pembahasan sublimasi

Upload: desi-deranengsih

Post on 08-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pembahasan sublimasiPada praktikum pemurnian champora dengan proses sublimasi bertujuan untuk memurnikan champora dari pengotornya dengan proses sublimasi dan mengjui ttik leleh dan pengamatan bentuk morfolgi Kristal untuk mengetahui kemurnian champora yang diperoleh. Prinsip dasar dari ublimasi adalah perbedaan tekanan uap. Champora dipilih sebagai sampel karena champora termasuk zat padat yang mudah menyublim dan tekanan uapnya lebih kecil daripada tekanan udara. Peralatan yang digunakan berukuran kecil (mikrokit)sebab sampel yang digunakan jumlahnya hanya sedikitjuga mengurangi limbah kimia yang akan dihasilkan . Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah champora karena champora termasuk zat padat yang memiliki takanan uap lebih rendah daripada tekanan udara dan champora termasuk zat padat yang mudah menyublim. Perbedaan tekanan uap akan menyebabakan champora lebih mudah menguap daripada karbon, lalu champora dikondensasi secara langsung hingga didapat champora yang terpisah dari pengotornyaSampel champora yang ditimbang sebanyak 0.509 gram, dimasukkan ke dalam gelas kimia. Mulut gelas kimia ditutup dengan labu dasar jantung yang berisi air setengahnya dan jika masih teerdapat celah disumbat dengan menggunakan kapas inii bertujuan agar tidak ada uap yang keluar dari rangkaian set alat sublimasi tersebut. Fungsi dari labu dasar jantung yaitu sebagai tempat kondensasai (pendinginan) uap champora. Kristal putih hasil kondensasi akan melekat pada dasar labu jantung karena suhunya yang lebih rendah. Ole karena itu, air dalam labu dasar jantung harus diganti sesekali agar suhunya tetap rendah. Pengunaan sumbat kapas dipilih karena kapas memiliki pori-pori yang kecil sehingga dapat meminmalkan uap yang keluar.Namun pada saat praktikum, kristal putih champora yang terbentuk tidak hanya melekat pada dasar labu jantung tetapi juga pada dinding gelas kimia bagian atas. Hal tersebut dikarenakan suhu dinding gelas kimia bagian atas lebih rendah daripada bagian dasar gelas kimia. Sehingga kristal champora sebagian terkondensasi di dinding gelas kimia. Juga dapat disebabkankarena suhu pemanas listrik yang kurang tinggi.Dari perobaan champora ini didapat ,masa Kristal sebesar 0.143 gram dengan persen rendemen sebesar 28.09%. artinya bahwa 28,09% sampel berupa champora dan 71,91% berupa pengotor karbon. pada pengujian titik leleh krital didapat su8hu pada saat meleleh yaitu pada 36 celsius dan saat meleleh semuanya pada suhu 178 celsius. Sehingga titik leleh champora hasil percobaan adalah 1070C melalui perhitungan diperoleh persentase kesalahan sebesar 40,22% dan persentase kemurnian sebesar 59,78%.Pada saat uji bentuk Kristal champora, sampel Kristal diletakkan diatas kaca preparat kemudian ditetesi methanol. Penetesan ini bertujuan untuk melarutkan champora sehingga pada saat pengamatan tidak terdapat gumpalan-gumpalan dan juga kerna mjetanol mudah menguap sehingga dapat memepermudah pengeringan. Sampel pada preparat berbentuk lapisan tipis berwarna putih yang mudah menguap sehingga pengamatan harus seefektif mungkin. Dari hasil pengamatan bentuk Kristal champora terlihat bentuk Kristal monoklin atau seperti jarum. Meskipun morfologi kristal berbentuk seperti jarum, namun titik leleh yang diperoleh menyimpang dari titik leleh secara teoritisAnalisis kesalhan yang mungkin erjadi adalahsebagai berikut msih adanya kristal2 champora menempel pada dnding labu dasar ajntung sehingga kristal2 tersebuat ada yang terbuang dan tidak ikut ditimbang sewhingga menyebabakan mass Kristal murni campora yang tertimbang hanya 0,143 gram dari massa sampel 0.509 gram. Pengamatan suhu dan keadaan meleleh pada saat uji titik leleh kurang teliti dan akurat. Rentang suhu awal pengamatan titik leleh terlalu jauh yaitu dari 300C. Seharusnya rentang awal pengamatan dapat dilakukan mulai suhu 300C di bawah titik leleh zat yang akan diuji (chaampora). Hasil kondensasi menempel pada kapas (sumbat) sehingga mengurangi jumlah rendemen yang diperoleh. Air pada labu dasar jantung tidak segera diganti setelah suhunya mulaii meningkat sehingga kristal yang telah terkondensasi kembali menyublim. Waktu sublimasi kurang sehingga tidak semua champora yang berada dalam sampel menyublim dan terkondensasi. Celah yang kurang tertutup dapat menyebabkan champora menyublim keluar gelas kimia.

KESIMPULANBerdasrakan percobaan yang telah dilakukan, champora dapat dimurnikan dengan metode sumblimasi . bentuk kristal berbentuk jarum. Massa champora hasil sublimasi diperoleh sebesar 0,143 gram denga rendemen sebesar 28,09 %. Tiitk leleh champora diperoleh sebesar 107 celsius. Berdasarkan hasil perhitungan didaptakan persen kemurnian sebesar 59,78 % denga persen kesalahan sebesar 40,22 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Kristal champora tidak murni Karena titik leleh champora saat percobaan menyimpang dari titk leleh champora murni.