perumahan Bukit Pamulang Indah tangerang

Selatan. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi tersebut

adalah dengan menggunakan metode Purposive. Metode ini adalah

menentukan lokasi penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Ada

beberapa pertimbangan mengapa peneliti melakukan penelitian di

lokasi tersebut yaitu:

a. Adanya informasi yang peneliti dapatkan dari pihak Yayasan

Bunga Melati Indonesia mengenai kegiatan Bank Sampah

Melati Bersih berbasis masyarakat di perumahan Bukit

Pamulang Indah RW 09 dan 13.

b. Lokasi Bank Sampah yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal

peneliti, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Waktu penelitian yang peneliti lakukan yaitu untuk observasi

dan wawancara di mulai pada bulan Februari tepatnya tanggal 11

Februari 2013 sampai dengan waktu yang telah ditetapkan peneliti

tentukan sendiri yaitu pada tanggal 23 September 2013, dengan catatan

penelitian ini akan berakhir jika data-data yang diperlukan dalam

penelitian telah rampung atau dirasakan cukup. Sedangkan untuk hal-

hal yang lainnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Sebelumnya peneliti sudah mengantarkan surat perizinan di Bank

Sampah Melati bersih secara kekeluargaan atau informal, sehingga

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

15

peneliti bisa melakukan penelitian secara leluasa. Sampai dengan saat

ini pun peneliti masih datang ke Bank sampah Melati Bersih untuk

terus menjalin sillaturrahim.

d. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data ini, peneliti mengadakan penelitian

dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi, yaitu pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran, akan tetapi, observasi atau pengamatan dapat

pula memiliki arti yang lebih sempit, yaitu pengamatan dengan

menggunakan indera penglihatan tanpa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan.11

dan pencatatan terhadap gejala objek yang akan diteliti

langsung dilapangan, karena metode observasi merupakan salah satu

teknik penelitian yang sangat penting bagi seorang peneliti secara

langsung di lapangan, yang artinya pengamatan dengan menggunakan

panca indra langsung yang terjadi di lembaga bernama Bank Sampah

Melati Bersih dan di Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13

Tangerang Selatan. Peneliti datang ke lokasi penelitian yaitu seminggu

satu sampai tiga kali dalam rangka menyelami kehidupan subyek

selama mengikuti kegiatan Bank Sampah.

11

Adang Rukhiyat, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, (Jakarta:

CV.Tumaritis, 2003), edisi 3, h. 54.

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

16

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu peneliti dan responden.

Bentuk wawancara terbuka yaitu wawancara yang menggunakan

seperangkat pertanyaan dan cara penyampaiannya pun sama untuk

setiap responden. Jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah

gabungan antara wawancara terbuka dengan wawancara terstruktur,

wawancara terbuka adalah suatu wawancara yang para subjeknya tahu

bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud

dan tujuan wawancara itu. Sedangkan wawancara terstruktur adalah

wawancara yang pewawancaraannya telah menciptakan sendiri

masalah dan pertanyaan-pertanyanan yang akan diajukan, wawancara

ini bertujuan untuk mencari jawaban terhadap hipotesa kerja.12

Peneliti pada penelitian ini melakukan wawancara dengan ibu Sari

selaku pimpinan Bank Sampah untuk mewawancarai mengenai sejarah,

visi, misi, struktur kepengurusan Bank Sampah Melati Bersih, program

kegiatan, sumber dana dan peneliti juga melakukan wawancara dengan Ibu

Djoni untuk mengetahui bentuk partisipasi dan kontribusi Bank Sampah

terhadap lingkungan perumahan Bukit Pamulang Indah, mulai dari

perencanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan Bank Sampah yang

dilakukan di perumahan Bukit Pamulang Indah, kemudian melakukan

wawancara bersama Bapak Muhammad sa’id sebagai pengepul yang

12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Alfabeta, 2010) h.74.

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

17

mempunyai lapak dan menampung sampah-sampah yang sudah di timbang

di perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13, kemudian melakukan

wawancara bersama Ibu Asih dan Ibu Ruth sebagai nasabah kegiatan Bank

Sampah Melati Bersih sekaligus warga RW 09, Untuk itu sebelum

peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu peneliti membuat

pertanyaan-pertanyaan yang disusun dengan rapih dan siap diajukan

langsung ke responden. Guna memperoleh gambaran dan informasi yang

memungkinkan tentang kegiatan lembaga dalam pemberdayaan

masyarakat: studi kasus kegiatan Bank Sampah. Wawancara tersebut

dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2013, 27 Agustus 2013, 07 Oktober

2013. Alat Bantu yang digunakan peneliti meliputi alat tulis, dan

handphone.

e. Analisa Data

Analisis data menurut Moleong adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan

santuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis

data bermaksud mengorganisasikan data, diantaranya mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan

mengkategorikanya.13

13

Adang Rukhiyat, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, (Jakarta:

CV.Tumaritis, 2003), edisi 3, h. 54.

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

18

Jadi dalam menganalisa data, peneliti memperoleh data dari

lapangan dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kategori data yang

terkumpul yaitu observasi, wawancara dan dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan penelitian, dengan menggunakan analisa

deskriptif dan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu untuk

mengetahui gambaran yang konkret tentang pemberdayaan masyarakat

yang dilakukan oleh Bank Sampah di perumahan Bukit Pamulang

Indah RW 09 dan 13 Tangerang Selatan. Tahap reduksi data Langkah

ini melibatkan beberapa tahap, yaitu mengambil data tulisan atau

gambar yang telah dikumpulkan dengan mengunakan metode

wawancara dan pengambilan gambar selama proses pengumpulan data

di lokasi penelitian, kemudian data tersebut diberikan kategori-kategori

dengan istilah khusus. Seringkali istilah khusus ini didapat dari proses

wawancara dari informan-informan. Coding data bertujuan untuk

memudahkan dalam proses pengolahan data

f. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria:

a. Kreadibilitas (derajat kepercayaan) dengan teknik triagulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1). Membandingkan

daa hasil wawancara (2). Membandingkan keadaan dan perpektif

seseoang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain

misalnya dalam hal ini peneliti membandingkan jawaban yang

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

19

diberikan oleh Koordinator Bank Sampah Melati Bersih dengan

Masyarakat (3). Membandingkan dokumen dengan unit analisis

b. Ketekunan atau pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-

hal tersebut secara rinci. Maksudnya peneliti hanya memusatkan

dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan masalah saja.

Misalnya peneliti membandingkan jawaban pengurus dengan

jawaban nasabah Bank Sampah.

c. Kepastian dengan pemeriksaan audit kepastian. Audior dalam hal

ini adalah dosen pembimbing. Disini pemastian bahwa sesuatu itu

adalah objektif atau tidak bergamtung pada persetujuan beberapa

orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang.

Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif

sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah dikatakan

objektif.

Untuk penulisan dan penyusunan skripsi, peneliti mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Jakarta yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II tahun 2007. Lokasi penelitian

sendiri akan dilakukan di lembaga yang bernama Bank Sampah Melati

Bersih perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 dan 13 Kota Tangerang

Selatan.

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

20

E. Tinjauan Pustaka

Dalam Penyusunan Skripsi ini sebelum peneliti mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi satu karya ilmiah, maka langkah

awal yang peneliti tempuh adalah merangkai terlebih dahulu beberapa karya tulis

penelitian yang memiliki tema yang sama dengan yang akan peneliti teliti.

Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang peneliti teliti

sekarang tidak sama dengan peneliti sebelumnya.

Adapun setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan peneliti

akhirnya menemukan beberapa karya tulis hasil penelitian yang memiliki tema

sama dengan yang akan peneliti teliti. Judul-judul tersebut antara lain adalah

Judul Skripsi : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah

Terpadu 3R (Reduce, Reuse, Dan Recycle) berbasis

Masyarakat

(studi kasus perumahan mustika tigaraksa tangerang)

Penulis : Nurapiah (2009)

Isi Pokok : Proses pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat

dengan teknik BEST menjadikan masyarakat yang

mandiri dan berdaya BEST dalam teknik pelaksanaanya

melalui beberapa tahapan proses pengelolaan sampah

terpadu berbasis masyarakat dengan

beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

tahap evaluasi dan monitoring dan tahap terminasi.

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

21

Judul Skripsi : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan daur Ulang

Sampah di Perumahan Griya Serpong Kademangan Setu

Tangerang Selatan Banten

Peneliti : Bagus Adhi Pratama (2012)

Isi Pokok : Penelitian nya Mengenai tahapan partisipai kegiatan daur

ulang sampah yang dilakukan oleh warga, programnya ini

telah berhasil memproduksi sampah organik menjadi pupuk

serta sampah anorganik menjadi barang yang bernilai,

keberhasilan kegiatan ini berpengaruh pada kebersihan

lingkungan di peumahan Griya Serpong dan dengan

kegiatan ini pula tempat pengolahan sampah terpadu

(TPST) menjadi icon Tangerang Selatan. Dalam

penanganan sampah sehingga berpengaruh terhadap warga

dari pihak institusi itu sendiri.

Sedangkan skripsi yang dibahas peneliti yaitu mengenai Pemberdayan

Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang

Indah Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui

implementasi praktek pemberdayaan yang dilakukan oleh Bank Sampah dan apa

dampak dari pemberdayaan tersebut di daerah perumahan Bukit Pamulang Indah,

serta perbedaan lainya terletak pada lokasi penelitianya dan lembaga Bank

Sampah serta pengolahan sampahnya.

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

22

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini, peneliti

membagi sistematika penulisan ke dalam lima bab yang mana perinciannya

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa pengertian dan penjelasan,

yaitu:

A. Pemberdayaan (Empowerment)

1. Pengertian Pemberdayaan (empowerment)

2. Modus-Modus Pemberdayaan

3. Metode-Metode Pemberdayaan

4. Kelembagaan

B. Sampah dan Pengolahannya

1. Pengertian Sampah

2. Pengolongan Sampah

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

23

3. Penjelasan Konsep 3R dalam Pengolahan

BAB III : Temuan Penelitian Profil Bank Sampah Melati Bersih dan

Profil

Nasabah RW 09 dan 13

BAB IV : Analisa Hasil Temuan Lapangan

A. Implementasi Praktek Pemberdayaan Masyarakat Oleh

Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang Indah RW

09 dan 13

B. Dampak Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan

oleh Bank Sampah

BAB V : Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan secara singkat

berdasarkan hasil dari pelaksanaan penelitian dan saran-

saran yang menjadi penutup dari pembahasan skripsi ini.

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan (Empowerment)

1. Pengertian Pemberdayaan (Empowerment)

Pemberdayaan adalah suatu cara dimana rakyat, organisasi, dan

komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas)

kehidupannya. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang,

khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk (a) memiliki akses terhadap

sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-

jasa yang mereka perlukan, dan (b) berpartisipasi dalam proses

pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,

pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan

atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki

kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun

sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

25

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan

mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.1

Pemberdayaan merujuk pada pengertian perluasan kebebasan memilih

dan bertindak. Bagi masyarakat miskin, kebebasan ini sangat terbatas

karena ketidakmampuan bersuara (voicelessness) dan ketidak berdayaan

(powerlessness) dalam hubungannya dengan Negara dan pasar. Karena

kemiskinan adalah multi dimensi, masyarakat miskin membutuhkan

kemampuan pada tingkat individu (seperti kesehatan, pendidikan dan

perumahan) dan pada tingkat kolektif (seperti bertindak bersama untuk

mengatsi masalah). Memberdayakan masyarakat miskin dan terbelakang

menuntut upaya menghilangkan penyebab ketidakmampuan mereka

meningkatkan kualitas hidupnya.

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan dan kemampuan

dalam:

a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki

kebebasan, dalam arti bukan bebas mengemukakan pendapat,

melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan bebas

dari kemiskinan ilmu.

1 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), Cet Ke-1, h. 59.

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

26

b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh

barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan.

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-

keputusan yang mempengaruhi mereka.2

Dalam Ensiklopedi Indonesia, daya adalah kemampuan untuk

melakukan sesuatu atau kemampuan untuk usaha/bertindak.

2. Modus-Modus pemberdayaan

a. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses intervensi

sosial (perubahan sosial yang terencana). Oleh karena itu, setiap

bentuk pemberdayaan masyarakat dapat dijelaskan dalam beberapa

tahap, sebagaimana yang dikembangkan oleh Adi, terdiri dari 7

tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pengkajian (Assesment), tahap

pemformulasian rencana aksi (designing), tahap pelaksanaan program

(implementasi), tahap evaluasi dan tahap terminasi, tahapan tersebut

tergambar dalam figure berikut:

2 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2005), h. 58.

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

27

Tahapan Intervensi Pemberdayaan Masyarakat

Sumber: Adi, h.181

Tahapan tersebut bukanlah sebuah tahapan yang kaku dan hierarkis

antara satu tahap lainnya, melainkan tahapan yang fleksibel, sesuai dengan

panah yang ada disebelah kiri, yang menunjukkan bahwa apabila satu

tahapan telah terlewati, masih membuka kemungkinan untuk kembali ke

tahapan sebelumnya, penjelasan tentang tahapan tersebut akan diuraikan

sebagai berikut:

Pertama: Tahap Persiapan. Tahapan persiapan ini sekurang-

kurangnya terdiri dari dua hal, yakni penyiapan petugas dan penyiapan

lapangan. Penyiapan petugas dilakukan untuk menyamakan persepsi

mengenai konsep yang akan dilaksanakan dalam program pemberdayaan

Persiapan

Pengkajian (Assesment)

Perencanaan alternative program atau kegiatan (designing)

Pemformulasian rencana aksi

Pelaksanaan program atau kegiatan

Evaluasi

Terminasi

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

28

masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesamaan pandangan

diantara tenaga pengubah (change agent), terutama apabila tim pengubah

berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Sedangkan

penyiapan lapangan, dilakukan untuk memastikan layak atau tidaknya

suatu daerah menjadi tempat pemberdayaan masyarakat Change agent

juga melakukan kontak awal dengan penduduk setempat, baik secara

formal maupun informal.

Kedua: Tahap Assesment, yakni tahap pengkajian yang dilakukan

untuk mengindentifikasi masalah yang dirasakan kelompok sasaran

sehingga menemukan apa kebutuhan yang mereka rasakan (felt nedds) dan

juga apa sumber daya yang mereka miliki.

Ketiga: Tahap Perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada

tahap ini change agent secara partisipatif melibatkan warga untuk

merumuskan masalah yang mereka hadapi beserta solusi yang sebaiknya

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Penyusunan alternatif

program yang tepat, dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada,

dapat dipikirkan dan dirumuskan sebagai solusi dari masalah yang

dihadapi.

Keempat: Tahap Performulasian rencana aksi. Yakni tahap

menuangkan gagasan yang telah dirumuskan dalam tahap perencanaan

alternatif program kedalam pernyataan kegiatan (proposal) secara tertulis.

Peran change agent dalam tahap ini adalah membantu sasaran menuliskan

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

29

rumusan program mereka dalam format yang layak untuk diajukan kepada

penyandang dana.

Kelima: Tahap pelaksanaan program atau kegiatan atau

implementasi keberhasilan dari tahap ini tergantung dari kerjasama yang

baik antara change agent dengan warga masyarakat serta tokoh

masyarakat setempat. Adanya konflik diantara tiga komponen ini akan

sangat menganggu tahap pelaksanaan program atau kegiatan

pemberdayaan masyarakat.

Keenam: Tahap evaluasi. Evaluasi atau pengawasan yang paling

tepat digunakan dalam program pemberdayaan masyarakat adalah evaluasi

internal, yakni evaluasi yang dilakukan oleh warga masyarakat sendiri.

Evaluasi dapat dilakukan pada input, proses dan juga pada hasil.

Ketujuh: tahap terminasi, yakni tahap “pemutusan” atau

pemberhentian program. Idealnya tahap ini dilakukan apabila masyarakat

atau komunitas sasaran benar-benar sudah “berdaya”. Pemutusan

hubungan dengan komunitas sasaran ini sebaiknya dilakukan secara pelan-

pelan, bertahap, tidak secara langsung ditinggalkan begitu saja oleh

change agent, sehingga dapat dipastikan ketika agen perubah keluar dari

komunitas tersebut, keadaan sudah jauh berubah dan komunitas sasaran

sudah relatif mandiri.3

b. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

3 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan pembangunan masyarakat dan

Intervensi Komunitas, (Jakarta:FE UI, 2003), Cet. Ke-3, h. 179-196.

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

30

Mengetahui tujuan dari sebuah proses pemberdayaan merupakan

hal penting, karena adanya tujuan yang disepakati bersama dapat menjadi

motivasi bagi warga dalam turut berperan serta dalam proses

pemberdayaan. Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan secara

operasional, maka perlu untuk mengetahui fokus dan tujuan keberdayaan

yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak. Keberhasilan

pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang

menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat

kesejahteraan dan kemampuan kultur dan politis.

Secara umum rancangan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat adalah :

a. Masyarakat memahami bahwa kemiskinan yang terjadi pada

dirinya dan lingkungannya. Tidak semata-mata karena nasib atau

keturunan, namun ada hal yang selama ini membuat mereka agar

tetap miskin.

b. Masyarakat tumbuh keterampilannya dalam hal membuat dan

mengelola kelembagaan serta jaringan yang berbasis pada minat,

kebutuhan, keswadayaan dan kemandirian.

c. Masyarakat tumbuh kesadaran, motivasi dan mau berperan serta

nyata dalam proses maupun mengembangkan hasil pembangunan.

d. Masyarakat memiliki wakil yang dipilih sendiri untuk menjadi

utusan dalam sebuah jejaring maupun forum konsultasi

pembangunan dalam rangka menumbuhkan posisi runding dan

posisi tawar untuk kebijakan-kebijakan pembangunan pada skala

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

31

lokal yang memihak dan lebih adil dalam mensejahterakan warga

yang masih tertinggal.

Pada tahap aplikasi, Pemberdayaan Masyarakat memiliki tujuan mencangkup 3

aspek,

1. Aspek Pembangunan Manusia

Masyarakat pelaku sekaligus sasaran dapat mencapai tataran

kondisi sebagai berikut: Mampu melakukan identifikasi penyebab

masalah kemiskinan, penyusunan skala prioritas pemecahan masalah,

penetapan pilihan pemecahan masalah, penyusunan rencana kegiatan

untuk memecahkan masalah, pelaksanaan rencana, pemantauan,

penilaian dan mempertanggungjawabkan proses maupun hasil yang

dicapai.

2. Aspek Pembagunan Ekonomi

Masyarakat pelaku sekaligus sasaran pemberdayaan masyarakat

mampu melakukan kegiatan lebih produktif yang terencana, baik

secara individu maupun kelompok sehingga dapat meningkatkan

penghasilan. Ukuran peningkatan penghasilan adalah dari dibawah

standar UMR menjadi sekurang-kurangnya sama dengan UMR.

3. Aspek Pembangunan Lingkungan atau Komunitas

Masyarakat pelaku sekaligus sasaran pemberdayaan masyarakat

mampu melakukan kegiatan pembagunan dalam upaya peningkatan

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

32

kualitas pemukiman, lingkungan maupun prasarana penunjang

kegiatan ekonomi masyarakat.

Menurut Adi, dalam konteks pembangunan, tujuan pemberdayaan

dapat berbeda sesuai dengan bidang pembangunan yang digapai.

Secara substansial tujuan pemberdayaan adalah untuk menjadikan

mereka yang kurang beruntung (disadvantages) atau yang tidak

berdaya (powerless) dapat menjadi berdaya (empowered). Dengan

demikian melalui pemberdayaan terjadi perubahan kondisi kearah yang

lebih baik.4

Dengan demikian tujuan pemberdayaan masyarakat adalah

menjadikan masyarakat dari tidak berdaya menjadi berdaya atau

mampu dan mandiri dalam berbagai sisi (aspek) pembangunan. Yakni

aspek ekonomi, pembangunan manusia dan lingkungan.

c. Strategi Pemberdayaan

Strategi Pemberdayaan Menurut Soetomo dan Jim Ife, sebagai berikut:

SOETOMO JIM IFE

1. Improvement vs Transformation

Proses pembangunan masyarakat adalah

adanya proses perubahan. Perubahan

yang dimaksud dapat merupakan

1. Proses dan Hasil

Sarana dan tujuan menjadi hal yang

penting dalam proses pemberdayaan

masyarakat. Proses yang harus

4 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. 2002. h. 163

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

33

perubahan alami yang tumbuh dari

dinamika masyarakat sendiri, dapat pula

merupakan perubahan yang

terencana.sebagai perubahan yang

terencana, pada umumnya dikenal

adanya target atas perubahan yang

diharapkan. Dilihat dari target atas

perubahan yang dikehendaki, apakah

merupakan perubahan yang sekedar

perbaikan dalam beberapa segi

kehidupan tanpa harus merombak sistem

dan struktur yang ada. Target utama

dalam proses pembangunan masyarakat

adalah perubahan structural. Sebagai

sarana pencapaian tujuan, karena

melalui struktur sosial yang baru

kemudian dapat dikembangkan kondisi

kehidupan yang lebih baik.

2. Proses dan hasil Material

Proses pengambilan keputusan

diusahakan dapat dilakukan untuk

masyarakat sendiri yang

mengakomondasi dari seluruh lapisan

yang ada.

melibatkan masyarakat tanpa partisipasi

penuh keterlibatan ini tidak akan

tercapai. Sarana dan tujuan tidak dapat

dipisahkan, jika kita menerima

pandangan bahwa mengubah sarana

dapat mengubah tujuan, maka proses

pemberdayaan masyarakat memiliki

nilai yang lebih dari sekedar

instrumental.

2. Integritas Sosial

Proses pemberdayaan masyarakat tidak

dapat dilakukan oleh pekerja masyarakat

dewan lokal atau departemen

pemerintah. Melainkan proses harus

melibatkan masyarakat itu sendiri.

Keterlibatan ini tak akan tercapai tanpa

partisipasi penuh. Proses pemberdayaan

masyarakat harus menjadi proses

masyarakat yang dimiliki, dikuasai dan

dilangsungkan oleh mereka sendiri.

Setiap masyarakat berbeda-beda, ia

memiliki karakteristik budaya,

geografis, sosial, politik, dan demografi

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

34

Pembangunan masyarakat adalah proses

menuju suatu kondisi dimana warga

masyarakat menjadi semakin kompeten

dan sensitive dalam menanggapi

persoalan-persoalan baik di lingkungan

komunitasnya sendiri maupun persoalan

yang berkaitan dengan hubungan

mereka dan masyarakat makronya.sudah

tentu prosesnya berjalan secara bertahap

dan kumulatif, dalam tahap yang lebih

lanjut akan menunjukkan tingkat

kopetensi dan tingkat kepekaan yang

semakin tinggi yang diwujudkan dalam

bentuk prakarsa, kreative, dan

partisipasi yang semakin meningkat.

3. Self Help vs Technocratic

Proses pemberdayaan masyarakat dapat

merupakan perubahan yang

menggunakan kekuatan, potensi dan

sumber-sumber dari masyarakat sendiri.

Pada umumnya perubahan tersebut

dipengaruhi baik oleh sumber dari

dalam maupun dari luar, perbedaanya

terletak pada sumber mana yang lebih

yang unik. Ia memiliki pemuka, masalah

dan aspirasi yang unik pula. Segala yang

berjalan di satu masyarakat belum tentu

dapat berjalan di masyarakat yang lain,

bahkan beresiko mengalami kegagalan

dan melemahkan pengalaman orang-

orang dari masyarakat tersebut.

3. Peningkatan Kesadaran

Gagasan yang sederhana mengenai

peningkatan kesadaran yaitu bahwa

orang-orang menerima penindasan

sebagai hal yang sedikit “normal” atau

“tak bisa dihindari” disebabkan oleh

legitimasi dari struktur dan wacana yang

menindas, dan sering kali tidak akan

mengakui atau menamai penindasan

mereka sendiri sehingga pengalaman

penindasan bersifat “dibawah sadar”.

Peningkatan kesadaran mungkin

menghasilkan perubahan pada beberapa

waktu mendatang, karena kondisi sosial,

ekonomi dan politik terus berubah.

Tetapi pada akhirnya, sebagai bagian

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

35

dominan masyarakat sendiri yang

menentukan apa yang menjadi

kebutuhannya, menentukan apa yang

harus dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut dan melaksanakan

sendiri langkah-langkah yang sudah

diputuskan dan direncanakan.

4. Uniformitas vs Variasi Lokal

Pendekatan yang lebih menitikberatkan

pada keseragaman biasanya diwujudkan

dalam bentuk program-program

pembangunan masyarakat yang

dirancang pada tingkat pusat, kemudian

diterapkan diseluruh masyarakat desa

yang ada tanpa memperhatikan

perbedaan karakteristik masing-masing

desa.

Pendekatan yang menekankan variasi

lokal menyadari bahwa program-

program pembangunan tidak dapat

dilakukan secara seragam, justru karena

masing-masing komunitas mempunyai

kondisi dan permasalahan yang berbeda.

dari proses pemberdayaan masyarakat,

masyarakat sendirilah yang harus

membuat keputusan tersebut, bukan

pekerja masyarakat.

4. Kerja sama

Tanpa adanya kerja sama dan komitmen

tidak akan ada masyarakat yang

berkompetisi untuk melakukan suatu

perubahan/kemajuan untuk

memberdayakan dirinya sendiri karena

kompetisi tak dapat dihindari sebagai

bagian dari sifat dasar manusia,

kompetisi itu menyenagkan dan

kompetisi membuat orang-orang lebih

percaya diri dan membangun karakter.

5. Langkah Pengembangan

Proses tersebut tidak dapat dipaksakan

agar proses berjalan dengan baik,

diperlukan langkah yang “natural” untuk

memulainya dan untuk mendorong

proses tersebut harus berjalan sesuai

dengan langkah masyarakat yang tidak

mungkin menjadi langkah yang

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

36

Apabila harus dilaksanakan dengan pola

yang seragam, maka yang akan terjadi

adalah kesenjangan antara program-

program pembangunan dengan

permasalahan dan kebutuhan riil yang

ada dalam masyarakat.5

diinginkan oleh pekerja masyarakat.

6. Perdamaian dan Tanpa

Kekerasan

Struktur yang mengabadikan

ketimpangan, kemiskinan, dan

penindasan perlu ditentang. Cara yang

dipakai oleh banyak institusi sosial

dilihat sebagai kekerasan karena cara

yang dipakai tersebut mengabadikan

struktur dan praktik penindasan.

Perpektif anti kekerasan harus lebih kuat

dan radikal dan mengharuskan keragu-

raguan terhadap struktur dan praktik

yang diterima

7. Konsensus

Pendekatan konsensus mencari

kesepakatan dan bertujuan mencapai

solusi dari seluruh kelompok atau

masyarakat. Konsensus merupakan

konsekuensi yang tidak dapat dielakkan

dari kekerasan dan influsivitas.

5 Soetomo, strategi-strategi pembangunan masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006), cet-1, h.44-78

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

37

Konsensus berarti bahwa

kelompok/masyarakat berkomitmen

terhadap proses yang mencoba mencari

solusi/serangkaian tindakan yang dapat

diterima dan dimiliki oleh setiap orang

dan keputusan yang diambil disetujui

oleh orang-orang yang sesuai dengan

kepentingan terbaik mereka semua

masyarakat pribumi tersebut dapat

melangsungkan struktur masyarakat

yang lebih kuat dan tampak sebagai

gaya hidup secara ekologis dan kearifan

pembuatan keputusan melalui striktur

konsensus merupakan sebuah pelajaran

yang dapat dipelajari oleh masyarakat

maju.

8. Membangun Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat melibatkan

pengembangan modal sosial,

memperkuat interaksi sosial dalam

masyarakat, menyatukan mereka, dan

membantu mereka untuk saling

berkomunikasi dengan cara yang dapat

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

38

mengarah pada dialog yang sejati,

pemahaman dan aksi sosial.

Meningkatkan rasa saling

ketergantungan untuk bisa

menyelesaikan tugas dan memberikan

peluang untuk interaksi formal maupun

informal. Membangun kepercayaan.6

3. Metode-metode Pemberdayaan

Partisipasi Sebagai Faktor Penting Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Partisipasi menurut Uphoff dan Cohen (1979) yaitu,

menekankan pada rakyat memiliki peran dalam pembuatan keputusan.7

Partisipasi memiliki pengertian bahwa setiap program bukan dirancang

oleh orang luar kemudian masyarakat diminta ikut melaksanakannya,

tetapi program tersebut dirancang oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh

orang luar.8

Sebagaimana diketahui, pemberdayaan pada dasarnya merupakan

proses perubahan, dan salah satu bentuk perubahan yang diharapkan

6 Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008),cet-

1,h 336-365

7 Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008),cet-

1,h.296.

8 Ed. Rianingsih Djohani dkk, Berperan Bersama Berperan Setara, (Bandung:

Driya Media, 1996), cet-1, h.13.

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

39

adalah perubahan sikap dan perilaku. Partisipasi masyarakat yang semakin

meningkat, merupakan salah satu perwujudan dari perubahan sikap dan

perilaku tersebut. Dalam hal ini aktivitas lokal merupakan media dan

sarana bagi masyarakat dalam melaksanakan partisipasinya. Dalam hal ini,

kegiatan bank sampah merupakan media dan sarana bagi warga

Perumahan Bukit Pamulang Indah dalam melaksanakan partisipasinya.

Dengan demikian, pendekatan partisipatoris dilihat sebagai

pendekatan utama bagi yayasan bunga melati utama dalam strategi

pengelolaan sumber daya berbasis komunitas.

Berbicara mengenai partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan

masyarakat, dalam buku soetomo ada enam tafsiran dan makna yang

berbeda tentang partisipasi yang di inventarisir oleh Mikkelsen, pertama,

partisipasi adalah kotribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa

ikut serta dalam pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi adalah usaha

membuat masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan

menerima dan kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan.

Ketiga, partisipasi adalah proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa

orang atau kelompok terkait mengambil inisiatif dan menggunakan

kebebasannya untuk melakukan hal itu. Keempat, partisipasi adalah

pemantapan dialog antara masyarakat sekat dalam tempat dengan para

staff dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, dan monitoring proyek,

agar memperoleh informasi mengenai konteks lokal dan dampak-dampak

sosial. Kelima, partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat

dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Keenam, partisipasi dalah

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

40

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan

lingkungan mereka.9

Tiga alasan mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat

sangat penting. Pertama partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna

memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap

masyarakatnya, tanpa kehadirannya, program pembangunan serta proyek-

proyek akan gagal, alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih

mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan

dalam proses persiapan dan perencanannya, karena mereka akan

mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa

memiliki terhadap proyek tersebut. Alasan ketiga yang mendorong adanya

partisipasi umum karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak

demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat

mereka sendiri.

Mengingat pengelolaan lingkungan tujuan akhirnya adalah untuk

kepentingan masyarakat secara luas, maka unsur masyarakat menjadi titik

sentral yang harus mendapat perhatian utama dalam setiap kebijakan.

Dengan demikian masyarakat merupakan titik sentral dalam kebijaksanaan

pengelolaan lingkungan, sehingga pengelolaan terpadu dengan keterlibatan

masyarakat menjadi penting. Wujud keterlibatan tersebut dalam bentuk

peningkatan keberdayaan masyarakat agar mampu berperan serta dalam

pengambilan keputusan demi kepentingan umum untuk pelestarian

9 Soetomo, strategi-strategi pembangunan masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006), cet-1, h.438.

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

41

lingkungan. Selain itu masyarakat juga diharapkan mampu secara mandiri

membangun dan mengambil inisiatif lokal.

Dengan partisipasi warga Bukit Pamulang Indah dalam berbagai

tindakan bersama melalui kegiatan Bank Sampah, telah terjadi proses

belajar sosial yang kemudian dapat meningkatkan kapasitas warga Bukit

Pamulang Indah Pamulang untuk berpartisipasi secara lebih baik dalam

tindakan bersama warga dan yayasan Bunga Melati utama untuk pada

kegiatan Bank Sampah berikutnya.

Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor pendukung

keberhasilan Bank Sampah, di lain pihak, juga dapat dikatakan bahwa

kegiatan Bank Sampah dalam meningkatkan kapasitas warga, termasuk

dalam berpartisipasi.

Peningkatan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih

baik sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pemberdayaan juga

merupakan pencerminan, bahwa dalam pemberdayaan masyarakat lebih

memberikan fokus perhatian pada aspek manusia dan masyarakatnya

bukan semata-mata pada hasil secara fisik materiil.

4. Kelembagaan

Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari

segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam

kehidupan masyarakat. Wujud yang kongkrit lembaga kemasyarakatan

tersebut adalah asosiasi (association).

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

42

Proses terbentuknya lembaga kemasyarakatan yaitu: (a) Proses

pelembagaan (institutionalization), yakni suatu proses yang dilewati oleh

suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian drai salah

satu lembaga kemasyarakatan. Yang dimaksudkan ialah, sampai norma-

norma kemasyarakatan itu, oleh masyarakat dikenal, diakui,dihargai, dan

kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-harinya. (b) norma-norma yang

internalized, artinya adalah bahwa proses norma-norma kemasyarakatan

tidak hanya berhenti sampai pelembagaan saja. Akan tetapi mungkin

norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota

masyarakat.10

B. Sampah dan Pengelolaannya

1. Pengertian Sampah

Pengertian sampah adalah suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh

yang punya dan bersifat padat. Sementara UU No 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia

atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik

atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap

sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Sampah adalah buangan berupa bahan padat yang merupakan

polutan umum yang menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan,

membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan nilai sumber daya,

10

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 1982), cet-38. h. 204

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

43

menimbulkan polusi, menyumbat saluran air, dan berbagai akibat negatif

lainnya.11

Departemen Kesehatan, mendefinisikan Sampah adalah benda

yang tidak dipakai, tidak diingini dan dibuang, yang berasal dari suatu

aktifitas dan bersifat padat, dan tidak termasuk buangan yang bersifat

biologis12

Sampah juga diartikan sebagai suatu bahan yang terbuang atau

dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang

belum memiliki nilai ekonomis.

2. Penggolongan Sampah

Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada

yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar,

sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah

peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah dan sebagainya. Berdasarkan

asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai

berikut:

a. Sampah Organik

Sampah organik yaitu sampah yang bias membusuk, karena

aktivitas mikroorganisme, dengan demikian pengelolaanya

menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan maupun dalam

11

Yul H Bahar, Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, (Jakarta: PT.

Waca Utama Pramesti, 1986), cet-1. H.7.

12 Departemen Kesehatan. Pembuangan Sampah Jakarta, Pusat Pendidikan

Tenaga Kesehatan. Depkes. 1997. H.2.

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

44

pembuangannya. Pembusukan sampah ini akan menghasilkan

antara lain, gasmetan, gas H2S yang bersifat beracun bagi tubuh.

Selain beracun H2S juga berbau busuk, jadi penumpukan sampah

yang membusuk tidak dapat dibenarkan. Di Negara yang sedang

berkembang seperti Indonesia sampah kebanyakan terdiri dari

sampah jenis ini.13

Sampah organik dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang

dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.

Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alam.

Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.

Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa

makanan, pembungkus (selain kertas, karet, dan plastik) tepung

sayuran, kulit buah, daun, dan ranting.

b. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak atau sulit

membusuk, biasanya terdiri atas kertas-kertas, plastik, logam,

gelas, karet, dan lainnya yang tidak dapat membusuk atau sulit

membusuk. Sampah ini apabila memungkinkan sebaiknya di daur

ulang sehingga dapat bermanfaat kembali, baik melalui suatu

proses atau secara langsung. Apabila tidak dapat di daur ulang,

maka diperlukan proses untuk memusnahkannya, seperti

13

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), cet-7. H.153.

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

45

pembakaran, tetapi hasil dari pembakaran itu masih memerlukan

penanganan lebih lanjut.14

Sampah ini bisa disebut dengan anorganik yang dihasilkan

dari bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun

hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sebagian besar

anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikrooganisme secara

keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya

hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sampah

Sampah, baik kualitas maupun kualitasnya, sangat

dipengaruhi oleh barbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat.

Beberapa factor yang penting antara lain:

1. Jumlah penduduk. Dapat dipahami dengan mudah bahwa

semakin banyak penduduk, semakin banyak pula

sampahnya. Pengelolaan sampah ini pun berpacu dengan

laju pertambahan penduduk.

2. Keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial

ekonomi masyarakat, semakin banyak jumlah perkapita

sampah yang dibuang. Kualitas sampahnya pun semakin

banyak bersifat tidak dapat membusuk. Perubahan kualitas

sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan

14

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), cet-7. H.153

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

46

yang berlaku serta kesadaran masyarakat akan persoalan

persampahan. Kenaikan kesejahteraan ini pun akan

meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan

bangunan-bangunan, transportasi pun bertambah, dan

produk pertanian, industri dan lain akan bertambah dengan

konsekuensi bertambahnya volume dan jenis sampah.

3. Kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi akan menambah

jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan

baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk

manufaktur yang semakin beragam pula.15

3. Penjelasan Konsep 3R dalam Pengelolaan Sampah

Salah satu upaya dalam mengatasi masalah persampahan di

Indonesia, dilakukan melalui program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Program tersebut merupakan alternative pengurangan sampah dalam skala

luas dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Reduce, adalah

proses mengurangi sampah yang bisa dilaksanakan dengan cara membeli

produk yang tahan lama atau dikemas dengan packing yang tidak beracun.

Reuse, adalah kegiatan penggunaan kembali sampah secara langsung. Baik

untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain lebih dari satu

kali,contohnya menggunakan botol air minum ukuran gallon dengan

mengisinya kembali. Sedangkan Recycle, adalah memanfaatkan kembali

sampah setelah mengalami proses pengolahan, Recycle juga berarti

15

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), cet-7. H.154

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

47

mengubah barang-barang lama sehingga bisa dibuat barang baru untuk

dipergunakan lagi.

Sampah Rumah Tangga, tindakan yang bias dilakukan adalah:

a. Reduce (Mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang

atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan)

1) Kurangi pemakaian kantong plastik. Biasanya sampah rumah

tangga yang paling sering di jumpai adalah sampah dari kantong

plastik yang dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastik adalah

sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai

kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai

berulang-ulang.

2) Mengatur dan merencanakan pembelian kebutuhan rumah tangga

secara rutin misalnya sekali sebulan atau sekali seminggu.

3) Mengutamakan membeli produk berwadah, sehingga bisa diisi

ulang.

4) Memperbaiki barang-barang yang rusak (jika masih bisa

diperbaiki).

5) Membeli produk atau barang yang tahan lama.

b. Reuse (Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang

sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru)

1) Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk dimanfaatkan

seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun

lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

48

mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk

gigi atau cotton-but.

2) Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh

anak-anak, misalnya memanfaatkan buku tulis lama jika masih ada

lembaran yang kosong bisa dipergunakan untuk corat coret, buku-

buku cerita lama dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah

untuk mereka dan anak-anak sekitar rumah.

3) Menggunakan kembali kantong plastik belanja, untuk belanja

berikutnya.

c. Recycle (Mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru)

1) Sampah organik bisa di manfaatkan sebagai pupuk.

2) Sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa

digunakan kembali contohnya: mendaur ulang kertas yang tidak di

gunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa di sulap

menjadi tempat alat tulis, plastik detergen, susu, bisa di jadikan tas

cantik, dompet, dll.

3) Disetorkan ke bank sampah yang kemudian dikonversikan ke

tabungan.

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

49

BAB III

TEMUAN PENELITAN PROFIL BANK SAMPAH MELATI

BERSIH DI RW 09 dan 13

A. Profil Bank Sampah Melati Bersih

1. Sejarah Bank Sampah Melati Bersih BPI

Berawal dari kesadaran ibu-ibu pengurus akan kepedulian

lingkungan. Pada bulan juni 2012 berbincang-bincang ingin membuat

kegiatan Bank Sampah di lingkungan RW 09 dan 13 perumahan Bukit

Pamulang Indah. Terbentuklah pengurus Bank Sampah Melati bersih BPI,

Namun kesadaran warga belum terlalu banyak yang merespon positive

akan kegiatan tersebut. dikarenakan rasa gengsi yang tinggi dan kurang

menyadari pentingnya kebersihan lingkungan.

Pada tanggal 10 September 2012, atas ijin RT dan RW setempat,

bertempat di rumah yang juga digunakan sebagai Sekretariat Karang

Taruna, dilakukan penimbangan perdana sekaligus launching Bank

Sampah Melati Bersih Bukit Pamulang Indah.

Tak ada sampah yang disimpan/ditimbun, karena sampah yang

sudah melalui penimbangan dan dicatat dalam buku tabungan, langsung

dibawa oleh pihak pengepul, yang sebelumnya telah terjalin kerjasama.

Sampah yang dikumpulkan masih terbatas pada sampah kering atau biasa

disebut dengan sampah an-organik.

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

50

Warga yang mendaftar menjadi nasabah baru tercatat sekitar 20

orang, meskipun demikian, moment ini menjadi moment penting,

khususnya bagi perubahan pola pikir/paradigma warga masyarakat dalam

memperlakukan sampah, dan juga umumnya bagi perkembangan Bank

Sampah Melati Bersih Bukit Pamulang Indah di masa yang akan datang.

Pendirian Bank Sampah selain untuk menjamin tersediannya bahan

baku dalam rangka kontinuitas pembuatan produk kerajinan, juga

dimaksudkan untuk merubah cara pandang masyarakat terhadap

pengelolaan sampah yang lebih berwawasan lingkungan.

Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan

akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru

pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber

daya yang akan mempunyai nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan. Bank

sampah sekaligus menjadi sebuah jaringan UKM Lingkungan dengan

sebuah gerakan dalam mewujudkan GO Green melalui pemanfaatan

sampah dalam penjualan produk go green, lingkungan sehat, dan

konsultan solusi manajemen sampah.1

2. Visi dan Misi

Visi

“Terwujudnya Bank Sampah yang mandiri untuk membangun

ekonomi kerakyatan serta lingkungan yang bersih dan hijau sehingga

tercipta masyarakat yang sehat”.

1 Wawancara penulis dengan Ibu Sari Nurlita, pada hari Senen,tanggal 24 juli

2013, pukul 16:00, di sekertariat Bank Sampah Melati Bersih BPI, Pamulang –

Tangerang Selatan.

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

51

Misi

Mengurangi jumlah timbunan sampah yang diangkut ke

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat sehingga

mempunyai nilai ekonomi dan potensi yang produktif dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah

secara benar dan ramah lingkungan.

Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Menciptakan lapangan pekerjaan.

Membudayakan ekonomi kerakyatan.2

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi merupakan elemen yang penting untuk

mencapai tujuan bersama. Di mana dalam struktur itu ada sebuah

mekanisme kepengurusan yang disusun atau dibangun secara teratur untuk

mencapai tujuan bersama. Karena aspek ini akan menjadi dasar dari bagian

dan mekanisme tugas dan tanggung jawab para pengurus yang terlibat,

selanjutnya akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas program.

2 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012.

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

52

Susunan Pengurus

Penasehat : Ketua RW.09 dan RW.13

Pelindung : Ketua RT di Lingkungan RW.09

dan RW.13

Ketua : Sari Nurlita

Sekertaris : Endah Prabowo

Bendahara : Sumaryati Untung

Pengawas : Bapak Toban

Koordinator Nasabah : Iwuk Jhoni

Pemasaran : Nanda P3

4. Program Kegiatan

Ada dua kegiatan penting yang akan diberikan yaitu meningkatkan

pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Peningkatan

pengetahuan dilakukan dengan memberikan pendidikan berwawasan

lingkungan dan pengembangan usaha Bank Sampah, dengan cara

mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga yang ada

di rumah. Pemahaman warga belajar akan pendidikan berwawasan

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlakukan. Pendidikan

berwawasan lingkungan merupakan suatu proses penanaman nilai-nilai

serta pengembangan sikap dan perilaku sosial bagi anak-anak, anggota

keluarga lainnya dan masyarakat.

3 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012.

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

53

1. Program Bank Sampah

Bank Sampah tempat menabung sampah dalam arti yang

sebenarnya, lebih jelas lagi nasabah (seseorang yang menjadi anggota

bank sampah ) menabung sampah mereka di bank sampah. Setiap

nasabah datang dengan lima kantong sampah yang berbeda. Kantong

yang berisi sebagai berikut :

a. Kantong berisi sampah botol/aqua gelas

b. Kantong berisi sampah plastik

c. Kantong berisi sampah kertas

d. Kantong berisi emberan

e. Dan lain-lain sesuai dengan price list yang telah dicantumkan

di lampiran.

Setelah masyarakat menabung sampah yang sudah dikelompokkan

sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis nomor rekening

(018/BSM/09/2012) dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka

tertera nilai rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang

bisa ditarik dalam bentuk rupiah (uang), perlu diketahui bahwasannya

sampah yang telah ditimbang langsung di bawa oleh pengepul yang

sebelumnya sudah terjalin kerja sama. Jadi sampah tidak ditimbun atau

disimpan melainkan langsung di bawa oleh pengepul. Bank sampah

memiliki alur kerja sebagai berikut:

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

54

Nasabah/Anggota

Sampah kering yang telah dipilah di rumah

Pendaftaran

Penimbangan

Dicatat dalam buku tabungan

Kegiatan bank sampah ini untuk memotivasi masyarakat dalam

mengelola sampah agar tidak menjadi bom sampah dikemudian hari, bank

sampah ini juga diusahakan menjadikan motivator masyarakat utnuk

membantu pemerintah daerah motivasi masyarakat memanfaatkan sampah

untuk berkreasi dengan karya berbahan baku sampah.

Sedangkan peningkatan keterampilan dilaksanakan dengan

memberikan bekal keahlian teknis.

2. Program kerajinan dari daur ulang sampah

Dalam pelatihan keterampilan teknik merajut/menyulam/menjahit

dengan bahan plastik olahan sampah akan diberikan melalui

demonstrasi/praktek, juga bimbingan instruktur/fasilitator. Dengan cara

demikian, diharapkan peserta didik dapat lebih mudah memahami materi

yang diberikan dan dapat langsung mempraktekannya. Untuk proses

merajut/menyulam dilakukan dengan tangan (hand made). Alat sulam

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

55

yang digunakan sederhana dan murah harganya. Sedangkan untuk

keterampilan menjahit menggunakan mesin jahit. Bahan yang digunakan

mudah didapatkan yang merupakan limbah plastik. Seperti bungkus kopi,

bungkus minuman saset yang bisa dijadikan tas, tempat aqua galon dll.

Dengan keterampilan yang diberikan, mereka dapat lebih kreatif dalam

menguasai teknik merajut/menyulam/menjahit. Tidak menutup

kemungkinan aneka jenis produk dapat dimunculkan/diciptakan begitu

juga dengan motif dan warna baru yang lebih bernuansa ke indonesiaan.4

5. Sumber Dana dan Kerja Sama

Dana yang Menunjang Pelaksanaan Kegiatan Bank Sampah Melati

Bersih selain berasal dari dana pribadi pengurus Bank Sampah, ada juga

dana dari donatur dan dana dari keuntungan setiap penimbangan dan

potongan tabungan nasabah sebesar 5%, serta dana dari lembaga yayasan

Bunga Melati Indonesia. Pendanaan dalam pelaksanaan program-program

kegiatan Bank Sampah dengan cara mengajukan ke instansi pemerintah

atau individu untuk membantu terselenggaranya pelaksanaan program.5

B. Profil Nasabah Bank Sampah Melati Bersih BPI

1. Nasabah RW 09

4 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Bank Sampah Melati Bersih Tahun,

2012

5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari Nurlita, Hari Senen, tanggal 26 Agustus

2013, pukul 16.00, di rumah Ibu Sari, di Blok f 1/2, Pamulang-Tangerang Selatan

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

56

“Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 terdiri dari 3 RT

dengan jumlah penduduk 120 KK.“6

Berdasarkan data yang didapat dari pengurus Bank Sampah

Melati Bersih masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah hanya

42 orang. Berikut tabel data nasabah RW 09 Periode sept 2012-

agustus 2013 di perumahan Bukit Pamulang Indah yang sudah

penulis buat, sebagai berikut:

Tabel 1 Data Nasabah RW 09 Periode Sept 2012 – Agustus 2013

No No

Rek

Nama Nasabah L/P Usia Pekerjaan Mulai

Bergabung

1 004 Bu Casti P 52 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

2 006 Bu Titi P 56 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

3 007 Bu Joni Auri P 56 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

4 009 Bu Hinoto P 62 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

5 017 Bu Johni P 57 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

6 025 Bp Joko L 62 th Wiraswasta 13-sep-12

7 027 Bp Harto L 58 th Wiraswasta 13-sep-12

8 029 Nanda/krng taruna L 24 th Mahasiswa 13-sep-12

9 030 Mba asih P 37 th Pembantu Rumah

Tangga

17-sep-12

10 034 Bu Asrul P 54 th Guru 24-sep-12

11 035 Bu Ina Ifa P 41 th Ibu Rumah Tangga 27-sep-12

12 041 Bu Sisca P 57 th Ibu Rumah Tangga 04-oct-12

13 042 Rahman L 20 th Pelajar 04-oct-12

14 046 Bu Soni P 56 th Ibu Rumah Tangga 11-oct-12

6 Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul

15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang – Tangerang Selatan

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

57

15 048 Fuad Rizal L 22 th Mahasiswa 15-oct-12

16 052 Bu Fahri P 38 th Ibu Rumah Tangga 18-oct-12

17 053 Bu Agung P 44 th Ibu Rumah Tangga 29-oct-12

18 056 Mba Sri P 35 th Pembantu Rumah

Tangga

05-nov-12

19 057 Bu May P 35 th Ibu Rumah Tangga 05-nov-12

20 062 Nenek Farida P 60 th Pembantu Rumah

Tangga

08-Nov-12

21 063 Bu Sri P 45 th PNS 08-nov-12

22 065 Bu Yose P 56 th Pensiunan 08-nov-12

23 069 Bu Eni P 54 th Ibu Rumah Tangga 19-nov-12

24 071 Bu wati hamid P 55 th Ibu Rumah Tangga 03-dec-12

25 072 Bu Ayu P 42 th Ibu Rumah Tangga 06-dec-12

26 073 Bu Ani P 60 th Ibu Rumah Tangga 06-dec-12

27 075 Bu Lia P 45 th Ibu Rumah Tangga 06-dec-12

28 078 Bu Nur P 52 th Ibu Rumah Tangga 17-dec-12

29 084 Bu Rini Wawan P 56 th Ibu Rumah Tangga 24-dec-12

30 085 Bu Thufa P 57 th Ibu Rumah Tangga 27-dec-12

31 088 Mba Yati P 35 th Pembantu Rumah

Tangga

03-jan-13

32 091 Bu Ida Budi P 57 th Pensiunan 14-jan-13

33 092 Bu Ruth P 48 th Ibu Rumah Tangga 17 jan-13

34 099 Bu Ana Sukarya P 58 th Ibu Rumah Tangga 07-feb-13

35 100 Bu Yuli P 50 th Ibu Rumah Tangga 07-feb-13

36 106 Bu Siti P 40 th Ibu Rumah Tangga 25-feb-13

37 110 Bu Vivi P 48 th Ibu Rumah Tangga 29-apr-13

38 112 Bu Nengah P 60 th Ibu Rumah Tangga 02-mei-13

39 113 Bu Evi P 60 th Ibu Rumah Tangga 02-mei-13

40 114 Bu Edi P 41 th Ibu Rumah Tangga 06-mei-13

41 115 Bu Djayus P 72 th Ibu Rumah Tangga 09-mei-13

42 118 Bp Okti L 54 th PNS 12-mei-13

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

58

2. Nasabah RW 13

“Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 13 terdiri dari 4 RT

dengan jumlah penduduk 160 KK.“7

Berdasarkan data yang didapat dari pengurus Bank Sampah

Melati Bersih masyarakat yang menjadi nasabah Bank Sampah di

RW 13 sebanyak 80 orang. Berikut tabel data nasabah RW 13

Periode sept 2012 - agustus 2013 di perumahan Bukit Pamulang

Indah yang sudah penulis buat, sebagai berikut

Tabel 2 Data Nasabah RW 13 Periode Sept 2012 – Agustus 2013

No No

Rek

Nama Nasabah L/P Usia Pekerjaan Mulai

Bergabung

1 003 Bp Bambang Budi L 56 th Pensiunan 10-sep-12

2 005 Bu Sugino P 74 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

3 008 Bu Reni P 48 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

4 010 Ferdi L 35 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

5 011 Bu Narto L 60 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

6 012 Bp Bambang Sulis L 53 th Karyawan 10-sep-12

7 013 Bu Nunik P 40 th Karyawan 10-sep-12

8 014 Bp Susilo L 54 th Karyawan 10-sep-12

9 015 Bu Tarhadi P 40 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

10 016 Bu Nining/Aura P 38 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

11 018 Bu Sari P 43 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

12 019 Bu Nungki P 55 th Dosen 10-sep-12

13 020 Bu Untung R P 54 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

7 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari Nurlita, Hari Senen, tanggal 26 Agustus

2013, pukul 16.00, di rumah Ibu Sari, di Blok f 1/2, Pamulang-Tangerang Selatan

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

59

14 021 Bu Saodah P 48 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

15 022 Bu Harmen P 56 th Ibu Rumah Tangga 10-sep-12

16 023 Bu Toban P 54 th Ibu Rumah Tangga 13-sep-12

17 024 Mba Samiyem P 54 th Pembantu Rumah

Tangga

13-sep-12

18 028 Bu Dirman Sekar P 56 th Ibu Rumah Tangga 13-sep-12

19 031 Mba Mun P 38 th Pembantu Rumah

Tangga

17-sep-12

20 032 Mba Eni P 35 th Pembantu Rumah

Tangga

20-sep-12

21 033 Bu Yanti Zul P 52 th Karyawan 20-sep-12

22 036 Bu Sri P 50 th Ibu Rumah Tangga 30-sep-12

23 037 Bu Yanti Yulianti P 40 th Ibu Rumah Tangga 30-sep-12

24 038 Bu Nunung P 50 th Guru 01-oct-12

25 039 Bu Sigit P 56 th Pensiunan 04-oct-12

26 040 Bu Budiyanto P 58 th Ibu Rumah Tangga 04-oct-12

27 043 Bu Ita P 43 th Ibu Rumah Tangga 04-oct-12

28 044 Bu Safri P 71 th Ibu Rumah Tangga 08-oct-12

29 045 Bu Rahmat P 74 th Ibu Rumah Tangga 08-oct-12

30 047 Atim P 22 th Mahasiswa 15-oct-12

31 049 Bu Priatna P 76 th Ibu Rumah Tangga 18-oct-12

32 050 Bu Yanti Cahyo P 56 th Pensiunan 18-oct-12

33 051 Bu Eva P 53 th PNS 18-oct-12

34 054 Bu Rusdi P 60 th Ibu Rumah Tangga 29-oct-12

35 055 Bu Maya Hendra P 62 th Ibu Rumah Tangga 01-nov-12

36 058 Bu Dirman H P 58 th Ibu Rumah Tangga 05-nov-12

37 059 Bu Ning Sri P 34 th Ibu Rumah Tangga 05-nov-12

38 060 Bu Tin P 56 th Ibu Rumah Tangga 05-nov-12

39 061 Mba Tati P 32 th Pembantu Rumah

Tangga

05-nov-12

40 064 Bu Krisna P 50 th PNS 08-nov-12

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

60

41 066 Arya L 38 th Karyawan 08-nov-12

42 067 Bu Ami P 40 th Ibu Rumah Tangga 19-nov-12

43 068 Bu Devi P 36 th Ibu Rumah Tangga 19-nov-12

44 070 Bu Pujadi P 68 th Ibu Rumah Tangga 19-nov-12

45 074 Bu Anna Thamrin P 44 th Ibu Rumah Tangga 13-dec-12

46 076 Bu Heni P 43 th Ibu Rumah tangga 13-dec-12

47 077 Bu Teti P 50 th Ibu Rumah Tangga 13-dec-12

48 079 Bu lia A P 44 th Ibu Rumah Tangga 22-dec-12

49 080 Bu Hj. Husni P 70 th Ibu Rumah Tangga 22-dec-12

50 081 Bu Yetty P 60 th Ibu Rumah Tangga 22-dec-12

51 082 Bu Widi P 52 th Ibu Rumah Tangga 22-dec-12

52 083 Bu Hj. Rini K P 60 th Ibu Rumah Tangga 22-dec-12

53 086 Bu Winarso P 57 th Ibu Rumah Tangga 27-dec-12

54 087 Bu Eka P 33 th Ibu Rumah Tangga 27-dec-12

55 089 Bu Themy P 54 th Ibu Rumah Tangga 03-jan-13

56 090 Bu Syahrial P 60 th Ibu Rumah Tangga 14-jan-13

57 093 Mba Yu’ti P 45 th Ibu Rumah Tangga 17-jan-13

58 094 Bu Tuti P 40 th Ibu Rumah Tangga 22-jan-13

59 095 Syaiful L 32 th Wiraswasta 22-jan-13

60 096 Bu Sita P 48 th Ibu Rumah Tangga 28-jan-13

61 097 Bu Allen P 45 th Ibu Rumah Tangga 31-jan-13

62 098 Bu Firhan P 44 th Ibu Rumah Tangga 07-feb-13

63 101 Bu Zahra P 35 th Ibu Rumah Tangga 11-feb-13

64 102 Bu Renny P 37 th Ibu Rumah Tangga 11-feb-13

65 103 Bu Manesa P 52 th Ibu Rumah Tangga 11-feb-13

66 104 Bu Anto P 60 th Ibu Rumah Tangga 25-feb-13

67 105 Bu Linda P 50 th Ibu Rumah Tangga 25-feb-13

68 107 Eyang Topo P 76 th Ibu Rumah Tangga 11-mar-13

69 108 Resminda - - - 11-mar-13

70 109 Fadli L 30 th Karyawan 11-mar-13

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

61

71 111 Bu Diyan P 53 th PNS 02-mei-13

72 116 Bp Gani L 78 th Pensiunan 09-mei-13

73 117 Ramadhan L 18 th Pelajar 13-mei-13

74 119 Bu Mia P 56 th Ibu Rumah Tangga 13-mei-13

75 120 Bu Yuli P 52 th Ibu Rumah Tangga 16-mei-13

76 121 Bu Sri P 50 th Ibu Rumah Tangga 23-mei-13

77 122 Bu Neneng P 50 th Ibu Rumah Tangga 27-mei-13

78 123 Bu Untoro P 58 th Ibu Rumah Tangga 22-apr-13

79 124 Rafli L 11 th Pelajar 22-apr-13

80 026 Yay. Bunga Melati - - - 13-sep-12

Data nasabah di perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 jika

dilihat berdasarkan jumlah pendapatan dari tabungan sampah perbulan

nya.

Tabel 3 Data Nasabah RW 09 Sesuai Dengan Pendapatan Per Bulan

No No

Rek

Nama Nasabah L/P K1 K2 K3

1 004 Bu Casti P

2 006 Bu Titi P

3 007 Bu Joni Auri P

4 009 Bu Hinoto P

5 017 Bu Jonni P

6 025 Bp Joko L

7 027 Bp Harto L

8 029 Nanda/krng taruna L

9 030 Mba Asih P

10 034 Bu Asrul P

11 035 Bu Ina Ifa P

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

62

12 041 Bu Sisca P

13 042 Rahman L

14 046 Bu Soni P

15 048 Fuad Rizal L

16 052 Bu Fahri P

17 053 Bu Agung P

18 056 Mba Sri P

19 057 Bu May P

20 062 Nenek Farida P

21 063 Bu Sri P

22 065 Bu Yose P

23 069 Bu Eni P

24 071 Bu Wati Hamid P

25 072 Bu Ayu P

26 073 Bu Ani P

27 075 Bu Lia P

28 078 Bu Nur P

29 084 Bu Rini Wawan P

30 085 Bu Thufa P

31 088 Mba Yati P

32 091 bu Ida Budi P

33 092 Bu Ruth P

34 099 Bu Ana Sukarya P

35 100 Bu Yuli P

36 106 Bu Siti P

37 110 Bu Vivi P

38 112 Bu Nengah P

39 113 Bu Evi P

40 114 Bu Edi P

41 115 Bu Djayus P

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

63

42 118 Bp Okti L

Data nasabah di perumahan Bukit Pamulang Indah RW 13 jika

dilihat berdasarkan jumlah pendapatan dari tabungan sampah perbulan nya

Tabel 4 Data Nasabah RW 13 Sesuai Dengan Pendapatan Per Bulan

No No

Rek

Nama Nasabah L/P K1 K2 K3

1 003 Bp Bambang L

2 005 Bu Sugiono P

3 008 Bu Reni H P

4 010 Ferdi L

5 011 Bu Narto P

6 012 Bp Bambang Sulis L

7 013 Bu Nunik P

8 014 Bp Susilo L

9 015 Bu Tarhadi P

10 016 Bu Nining/Aura P

11 018 Bu Sari P

12 019 Bu Nungki P

13 020 Bu Untung R P

14 021 Bu Saodah P

15 022 Bu Harmen P

16 023 Bu Toban P

17 024 Mba Samiyem P

18 026 Yay Bunga Melati

19 028 Bu Dirman Sekar P

20 031 Mba Mun P

21 032 Mba Eni P

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

64

22 033 Bu Yanti Zul P

23 036 Bu Sri P

24 037 Bu Yanti Yulianti P

25 038 Bu Nunung P

26 039 Bu Sigit P

27 040 Bu Budiyanto P

28 043 Bu Ita P

29 044 Bu Safri P

30 045 Bu Rahmat P

31 047 Atim P

32 049 Bu Priatna P

33 050 Bu Yanti Cahyo P

34 051 Bu Eva P

35 054 Bu Rusdi P

36 055 Bu Maya Hendra P

37 058 Bu Dirman Hebring P

38 059 Bu Ning Sri P

39 060 Bu Tin P

40 061 Mba Tati P

41 064 Bu Krisna P

42 066 Arya L

43 067 Bu Ami P

44 068 Bu Devi P

45 070 Bu Pujadi P

46 074 Bu Anna Thamrin P

47 076 Bu Heni P

48 077 Bu Teti P

49 079 Bu Lia A P

50 080 Bu Hj. Husni P

51 081 Bu Yetty P

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

65

52 082 Bu Widi P

53 083 Bu Hj. Rini Karjo P

54 086 Bu Winarso P

55 087 Bu Eka P

56 089 Bu Themy P

57 090 Bu Syahrial P

58 093 Mba Yu’ti P

59 094 Bu Tuti P

60 095 Syaiful P

61 096 Bu Sita P

62 097 Bu Allen P

63 098 Bu Firhan P

64 101 Bu Zahra P

65 102 Bu Renny P

66 103 Bu Manesa P

67 104 Bu Anto P

68 105 Bu Linda P

69 107 Eyang Topo P

70 108 Resminda

71 109 Fadli L

72 111 Bu Diyan P

73 116 Bp Gani L

74 117 Ramadhan L

75 119 Bu Mia P

76 120 Bu Yuli P

77 121 Bu Sri P

78 122 Bu Neneng P

79 123 Bu Untoro P

80 124 Rafli L

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

66

3. Strategi Bank Sampah

Bank Sampah Melati Bersih RW 09dan 13 mempunyai Strategi

dalam pemberdayaan masyarakat, strategi yang dilakukan Bank

Sampah Melati Bersih diantaranya:

a. Melakukan kampanye hidup bersih dan go green

b. Menciptakan kesadaran kebersihan lingkungan kepada masyarakat

dan generasi muda untuk ikut serta mengelola sampah mereka.

c. Menyelengarakan pelatihan dan pembinaan

d. Melakukan kerja sama dengan pabrik, pengusaha, dan instansi

dibidang pengolahan dan daur ulang sampah.8

4. Mekanisme Bank sampah

Bank Sampah Melati Bersih mempunyai Mekanisme yang berlaku

untuk RW 09 dan 13 di perumahan Bukit Pamulang Indah antara lain:

a. Keanggotaan Bank Sampah Melati Bersih bersifat terbuka untuk

umum, dapat berupa perorangan maupun kelompok masyarakat,

sekolah, lembaga pemerintah dan/atau swasta. Warga

masyarakat/Kelompok Masyarakat/Lembaga terlebih dahulu

mendaftar menjadi Anggota/Nasabah Bank Sampah Melati Bersih.

Anggota/Nasabah Bank Sampah Melati Bersih akan mendapatkan

sejenis nomor rekening dan Buku Tabungan Bank Sampah Melati

8 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012.

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

67

Bersih. Anggota/Nasabah Bank Sampah Melati Bersih kemudian

mengumpulkan dan memilah sampah sesuai jenisnya. Sampah

yang dikumpulkan/dikelola adalah sampah an-organik. Jenis

sampah dan harga setiap jenis telah ditentukan dan disepakati

bersama antara Pengurus dan Lapak Bank Sampah Melati Bersih.

b. Bank Sampah Melati Bersih beroperasi 1 - 2 kali dalam seminggu

atau pun setiap 2 minggu sekali. Pada hakikatnya ketentuan waktu

operasional ditentukan melalui kesepakatan pengurus. Pada waktu

yang telah disepakati, Anggota/Nasabah menyetorkan sampah

terpilah ke Bank Sampah Melati Bersih dan juga menyerahkan

Buku Tabungan ke petugas Bank Sampah Melati Bersih

c. Sampah Anggota/Nasabah ditimbang. Penimbangan dilakukan

sesuai nomor urut antrian dan dilaksanakan oleh petugas Lapak

Bank Sampah Melati Bersih. Jumlah berat minimal sampah yang

bisa disetorkan adalah 1 (satu) kilogram/jenis.

d. Sampah Anggota/Nasabah dicatat sesuai berat dan jenisnya.

e. Catatan hasil penimbangan, dikonversikan ke nilai rupiah yang

kemudian dicatat dalam Buku Tabungan Anggota/Nasabah.

Setelah dicatat, Buku Tabungan diserahkan kembali kepada

Anggota/Nasabah.

Jenis Tabungan yang tersedia adalah:

1. Tabungan Hari Raya (diambil pada saat menjelang kebutuhan

Hari Raya)

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

68

2. Tabungan Pendidikan (diambil pada saat menjelang tahun

ajaran baru sekolah)

3. Tabungan Reguler (diambil setiap 3 (tiga) bulan sekali)

4. Tabungan Sosial (tabungan bersifat infaq, yang akan disalurkan

dalam bentuk bantuan sosial ke lembaga-lembaga sosial,

bantuan bencana, bantuan pemeliharaan/penghijauan

lingkungan dan atau sesuai permintaan Anggota/Nasabah9

C. Pemberdayaan/Praktek

Program pemberdayaan adalah program pembelajaran dimana masyarakat

belajar untuk berpartisipasi dalam sebuah program pemberdayaan namun

partisipasi tidak akan terjadi tanpa adanya kemauan dan kesadaran masyarakat

terhadap program Bank Sampah Melati Bersih. Tujuan akhir dari sebuah

program pemberdayaan yakni keberlanjutan. Proses belajar sosial serta

perubahan sikap dan perilaku, nilai sosial. Dimana masyarakat bisa mandiri

secara komunitas, dalam hal ini pengurus melakukan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai sampah, juga berinteraksi untuk mau ikut memilah

sampah-sampah rumah tangga. Setiap kali penimbangan masyarakat sudah

membawa sampah yang sudah di pisahkan dari jenis-jenisnya ke dalam

kantong kresek/karung. Pengurus Bank Sampah Melati Bersih kemudian

mencatat hasil sampah yang sudah ditimbang ke dalam buku tabungan

9 Artikel diakses pada 27 Agustus 2013 dari

http://banksampahmelatibersih.blogspot.com/

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

69

nasabah, setelah itu sampah yang sudah disetorkan dibawa oleh pihak

pengepul ke lapak nya di akasia pamulang.

Sampah yang tidak bisa ditimbang seperti bungkus kopi, sunglit, molto,

rinso, kantong kresek, bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan, seperti

tempat pensil, tas, sarung aqua galon dll.

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

70

BAB IV

ANALISA HASIL TEMUAN PENELITIAN

Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan

perhatian khusus, karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam

pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga

masyarakat, merusak estetika kota, dan dalam jangka panjang dapat

mempengaruhi arus investor ke daerah. polusi sampah mengakibatkan dampak

buruk yaitu pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan

meningkatnya penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll

karena faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat

sampah yang menggunung, khususnya di TPA, meningkatnya penyakit demam

berdarah, dsb.

Pebuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan dengan

ditumpuknya dipinggir jalan, lalu tim pengerak pembersihan sampah mengambil

secara rutin, tapi bagaimana dengan masyarakat yang tinggal didaerah atau

rumahnya jauh dari jangkauan tim pengerak pembersihan sampah. Mungkin ini

yang menjadi pangkal masalah. Karena tidak menutup kemungkinan masyarakat

yang tinggal di perumahan pun membuang sampah ke sungai-sungai terdekat atau

hanya ditumpuk begitu saja dan dibakar.

Pembuangan sampah-sampah ke sungai, akan menyebabkan pencemaran

terhadap air sungai tersebut. Apalagi kalau ada sampah-sampah plastik yang tidak

bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

71

limbah. Disaat musim hujan tiba, sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras

dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah dan sangat tidak sanggup menahan

tekanan air tadi lalu mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan

dan akan menyebabkan banjir.

Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum

optimal bahkan cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya. Sehingga

hal ini banyak menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor. Bahkan

lingkungan yang buruk juga menimbulkan berbagai macam penyakit di

masyarakat seperti Demam Berdarah (DB), Chikungunya dan lain-lain. Untuk itu

Bank Sampah Melati Bersih membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga melalui pemahaman berwawasan lingkungan kepada masyarakat

agar mereka tau dan peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

Bank Sampah Melati Bersih Berlokasi di Perumahan Bukit Pamulang

Indah RW 09 dan 13, Pamulang, Tangerang Selatan ini bertujuan agar masyarakat

mau memilah sampah organik dan anorganik sehingga bisa dimanfaatkan dan

tidak membuangnya lagi di sungai guna Mengurangi resiko banjir. di lingkungan

perumahan bukit pamulang indah sekaligus mengajarkan masyarakat untuk

mencintai lingkungan sekitar.

“Bank Sampah adalah wadah tempat mengumpulkan sampah anorganik yang

biasanya dibuang ke tempat sampah, sekarang di setor ke bank sampah menjadi

nilai ekonomis”1

1 Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth selaku Nasabah bank sampah, hari Selasa

27 Agustus 2013, pukul 16.50, di Perum BPI Blok F1/2, Pamulang – Tangerang Selata

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

72

Dari hasil penelitian menunjukkan bawha sebelum melaksanakan program

kegiatan, terlebih dulu pengurus membuat sebuah perencanaan kerja yang menjadi

target dalam mencapai tujuan yang di rencanakan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan bank sampah sekaligus pemberdayaan

masyarakat melalui kegiatan ini, bisa merubah paradigma masyarakat terhadap

sampah. Dan mengubah pola pikir masyarakat yang mengatakan sampah sebagai

bahan menjijikan dan tidak bisa dimanfaatkan. Pemberdayaan ini dilihat dari

kerangka implementasi dan dampak Bank Sampah untuk lingkungan.

A. Implementasi Praktek Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Bank

Sampah

Dalam buku Berbuat Bersama Berperan setara yang memuat acuan penerapan

Participatory Rural Appraisal (PRA) karangan Ed. Rianigsih Djohani dkk pada

Halaman 30 terdapat daur program yaitu :

a. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan seringkali disebut pengenalan masalah, karena

biasanya masyarakat memiliki masalah-masalah yang menimbulkan

kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk mengatasi masalah yang menganggu

kesejahteraan hidup mereka.

“Sampah yang ada di RW 09 dan 13 keberadaanya sudah meresahkan,

terkait dengan volume sampah yang semakin hari semakin menumpuk,

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

73

sehingga muncullah kebutuhan untuk membangun bank sampah, agar

sampah bisa diolah, dimanfaatkan dan mengurangi volume sampah”.2

Sampah yang ada di RW 09 dan 13 menjadi masalah yang belum

terselesaikan, sehingga muncullah ide masyarakat untuk bisa

memanfaatkan sampah dengan membangun bank sampah untuk

Mengurangi volume sampah di lingkungan perumahan Bukit Pamulang

Indah.

b. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan mencantumkan apa yang akan dilakukan, siapa

yang akan melakukanya dan kapan waktu pelaksanaanya.

1. Pembangunan Bank Sampah

Pada tahapan perencanaan kegiatan, warga yang sudah siap untuk

menjadi pengurus berjumlah enam orang, melakukan perkumpulan untuk

membahas perencanaan kegiatan bank sampah di perumahan Bukit

Pamulang Indah. Menurut data penimbangan sampah yang peneliti

dapatkan, bahwa jumlah produksi sampah di perumahan Bukit Pamulang

Indah untuk bulan September 2012 – Agustus 2013 sebanyak 7,522,5 Kg –

7 ½

Ton.3

2 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

3 Laporan harian data penimbangan sampah bulan September 2012-Agustus

2013. Dilihat pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

74

Setelah warga yang siap menjadi pengurus sepakat untuk berencana

membangun Bank Sampah, langkah pertama yang diambil adalah

menghubungi pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, untuk bisa

membantu merealisasikan pembangunan Bank Sampah di perumahan

bukit pamulang indah. Serta memotivasi pengurus untuk bisa mengajak

masyarakat memilah sampah rumah tangga.

2. Pembentukan Pengurus Bank Sampah Melati Bersih BPI

Pembentukan suatu organisasi warga untuk menyukseskan

program Bank Sampah berbasis masyarakat yang konsen terhadap

penanganan, pengelolaan dan pengolahan sampah di perumahan Bukit

Pamulang Indah, maka secara resmi pengurus Bank Sampah mendapatkan

pelatihan keuangan administrasi dan management pengelolaan Bank

Sampah oleh yayasan Bunga Melati Indonesia.4

“Pada tanggal 10 september 2012 bertempat di rumah pengurus RW

09, kami membentuk dan meresmikan kepengurusan Bank Sampah yang

selanjutnya diberi nama Bank Sampah Melati Bersih BPI”.5

Pada tahapan pembentukan ini disusun pula visi, misi, struktur

organisasi, program kegiatan dan sumber dana bank sampah yang sudah

dipaparkan pada bab III sebelumnya halaman 49 s/d 55.

4 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

5 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

75

Teknik pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah di

perumahan Bukit Pamulang Indah dengan Dengan adanya pemilahan

sampah rumah tangga sejak dari rumah, berarti ada pengurangan sampah

yang di buang ke TPA karena sampah anorganik di pilah, kemudian di

timbang oleh pengepul yang sebelumnya sudah terjalin kerja sama dengan

Bank Sampah Melati Bersih, kemudian untuk sampah yang tidak bisa

ditimbang bisa dijadikan produk recycle yang hasilnya bisa di jual kembali

dengan harga yang bervariasi dari mulai Rp 20.000 – Rp 50.000, untuk

sampah organik diolah menjadi kompos. Namun untuk tahap pembuatan

kompos di perumahan Bukit Pamulang Indah belum terlaksana. Melainkan

karena melakukan proses penghijauan terlebih dahulu, sehingga

masyarakat dianjurkan untuk menanam pohon di rumah mereka agar

kompos yang sudah terbuat nantinya tidak terbuang sia-sia.

Kemudian untuk biaya operasional kegiatan Bank Sampah tiap bulan

nya berasal dari hasil penimbangan sampah, berdasarkan harga jenis

sampah nasabah dan lapak yang berbeda, pengurus mendapatkan

keuntungan juga dari setiap penimbangan sampah dan pemotongan biaya

tabungan nasabah sebesar 5% setiap pengambilan uang tabungan.6 Berikut

tabel daftar harga dan jenis sampah di RW 09 dan 13 perumahan Bukit

Pamulang Indah.

6 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

76

Tabel 5 Daftar Harga dan Jenis Sampah

Kode Jenis Nasabah Lapak

1 Air kemasan gelas/botol bersih 2.500 3.000

2 PE Plastik 850 1.000

3 Tembaga 25.000 30.000

4 Kaleng Almunium 7.000 8.000

5 Kertas Semen/HVS/SWL/Koran 1.000 1.200

6 Kardus Jelek/Basah 500 700

7 Kardus Bersih 900 1.100

8 Besi 2.300 3.000

9 Kaleng 1.300 1.800

10 Aki 5.000 6.000

11 Kabin/Seng 2.200 2.700

12 Boncos 400 500

13 Emberan 1.500 2.500

14 Karpet Talang/Karpet Plastik 500 600

15 Majalah 800 1.000

16 VCD/Kristal 2.000 2.500

17 Botol Beling 150 200

18 Impact 500 800

Bank Sampah Melati Bersih beroperasi 1 - 2 kali dalam seminggu atau

pun setiap 2 minggu sekali. Pada hakikatnya ketentuan waktu operasional

ditentukan melalui kesepakatan pengurus.

c. Pelaksanaan Kegiatan

Untuk melaksanakan kegiatan, perlu diatur penjadwalan kegiatan,

termasuk pembagian tugas dan kelompok.

1. Pembagian Tugas dan Kelompok

Bank Sampah Melati Bersih memiliki enam pengurus didalamnya

yang bekerja sesuai bidang-bidang yang sudah ditetapkan pada tahap

perencanaan kegiatan sebelumnya. Selaku Penasehat dari Bank Sampah

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

77

Melati Bersih adalah Bapak Djoni selaku ketua RW 09 dan Bapak Marah

Indra Selaku Ketua RW 13 yang bertugas untuk:

Bertanggung jawab secara umum pelaksanaan kegiatan Bank Sampah.

Mengkoordinasikan dengan ketua pelaksana dalam menentukan

kegiatan bank sampah.

Menentukan kebijakan-kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan daur

ulang sampah.7

Ketua Bank Sampah sebagai Pelaksanaan Kegiatan yang diemban oleh

Ibu Sari Nurlita bertugas untuk:

Bertanggungjawab pada pelaksanaan kegiatan bank sampah

Menyusun program kegiatan bank sampah secara sistematis.

Memantau jalannya kegiatan bank sampah secara kontinyu

Mengatur dan menyusun pembagian tugas serta wewenang selama

kegiatan bank sampah berlangsung.

Menerapkan dan memantau pelaksanaan kebijakan yang telah

dikoordinasikan dengan penanggung jawab kegiatan.8

Sekertaris Bank Sampah Melati Bersih yang diamanatkan kepada Ibu

Endah Prabowo Nunik memiliki tugas untuk:

7 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

8 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

78

Membantu ketua pelaksana dalam menyusun program kerja bank

sampah

Membuat administrasi bank sampah

Menyusun laporan kegiatan bank sampah bersama ketua pelaksana.

Bidang Bendahara Bank Sampah Melati Bersih oleh Ibu Sumaryati

Untung bertugas untuk:

Membantu ketua pelaksana dalam perbendaharaan kegiatan bank

sampah

Mencatat pemasukan dan pengeluaran selama kegiatan bank sampah

berlangsung.

Mengeluarkan biaya kegiatan dengan seizing ketua dan penanggung

jawab kegiatan.

Mengkoordinasikan keadaan keuangan kepada ketua atau penanggung

jawab selama pelaksanaan kegiatan.

Membuat laporan keuangan pada akhir kegiatan bank sampah setiap

bulan nya.9

Untuk selanjutnya adalah seksi-seksi, bank sampah memiliki 3 seksi,

yaitu seksi Koordinator nasabah oleh Ibu Iwuk Johni dan Ibu Sarmini Budi

yang bertugas untuk mengatur kegiatan Bank Sampah pada saat

penimbangan berlangsung sampai selesai. Seksi pengawas oleh Ibu Toban

9 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

79

yang bertugas mengawasi proses pemilahan sampah masyarakat,

penimbangan dan pencatatan. Seksi pemasaran oleh Nanda P, seksi

pemasaran ini melihat ibu-ibu adalah orang pertama yang harus diberikan

pengertian tentang manfaat sampah, maka seksi pemasaran ini mengajak

ibu-ibu untuk bisa memilah sampah rumah tangga sehingga terbiasa dan

mau menjadi nasabah di bank sampah melati bersih.10

Kegiatan Bank Sampah Melati Bersih ini tidak ada campur tangan dari

kader atau anggota PKK yang ada di perumahan Bukit Pamulang Indah.

1. Sosialisasi Kepada Warga

Setelah mandapatkan respon positif dari pihak yayasan Bunga Melati

Indonesia, maka pengurus melakukan sosialisasi pada warga terkait untuk

merealisasikan rencana atau tujuan kegiatan bank sampah. Untuk

mencapai tujuan yang direncanakan tersebut adalah dengan melakukan

pendekatan dan berinteraksi secara baik kepada masyarakat RW 09 dan 13

juga melakukan sosialisasi mengenai sampah. Untuk menjalankan

kegiatan bank sampah dalam pemilahan sampah perlu adanya penyadaran

kepada masyarakat bahwa sampah tidak harus dimusuhi, tetapi bila dipilah

bisa menghasilkan nilai ekonomis. Hal tersebut diharapkan dapat

mengubah perilaku masyarakat agar mau memilah sampah. Menurut

keterangan ibu Djoni selaku ketua RW 09.

“Masyarakat yang tinggal di RW 09 terdiri dari dari 3 RT, dengan

jumlah 120 KK, namun yang ikut serta menjadi nasabah di RW 09 hanya

10

Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

80

42 nasabah, tidak terlalu banyak karena rata-rata masyarakat yang tinggal

di RW 09 adalah pensiunan yang hanya tinggal berdua dengan istri dan

pembantu, anak-anaknya sudah berumah tangga dan mempunyai rumah

sendiri sehingga jumlah sampah yang diperoleh tidak terlampau banyak.”11

Jika dibandingkan dengan RW 13 yang berjumlah 80 nasabah dari 160

KK yang terdiri dari 4 RT yang rata-rata masyarakat yang tinggal di

lingkungan RW 13 masih dalam usia produktif.

“Banyak Kendala waktu awal perencanaan kegiatan Bank Sampah ini

karena ketua RW 13 yang ngga setuju”.12

Awalnya banyak kendala yang dihadapi ibu-ibu pengurus Bank

Sampah BPI dalam melakukan kegiatan ini, karena kebanyakan dari

masyarakat kurang menerima dan tidak mau ikut serta menjadi nasabah

begitu juga ketua RW 13 yang kurang setuju di kira, sampah yang sudah di

kumpulkan lalu ditimbang nantinya di timbun di salah satu lahan sehingga

akan menyebabkan bau yang tidak sedap, dapat menganggu, pemadangan

yang kurang bagus, juga mengambil jatah pemulung yang ada di

lingkungan perumahan Bukit Pamulang Indah, namun setelah ibu-ibu

pengurus melakukan sosialisasi mengenai alur kerja Bank Sampah ini,

Masyarakat mulai menyadari bahwa hadirnya Bank Sampah di lingkungan

mereka memberikan dampak positif, sehingga pemulung yang sering

berkeliaran di sekitar rumah warga sudah semakin jarang dan sampah yang

11

Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul

15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang – Tangerang Selatan

12 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

81

tadinya berserakan sudah semakin berkurang. Akhirnya banyak warga RW

13 yang mau ikut bergabung memilah sampah rumah tangga dan menjadi

nasabah

2. Mekanisme Pengolahan Bank Sampah

Pelaksanaan kegiatan Bank Sampah Melati Bersih berbasis

masyarakat, maka tahap awal sebelum pengolahan sampah adalah tahap

pemilahan sampah yaitu memilah sampah antara organik dan anorganik

dan dipisahkan di wadah yang berbeda atau lebih tepatnya tidak

mencampur antara sampah organik dan anorganik.13

Tahap pemilahan ini adalah tanggung jawab semua warga yang

menjadi nasabah bank sampah, fokus dari perwadahan adalah agar sampah

organik tidak tercampur oleh sampah anorganik sehingga pengepul tidak

harus memisahkannya lagi ketika waktu penimbangan. Tahap ini

menunjukkan partisipasi warga dalam menyukseskan kegiatan bank

sampah, Walaupun belum semua warga ikut menjadi nasabah Bank

Sampah tetapi setidaknya mereka mau belajar memilah dan

menggolongkan sampah kedalam kantong kresek mereka. Kesadaran

warga dalam memilah sampah menjadi tolak ukur pengurus mengajarkan

dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi.

“Pada awalnya warga belum terbiasa memilah-milah sampah, karena

mereka belum mengetahui jenis-jenis sampah yang bisa di timbang, ada

juga yang Cuma pengen uang dari hasil timbangan sampahnya tapi tidak

13

Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

82

mau memilah sampahnya sehingga meyulitkan pengurus dan pihak

pengepul yang mengangkut sampah warga”.14

Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif

dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari

tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian lingkungan.

Kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran atau dalam

bentuk materill. Keikutsertaan dan tenaga adalah bentuk yang paling dapat

dilihat dari suatu partisipasi. Keikutsertaan dapat dilihat dari adanya

masyarakat yang sudah melakukan pemilahan sampah yang menjadi

pengurus atau pun nasabah Bank Sampah yang namanya terdaftar dalam

catatan pembukuan Bank Sampah tersebut. Sedangkan tenaga dapat dilihat

dari adanya bantuan yang dilakukan saat kegiatan Bank Sampah

berlangsung, pengurus dan pengepullah yang melakukan proses

penimbangan serta pencatatan dalam buku besar. Namun bagi nasabah

baru yang belum mengerti cara memilah sampah biasanya bertanya kepada

pengurus atau nasabah lama yang sudah terbiasa memilah sampah rumah

tangga.

Dari observasi yang dilakukan peneliti, pelaksanaan kegiatan

Penimbangan Sampah berdasarkan waktu yang ditetapkan oleh Bank

Sampah ini. 1 minggu 2x Penimbangan yang dilakukan pada Hari Senen

dan Kamis pukul 16:00 sampai dengan 17:30 WIB. Untuk kegiatan

pelatihan kerajinan daur ulang sampah di lakukan dengan waktu yang

14

Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul

15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang – Tangerang Selatan

Page 95: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

83

sudah ditetapkan pengurus 1 bulan sekali. Program ini diperuntukkan bagi

ibu-ibu yang mau belajar menjadi pengrajin dari hasil daur ulang sampah

dan mengisi waktu luang yang kosong.

Pelatihan kerajinan dalam bentuk daur ulang sampah juga menjadi

bentuk partisipasi masyarakat, untuk bisa mengatasi permasalahan sampah

yang ada yaitu daya tampung TPA yang sudah over capacity yang tidak

sebanding dengan jumlah sampah yang ada. Yang bisa menghasilkan nilai

ekonomis, kerajinan yang dihasilkan juga semakin menarik mulai dari

bahan bungkus kopi, rinso, minuman saset, kantong kresek, koran dll.

Untuk proses merajut dan menyulam dilakukan dengan tangan (hand

made). Alat sulam yang digunakan sederhana dan murah harganya juga.

Sedangkan untuk keterampilan menjahit menggunakan mesin jahit.

Dari tahapan pelaksanaan kegiatan pada mekanisme kegiatan bank

sampah peneliti berpendapat bahwa program pemberdayaan adalah

program pembelajaran, dimana masyarakat belajar untuk berpartisipasi

dalam sebuah program pemberdayaan, namun partisipasi tidak akan terjadi

tanpa adanya kemauan dan kesadaran masyarakat terhadap program, maka

perlu dilakukannya sosialisasi secara terus menerus. Partisipasi masyarakat

dalam program pemberdayaan mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan jangka

pendek dan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendeknya adalah

tercapainya sebuah program dan tujuan jangka panjangnya adalah

perubahan sosial perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah

disembarang tempat dan menjaga lingkungan sekitar.

Page 96: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

84

d. Pemantauan (Monitoring) dan Evaluasi Kegiatan

Semua kegiatan yang kemudian dilaksanakan perlu dipantau atau

diawasi secara berlanjut untuk melihat kesesuaianya dengan rencana yang

telah disusun. Jika menyimpang, tentu perlu diusahakan tindakan-tindakan

perbaikan agar dapat meluruskannya kembali. Setelah suatu tahapan kerja

selesai, maka hasilnya layak dievaluasi atau dinilai sejauh mana telah

mencapai tujuan program yang telah disepakati bersama.

Pengertian monitoring pemantauan secara terus menerus proses

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Monitoring dapat dilakukan

dengan cara mengikuti langsung kegiatan atau membaca hasil laporan dari

pelaksanaan kegiatan.15

Terdapat dua tahapan monitoring yang dilakukan

oleh Bank Sampah Melati Bersih BPI, yaitu internal monitoring dan

eksternal monitoring. Internal monitoring, dilakukan oleh pihak Bank

Sampah sendiri yaitu monitoring terhadap pembagian tugas dan kelompok

yang dilakukan pada tahapan pelaksanaan kegiatan, monitoring ini

diperlukan agar kegiatan tidak menyimpang dari tujuan awalnya, pengurus

setiap bulan membuat laporan keuangan masuk dan keluar kegiatan Bank

Sampah. Sedangkan eksternal monitoring, yaitu dilakukan oleh warga RW

09 dan 13 perumahan bukit pamulang indah terhadap kegiatan bank

sampah, warga berhak menegur bank sampah jika terjadi kekecewaan

terhadap kegiatan ini, karena warga percaya suksesnya kegiatan ini

memerlukan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

15

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2005), Cet Ke-1, h. 118.

Page 97: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

85

lingkungan. Pihak Bank Sampah pun juga memberikan laporan harian data

penimbangan sampah ke pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, sebagai

pemantauan terhadap progress kegiatan Bank Sampah di perumahan Bukit

Pamulang Indah. Pengertian evaluasi adalah pengidentifikasian

keberhasilan dan kegagalan suatu rencana kegiatan atau program.16

Pada

tahap evaluasi kegiatan, pihak Bank Sampah Melati Bersih meminta saran

dan penilaian dari warga mengenai kinerja Bank Sampah, laporan dan

penilaian ini akan dilakukan setiap bulannya. Evaluasi tersebut

dimaksudkan untuk:

1) Meninjau laporan keuangan yang masuk dan keluar setiap 1 bulan

sekali

2) Meninjau faktor-faktor pendukung dan penghambat pada saat

pelaksanaan kegiatan.

3) Mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan

dengan kenyataan

4) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai

tujuan17

Secara teori praktek pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

Bank Sampah Melati Bersih sudah oke

16

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,(Bandung: PT

Refika Aditama, 2005), Cet Ke-1, h. 119. 17 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

Page 98: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

86

B. Dampak Dari Pemberdayaan Masyarakat Yang Dilakukan Oleh

Bank Sampah di RW 09 dan 13 Perumahan Bukit Pamulang Indah

Dampak yang diberikan oleh Bank Sampah ini baru sebatas pada aspek

lingkungan. Karena Bank sampah bagi sebagian orang masih merupakan hal

yang baru. Sama halnya dengan bank-bank pada umumnya, di bank sampah

terjadi aktifitas menabung. Namun, jika di bank-bank pada umumnya kita

menabung dalam bentuk uang, di bank sampah kita tidak menabung uang,

tetapi sampah. Hasil tabungan sampah tersebut nantinya justru akan

memberikan penghasilan atau tabungan dalam bentuk uang, bagi nasabahnya

yang dapat diambil setelah jangka waktu tertentu. Nasabah pun juga memiliki

buku tabungan sebagai bukti menabung di bank sampah.

Bank Sampah Melati Bersih adalah suatu institusi yang didirikan dengan

tujuan mengurangi jumlah sampah buangan dengan mekanisme menabung

sampah yang masih memiliki nilai ekonomis sehingga mampu mengubah

image sampah yang notabennya negative menjelma menjadi barang bernilai

ekonomis.

Bank Sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan setoran,

penarikan dan tabungan. Pengkonversian tabungan sampah menjadi tabungan

uang merupakan suatu bentuk perubahan yang ditawarkan oleh Bank Sampah

Melati Bersih BPI. Kontribusi awal pendirian bank sampah diantaranya peran

sertanya yayasan Bunga Melati Indonesia dalam memberikan donasi buku

tabungan nasabah sebanyak 100 buah serta pembuatan kaos bank sampah

Page 99: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

87

untuk pengurus bank sampah melati bersih juga spanduk bank sampah yang

digunakan setiap penimbangan.

a. Kesadaran (Partisipasi)

Partisipasi adalah alat dan juga tujuan untuk terlaksana nya setiap

program yang ada di masyarakat, karena tanpa adanya pastiripasi

masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan dalam jangka waktu

yang lama.

Dengan adanya partisipasi dari masyarakat dalam sebuah program

pemberdayaan, maka tidak mustahil untuk mewujudkan warga yang

berdikari, karena tujuan akhir dari sebuah program pemberdayaan adalah

keberlanjutan, proses belajar sosial serta perubahan sikap dan perilaku atau

nilai. Keberlanjutan disini tidak hanya dalam tatanan bagaimana warga

dapat mandiri secara individu namun mereka mandiri secara komunitas,

kemandirian tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya intervensi

dari berbagai pihak luar.

Dampak Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan menjadi

bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah

cita-cita bersama menjaga kebersihan lingkungan dan menjadikan

lingkungan sehat dan bersih di perumahan Bukit Pamulang Indah.

Lingkungan di perumahan Bukit Pamulang Indah saat ini menjadi lebih

bersih tidak terlihat ada sampah anorganik yang berserakan di pinggir-

pinggir jalan.

Page 100: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

88

“Suatu kegiatan yang baik, karena Mengurangi jumlah sampah yang

masuk ke tempat sampah sehingga lingkungan menjadi lebih bersih”18

Bank Sampah Melati Bersih juga bekerja sama dengan pihak

pengepul/lapak yang membeli sampah-sampah nasabah di perumahan

Bukit Pamulang Indah, jadi sampah-sampah yang dibawa oleh nasabah

setelah ditimbang, dicatat dalam buku besar langsung di bawa oleh

pengepul atau lapak.

Dengan adanya Bank Sampah Melati Bersih di perumahan Bukit

Pamulang Indah, 50% sampah anorganik berkurang dan bisa dimanfaatkan

menjadi olahan kerajinan tangan. Dan 50% sampah organik yang belum

bisa diolah karena masyarakat terlebih dulu diajarkan untuk cocok tanam

atau menanam di halaman rumahnya. Sampah organik diangkut ke TPA

oleh Dinas Kebersihan. Pengaruh yang dirasakan masyarakat dengan

adanya bank sampah cukup baik, mereka jadi termotivasi untuk lebih

semangat dalam mengumpulkan sampah rumah tangga. Mengurangi

jumlah pemulung yang masuk ke perumahan bukit pamulang indah.

b. Lingkungan Menjadi Lebih Bersih

Dampak yang dirasakan setelah adanya Bank Sampah di RW 09 dan

13 masyarakat jadi semakin rajin mengumpulkan sampah, bahkan ada

diantara masyarakat yang rela mengumpulkan sampah yang diambil dari

rumah saudara nya, acara hajatan, dsb. Terbukti selama peneliti melakukan

pengamatan di perumahan Bukit Pamulang Indah. Kegiatan Bank Sampah

18

Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth selaku Nasabah bank sampah, hari Selasa

27 Agustus 2013, pukul 16.50, di Perum BPI Blok F1/2, Pamulang – Tangerang Selatan

Page 101: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

89

ini sebagai media bagi warga perumahan Bukit Pamulang Indah dalam

melakukan partisipasinya sebagai wujud dari pemberdayaan masyarakat,

dan Bank Sampah setidaknya telah berhasil menciptakan proses belajar

masyarakat tentang arti pentingnya kita manusia sebagai khalifah di muka

bumi untuk berinteraksi dengan lingkungan kita melalui pemeliharaan dan

pelestarian lingkungan dan yang terpenting dari hasil sebuah program

pemberdayaan dalam kasus ini adalah kegiatan bank sampah bukanlah

hasil materill yang diinginkan, melainkan proses belajar masyarakatnya

dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap

lingkungannya sendiri.

“Tadinya daerah perumahan bukit pamulang indah sering banjir,

karena sampah di sungai meluap, tapi dengan adanya bank sampah, sungai

sekarang jadi bersih ngga ada yang buang sampahnya di sungai lagi”

Masyarakat diharapkan bisa terus belajar untuk memanfaatkan sampah

Hadirnya Bank Sampah diharapkan mampu menjadi alternatif pengolahan

sampah yang praktis dengan harapan lain mengubah kacamata masyarakat

pada umumnya untuk lebih memberdayakan sampah demi keberlanjutan

ekosistem lingkungan. Keselarasan dari semua pihak antara lingkungan

dan masyarakat menjadi tonggak dari lestarinya lingkungan hidup.

Masyarakat dapat menyebut keselaraan ini dengan sampah dari manusia,

untuk manusia dan keberlangsungan lingkungan hidup.

c. Kontribusi Ekonomi

Bank sampah juga meminimalisasi sampah di lingkungan sehingga

bermanfaat bagi warga karena ada nilai ekonomi di dalamnya yang

Page 102: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

90

dihasilkan dari penjualan sampah tersebut walaupun tidak terlalu banyak

hanya sebatas mengumpulkan uang dari hasil tabungan sampah.

Dengan adanya Bank Sampah masyarakat sudah melaksanakan pola

hidup bersih dengan memilah sampah organik dan an organik, sehingga

terbebas dari bakteri, penyakit yang menempel pada sampah. Selain

memilah sampah, Bank Sampah juga memberikan motivasi kepada

masyarakat untuk belajar membuat kerajinan tangan dari daur ulang

sampah yang tidak bisa ditimbang seperti bungkus kopi, minuman saset,

rinso, sunglit, Koran, kantong kresek dll. Hasilnya pun cukup kreatif ada

yang dijadikan tas, dompet, sarung aqua gallon, vase bunga dsb. Dengan

harga yang bervariasi.

Saat ini masyarakat yang sudah menjadi nasabah/anggota di

perumahan Bukit Pamulang Indah berjumlah 122 Orang dengan rata-rata

penghasilanya di buat dalam bentuk kluster yakni K1 : Rp 200.000 -

Rp111.000

K2 : Rp 110.000 - Rp 81.000

K3 : Rp 80.000 - Rp 5.000

Berikut tabel data nasabah sesuai dengan pendapatan per-bulan yang sudah

di jumlahkan sesuai dengan klustenya sebagai berikut.

Tabel 6 Data Nasabah Sesuai dengan Pendapatan Per-Bulan

RW 09 RW 13

K1 K2 K3 K1 K2 K3

- 1 Nasabah 41 Nasabah - 1 Nasabah 79 Nasabah

Sumber: Company Laporan Data Nasabah September 2012 – Agustus

2013

Page 103: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

91

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwasannya pendapatan setiap nasabah

di RW 09 dan 13 kebanyakan dari mereka berada di kluster tiga dengan

rata-rata penghasilan sebulan nya Rp 80.0000 – Rp 5.000, hanya 1 orang

dari RW 09 dan 13 yang penghasilan berada di kluster dua dengan rata-

rata Rp 110.000 – Rp. 81.000.

Bank sampah melati bersih sudah melakukan 82 kali penimbangan

terhitung sejak tanggal 10 september 2012 sampai dengan 29 Agustus

2013 jumlah uang yang sudah masuk sebesar Rp 14.232.575 dengan

jumlah nasabah 122 orang.

“Uang dari hasil penimbangan satu tahun kemarin alhamdulillah dapet

Rp 1.500.000 ibu pake untuk beli lemari pakaian.”19

Sudah banyak nasabah yang mengambil uang tabungan satu tahun, ada

yang uang nya dipergunakan untuk keperluan lebaran, pulang ke kampung

halaman, membeli sembako untuk lebaran dan di bawa ke kampung, dan

ada juga yang sudah bisa membeli lemari pakaian.

d. Aspek Lingkungan

Pemberdayaan ini hanya sebatas pemberdayaan pada aspek lingkungan

yang mana masyarakat sudah mau peduli terhadap lingkungan mereka

dengan mengumpulkan sampah kemudian memilahnya dan di tabung di

Bank Sampah. Dengan kegiatan Bank Sampah ini masyarakat sudah

belajar bagaimana mereka mengubah cara pandangnya terhadap sampah

19

Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada

hari senin 7 Oktober 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,

Pamulang – Tangerang Selatan

Page 104: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

92

rumah tangga yang selama ini di buang begitu saja kemudian diangkut

oleh Dinas Kebersihan. Sampah yang tidak bisa terangkut oleh lapak bisa

menjadi suatu produk yang diolah dan menghasilkan kerajinan tangan

yang kreatif dan unik-unik.

Bagi pengepul ini sudah bermakna karena tadinya kondisi di wilayah

masyarakat RW 09 dan 13 perumahan Bukit Pamulang Indah sering

terkena banjir ketika musim hujan tiba dikarenakan dataran yang terlalu

rendah juga masyarakat yang membuang sampah rumah tangga nya di

aliran sungai.

“Tadinya saya hanya pemulung biasa yang kemudian diangkat oleh

pak Bambang ketua yayasan bunga melati untuk menjadi lapak atau

pengepul”20

Awalnya pengepul atau lapak ini adalah seorang pemulung yang

kemudian diangkat oleh yayasan Bunga Melati Indonesia untuk membuka

lapak sendiri dan akhirnya sampai sekarang menjadi penadah untuk bank

sampah di perumahan bukit pamulang indah, bermodalkan gerobak

sampah Pak Muhammad Sa’it atau yang sering disapa Pak De ini

mengangkut sampah-sampah nasabah yang sudah ditimbang ke lapak nya

di jl. Akasia pamulang, namun kendala datang saat sampah tidak bisa

terangkut karena Pak De hanya menggunakan gerobak sampah yang

ternyata kapasitas sampah lebih banyak. Setelah mencari jalan keluar dan

solusi bersama-sama dengan pengurus, Pak De mencoba melakukan

20

Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Said selaku Lapak Bank

Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI

Blok F1/2, Pamulang – Tangerang Selatan

Page 105: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

93

pinjaman uang kepada temannya untuk bisa membeli mobil bak,

Alhamdulillah niat itu di sambut baik dan berhasil. Sampai sekarang setiap

penimbangan pak de mengangkut semua sampah dengan mobil bak nya.

Sampah semua terangkut dan setiap penimbangan tidak ada sampah yang

tersisa dan tidak terangkut.

“saya mendapatkan penghasilan dari setiap pengangkutan sampah

anorganik yang sudah dipilah oleh warga tidak menentu terkadang

bersihnya dari hasil penjualan sampah yang sudah terjual 1 kali

pendapatan hanya Rp. 300.000 tapi kadang juga lebih drai itu,

Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari saya neng”21

Hasil dari setiap penjualan sampah bersih yang dijual Pak De setiap

bulan nya tidak menentu kalau sampahnya banyak hasil yang didapatkan

juga banyak bisa mencapai Rp. 2. 500.000 perbulan. Jika kita lihat dari

UMR di Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sebesar Rp. 2.200.000

penghasilan Pak De sudah mencukupi untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

Dengan adanya Bank sampah Melati Bersih lingkungan RW 09 dan 13

di perumahan Bukit Pamulang Indah menjadi semakin bersih, masyarakat

juga sudah bisa belajar memilah sampah rumah tangga yang ada di rumah

nya, setiap penimbangan masyarakat jadi sering bertemu dengan nasabah-

nasabah yang lain dari RW 09 dan 13 sehingga terjalinlah tali silaturahmi

antara warga.

21

Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Said selaku Lapak Bank

Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI

Blok F1/2, Pamulang – Tangerang Selatan

Page 106: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan :

1. Bentuk partisipasi dalam kegiatan Bank Sampah yang dilakukan Bank

Sampah Melati Bersih telah memberikan pengaruh yang baik dan positif

terhadap partisipasi warga sebagai wujud tanggung jawab terhadap

lingkungannya sendiri

2. Bank Sampah Melati Bersih telah berhasil membangun kepercayaan,

potensi, kreatifitas serta partisipasi warga Bukit Pamulang Indah dalam

Kegiatan Bank Sampah dengan pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh

warga.

B. Saran

1. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk

mengembangkan lebih lanjut kegiatan Bank Sampah ini sebagai salah satu

solusi dalam penanganan masalah sampah di Tangerang Selatan.

2. Agar Bank Sampah Melati Bersih lebih giat lagi dalam kegiatan Bank

Sampah, terus melakukan sosialisasi kepada warga mengenai

penggolongan dan pemanfaatan sampah. Untuk ibu-ibu Bank Sampah

Melati Bersih agar lebih bersunggung-sungguh lagi dalam usaha daur

ulang sampah anorganik yang tidak bisa di timbang dan lebih bersemangat

dalam memasarkan barang-barang hasil kreativitasnya kepada masyarakat

Page 107: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

95

luas untuk meningkatkan penghasilan dan dalam usaha kampanye

mencintai lingkungan.

Demikian kesimpulan dan saran yang bisa peneliti sampaikan dalam

skripsi ini. Semoga hasil penelitian kegiatan bank sampah ini menjadi bahan

masukan bagi khalayak luas dalam penanganan lingkungan dan bahan

renungan juga evaluasi bagi Bank Sampah Melati Bersih dalam menjalankan

kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui kegiatan Bank Sampah di

perumahan Bukit Pamulang Indah Tangerang Selatan.

Page 108: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

96

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku dan Skripsi

Adi, Rukminto, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.

Bahar, Yul. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT.

Waca Utama Pramesti, 1986.

Center for Quality Development and Assurance (CEQDA) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan

Disertasi UIN Jakarta. Jakarta:CEQDA, 2007

Departemen Kesehatan, Pembuangan Sampah. Jakarta: Pusat Pendidikan

Tenaga Kesehatan, Depkes, 1997.

Djohani, Rianingsih, dkk. Berperan Bersama Berperan Setara. Bandung:

Driya Media, 1996.

Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogyakarta: Gajah

Mada University Press,1991.

Hikmat, Harry. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Humaniora

Utama Press, 2004.

Ife, Jim & Frank. Community Development: Alternatif Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan

Malang: Universitas Negeri Malang, 2011

Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

Midgley, James. Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan dalam

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama

Islam, 2005.

Nurapiah. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah

Terpadu 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) berbasis Masyarakat Di

Perumahan Mustika Tigaraksa Tangerang". Skripsi Mahasiswi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Page 109: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

97

Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2009.

Pratama, Bagus Adhi. "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur

Ulang Sampah Di Perumahan Griya Serpong Kademangan Setu

Tangerang Selatan". Skripsi Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Dakwah

Dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012

Rukiyat Adang, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, Jakarta:

CV.Tumaritis, 2003.

Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007.

Soetomo, Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2006.

Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1982.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, kajian

strategis Pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial.

Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. PT Alfabeta, 2010.

Tampubolon, Mangatas. Perguruan Tinggi Bermutu, Paradigma Baru

Manajmen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad ke-21.

Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2001.

B. Dokumen-Dokumen

1. Profil Bank Sampah Melati Bersih BPI

2. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Bank Sampah Melati Bersih

Tahun 2012

3. Laporan Harian Data Penimbangan Sampah Bulan September 2012 -

Bulan Agustus 2013.

C. Media Elektronik

Artikel diakses pada 1 februari 2013 dari

http://isroi.com/2009/03/26/merubah-paradigma-masyarakat-tentang-

sampah/

Page 110: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

98

Artikel diakses pada 22 januari 2013 dari

http://ruslijagatutama.com/3R.html

Artikel diakses pada 22 januari 2013 dari

http://madanitec.com/knowledge/pengertian-sampah/

Artikel diakses pada 22 januari 2013 dari

http://green.kompasiana.com/polusi/2012/07/08/sampah-organik-dan-non-

organik-469693.html

Artikel diakses pada 25 februari 2013 dari

http://poetoetego.blogspot.com/2011/03/bank-sampah-jogja.html

Artikel diakses pada 27 Agustus 2013 dari

http://banksampahmelatibersih.blogspot.com/

D. Wawancara Pribadi

1. Tanggal 26 Agustus 2013

Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita

Wawancara pribadi dengan Bapak Mohammad Sa'id

2. Tanggal 27 Agustus 2013

Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni

Wawancara pribadi dengan Ibu Asih

Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth

Page 111: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Profil Informan

Nama : Sari Nurlita

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Umur : 43 tahun

Waktu : 26 Agustus 2013

A. Pertanyaan Informan I (Pengurus Bank Sampah)

1. Bagaimana sejarah berdirinya bank sampah ? mengapa membuat bank

sampah, ide awalnya dari mana, siapa pelopornya ?

Ya awalnya karena di perumahan bukit pamulang indah sering banjir,

dan rasa peduli terhadap lingkungan yang membuat saya terpanggil

mencari solusi bagaimana mengatasi masalah sampah, klo sejarah bank

sampah berdiri awalnya dari bulan juni udah mau buat bank sampah

cuma memang masih banyak pertimbangan yang mesti dipikirkan dan

dirancang untuk rencana kerja kedepan, akhirnya tanggal 10 september

2012 awal peresmian sekaligus penimbangan perdana bank sampah

melati bersih bpi, klo ide dan pelopor awalnya ditawarin sama pak

bambang selaku yayasan bunga melati indonesia kebetulan memang

beliau juga menjadi warga perum bukit pamulang indah dan ngerasain

pada saat banjir datang udahan nya sampah jadi berserakan,

2. Berapa besar modal yang dikeluarkan yayasan bunga melati untuk

pengajuan pembangunan bank sampah ?

Kalau masalah modal waktu pertama kali semua di biayai sama

yayasan bunga melati indonesia, dari mulai tabungan, spanduk sampai

kaos untuk pengurus.

3. Bagaimana proses sosialisasi ke warga, sehingga mereka bisa menerima

kehadiran bank sampah ini ?

Setiap kali ada kesempatan pasti saya selalu melakukan sosialisasi

dengan ibu-ibu lingkungan RW 09 dan 13 bagaimana cara memilah

sampah organik dan anorganik,

4. Adakah faktor penghambat berdirinya bank sampah ?

dari RW 13 awalnya kurang setuju kita buka bank sampah karena

menurut pak RW sampah yang sudah di timbang lalu ditimbun

sehingga menyebabkan bau tidak sedap, pemandangan kurang bagus,

dan dapat menganggu namun akhirnya setelah dijelaskan alur kerja

bank sampah beliau mengerti dan akhirnya setuju, tapi memang lokasi

penimbangan kita yang masih numpang sama tempat anak karang

taruna kumpul-kumpul di rumah kosong.

Page 112: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

5. Adakah bantuan atau sumbangan yang diberikan oleh pemerintah setempat

?

Klo bantuan, belum ada paling dari pihak yayasan bunga melati

Indonesia klo kita mau buat acara.

6. Bagaimana proses awal kegiatan bank sampah ?

Awalnya pembentukan pengurus, mencari warga yang mau menjadi

pengurus bank sampah, terus membuat rencana kerja atau kegiatan

untuk kedepan nya selama bank sampah berjalan, terus melakukan

sosialisai ke masyarakat di RW 09 dan 13.

7. Bagaimana proses daur ulang sampah organik?

mmm…, Kalau daur ulang sampah organik, baru pengurus aja yang

belajar, masyarakat belum diajarkan karena memang kita mau

masyarakat melakukan cocok tanam, penghijauan terlebih dulu,

sehingga ketika pembuatan kompos nanti bisa di gunakan oleh

masyarakat ngga tebuang sia-sia.

8. Adakah prestasi yang didapat bank sampah? dan adakah tamu yang pernah

datang mengunjungi bank sampah di perumahan bukit pamulang indah?

Belum ada prestasi atau penghargaan untuk bank sampah melati bersih

tapi kalau kunjungan dari dinas kebersihan pernah, untuk mendukung

kegiatan bank sampah

9. Sampai saat ini sudah berapa anggota yang ikut berpartisipasi dalam

kegiatan bank sampah ? masih adakah KK yang belum ikut berpartisipasi

dalam kegiatan bank sampah ?

Alhamdulillah uang hasil penimbangan dari bulan September 2012-

Agustus 2013 selama 82x ada Rp 14.232.575 dengan jumlah nasabah

122 orang, Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 terdiri dari 3 RT

dengan jumlah penduduk 120 KK, kalau RW 13 terdiri dari 3 RT

dengan jumlah 160 KK lumayan banyak sie yang ikut berpartisipasi

jadi nasabah di bank sampah, tapi memang ada yang belum ikut

berpartisipasi karena memang di RW 09 rata-rata yang tinggal orang

pensiunan jadi jumlah sampah yang dihasilkan ngga terlalu banyak,

makanya kebanyakan ngga ikut jadi nasabah. Meskipun masih ada

yang belum ikut berpartisipasi karena memang ngga ada sampah yang

mau ditimbang tapi ngga apa2 yang penting perilaku masyarakat

sekarang ngga buang sampah di lingkungan sekitar lagi.

10. Kerajinan apa yang sudah dibuat oleh bank sampah dalam melakukan daur

ulang sampah kering?

Kalau kerajinan baru berupa bahan-bahan dari bungkus kopi, minuman

saset, kantong kresek, koran, sunglit dsb membuat bunga dari bungkus

minuman saset, membuat tas dari bungkus kopi, membuat sarung aqua

gallon dari bungkus kopi, yang belajar juga ibu-ibu yang ada waktu

kosong atau luang saja supaya mereka ngga bosen di rumah.

Page 113: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

11. Kalau boleh saya tau bu, uang hasil dari tabungan sampah kemaren

digunakan untuk apa bu ?

Uang dari hasil penimbangan satu tahun kemarin alhamdulillah dapet

Rp 1.500.000 ibu pake untuk beli lemari pakaian.

12. Apa ada kendala pada saat mendirikan Bank Sampah bu ?

Banyak Kendala waktu awal perencanaan kegiatan Bank Sampah ini

karena ketua RW 13 yang ngga setuju.

Page 114: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Profil Informan

Nama : Djoni

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Umur : 57 Tahun

Waktu : 26 Agustus 2013

A. Pertanyaan Informan I (Pengurus Bank Sampah)

1. Bagaimana sejarah berdirinya bank sampah ? mengapa membuat bank

sampah, ide awalnya dari mana, siapa pelopornya, dll

Awalnya membuat bank sampah untuk mengurangi jumlah sampah an

organik di lingkungan, sampah bisa terangkut dan bisa dimanfaatkan.

2. Berapa besar modal yang dikeluarkan yayasan bunga melati untuk

pengajuan pembangunan bank sampah ?

Dana yang di dapat dari bank sampah kami, itu dari yayasan bunga

melati indonesia

3. Bagaimana proses sosialisasi ke warga, sehingga mereka bisa menerima

kehadiran bank sampah ini ?

Berinteraksi secara langsung kepada masyarakat dan melakukan

perkenalan jenis-jenis sampah yang bisa ditimbang.

4. Adakah faktor penghambat berdirinya bank sampah ?

Banyak kendala diantaranya bank sampah yang dibilang masih aja

ngambil jatah pemulung,

5. Adakah bantuan atau sumbangan yang diberikan oleh pemerintah setempat

?

Sampai saat ini sie, belum ada ya bantuan dari pemerintah, ya paling

dari dinas kebersihan aja yang datang berkunjung ke bank sampah.

6. Bagaimana proses awal kegiatan bank sampah ?

Pada awalnya warga belum terbiasa memilah sampah karena warga

belum mengetahui jenis-jenis sampah ada juga yang Cuma pengen

sampahnya menghasilkan uang tapi tidak mau dipilah sehingga

menulitkan pihak pengepul.

7. Bagaimana proses daur ulang sampah organik?

Masyarakat disini diajarkan bercocok tanam terlebih dulu, supaya

sampah yang diolah jadi pupuk organik nanti ngga terbuang sia-sia,

baru pengurus saja yang belajar tentang daur ulang sampah organik.

Page 115: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

8. Adakah prestasi yang didapat bank sampah ? dan adakah tamu yang

pernah datang mengunjungi bank sampah di perumahan bukit pamulang

indah ?

Kalau prestasi sie belum ya, tapi yang terpenting daerah kita

lingkungan nya bersih aja dulu itu yang paling penting

9. Sampai saat ini sudah berapa anggota yang ikut berpartisipasi dalam

kegiatan bank sampah ? masih adakah KK yang belum ikut berpartisipasi

dalam kegiatan bank sampah ?

Masyarakat yang tinggal di RW 09 terdiri dari dari 3 RT, dengan

jumlah 120 KK, namun yang ikut serta menjadi nasabah di RW 09

hanya 42 nasabah, tidak terlalu banyak karena rata-rata masyarakat

yang tinggal di RW 09 adalah pensiunan yang hanya tinggal berdua

dengan istri dan pembantu, anak-anaknya sudah berumah tangga dan

mempunyai rumah sendiri sehingga jumlah sampah yang diperoleh

tidak terlampau banyak.

Page 116: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Profil Informan

Nama : Muhammad Sa'id

Pekerjaan : Pemilik Lapak

Umur : 49 Tahun

Waktu : 26 Agustus 2013

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang bank sampah ?

Bank sampah,,menurut saya bisa menghasilkan uang, disamping

lingkungan jadi bersih karena masyarakat nabung sampahnya,

masyarakat juga untung sampahnya bisa bernilai uang.

2. Apa tanggapan bapak/ibu mengenai bank sampah melati bersih dan apa

pengaruh yang dirasakan setelah adanya kegiatan bank sampah ini ?

Kalau saya pribadi jelas sangat baik pengaruhnya, liat aja lingkungan

bpi sekarang, udah jarang ada yang sampahnya buang sembarangan.

Jadi bersih dan terjaga

3. Bagaimana kondisi lingkungan perumahan bukit pamulang indha setelah

adanya kegiatan bank sampah ?

Lingkungan nya jadi enak diliat, sampahnya udah jarang ada dijalanan

sekarang orang lebih milih di bawa pulang sampahnya

4. Perubahan-perubahan apakah yang dirasakan masyarakat setelah

dilaksanakannya kegiatan bank sampah ?

Kalau saya perhatiin sekarang masyarakat jadi sering nabung

sampahnya ke bank sampah, Alhamdulillah saya jadi untung sebagai

penadah sampahnya.

5. Dulu pekerjaan bapak kalau boleh saya tau apa pak ?

Tadinya saya hanya pemulung biasa yang kemudian diangkat oleh pak

bambang ketua yayasan bunga melati untuk menjadi lapak/pengepul

6. Berapa orang yang membantu bapak dalam lapak ini ?

Dulu anak buah saya hanya 2 orang, waktu pertama kali berdirinya

bank sampah, tapi Alhamdulillah sekarang udah ada delapan anak

buah saya yang membantu pekerjaan saya di lapak.

7. Bagaimana cara bapak mengangkut sampah yang sudah di timbang di

bank sampah ?

Awalnya saya hanya pake gerobak neng, terus pake motor karena

gerobak ngga muat, eh lama-kelamaan sampahnya semakin banyak

dan sampahnya kadang suka ngga terangkut neng, setelah nyari solusi

Page 117: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

dengan pengurus akhirnya Alhamdulillah dapet jalan keluar, saya

ambil kredit mobil ada yang pinjemin saya uang neng.

8. Bapak tinggal dimana pak ?

Saya tinggal di akasia neng, lapak saya disana, anak buah juga

tinggalnya disana neng, Alhamdulillah meskipun keadaan nya

sederhana tapi cukup untuk makan sehari-hari dari hasil jual sampah.

Page 118: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Profil Informan

Nama : Ibu Ruth

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Umur : 48 tahun

Waktu : 27 Agustus 2013

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang bank sampah ?

Bank Sampah adalah wadah tempat mengumpulkan sampah anorganik

yang biasanya dibuang ke tempat sampah, sekarang di setor ke bank

sampah sehingga bernilai ekonomis

2. Apa tanggapan bapak/ibu mengenai bank sampah melati bersih dan apa

pengaruh yang dirasakan setelah adanya kegiatan bank sampah ini ?

Suatu kegiatan yang baik, karena Mengurangi jumlah smapah yang

masuk ke tempat sampah sehingga lingkungan menjadi bersih.

3. Bagaimana kondisi lingkungan perumahan bukit pamulang indha setelah

adanya kegiatan bank sampah ?

Lebih bersih dari sebelumnya dan pemulung yang biasanya banyak

datang sedikit berkurang, itupun belum seluruh warga bpi yang

menjadi anggota bank sampah.

4. Perubahan-perubahan apakah yang dirasakan masyarakat setelah

dilaksanakannya kegiatan bank sampah ?

Secara umum belum terlalu berdampak luas, tapi untuk saya pribadi

sebagai nasabah ada perubahan perilaku yang tadinya membuang

sampah secara acak, sekarang sudah bisa memilah mana yang bernilai

ekonomis untuk disetorkan dan ditabung ke bank sampah.

Page 119: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Profil Informan

Nama : Asih

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Umur : 37 tahun

Waktu : 27 Agustus 2013

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang bank sampah ?

Membuat saya rajin ngumpulin sampah, selain membawa rezeky, juga

belajar memilah sampah an organik.

2. Apa tanggapan bapak/ibu mengenai bank sampah melati bersih dan apa

pengaruh yang dirasakan setelah adanya kegiatan bank sampah ini ?

Jadi termotivasi mengumpulkan sampah rumah tangga di rumah, lebih

semangat untuk memilah sampah

3. Bagaimana kondisi lingkungan perumahan bukit pamulang indha setelah

adanya kegiatan bank sampah ?

Tadinya daerah perumahan bukit pamulang indah sering banjir, karena

sampah di sungai meluap, tapi dengan adanya bank sampah, sungai

sekarang jadi bersih ngga ada yang buang sampahnya di sungai lagi

4. Perubahan-perubahan apakah yang dirasakan masyarakat setelah

dilaksanakannya kegiatan bank sampah ?

Kalau di liat dari segi lingkungan dengan adanya bank sampah

sekarang jd bersih sampah jarang ada di jalan berserakan, kalau dari

segi ekonomi yaa lumayan buat nambah-nambah uang jajan yang

tadinya susah sekarang jadi tercukupi Alhamdulillah.

Page 120: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

FOTO-FOTO KEGIATAN BANK SAMPAH

DI PERUMAHAN BUKIT PAMULANG INDAH RW 09 DAN 13

Launching Bank Sampah di Perumahan Bukit pamulang Indah

Lapak Bank Sampah Melati Bersih Bukit Pamulang Indah

Page 121: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Ibu Yang Sedang Memilah Sampahnya

Sampah Yang Bisa Di Timbang Di Bank Sampah

Pada Saat Penimbangan Bank Sampah

Page 122: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Lokasi Penimbangan Bank Sampah

Pencatatan Dalam Buku Tabungan

Page 123: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Tas dari Bungkus Kopi

Hasil Produk Olahan Sampah Dari Bungkus Kopi dan Kantong

Kresek

Hasil Produk Olahan Sampah Dari Kertas Koran

Lokasi Lapak Bank Sampah

Page 124: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan
Page 125: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan
Page 126: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan
Page 127: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI KASUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28390/1/BUNGA... · pemberdayaan masyarakat: studi kasus kegiatan bank sampah di perumahan