pembahasan unsur negara dan fungsi negara

14
TUGAS ILMU NEGARA Dosen : Bapak Aloysius Joni Minulyo,S.H.,M.H. Oleh TRIVESTA KRISTAL H 2013200003 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG

Upload: sma-negeri-1-pemalang

Post on 26-Jun-2015

2.778 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Ini berisi file Word yang membahas alasan mengapa sebagai peserta kuliah ilmu negara perlu membahas unsur dan fungsi negara dan bagaimana manfaatnya. Note : Koreksi untuk alasan dan manfaat. Dengan mengertahui bagaimana pembagian organisasi negara maka kita bisa mewujudkan negara yang semestinya. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Negara di Universitas Katolik Parahyangan Bandung tahun 2013 Fakultas Hukum Mohon maaf,tulisan ini bersifat kesubjektifan penulis :) Selamat membaca semoga bermanfaat.

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

TUGAS ILMU NEGARA

Dosen : Bapak Aloysius Joni Minulyo,S.H.,M.H.

Oleh

TRIVESTA KRISTAL H

2013200003

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2013

Page 2: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

Soal nomor (1) Mengapa dalam materi Ilmu Negara perlu dibahas mengenai

Unsur-unsur Negara dan Fungsi Negara ?

Ilmu negara adalah salah satu cabang ilmu yang harus bekerja sama dengan cabang ilmu

negara yang lainnya karena dapat memberi dan menerima pengaruh dan bantuan jasa

satu sama lain yang saling memerlukan sehingga dapat terjadi hubungan komplementer.

Berbagai macam bidang yang dapat mengkomplementer dengan Ilmu Negara antara lain

Ilmu Hukum,Ilmu Poltik,Hukum Tata Negara,Hukum Administrasi Negara. Dari beberapa

cabang ilmu yang sudah disebutkan pada intinya membahas tentang “Negara” secara

mendasar. 1Kita adalah mahluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari kata manusia yang

lainnya dari berbagai kumpulan manusia ini yang memiliki tujuan hidup bersama

disebutlah dengan satu istilah yaitu masyarakat. Dari berbagai masyarakat ini di

bentuklah sebuah wadah yang disebut negara. Agar dapat mewujudkan sebuah negara

yang semestinya,kita harus terlebih dahulu memahami segala aspek-aspeknya antar lain

unsur dan fungsi negara.

Soal nomor (2) Apa yang menjadi materi atau substansi Unsur-unsur Negara

dan Fungsi Negara?

UNSUR-UNSUR NEGARA

1. Dari Buku I Gede Panca Astawa2Menurut Oppenheim Lauterpacht : Rakyat,Wilayah,Pemerintah yang berdaulat

Rakyat adalah kumpulan manusia dari kedua jenis kelamin yg hidup bersama

merupakan suatu masyarakat,meskipun mereka ini mungkin berasal dr

keturunan yang berlainan menganut kepercayaan yg berlainan atau memiliki

warna kulit yang berlainan.

Batas wilayah sesuatu negara dpt ditentukan dengan jalan mengadakan

perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan,selain itu dapat juga terjadi

karena keadaan alamnya.

1 Prof. Dr, Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung, Alumni, 2009, hlm 152 M. Solly Lubis, Ilmu Negara, Bandung, Mandar Maju, 2002, hlm 23

Page 3: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

Pemerintah yang berdaulat adalah seorang atau beberapa orang yang

memerintah menurut hukum di negerinya, Menentukan berbagai kebijakan yang

diselenggarakan untuk mencapai tujuan masyarakat,memperkirakan arah

perkembangan masyarakat pada masa yang akan datang,dan mempersiapkan

langkah-langkah kebijakan untuk menyongsong perkembangan masyarakat serta

mengelola dan mengarahkan masyarakat ke tujuan yang ditetapkan.

Syarat atau unsur terbentuknya negara persis seperti apa yang dikatakan oleh 3J.

Van Kan dan J.H.Beekhuis yang mengatakan bahwa: “.... gejala negara

menyimpulkan tiga ketentuan:suatu kesadaran yang senasib sepenanggungan

yang kuat dan meresap,suatu daerah sendiri yang terbatas tegas suatu

kekuasaan masyarakat yang kuat.”

2. Dari buku Abu Daud Busroh4Untuk mengetahui unsur-unsur negara ada tiga sudut pandangan.

Meninjau unsur negara secara klasik

Meninjau unsur negara secara yuridis

Meninjau unsur negara secara sosiologis

a. Secara Klasik yaitu : wilayah,rakyat,pemerintah yg berdaulat

b. Secara yuridis yang dikemukakan oleh Logemann teridir dari :

a). Gebiedsleer (wilayah hukum) yang meliputi darat,laut,udara serta

orang dan batas wewenangnya.

b). Persoonsleer (subjek hukum) Unsur subjek hukum daripada negara

adalah Pemerintah yg berdaulat

c). De leer van rechtsbetrekking (hubungan hukum) Maksudnya adalah

hubungan hukum antara penguasa dan dikuasai termasuk hubungan

hukum ke luar dengan negara lainnya secara internasional.

c. Secara sosiologis

3 J. Van Kan dan J.H. Beekhuis, Inleiding Tot De Rechtswetenschap (Pengantar Ilmu Hukum), terjemahan Moh. O. Masdoeki, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, hlm 884 Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Jakarta,2006, hlm 75

Page 4: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

Paham ini dikemukakan oleh Rudolf Kjellin yang melanjutkan ajaran Ratzel

dalam bukunya Der Staat als Lebensform. Menurut beliau unsur unsur negara

itu adalah :

a). Faktor Sosial : Unsur masyarakat,ekonomis dan kulturil

b). Faktor Alam : Unsur wilayah dan bangsa

FUNGSI NEGARA

Dari Buku I Gede Panca Astawa

1. 5Menurut Jacobsen dan Lipman dalam bukunya berjudul Political Science

tidak kurang 8 teori tentang negara. Namun pembahasan kali ini hanya

menjelaskan tentang,

a. Anarkisme-Nihilisme

Kata anarkisme berasal dari kata Yunani Kuno “a/an” (tanpa) dan “archia”

(penguasa atau pemerintah) sehingga dapat diartikan bahwa anarkisme

adalah suatu paham yang menganut idea “non rule”. Menurut ajaran

ini,manusia dalam kodratnya bersifat baik dan berbudi luhur akan tetapi

menjadi rusak budi pekertinya ketika ada negar. Karena itu sesungguhnya

manusia tidak memerlukan negara dengan pemerintahannya yang

menggunakan alat pemaksa untuk menyelenggarakan dan memelihara

keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat.

Menurut ajaran Anarkisme,fungsi negara adalah untuk memelihara

keamanan saja. Sedangkan fungsi-fungsi lainnya dapat diserahkan kepada

bentuk-bentuk asosiasi individu manusia yang di dirikan secara sukarela dan

yang tidak menggunakan sesuatu paksaan. Pada pokoknya,ajaran anarkisme

ini tidak menghendaki adanya pengaturan yang dianggapnya sebagai

pembelengguan dan pengekangan terhadap kebebasan individu dan karena

itu negara sebagai organisasi paksaan harus dihilangkan.

5 Jacobsen, GA and Lipman, Political Science; Terms and Basic Theories Institutions and Pracities, New York, Bames & Noble Inc., 1947

Page 5: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

b. Individualisme-Liberalisme

Secara Etimologis,istilah “individualisme” berasal dari dua kata bahasa

Latin,yaitu “in” (tidak) dan “dividuus” (terbagi). Karena itu arti “individu” yang

sebenarnya adalah “wujud yang tidak dapat dibagi”. Akan tetapi kemudian

kata “individu” itu dipakai sebagai sebutan untuk sesuatu kesatuan yang

terkecil,yang karena kecilnya itu tidak dapat di bagi lagi. Dalam pengertian

sekarang,perkataan individu menunjuk kepada kesatuan terkecil di dalam

masyarakat,yakni manusia sebagai perseorangan,manusia sebagai orang

seorang,manusia sebagai pribadi tunggal.

Individualisme adalah salah satu ajaran yang menempatkan kepentingan

individu sebagai pusat tujuan hidup manusia. Kepentingan individu dapat

berupa kekayaan,keselamatan,kesejahteraan,dan kemakmuran

seseorang,sehingga ajaran individualisme ini sifatnya sangat individual-

sentris. Menurut ajaran ini,yang paling baik mengetahui kepentingan-

kepentingan individu adalah individu-individu itu sendiri. Fungsi negara

dalam konsepsi individualisme harus ditujukan kepada terpenuhinya

kepentingan individu.

Karena itu, ajaran individualisme tidak terlepas dari paham yang sangat

mementingkan dan menjunjung tinggi “liberty” artinya kebebasan dan

kemerdekaan seseorang,yakni ajaran liberalisme. Bahkan dapat dikatakan

bahwa liberlisme dan individualisme itu satu hal saja,akan tetapi ditinjau dari

sudut yang berlainan,merupakan “both sides of one coin” (dua sisi dari satu

mata uang). Semboyan yang berlaku bagi para penganut ajaran

individualisme-liberalisme adalah “the less government the better” yakni

bahwa makin sedikit negara menjalankan pemerintahan adalah makin

baik,makin sedikit negara mengadakan pengaturan mengenai kepentingan

orang makin baik,sebab memerintah ataupun mengatur berarti ikut campur

dalam urusan orang,sedangkan ikut campur dalam urusan orang berarti

mengganggu dan mengurangi kebebasan orang (individu).

c. Sosialisme-Komunisme

Page 6: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

Dalam ajaran sosialisme yang lebih dipentingkan alias diutamakan adalah

keseluruhan masyarakat dan bukan individu masing-masing,terlebih-lebih

dalam bidang kehidupan ekonomi. Dalam hal ini,maka paham sosialisme

merupakan salah satu bagian dari paham “kolektivisme” sebagai suatu

paham yang menjadikan kolektivitas sebagai pusat tujuan hidup manusia dan

beranggapan bahwa kolektivitaslah yang ada di dalam segala segi kehidupan

manusia harus di utamakan dan di dahulukan. Demi kepentingan

kolektif,maka kepentingan individu harus dikesampingkan. Menurut paham

sosialisme negara diperlukan untuk selama-lamanya, sedangkan menurut

konsepsi paham komunisme negara masih diperlukan hanya untuk

sementara waktu saja,yaitu selama usaha menghancurkan kelas-kelas lainnya

diluar kaum ploretariat belum selesai.

d. Fasisme-Naziizme

Kata fasisme berasal dari bahasa latin “fascis”. Suatu zaman Romawi Kuno

adalah suatu benda yang terdiri dari seikat tongkat-tongkat kayu dengan

sebilah kapak di tengah-tengahnya. Benda tersebut biasa dipikul orang di

depan para pengusa Romawi sebagai suatu lambang kekuasaannya.

Istilah nasiizme berasal dari perkataan nazi yang sebenarnya merupakan

suatu akronim atau singkatan dari perkataan dalam bahasa Jerman “National

Sozialismus” suatu ideologi dari partai politik NSDAP (National Sozialistische

Deutsche Arbieter Patei) yang sejak 1920 dipimpin oleh Adolf Hitler,seorang

mantan sesan dalam tentara Jerman.

Dalam ajaran fasisme dan naziisme menunjukkan ciri-ciri : negara dianggap

sebagai suatu kolektivitas yang memiliki kekuasaan mutlak; Titik tolak

timbulnya negara adalah kesatuan kelompok masyarakat,sehingga dengan

demikian negara menganggap dirinya sebagai wakil masyarakat dan bukan

mewakili individu yang dipersatukan dalam masyarakat. Yang penting adalah

kolektivitasnya yang berbentuk negara,individunya sendiri dianggap tidak

penting.

Page 7: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

2. 6Menurut John Locke ; membagi fungsi negara atas tiga fungsi,yaitu: (a)

Fungsi Legislatif,untuk membuat peraturan; (b) Fungsi eksekutif,untuk

melaksanakan peraturan (c) Fungsi Federatif,untuk mengurusi urusan luar

negeri dan urusan perang dan damai.

3. Menurut Baron Montesquieu,membagi fungsi negara atas ; (a) Fungsi

legislatif,membuat undang-undang ; (b) Fungsi eksekutif,melaksanakan

undang-undang ; (c) Fungsi Yudikatif,mengawasi agar semua peraturan

ditaati (fungsi mengadili). Teori ini dikenal dengan teori Trias Politica,masing-

masing fungsi ini dipisahkan satu sama lain.

4. Van Vollenhoven,membagi fungsi negara atas : (a) regeling (membuat

peraturan); (b) Bestuur (menyelenggarakan pemerintahan); (c) Rechtspraak

(fungsi mengadili); dan (d) Politie (fungsi ketertiban dan keamanan). Teori ini

dikenal sebagai “catur praja”

5. Goodnow, fungsi negara ada dua,yaitu: (a) Policy making,yakni kebijakan

negara pada waktu tertentu,untuk seluruh masyarakat. (b) Policy

executing,yaitu kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai policy

making. Ajaran Goodnow inilah yang dikenal dengan teori “Dwipraja”

(dichotomy)

6. Moh Kusnardi,fungsi negara diuraikan sebagai berikut: (a) Melaksanakan

penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah

bentrokan-bentrokan dalam masyarakat,maka negara harus melaksanakan

penertiban. Dapat dikatakan bahwa negara bertindak sebagai stabilator. (b)

Menghendaki kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Dewasa ini fungsi

kesejahteraan dan kemakmuran menjadi sangat penting. Setiap negara

mencoba untuk melaksanakan/ mempertinggi kehidupan

rakyatnya,meluaskan taraf ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Dari buku Abu Daud Busroh

7Menurut Abu Daud B dalam teori fungsi negara terdapat 5 paham.

1. Fungsi Negara pada Abad ke XVI di Prancis6 Soetomo, Ilmu Negara, Surabaya, Usaha Nasional, 1933, hlm 377 Abu Daud Busroh, Op. Cit., hlm.83

Page 8: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

2. Fungsi Negara menurut John Locke

3. Fungsi Negara menurut Montesquieu

4. Fungsi Negara menurut van Vollen Hoven

5. Fungsi Negara menurut Goodnow

1. Fungsi Negara pada Abad ke XVI di Prancis

Fungsi negara pertama kali dikenal pada abad ke XVI di Prancis yaitu :

a. Diplomacie

Di Indonesia sama hal nya dengan Departemen Luar Negeri yang tugasnya

menjadi penghubung antar negara,dahulu penghubung antar raja.

b. Difencie

Di Indonesia sama dengan Departemen Pertahanan dan Keamanan yang

bertugas menjaga keamanan dan pertahanan negara.

c. Financie

Di Indonesia sama dengan Departemen Keuangan yang bertugas

menyediakan keuangan negara.

d. Justicie

Di Indonesia sama dengan Departemen Kehakiman dan Dalam Negeri

tugasnya menjaga ketertiban perselisihan antar warga negara dan urusan

dalam negara

e. Police

Bertugas mengurusi kepentingan negara yg belum menjadi wewenang

dari Departemen lainnya (keempat departemen yang di atas)

2. Fungsi Negara menurut John Locke

John Locke,seorang sarjana Inggris membagi Fungsi negara atas 3 jenis,yaitu.

a. Fungsi Legislatif,untuk membuat peraturan

b. Fungsi Eksekutif,untuk melaksanakan peraturan

c. Fungsi Federatif,untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang

dan damai

3. Fungsi Negara menurut Montesquieu

Tiga Fungsi negara menurut Montesquieu,yaitu.

a. Fungsi Legislatif,membuat undang undang

Page 9: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

b. Fungsi Eksekutif,melaksanakan undang undang

c. Fungsi Yudikatif,mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi

mengadili)

4. Fungsi Negara menurut Van Vollen Hoven

Menurut Van Vollen Hoven ada empat fungsi negara,yaitu

a. Regeling,membuat peraturan

b. Bestuun,menyelenggarakan pemerintahan

c. Rechtspraak,fungsi mengadili

d. Politie,fungsi ketertiban dan keamanan

5. Fungsi Negara menurut Goodnow

Goodnow melihat fungsi negara secara prinsipil sehingga terdapat 2 fungsi

negara terhadap policy makers, boleh dilaksanakan sistem Andrew Jackson,

sedangkan untuk policy executors tidak perlu dipakai, tapi yang dijalankan

adalah berdasarkan keahlian. Ajaran Goodnow ini disebut juga merit system,

karena menggunakan kegunaannya.

Policy making dan Policy executing

Policy making adalah kebijaksanaan negara untuk waktu tertentu, untuk

seluruh masyarakat.

Policy executing, adalah kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk

tercapainya policy making.

Orang yang menetapkan policy making adalah policy maker dan orang yang

menetapkan policy executing adalah eksekutor Karena mengemukakan fungsi

negara atas dua bagian saja, ajarannya dikenal sebagai Dwipraja (dichotomy).

Dengan demikian policy maker adalah orang yang menentukan kebijaksanaan

negara, tujuan-tujuan kenegaraan pada waktu tertentu untuk masyarakat

seluruhnya. Sedangkan policy executor adalah orang-orang yang berusaha

mencapai apa-apa yang telah diputuskan oleh policy maker, atau

menentukan daya upaya, alat-alat apa dan sebagainya untuk mencapai

tujuan tadi.

Page 10: Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara

Soal nomor (3) Apa manfaat mempelajari Unsur-unsur Negara dan Fungsi

Negara ?

a. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga bisa dimanfaatkan dengan

baik.

b. Membangun pondasi pemikiran yang kuat untuk mewujudkan negara yang

semestinya

c. Memahami unsur serta fungsi negara untuk dikorelasikan kepada cabang ilmu yang

lainnya misal Hukum Tata Negara,Hukum Administrasi Negara,Ilmu Hukum dan Ilmu

Politik.