pembenahan - ftp.unpad.ac.id filejakarta timur. sampah yang dulunya hanya untuk dibuang kini laku...

1
IRVAN SIHOMBING P RESIDEN Susilo Bam- bang Yudhono me- lontarkan kritik keras terhadap pembenahan transportasi di Jakarta. Janji membenahi transportasi yang ada selama 10 tahun terakhir seperti pepesan kosong. Banyak pihak menyatakan berkomitmen membangun transportasi di Jakarta. Namun sering kali yang terjadi itu ha- nya janji-janji manis. Tidak ada realisasinya. “Saya kenyang dengan ba- nyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta luar biasa banyaknya 10 tahun ini. Semuanya pepesan kosong, tidak jalan,” kata Presiden saat memimpin Rapat Kerja Peme- rintah dan Gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. Presiden tidak mengingkari bahwa kondisi ini juga terjadi di daerah lain. Oleh karena itu, ia meminta agar mulai seka- rang pemerintah daerah harus bertindak tegas. “Setop seperti itu! Dalam rapat ini kita ingin tidak begitu. Di atas kertas dengan jumlah yang pasti, isi siapa akan me- lakukan apa dengan sasaran seperti apa,” tegasnya. Fakta yang ditemukan di lapangan memang menun- jukkan bahwa pembenahan transportasi di Jakarta seperti jalan di tempat. Banyak kon- sep bagus disodorkan. Tapi akhirnya belum bisa terealisasi dengan berbagai alasan. Salah satu contohnya adalah pemba- ngunan monorel dan mas rapid transit/MRT (lihat gras). Gubernur DKI Fauzi Bowo yang ikut dalam rapat kerja itu hanya bisa terdiam men- dengarkan pernyataan Presi- den yang cukup keras itu. Perlu kerja sama Namun kritik keras yang dilontarkan Presiden SBY se- perti memercik muka sendiri. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Ti- gor Nainggolan mengatakan bahwa kelambanan pembe- nahan transportasi di Jakarta membutuhkan campur tangan pemerintah pusat. Terutama untuk proyek trans- portasi angkutan massal seperti monorel dan MRT. Sebab ini ter- kait dengan investasi besar yang melibatkan investor asing yang merupakan kewenangan pe- merintah pusat. “Yang penting itu bagaimana cara kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Bukan saling menyalahkan,” kata Azas Tigor. Ia menduga bahwa pernyataan Presiden itu berasal dari masuk- an yang salah dari menteri ter- kait. Apalagi banyak yang menge- tahui bahwa mandeknya pem- benahan transportasi di Jakarta tidak lepas dari kurangnya dukungan pemerintah. Kasus MRT dan monorel adalah contoh yang jelas. Pem- da membutuhkan jaminan dari pemerintah pusat agar proyek MRT senilai Rp16 triliun dan monorel Rp4 triliun bisa ber- jalan. Tapi, jaminan itu tidak kunjung turun. Begitu juga Peraturan Peme- rintah (PP) tentang pember- lakuan elektronic road pricing (ERP) yang dijanjikan sejak 2009, sampai sekarang, pun belum turun. Yang menarik, lanjut Tigor, ketergantungan pemerintah DKI terhadap pemerintah pusat tidak hanya dalam hal pembenahan transportasi. Tapi juga dalam hal pengerukan sungai yang mendapat pin- jaman dari Bank Dunia sebesar Rp1,5 triliun. ” Uangnya sudah ada, tapi PP-nya belum turun sampai sekarang. Maka uang pinjaman bunga lunak itu tidak bisa dimanfaatkan, meski rencana pinjaman itu sejak 2006 dan 2010 sudah siap pakai,” pung- kasnya. (Ssr/J-2) [email protected] Pembenahan Transportasi Pepesan Kosong Presiden merasa kenyang dengan berbagai macam komitmen yang dilontarkan untuk membenahi transportasi Jakarta. PERGANTIAN Wakil Kapolda Metro Jaya dinilai sarat kepen- tingan pihak tertentu. Pada 11 Februari 2011, telegram rahasia (TR) yang bernomor STR/105/ II/2011 menunjuk Brigjen He- riawan sebagai wakapolda. Namun, sepekan kemudian TR baru bernomor STR/119/ II/2011 pada 17 Februari 2011 muncul dengan mencantum- kan nama baru, yaitu Brigjen Suhardi Alius. “Ini jelas ada intervensi poli- tik. Jelas ada kekuasaan di luar institusi Polri yang memberi kesan Kapolri tidak berdaya,” kata Neta S Pane, anggota pre- sidium Indonesia Police Watch (IPW), kemarin. Dugaan intervensi politik juga semakin menguat karena TR kedua ditandatangani lang- sung oleh Wakapolri Komjen Jusuf Manggabarani, bukan oleh Direktur SDM Polri seperti pada TR sebelumnya. Lazim- nya yang menandatangani TR adalah Direktur SDM Polri mengatasnamakan Kapolri. “Untuk apa Wakapolri yang menandatangani, ini jelas ada pertarungan tingkat tinggi,” kata Neta lagi. Tak hanya itu, Neta mene- ngarai ada kepentingan lem- baga negara tertentu dalam perebutan posisi Wakapolda Metro. Namun, di kalangan kepoli- sian beredar kabar bahwa per- gantian Wakapolda dari Brigjen Heriawan ke Brigjen Suhardi Alius adalah karena masalah angkatan. Heriawan merupakan ang- katan 1978, sementara Kapolda Metro Jaya adalah angkatan 1981. Sehingga ketika TR turun ada isu bahwa Kapolri yang saat ini juga angkatan 1978, se- dang bagi-bagi jabatan strategis untuk teman-temannya. Kapolri lalu meminta Waka- polri untuk melakukan koreksi. Sehingga muncul nama Suhardi Alius yang angkatan 1985. Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman sendiri berdalih pe- milihan Alius merupakan ke- wenanganan dari pimpinan Polri. “Ini pertimbangan pim- pinan Polri, polda hanya seba- gai penerima. Kapolri tentunya mempertimbangkan berbagai aspek terkait pembinaan perso- nel, operasional maupun kari- er,” kata Sutarman. (FD/J-3) S AMPAH kini telah menjadi barang berharga bagi warga RW 3, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sampah yang dulunya hanya untuk dibuang kini laku juga dijual. Hal itu bisa terjadi karena warga di RW itu memiliki apa yang disebut dengan bank sampah. Persis seperti cara kerja bank yang sebenarnya, di bank sampah warga dapat menyetorkan sampah rumah tangga yang dimiliki. Nanti setelah melewati periode tertentu, warga dapat menarik dana tunai dari hasil setoran sampahnya. Pilihannya seperti deposito di bank, jangka waktunya 3, 6, 9 hingga 12 bulan. Yang bertindak jadi bank sampah adalah Koperasi Warga Mandiri Delima. Setiap Jumat, warga RW 3 akan menyetor sampah yang kemudian akan dibeli mitra pengepul. Sampah itu dihargai Rp4.000 per kg untuk dijual kembali ke pengepul seharga Rp7.000 per kg. Keuntungannya akan dibagi pada saat pembagian sisa hasil usaha di koperasi. “Bank sampah mengurus sampah plastik, kardus, atau bungkus makanan. Lalu ada mitra dari Pulogadung untuk membeli sampah yang sudah terkumpul,” jelas Ketua RW 3 Sukardi, kemarin. Sejak diresmikan 26 Januari 2011, koperasi bank sampah ini sudah memiliki sedikitnya 100 anggota. Untuk menarik minat warga, sampah itu juga diolah menjadi berbagai barang seperti tas, dompet, tempat ponsel, bunga hias, dan taplak meja. Selain itu, ada pengumpulan sampah yang akan diolah menjadi pupuk kompos. Listyowati, 50, seorang warga RT 17 menceritakan bahwa inisiatif pengelolaan sampah sudah dilaksanakan sejak 2006. Namun, saat itu masih di lingkungan RT saja. Produk dari sampah sachet yang dikelola itu kemudian dijual ke warga. Hasil keuntungannya pun masuk ke kas RT. “Sistemnya sama, ditabung dan duitnya diambil setiap tahun sekali. Jadi dipilah- pilah, mana organik mana yang nonorganik. Dalam setahun pernah mengumpulkan Rp170 ribu,” ujar Listyowati. Harapan lebih besar disampaikan Karsinem, 58. Warga RT 10 ini berharap agar selain mendukung ekonomi keluarga, program ini mampu memberikan pengaruh dalam kebersihan lingkungan. Dengan sampah yang dijual dan diolah itu, volume sampah di Jakarta diharapkan dapat berkurang. Karsinem berharap agar pemerintah bisa mendukung upaya warga untuk menjaga kebersihan dan mengurangi volume sampah di Jakarta. “Mungkin dengan memberi peralatan atau mesin pengolah. Dengan demikian, kan lingkungan bisa bersih. Soalnya minat warga besar sekali,” pungkas Karsinem. (Muhammad Fawzi/J-2) Jalan Dibeton, Kemacetan di Jaksel Menggila Pergantian Wakapolda Dinilai Sarat dengan Kepentingan Politis Yuk, Rajin Menabung di Bank Sampah 6 SELASA, 22 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN BERBINCANG: Wakil Kapolda Metro Jaya yang baru, Brigjen Suhardi Alius (kanan), dan Wakapolda lama Brigjen Putut Eko Bayuseno sebelum acara serah terima jabatan di Jakarta, kemarin. BANK SAMPAH: Warga membawa sampah yang akan ditabung di Koperasi Bank Sampah Delima Mandiri, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin. Pendirian bank sampah oleh Yayasan Unilever Indonesia bertujuan mengatasi permasalahan sampah DKI Jakarta. MI/RAMDANI MI/PANCA SYURKANI PEMERINTAH Kota Jakarta Selatan berencana membeton 12 ruas jalan di Jakarta Se- latan. Guna mengantisipasi kemacetan yang kian parah akibat pembetonan itu, para pengguna kendaraan diimbau mencari jalan alternatif guna menghindari kemacetan. Demikian dikatakan petugas operator Trafc Management Center (TMC) Polda Metro Jaya Aiptu Muhammad, ke- marin. “Saat ini kemacetan telah terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta Selatan, akibat proyek pembangunan jalan layang nontol Antasari-Blok M. Kemacetan akan makin parah saat pembetonan jalan dimu- lai,” kata Muhammad. Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan Yayat Hidayat mengatakan jalan yang dibeton merupakan lokasi yang sering digenangi air setelah hujan de- ras. Proses pengeringan beton memerlukan waktu hingga dua minggu. Adapun 12 ruas jalan itu adalah Jl Praja K-Kebayoran Baru, Jl Canadiyanti-Mampang Prapatan, Jl Amin VII-Pasar Minggu, Jl Menteng Pulo- Set- iabudi, serta Jl Jagakarsa. Selain itu, Jl Kubur, Jl H Ilyas, Jl Cilandak Tengah, serta Jl Perdatam, Jl Perdana, Jl KKN Petukangan, dan Jl Rawa Pa- pan-Pesanggarahan. Jalan yang dibeton merupakan jalan yang sering digenangi air setelah hujan deras. Belum diperbaiki Salah satu penyebab kema- cetan adalah kerusakan jalan di mana-mana. Begitu juga hasil pengamatan Media Indonesia di Bekasi dan Tangerang yang kian parah. Walau jalan kian banyak yang rusak di Bekasi, Pemkot Bekasi belum juga memper- baikinya. Itu karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011 untuk perbaikan jalan belum bisa dicairkan a- kibat lambannya pengesahan APBD 2011. Lokasi kerusakan jalan dapat dijumpai semisal di Jl Jati Rang- gon, Kaliabang, Narogong, Pejuang, dan Jl Raya Hankam. Jika tidak ada upaya pembe- nahan, lubang di jalan akan makin lebar. Sementara itu, warga Bintaro, Tangerang Selatan, mengeluh- kan kondisi jalan. Jalan rusak yang dikeluhkan itu antara lain Jl Raya Bintaro Sektor 5 hingga Sektor 7. (*/GG/AD/J-4)

Upload: trancong

Post on 17-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembenahan - ftp.unpad.ac.id fileJakarta Timur. Sampah yang dulunya hanya untuk dibuang kini laku juga dijual. Hal itu bisa terjadi karena warga di RW itu memiliki apa yang disebut

IRVAN SIHOMBING

PRESIDEN Susilo Bam-bang Yudhono me-lontarkan kritik keras terhadap pembenahan

transportasi di Jakarta. Janji membenahi transportasi yang ada selama 10 tahun terakhir seperti pepesan kosong.

Banyak pihak menyatakan berkomitmen membangun transportasi di Jakarta. Namun sering kali yang terjadi itu ha-nya janji-janji manis. Tidak ada realisasinya.

“Saya kenyang dengan ba-nyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta luar biasa banyaknya 10 tahun ini. Semuanya pepesan kosong, tidak jalan,” kata Presiden saat memimpin Rapat Kerja Peme-rintah dan Gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Presiden tidak mengingkari bahwa kondisi ini juga terjadi di daerah lain. Oleh karena itu, ia meminta agar mulai seka-rang pemerintah daerah harus bertindak tegas.

“Setop seperti itu! Dalam rapat ini kita ingin tidak begitu. Di atas kertas dengan jumlah yang pasti, isi siapa akan me-lakukan apa dengan sasaran seperti apa,” tegasnya.

Fakta yang ditemukan di lapangan memang menun-

jukkan bahwa pembenahan transportasi di Jakarta seperti jalan di tempat. Banyak kon-sep bagus disodorkan. Tapi akhirnya belum bisa terealisasi dengan berbagai alasan. Salah satu contohnya adalah pemba-ngunan monorel dan mas rapid transit/MRT (lihat grafi s).

Gubernur DKI Fauzi Bowo yang ikut dalam rapat kerja itu hanya bisa terdiam men-dengarkan pernyataan Presi-den yang cukup keras itu.

Perlu kerja samaNamun kritik keras yang

dilontarkan Presiden SBY se-perti memercik muka sendiri. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Ti-gor Nainggolan mengatakan bahwa kelambanan pembe-nahan transportasi di Jakarta membutuhkan campur tangan pemerintah pusat.

Terutama untuk proyek trans-portasi angkutan massal seperti monorel dan MRT. Sebab ini ter-kait dengan investasi besar yang melibatkan investor asing yang merupakan kewenangan pe-merintah pusat. “Yang penting itu bagaimana cara kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Bukan sa ling menyalahkan,” kata Azas Tigor.

Ia menduga bahwa pernyataan Presiden itu berasal dari masuk-

an yang salah dari menteri ter-kait.

Apalagi banyak yang menge-tahui bahwa mandeknya pem-benahan transportasi di Jakarta tidak lepas dari kurangnya dukungan pemerintah.

Kasus MRT dan monorel adalah contoh yang jelas. Pem-da membutuhkan jaminan dari pemerintah pusat agar proyek MRT senilai Rp16 triliun dan monorel Rp4 triliun bisa ber-jalan. Tapi, jaminan itu tidak kunjung turun.

Begitu juga Peraturan Peme-rintah (PP) tentang pember-lakuan elektronic road pricing (ERP) yang dijanjikan sejak 2009, sampai sekarang, pun belum turun.

Yang menarik, lanjut Tigor, ketergantungan pemerintah DKI terhadap pemerintah pusat tidak hanya dalam hal pembenahan transportasi. Tapi juga dalam hal pengerukan sungai yang mendapat pin-jaman dari Bank Dunia sebesar Rp1,5 triliun.

” Uangnya sudah ada, tapi PP-nya belum turun sampai sekarang. Maka uang pinjaman bunga lunak itu tidak bisa dimanfaatkan, meski rencana pinjaman itu sejak 2006 dan 2010 sudah siap pakai,” pung-kasnya. (Ssr/J-2)

[email protected]

Pembenahan Transportasi

Pepesan KosongPresiden merasa kenyang dengan berbagai macam komitmen

yang dilontarkan untuk membenahi transportasi Jakarta.

PERGANTIAN Wakil Kapolda Metro Jaya dinilai sarat kepen-tingan pihak tertentu. Pada 11 Februari 2011, telegram rahasia (TR) yang bernomor STR/105/II/2011 menunjuk Brigjen He-riawan sebagai wakapolda. Namun, sepekan kemudian TR baru bernomor STR/119/II/2011 pada 17 Februari 2011 muncul dengan mencantum-kan nama baru, yaitu Brigjen Suhardi Alius.

“Ini jelas ada intervensi poli-tik. Jelas ada kekuasaan di luar institusi Polri yang memberi kesan Kapolri tidak berdaya,”

kata Neta S Pane, anggota pre-sidium Indonesia Police Watch (IPW), kemarin.

Dugaan intervensi politik juga semakin menguat karena TR kedua ditandatangani lang-sung oleh Wakapolri Komjen Jusuf Manggabarani, bukan oleh Direktur SDM Polri seperti pada TR sebelumnya. Lazim-nya yang menandatangani TR adalah Direktur SDM Polri mengatasnamakan Kapolri.

“Untuk apa Wakapolri yang menandatangani, ini jelas ada pertarungan tingkat tinggi,” kata Neta lagi.

Tak hanya itu, Neta mene-ngarai ada kepentingan lem-baga negara tertentu dalam perebutan posisi Wakapolda Metro.

Namun, di kalangan kepoli-sian beredar kabar bahwa per-gantian Wakapolda dari Brigjen Heriawan ke Brigjen Suhardi Alius adalah karena masalah angkatan.

Heriawan merupakan ang-katan 1978, sementara Kapolda Metro Jaya adalah angkatan 1981. Sehingga ketika TR turun ada isu bahwa Kapolri yang saat ini juga angkatan 1978, se-

dang bagi-bagi jabatan strategis untuk teman-temannya.

Kapolri lalu meminta Waka-polri untuk melakukan koreksi. Sehingga muncul nama Suhardi Alius yang angkatan 1985.

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman sendiri berdalih pe-milihan Alius merupakan ke-wenanganan dari pimpinan Polri. “Ini pertimbangan pim-pinan Polri, polda hanya seba-gai penerima. Kapolri tentunya mempertimbangkan berbagai aspek terkait pembinaan perso-nel, operasional maupun kari-er,” kata Sutarman. (FD/J-3)

SAMPAH kini telah menjadi barang berharga bagi warga

RW 3, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sampah yang dulunya hanya untuk dibuang kini laku juga dijual.

Hal itu bisa terjadi karena warga di RW itu memiliki apa yang disebut dengan bank sampah.

Persis seperti cara kerja bank yang sebenarnya, di bank sampah warga dapat menyetorkan sampah rumah tangga yang dimiliki. Nanti setelah melewati periode tertentu, warga dapat menarik dana tunai dari hasil setoran sampahnya. Pilihannya seperti deposito di bank, jangka waktunya 3, 6, 9 hingga 12 bulan.

Yang bertindak jadi bank

sampah adalah Koperasi Warga Mandiri Delima. Setiap Jumat, warga RW 3 akan menyetor sampah yang kemudian akan dibeli mitra pengepul.

Sampah itu dihargai Rp4.000 per kg untuk dijual kembali ke pengepul seharga Rp7.000 per kg. Keuntungannya akan dibagi pada saat pembagian sisa hasil usaha di koperasi.

“Bank sampah mengurus sampah plastik, kardus, atau bungkus makanan. Lalu ada mitra dari Pulogadung untuk membeli sampah yang sudah terkumpul,” jelas Ketua RW 3 Sukardi, kemarin.

Sejak diresmikan 26 Januari 2011, koperasi bank sampah ini sudah memiliki sedikitnya 100 anggota.

Untuk menarik minat

warga, sampah itu juga diolah menjadi berbagai barang seperti tas, dompet, tempat ponsel, bunga hias, dan taplak meja. Selain itu, ada pengumpulan sampah yang akan diolah menjadi pupuk kompos.

Listyowati, 50, seorang warga RT 17 menceritakan bahwa inisiatif pengelolaan sampah sudah dilaksanakan sejak 2006. Namun, saat itu masih di lingkungan RT saja. Produk dari sampah sachet yang dikelola itu kemudian dijual ke warga. Hasil keuntungannya pun masuk ke kas RT.

“Sistemnya sama, ditabung dan duitnya diambil setiap tahun sekali. Jadi dipilah-pilah, mana organik mana yang nonorganik. Dalam setahun pernah

mengumpulkan Rp170 ribu,” ujar Listyowati.

Harapan lebih besar disampaikan Karsinem, 58. Warga RT 10 ini berharap agar selain mendukung ekonomi keluarga, program ini mampu memberikan pengaruh dalam kebersihan lingkungan. Dengan sampah yang dijual dan diolah itu, volume sampah di Jakarta diharapkan dapat berkurang.

Karsinem berharap agar pemerintah bisa mendukung upaya warga untuk menjaga kebersihan dan mengurangi volume sampah di Jakarta.

“Mungkin dengan memberi peralatan atau mesin pengolah. Dengan demikian, kan lingkungan bisa bersih. Soalnya minat warga besar sekali,” pungkas Karsinem.(Muhammad Fawzi/J-2)

Jalan Dibeton,

Kemacetan di JakselMenggila

Pergantian Wakapolda Dinilai Sarat dengan Kepentingan Politis

Yuk, Rajin Menabung di Bank Sampah

6 SELASA, 22 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

BERBINCANG: Wakil Kapolda Metro Jaya yang baru, Brigjen Suhardi Alius (kanan), dan Wakapolda lama Brigjen Putut Eko Bayuseno sebelum acara serah terima jabatan di Jakarta, kemarin.

BANK SAMPAH: Warga membawa sampah yang akan ditabung di Koperasi Bank Sampah Delima Mandiri, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin. Pendirian bank sampah oleh Yayasan Unilever Indonesia bertujuan mengatasi permasalahan sampah DKI Jakarta.

MI/RAMDANI

MI/PANCA SYURKANI

PEMERINTAH Kota Jakarta Selatan berencana membeton 12 ruas jalan di Jakarta Se-latan. Guna mengantisipasi kemacetan yang kian parah akibat pembetonan itu, para pengguna kendaraan diimbau mencari jalan alternatif guna menghindari kemacetan.

Demikian dikatakan petugas operator Traffi c Management Center (TMC) Polda Metro Jaya Aiptu Muhammad, ke-marin. “Saat ini kemacetan telah terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta Selatan, akibat proyek pembangunan jalan layang nontol Antasari-Blok M. Kemacetan akan makin parah saat pembetonan jalan dimu-lai,” kata Muhammad.

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan Yayat Hidayat mengatakan jalan yang dibeton merupakan lokasi yang sering digenangi air setelah hujan de-ras. Proses pengering an beton memerlukan waktu hingga dua minggu. Adapun 12 ruas jalan itu adalah Jl Praja K-Kebayoran Baru, Jl Canadiyanti-Mampang Prapatan, Jl Amin VII-Pasar Minggu, Jl Menteng Pulo- Set-iabudi, serta Jl Jagakarsa.

Selain itu, Jl Kubur, Jl H Ilyas, Jl Cilandak Tengah, serta Jl Perdatam, Jl Perdana, Jl KKN Petukangan, dan Jl Rawa Pa-pan-Pesanggarahan. Jalan yang dibeton merupakan jalan yang sering digenangi air setelah hujan deras.

Belum diperbaikiSalah satu penyebab kema-

cetan adalah kerusakan jalan di mana-mana. Begitu juga hasil pengamatan Media Indonesia di Bekasi dan Tangerang yang kian parah.

Walau jalan kian banyak yang rusak di Bekasi, Pemkot Bekasi belum juga memper-baikinya. Itu karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011 untuk perbaikan jalan belum bisa dicairkan a-kibat lambannya pengesahan APBD 2011.

Lokasi kerusakan jalan dapat dijumpai semisal di Jl Jati Rang-gon, Kaliabang, Narogong, Pejuang, dan Jl Raya Hankam. Jika tidak ada upaya pembe-nahan, lubang di jalan akan makin lebar.

Sementara itu, warga Bintaro, Tangerang Selatan, mengeluh-kan kondisi jalan. Jalan rusak yang dikeluhkan itu antara lain Jl Raya Bintaro Sektor 5 hingga Sektor 7. (*/GG/AD/J-4)