pembakaran pada boiler
TRANSCRIPT
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 1/7
10 JURNAL MATRIX VOL. 3, NO. 1, MARET 2013
Copyright ©JURNAL MATRIX 2013
OPTIMALISASI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR CAIR PADA KETEL
UAP PIPA API DI PT CANNING INDONESIAN PRODUCTS (C I P )
DENPASAR – BALI
I Nengah Ludra Antara
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri BaliBukit Jimbaran , P.O Box 1064 Tuban, Badung Bali
Phone : +62-361-7019, Fax: +62-361-701128
Abstrak : Pada dasarnya Ketel Uap pipa api terdiri dari sebuah bejana tekanan yang berisi air, dan sejumlah pipayang merupakan laluan bagi gas panas, Energi panas dipindahkan dari gas panas tersebut ke air dalam bejana.Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar tidak seluruhnya dapat digunakan dalam pembentukan uap,
karena sebagian panas tersebut ada yang hilang sebagai kehilangan kalor seperti digambarkan dalam diagramneraca panas. Dalam mengoptimalkan proses pembakaran bahan bakar harus diperhatikan komponen –komponen burner. Sehingga kerugian – kerugian pembakaran dapat diminimalisasikan. Harus diadakan pemanasan awal untuk meningkatkan efisiensi termis. Terjadinya pembakaran yang tidak sempurna disebabkan
jeleknya pencampuran udara dan bahan bakar pada burner . Untuk mengoptimalkan Campuran bahan bakardengan udara pada sistem burner dengan bantuan blower sehingga embusan udara ke ruang bakar dapat bergerak
dengan sempurna. Sebagai acuan pembakaran bahan bakan dengan udara yang sempurna seperti tabel 1. UjiKetel Uap menggunakan metode tidak langsung adalah British Standard, yaitu metode optimalisasi yang jugadikenal dengan metode kehilangan panas atau efisiensi, yang dapat dihitung dengan mengurangkan bagiankehilangan panas dari 100 menjadi 13 untuk bahan bakar minyak jenis solar.
Kata kunci : Optimalisasi, Jenis bahan bakar solar dan sistem pembakaran
Abstract : Basically Boiler fire tube consists of a pressure vessel containing water, pipes which pass the hot gas,and the heat energy transferred from the hot gas to the water in the vessel, the heat generated from the
combustion of the fuel is not fully used in formation of steam because some heat is lost as heat balance depicted
in the diagram. In optimizing fuel combustion process, we should pay attention to the components of the burnerwhere the burning process in the combustion chamber (the kitchen), so that the combustion losses can beminimized by preheating held to improve thermal efficiency, the incomplete combustion caused by bad air
mixing and fuel to the burner. To test the boiler we used indirect methods, namely British Standard, theoptimization method or also known as the method of heat loss or efficiency, which can be calculated by subtracting the portion of heat loss from 100 to 13 for diesel fuel types.
Key words: optimization of fuel, diesel fuel type and combustion systems
I. PENDAHULUANKetel Uap adalah bejana tertutup yang panas
pembakarannya dialirkan ke air sampai terbentuk air
panas atau uap. Air panas atau uap pada tekanantertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panaske suatu proses. Air adalah media yang berguna danmurah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jikaair dididihkan sampai menjadi uap, volumenya akan
meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenagayang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,sehingga Ketel Uap merupakan peralatan yang harus
dikelola dan dijaga dengan sangat baik.Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi begitu berkembang sangat pesat. Adanyakemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebutmemengaruhi adanya pertumbuhan industri-industri
yang sangat pesat pula di tanah air. Ketel Uap adalahsalah satu dari sekian banyak peralatan dalam siklus
energi thermal yang bertujuan untuk mengubah air menjadi uapyang berguna. Uap yang dihasilkan tersebut kemudian dapat
membangkitkan tenaga mekanik atau menyuplai panas bagi
keperluan industri ( manufacturing proses). Bentuk Ketel Uapsecara garis besar merupakan suatu bejana tertutup. Kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air melalui ruang bakardan bidang-bidang pemanas. Energi dalam (intenal energi) airakan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur dan
tekanan.. Pada suatu tingkat keadaan tertentu air akan berubahmenjadi uap (menguap). Sumber kalor untuk Ketel Uap dapat berupa bahan bakar dalam bentuk padat, cair atau gas. Bahkan
dewasa ini sumber kalor dengan menggunakan energi listrik yang banyak dikembangkan. Kalor atau panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air atau ke uapmelalui bidang pemanas.
Pada dasarnya ketel uap pipa api terdiri dari
sebuah bejana tekanan (ketel) berisi air (tangki) dansejumlah pipa yang merupakan laluan bagi gas panas
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 2/7
I NENGAH LUDRA ANTARA : OPTIMALISASI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR CAIR…………. 11
dan energi panas dipindahkan dari gas panas tersebut
ke air dalam bejana (Syamsir Muin, 1988: 327). Panasyang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar tidakseluruhnya digunakan dalam pembentukan uap,karena sebagian panas tersebut ada yang hilang
sebagai kehilangan kalor. Diketahuinya besar kalor
yang dihasilkan pada saat pengoperasian ketel uap,maka dapat diketahui efisiensi dan panas
pembentukan uap dari tiap - tiap ketel yang dihasilkan.Sedangkan sistem pembakaran bahan bakar padasemua peralatan digunakan untuk menyediakan bahan
bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.Sistem yang diperlukan pada pembakaran bahan bakartergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada system tersebut. Dalam hal ini jenis bahan bakar
antara lain bahan bakar padat, bahan bakar cair dan bahan bakar gas.
Gambar 1. Ketel Uap Pipa Api
Berkaitan dengan hal tersebut di dalam KetelUap di samping air merupakan sumber utama dalammenghasilkan uap yang diproses melelui sistem pemanasan, dalam mnghasilkan suatu sumber
pemanasan bahan bakarlah sebagai sumber untuk bisamenghasilkan panas baik bahan bakar padat, cairmaupun gas yang prosesnya melelalui ruang bakaratau furnace. Pada saat diadakan pratekan PT
Canning Indonesia Products (CIP) di Denpasar Bali,saat proses pembakaran bahan bakar dapur terdengarsuara meledak-ledak di ruang bakar ( furnace) tersebut.
Berdasarkan hai itu, timbul suatu pertanyaan apa yangmenyebakan ada suara yang meledak – ledak pada
saat terjadinya proses pembakaran bahan bakardidalam ruang bakar. Secara teori timbulnya suara pada saat pembakaran disebabakan oeleh sistem pebakaran tidak bagus (sempurna). Untuk itudiangakat permasalahan tersebut melelalui
pembakaran bahan bakarnya, dengan judul :
Optimalisasi Sistem Pembakaran Cair Pada Ketel UapPipa Api di PT. Canning Indonesia Products (CIP)
di Denpasar Bali.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan di PT Canning
Indonesian Products (CIP ) Denpasar – Bali.Perusahan ini merupakan pengalengan ikan, dengan
mempruduksi bermacam Corned di antaranya Corned
Beef (CB) dengan merk CIP yang ukuran kalengnya325, 140, dan 270 gram, CBS dengan merk Pronas yang ukuran kalengnya 200, 340, 325, 140 dan 270
gram ,CBBW dengan merk BW yang ukurankalengnya 270 gram, Sosis Sapi Murni (Sopini), Beef Lever Paste (BLV) dan daging beku. Produk-produk
ini masih bertahan sampai saat sekarang dan tetapeksis sesuai dengan permintaan pasar. Untuk memasak product dipakai uap yang didapat dari Ketel Uap Pipa
Api itu sendiri.
2.2 Tahapan PenelitianTahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2
2.3 Perbadingan Hasil Uji
A. Proses Pembakaran pada Ketel UapAda lima faktor penting yang dapat dikontrol
yang menyangkut pengontrollan pada Ketel Uap.Factor itu adalah: tekanan uap, jumlah bahan bakar, jumlah udara pembakaran, perpindahan gas buang,dan suplay feed water. Setiap uap pengontrolan KetelUap harus diperkenalkan membandingkan, dan
mengkordinasikan keempat faktor terakhir. Tekananuap harus dipertahankan tetap setiap saat dan biasanya
Start
Stud
Pengamatan &Pengumpulan Data
Pembahasan
Simpulan
Data Skunder: - SistemPembakaran Bahan BakarCair (Solar),&Mekanismenya ,-
Pemanasan Awal Udara
Pembakaran, - Pembakaranyang Tak Sempurna, -
PengendaliaUdaraBerlebihan
Finish
Data Frimer: - Proses
Pembakaran pada
Ketel Uap, - NilaiPanas Pembakaran, -Konsumsi BahanBakar, - Efisiensi
Ketel Uap, - NeracaPanas
Gambar 2. Tahapan
Oil Pump
Blower
Pressure geuge Pluit bahaya Valve
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 3/7
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 4/7
I NENGAH LUDRA ANTARA : OPTIMALISASI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR CAIR…………. 13
III. PEMBAHASAN
3.1 Sistem Pembakaran pada Ketel UapSistem pembakaran merupakan suatu
kelompok komponen yang berfungsi untuk melakukan pembakaran bahan bakar pada suatu sistem Ketel Uap.
Antara komponen – komponen yang satu dan yang
lainnya saling mendukung pada waktu terjadinya pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ( furnace).
Secara umum ada tiga jenis bahan bakar yang digunakan pada ketel uap,yaitu: padat, cair, dan gas. Di PT. Canning Indonesian
Products (C I P ) Denpasar – Bali, jenis Ketel Uapyang digunakan untuk memproduksi uap adalah Ketel
Uap Pipa Api dengan spesifikasi :
· Type : Approyal
· Seria No :15027, year of manut1986
· Max Working: :10 Bar, Kessel undApparteben der Buderus Aktiengesellaschaft
·
Max Heat : Capacity 2,09 MW· Max Steam :3,2 Ton/H
· Water Content : Up to NW 7,1 M3
· Made in : GermanyBahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar cair
yaitu minyak solar jenis diesel dengan berat jenis 0,83s/d 0,85 kg/cm
3 dan suhu didih 250
oC s/d300
oC
dengan titik nyala 65oC s/d 70oC. Jadi sistem
pembakarannya, bahan bakar jenis solar yangditampung pada tangki diisap oleh pompa oli (oil pump) dan saring melalui filter yang bertekanan di
ukur oleh pressure gauge. Apabila terjadi tekananyang berlebihan kelebihan tekanan akan dialirkankembali ke tangki penampung melalui pressure reliefvalve. Bahan bakar tekanannya telah disesuaikan
dengan tekanan kerja akan dialirkan ke way oil solenoid valve yang berfungsi untuk membuka danmenutup aliran bahan bakar, selanjutnya aliran bahan
bakar solar ini akan dialirkan ke spill back burnerbarrel assembly (nozzle). Bersamaan dengan itu udarayang berasal dari luar akan diisap melalui tarikanblower kemudian bahan bakar solar dikabutkandengan bantuan spill back burner barrel assembly,maka terjadilah percampuran bahan bakar denganudara didalam burner . Untuk mengatahui campuran
bahan bakar dengan udara dapat dilihat pada pressure gauge sedangkan sisa bahan bakar yang tak terbakarakan dialirkan kembali ke tangki penampungan
melalui check valve.
3.2 Pemanasan AwalPemanasan awal udara pembakaran
merupakan sebuah alternatif terhadap pemanasan airumpan. Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensitermis sebesar 1%, suhu udara pembakaran harus
dinaikkan 200C. Hampir kebanyakan burner minyak
bakar solar yang digunakan dalam sebuah plant KetelUap tidak dirancang untuk suhu pemanas awal udara
yang tinggi. Burner yang modern dapat tahanterhadap pemanas awal udara pembakaran yang lebihtinggi, sehingga dapat dimungkinkan untuk
dipertimbangkan. Unit seperti itu sebagai penukar panas pada gas buang keluar, sebagai suatu alternatifterhadap economizer . Jika suhu air umpan tinggi
dimungkinkan proses penguapan berjalan teratur,maka dapat menghemat pemakian bahan bakar.
3.3 Pembakaran yang Tak Sempurna
Pembakaran yang tidak sempurna dapattimbul dari kekurangan udara atau kelebihan bahan bakar atau buruknya pendistribusian bahan bakar. Hal
ini nyata terlihat dari warna atau asap dan harus segeradiperbaiki. Dalam sistem pembakaran minyak solar,adanya CO atau asap (hanya untuk sistem pembakaranminyak) dengan udara normal atau sangat berlebih
menandakan adanya masalah pada sistem burner.Terjadinya pembakaran yang tidak sempurnadisebabkan jeleknya pencampuran udara dan bahan
bakar pada burner . Jeleknya pembakaran minyakdapat diakibatkan dari viskositas yang tidak tepat,ujung burner yang rusak, karbonisasi pada ujung
burner dan kerusakan pada diffusers atau pelat spinner.
3.4 Pengendalian Udara BerlebihanPada tabel 1 di bawah diberikan jumlah
teoritis udara pembakaran yang diperlukan untuk berbagai jenis bahan bakar. Udara berlebih diperlukan
pada seluruh praktik pembakaran untuk menjamin pembakaran yang sempurna. Untuk memperolehvariasi pembakaran dan untuk menjamin kondisicerobong yang memuaskan untuk beberapa bahan bakar. Tingkat optimal udara berlebihan untukefisiensi Ketel Uap yang maksimum terjadi bila
jumlah kehilangan yang diakibatkan pembakaran yangtidak sempurna dan kehilangan yang disebabkan oleh panas dalam gas buang diminimalkan. Tingkatan ini berbeda-beda tergantung rancangan tungku, jenis
burner , bahan bakar dan variabel proses. Hal ini dapatditentukan dengan melakukan berbagai uji dengan perbandingan bahan bakar dan udara yang berbeda- beda seperti tabel 1 berikut ini :
DATA PEMBAKARAN TEORITIS–BAHAN BAKAR
BOILER BIASA
(Badan Produktivitas Nasional, pengalaman lapangan)
Bahan bakar kg udara yangdiperlukan/kg
bahan bakar
Persen CO2dalam gas buang
yang dicapai
dalam praktek
Bahan bakar
padat
BagasBatubara(bituminus)Lignit
Sekam PadiKayu
3,310,78,54,5
5,7
10-1210-139 -1314-15
11,13
Bahan bakar
cairMinyak BakarLSHS
13,814,1
9-149-14
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 5/7
14 JURNAL MATRIX VOL. 3, NO. 1, MARET 2013
JUMLAH UDARA BERLEBIH UNTUK BERBAGAI
BAHAN BAKAR(Badan Produktivitas Nasional, pengalaman lapangan)
Bahan bakar Jenis Tungku atau
Burners Udara
Berlebih
(persenberat)
Batubara halus Tungku dengan pendingin
air lengkap untuk penghilangan kerak padakran atau abu kering
15-20
Tungku dengan pendinginair sebagian untuk penghilangan abu kering
15-40
Batubara Spreader stoker 30-60
Water-cooler vibrating- grate stokers
30-60
Chain-grate and traveling- grate stokers
15-50
Underfeed stoker 20-50
Bahan bakarminyak
Burner minyak, jenisregister
15-20
Burner multi-bahan bakardan nyala datar
20-30
Gas alam Burner tekanan tinggi 5-7
Kayu Dutch over (10-23 persenmelalui grate) dan jenis
Hofft
20-25
Bagas Semua tungku 25-35
Black liquor Tubgku pemanfaatankembali untuk proses draftdan soda-pulping
30-40
Tabel 1. Pembakaran Bahan bakar dan Jumlah Udara
Pengendalian udara berlebih pada tingkat yangoptimal selalu mengakibatkan penurunandalam kehilangan gas buang; untuk setiap penurunan 1
persen udara berlebihan terdapatkenaikan efisiensi kurang lebih 0,6 persen.
3.5 Metode Dalam Menentukan efisiensi
(oftimalisasi) Pada Ketel Uap Dalam standar acuan untuk Uji Ketel uap di
Tempat dengan menggunakan metode tidak langsungadalah British Standard, BS 845:1987 dan USA
Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code SteamGenerating Units. Metode optimalisasi juga dikenaldengan metode kehilangan panas atau efisiensi, yangdapat dihitung dengan mengurangkan bagiankehilangan panas dari 100 sebagai berikut:
Efisiensi Ketel Uap (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v +
vi + vii)Kehilangan yang terjadi dalam Ketel Uap adalahkehilangan panas yang diakibatkan oleh:
i = Gas cerobong yang keringii = Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam
bahan bakar
iii = Penguapan kadar air dalam bahan bakar
iv = Adanya kadar air dalam udara pembakaranv = Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abuterbang/ fly ash
vi = Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
vii = Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitungWalau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis Ketel Uap, nilai kalor bahan bakar danefisiensi,dengan perhitungan:
·
Jenis Ketel Uap: Berbahan bakar minyak· Analisis ultimate minyak bakar:
C: 84 persen, H2: 12,0 persen, S: 3,0 persen, O2:
1 persen
· GCV Minyak bakar : 10200 kkal/kg
· Persentase Oksigen : 7 persen
· Persentase CO2 : 11 persen
· Suhu gas buang (Tf) : 220 0C
· Suhu ambien (Ta) : 27 0C
· Kelembaban udara : 0,018 kg/kgudara kering
1. Mengitung kebutuhan udara teoritisAAS = [(11,43 x C) + [{34,5 x (H2 – O2/8)} +
(4,32 x S)]/100 kg/kg minyak bakar= [(11,43 x 84) + [{34,5 x (12 – 1/8)} + (4,32 x
3)]/100 kg/kg minyak bakar= 13,82 kg udara/kg minyak baka
2. Menghitung persen udara berlebihan yang dipasok(EA)Udara berlebih yang dipasok (EA)
= (O2 x 100)/(21-O2)
= (7 x 100)/(21-7)= 50 %
3. Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok /kg bahan bakar (AAS)AAS/kg bahan bakar = [1 + EA/100] x Udara
Teoritis (AAS)
= [1 + 50/100] x 13,82= 1,5 x 13,82= 20,74 kg udara/kg minyak bakar
4. Memperkirakan seluruh kehilangan panas
i. Persentase kehilangan panas karena gas kering
cerobong() = () %
m = massa CO2 + massa SO2 + massa N2 + massaO2
=0,84 x 44
12+
0,03 x 64
32 +
20,74 x 77
100 (0,07 x 32)
m = 21,35 kg / kg minyak bakar
Jadi =, , ( –
x 100
= 9,29 %
Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebihsederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong
i = ( – )
m (total massa gas buang) = massa udara
sebenarnya yang dipasok + massa bahan bakaryang dipasok
m = 20,19 + 1 = 21,19
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 6/7
I NENGAH LUDRA ANTARA : OPTIMALISASI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR CAIR…………. 15
jadi =, , ()
x 100
= 9,22 %
ii. Kehilangan panas karena penguapan kadar air
karena adanya H2 dalam bahan bakar
() =9 x H2 {584 + 0,45 (Tf – Ta )}
GCV bahan bakardimana H2 = persen H2 dalam bahanbakar
=9 x 12 {584 + 0,45(220 − 27)}
10200
= 7,10 %
iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara
= , ()
=[, , , () ]
= 0,317 %
iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan
lain yang tidak terhitungUntuk boiler kecil diperkirakan kehilangan
mencapai 2 %5. Menghitung efisiensi Ketel Uap dan rasio
penguapannya
Efisiensi Ketel Uap (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v +
vi + vii)
i = Kehilangan panas karena gas buang kering (9,29%)
ii = Kehilangan panas karena penguapan air yangterbentuk karena adanya H2 dalam bahan bakar (7,10 %)
iii = Kehilangan panas karena kadar air dalam udara (
0,317 %)iv = Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan
lain yang tidak terhitung ( 2 %)
= 100- [9,29+7,10+0,317+2]= 100 – 18 = 82 % ( 83% s/d 81 % perkiraan)
v, vi dan vii = nilai bahan bakar terbakar pada abuterbang, tidak terbang dan kehilangan nilai yanglainnya (0%).Rasio penguapan = Panas yang digunakan untuk
pembangkitan uap/ panas yang ditambahkan ke uap= 10200 x 0,82= 83 % (bandingkan dengan rasio penguapan untuk
dapat dimanfahatkan Ketel Uap yang berbahan bakarminyak 83 s/d 81).
Sehingga diketahui neraca panas dan energi yang
lengkap untuk setiap aliran, yang dapat memudahkan
dalam mengidentifikasi opsi-opsi untuk meningkatkanefisiensi atau mengoftimalkan bahan bakar pada Ketel
Uap.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SimpulanDari pembahasan di atas dapat diambil suatu
simpulan: Ketel Uap air merupakan sumber untuk bisamendapat uap dengan jalan melakukan proses pemanasan. Jadi, untuk mendapatkan pemanasan perlu ada bahan bakar sehingga bahan bakar dibakar
di ruang bakar ( furnace) dengan campuran udara yangdiembuskan oleh blower . Dari permasalahan di ataskerugian – kerugian pada sistem Ketel Uap tidak bisa
ditutupi tetapi bisa ditekan seminim mungkin dengan jalan memperhatikan, proses pembakaran pada KetelUap ada lima faktor penting yang dapat dikontrol yang
menyangkut pengontrolan pada Ketel Uap, antara lain
tekanan uap, jumlah bahan bakar, jumlah udara pembakaran, perpindahan gas buang, suplay feedwater , terkontrolnya nilai kalor (panas), dan konsumsi
bahan bakar sesuai dengan jenis bahan bakardigunakan. Untuk mengoptimalkan pembakarandiperlukan pemanasan awal yang dapat meningkat
efisiensi termis sebesar 1%, mengatasi pembakarantak sempurna yang mengakibatkan pemanasan berkurang sehingga menimbulkan polusi karena asapyang dikeluarkan dari hasil pembakaran bahan bakarminyak jenis solar ini akan mengeluar asap yang berlebihan dan segera diatas pada sistem buenernya.Pengendalian udara berlebihan dapat mempengaruhi
efisiensi Ketel Uap. Untuk mengatasinya dengan jalan panas dalam gas buang diminimalkan dan sistem pembakaran yang sempurna sesuai dengan standar
data pembakaran (seperti tabel diatas). Secara perhitungan optimalisasi bahan bakar cair jenis solardapat dilakukan dengan menghitung kebutuhan udarasecara tioritis, udara berlebih yang dipasok, massa
udara sebenarnya yang dipasok, kehilangan panas, danefisiensi Ketel Uap itu sendiri.
4.2 SaranDalam menjaga umur ketel supaya tetap
ekssis dalam operasinya, yang utama diperhatikan
adalah sistem perawatannya. Di dalam prosesterjadinya pembakaran didalam ruang bakar (dapur)
Kehilangan panas karena gas buang
Kehilangan panas karena penguapan air
Pemanfahatan panas
Kehilangan panas karena radiasi
Kehilangan nilai pembakaran yg tak terhitung
Kehilangan panas karena kadar air
9.29%
0
9.29%
0.31%
83%
100%
Bahan
B O I LER
7.1%
Gambar 4. Kehilangan panas
8/19/2019 pembakaran pada boiler
http://slidepdf.com/reader/full/pembakaran-pada-boiler 7/7
16 JURNAL MATRIX VOL. 3, NO. 1, MARET 2013
melalui burner perlu diperhatikan secara kontinyu
sesui dengan petunjuk dari Onewr Books pabrikansehingga kerugian – kurigian pada pembakaran dapatdiminimalisasi. Khusus pada PT. Canning Indonesian Products (C I P ) Denpasar – Bali, lingkungan
didalam pabrik tetap harus dijaga demi kenyaman
lingkungan disekitarnya.
Daftar Pustaka
[1] Darmasetiawan, Martin, 2004, Teori dan
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air , Yayasan
Suryono, Bandung
[2] EL Wakil, M. M, “ Power Plant Technology “ ,
Mc Graw Hill Ltd. New York.
[3] Jackson, J. James, Steam Boiler Operation.
Prentice-Hall Inc., New Jersey. 1980.
[4] L. A. De Bruinj, “ Ketel Uap “ , Penerbit PT.
Bhatara Karya Aksara , Jakarta
[5] Lilik Anifah, 090208-2 J. FIS. dan APL., VOL.
5, NO. 2, JUNI 2009
[6] Onewr Books, PT. Canning Indonesian Products
(C I P ) Denpasar – Bali, Maentenant Steam
Boiler
[7] Slilalahi Abel, Ir. “ Ketel Uap Pipa Air Babcock
Teori Dan Praktek “, Penerbit ITN, Malang.
[8] Silalahi Abel, Ir. “ Ketel Uap Feed Water And
Water Boiler “ Penerbit ITN, Malang.
[9] Soemarjo, Ketel Uap, IKIP Malang 1981
[10] Shields, Carl D. Boilers. McGraw Hill Book
Company, U.S, 1961.
[11] Syamsir A. Muin, Peswat – Pesawat Konversi
Energi I, CV. Rajawali, Jakarta 1988