pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

73
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DALAM TEORI DAN PRAKTEK/APLIKASI BAHAN KULIAH PROGRAM STUDI S2 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONEISA Oleh : Prof., Dr., H. Enceng Mulyana., M.Pd

Upload: ngodiep

Post on 22-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DALAM TEORI DAN PRAKTEK/APLIKASI

BAHAN KULIAH PROGRAM STUDI S2

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONEISA

Oleh :

Prof., Dr., H. Enceng Mulyana., M.Pd

Page 2: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

A. PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI DASAR PEMBANGUNAN MASYARAKAT

1. Pengertian Dasar

Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam aspekstruktur dan fungsi dari suatu unit sistem sosial tertentu yangdikenai rangsangan, innovasi.

2. Paham atau Pandangan

1. Paham Demografis/Biologis sebagai faktor determinatifterjadinya perubahan sosial.

2. Paham Teknologis sebagai faktor determinatif terjadinya

perubahan sosial.

3. Paham Kultural sebagai faktor determinatif terjadinya perubahan

sosial.

Page 3: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

3. Sifat

1. Perubahan secara cepat dan lambat.

2. Perubahan sengaja dan tidak sengaja.

3. Perubahan itu progres dan regres.

4. Perubahan pengaruhnya besar dan kecil.

Time

dimension

Level of Sociaty

Micro (individual)Intermediate/Messo

(Group)Macro (Society)

Short Term

Type 1

1) Attitude change

2) Behavior change

Type 3

1) Normative change

2) Administrative

change

Type 5

1) Invention Innovation

2) Revolution

Long TermType 2

Life-cycle change

Type 4

Organization change

Type 6

Socio-cultural change

4. Type Of Social Change (Zaltman)

Page 4: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

5. Change Management System (Zaltman)

Issue/Cause

Resources

Change/

Philosophy

Organizational

Subsystem

Change Agency

Decision Process

1. Problem

definition

2. Discussion/

Research

Change goals

Decision

Objectives

Target System

Design

Communication

Subsystem

Communication

Process

1. Extended

massage

- Nonpersonal

- Interpersonal

2. Implementation

- Administrative

Machinery

- Social

Resistance

- Situational

variables

Program

Objectives

Change

Program

Political

Social

Economic

Technological

Environment

(Exogeneous Input) Feed Back

Group/Individual

Evaluation Process

1. Individual/

Group state

Psychosocial

characteristic

2. Influence

state

Tangible

Stimuli

Simbolic

Stimuli

Tangible

Stimuli

Change Target

Subsystem

Structural

change

Behavior

change

Attitude

change

Page 5: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Individual Change ProcessIndividual Evaluation Process

Tangible

Stimull

Simbolic

Stimully

Sosial

Stimull

Individual

State

Influence

State

Segment

Member Profile

Personality

contructs

Demografic

characteristic

Behavior

patterns

Cognitive

structure

Internalization

Identification

Compliance

Ambivalence

Indifference

Antagonism

Ri

Adoption

Stages

Rejection

Stages

Resolution

Page 6: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Individual Change Process (Zaltman)

Behavior

Intention

Adoption

R4

Resolution

Attitude

Behavior

Awareness

Unawareness

Exposure

to Stimuli

Sensitivity

to Stimuli

Adoption Stages

R1 R2

5

2,3,4

Interest

R3

Comprehension

of Information

Seeking of

Information

1

Nonsalience

Rejection

Rejection Stages

Rejection

Page 7: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

6. Strategi Perubahan

Pendidikan (Educative)

Paksaan (Power)

Bujukan (persuasive)

Fasilitative

Tekanan dari luar paling lemah

Tekanan dari luar paling kuat

Page 8: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

a. Strategi fasilitatif ini akan digunkaan dengan tepat jika : sasaranperubahan (klien) :

Strategi fasilitatif ini akan dapat dilaksanakan dengan tepat jika

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) STRATEGI FASILITATIF

- Mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari

target perubahan (tujuan)

- Merasa perlu danya perubahan atau perbaikan

- Bersedia menerima bantuan dari luar dirinya

- Memiliki kemam[uan untuk berpartisipasi dalam merubah atau

memperbaiki dirinya

b. Sebaiknya strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program

menimbulkan kesadaran pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga

bantuan yang diperlukan.

Page 9: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

c. Strategi fasilitatif tepat juga digunakan sebagai kompensasi motivasi yang

rendah terhadap usaha perubahan sosial.

d. Menyediakan berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha

perbaikan sosial jika klien menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk

memenuhi tuntutan perubahan sesuai yang diharapkan.

e. Penggunaan strategi fasilitatif dapat juga dengan cara menciptakan peran

yang baru dalam masyarakat jika ternyata peran yang sudah ada di

masyarakat tidak sesuai dengan penggunaan sumber satau fasilitas yang

diperlukan.

f. Usaha perubahan sosial dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih

lancar pelaksanaannya jika pusat kegiatan organisasi pelasanaan

perubahan sosial, berada di lokasi tempat tinggal sasaran (klien)

Page 10: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

g. Strategi fasilitas dengan menyedianakn dana serta tenaga akan sangat

diperlukan jika klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan sosial karena

kekurangan sumber dana dan tenaga.

h. Perbedaan sub bagian dalam klien akan menyebabkan perbedaan fasilitas

yang diperlukan untuk penekanan perubahan tertenru pada waktu tertentu.

i. Strategi fasilitatif kurang efektif jika :

- Digunakan pada kondisi sasaran perubahan yang sangat kuat untuk

menentang adanya perubahan.

- Perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta tidak ada sikap

terbuka dari klien untuk menerima perubahan.

Page 11: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

2) STRATEGI PENDIDIKAN

(1) Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalamkondisi dan situasi sebagai barikut :

Agar penggunaan strategi pendidikan dapat berlangsung secara efektif,

perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak harus terjadi dalam

waktu yang singkat (tidak ingin segera cepat berubah).

b. Apabila sasaran perubahan (klien) belum memiliki keterampilan atau

pengetahuan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan program

perubahan sosial.

c. Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien

terhadap perubahan yang diharapkan.

d. Apabila dikehendaki perubahan yang difatnya mendasar dari pola

tingkah laku yang sudah ada ke tingkah laku yang baru.

e. Apabila alasan atau latar belakang perlunya perubahan telah diketahui

dan dimengerti, serta diperlukan adanya kontrol dari klien.

Page 12: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

(2) Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahansosial akan efektif, jika :

a. Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk

digunakan sebagai dasar tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan

perubahan sosial yang dicapai.

b. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan adanya,

sumbangan dana donatur serta berbagai penunjang yang lain.

c. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolah perubahan atau

kembali ke keadaan sebelumnya.

d. Digunakan untuk menanamkan pengertian tentang hubungan antara

gejala dan masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dengan adanya

perubahan.

(3) Strategi pendidikan akan kurang efektif jika :

a. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan

pendidikan.

b. Digunakan dengan tanpa dilengkapi dengan strategi yang lain.

Page 13: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

STRATEGI BUJUKAN (Persuasive Strategies)

1. Strategi Bujukan tepat digunakan bila sasaran perubahan :

Untuk berhasilnya penggunaan strategi bujukan perlu mempertimbang-

kan hal-hal sebagai berikut :

a. Tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.

b. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambilan

keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.

c. Diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang prubahan dari suatu

kegitan atau program ke kegiatan atau program yang lain.

2. Strategi Bujukan tepat digunakan jika :

a. Masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masalah

kurang efektif.

b. Pelaksana program perubahan tidak memiliki alat kontrol secara langsung

terhadap klien.

c. Sebenarnya perubahan sosial sangat bermanfaat tetapi klein menganggap

mengandung suatu resiko yang dapat menimbulkan perpecahan.

d. Perubahan tidak dapat dicobakan, sukar dimengerti dan tidak dapat

dinikmati kemanfaatannya secara langsung.

e. Dimanfaatkan untuk melawan penolakan terhadap perubahan pada saat

awal diperkenalkannya perubahan sosial yang diharapkan

Page 14: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

3. STRATEGI PAKSAAN (Power Strategies)

Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Strategi paksaaan dapat digunakan apabila partisipasi klien terhadap proses

perubahan sosial rendah dan tidak amu meningkatkan partisipasinya.

b. Strategi paksaan juga tepat digunakan apabila klien tidak merasa perlu untuk

berubah atau tidak menyadari perlunya perubahan sosial.

c. Strategi paksaan tidak efektif mengusahakan perubahan dan pelaksana

perubahan juga tidak mampu mengadakannya.

d. Strategi paksaan tepat digunakan jika perubahan sosial yang diharapkan harus

terwujud dalam waktu yang singkat. Artinya tujuan perubahan harus segera

tercapai.

e. Strategi paksaan juga tepat dipakai untuk menghadapi usaha penolakan

terhadap perubahan sosial atau untuk cepat mengadakan perubahan sosial

sebelum usaha penolakan terhadapnya bergerak.

f. Strategi paksaan dapat digunakan jika klien sukar untuk mau menerima

prubahan sosial artinya sukar dipengaruhi.

g. Strategi paksaan dapat juga digunakan untuk menjamin keamananan

percobaan perubahan sosial yang telah direncanakan.

Page 15: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

7. RANGKUMAN

Pada hakekatnya setiap makhluk hidup mengalami proses

perubahan. Oleh karena itu perlu diketahui apa dan bagaimana

proses perubahan kehidupan terjadi dan bagaimana

mengarahkannya ke arah kesejahteraan hidup manusia.

Perubahan sosial adalah perubahan tingkah laku dan sikap yang

terjadi pada individu sebagai akibat terjadinya interaksi antar

individu, antara individu dengan kelompok, antar kelompok, antara

kelompok dengan organisasi, atau antar organisasi.

Menurut Zaltman dan Duncan, perubahan sosial adalah

pembelajaran kembali individu atau kelompok sebagai reaksi

terhadap adanya tuntutan aktivitas dalam situasi yang baru, yang

menghasilkan perubahan baik dalam struktur dan/atau fungsi

sistem sosial.

Tipe-tipe perubahan sosial

Page 16: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Tipe-tipe Perubahan Sosial

Aspek yang diutamakan Tipe perubahan sosial

1. Motivasi timbulnya perubahan

sosial

a. Asli timbul dari dalam sistem sosial

b. Ada dorongan dari luar sistem

sosial

2. Proses terjadinya a. Tanpa direncakanan

b. Direncanakan

3. Jangka waktu terjadinya perubahan a. Jangka Pendek

b. Jangka Panjang

4. Tingkat atau lingkup terjadinya

perubahan

a. Mikro (individual)

b. Intermmediate (kelompok)

c. Makro (Masyarakat)

5. Pemindahan Kebudayaan a. Formal

b. Informal

c. Teknik

Page 17: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

1. TEORI KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN DAN

KOMUNIKASI PERSUASIF

B. TEORI PERUBAHAN SIKAP DALAM KONTEKS MEMBANGUN MASYARAKAT

Istilah dalam Teori Kepribadian

Mentality, yaitu situasi mental yang dihubungkan dengankegiatan mental (integrated activity organism) atauintelektual (intelectual power). (Oxford Dictionary)

Personality, adalah totalitas karacteristic kepribadian (thetotality of personality’s characteristic)

Individuality, sifat khas seseorang yang menyebabkanseseorang mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain.

Identity, sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan dirinya terhadap sesuatu

Page 18: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

status

Karakteristik

Komunikator

Kepribadian

,

Perubahan

sikap

Dalam waktu

Relatif lama

Keahlian

& kecakapan

1.

Sumber/Materi

2. Keahlian

Pembicara

3. Kejujuran

komunikator

4. Isu /Topik

Kepercayaan,

Ketulusan

& kredibilitas

Rasa bangga,

takut

& kepercayaaan

Page 19: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

1. Hovland dan Weiss (1951). Dengan topik yg berbeda, dan

diberi tes sebelum dan sesudah presentasi. Setengah dari

presentasi, mhsw diarahkan utk menilai:

Hasil:

Tingkat kredibilitas komunikator sangat berpengaruh

terhadap sikap dlm menerima paparan selama presentasi

a). Tingkat kepercayaan dari sumber informasi

b). Kejujuran dan kecakapan.

c). Informasi yang diserap

Penelitian:

Page 20: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

2. Kelman dan Hovland (1953)

Siswa tingkat menengah untuk mendengarkan program tentang

kenakalan remaja.

Untuk melihat perubahan sikap thdp kredibilitas sumber,

dengan variasi kesan positif, negatif dan netral dgn pembicara:

a). Seorang ahli yg mampu dlm mengatasi masalah

kenakalan remaja, jujur, terlatih dan tahu seni berbicara di

depan publik

b). Sumber informasi adalah orang yg pernah

melakukan kenakalan di masa remaja

c). Pembicara sebagai anggota studio yang sering

membahas kenakalan remaja

Page 21: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Hasil:

3. Hovland dan Mandell (1952). Kejujuran komunikator sbg

aspek penentu perubahan sikap pada klpk tertentu

Responden diminta utk memberikan kesimpulan dari

pernyataan yg didengar dari pembicara yg berbeda

- Sumber dengan citra + dianggap lebih kredibel dan dapat

dipercaya

- Sumber dengan citra netral memiliki hampir sama dengan

sumber citra +

- Sumber citra − menunjukkan sikap yg kurang bagus

terhadap informasi yg diberikan

Page 22: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

- Pembicara yang memihak pada kelompok tertentu dianggap kurang

jujur dan sebaliknya.

4. Hasil penelitian Walster dan Festinger (1962)

- Pembicara yang tidak memihak kelompok manapun memiliki tidak

kejujuran yang lebih tinggi

5. Festinger dan Maccoby (1964) menunjukkan bhw:

komunikasi persuasif yang dibarengi dengan contoh2 yang

ril dapat dengan lebih mudah merubah sikap audiens

- Audien yang mengetahui tujuan komunikasi untuk mempengaruhi

kurang mampu merubah sikap berbeda dengan komunikasi

menggunakan cara yg populer dan isu yang trend

Page 23: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Pengaruh kejujuran, kredibilitas dan ketidakpihakan komunikator

pada kelompok tertentu dipengaruhi faktor lain baik langsung

maupun tidak berpengaruh thdp penilaian ke-tiga aspek tsb.

6. Hovland dan Weiss (1951), Kelman dan Hovland (!953)

Menunjukkan hasil yang sama berkaitan dengan pengaruh tingkat

kejujuran dan kredibilitas sumber terhadap perubahan sikap.

Penelitian ini tidak didukung oleh Hovland dan Mandeel (1952) dan

Weiss (1961) menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut perlu

dilakukan.

Page 24: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

7. Kesimpulan penelitian Kelman dan Hovland: sumber dengan

citra positif dan netral dapat lebih mudah merubah sikap dan

citra negatif berlaku sebaliknya

8. Weiss & Fine (1956) menemukan bahwa kejujuran berperan

penting dalam merubah sikap audience dan komunikasi

dengan tujuan propaganda dianggap kurang jujur dan kurang

kredibel

9. Weiss (1957) meneliti pengaruh pandangan komunikator yang

sama dengan audience terhadap topik atau issue yang sama,

ada pengaruh yang positif terhadap perubahan sikap karena

komunikator ada sepaham

Page 25: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Eksperimen yang dilakukan oleh Aronson dan Golden (1962)

menambahkan aspek baru perlu diperhatikan oleh seorang

komunikator. Tidak hanya aspek kredibilitas, kejujuran, ketulusan

dan tanggung jawab yang mempengaruhi sikap audiens tapi sisi

positif dan negatif seorang pembicara pun menjadi bagian yang tak

kalah penting peranannya (karakteristik fisik; seperti bentuk tubuh,

kerapihan, baik, dsb.) dalam perubahan sikap

Hovland (1959) komunikator yang kurang kredibel semakin besar

usahanya untuk merubah sikap audiens, maka semakin tinggi

tingkat resistensi audiens

Komunikator yang dipercaya dan kredibel semakin besar usaha

untuk merubah sikap audiens, kemungkinan semakin berhasil.

Pernyataan ini didukung oleh Goldberg (1954) dan Zimbardo (1960).

Untuk menggeneralisasi nilai, membutuhkan sebuah eksperimen

yang melibatkan sumber yang positif maupun negatif

Page 26: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Penelitian Aronson, Turner dan Carl Smith. Sumber kredibilitas tinggi

, perubahan sikap cukup signifikan. Sumber kurang kredibel semakin

rendah tingkat perubahan sikap.

Penelitian Bergin : semakin tingkat kredibilitas komunikator,

semakin mudah merubah sikap audiens

Menurut Hovland, Jennis dan kelly (1953)

Faktor yg mempengaruhi audiens melupakan materi yg telah

didapatkan dari sbr yg kredibel krn adanya ketidaksesuaian dan

keterpisahan antara sbr dan isi yg telah disampaikan

Page 27: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

2. Setuju dan tidak setuju (Approved and Disapproved)

• Diterimanya suatu komunikasi tergantung pengetahuan yg dimiliki

audiens

• Diterimanya suatu komukasi dipengaruhi oleh proses komunikasi

sebelumnya

Penelitian Pengaruh dari setuju dan tidak setuju

Menurut Singer baik/benar adalah sikap yg mutlak dgn meminta

persetujuan subjek merasa dilibatkan & merupakan sikap

demokratis

Page 28: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Penelitian Hildum dan Brwoun: responden yg berpini positif

cendrung mempertahankan sikapnya pd pertanyaan yg sama pd

saat yg berbeda, mereka dgn jawaban yg kurang meyakinkan

cendrung labil.

Penelitian Scott (1957): utk melihat perubahan sikap siswa, setelah

berdebat, yg dinyatakan sbg pemenang memiliki sikap yg positif

terhadap apa yang mereka lakukan.

Selanjutnya Scott minta siswa mengungkapkan pendapat ttg topik ttt

secara bebas dgn kemampuan masing2 dan dinilai oleh 3 juri,

mereka yg beropini bagus diberi pujian.

Para siswa menunjukkan perubahan sikap yg lebih positif

Kesimpulan:

Bagi yg mendapatkan pujian, memiliki sikap yg tetap pada situasi yg

sama pd hari-hari berikutnya

Page 29: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Keanggotaan kelompok dan perubahan sikap :

• Perubahan sikap dipengaruhi kelompok/ masyarakat, dimana org

itu tinggal & dibesarkan.

• Penelitian menunjukkan bhw siswa yang secara kelompok

cendrung lebih siap menerima

• Perubahan dibandingkan dgn siswa yang menanggapi secara

pribadi

• Kelly & Woodruffs menyimpulkan : perubahan sikap pada klpk ttt

dpt difasilitasi dengan memberikan informasi ttg klpk lain yang

menerima pembaharuan tsb secara kolektif

Penelitian Kelly dan Volkhart (1952) : menunjukkan bahwa

seseorang yang patuh thdp norma yng ada dlm klpknya cendrung

dengan tegas menolak sesuatu yang bertentangan dengan norma

yang dianutnya

Page 30: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

3. Teroi Hubungan Antar Personal dan Perubahan

Sikap (Personality and Persuasibility)

Beberapa pertanyaan

Apa yang menetukan seseorang menerima atau menolak

pandangan orang lain?

Apakah orang lebih rentan melakukan komunikasi persuasif?

Apa yang menyebabkan kerentanan tersebut?

Page 31: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Komunikasi dan Kemampuan Mempengaruhi

• Orang cenderung dapat dipengaruhi atau tidak oleh topik

komunikasi yang berbeda?

• Persuasibility and Personality, memberikan gambaran hubungan

antara kecenderungan kepribadian dan sifat individu, serta

kemampuan untuk mempengaruhi.

Page 32: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Bukti dalam penelitian :

Penelitian Janis dan Field :

Sebuah Mata pelajaran diberikan dengan cara yang berbeda

Penelitian King:

Seseorang dipengaruhi oleh kecenderungan Mayoritas

Penelitian Abelsen dan Lesser:

– Menunjukan 2 gambar berbeda

– Menceritakan kisah tidak lengkap

– Mendengarkan Rekaman Pertanyaan yang tidak biasa

Page 33: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 34: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Sumber Kemampuan Mempengaruhi :

Rasa Percaya Diri

Persuasibility terkait dengan Perasaan

Rendah Diri Seseorang

Rendah Diri : Perasaan Tidak Mampu,

Hambatan Sosial, Kecemasan dll

Rendah diri terjadi karena

ketimpangan antara Cita-cita yang

diharapkan dengan Prestasi yang

dicapai.

Page 35: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Cohen (1959)

Orang yang rendah diri cenderungmudah dipengaruhi orang lain yanglebih tinggi rasa percaya dirinya.

Dia Juga kurang aktif memberikanpengaruh.

Komunikasi Persuasif berasal darirasa percaya diri

Page 36: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Konsep Ego Pertahanan (Cohen)

Jenis Pertahanan

Pertahanan Menghindar

Pertahanan Ekspresif

Rendah diri:

Pertahan Ekspresif, Labil terhadaplingkungan, mudah dipengaruhi

Percaya Diri:

- Pertahanan menghindar, menyangkalpengaruh dari luar karena memilikipercaya diri tinggi.

- Ancaman cenderung ditolak oleh orangyang memilii PD tinggi

Page 37: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Penelitian Leventhal dan Perloe (1962)

Menguatkan pendapat Kohn

Penelitian dilakukan dengan memberikan materi Kondisi Tentarakepada para Sarjana baru. Isi Materi:

50% optimis, 50% pesimis

Efeknya:

PD: optimis, berupaya meningkatkan kualitas diri

KPD: pesimis

Page 38: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Faktor-faktor Kepribadian yang mempengaruhi

Persuasibility (Hovlan dan Janis, 1959)

Persepsi ketergantungan

Otoriter

Sistem nilai lain

Isolasi Sosial

Kekaguman Fantasi tingkat tinggi

Perbedaan Jenis Kelamin

(kondisi objek penelitian yang berbeda, metode yang berbedamengakibatkan hasil penelitian tidak bisa di genaqralisir, butuhpenelitian lanjutan)

Page 39: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 40: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Kebutuhan Kognitif, Gaya Kognitif dan

Ambiguitas Komunikasi

Peran Kognitif dalam perubahan sikap, dengan melihat bagaimanaindividu memandang lingkungannya

Bagaimana individu menanggapi informasi tentang diri danlingkungannya

Tipe Orang:

Cukup Puas dengan pengetetahuan yang dimiliki

Memiliki gairah tinggi untuk terus menambah pengetahuan

Page 41: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 42: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Gaya Kognitif (Kelman dan Cohler)

Sharperners

– Kekuatan Kognitif tinggi

– Menginginkan hal-hal yang jelas dan rinci

Lavelers

– Kekuatan Kognitif yang terbatas

– Menyederhanakan Lingkungan

– Menanti hal=hal baru

Perbedaan diantara keduanya, Upaya kuat mereka untuk mendapatkejelasan dari hal yang ambigu

Page 43: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Hasil

Levelers

Perubahan sikapnya lebih rendah

Mengikuti meski mereka tidak memahami

Sharpners

Membuka diri terhadap isi substansi pemberi informasi

mengingkan informsi yang jelas

Page 44: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Percobaan Baron (1963)

Ciri Kebutuhan

Tingkat Kepedualian seseorang tentang pengetahuan

Metode

Memberikan informasi/iklan yang ambigu ke hadapan responden

Hasil

Orang tipe Clarifiers banyak berubah terpengaruh

Page 45: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Teori Psikoanalitik dan Sikap Sosial

Weiss dan Fine (1955-1956)

Bagaimana sikap seseorang terhadap penyimpangan sosial?

– Melindungi

– Menghukum

“Seseorang mempunyai agresifitas yang kuat untuk menghukum

orang yang melakukan penyimpangan sosial dibanding

memberikan perlindungan kepada mereka”

Page 46: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Sarnof (1960)

Motif, Konflik dan Ego Pertahanan

Motivasi akan menghasilkan ketegangan, dimana orang berupaya

mengurangi ketegangan

Ketika terjadi ketegangan, akan memunculkan konflik

Saat Konflik muncul, akan timbul reaksi menerima atau menolak

sebagai sebuah ego pertahanan diri

Page 47: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Penelitian

Objek Penelitian tentang Informasiorang Negro di Amerika

Informasi yang diberikan dilakukanperubahan

Hasilnya:

Orang yang memiliki ego pertahananlebih kuat, tidak terpengaruh denganperubahan informasi

Page 48: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Kesimpulan Sarnof

Ego pertahanan sangat tepat untuk memahami dinamika sosial

Terlalu membuka diri mempunyai konsekwensi untuk di

eksploitasi

Sikap sinis pada dasarnya akan melahirkan kasih sayang.

Page 49: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

4. TEORI PENGARUH PERILAKU MENYIMPANG

TERHADAP KECENDERUNGAN PERUBAHAN

SIKAP

Page 50: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

REWARD JUSTIFIKASI PAKSAAN

KEBEBASAN RASA PD INDIVIDU

TINGKAT PENYIMPANGAN

Page 51: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

1. Model Sisiran Rambut

2. Warna Favorit

3. dll

Contoh : SIKAP PRIBADI (Attitudes)

Page 52: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

1. Perilaku di dunia kerja vs dunia kampus/kuliah

2. Bekerja rajin pada saat ada atasan

3. Merokok meski tahu bahayanya

4. Mencuri demi jiwa seseorang

5. dll

Contoh : Perilaku Berbeda/Inkonsisten (Discrepant Behaviour)

Page 53: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Sumber-Sumber Inkonsistensi

1. Reward / Insentif

2. Justifikasi

3. Pemaksaan

4. Pilihan dalam kepatuhan

5. Rasa Percaya Diri

6. Individu yang bisa memaksa

7. Tingkat Penyimpangan Perilaku

Page 54: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

1. Pengaruh Reward / Insentif

Reward dapat menjadi salah satu pemicu yang dapat memaksa orang melakukan perilaku berbeda/inkonsisten

Makin BESAR reward, semakin Kecilperubahan sikap menyimpangnya

Makin Kecil reward, semakin BESARperubahan sikapmenyimpangnya

Page 55: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

2. PengaruhJustifikasi/Pembenaran

Justifikasi juga menjadi salah satu pemicu yang dapat memaksa orang melakukan perilaku berbeda/inkonsisten

Makin SEDIKIT ALASAN PEMBENARAN, semakin POSITIF perubahan sikap menyimpangnya

Makin BANYAK ALASAN PEMBENARAN, semakin NEGATIF perubahan sikap menyimpangnya

Page 56: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

3. Pengaruh PEMAKSAAN

Hal lain yang dapat memaksa orang melakukan perilaku berbeda/inkonsisten juga adalah faktor PAKSAAN

Makin LEMAH PAKSAAN, semakin KUAT perubahan sikap menyimpangnya

Makin KUAT PAKSAAN, semakin LEMAH perubahan sikap menyimpangnya

Page 57: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

4. Faktor PILIHAN DALAM KEPATUHAN

Makin TERBUKA KEBEBASAN MEMILIH, semakin BESAR perubahan sikap menyimpangnya

Makin TERTUTUP KEBEBASAN MEMILIH, semakin KECIL perubahan sikap menyimpangnya

Page 58: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

5. Faktor RASA PERCAYA DIRI

Semakin TINGGI RASA PD, semakin KUAT perubahan sikap menyimpangnya

Makin RENDAH RASA PD, semakin LEMAH perubahan sikap menyimpangnya

Page 59: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

6. Faktor INDIVIDU “PEMAKSA”

Semakin TIDAK MENYENANGKAN INDIVIDU PEMAKSA, semakin KUAT perubahan sikapmenyimpangnya

Makin MENYENANGKAN INDIVIDU PEMAKSA, semakin LEMAH perubahan sikapmenyimpangnya

Contoh : ABRI vs Komandan dingin dan santai

Page 60: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

7. Faktor TINGKAT PENYIMPANGAN PERILAKU

Semakin MENYAKITKAN PENYIMPANGAN PERILAKUNYA, semakin KUAT perubahan sikap menyimpangnya

Makin ENAK PENYIMPANGANGNYA, semakin LEMAH perubahan sikap menyimpangnya

Contoh : Pencuri dimasukkan lemari Mayat

Page 61: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Perubahan

DARI Perilaku Berbeda (Discrepant

Behaviour) MENJADI Perubahan Sikap

(Change Attitudes)

Page 62: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

KESIMPULAN : Berdasarkan Teori Disonansi Kognitif, Perubahan

sikap akan sangat ditentukan oleh rasio penentangan dan persetujuan (disonansi vs konsonansi)

Perubahan sikap akan terjadi dalam kondisi :1. Reward yang kecil

2. Alasan Pembenaran sedikit

3. Tidak banyak paksaan

4. Kebebasan Memilih

5. Rasa PD tinggi

6. Individu “Pemaksa” yang tidak menyenangkan

7. Perilaku yang sangat menyimpang dari keyakinan pribadi

Page 63: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

C. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT) DALAM PRAKTEK

Page 64: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 65: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Four Ways to Be a Change Agent

Page 66: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 67: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 68: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 69: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 70: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi
Page 71: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Understanding the Client as a System

Page 72: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi

Steps in Choosing the Solution

Page 73: pembangunan masyarakat dalam teori dan praktek/aplikasi