pembahasan burung

16
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aves (Columba domestica) adalah hewan vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan lain tidak ada memiliki bulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tengah dan distal. Respirasi aves bagian paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantong udara. Kantong-kantong udara tersebut berfungsi sebagai alat- alat tambahan dan sebagai penghasil suara saat terbang. Aves pada umumnya berdarah panas (Radiopoetra, 1983). Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya. Burung kebanyakan mempunyai ciri khas suara sendiri-sendiri, tetapi ada burung yang dapat menirukan suara. Burung bersuara untuk mengundang berkumpul, untuk menyatakan daerah sarangnya dan memanggil lawan jenisnya. Baik yang tua maupun muda, dan untuk menyatakan adanya bahaya. Burung berhabitat diudara dan menggunakan daratan sebagai

Upload: fajar-nour-cholis

Post on 02-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

c

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Burung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aves (Columba domestica) adalah hewan vertebrata yang tubuhnya ditutupi

oleh bulu, sedangkan hewan lain tidak ada memiliki bulu. Aves adalah vertebrata

yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota

gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tengah dan distal.

Respirasi aves bagian paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantong udara.

Kantong-kantong udara tersebut berfungsi sebagai alat-alat tambahan dan sebagai

penghasil suara saat terbang. Aves pada umumnya berdarah panas (Radiopoetra,

1983).

Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya. Burung kebanyakan

mempunyai ciri khas suara sendiri-sendiri, tetapi ada burung yang dapat menirukan

suara. Burung bersuara untuk mengundang berkumpul, untuk menyatakan daerah

sarangnya dan memanggil lawan jenisnya. Baik yang tua maupun muda, dan untuk

menyatakan adanya bahaya. Burung berhabitat diudara dan menggunakan daratan

sebagai tempat bertengger, beristirahat dan mencari makan. Aves biasanya

berpindah-pindah khusus pada tempat-tempat tertentu. Biasanya perpindahan aves

tersebut selalu tetap (Radiopoetra, 1983).

Burung merpati (Columba domestica) dipilih untuk mewakili kelas aves,

dalam praktikum ini karena mudah didapat, dan memiliki organ-organ yang lengkap

dalam mewakili kelas aves, sehingga mempermudah dalam pengamatan yang

dilakukan.

Page 2: Pembahasan Burung

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum anatomi hewan ini adalah untuk mengetahui,

mengamati, dan mempelajari anatomi dari burung merpati (Columba domestica).

Page 3: Pembahasan Burung

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset,

pisau, gunting bedah.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah merpati (Columba

domestica), air kran, dan kloroform.

B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian

diletakkan pada bak preparat.

2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya hingga terlihat

bagian-bagian dari cavum oris.

3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu

dengan air kemudian dicabuti.

4. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu

bagian carina sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati, karena akan

mengenai musculus pectoralis minor yang terletak dibawahnya.

5. Muscullus pectoralis mayor dibuka, kemudian

pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju kedepan yaitu pada daerah

kanan dan kiri basis sternum dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang

furcula.

Page 4: Pembahasan Burung

6. Organ pencernaan dikeluarkan dari perut merpati

sehingga sistem genetalinya dapat dilihat.

B. Pembahasan

Klasifikasi Columba domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Columbiforme

Famili : Columbidae

Genus : Columba

Species : Columba domestica

Badan merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus, dan

cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh, mata, membrana niktitans, lubang telinga

luar dan externa yang terdapat sepasang terletak pada pangkal paruh. Belakang

lubang ini terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang dapat membuka

dan menutup lubang hidung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuhanda (1982) yang

menyatakan bahwa badan burung merpati (Columba domestica) terbagi atas caput,

cervix, dan cauda.

Menurut pernyataan Djuhanda (1982), berdasarkan letaknya, bulu terbagi

menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices dan retrices. Remiges berupa bulu besar

yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang. Tectrices

berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Retrices adalah bulu-bulu ekor,

bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan

Page 5: Pembahasan Burung

strukturnya, bulu bulu terbagi menjadi 3 macam, yaitu : plumae, plumulae dan

filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Plumulae

mempunyai calamus yang pendek, tidak mempunyai vexillum karena terdapat

radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja.

Plumulae, merupakan bulu yang lebih kecil dari plumulae, mempunyai

calamus yang pendek, vexillumnya tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae,

disebut juga bulu rambut karena bentuknya seperti rambut yang hanya dibangun oleh

calamus dan rami. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hildebrand (1983) yang

menyatakan bahwa burung umumnya memiliki kulit tipis, mengandung keratin yang

sedikit sekali. Struktur tambahan dari kulit adalah yang mengalami penandukan

secara kuat. Bagian bawah dari kaki dan jari ditutupi oleh sisik tanduk.

Djuhanda (1982), menyatakan cakar disusun oleh kepung cakar atau unguis

yang konveks, terletak di bagian dorsal yang runcing pada ujungnya. Bagian ventral

terdapat sol cakar atau sub unguis, bentuknya konkaf dan tidak sekeras unguis.

Kedua struktur ini meliputi kedua tulang ruas jari yang terujung (distal phalax). Baik

unguis maupun sub unguis di bagian ujung akarnya menjadi makin tebal. Bagian

basal dari cakar dibatasi oleh oleh lipatan kulit berbentuk cincin, dengan demikian

bagian basal yang lemah ini menjadi terlindung.

Sistem pencernaan pada burung merpati menurut Walter and Sayles (1959),

terdiri dari oeshophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar

menjadi tembolok, sedangkan lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan

lambung otot. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan

distalnya terdapat pankreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal

yang membawa empedu dari hati langsung ke dalam saluran pencernaan. Jejunum

Page 6: Pembahasan Burung

dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, batas bagian-bagiannya tidak nyata,

rectum adalah usus kasar yang bermuara di kloaka. Menurut Jasin (1989), truncus

digestivus dari Columba domestica terdiri dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang

pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu

tempat sementara, dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas

bagian yang halus dan terakhir adalah rectum dan kloaka.

Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trachea yang melanjut

sebagai dua buah bronchi pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan

kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median).

Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi

(Brotowijaya, 1990).

Mekanisme pernapasan pada burung ada dua yaitu pernapasan waktu istirahat

dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars

vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat

digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase inspiratiodan

fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus interclavicularis dan

saccus axillaries. Apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus

interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya (Radiopoetro, 1977).

Sistem genitalia pada merpati jantan (Columba domestica) tersusun dari testis

yang terdapat sepasang terletak ventro lateral dari ginjal, dan ductus defferens

merupakan saluran sperma ke kloaka. Hal ini sesuai dengan pernyatan Brotowijoyo,

(1990) bahwa alat genitalia pada burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis

dan ductus defferens yang menyalurkan sperma ke kloaka. Organ kelamin betina

terdiri dari ovarium, osteum tuba dan saluran oviduct.

Page 7: Pembahasan Burung

Menurut Radiopoetro (1977), perkembangbiakan aves bersifat ovipar yaitu

bertelur. Proctodea (bagian cloaca yang paling ujung caudal) dari kedua jenis burung

ditempelkan kuat-kuat pada waktu kopulasi, sehingga sperma yang keluar pada saat

ejakulasi langsung masuk ke dalam proctodeum yang betina, untuk kemudian menuju

ke oviduct.

Sistem peredaran darah pada aves menurut Rizal (2008), Peredaran darah

burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh

darah. Jantung burung berbentuk kerucut dan berbungkus selaput perikardium.

Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang

dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena.

Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang

bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang member darah ke bagian kepala, otot

terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus

aortikus yang menuju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi).

Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke

arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh yang keluar

dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru-paru) yang

kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

Jantung ( Cor ) pada merpati terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua atrium

dan dua ventriculus. Tidak mempunyai sinus venosus. Kedua atrium dan kedua

ventriculus tersebut masing-masing telah mempunyai septum atriorum dan septum

ventriculorum yang sempurna. Ventriculus dexter, keluar arteri pumonalis, yang

bercabang dua menjadi arteri pulmonalis sinister dan arteri pulmonalis dexter. Keluar

pembuluh besar dari ventriculus sinister yaitu arcus aorta yang kemudian bercabang

Page 8: Pembahasan Burung

3; aorta anonyma dextra, aorta anonyma sinistra dan aorta dorsalis yang langsung

berjalan ke caudal. Aorta anonyma dextra dan sinistra, masing-masing akan

bercabang lagi menjadi ; arteri carotis communis yakni menuju ke daerah kepala,

arteri subclavia yaitu menuju ke daerah ketiak dan arteri pectoralis yang menuju ke

musculus pectoralis major. Vena cava superior sinistra dan dextra masuk kedalam

atrium dextrum. Tiap-tiap vena cava superior sebelum masuk dalam atrium dextrum

menerima empat buah vena ; vena jugularis yaitu dari daerah kepala, vena subclavia

dari anggota muka, vena pectoralis dari musculus pectoralis dan vena cava inferior

dari bagian caudal badan. Vena pulmonalis masuk kedalam atrium sinistrum, di sini

masih terdapat sistem portae hepatis,tetapi sistem portae renalis sudah tidak ada

(Radiopoetro, 1986).

Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat, tertutup

oleh peritoneum (retropetrional). Ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit

menuju ke cauda dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis

akan disaring secara filtrates. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama

berupa urea akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Kimball,1992).

Page 9: Pembahasan Burung

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Burung merpati (Columba domestica) merupakan kelas aves yang

tubuhnya terbagi atas caput, cervix, truncus, dan cauda.

2. Bulu pada merpati berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi tiga

macam yaitu remigres, rectrises, tectrices.

3. Sistem pencernaan pada merpati (Columba domestica) terdiri dari

oesophagus, lambung, pylorus, duedonum, jejunum, ileum, rectum, dan kloaka.

4. Sistem genetalia (Columba domestica) terdiri dari testis, ductus defferens

yang berfungsi menyalurkan sperma ke kloaka.

5. Sistem respirasi pada burung merpati (Columba domestica) yaitu trachea,

paru-paru yang dilengkapi dengan knatong udara yang berjumlah 9 buah terdiri

dari 4 buah berpasangan dan 1 buah median.

6. Berkembang biak dengan cara bertelur.

7. Sistem ekskresinya berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat,

tertutup oleh peritoneum (retropetrional).

Page 10: Pembahasan Burung

DAFTAR REFERENSI

Brotowijoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.

Hildebrand, M. 1983. Analisis Structur Vertebrata. Armico, Bandung.

Hildebrand, M. 1995. Analyst Of Vertebratae Stucture. John Wiley dan Sons Inc, New York.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Universitas. Sinar Jaya, Surabaya.

Kimball, J.W. 1992. Biologi. Erlangga, Jakarta

Radiopoetra, 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetra, 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetra, 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Rizal.2008. Sistem Perdaran Darah pada Vertebrata. http://www.crayonpedia.org/mw/6._Sistem_Peredaran_Darah_pada_Vertebrata_11.2.

Stoner, TI. 1957. General Zoologi. Kogakhusa Company, LTD, Tokyo.

Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 1959. Biology of the Vertebrates. The Macmilan Company, New York.

Page 11: Pembahasan Burung

ANATOMI BURUNG MERPATI (Columba domestica)

Oleh :

Nama : Muhammad Rifqi ElnanzaNIM : B1J012188Rombongan : IVKelompok : 3Asisten : Sumartika Yimastria

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO

2013