pemasangan nasogastric tube-revisi

10
PANDUAN SKILL LAB BLOK 3.2 KELAINAN SISTEM DIGESTIVE “PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)” PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

Upload: elbert-riyan

Post on 12-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

pasang ngt

TRANSCRIPT

Page 1: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

PANDUAN SKILL LAB BLOK 3.2

KELAINAN SISTEM DIGESTIVE

“PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)”

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

TIU : Mahasiswa dapat melakukan pemasangan NGT secara legeartis.

TIK :

Mahasiswa mengetahui indikasi pemasangan NGT

Mahasiswa mengetahui kontraindikasi pemasangan NGT

Mahasiswa mengetahui komplikasi dari pemasangan NGT

Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan untuk pemasangan NGT

Mahasiswa dapat melakukan pemasangan NGT secara legeartis

DEFINISI

Nasogastric terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani. Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin,” nasus” untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani. “gaster” yang artinya the paunch(perut gendut) atau yang berhubungan dengan perut.

Nasogastric atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung.

INDIKASI

1. Pasien dengan distensi abdomen karena gas, darah dan cairan

2. Keracunan makanan atau minuman

3. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT

4. Persiapan sebelum operasi dengan anestesi umum

5. Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosis atau analisis isi lambung

KONTRAINDIKASI

Page 3: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

1. Pasien dengan trauma kepala, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture basis cranii

2. Pasien dengan riwayat striktur esophagus, varises esophagus

3. Pasien koma (merangsang muntah sehingga beresiko terjadi aspirasi pada saat pemasangan NGT

4. Pasien dengan gastric bypass surgery (mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan

JENIS-JENIS SELANG NGT

- Berdasarkan diameter:

1. Berdiameter kecil (8Fr – 12Fr), lunak, fleksibel, sering digunakan untuk pasien yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu

2. Berdiameter besar (16Fr – 18Fr), kurang fleksibel, lebih kaku, digunakan untuk pemberian obat, dekompresi/ pengurangan tekanan udara lambung, untuk feeding jangka pendek (biasanya kurang dari 1 minggu)

KOMPLIKASI NASOGASTRIC TUBE (NGT)

1. Komplikasi mekanis

a. selang NGT tersumbat

b. dislokasi dari selang NGT (karena fiksasi yang tidak kuat)

2. Komplikasi pulmonal

Misalnya aspirasi karena pemberian NGT feeding yang terlalu cepat

3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan NGT

a. Menyerupai jerat

b. Menyerupai simpul

c. Apabila selang NGT masuk ke duodenum atau jejunum bias langsung menimbulkan diare

4. Komplikasi yang disebabkan zat nutrisi

Page 4: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

- Sarung tangan (handscoen)

- Xylocain gel

- Spuit 10 cc

- Stethoscope

- Klem

- Plester dan gunting

- Kain kassa

- Bengkok

- Selang nasogastrik (ukuran tergantung kebutuhan pasien)

CARA MELAKUKAN:

1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien

3. Bantu pasien untuk posisi Fowler

4. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu lubang

hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan

mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas. Periksa adakah

infeksi dll

5. Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.

6. Persiapkan tissue dalam jangkauan.

7. Cuci tangan dan atur peralatan

8. Gunakan sarung tangan

Page 5: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

9. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.

Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar

slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke procsessus xipoideus

10. Mengolesi ujung selang dengan jelly sesuai panjang yang akan dipasang

11. Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang

paling bersih

12. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan kepala

dan leher lurus dan membuka mulut.

13. Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan pasien

untuk menekuk kepala ke depan dan menelan.

14. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa

memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau slang menggulung di tenggorokan,

tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong

pasien untuk bernafas dalam

15. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan

insersi selang dan periksa penempatannya:minta pasien membuka mulut untuk melihat

slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit

sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung

dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.

16. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1

inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung,

kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang.

17. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. Pita karet dapat Digunakan

untuk memfiksasi slang.

Catatan :

Posisi Fowler : Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat ) , lutut boleh ditekuk atau lurus.

Ada 3 jenis posisi fowler :

Page 6: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

High Fowler : Kepala pasien diangkat 80 – 90 derajat

Semi Fowler : Kepala pasien diangkat 30 – 45 derajat

Low  Fowler : Kepala pasien diangkat < 30 derajat

 

Referensi:- Dornan T, O’Neill P. Core Clinical Skill for OSCE’s in Medicine. Elsenier:UK.20

Page 7: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

CHECKLIST PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

Nama:NIM :

No. KRITERIA SKOR

0 1 2 3

1. Pemeriksa memberikan salam dan memperkenalkan diri.

2 Pemeriksa menerangkan secara singkat pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta izin pada pasien sebelum melakukan pemeriksaan (Inform consent)

3 Pemeriksa berada disebelah kanan pasien.

4 Meminta pasien untuk duduk atau berbaring dengan posisi fowler atau semi fowler (jika tidak ada kontraindikasi)

5 Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (selang NGT,spuit,klem,plester, jelly,dll)

6 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

7 Mengukur panjang NGT dan memberi tanda dengan plester(dari ujung hidung ke daun telinga dan dari daun telinga ke prosessus xipoideus)

8 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang NGT yang akan dipasang

9 Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan masukkan perlahan-lahan ujung NGT melalui hidung yang bersih sampai tanda plester(bila pasien sadar menganjurkan untuk

Page 8: Pemasangan Nasogastric Tube-revisi

menelan ludah berulang-ulang)

10 Periksa penempatan NGT dengan menyuruh pasien membuka mulut untuk melihat selang NGT.

11 Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara:aspirasi NGT dengan spuit atau memasukan udara 10cc sambil di auskutasi di region lambung atau memasukan kedalam gelas berisi air

12 Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan dengan tujuan pemasangan

13 Melakukan fiksasi NGT didepan hidung dan pipi

NILAI

Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tetapi salah2 = dapat melakukan dengan benar tapi tidak berurutan3 = dapat melakukan dengan benar dan berurutan

Untuk no.1 dan 30= tidak melakukan1= dapat melakukan