pembahasan kim fis

4
PEMBAHASAN Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic. Tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dari percobaan yang telah dilakukan pada peraktikum Mencari Nilai Tegangan Permukaan Zat Cair Menggunakan Stalagmometer atau Buret dimana Stalagmometer adalah suatu alat yang bagian bawahnya memiliki jari-jari yang lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari atas dan bagian bawah terdapat keran pengendali keras-lemahnya curah air yang kelur dari bagian bawah, dengan memanfaatkan keadaan ini kami menggunakan volume 10 cm 3 sebagai variable tetap, waktu sebagai variable bebas, dan jumlah tetesan sebagai variable control. Dan jari-jari pada bagian bawah Stalagmometer adalah 0,75 cm seperti terdapat pada gambar di bawah ini,

Upload: januar-widakdo

Post on 25-Sep-2015

261 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

jl,jvlk

TRANSCRIPT

PEMBAHASAN

Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic. Tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru.

Dari percobaan yang telah dilakukan pada peraktikum Mencari Nilai Tegangan Permukaan Zat Cair Menggunakan Stalagmometer atau Buret dimana Stalagmometer adalah suatu alat yang bagian bawahnya memiliki jari-jari yang lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari atas dan bagian bawah terdapat keran pengendali keras-lemahnya curah air yang kelur dari bagian bawah, dengan memanfaatkan keadaan ini kami menggunakan volume 10 sebagai variable tetap, waktu sebagai variable bebas, dan jumlah tetesan sebagai variable control. Dan jari-jari pada bagian bawah Stalagmometer adalah 0,75 cm seperti terdapat pada gambar di bawah ini,

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3.Dengan memasukkan air 10 kedalam buret, kami mencatat waktu dan banyak tetesan yang dibutuhkan oleh air 10 tersebut sampai habis dari tabung buret secara berulang kali sampai 10 kali perulangan. Dan kami mulai mencatat waktu bersamaan dengan tetesan pertama yang keluar dari kutub buret bagian bawah. Tetesan-tetesan yang terjadi membentuk seperti bola elips hal ini disebabakan karena terjadi gaya tarik antar molekul yang sejenis. Fenomena tegangan permukaan terjadi bila di dalam zat cair, molekul-molekul zat cair tersebut dikelilingi oleh molekul lainnya yang sejenis dari segala arah sehingga gaya tarik-menarik molekul sejenisnya (kohesi) sama besar. Akan tetapi terdapat gaya tolak menolak antara zat cair dengan udara (adhesi) di atas permukaan zat cair. Menurut pengamatan, gaya adhesi lebih kecil daripada gaya kohesi sehingga zat cair cenderung lebih tertarik ke arah dalam. Tegangan permukaan bekerja untuk mengimbangi gaya kohesi tesebut.

Hasil perhitungan dari percobaan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan bahwa nilai tegangan permukaaan dari air mineral yang kami gunakan adalah (beri nilai tegangan yang benar, yg di upload ini belum direvisi). Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa nilai tegangan permukaan air yang kami dapat adalah mendekati nilai tetapan tegangan permukaan air mineral walaupun masih terdaapt perbedaan nilai, hal ini dikarenakan alat yang kami gunakan belum memenuhi standar laboratorium untuk mengukur nilai tegangan suatu permukaan, gangguan dari berbagai sumber seperti gangguan pada tempat statif yang mungkin mengalami goncangan yang tidak kami sadari, suhu lingkungan yang berubah-ubah, dan lain sebagainya.

Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. salah satu factor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/ densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan muatan atau partikel-partiekl dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga memengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis.

Saran :1. Hindari goncangan pada saat percobaan, karena dapat mengubah nilai sangat jauh.2. Mencatat waktu harus sama persis dengan tetesan pertama.3. Usahakan suhu lingkungan yang stabil, karena suhu berpengaruh terhadap tegangan permukaan suatu zat.