pembelajaran inovatif

25
MAKALAH PEMBELAJARAN INOVATIF Disusun oleh : MELDA BUTAR BUTAR UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Upload: binsar

Post on 10-Jul-2016

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN INOVATIF

MAKALAH

PEMBELAJARAN INOVATIF

Disusun oleh :

MELDA BUTAR BUTAR

UNIVERSITAS PALANGKARAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALPROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

2015

Page 2: PEMBELAJARAN INOVATIF

PEMBELAJARAN INOVATIF

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar BelakangProses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam

menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.

Page 3: PEMBELAJARAN INOVATIF

B.     Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah

sebagai berikut:1.         Apa hakekat dari proses pembelajaran?2.         Apa pengertian pembelajaran inovatif?3.         Apa tujuan dan manfaat dari pembelajaran inovatif bagi siswa dan guru?4.         Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran inovatif yang cocok untuk

anak SD?

C.    TujuanBeberapa hal yang menjadi tujuan dari penulis dalam menyusun makalah ini

adalah sebagai berikut:1.          Bagi penulis:a.         Menjadikan model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam

mengembangkan model pembelajaran.b.        Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaplikasikan model

pembelajaran inovatif dalam meningkatkan ketrampilan mengajar sebagai calon guru yang profesional.

c.         Meningkatkan keterampilan menulis.

2.          Bagi Pembacaa.       Memberikan informasi penting tentang hakikat pembelajaranb.      Menuangkan pengetahuan tentang pembelajaran inovatif, manfaat, contoh-

contoh dan penerapannya, serta kesesuaiannya dengan Kompetensi Dasar yang ada di dalam kurikulum Sekolah Dasar.

D.    ManfaatBeberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tulisan ini adalah sebagai berikut:

1.         Bagi penulis diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan kemampuan mengajar yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan model pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 4: PEMBELAJARAN INOVATIF

2.         Bagi pembaca, agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan benar sesuai dengan motivasi yang positif.

BAB IIISI

1.        Hakikat Proses PembelajaranProses pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran mempunyai dua komponen yang terlibat yaitu belajar dan mengajar. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan terjadinya perubahan pada seseorang. Perubahan tersebut dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan serta perubahan aspek lain yang terjadi pada individu yang sedang belajar (Sujana, 1988). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku dari pembelajar baik aktual maupun potensial. Perubahan tersebut tidak hanya perubahan yang nampak saat selesainya suatu proses pembelajaran tapi juga potensi yang muncul setelah waktu yang lama yang merupakan hasil jangka panjang dari suatu proses pembelajaran.

B. Pembelajaran InovatifPembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap proses

pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pembelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran.

Definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari sebelumya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada

Page 5: PEMBELAJARAN INOVATIF

rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak bermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.

Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisiskan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman kontek siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa dan subyek pendidikan menjadi titk acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.

Adapun model-model pembelajaran inovatif yang diangkat oleh penulis dalam makalah ini diantaranya: model Pembelajaran Langsung, pembelajaran Diskusi Kelas, model-model pembelajaran Kooperatif, dan beberapa contoh model dan langkah-langkah pembelajaran Inovatif.

C. Model-model Pembelajaran Inovatif1.        Model pembelajaran langsung

Ruang lingkup pengajaran langsunga.       Istilah dan pengertian

Model pengejaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997). Istilah lain model pengajaran langsung dalam Arends (2001, 264) antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction.

Ciri-ciri model pengajaran langsung (dalam Kasdi & Nur, 2000: 3) adalah sebagai berikut:

1)   Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.

2)   Sintaks atau pola keseluruhan dan luar kegiatan pembelajaran; dan3)   Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar, model yang diperlukan agar kegiatan

pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.b.      Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa

Page 6: PEMBELAJARAN INOVATIF

Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya(p=F/A). Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas adalah cara memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.

Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.

c.       Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaranPada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru

mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.

Pengajaran langsung, menurut Kasdi (1997: 3) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.

Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada aspek Berbicara, kelas VI semester 2Standar Kompetensi : mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi.Kompetensi Dasar : membacakan Puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat

Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti pada tabel berikut:

Fase Peran Guru

Page 7: PEMBELAJARAN INOVATIF

Fase 1Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.

Fase 2Mendemonstrasi pengetahuan dan ketrampilan

Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

Fase 3Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberikan pelatihan awal.

Fase 4Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.

Fase 5Memberikan kesempatan untk pelatihan lanjutan dan penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

2.        Model pembelajaran Diskusi Kelas1.         Pengertian

Diskusi merupakan komunikasi-sesorang berbicara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan diskusi hampir identik dengan diskursus yaitu melibatkan saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran tentang pokok pembicaraan tertentu (Arends, 1997).

Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami pikiran siswa dan memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antara siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial yang dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka. Contoh model pembelajaran diskusi kelas adalah:

Page 8: PEMBELAJARAN INOVATIF

Berpikir – Berpasangan – Berbagi (Think-Pair-Share).Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi Think-Pair-Share

Tahap Kegiatan GuruTahap 1 menyampaikan tujuan dan mengatur siswa

Tahap 2 mengarahkan diskusiTahap 3 menyelenggarakan diskusi.

Tahap 4 mengakhiri diskusi

Tahap 5 melakukan Tanya jawab singkat tentang proses diskusi

1)        Menyampaikan pendahuluan, (a) motivasi, (b) menyampaikan tujuan dasar diskusi, (c) apersepsi;

1)        Menjelaskan tujuan diskusi

1)        mengajukan pertanyaan awal/permasalahan;

2)        modeling 1)       membimbing/

mengarahkan siswa dalam mengerjakanLKS secara mandiri (think)

2)       membimbing/mengarahkan siswa dalam berpasangan(pair);

3)       membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi(share)

4)        menerapkan waktu tunggu;

5)        membimbing kegiatan siswa,

1)        menutup diskusi.2)        Membantu siswa

membuat rangkuman

Page 9: PEMBELAJARAN INOVATIF

diskusi dengan Tanya-jawab singkat

Sumber: Tjokrodihardjo, (2003)3.        Pembelajaran Kooperatif

Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk membuat seting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam kerja kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif tersebut.

Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.

Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe jigsaw dan investigasi kelompok dan pendekatan struktural. Keempat tipe tersebut mempunyai perbandingan seperti pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif

Page 10: PEMBELAJARAN INOVATIF

Aspek Tipe STAD

Tipe Jigsaw

Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Tujuan kognitif

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri

Informasi akademik sederhana

Tujuan sosial Kerja kelompok dan kerja sama

Kerja kelompok dan kerja sama

Kerjasama dalam kelompok kompleks

Keterampilan kelompokan keterampilan sosial

Struktur tim Kelompok heterogen dengan 4-5 orang anggota

Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 orang anggota menggunakan pola kelompok ”asal” dan kelomp

Kelompok belajar dengan 5-6 anggota heterogen

Bervariasi, berdua, bertiga, kelompok dengan 4-6 anggota.

Page 11: PEMBELAJARAN INOVATIF

4.        Contoh-contoh model pembelajaran Inovatif dan langkah-langkah penerapannya.

Berikut beberapa contoh model pembelajaran Inovatif yang bisa dijadikan rujukan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya di kelas Lanjut:

a.         Role PlayingLangkah-langkah :

1)        Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan2)        Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM3)        Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang4)        Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai5)        Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang

sudah dipersiapkan6)        Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing memperhatikan

skenario yang sedang diperagakan7)        Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai

lembar kerja untuk membahas8)        Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya9)        Guru memberikan kesimpulan secara umum10)    Evaluasi11)    Penutup

b.        Group Investigation (Sharan, 1992)Langkah-langkah :

1)   Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen2)   Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok3)   Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok

mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain4)   Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif

berisi penemuan5)   Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan

kelompok6)   Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan7)   Evaluasi8)   Penutup

Page 12: PEMBELAJARAN INOVATIF

c.         Talking StickLangkah-langkah :

1)   Guru menyiapkan sebuah tongkat2)   Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya

3)   Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya

4)   Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru

5)   Guru memberikan kesimpulan6)   Evaluasi

7)                             Penutup

d.        Bertukar PasanganLangkah-langkah :

1)        Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya)

2)        Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya3)        Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain4)        Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru

ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka5)        Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan

kepada pasangan semula

e.         Snowball ThrowingLangkah-langkah :

1)        Guru menyampaikan materi yang akan disajikan2)        Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua

kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi3)        Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya4)        Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok

Page 13: PEMBELAJARAN INOVATIF

5)        Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit

6)      Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian

7)      Evaluasi8)      Penutup

f.          Facilitator And ExplainingSiswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnyaLangkah-langkah :

1)        Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2)        Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi3)        Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta

untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya

4)        Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa5)        Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu6)        Penutup

g.         Course Review HorayLangkah-langkah :

1)        Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2)        Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi3)        Memberikan kesempatan siswa tanya jawab4)        Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai

dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa

5)        Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)

6)        Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya

7)        Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh8)        Penutup

Page 14: PEMBELAJARAN INOVATIF

h.        Demonstration(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)Langkah-langkah :

1)        Guru menyampaikan TPK2)        Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan3)        Siapkan bahan atau alat yang diperlukan4)        Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang

telah disiapkan5)        Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa6)        Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga

pengalaman siswa didemontrasikan7)        Guru membuat kesimpulani.           Explicit Intruction/Pengajaran Langsung (Rosenshina & Stevens, 1986)

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklahLangkah-langkah :

1)        Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa2)        Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan3)        Membimbing pelatihan4)        Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik5)        Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.j.          Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)/Kooperatif

Terpadu Membaca Dan Menulis (Steven & Slavin, 1995)Langkah-langkah :

1)        Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen2)        Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran3)        Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas4)        Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok5)        Guru membuat kesimpulan bersama6)        Penutup

k.        K. Inside-Outside-Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar (Spencer Kagan)“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Page 15: PEMBELAJARAN INOVATIF

Langkah-langkah :1)        Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar2)        Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,

menghadap ke dalam3)        Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.

Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan

4)        Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.

5)        Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya

l.           Tebak KataBuat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang

mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan ditelinga.Langkah-langkah :

1)        Jelaskan TPK atau materi ± 45 menit2)        Suruhlah siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan3)        Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan

pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.

4)        Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.

5)        Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.

CONTOH KARTUPerusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatasDimiliki oleh 1 orangStruktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil sendiri NAH … SIAPA … AKU ?JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Page 16: PEMBELAJARAN INOVATIF

m.       Word SquareMEDIA : Buat kotak sesuai keperluan dan buat soal sesuai TPKLangkah-langkah :

1)   Sampaikan materi sesuai TPK2)   Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh3)   Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai

jawaban4)   Berikan poin setiap jawaban dalam kotak :

CONTOH SOAL1)        Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara …….2)        ……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah3)        Uang ……. Saat ini banyak di palsukan4)        Nilai bahan pembuatan uang disebut …….5)        Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai

…….6)        Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asing disebut …….7)        Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….8)        Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut motif

…….9)        Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank

untukmembayar sejumlah uang disebut ……

T Y E N I O K NR A U A N K U OA B A R T E R MN A N I R R S IS D G I I T G NA O N L S A I AK L A A I S R LS A C E K B O SI R I N G G I T

Page 17: PEMBELAJARAN INOVATIF

BAB IIIPENUTUP

A.      KesimpulanHakekat suatu proses pembelajaran yang telah diuraikan dalam makalah ini,

merupakan suatu paradikma baru yang sangat perlu bagi kita khususnya sebagai guru dan calon guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran Inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat menekankan pada pentingnya partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu kompetensi yang hendak mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga berperan penting dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa mengangkat dan mengembangkan kreatifitas siswa. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif adalah mengacu pada teori konstruktifisme yang dibangun dari anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.

B.       SaranPenulis mengharapkan agar setiap pembaca juga mampu menerapkannya dalam

pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas, karena model pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh banyak kalangan karena dapat meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang seimbang. Dengan berbagai kekurangan yang penulis miliki, penulis juga menghimbau kepada pembaca agar juga tetap berusaha mencari referensi lain baik dari makalah lain, buku, maupun dari internet tentang materi atau hal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang baik bagi pembelajaran. Dengan rendah hati, penulis juga selalu mengharapkan kritik dan saran yang menunjang kesempurnaan makalah ini dari setiap pembaca, atas partisipasinya, penulis mengucapkan limpah terima kasih.

Page 18: PEMBELAJARAN INOVATIF

DAFTAR PUSTAKA

Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama.Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.