pembahasan burung
DESCRIPTION
cTRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aves (Columba domestica) adalah hewan vertebrata yang tubuhnya ditutupi
oleh bulu, sedangkan hewan lain tidak ada memiliki bulu. Aves adalah vertebrata
yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota
gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tengah dan distal.
Respirasi aves bagian paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantong udara.
Kantong-kantong udara tersebut berfungsi sebagai alat-alat tambahan dan sebagai
penghasil suara saat terbang. Aves pada umumnya berdarah panas (Radiopoetra,
1983).
Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya. Burung kebanyakan
mempunyai ciri khas suara sendiri-sendiri, tetapi ada burung yang dapat menirukan
suara. Burung bersuara untuk mengundang berkumpul, untuk menyatakan daerah
sarangnya dan memanggil lawan jenisnya. Baik yang tua maupun muda, dan untuk
menyatakan adanya bahaya. Burung berhabitat diudara dan menggunakan daratan
sebagai tempat bertengger, beristirahat dan mencari makan. Aves biasanya
berpindah-pindah khusus pada tempat-tempat tertentu. Biasanya perpindahan aves
tersebut selalu tetap (Radiopoetra, 1983).
Burung merpati (Columba domestica) dipilih untuk mewakili kelas aves,
dalam praktikum ini karena mudah didapat, dan memiliki organ-organ yang lengkap
dalam mewakili kelas aves, sehingga mempermudah dalam pengamatan yang
dilakukan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum anatomi hewan ini adalah untuk mengetahui,
mengamati, dan mempelajari anatomi dari burung merpati (Columba domestica).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset,
pisau, gunting bedah.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah merpati (Columba
domestica), air kran, dan kloroform.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian
diletakkan pada bak preparat.
2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya hingga terlihat
bagian-bagian dari cavum oris.
3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu
dengan air kemudian dicabuti.
4. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu
bagian carina sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati, karena akan
mengenai musculus pectoralis minor yang terletak dibawahnya.
5. Muscullus pectoralis mayor dibuka, kemudian
pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju kedepan yaitu pada daerah
kanan dan kiri basis sternum dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang
furcula.
6. Organ pencernaan dikeluarkan dari perut merpati
sehingga sistem genetalinya dapat dilihat.
B. Pembahasan
Klasifikasi Columba domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Columbiforme
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Species : Columba domestica
Badan merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus, dan
cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh, mata, membrana niktitans, lubang telinga
luar dan externa yang terdapat sepasang terletak pada pangkal paruh. Belakang
lubang ini terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang dapat membuka
dan menutup lubang hidung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuhanda (1982) yang
menyatakan bahwa badan burung merpati (Columba domestica) terbagi atas caput,
cervix, dan cauda.
Menurut pernyataan Djuhanda (1982), berdasarkan letaknya, bulu terbagi
menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices dan retrices. Remiges berupa bulu besar
yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang. Tectrices
berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Retrices adalah bulu-bulu ekor,
bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan
strukturnya, bulu bulu terbagi menjadi 3 macam, yaitu : plumae, plumulae dan
filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Plumulae
mempunyai calamus yang pendek, tidak mempunyai vexillum karena terdapat
radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja.
Plumulae, merupakan bulu yang lebih kecil dari plumulae, mempunyai
calamus yang pendek, vexillumnya tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae,
disebut juga bulu rambut karena bentuknya seperti rambut yang hanya dibangun oleh
calamus dan rami. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hildebrand (1983) yang
menyatakan bahwa burung umumnya memiliki kulit tipis, mengandung keratin yang
sedikit sekali. Struktur tambahan dari kulit adalah yang mengalami penandukan
secara kuat. Bagian bawah dari kaki dan jari ditutupi oleh sisik tanduk.
Djuhanda (1982), menyatakan cakar disusun oleh kepung cakar atau unguis
yang konveks, terletak di bagian dorsal yang runcing pada ujungnya. Bagian ventral
terdapat sol cakar atau sub unguis, bentuknya konkaf dan tidak sekeras unguis.
Kedua struktur ini meliputi kedua tulang ruas jari yang terujung (distal phalax). Baik
unguis maupun sub unguis di bagian ujung akarnya menjadi makin tebal. Bagian
basal dari cakar dibatasi oleh oleh lipatan kulit berbentuk cincin, dengan demikian
bagian basal yang lemah ini menjadi terlindung.
Sistem pencernaan pada burung merpati menurut Walter and Sayles (1959),
terdiri dari oeshophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar
menjadi tembolok, sedangkan lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan
lambung otot. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan
distalnya terdapat pankreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal
yang membawa empedu dari hati langsung ke dalam saluran pencernaan. Jejunum
dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, batas bagian-bagiannya tidak nyata,
rectum adalah usus kasar yang bermuara di kloaka. Menurut Jasin (1989), truncus
digestivus dari Columba domestica terdiri dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang
pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu
tempat sementara, dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas
bagian yang halus dan terakhir adalah rectum dan kloaka.
Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trachea yang melanjut
sebagai dua buah bronchi pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan
kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median).
Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi
(Brotowijaya, 1990).
Mekanisme pernapasan pada burung ada dua yaitu pernapasan waktu istirahat
dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars
vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat
digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase inspiratiodan
fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus interclavicularis dan
saccus axillaries. Apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus
interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya (Radiopoetro, 1977).
Sistem genitalia pada merpati jantan (Columba domestica) tersusun dari testis
yang terdapat sepasang terletak ventro lateral dari ginjal, dan ductus defferens
merupakan saluran sperma ke kloaka. Hal ini sesuai dengan pernyatan Brotowijoyo,
(1990) bahwa alat genitalia pada burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis
dan ductus defferens yang menyalurkan sperma ke kloaka. Organ kelamin betina
terdiri dari ovarium, osteum tuba dan saluran oviduct.
Menurut Radiopoetro (1977), perkembangbiakan aves bersifat ovipar yaitu
bertelur. Proctodea (bagian cloaca yang paling ujung caudal) dari kedua jenis burung
ditempelkan kuat-kuat pada waktu kopulasi, sehingga sperma yang keluar pada saat
ejakulasi langsung masuk ke dalam proctodeum yang betina, untuk kemudian menuju
ke oviduct.
Sistem peredaran darah pada aves menurut Rizal (2008), Peredaran darah
burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh
darah. Jantung burung berbentuk kerucut dan berbungkus selaput perikardium.
Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang
dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena.
Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang
bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang member darah ke bagian kepala, otot
terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus
aortikus yang menuju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi).
Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke
arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh yang keluar
dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru-paru) yang
kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Jantung ( Cor ) pada merpati terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua atrium
dan dua ventriculus. Tidak mempunyai sinus venosus. Kedua atrium dan kedua
ventriculus tersebut masing-masing telah mempunyai septum atriorum dan septum
ventriculorum yang sempurna. Ventriculus dexter, keluar arteri pumonalis, yang
bercabang dua menjadi arteri pulmonalis sinister dan arteri pulmonalis dexter. Keluar
pembuluh besar dari ventriculus sinister yaitu arcus aorta yang kemudian bercabang
3; aorta anonyma dextra, aorta anonyma sinistra dan aorta dorsalis yang langsung
berjalan ke caudal. Aorta anonyma dextra dan sinistra, masing-masing akan
bercabang lagi menjadi ; arteri carotis communis yakni menuju ke daerah kepala,
arteri subclavia yaitu menuju ke daerah ketiak dan arteri pectoralis yang menuju ke
musculus pectoralis major. Vena cava superior sinistra dan dextra masuk kedalam
atrium dextrum. Tiap-tiap vena cava superior sebelum masuk dalam atrium dextrum
menerima empat buah vena ; vena jugularis yaitu dari daerah kepala, vena subclavia
dari anggota muka, vena pectoralis dari musculus pectoralis dan vena cava inferior
dari bagian caudal badan. Vena pulmonalis masuk kedalam atrium sinistrum, di sini
masih terdapat sistem portae hepatis,tetapi sistem portae renalis sudah tidak ada
(Radiopoetro, 1986).
Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat, tertutup
oleh peritoneum (retropetrional). Ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit
menuju ke cauda dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis
akan disaring secara filtrates. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama
berupa urea akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Kimball,1992).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Burung merpati (Columba domestica) merupakan kelas aves yang
tubuhnya terbagi atas caput, cervix, truncus, dan cauda.
2. Bulu pada merpati berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu remigres, rectrises, tectrices.
3. Sistem pencernaan pada merpati (Columba domestica) terdiri dari
oesophagus, lambung, pylorus, duedonum, jejunum, ileum, rectum, dan kloaka.
4. Sistem genetalia (Columba domestica) terdiri dari testis, ductus defferens
yang berfungsi menyalurkan sperma ke kloaka.
5. Sistem respirasi pada burung merpati (Columba domestica) yaitu trachea,
paru-paru yang dilengkapi dengan knatong udara yang berjumlah 9 buah terdiri
dari 4 buah berpasangan dan 1 buah median.
6. Berkembang biak dengan cara bertelur.
7. Sistem ekskresinya berupa ren yang relatif besar, berwarna merah coklat,
tertutup oleh peritoneum (retropetrional).
DAFTAR REFERENSI
Brotowijoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Hildebrand, M. 1983. Analisis Structur Vertebrata. Armico, Bandung.
Hildebrand, M. 1995. Analyst Of Vertebratae Stucture. John Wiley dan Sons Inc, New York.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Universitas. Sinar Jaya, Surabaya.
Kimball, J.W. 1992. Biologi. Erlangga, Jakarta
Radiopoetra, 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetra, 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetra, 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Rizal.2008. Sistem Perdaran Darah pada Vertebrata. http://www.crayonpedia.org/mw/6._Sistem_Peredaran_Darah_pada_Vertebrata_11.2.
Stoner, TI. 1957. General Zoologi. Kogakhusa Company, LTD, Tokyo.
Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 1959. Biology of the Vertebrates. The Macmilan Company, New York.
ANATOMI BURUNG MERPATI (Columba domestica)
Oleh :
Nama : Muhammad Rifqi ElnanzaNIM : B1J012188Rombongan : IVKelompok : 3Asisten : Sumartika Yimastria
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO
2013