pembatasan subsisi bbm final rev

Upload: irman-syah

Post on 14-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    1/34

    Jalan Tol Menuju Liberalisasi Migas

    TOLAKPEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    2/34

    MENGAPA HARUS DITOLAK?

    1. PEMBATASAN SUBSIDI BBM

    JALAN TOL MENUJU LIBERALISASI MIGAS

    (AKAR MASALAH KISRUH BBM)

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    3/34

    Strategi Asing Menguasai Migas Melalui Liberalisasi Migas

    KORPORASI MIGAS

    EXXON, CHEVRON, TOTAL,DLL

    LEMBAGA ASING

    IMF, WORLD BANK, USAID

    PERATURAN

    UU MIGAS NO. 22/2001

    REGULATOR

    BP MIGAS

    ORIENTASI PASAR

    OPERATOR

    HULU-HILIR

    PERTAMINA &SWASTA/ASING

    KOMPETISI PASAR

    HARGA

    MEKANISME PASAR

    PENCABUTAN SUBSIDI

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    4/34

    PENGAKUAN IMF (pada sektor migas, Pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang ada

    dengan kerangka yang lebih modern, melakukan restrukturisasi dan

    reformasi di tubuh Pertamina, menjamin bahwa kebijakan fiskal dan

    berbagai regulasi untuk eksplorasi dan produksi tetap kompetitif secarainternasional, membiarkan harga domestik mencerminkan harga

    internasional). Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF,

    Jan. 2000):

    Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001) ..Pemerintah

    [Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang dicantumkanpada MEFP 2000. Secara khusus pada bulan September, UU Listrik dan Migas yang

    baru akan diajukan ke DPR. Menteri Pertambangan & Energi telah menyiapkan

    rencana jangka menengah untuk menghapus secara bertahap subsidi BBM dan

    mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil.Sumber: IMF

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    5/34

    PENGAKUAN WORLD BANK Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001):

    (Utang-utang untuk reformasi kebijakan memang

    merekomendasikan sejumlah langkah seperti privatisasi danpengurangan subsidi yang diharapkan dapat meningkatkan

    efisiensi belanja publikBanyak subsidi khususnya pada BBM

    cenderung regresif dan merugikan orang miskin ketika subsidi

    tersebut jatuh ke tangan orang kaya).

    Sumber: World Bank

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    6/34

    PENGAKUAN USAID Energy Sector Governance Strengthened (USAID, 2000):USAID intends to obligate a total of $4 million in

    DA in FY 2001 to strengthen energy sector governance and help create a more efficient and transparent

    energy sector. USAID advisors play a catalytic role in helping the Government of Indonesia develop and

    implement key policy, legal and regulatory reforms. (Pada tahun 2001 USAID bermaksud memberikan

    bantuan senilai US$4juta [Rp 40 miliar] untuk memperkuat pengelolaan sektor energi dan membantu

    menciptakan sektor energi yang lebih efisien dan transparan. Para penasehat USAID memainkan peran

    penting dalam membantu pemerintah Indonesia mengembangkan dan menerapkan kebijakan kunci,perubahan UU dan peraturan);

    USAID helped draft new oil and gas policy legislation submitted to Parliament in October 2000. The

    legislation will increase competition and efficiency by reducing the role of the state-owned oil company in

    exploration and production. (USAID telah membantu pembuatan draft UU MIgas yang diajukan ke DPR

    pada Oktober 2000. UU tersebut akan meningkatkan kompetisi dan efisiensi dengan mengurangi peran

    BUMN dalam melakukan eksplorasi dan produksi);

    In FY 2001, USAID plans to provide $850,000 DA to support NGOs and universities in developing programsfor raising awareness and supporting involvement of local government and the public of energy sector

    issues, including removal of energy subsidies and phase out of leaded gasoline. (Pada tahun 2001 USAID

    merencanakan untuk menyediakan US$ 850 ribu [Rp 8.5 miliar] untuk mendukung sejumlah LSM dan

    Universitas dalam mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesadaran dan mendukung

    keterlibatan pemerintah lokal dan publik pada isu-isu sektor energi termasuk menghilangkan subsidi

    energi dan menghapus secara bertahap bensin bertimbal)Sumber: USAID

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    7/34

    USAID works closely with the Asian Development Bank (ADB) and the World Bank on energy-sector

    reform. USAID assistance is leveraging a $20 million ADB power sector-restructuring loan, with

    USAID advisors playing project management and planning roles.(USAID bekerja sama dengan ADB

    dan Bank Dunia untuk mereformasi sektor energi. Bantuan USAID mampu meningkatkan manfaat

    utang ADB untuk restrukturisasi sektor listrik senilai US$ 20 juta [Rp 200 miliar] dimana para

    penasehat USAID berperan dalam manajemen proyek dan perencanaan;

    An increase or decrease in political will for energy sector reform may warrant adjustments to this

    objective. The appointment in 2000 of a private sector-oriented reformist as the new head of the

    State oil and gas company bodes well for reform agenda progress. (Pasang surutnya kemauan

    politik terhadap reformasi sektor energi akan menjamin penyesuaian terhadap tujuan ini. Oleh

    karena itu pengangkatan Direktur Utama Pertamina yang baru pada tahun 2000 yang berjiwa

    reformis dan berorientasi swasta [pasar] sangat mendukung kemajuan agenda reformasi tersebut.

    Sumber: USAID

    PENGAKUAN USAID

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    8/34

    PENGAKUAN PEMERINTAH

    Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro:Liberalisasi sektor hilir migas membuka kesempatan

    bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas.... Namun, liberalisasi ini

    berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM

    masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.''(Kompas, 14 Mei 2003).

    Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan: Saat ini terdapat 105 perusahaan yang sudah

    mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun pengisian BBM

    untuk umum (SPBU) (Trust, edisi 11/2004). Diantaranya adalah perusahaan migas raksasa

    seperti British Petrolium (Amerika-Inggris), Shell (Belanda), Petro China (RRC), Petronas

    (Malaysia), dan Chevron-Texaco (Amerika).

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    9/34

    REGULASI LIBERALISASI MIGAS

    UU Migas No. 22 tahun 2001: menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha

    Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang diselenggarakan

    melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan(Pasal 2).

    Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan

    angka 2 dapat dilaksanakan oleh: Badan Uaha Milik Negara; Badan Usaha Milik Daerah; Koperasi;

    Usaha Kecil; Badan Usaha Swasta (Pasal 9).

    PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero

    adalah mendapatkan keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011 anak

    Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public Offering

    [IPO] di Bursa Saham)

    Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: Penetapan kebijakan harga

    energi ke arah harga keekonomian, dengan tetap mempertimbangkan bantuan bagi rumahtangga miskin dalam jangka waktu tertentu.

    Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1)

    Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga

    internasional

    Road Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan pembatasan

    subsidi BBM

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    10/34

    MENGAPA HARUS DITOLAK?

    2. Karena membebani rakyat. HargaPertamax bisa melambung tinggi sesuaiharga internasional. Kenaikan ini akan

    mengakibatkan kenaikan harga barang

    dan jasa.

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    11/34

    HARGA MINYAK MENTAH DUNIA

    BERFLUKTUASI TAJAM AKIBAT SPEKULASI

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160US$/Barrel

    Krisis Finansialdi AS & Eropa

    Sumber: OPEC

    Menjadikan harga BBM mengikuti harga pasar sangat berbahaya karena menimbulkanketidakpastian dan sangat memukul konsumen menengah ke bawah jika terjadi lonjakan drastis.

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    12/34

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    13/34

    MENYEBABKAN INFLASI

    NAIKNYA HARGA BARANG DAN JASA

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    14/34

    3. Pembatasan BBM bersubsidi

    menguntungkan SPBU Asing danmerugikan rakyat. (Asing sudah

    menguasai sektor hulu, juga ingin

    menguasai hilir)

    MENGAPA HARUS DITOLAK?

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    15/34

    PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA

    DIDOMINASI OLEH ASING

    Sumber: Dirjen Migas 2009

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    16/34

    ASING JUGA INGIN MENGUASAI HILIR

    (PEMASARAN BBM)

    http://berandakawasan.files.wordpress.com/2010/12/total01.jpghttp://berandakawasan.files.wordpress.com/2010/12/971680411p.jpghttp://berandakawasan.files.wordpress.com/2010/12/spbu-shell.jpg
  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    17/34

    4. SUBSIDI ADALAH HAK RAKYAT YANG

    MEMANG SEMESTINYA DIANGGARKAN(Yang membebani APBN adalah pembayaran

    utang dan bunga utang kepada segelintir

    orang, bukan subsidi yang dinikmati oleh

    jutaan rakyat Indonesia)

    MENGAPA HARUS DITOLAK?

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    18/34

    UTANG MEMBEBANI APBN,

    BUKAN SUBSIDI

    Sumber: Depkeu

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    19/34

    5. PENGELOLAAN BBM TIDAK PROFESIONAL

    (Tidak efisien akibat adanya broker, korupsidan unbundling Pertamina, sehingga hanya

    menguntungkan segelintir orang/pihak dan

    merugikan rakyat)

    MENGAPA HARUS DITOLAK?

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    20/34

    PEMECAHAN (UNBUNDLING) PERTAMINAAMANAT UU 22/2001 Ps 10

    2002

    HULU

    HILIR

    UNBUNDL

    ING

    PT PERTAMINA EP

    (PEP)

    PT PERTAMINA HULU ENERGI

    (PHE)

    PT PERTAMINA GAS

    (PERTAGAS)

    PT PERTAMINA DRILLING SERVICE

    INDONESIA

    PT E P T C

    PT PERTAMINA TRADING LIMITED

    PETRAL

    PT PERTAMINA NIAGA

    PATRA NIAGA

    PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

    PGE

    Sumber: SP Pertamina

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    21/34

    POLA INTEGRATED SYSTEMBIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MURAH

    MASYARAKATRetailSPBU

    Transportasi

    &Distribusi

    Storage/

    WholeSeller

    Kilang

    Eksplorasi

    &Eksploitasi

    UU No.8/1971

    PERTAMINA/

    Integrated System

    Cost Cost CostMargin

    PengecerBiaya PokokBBM

    Biaya Pokok BBM

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    22/34

    MASYARAKATRetailSPBU

    Transportasi&

    Distribusi

    Storage/WholeSeller

    KilangEksplorasi

    &Eksploitasi

    UU Migas No.22/2001

    Unbundling System

    With transaction

    Costs + Taxes

    Cost+

    Profit

    PT

    Cost+

    Profit

    Cost+

    Profit

    Cost+

    Profit

    HargaPasar ?

    PTPTPTInterntl

    Price

    POLA UNBUNDLINGBIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MAHAL

    Pasal 10 Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang

    melakukan Kegiatan Usaha Hilir. Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan Usaha

    Hulu.Pasal 13

    Kepada setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) WilayahKerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa WilayahKerja, harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.

    Sumber: SP Pertamina

    PERTANGGUNG JAWABAN

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    23/34

    PRESIDENKEPALA NEGARA / KEPALA PEMERINTAHAN

    PERTANGGUNG JAWABAN

    PERTAMINA (BUMN), SESUAI UU NO. 8/1971

    Kontraktor/Investor/ KPS &

    DIREKTORAT

    HULU HILIR KEUANGAN PEMASARAN UMUM

    MENTERIPERTAMBANGAN

    DAN ENERGI

    MENTERIKEUANGAN

    INPRES

    NO.12/1975

    RAKYAT

    MPR

    BPKDPR

    Direktur Utama

    PERTAMINA

    (BUMN)

    bertanggung

    jaw ab lan gsung

    kepada Presiden

    sebagai Kepala

    Negara dan

    Kepala

    Pemerintahan

    DIREKTUR UTAMAPERTAMINA

    MANAJEMEN PRODUCTION SHARING(d/h BADAN PEMBINAAN

    PENGUSAHAAN KONTRAKTOR ASING)

    Sumber: SP Pertamina

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    24/34

    PERTANGGUNG JAWABAN

    PT PERTAMINA (PERSERO), SESUAI UU NO.22/2001

    PEMERINTAHN K R I

    DPR RIWAKIL PRESIDEN KETUA PARTAI POLITIK

    KEPALA NEGARA KEPALA PEMERINTAHAN

    PARA MENTERI

    BUMNKEU NAKER

    BPMIGAS BPH MIGAS

    ESDM KUMDANG PERINDAG DN

    INVESTOR/ KPS/KONTRAKTOR

    PT PERTAMINA (PERSERO)

    GUBERNURBUPATI

    UU22/2001

    INPRESNO.1

    2/1

    975

    UU19/2003

    UU13/2003

    UU1/1995

    UU22/2001

    UU22/2001

    UU1/1995

    UU22/1999

    UU22/1999

    UUD1945

    PARTAI-PARTAIPOLITIK

    KOMISI KOMISIDPR RI

    PRESIDEN KETUA PARTAI POLITIK

    Sumber: SP Pertamina

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    25/34

    ARUS MINYAK TAHUN 2006Juta Barrel

    MM PERTAMINA 46.9

    Ke Kilang 45.5

    Ekspor 1.4

    M.M INDONESIA

    383,2

    MM KPS 336,3

    Hak Pemerintah 221,1 Ke Kilang 179,6

    Ekspor 42,5

    Hak KPS 114,2

    Ke Kilang 10,4

    IP/BOB Ptm 3,3

    Ekspor 100,3

    IMPOR

    MM. 114.4

    KILANG BBM. GAS &PETROKIMIA 361,8

    MM Pertamina 45,5

    MM KPS 193,5

    Gas 8,4

    Impor MM 114,4

    NON BBM

    85,8

    BBM = 259,4

    41,2 JUTA KL

    UP I-V, Cepu 224,2

    UP VI, VII 34

    Petkim & Gas 1,2

    BBM IMPOR 127,3

    20,2 JT KL

    IMPOR NON BBM

    6,8

    DALAM NEGERI

    NON BBM 34,2

    BBK 20,7

    EKSPOR

    NON BBM 16,1

    OFFTAKE

    NBBM 21,6

    VAR. STOK

    1,7 (0,3 JT KL)

    BBM D. NEGERI

    382,9 (60,9 JT KL)*

    MM EKSPORPERTAMINA

    1,4* Sejumlah 41,6 juta KL dijual kepada Masyarakat dengan harga bersubsidi

    Ket.: MM (Minyak Mentah), KPS (KontraktorProduction Sharing)Sumber: Pertamina

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    26/34

    BBM Akan Memberi Banyak Manfaat

    Buat Rakyat Jika Dikelola Secara

    PROFESIONAL DAN SESUAI SYARIAH

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    27/34

    INDONESIA MEMILIKI CADANGAN MIGAS

    SANGAT BESAR

    Cadangan minyak bumi sebesar 4,4 miliar barel

    Cadangan gas sebesar lebih dari 300 triliun kaki kubik

    Juga barang tambang lain yang melimpah Indonesia Indonesia adalah sumber sekaligus pasar yang

    sangat menggiurkan

    Tapi tidak banyak memberikan manfaat kepada rakyat,

    karena sebagian besar dikuasai oleh perusahaan asing.Usaha menguasai migas Indonesia sudah lama dilakukan

    Ini harus dihentikan, dengan pengelolaan yang profesionaldan sesuai dengan syariah

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    28/34

    CADANGAN MINYAK TERBESAR DI DUNIA

    DIDOMINASI NEGERI-NEGERI ISLAM

    Sumber: BP Statistical Reviws of World Energy, 2010

    NO NEGARACADANGAN TERBUKTI PRODUKSI

    Miliar barrel % thd dunia Ribu barrel/hari % thd dunia

    1 Saudi Arabia 264.6 19.8% 9713 12.0%

    2 Venezuela 172.3 12.9% 2437 3.3%

    3 Iran 137.6 10.3% 4216 5.3%

    4 Iraq 115 8.6% 2482 3.2%

    5 Kuwait 101.5 7.6% 2481 3.2%

    6 United Arab Emirates 97.8 7.3% 2599 3.2%

    7 Russian Federation 74.2 5.6% 10032 12.9%

    8 Libya 44.3 3.3% 1652 2.0%

    9 Kazakhstan 39.8 3.0% 1682 2.0%

    10 Nigeria 37.2 2.8% 2061 2.6%

    27 Indonesia 4.4 0.3% 1021 1.3%

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    29/34

    POTENSI ENERGI INDONESIA

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    30/34

    PENERIMAAN NEGARA DARI MIGAS

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    31/34

    MINYAK BUMI PADA APBNKENAIKAN HARGA MINYAK MENGUNTUNGKAN PEMERINTAH

    125.1

    93.6

    169

    90.1

    112.5104.7

    64

    83.8

    139.1

    45

    88.9 92.8

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

    2006 2007 2008 2009 2010 2011

    Pendapatan Minyak Bumi

    Subsidi BBM

    Triliun Rp

    Sumber: Depkeu

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    32/34

    BIAYA PRODUKSI BBM PERLITER

    Sumber: Realisasi Perhitungan Biaya Pokok BBM Sem. I 2005 Pertamina & Laporan Hasil Rapat Pimpinan Pertamina 2005, diolah

    Biaya rata-rata produksi minyak mentah Pertamina per barrel (bbl) tahun 2005. Kurs Rp 9,368/US$, 1 bbl setara159 liter

    KOMPONEN BIAYAHARGA PRODUKSI HARGA INTERNASIONAL

    US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter

    Minyak Mentah 10,00* 589 50,0 3.005 90,0 5.303

    Pengolahan 1,53 90 1,5 90 1,5 90

    Angkutan Laut 0,80 47 0,8 47 0,8 47

    Distribusi 0,97 57 1,0 57 1,0 57

    Bunga, Biaya Kantor Pusat & Penyusutan 0,00 20 0,0 20 0,0 20

    JUMLAH BIAYA POKOK BBM 13,30 804 53,3 3.220 93,3 5.517

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    33/34

    PANDANGAN ISLAM

    Pembatasan/pencabutan subsidi merupakan bagian dari strategi asing yang

    didukung Pemerintah untuk menguasai SDA Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya

    merugikan rakyat secara ekonomi namun yang paling mendasar bertentangan

    dengan syariat Islam;

    Minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang melimpah sehingga

    masuk dalam kategori barang milik publik (al milkiyyah al-ammah) yangpengelolaannya harus diserahkan kepada negara dan seluruh hasilnya

    dikembalikan kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh

    diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi asing; : --

    :

    Dari Abyadh bin Hammal: beliau menghadap kepada Nabi saw dan memohon diberikan

    bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil, berada di daerah Marib lalu

    beliau memberikannya. Namun tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di

    majelis beliau berkata : Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang

    mengalir? Maka beliau pun membatalkannya. (HR. Baihaqy & Tirmidzy)

  • 7/29/2019 Pembatasan Subsisi BBM Final Rev

    34/34

    PENUTUP

    Rusaknya pengelolaan migas yang liberal di negeri ini berpangkal dari sistem

    ekonomi kapitalisme yang menjadi pijakan pemerintah. Dalam sistem tersebut

    kebebabasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin oleh negara melalui

    undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan ekonomi dan hanya

    diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta khususnya asing

    akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini. Padahal Allah swt

    berfirman: Dan Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai

    orang-orang beriman.(QS: An-Nisa: 141)

    Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membebaskan rakyat dari sistem

    Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini kecuali menerapkan sistem Khilafah

    Islamiyyah, sebuah sistem yang bersumber dari Aqidah Islam dan mengatur

    seluruh urusan masyarakat dengan syariat Islam termasuk dalam pengelolaan

    sumber daya alam. Wallahu alam bisshawab