pembangunan irigasi rejang lebong

8
TUGAS ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN Nama : Yogi Oktopianto NPM : 16309875 Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan : Teknik Sipil JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

Upload: yogi-oktopianto

Post on 16-May-2015

950 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN

Nama : Yogi Oktopianto

NPM : 16309875

Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan : Teknik Sipil

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS GUNADARMA

2012

PEMBANGUNAN IRIGASI REJANG LEBONG

PROVINSI BENGKULU

1. PENDAHULUAN

1.1 Musrenbang

Musrenbang (Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan) yang

diselenggarakan oleh Bappeda 20 Maret 2012 berkaitan dengan proses

Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan

Musrenbang Rejang Lebong untuk tahun 2013. Kegiatan ini bertujuan melakukan

sinkronisasi perencanaan yang mengakomodir musrenbang kecamatan serta

usulan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan titik berat pada pelibatan

partisipasi masyarakat dan peran stake holder serta mengintegrasikan agar ada

keterpaduan biaya dengan perencanaan yang tepat waktu serta berpedoman pada

peraturan yang berlaku. Beberapa rencana kegiatan propinsi yang akan dilakukan

di Rejang Lebong di antaranya :

a Rencana pembangunan jalan tol Bengkulu – Lubuk Linggau dengan pelibatan

kabupaten untuk penyediaan lahan dan sinergitas dengan BUMN/konsorsium

b Adanya pedoman tata ruang wilayah melalui RT-RW di setiap kabupaten

c Pembangunan infrastuktur berupa perbaikan jalan, sekolah, dan irigasi

d Dibukanya program pencetakan sawah, bendungan dan perbaikan irigasi

1.2 Perkembangan Infrastruktur

Jaringan irigasi merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam

pembangunan pertanian terutama tanaman bahan pangan. Luas areal irigasi

potensial di Kabupaten Rejang Lebong setelah pemekaran pada tahun 2004 adalah

9.163,75 ha, terdiri dari areal irigasi teknis seluas 3.715 ha, setengah teknis 3.859

ha dan sederhana 1.589,75 ha. Luas areal irigasi fungsional adalah 5.366 ha,

terdiri dari areal irigasi teknis 1.737 ha, setengah teknis 2.612 ha dan sederhana

1.017 ha. Panjang saluran irigasi total adalah 94.822,50 m, terdiri dari saluran

irigasi teknis 33.123 m, setengah teknis 41.921,50 m dan sederhana 19.778 m.

Areal irigasi fungsional terluas terdapat di Kecamatan Curup dan Kecamatan

Selupu Rejang, sedangkan yang tersempit terdapat di Kecamatan Sindang Kelingi.

2. PERMASALAHAN

Pembangunan sarana pengairan irigasi dihadapkan pada permasalahan-

permasalahan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pasokan dan

kebutuhan akan air, jaringan yang lama rata-rata sudah banyak yang tidak

berfungsi (rusak), dan tidak berjalannya sistem pengaturan air. Beberapa jaringan

irigasi, seperti Daeah Irigasi Musi Kejalo di Kecamatan Bermani Ulu, megalami

kehilangan air secara berlebihan sehingga tidak mampu mengairi lahan

sebagaimana direncanakan semula.

3. PEMBAHASAN

Pembangunan infrastruktur bidang irigasi diarahkan pada pembangunan

baru, peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi dan rawa di setiap

desa/kelurahan dan kecamatan. Pemberdayaan petani dalam pemeliharaan irigasi

perlu dilakukan melalui pembinaan Kelompok Petani Pemakai Air (KP2A).

Bertitik tolak dari indikator kinerja daerah 5 (lima) tahun yang lalu yaitu

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Tahun 2005 – 2009,

mengenai isu-isu strategis daerah, maka pembangunan infrastruktur bidang irigasi

tercantum dalam RPJMD 2010-20015 pada misi ketiga : ”Mewujudkan

Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur yang Sinergis, Berkualitas dan

Berwawasan Lingkungan”

Pada Misi Ketiga ini difokuskan kepada pembangunan infrastruktur

perkotaan dan perdesaan seperti: jalan, jembatan, irigasi, instalasi air dan listrik

guna meningkatkan aksesibilitas dan mendukung sinergi percepatan dalam

pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Selain itu juga untuk mengurangi

kesenjangan pembangunan antar wilayah dan membuka simpul-simpul

pertumbuhan baru sehingga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan

ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis dan pariwisata di Rejang Lebong.

Disamping bertitik tolak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah RPJMD 2010-20015 pembangunan infrastruktur bidang irigasi juga

menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Rejang Lebong

tahun 2006-2025. Pembangunan jangka panjang di bidang prasarana dan sarana

Jaringan irigasi di Rejang Lebong selama 20 tahun ke depan akan menghasilkan

target capaian yaitu meningkat dan terpeliharanya infratruktur bidang irigasi dan

drainase, baik melalui fasilitasi pemerintah maupun partisipasi masyarakat seperti

Kelompok Petani Pemakai Air (KP2A).

Peraturan Daerah Rejang Lebong Nomor 4 tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Rejang Lebong tahun 2008-2028 Paragraf 2 tentang

Prasarana Pengairan/Irigasi pasal 35 ayat 1 menyebutkan Pengembangan

prasarana pengairan/irigrasi bersifat pemeliharaan prasarana yang sudah ada dan

pengembangan prasarana baru yang ditujukan memperluas sawah beririgrasi

teknis, dengan memanfaatkan sumber air irigrasi dari sungai-sungai yang tersebar

di seluruh kabupaten.

Pasal 35 Ayat 2 Pengembangan jaringan irigrasi yang berfungsi

mendukung potensi pertanian tanaman pangan dalam rangka perkuatan ketahanan

pangan daerah dan pengembangan ekonomi perdesaan.

Peraturan Daerah Rejang Lebong Nomor 16 tahun 2007 tentang

Pembangunan Sarana Irigasi dan Pencetakan Sawah Baru Dengan Sistem Tahun

Jamak Dalam Wilayah Rejang Lebong. Pada Peraturan Daerah Rejang Lebong

Nomor 16 tahun 2007 BAB II Tentang Pelaksanaan Pembangunan Sarana Irigasi

dan Pencetakan Sawah Baru.

Bagian pertama tentang Sarana Irigasi Pasal 2 ayat 1-3 menjelaskan

Melaksanakan pembangunan Sarana Irigasi dalam wilayah Kabupaten Rejang

Lebong serta disamping membangun sarana irigasi baru juga meliputi peningkatan

sarana irigasi yang sudah ada.

Bagian kedua tentang Pencetakan Sawah Baru Pasal 3 ayat 1-3

menjelaskan Melaksanakan pembangunan Pencetakan Sawah Baru dalam wilayah

Kabupaten Rejang Lebong dan Volume sarana irigasi dan luas areal pencetakan

Sawah Baru dituangkan dalam naskah perjanjian kerjasama antara Bupati dengan

pihak penyandang dana atau Investor.

RPJM Daerah Kabupaten Rejang Lebong 2010-2015 merupakan

pelaksanaan tahun kedua dari RPJPD Kabupaten Rejang Lebong 2006-2025.

RPJM Daerah Kabupaten Rejang Lebong 2010-2015 disusun dengan

mendasarkan pada data dan informasi yang akurat tentang kondisi dan potensi

eksisting, serta dibatasi oleh kewenangan yang dimilikinya.

Pembangunan infrastruktur bidang irigasi Rejang Lebong merupakan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 2010-20015. Selain itu

juga menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Rejang

Lebong tahun 2006-2025, serta berpedoman pada peraturan yang berlaku, sebagai

berikit :

a. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

b. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi

c. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Provinsi Bengkulu

d. Peraturan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Nomor 1 Tahun 2007 tentang

RPJPD Tahun 2006-2025

e. Peraturan Bupati Rejang Lebong Nomor 9 Tahun 2006 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2010

f. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2012

g. Peraturan Daerah Rejang Lebong Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembangunan

Sarana Irigasi dan Pencetakan Sawah Baru Dalam Wilayah Rejang Lebong.

h. Peraturan Daerah Rejang Lebong Nomor 4 tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Rejang Lebong Tahun 2008-2028

4. KESIMPULAN

Pengembangan sumber air untuk sistem prasarana pengairan/irigasi sangat

penting untuk mendukung potensi pertanian tanaman pangan dalam rangka

perkuatan ketahanan pangan daerah dan pengembangan ekonomi perdesaan.

Untuk meningkat dan terpeliharanya infratruktur bidang irigasi dan drainase

partisipasi masyarakat seperti Kelompok Petani Pemakai Air (KP2A) sangat

penting.

Pembangunan jaringan irigasi Rejang Lebong dilandaskan atas peraturan-

peraturan yang berkaitan baik untuk pembanguanan jaringan irigasi maupun

pencetakan sawah baru yang merupakan RPJM 2010-2015 pelaksanaan tahun

kedua dari RPJPD Kabupaten Rejang Lebong 2006-2025.

5. DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA Provinsi Bengkulu http://www.bappeda.bengkuluprov.go.id

BAPPEDA Rejang Lebong http://bappedarejanglebong.net/

Pemerintah Daerah Rejang Lebong http://www.rejanglebongkab.go.id/