pemanfaatan teater kolam sebagai melakukan aktivitas non akademik

Upload: moza

Post on 01-Mar-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemanfaatan Teater Kolam Sebagai Melakukan Aktivitas Non Akademik

TRANSCRIPT

PEMANFAATAN TEATER KOLAM SEBAGAI TEMPAT MELAKUKAN AKTIVITAS NON-AKADEMIK PADA SORE HARI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKTUGAS AKHIR SEMESTER MATAKULIAH PRAKTIKUM METODE KUALITATIF

Disusun oleh :Moja Tania (1206216166)

DEPARTEMEN GEOGRAFIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS INDONESIA2014

BAB IPendahuluan1.1. Latar BelakangDefinisi mahasiswa menurut KBBI (Kamisa, 1997) merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi. Montgomery dalam Papalia dkk (2007) menjelaskan bahwa perguruan tinggi atau universitas dapat menjadi sarana atau tempat untuk seorang individu dalam mengembangkan kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih keterampilan verbal dan kuantitatif, berpikir kritis, dan moral reasoning. Dalam melakukan kegiatan sehari-harinya didalam kampus, mahasiswa bukan hanya berhubungan dengan hal-hal yang berbau akademis seperti perkuliahan, menjadi asisten lab, dan lain-lain. Tetapi mahasiswa juga pasti melakukan hal yang non-akademis seperti berorganisasi, mengikuti kepanitiaan, sekadar berkumpul bersama teman-temannya, sharing-sharing, dan lainnya. Kegiatan non-akademis sangat perlu adanya karena kegiatan akademis berfungsi agar otak kanan (seni, kreativitas, dll) dan otak kiri manusia (akademis) berjalan seimbang. Kegiatan non-akademis dapat dilakukan pada sela-sela jam kuliah atau pada saat selesai kuliah agar tetap tidak mengganggu kepentingan kuliah. Kegiatan non-akademis banyak bentuknya seperti yang telah disebutkan diatas, dan biasanya kegiatan non-akademis ini bersifat tidak formal, tidak menetap, tetapi akan lebih terbuka dan lebih ikatan emosi yang ditimbulkan jauh lebih kuat dibandingkan pada kegiatan yang formal. Masing-masing mahasiswa mempunyai karakteristik dan kepentingan yang berbeda-beda sesuai dengan passion mereka. Bagi mahasiswa tipe aktivis kampus, mereka akan lebih senang menghabiskan waktu di sela perkuliahannya untuk aktif dalam suatu organisasi maupun kepanitiaan. Bagi mahasiswa yang biasanya pendiam atau yang punya sifat kuliah-pulang-kuliah-pulang, mereka akan lebih senang menghabiskan waktu selesai perkuliahannya untuk langsung pulang kerumah tanpa bersosialisasi dengan teman-temannya terlebih dahulu. Sementara untuk mahasiswa yang bukan tipe aktivis atau yang lebih sering dibilang tipe anak tongkrongan mereka akan lebih senang menghabiskan waktu di sela perkuliahannya hanya untuk berkumpul dengan teman-temannya disuatu tempat yang mereka anggap nyaman. Suatu tempat dikatakan nyaman karena mempunyai daya tarik tersendiri baik itu aksesibilitas lokasinya, ataupun fasilitas yang terdapat pada tempat tersebut.

1.2. Ruang Lingkup Wilayah PenelitianPenelitian ini hanya dilakukan di sekitar Teater Kolam FISIP UI, pada periode waktu dari bulan September hingga Oktober 2014.

1.3. Rumusan Masalah Aktivitas non-akademis apa sajakah yang dilakukan di Teater Kolam FISIP tersebut? Bagaimana Teori Faktor Pembentuk Lokasi (faktor aksesibilitas, faktor daya tarik, dan faktor kondisi sosial) mempengaruhi pemanfaatan Teater Kolam sebagai tempat untuk melakukan aktivitas non-akademis?

1.4. Tujuan PenelitianTujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk : Mengetahui bagaimanakah pemanfaatan Teater Kolam sebagai ruang terbuka di FISIP UI untuk melakukan kegiatan non-akademis Mengetahui bagaimana teori faktor pembentuk lokasi mempengaruhi pemanfaatan Teater Kolam untuk melakukan aktivitas non-akademis.

1.5. Keterkaitan dengan GeografiDalam pembuatan makalah ini, penulis memilih judul seperti diatas karena dalam penelitian ini dapat digunakan konsep teori faktor pembentuk lokasi. Konsep pembentuk lokasi itu sendiri terdiri dari faktor aksesibilitas yaitu merupakan sutatu ukuran kenyaman atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dimana suatu lokasi dapat dilihat dari sistem jaringan jalan transportasi yang tersedia. Setiap lokasi geografis yang berbeda memiliki tingkat aksesibilitas yang berbeda hal ini disebabkan perbedaan kegiatan dari masing-masing tata guna lahan. Kemudian faktor daya tarik merupakan ciri khas dari suatu lokasi yang mampu menarik perhatian obyek-obyek yang berada disekelilinginya. Selanjutnya faktor kondisi sosial juga mempengaruhi adanya suatu lokasi karena semakin banyaknya orang semakin banyak kegiatan yang dilakukan. Dari konsep teori faktor pembentuk lokasi tersebut dapat dilihat apakah teori pembentuk lokasi tersebut sudah cukup mempengaruhi bagaimana pemilihan lokasi pada suatu tempat, pada hal ini yaitu pemanfaatan teater kolam sebagai tempat melakukan kegiatan non-akademis ini, apakah Teater Kolam ramai didatangi mahasiswa pada saat bukan jam kuliah lagi, karena daya tariknya yang mungkin letaknya bersebelahan dengan kantin Takor, dan aksesibilitasnya cukup baik terletak ditengah-tengah FISIP, dan kondisi sosial pada tempat tersebut, sebagai alasan pemilihan lokasi.

BAB IIMetodologi Penelitian2.1. Pengumpulan Data2.1.1. Langkah Pengumpulan DataKarena penelitian saya ini merupakan penelitian kualitatif, langkah pengumpulan data pada penelitian ini yaitu hanya mengumpulkan data primer yang berupa hasil observasi awal yang peneliti lakukan, wawancara mendalam (in depth interview) dari informan yang memenuhi kriteria informan yang sedang berada dilokasi tersebut. 2.1.1.1. Hasil Observasi Hasil observasi yang peneliti lakukan selama dua hari yaitu pada Hari Senin dan Selasa tanggal 15 16 September 2014. Observasi ini dilakukan pada waktu yang sama yaitu dipagi hari, pada hari Senin observasi dilakukan sekitar pukul 09.00 09.20, dan pada hari Selasa observasi dilakukan sekitar pukul 08.50 09.10. 2.1.1.2. Wawancara MendalamDalam penelitian kualitatif ini, sumber data primer yang utama adalah melakukan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai instrument utama. Wawancara mendalam ini dilkakukan untuk mendapatkan informasi-informasi terkait. Wawancara dilakukan dengan pembicaraan informal dengan tujuan agar mendapatkan trust dari informan. Wawancara dilakukan dengan awalnya memperkenalkan diri dan bertanya pertanyaan pengantar seperti identitas informan tersebut, kemudian baru masuk ke pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dapat pedoman wawancara.

2.1.2. Kriteria InformanDalam penelitian ini, demi akuratnya data yang diperoleh dari informan, maka penulis membuat kriteria informan sebagai berikut :1.) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI2.) Intensitasnya terbilang cukup intens untuk mengunjungi lokasi tersebut (minimal 2 kali dalam seminggu)3.) Mempunyai waktu untuk diwawancarai4.) Mengerti tentang tataruang di FISIP

2.1.3. Pedoman WawancaraAgar pada saat melakukan wawancara peneliti tidak bingung ingin menanyakan apa saja, dan tidak bertanya yang tidak ada hubungannya dengan judul penelitian, maka peneliti membuat daftar pedoman wawancara yang terlihat sebagai berikut : Identitas informan (Nama, fakultas, jurusan, angkatan) Setting sosial (lokasi, tanggal, aktor penelitian, kondisi lingkungan) Alasan pemilihan lokasi sebagai tempat untuk berkumpul bersantai Jenis perkumpulan yang diadakan (rapat, sharing bebas, berkumpul biasa, atau mengerjakan tugas) Intensitas penggunaan lokasi selama satu minggu Pemilihan waktu untuk berkumpul di lokasi penelitian Alasan pemilihan waktunya jika ada

2.2. Pengolahan DataData yang diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam akan diolah dalam bentuk verbatim, yaitu tabel percakapan antara pewawancara (penulis) dengan informan yang akan ditambah dengan kolom koding yaitu jawaban inti dari kalimat yang dijadikan pedoman wawancara yang diperoleh dari informan. Verbatim akan ditampilkan pada bab hasil dan pembahasan.

2.3. Analisis DataAnalisis data merupakan mengelompokkan, membuat suatu urutan, serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti. Analisia data yang dilakukan adalah dengan menafsirkan data yang telah dilakukan pengkodingan. Penafsiran yang dibuat mencakup data yang berkaitan dengan kondisi sekitar Teater Kolam FISIP UI. Saat melakukan analisis, diperlukan juga studi literatur untuk menunjang aktivitas analisis sehingga penafsiran terhadap data yang diperoleh dapat lebih mendalam. Studi literature yang digunakan yaitu dengan membaca teori tentang faktor pembentuk ruang

BAB IIIHasil dan Pembahasan3.1. HasilHasil yang didapat dari penelitian kualitatif ini adalah berupa hasil observasi pertama yang dilakukan peneliti, hasil wawancara peneliti dengan informan.Hasil ObservasiObervasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada hari Senin dan Selasa tanggal 15 dan 16 September 2014 pada pukul sekitar pukul 09.00 09.20 dan sekitar pukul 08.50 09.10. Hasil observasi yang didapat yaitu kondisi Teater Kolam dan sekitarnya sepi pada dua hari tersebut, dikarenakan waktu observasi yang sama yaitu di pagi hari. Kondisi sepi hanya ada sekitar 3-5 orang yang sedang berada dibawah pohon dekat Teater Kolam yang sedang melakukan aktivitasnya seperti berdiskusi dan bermain laptop. Kondisi yang sepi pada pagi hari ini membuat peneliti menspesifikasikan judul penelitian yaitu waktunya pada sore hari, karena pagi hari sepi dikarenakan mahasiswa FISIP sedang kuliah dan juga kondisi udara yang panas menyebabkan sepinya tempat ini sehingga walaupun ada mahasiswa yang sedang tidak kelas akan lebih memilih untuk berada ditempat yang tertutup.

Gambar 1. Kondisi Teater Kolam saat dilakukan observasi

Hasil WawancaraWawancara dilakukan pada Hari Senin tanggal 6 Oktober 2014. Informan yang saya pilih merupakan mahasiswa FISIP yang sedang tidak melakukan kegiatan apapun saat itu. Hasil wawancara dari infroman dituangkan dalam verbatim yang ditunjukkan oleh tabel dibawah dengan pertanyaan inti (yang akan dilakukan pengkodingan) berupa :

1. Kegiatan non-akademis apa saja yang dilakukan mahasiswa FISIP di Teater Kolam ?2. Mengapa seseorang memilih teater kolam sebagai tempat melakukan aktivitas non-akademik?3. Sesering apa seseorang berada di lokasi tersebut?PewawancaraInformanKoding

Permisi Selamat Sore, KakIyah Sore, ada apa ya?

Wajah bingung

Jadi begini, saya Moja Tania dari Geografi UI 2012, disini saya ingin mewawancarai Kakak untuk tugas kuliah saya. Apakah Kakak mempunyai waktu luang untuk menjadi informan saya?Iya, boleh saja kebetulan saya lagi nggak ngapa-ngapain kok. Kalau boleh tau untuk tugas apa ya?Bersedia di wawancara

Untuk tugas mata kuliah praktikum metode kualitatif, Kak. Jadi dalam satu kelas itu dibagi perkelompok, nah kelompok saya kedapatan lokasi nya di FISIP, masing2 anak dikelompok harus cari tempat yang beda lagi. Nah abis itu observasi tentang tempat itu, dan kemudian mencari informan yang bersedia untuk diwawancara yang sedang melakukan aktivitas ditempat ini.

Oh begitu, ya boleh saja. Mau Tanya apa aja ?Wajah tertarik

Oiyah, kenalan dulu deh ya, Kak. Nama saya Moja Tania *julurkan tangan* jurusan geografi angkatan 2012. Kakak nama panjangnya siapa ya?

Oh.. nama saya Wida Ayu Puspita SariSambil tersenyum

Oh, jurusan apa ya kak?

Sosiologi..

Angkatan berapa ya?

2013..

*muka bingung* .oh 2013 ya?

Iya tapi S2 sih disini, saya asli Solo.Memberikan penjelasan

Ooooh *senyum* S1 nya dimana Kak kalo boleh tau?S1 saya di Solo jurusan sosiologi juga..

Tersenyum

oooh, di Universitas sebelas maret ya Kak?

Iya hehe..

hehe.. yaudah langsung aja ya Kak. Jadi gini kalau boleh tau, Kakak disini lagi ngapain ya?Oh, iya kebetulan saya disini lagi nungguin temen saya rapat, tuh disitu *nunjuk kearah kumpulan mahasiswa yang nampaknya sedang rapat* itu mereka lagi rapatin tentang penolakan RUU Pilkada katanyaKoding 1

Oh.. itu sekumpulan anak 1 jurusan aja atau gimana ya, Kak?Ngga deh katanya itu ada anak luar UI nya juga kok, lagi pada rapat buat ngomongin tentang penolakan RUU Pilkada tuh.

Ooh gitu..yaya.. terus Kakak sering ga sih kesini?

Wah sering banget saya disini, soalnya biasanya kan saya disini baca buku sama nongkrong sama temen-temen aja.

Koding 3

hmm.. kira-kira seminggu bisa berapa kali ya Kak kesini?

Sering bangetsetiap hari ada kali ya. Soalnya kan saya baca buku terus disini ya sebagai mahasiswa sering-sering lah baca buku *tertawa*

Koding 3

Waah hehehe.. terus biasanya kalo lagi disini tuh ngabisin waktu berapa lama sih Kak?

Ya lama lah kalo disini, 2 sampe 3 jam juga saya betah. Soalnya sendirian juga disini gak ada yang gangguin hehehe

Koding 3

Oh gitu lama juga ya Kak.. Kakak biasanya disini tuh sekitar jam berapaan ? kenapa kak?

Yaa jam seginian lah (16.30-16.50) karena yaa cuacanya udah adem kalo jam segini udah nggak ada panas lagi ya soalnya kan kalo siang kebayang sendiri kan panasnya kaya apa pohon-pohon juga ga nutupin tempat ini *nunjuk pohon-pohon sekitar*

Koding 2

Oh iya sih bener juga Kak, oiya biasanya Kak kalo orang-orang disini tuh kegiatannya pada ngapain aja ya ?

kalo disini sih seringnya kayak aktivitas mahasiswa kaya biasanya, ya kaya mainan gadget, ngumpul sama temennya, rapat kaya gitu, baca buku juga..Koding 1

haha iya bener sih Kak sekarang juga lagi pada kaya gitu.. terus Kak kalo misalnya lagi bosen baca buku disini, Kakak pindahnya kemana lagi ya?

kalo nggak disini..paling saya dideket danau baca bukunya.

hmm.. kalo boleh tau kenapa sih Kak bisa pilih teko itu sebagai tempat kaka buat baca buku?

Ya gapapa sih. Kalo disini tuh tempatnya luas, maksudnya nggak disekat-sekat kaya diperpusat itu looh..terus juga pemandangan sekitarnya bagus. Kan kalo baca buku butuh suasana yang kaya gini menurut saya.

Koding 2

hmm gitu.. oke deh Kak, segitu aja nanya-nanyanya deh. Maaf kalo ngeganggu ya Kak, makasih banyak ya udah mau saya wawancaraiIya samasama, ngga apa-apa kook.

Oiya Kak, boleh foto bareng Kakak ga? Buat bukti dokumentasinya nih Kak..Oh foto? Harus foto ya emang? *muka kaget* yaudah ngga papa deh ayuk foto..

*foto* hehe udah Kak, makasih banyak ya Kak. Sukses ya Kak kuliahnya *jabat tangan*samasama.. iyah sukses juga ya kamu kuliahnya..

3.2. PembahasanDari verbatim tersebut diketahui informasi bahwa mengapa Teater Kolam hanya ramai didatangi mahasiswa hanya pada sore hari karena di sekitar Teater Kolam tidak adanya penutup lahan seperti pepohonan yang akan melindungi tempat tersebut dari terik sinar matahari, dan juga jika pagi hari mahasiswa banyak yang sedang ada jam kuliah, dan jika siang hari mahasiswa lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk makan siang di kantin Takor, karena lokasi Teater Kolam ini sangat berdekatan dengan kantin Takor. Kegiatan non-akademis yang dilakukan di Teater Kolam sangat bermacam-macam yaitu ada yang menggunakan tempat tersebut untuk tempat rapat, mengerjakan tugas, berkumpul bersama teman, membaca buku. Kegiatan yang dilakukan oleh informan saya yaitu adalah membaca buku, Ia sering sekali melakukan aktivitas itu di Teater Kolam pada sore hari, seminggu bisa hampir setiap hari Ia melakukan aktivitas tersebut karena menurutnya Teater Kolam merupakan tempat yang sangat nyaman untuk membaca buku pada sore hari karena Ia sendiri lebih suka melakukan aktivitas membaca buku ditempat-tempat yang terbuka bukan ditempat yang disekat-sekat seperti di perpustakaan pusat UI dan juga udara di lokasi tersebut jika sudah sore hari akan terasa lebih sejuk dan nyaman untuk tempat melakukan aktivitas.Jika dikaitkan dengan konsep teori pembentukan lokasi yang berisi :1. Faktor AksesibilitasFaktor aksesibilitas merupakan sutatu ukuran kenyaman atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dimana suatu lokasi dapat dilihat dari sistem jaringan jalan transportasi yang tersedia. Aksesibilitas yang dimiliki oleh teater kolam cukup tinggi karena letaknya yang berada di tengah tengah FISIP, dan juga letaknya yang berdekatan dengan kantin Takor yang sehingga akses menuju ke tempat tersebut pasti dilewati oleh mahasiswa FISIP. 2. Faktor Daya TarikFaktor daya tarik merupakan ciri khas dari suatu lokasi yang mampu menarik perhatian obyek-obyek yang berada disekelilinginya. Faktor daya tarik untuk Teater Kolam yang paling menonjol hanya karena Teater Kolam ini letaknya berdekatan dengan kantin Takor sehingga mahasiswa FISIP mayoritas pasti mengetahui tempat ini berhubung kantin Takor merupakan kantin yang cukup terkenal di Fakultas ini, bahkan tidak hanya terkenal dikalangan mahasiswa FISIP, tetapi kantin Takor ini terkenal di fakultas-fakultas lainnya, dan sering juga dijadikan tempat rapat atau berkumpul atau sekedar makan saja oleh mahasiswa fakultas lain di kantin ini. Hal lain yang merupakan daya tarik dari Teater Kolam adalah bentuknya yang unik yaitu merupakan bangunan melingkar dengan tempat duduk yang berundak-undak kebawah (mirip seperti taman lingkar Perpusat UI), dan dibagian paling mendasarnya disemen rata sehingga jika untuk berkumpul rapat yang digunakan adalah bagian paling mendasar tersebut. 3. Faktor Kondisi Sosial Faktor ini mempengaruhi adanya suatu lokasi karena semakin banyaknya orang semakin banyak kegiatan yang dilakukan. Terbentuknya suatu lokasi juga dipengaruhi oleh aktivitas sosial di tempat tersebut. Dalam hal ini juga mencakup kualitas SDM, aturan lokal dan lain-lain. Pada makalah ini karena konsep pembentukan lokasi dalam cakupan kecil, pada bahasan ini yang akan dibahas hanya tentang aturan lokalnya saja. Di Teater Kolam ini, tidak ada aturan lokal yang mengikat jika mahasiswa mendatangi lokasi ini, misalnya yang datang kelokasi ini harus minimal mahasiswa tingkat 2, atau harus mahasiswa yang aktif dalam kegiatan BEM atau yang lainnya, tidak ada aturan lokal seperti itu, karena Teater Kolam merupakan ruang terbuka public yang berada di FISIP UI, sehingga bebas jika orang-orang ingin mendatangi lokasi tersebut dan tidak akan sungkan-sungkan walaupun mahasiswa dari fakultas lain yang hanya menumpang duduk sebentar disana.

BAB IVPenutup

Dari bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsep teori pembentukan lokasi cukup mempengaruhi manusia dalam memilih lokasi untuk Ia ketempat tersebut walaupun tempat tersebut bukanlah tempat permanen yang akan ditinggalinya. Dan pemilihan lokasi juga ditentukan oleh aktivitas atau kegiatan yang mereka lakukan, tentang nyaman atau tidaknya aktivitas tersebut dilakukan dilokasi seperti itu. Saran dari penulis adalah sebaiknya disekitar Teater Kolam diberikan fasilitas penutup atau atap atau ditanami oleh pepohonan agar jika ingin menggunakan teater kolam pada siang hari tidak terkena terik matahari langsung.

LAMPIRAN

Gambar 2. Kondisi Teater Kolam Gambar 3. Kondisi Sekitar Teater Kolam

Gambar 4. Dokumentasi dengan Informan