pemaparan peraturan kekarantinaan pertanianrakorfal.com/2018/lampiran 7 karantina pertanian...
TRANSCRIPT
RAPAT KOORDINASI
KOMITE NASIONAL FASILITASI (FAL)UDARA DENGANKOMITE FASILITASI BANDAR UDARA SELURUH INDONESIA
KE IX, Surabaya, 24 – 25 Oktober 2018
PEMAPARAN PERATURAN KEKARANTINAAN PERTANIAN
PENDAHULUAN
Kondisi saat ini, Indonesia telah berhasil meningkatkan produksi-provitas
beberapa produk pertanian (padi, jagung, kedele)
Untuk menjaga dan mempertahankan ketersediaan pangan, Indonesia perlu
menjaga kelestarian plasma nutfah dari: Ancaman Hama & Penyakit
Badan Karantina Pertanian berperan aktif dalam memproteksi pertanian
Indonesia dari Ancaman Hama & Penyakit hewan dan tumbuhan, serta dalam
mendukung akselerasi ekspor produk produk pertanian.
Ancaman Hama & Penyakit dapat berasal dari: lalu lintas perdagangan hewan,
tumbuhan, dan produknya (importasi, barang tentengan penumpang) melalui
sarana transportasi, misalnya Pesawat Udara
14 Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)(Permentan Nomor 3238 Tahun 2009)
805 Jenis Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) (Permentan Nomor 51 Tahun 2015)
100 Jenis Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)(Permentan Nomor 55 Tahun 2016)
DAFTAR KETENTUAN/PERATURAN PERKARANTINAAN TERKINI
PERMENTAN
17/PERMENTAN/KR.120/5/2017: DOKUMEN KARANTINA HEWAN
37/KPTS/PK.210/1/2017: PENUTUPAN PEMASUKAN UNGGAS DAN PRODUK UNGGAS DARI NEGARA BELANDA, JERMAN, DAN PERANCIS KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
38/KPTS/PK.210/1/2017: PENUTUPAN PEMASUKAN UNGGAS DAN PRODUK UNGGAS DARI NEGARA AUSTRIA, DENMARK, FINLANDIA, HUNGARIA, KROASIA, POLANDIA, ROMANIA, RUSIA, SWEDIA, SWISS DAN UKRAINA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
08/PERMENTAN/KR.100/3/2017: TATA CARA TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA DI PUSAT LOGISTIK BERIKAT
646/KPTS/KR.040/K/05/2017: REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA AUSTRALIA
647/KPTS/KR.040/K/05/2017: PERUBAHAN LAMPIRAN I KEPMENTAN NO. 278/2016 TENTANG REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA INDIA
614/KPTS/KR.040/K/4/2017: PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN II KEPMENTAN NO. 977/2016 TENTANG REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA MESIR
1221/Kpts/KR.040/07/2017: PERUBAHAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN ATAS KEPMENTAN NO. 723/2016 TENTANG REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA AUSTRIA
1222/KPTS/KR.040/07/2017: PERUBAHAN LAMPIRAN I KEPMENTAN NO. 1596/2016 tentang REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA BRASIL
1596/KR.040/K/08/2017: PERUBAHAN LAMPIRAN I KEPMENTAN NO. 977/KPTS/KR.040/L/7/2016 tentang REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA MESIR
1961/KPTS/KR.120/K/11/2017: PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP BAHAN BIOLOGI
1962/KPTS/KR.120/K/11/2017: PEDOMAN DESKRIPSI DAN KATEGORISASI RISIKO BAHAN BIOLOGI
1866/Kpts/KR.130/K/10/2017: PERUBAHAN LAMPIRAN I ATAS KEPMENTAN NO. 279/KPTS/ KR.130/L/2/2016 tentang REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA ARGENTINA
2205/KPTS/KR.120/K/12/2017: PEDOMAN TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN PRODUK HEWAN DI DALAM WILAYAH NEGARA RI
95/KPTS/KR.050/1/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA ARGENTINA
96/KPTS/KR.050/1/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA AFRIKA SELATAN
322/KPTS/KR.050/5/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA JEPANG
89/KPTS/PP.340/1/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA SELANDIA BARU
35/Kpts/KR.050/1/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA AMERIKA SERIKAT
34/KPTS/KR.050/1/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA KANADA
101/KPTS/KR.040/K/1/2018: PERUBAHAN LAMPIRAN I KEPMENTAN NO.881/KPTS/KR.040/L/6/2016 tentang REGISTRASI LABORATORIUM PENGUJI KEAMANAN PSAT NEGARA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
308/KPTS/KR.050/4/2018: PENGAKUAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PSAT NEGARA AUSTRALIA
31/PERMENTAN/KR.010/7/2018: PERUBAHAN KEDUA ATAS PERMENTAN NO. 93/PERMENTAN/OT.140/12/2011 tentang JENIS ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA
35/PERMENTAN/KR.020/8/2018: PERUBAHAN KETIGA ATAS PERMENTAN NO. 94/PERMENTAN/OT.140/12/2011 tentang TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENYAKIT TUMBUHAN KARANTINA
KERJASAMA KARANTINA PERTANIAN DENGAN
INSTITUSI TERKAIT
Keputusan Bersama Dirjen Bea dan Cukai, Kepala Barantan, Sekjen Kelautan dan Perikanan Tahun 2005 tentang Tatalaksana Pelayanan dan Pengawasan Impor dan Ekspor Komoditi Wajib Periksa Karantina.
Perjanjian Kerjasama antara Barantan dengan PT. Pos Indonesia (PERSERO) dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (ASPERINDO), Tahun 2010 tentang Pelaksanan Tindakan Karantina Terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina Serta Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang Berasal dari Barang Impor, Ekspor, dan Antar Area yang Dikirim Melalui Pos dan/atau Jasa Titipan.
Nota Kesepahaman antara Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag dengan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, BPOM, dan Barantan Tahun 2013 tentang Kerjasama Pengawasan Barang untuk Produk Non Pangan, Pangan Olahan, dan Pangan Segar.
.
Perjanjian Kerjasama (PK) antara Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Barantan Tahun 2015 tentang Penyediaan Akses Internet dalam Rangka Mendukung Pelayanan Karantina Pertanian
PK antara Barantan dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Tahun 2015 diperpanjang Tahun 2016 diperpanjang lagi Tahun 2017, tentang Dukungan Operasional Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan serta Pengawasan Keamanan Hayati di Wilayah Perbatasan Darat antar Negara.
PK antara Kepala Barantan dengan Deputi Bidang Pengkajian Persandian Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Certificate Authority Sebagai Sarana Pengamanan Pertukaran Data dan Informasi Dalam Sistem E-Cert Sanitary and Phytosanitary
Perjanjian Kerjasama (PK) antara Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan dengan Kepolisian Negara RI Tahun 2018 tentang Pengawasan Pengamanan dan Penegakan Hukum di Bidang Karantina Hewan, Tumbuhan, dan Keamanan Hayati
Kesepakatan Bersama antara Barantan dan Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2018 tentang Pemanfaatan Iradiasi di Bidang Karantina Hewan, Tumbuhan, dan Kemanan Hayati.
PK antara Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Barantan dan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan Tahun 2018 tentang Pemanfaatan Iradiasi dalam Pemenuhan Persyaratan Fitosanitari.
Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dengan BPOM, Barantan, Badan Ketahanan Pangan, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, BKIPM, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen DAGLU, Ditjen DAGRI Tahun 2016 tentang Pengawasan Barang yang Dilarang, Diawasi, dan/atau Diatur Tata Niaganya di Tempat Pemasukan dan Pengeluaran serta Pengawasan Barang Beredar di Pasar.
Barantan dengan PT Garuda Indonesia sedang menyusun Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Public Awareness Perkarantinaan Melalui Jasa Angkutan Udara
Usulan kerjasama dengan:
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub; PT.
Angkasa Pura; Otoritas Bandara
WASPADA ….. !!!TERHADAP PENYEBARAN OPTK/HPHK
Media pembawa HPHK/OPTK berupa alatangkut pesawat udara, komoditas pertanian,barang, kargo, kontainer, termasuk barangterbawa melalui orang/penumpang.
BERASAL DARI NEGARA ENDEMIS MENDAPAT PERLAKUAN KHUSUS
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan
dan Tumbuhan bertujuan :
a. mencegah masuknya HPHK, HPIK, OPTK dari luar negeri ke dalam
wilayah negara Republik Indonesia
b. mencegah tersebarnya HPHK, HPIK, OPTK dari suatu area ke area
lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia
c. mencegah keluarnya HPHK dari wilayah negara Republik Indonesia
d. mencegahnya keluarnya HPI dan OPT tertentu dari wilayah negara
Republik Indonesia apabila negara tujuan menghendakinya
UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Pasal 67 – 95):
Pasal 67 (2): Keamanan Pangan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia
Pasal 89: Setiap Orang dilarang memperdagangkan Pangan yang tidak sesuai
dengan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan yang tercantum dalam label
Kemasan Pangan
Pasal 90 (1): Setiap Orang dilarang mengedarkan Pangan tercemar;
Pasal 93: Setiap Orang yang mengimpor Pangan untuk diperdagangkan wajib
memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan.
KETERKAITAN BADAN KARANTINA PERTANIAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BANDAR UDARA
Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
Kegiatan Pemerintah di Bandar Udara (Bagian 6, Paragraf 1, Pasal226: (1) Kegiatan pemerintahan meliputi: Pembinaan kegiatanpenerbangan, kepabeanan, keimigrasian dan kekarantinaan. (3) Fungsi kepabeanan, keimigrasian dan kekarantinaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
Annex 9- Facilitation Chapter 6. C. Facilities required for implementation of public health, emergency medical relief, and animal and plant quarantine measures. 6.35. Each contracting state, in cooperation with airport operators, shall ensures the maintenance of public health, including human, animal and plant quarantine at international airports.
KETERKAITAN BADAN KARANTINA PERTANIAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BANDAR
UDARA
Annex 9- Facilitation Chapter 6. C. Facilities required for implementation of public health, emergency medical relief, and animal and plant quarantine measures.
6.40. Each contracting state, in cooperation with airport and aircraft operators, shall ensures that a safe, sanitary and efficient system in instituted, at international airports, for the removal and disposal of all waste, waste water and other matters dangerous to the health of persons, animals or plants in compliance with the International Health Regulation (2005), and relevant guidelines of WHO, FAO and national airport regulations.
Dukungan Fasilitas Karantina Pertanian dalamlayanan Barang dan Penumpang:
Gedung Kantor, Instalasi Tindakan Karantina, Counter layanan,
Pemanfaatan X-Ray Scanner
Quarantine bin – Limbah berbahaya dari pesawat terbang
Fasilitas informasi atau layanan karantina pertanian
Ruang isolasi pemeriksaan barang berbahaya
Tempat/meja pemeriksaan komoditas wajib periksa karantina
Incenerator untuk pemusnahan media pembawa terlarang
Mobilitas operasional (kendaraan petugas dan kendaraanpengamanan khusus)
Petugas teknis yang terlatih dan petugas administrasi
USULAN PENYEMPURNAAN
LAYANAN KARANTINA PERTANIAN
Penggunaan X-Ray Scanner bersama Customs/Security
Penyediaan Quarantine bin untuk pengamanan limbahberbahaya
Penyediaan informasi kepada penumpang bersifatbimbingan dan layanan (bebas dari bayaran pasangiklan/promosi)
Penyediaan Formulir Deklarasi terhadap Media PembawaOPTK/HPHK --- EFFISIENSI LAYANAN
Counter layanan di arrival hall (ruang kerja)
Penyediaan lahan untuk instalasi karantinasementara (laboratorium, rumah kaca, kandanghewan)
Penyediaan incenerator untuk pemusnahan media pembawa terlarang (bervariasi dari buang sampahterbuka hingga incenerator)
Penyediaan fasilitas isolasi terhadap pesawatterkontaminasi benda berbahaya HPHK/OPTK, bio-terroris.
KEGIATAN YANG DIUSULKAN
a. Memasukkan video kecil terkait public awareness
tentang potensi bahaya membawa barang
tentengan (hewan, tumbuhan, dan produknya) pada
penumpang pesawat udara ke Indonesia.
b. Insert pengumuman yang diumumkan oleh Awak
Cabin Garuda Indonesia yang intinya dilarang
membawa produk makanan, buah segar, sayuran
segar ke dalam wilayah RI, dan jika telah membawa
dimohon kesadarannya untuk membuang
sampah/limbah di tempat pembuangan yang telah
ditetapkan karantina yang terdapat di jalur terdekat
dari jalan clearance penumpang.
c. Barantan mengusulkan agar instalasi Quarantine Bin di jalur dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- di jalur terdekat dengan jalan keluar penumpang
pesawat
- di jalur lorong, dengan space jalan yang belum lebar
- di titik atau spot di dekat kamar mandi (toilet),
sehingga terlihat jelas oleh penumpang
- di dekat imigrasi clearance
d. Penempatan Quarantine Bin (sampah karantina) pada
jalur terdekat penumpang yang turun dari pesawat
terbang
e. Manajemen sampah yang dibuang di Quarantine Bin.
Badan Karantina Pertanian memiliki peran penting dalam menjaga dan
mempertahankan ketersediaan pangan, Indonesia perlu menjaga
kelestarian plasma nutfah dari ancaman ancaman hama dan penyakit
hewan dan tumbuhan.
Pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ancaman hama
dan penyakit hewan dan tumbuhan masih kurang (misalnya penumpang
pesawat terbang yang membawa barang tentengan berupa hewan,
tumbuhan, dan produknya).
Badan Karantina Pertanian memiliki keterkaitan dengan K/L lainnya
dalam hal penyelenggaraan kegiatan di Bandar Udara dalam upaya
optimalisasi pelaksanaan tupoksi.
Badan Karantina Pertanian berinisiasi perlu melakukan kerjasama
dengan K/L terkait untuk meningkatkan public awareness yang
menggunakan jasa maskapai penerbangan.
PENUTUPKESIMPULAN
WILAYAH KERJA BARANTAN
Barantan terdiri atas : 52 UPT di seluruh Indonesia
- 5 Balai Besar
- 45 Balai Kelas I dan II, Stasiun Kelas I dan II
- 1 Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP)
- 1 Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP)