pembahasan praktikum protein serum
DESCRIPTION
protein serum albumin dan globulin dengan protein totalTRANSCRIPT
Pembahasan
Dalam praktikum biokim tempo lalu didapatkan kadar total protein probandus adalah 7,21 g/dL,
albumin 6,12 g/dL dan globulin mencapai 1,09 g/dL.
Serum Protein
Kadar total protein probandus dapat dinyatakan normal karena berdasarkan engine search
“Wikipedia” total serum protein dalam darah adalah 7,2 – 8 g/dL.
Serum protein tidak mengandung fibrin seperti pada plasma sehingga ia dapat larut. Total serum
protein sekitar 7% dari volume darah keseluruhan. Kegunaan dari serum protein ini melingkupi;
Sirkulasi molekul lipida, hormon, vitamin, zat besi
Enzim, komponen komplemen, protease inhibitor dan kinin precursor
Regulasi aktivitas, fungsional seluler dalam sistem kekebalan
Total serum protein dapat melonjak karena:
Infeksi kronis (Tuberculosis, Adrenal cortical hypofunction , disfungsi hati, Collagen
Vascular Disease (Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus, Scleroderma),
Gejala Hipersensitivitas
Dehidrasi
Gangguan respirasi
Hemolisis
Cryoglobulinemia
Alcoholism
Leukimia
Total serum menurun antara lain disebabkan oleh:
Gangguan “intake” dan/atau pencernaan protein : Malnutrisi dan malabsorbsi
Gangguan produksi protein : Penyakit Liver
Kehilangan protein melalui saluran GI : Diare
Kehilangan protein melalui kulit :
Ketidakseimbangan hormone sehingga merusak jaringan
Kehilangan protein melalui urin pada penyakit ginjal : Proteinuria
Dilusi protein karena adanya cairan ekstra dalam sistem vascular : Kehamilan
Serum Albumin
Pada praktikum didapat kadar albumin pada probandus adalah 6,12 g/dL sedangkan kadar
albumin normal adalah 3,5 – 5 g/dL. Hal ini menunjukkan kadar albumin yang sedikit
melebihi batas normal. Tingkat albumin tinggi terlihat pada pasien yang mengalami
dehidrasi, konsumsi alcohol, menderita gangguan pernapasan (TBC), leukemia maupun
kekurangan vitamin A. Dalam praktikum kali ini kadar albumin probandus yang melebihi
normal mungkin dikarenakan kondisi fisik probandus atau kesalahan dalam mengambil
albumin pada saat praktikum sehingga tidak hanya albumin yang ikut tersedot tetapi mungkin
globulin atau eter juga ikut.
Albumin adalah protein terbanyak dalam tubuh, mencapi 60% dalam darah. Albumin
berfungsi memelihara tekanan osmosis untuk distribusi fluida tubuh antara intravascular
compartment dan jaringan tubuh. Albumin juga berfungsi sebagai pengusung plasma dengan
secara tidak langsung mengikat beberapa hormon steroid hydrophobic dan protein pengusung
bagi hemin dan asam lemak dalam sirkulasinya. BSA, fraksi V dari serum albumin berguna
untuk meluruhkan beberapa substansi dari sirkulasi darah melalui jaringan hati, antara
lain bilirubin, tiroksin,taurolithocholic acid, chenodeoxycholic acid, digitoksin dan
juga heme peptida dari cytochrome C. 60% dari protein di dalam plasma darah, jumlah serum
yang melebihi batas normal dapat membahayakan manusia. Prealbumin (bahasa
Inggris: transthyretin) ditengarai sebagai pengusung hormontiroksin dari dalam darah
menuju ke otak.
Tingkat albumin yang rendah menunjukkan ada gangguan dalam hati, Kondisi yang
menyebabkan peradangan sendi seperti arthritis, infeksi seperti gigi busuk, dan infeksi
kandung kemih membuat kadar albumin menurun. Gizi buruk dan malabsorpsi adalah faktor-
faktor lain yang bertanggung jawab pada penurunan kadar albumin. Penyebab lain penurunan
tingkat albumin adalah penyakit ginjal. Bahkan jika hati mampu memproduksi cukup
albumin, namun jika tubuh kehilangan kemampuan menyerap protein yang cukup, jumlah
albumin di dalam darah menjadi kurang dari normal.
Serum Globulin
Pada praktikum didapat kadar globulin pada probandus adalah 1,09 g/dL sedangkan kadar
globulin normal adalah 1 – 1.5g/dL. Hal ini menunjukkan kadar globulin dalam serum darah
probandus normal.
Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak larut, baik di
dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut dalam larutan garam
konsentrasi sedang. Globulin (bahasa Latin: globulus, bola kecil (bahasa Inggris: small
globe)) mempunyai rasio 35% dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan
asam lemak dalam sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat hemoglobin,
beberapa yang lain mengusung zat besi, berfungsi untuk melawan infeksi, dan bertindak
sebagai faktor koagulasi.
Kadar globulin yang tinggi mengindikasikan penyakit ginjal atau hati, penyakit autoimun,
infeksi, kanker, atau inflamasi kronis. Kadar globulin yang rendah mengindikasikan
disfungsi sistem imun, kurang gizi, penyakit hati atau ginjal, dan gangguan sirkulasi darah.
Kesalahan dalam praktikum yang menyebabkan data tidak akurat
a. Volume larutan natrium sulfat atau dietileter yang diambil tidak sesuai dengan
prosedur
b. Pengambilan larutan natrium sulfat salah (tidak mengambil yang berlabel kadar 9%)
c. Pengambilan albumin dengan pipet yang tidak sempurna sehingga cincin globulin
terlepas dan bercampur dengan albumin
d. Tidak menambahkan biuret dalam masing-masing tabung percobaan
e. Durasi inkubasi tidak benar