pembahasan korosi di berbagai larutan

2
Pada praktikum ini, kami melakukan pengukuran potensial dari suatu logam dengan menggunakan elektroda standar yaitu CSE. Pengukuran dilakukan dua kali, yaitu pada keadaan awal dan setelah direndam selama dua hari. Pada pengolahan data, dilakukan konversi nilai potensial logam dari pengukuran CSE ke SHE. Untuk mengetahui kondisi logam, kami menggunakan diagram E-pH (Pourbaix). Dari diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa logam yang terdapat pada larutan NaCl 3% dan HCl 2,5% ada pada daerah aktif, yang berarti logam tersebut terkorosi. Sedangkan logam yang berada pada larutan NaOH 1,5% dan Na2CO3 1% ada pada daerah pasif, yang berarti logam pada keadaan pasif (tidak terkorosi). Selanjutnya adalah penentuan laju korosi. Logam yang berada pada larutan NaOH mengalami laju korosi yang paling lambat dikarenakan reaksi yang berjalan lambat pula. Laju korosinya adalah….mpy. NaOH mempunyai sifat basa yang mengakibatkan laju korosi berjalan lambat yang disebabkan pH>7. Hal ini akan mengakibatkan ion H+ sulit tereduksi. Berdasarkan diagram E-pH, logam yang berada pada larutan NaOH berada pada kondisi pasif (daerah Fe2O3). Pada kondisi ini baja tidak akan terkorosi, permukaan logam baja dalam NaOH menjadi terpasifkan artinya terdapat lapisan yang melapisi baja. Logam yang ada pada larutan Na2CO3 juga mempunyai laju korosi yang rendah, yaitu …. Mpy. Gejala yang terjadi sama dengan logam yang direndam pada larutan NaOH. Logam berada pada daerah pasif (daerah Fe2O3) sehingga logam tidak terkorosi. Berbeda dengan logam yang berada pada larutan NaOH dan Na2CO3, logam yang berada pada larutanHCl memiliki laju korosi yang paling cepat, yaitu…..mpy. Pada larutan ini, logam Fe mengalami reaksi oksidasi dan H+ mengalami reaksi reduksi. Reaksi yang terjadi: Fe (s) +HCl (aq) →FeCl 3(aq) +3 H 2( g) Adanya reaksi reduksi tambahan di katoda 2H+(aq) + 2e- → H2

Upload: voninurti-septiani

Post on 11-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Pembahasan Laporan

TRANSCRIPT

Pada praktikum ini, kami melakukan pengukuran potensial dari suatu logam dengan menggunakan elektroda standar yaitu CSE. Pengukuran dilakukan dua kali, yaitu pada keadaan awal dan setelah direndam selama dua hari. Pada pengolahan data, dilakukan konversi nilai potensial logam dari pengukuran CSE ke SHE. Untuk mengetahui kondisi logam, kami menggunakan diagram E-pH (Pourbaix). Dari diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa logam yang terdapat pada larutan NaCl 3% dan HCl 2,5% ada pada daerah aktif, yang berarti logam tersebut terkorosi. Sedangkan logam yang berada pada larutan NaOH 1,5% dan Na2CO3 1% ada pada daerah pasif, yang berarti logam pada keadaan pasif (tidak terkorosi).Selanjutnya adalah penentuan laju korosi. Logam yang berada pada larutan NaOH mengalami laju korosi yang paling lambat dikarenakan reaksi yang berjalan lambat pula. Laju korosinya adalah.mpy. NaOH mempunyai sifat basa yang mengakibatkan laju korosi berjalan lambat yang disebabkan pH>7. Hal ini akan mengakibatkan ion H+ sulit tereduksi. Berdasarkan diagram E-pH, logam yang berada pada larutan NaOH berada pada kondisi pasif (daerah Fe2O3). Pada kondisi ini baja tidak akan terkorosi, permukaan logam baja dalam NaOH menjadi terpasifkan artinya terdapat lapisan yang melapisi baja.Logam yang ada pada larutan Na2CO3 juga mempunyai laju korosi yang rendah, yaitu . Mpy. Gejala yang terjadi sama dengan logam yang direndam pada larutan NaOH. Logam berada pada daerah pasif (daerah Fe2O3) sehingga logam tidak terkorosi.Berbeda dengan logam yang berada pada larutan NaOH dan Na2CO3, logam yang berada pada larutanHCl memiliki laju korosi yang paling cepat, yaitu..mpy. Pada larutan ini, logam Fe mengalami reaksi oksidasi dan H+ mengalami reaksi reduksi. Reaksi yang terjadi:

Adanya reaksi reduksi tambahan di katoda2H+(aq) + 2e- H2Gejalanya adalah terdapat gelembung-gelembung pada permukaan logam dan larutan HCl. Berdasarkan diagram E-pH logam Fe ini terdapat pada daerah aktif, yang berarti logam mengalami korosi. Pada larutan NaCl, logam dalam larutan NaCl berubah menjadi hitam. Warna larutan menjadi coklat. Hal ini terjadi karena adanya ion Cl- yang merupakan oksidator kuat sehingga dapat mempercepat terjadinya korosi. Berdasarkan diagram E-pH berada pada daerah aktif. Laju korosi baja dalam larutan NaCl 3,56 gpl adalah .Berdasarkan garik pH larutan terhadap laju korosi, semakin rendah pH larutan maka semakin cepat laju korosinya. Hal ini disebabkan karena pada pH rendah (asam) ada reduksi tambahan dari ion H+ .

Kesimpulan1. Potensial logam 2. Laju korosi3. Semakin rendah pH maka semakin cepat laju korosinya, karena adanya ion H+ yang mengakibatkan adanya reduksi tambahan4. Kondisi logam NaOHHClNaClNa2CO3