pemantauan pertumbuhan balita

9
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA I. PENDAHULUAN A. Syarat- Syarat Pengukuran 1. Tinggi Badan - Sewaktu diukur tidak boleh memakai alas kaki seperti sepatu, sandal, dsb. Juga tidak memakai penutup kepala seperti topi atau kerudung. - Posisi badan tegak lurus atau posisi siap dan bebas, serta membelakangi dinding dimana bagian belakang dari tubuh menempel di dinding/bidang yang datar dengan rapat dan alat pengukur berada tepat di tengah kepala. - Periksalah alat yang digunakan dalam keadaan stabil dan pastikan alat tidak rusak. 2. Berat Badan - Sewaktu diukur tubuh dalam keadaan bebas tidak menggunakan sepatu sandal, dsb. Juga sesuatu yang dapat membebani tubuh seperti menggunakan tas dsb. - Posisi badan tegak lurus atau posisi siap dan bebas. - Periksalah alat yang digunakan dalam keadaan stabil dan pastikan alat tidak rusak. B. Alat dan Bahan 1. Tinggi Badan : - Microtoice - Pita meteran 2. Berat Badan : - Platform balance scale - Spring balance scale C. Cara Pengukuran 1. Tinggi Badan:

Upload: annisa-indayani

Post on 08-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

I. PENDAHULUAN

A. Syarat- Syarat Pengukuran

1. Tinggi Badan- Sewaktu diukur tidak boleh memakai alas kaki seperti sepatu, sandal, dsb. Juga tidak

memakai penutup kepala seperti topi atau kerudung.- Posisi badan tegak lurus atau posisi siap dan bebas, serta membelakangi dinding

dimana bagian belakang dari tubuh menempel di dinding/bidang yang datar dengan rapat dan alat pengukur berada tepat di tengah kepala.

- Periksalah alat yang digunakan dalam keadaan stabil dan pastikan alat tidak rusak.2. Berat Badan

- Sewaktu diukur tubuh dalam keadaan bebas tidak menggunakan sepatu sandal, dsb. Juga sesuatu yang dapat membebani tubuh seperti menggunakan tas dsb.

- Posisi badan tegak lurus atau posisi siap dan bebas.- Periksalah alat yang digunakan dalam keadaan stabil dan pastikan alat tidak rusak.

B. Alat dan Bahan

1. Tinggi Badan : - Microtoice

- Pita meteran

2. Berat Badan : - Platform balance scale

- Spring balance scale

C. Cara Pengukuran

1. Tinggi Badan:

- Dengan bantuan ibu, baringkan anak di permukaan keras yang rata dengan memegang punggung anak dengan satu tangan di bagian bawah badan dengan tangan lainnya. Dengan perlahan-lahan turunkan anak ke atas permukaan keras tersebut dengan bagian kaki menempel di bagian bawah papan ukur.

- Mintalah ibu untuk berlutut di sebelah alat ukur menghadap alat ukur agar anak lebih tenang.

- Pegang kepala anak dari kedua arah telinganya. Dengan menggunakan tangan secara nyaman dan lurus, tempelkan kepala anak ke bagian atas papan ukur sehingga anak dapat memandang lurus ke arah depan. Garis pandang anak harus tegak lurus dengan tanah.

Page 2: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

- Pastikan anak berbaring di atas permukaan keras.Tempatkan tangan kiri anda di ujung tulang kering anak ( sedikit diatas sendi mata kaki) atau pada lututnya.Tekanlah dengan kuat ke arah permukaan keras.

- Dengan menggunakan tangan kanan anda, geserkan alat pengukur ke arah kepala anak. Pastikan anda menekan rambut anak. Jika posisi anak sudah betul, baca dan catatlah hasil pengukuran.

2. Berat Badan

- Jika anak belum bisa berdiri, maka minta ibu/pengasuh untuk menggendong tanpa selendang. Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah ibu dengan menggendong anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang.

- Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak menekuk, dan kepala tidak menunduk ke bawah. Sebisa mungkin bayi/anak dalm keadaan tenang ketika ditimbang.

- Setelah ibu berdiri dengan benar, secar otomatis alat timbang akan menunjukkan hasil penimbangan digital. Mintalah ibu tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan pewawancara harus segera mencatat hasil penimbangan tersebut.

- Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa menggendong anak.- Atau bisa juga dengan menggunakan alat penimbang khusus bayi.

D. Kartu Menuju Sehat

- KMS adalah kartu yang membuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun.

- KMS juga dapat diartikan sebagai ‘raport’ kesehatan gizi balita.

Manfaat KMS adalah:

- Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI.

- Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.- Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan

penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatn dan gizi.

Page 3: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

II. PENGAMATAN

A. Kegiatan Pengukuran

1. Penimbangan

- Alat yang digunakan adalah spring balance scale dan timbangan tidur khusus bayi- Alat yang digunakan sudah terpasang dengan baik dan berfungsi dengan baik- Bayi diletakkan diatas timbangan tidur khusus bayi oleh ibu/bidan. Usahakan bayi

dalam keadaan tenang. Kemudian bacalah hasil penimbangan dengan benar.

2. Pengukuran Panjang/Tinggi Badan

- Alat yang digunakan adalah papan ukur yang memang disiapkan untuk anak yang belum bisa berdiri

- Alat yang digunakan sudah terpasang dan berfungsi dengan baik- Bayi diletakkan diatas papan ukur dibantu oleh ibu. Pastikan seluruh bagian badan

anak rapat ke papan ukur. Ibu dan bidan bekerja sama dengan baik dan bacalah hasil pengukuran panjang badan.

B. Memplotting pada KMS

- Pertama tentukan titik sesuai umur dan berat badan anak sesuai dengan perhitungan dan pengukuran kemudian plot menggunakan pulpen/spidol.

- Setelah itu, hubungkan titik/plot dengan menarik garis yang telah didapatkan di setiap bulannya.

C. Interpretasi Status Pertumbuhan sesuai dengan KMS

Dengan membandingkan berat badan bulan ini dengan bulan lalu dapat diketahui hasil penimbangan saat ini garis pertumbuhan naik, tidak naik, atau di bawah garis merah (BGM).

D. Intervensi

1. Jika garis pertumbuhan naik, diberikan pujian serta nasehat agar meneruskan cara pemberian makanan kepada anaknya.

2. Jika garis pertumbuhan tidak naik:- Timbangan tidak naik 1 kali (1T), tanyakan riwayat makan dan penyakitnya,

kemudian berikan nasehat makanannya. Berikan motivasi agar bulan depan naik BB nya.

- Timbangan tidak naik 2 kali (2T), tanyakan riwayat makanan dan penyakitnya kemudian berikan nasehat makanannya. Apabila anak kelihatan sakit segera dikirim ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain.

- Timbangan tidak naik 3 kali (3T), anak dirujuk ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain.

Page 4: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

3. Jika garis pertumbuhan di bawah garis merah (BGM), anak harus segera dirujuk ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain.

- Jika tanda klinis (-), berikan makanan tambahan pemulihan (PMT-Pemulihan)- Jika tanda klinis (+), lakukan 10 langkah tata laksana gizi buruk dan obati jika ada

penyakit penyerta.

Page 5: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

III. KAJIAN KASUS

Tanggal Kunjungan : Rabu, 21 juni 2014

Pasien 1

Nama : An. Azzahra

Tanggal lahir : 21 Desember 2013

BB : 5 kg

PB : 82 cm

Umur : 6 bulan

Alamat :

Dari hasil KMS yang didapatkan, status pertumbuhan anak di bawah garis merah

(BGM). Hal ini dapat ditangani dengan memberikan makanan tambahan pemulihan

atau jika ditemukan tanda klinis yang berarti bisa di lakukan 10 tata laksana gizi

buruk.

Page 6: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

Pasien 2

Nama : An. Zaskia

Tanggal lahir : 29 September 2012

BB : 10 kg

PB : 100 cm

Umur : 1 tahun 8 bulan

Alamat :

Dari hasil KMS yang didapatkan, status pertumbuhan anak baik atau naik. Hal ini harus diberikan pujian serta nasehat agar meneruskan cara pemberian makanan kepada anaknya.

Page 7: PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

LAMPIRAN