pemanfaatan radionuklida di bidang

48
Pemanfaatan Radionuklida di Bidang Kedokteran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti He), partikel beta (β), dan partikel gamma (γ). Bagi sebagian orang, radioisotop masih memberikan kesan menyeramkan dan bahkan menakutkan. Namun, sesungguhnya radioisotop telah memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan manusia. Mereka memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Sebenarnya radioisotop bukanlah sesuatu yang menyeramkan bagi kehidupan manusia melainkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Selain di bidang kesehatan, radioisotop juga dapat dimanfaatkan dalam bidang industri, pertanian, arkeologi, pertambangan, kimia dan kesenian. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari radioisotop ? 2. Sifat-sifat apa saja yang dimiliki radioisotop ? 3. Apa saja manfaat radioisotop di bidang kedokteran ?

Upload: eflyani-gius

Post on 24-Sep-2015

62 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Pemanfaatan Radionuklida di BidangKedokteranBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan intiHe), partikel beta (), dan partikel gamma ().

Bagi sebagian orang, radioisotop masih memberikan kesan menyeramkan dan bahkan menakutkan. Namun, sesungguhnya radioisotop telah memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan manusia. Mereka memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Sebenarnya radioisotop bukanlah sesuatu yang menyeramkan bagi kehidupan manusia melainkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Selain di bidang kesehatan, radioisotop juga dapat dimanfaatkan dalam bidang industri, pertanian, arkeologi, pertambangan, kimia dan kesenian.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari radioisotop ?2. Sifat-sifat apa saja yang dimiliki radioisotop ?3. Apa saja manfaat radioisotop di bidang kedokteran ?4. Apa saja contoh radioisotop yang digunakan di bidang kedokteran ?4. Bagaimana penggunaan radioisotop di bidang kedokteran ?

1.3 Tujuan Makalah1. Mengetahui sifat-sifat radioisotop2. Mengetahui pemanfatan radioaktif di bidang kedokteran3. Mengetahui contoh radioisotop yang digunakan di bidang kedokteran4. Mengetahui efek dari penggunaan radioaktif di bidang kedokteran

BAB IIISI

2.1 SEJARAH PENEMUAN RADIOAKTIF

Sejarah penemuan zat radioaktif diawali pada tahun 1895, ketika Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1982) berhasil mengamati unsur yang dapat memancarkan sinar yang disebut sinar X. Kemudian pada tahun 1896, Antoine Henri Becguerel (1852-1908) mengamati garam uranium, kalium uranil sulfat dapat memancarkan radiasi dan menembus kertas yang menutupi pelat fotografi. Ketika ia meletakkan pelat film di sekitar uranium, pelat film tersebut kemudian menjadi hitam. Gejala fosforesensi (phosporesence) dan fluoresensi (fluoresence) tidak dapat menjawab fenomena penyebab penghitaman pelat film di sekitar uranium. Akhirnya, Becqeurel berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah sinar yang dipancarkan secara spontan oleh uranium. Sinar ini kemudian disebut sebagai sinar radioaktif. Sedangkan unsur-unsur yang memancarkan sinar radioaktif disebut unsur radioaktif.

Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1986, suami-isteri Marie Curnie (1867-1934) dan Piere Curie (1859-1906) berhasil mengisolasi dua unsur baru dari radioaktif uranium, kedua unsur tersebut adalah Polonium dan radium.

2.2 PENGERTIAN RADIOISOTOP

Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I-131.

Dengan menggunakan alat deteksi dapat diketahui adanya radiasi atau instensitas radiasi dan juga dapat di tentukan jumlah radioisotope yang terdapat dalam suatu bahan. Radiasi pada materi dapat menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui dampak yang ditimbulkan radiasi dapat berupa:

IonisasiDalam hal itu partikel radiasi menabrak electron dari atau molekul zat yang dilalui melalui sehingga terbentuk ion positif dan ion tenion.

EksitasiDalam hal ini radiasi tidak menyebabkan electron terlepas dari atom atau molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Pemutusan ikatan kimiaRadiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai energi yang dapat memutuskan ikatan-ikatan kimia.

Penggunaan radioisotop dapat dibedakan menjadi dua: sebagai penurut dan sumber radiasi. Radioisotop dipergunakan sebagai sebagai penurut karena perpindahannya dapat ditelusuri berdasarkan radiasi yang dipancarkan. Dan sebagai sumber radiasi karena daya tembus radiasinya serta akibat radiasi terhadap bahan yang dilaluinya.

2.3 STABILITAS INTI

Dalam inti atom terdapat proton dan neutron yang disebut nucleon (partikel penyusun inti). Suatu inti atom (nuklida) ditandai jumlah proton dan jumlah neutron. Secara umum nuklida dilambangkan dengan:

Simbol nuklida:

X = unsur radioaktif

A = nomor massa / nukleon (jumlah p+ n)

Z = nomor atom (jumlah p)

Macam-macam nuklida:

Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.Isobar : nuklida yang mempunyai jumlah nucleon sama tetapi jumlah proton berbeda.Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.

2.4 SINAR-SINAR RADIOAKTIF

Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang berrnuatan positif dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta. Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.

a. Sinar alfa ()

Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium (24)

b. Sinar beta ()

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi0-1e. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit.

c. Sinar gamma ()

Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi00y. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.

Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar, dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.

Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.

Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya, dan bagaimana cara menghindarinya.

2.5 SUMBER RADIASI

Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.

Sumber Radiasi Alam

Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :

1.Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.

2.Sumber radiasi terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).

Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.

Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.

3.Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri

Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

Sumber Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).

Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom.Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.

Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.

2.6 SIFAT RADIOISOTOP

Peran radioisotop sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya.Pertama, radioisotop memancarkan radiasi dimanapun dia berada dan mudah dideteksi. Radioisotop ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa memancarkan cahayanya. Radioisotop dalam jumlah sedikit sekalipun dapat dengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radioisotop dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika radioisotop dalam bentuk carrier free (murni tidak mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang dapat diukur secara tepat.

Kedua, laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh waktu paruh, waktu yang diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya. Waktu paruh ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap radioisotop. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paruh 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi separonya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh radioisotop yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu paruhnya. Waktu paruh radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paruh ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu.

Ketiga, intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.Keempat, radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.Kelima, radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam pendeteksian.2.7 PEMANFAATAN RADIONUKLIDA DI BIDANG KEDOKTERANPemakaian zat radioaktif atau dikenal dengan radioisotop dalam bidang kedokteran untuk maksud diagnosis, pertama kali diperkenalkan oleh Blumgart dan Yens pada tahun 1972 dengan menggunakan gas radioaktif Ar-35 untuk mengukur peredaran darah. Kemudian pada tahun 1937, pemakaian radioisotop untuk pengobatan dilakukan oleh Lawrence dalam pengobatan leukimia.

Di bidang kedokteran teknologi ini telah lama dimanfaatkan. Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang mendekati idealuntuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paruh yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling). Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Dengan menyuntikkan oksida Tc-99, unsur radioaktif ini akan mengalir mengikuti darah. Bagian tubuh yang tidak terdapat tumor tidak akan menyerap unsur itu, sedangkan bagian tubuh yang terkena tumor akan menyerap unsur itu. Dengan begitu di daerah yang terdapat tumor, keaktifan radioisotop lebih besar dibandingkan dengan daerah lain yang sehat. Hal ini menyebabkan daerah yang terdapat tumor mudah dilacak atau dirunut.Radioisotop sebagai perunut juga digunakan untuk mencari bagian yang mengalami penyempitan pada pembuluh darah yang disebut trombosit. Pasien yang akan diperiksa disuntik dengan radioisotop natrium. Darah akan mengalirkan isolop ini ke selurun bagian tubuh. Bagian yang mengalami penyempitan darah akan mempunyai jumlah natrium yang berbeda dengan bagian lain yang sehat. Dengan menggunakan detektor radioaktif dapat diketahui bagian yang terkena penyempitan.Radioisotop juga dapat digunakan untuk mempelajari kecepatan penyerapan suatu unsur oleh kelenjar misalnya kelenjar gondok yang ada dalam tubuh. Unsur yang digunakan adalah iodium yang bersifat radioaktif sebagai radioisotop.(Joko.2010)

2.8 PENGGUNAAN RADIOISOTOP 1. Teknik Pengaktifan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn, dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada siftanya yang tidak merusak dan kepekaannya yang sangat tinggi. Disini contoh bahan biologic yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.

2. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X.

Penentuan Kerapatan Tulang dengan Bone Densitometer

3. Three Dimensional Conformal Radiotherapy (3d-Crt)

Terapi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker.4. Sterilisasi radiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme. b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

5. Metode Terapi

Saat ini, telah ada beberapa terapi menggunakan radioisotop yang dapat dikatagorikan ke dalam nanomedicine.6. Drug delivery

Di bidang drug delivery system, saat radioisotop belum terlihat memiliki peran secara signifikan. Namun, radioisotop menyimpan peluang besar untuk berperan dalam mendukung penelitian drug delivery system. Radioisotop dapat digunakan sebagai tracer untuk meneliti biodinamika senyawa tertentu di dalam tubuh. Radioisotop radioisotop pemancar radiasi gamma memiliki peluang yang besar untuk memberikan kontribusinya.7. Medical Imaging

Medical imaging menggunakan sinar-X didasarkan pada perbedaan daya tembus sinar-X pada materi yang berbeda. Sedangkan pada nuclear medicine, medical imaging lebih didasarkan pada interaksi level molekul antara senyawa atau gugus atom tertentu dengan sel atau jaringan. Misalnya senyawa 2- methoxy-isobutyl-isonitrile (MIBI) untuk jantung, diethylene tetramine penta acetate (DTPA) dan hexamethylpropylene amine oxime (HMPAO) untuk otak, DTPA untuk ginjal, hepatoiminodiacetic acid (HIDA) untuk hati dan hydroxy methylene diphosphonate (HMDP) untuk tulang.

2.9 RADIONUKLIDA/RADIOISOTOP DAN FUNGSINYA

Larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi kelainan tiroid.Fosfor-32 (Na2H32PO4) untuk terapi polisitemia vera dan leukemia.Teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi dan anatomis organ tubuh.Krom-51 (Na2 51CrO4) untuk studi sirkulasi dan kehilangan.(Dody.2011)Natrium-24 untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.Fe-59 untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.(Yulianti, Novrika.-)Ca-47 untuk mengetahui penyakit tulang dan darah.K-12 untuk menentukan penyakit dan otot.Tc-99 dan TI-201 untuk mendeteksi kerusakan jantung.Xe-133 untuk mendeteksi penyakit paru-paru.(Tisna.2012)Pu-238 untuk energi listrik dari alat pacu jantungSe-75untuk mendeteksi kerusakan PankreasGa-67untuk memeriksa kerusakan getah beningC-14untuk mendeteksi diabetes dan anemiaCo-60untuk membunuh sel-sel kanker

2.10 RADIONUKLIDA YANG DIGUNAKAN DI KEDOKTERAN NUKLIR

Di rumah sakit, penggunaan radionuklida atau isotop dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang kedokteran seperti kardiologi, onkologi, thyroidologi dan lain-lain.

Bahan perunut radioaktif biasanya diberikan secara oral, suntikan atau inhalasi. Sebelum digunakan diukur aktivitasnya menggunakan dose calibrator, untuk mendapatkan harga aktivitas yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan dose calibrator yang terkalibrasi. Perjalanan perunut radioaktif di dalarn tubuh dapat diikuti dengan mengukur dan menganalisa kandungan radioaktivitasnya biasanya menggunakan detektor NaI(Tl). Detektor ini tentunya perlu dikalibrasi dengan sumber standar.(Candra, Hermawan.2003)

Berlandaskan ilmu farmasi serta pengetahuan teknik nuklir dapat diracik sediaan obat yang mengandung radioaktif yang secara spesifik dapat mencapai organ tubuh tertentu, dikenal dengan nana radiofarmaka yaitu sediaan obat yang salah satu atau lebih unsur kimianya digantikan dengan zat radioaktif dan dapat digunakan untuk tujuan diagnosis suatu penyakit ataupun pengobatan. (Z, Nurlaila.-)

Rancangan radiofarmaka pada umumnya harus memenuhi syarat-syarat tertentu antara lain :

Untuk diagnostik Waktu paruh pendek

Aktivitas serendah mungkin

Pemancar gamma

Suntikan harus steril

Energi yang dipancarkan 30- 600 KeV.

Untuk Terapi Waktu paruh panjang

Aktivitas disesuaikan dengan perhitungan yang diperlukan

Pemancaran beta murni

Terlokalisir ditempat yang diobati

Energi yang dipancarkan antara 500 1000 KeV. (Suyatno, Ferry.2010)

2.11 BAHAYA RADIOAKTIVITAS

Dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidupDapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidupDapat mengakibatkan tumor atau kankerRadon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan pertumbuhan kankerDapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).(Anonim.-)BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sebenarnya Radioisotop bukanlah ssesuatu yang menyeramkan bagi kehidupan manusia melainkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Radioisotop juga memiliki peranan sangat penting dalam bidang kedokteran yaitu berupa : untuk mengetahui penyakit tulang dan darah, untuk menentukan penyakit dan otot, untuk mendeteksi kerusakan jantung, untuk mendeteksi penyakit paru-paru dan masih banyak kegunaan lainnya.

Tetapi sebaliknya meskipun memiliki banyak manfaat, radioisotop dalam bidang kedokteran juga memiliki banyak bahaya yaitu : dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup, dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup, dapat mengakibatkan tumor atau kanker, dan sebagainya.

3.2 SARAN

Meskipun radioisotop memiliki banyak manfaat, tetapi terdapat bahaya yang cukup signifikan yang dapat membahayakan. Disini masih banyak yang belum dituangkan penulis tentang segala yang terkait dengan radioisotop. Oleh karena itu, penulis juga berharap :

v DR. Iis Siti Jahro M.Siselaku Dosen mata kuliahRadiokimiauntuk menyempurnakan makalah ini apabila terdapat kesalahan.

v Para peneliti agar bisa menemukan terobosan-terobosan baru radioisotop untuk dimanfaatkan di masa depan.

v Pembaca maupun pembuat makalah selanjutnya memuatkan hal-hal yang lebih menarikterkait radioisotop di dalam makalahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(-).Manfaat Dan Bahaya Radioisotop, dari http://fisikastudycenter.com/ skl-un-fisika/79-manfaat-dan-bahaya-radioisotop diakses tanggal 3 April 2014 pukul 15:52 WIB

Candra, Hermawan dan Pujadi.(2003).Peranan Sumber Standar Radionuklida Di Rumah Sakit. BATAN : Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN)

Dody.(2011).Radiokimia, dari http://dodychemist.blogspot.com/2011/03/ radiokimia_06.html diakses tanggal 20 Maret 2014 pukul 21.56 WIB

Joko.(2010).Radioisotop, dari http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radio isotop/ diakses tanggal 20 Maret 2014 pukul 20.43 WIB

Panular, Dwi Bondan.(2010). Kajian Pemanfaatan Radiofarmaka Technetium-99m DTPA Pada Indikasi Kelainan Ginjal Dengan Menggunakan Kamera Gamma.Semarang : Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir Jurusan Fisika Universitas Diponegoro, Vol.7 No.3

Pratama, Devanda.2011.Manfaat Radioisotop Di Bidang Kedokteran, dari http:// dephatralala.blogspot.com/2011/04/manfaat-radioisotop-di-bidang.html diakses tanggal 20 Maret 2014 pukul 22.46 WIB

Suyatno,Ferry.(2010).Aplikasi Radiasi Dan Radioisotop Dalam Bidang Kedokteran, dari Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir.BATAN : PRPN

Tisna.(2012).Kegunaan Radioisotop, dari http://tisna-dj.blogspot.com/2012/05/ kegunaan-radioisotop.html diakses tanggal 20 Maret 2014 pukul 22.36 WIB

Yulianti, Novrika.(-).Kegunaan Unsur-Unsur Radioaktif, dari http://nofrikakimia pasca.wordpress.com/kimia-kelas-xii/radioaktif/kegunaan-unsur-unsur-radioaktif/ diakses tanggal 20 Maret 2014 pukul 22.28 WIB

Z, Nurlaila.(-).Penggunaan Teknik Nuklir Dalam Bidang Kedokteran Nuklir Dan Sterilisasi Serta Risikonya Bagi Kesehatan, dari Buletin BATAN Th.XXII No.1.BATAN : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir

0 COMMENTSLEAVE A COMMENT31/05/2014DIKAPMNRADIOKIMIAAPLIKASI, KEDOKTERAN, NUKLIR, RADIOISOTOP, RADIOKIMIAPemanfaatan Radionuklida di BidangPertanianBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiasi dan radionuklida telah lama dikenal manusia, yaitu sejak ditemukanya teknik perunut oleh Hevesy pada tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir untuk di gunakan dibidang kedokteran dan industri. Ada beberapa sumber radiasi dilingkungan kita, antara lain televisi, lampu penerangan, komputer. Selain itu ada sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah yaitu berada di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsur alamiah adalah thorium dan uranium berada di lapisan bumi, sedangkan karbon dan radon berada di udara.

Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber radiasi buatan manusia. Ada dua sumber radiasi buatan manusia yaitu sumber radiasi pengion dan non pengion. Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan efek ionesasi apabila berinteraksi dengan sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta, gamma, neutron dan sinar-X. Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasinya meliputi gelombang radio, televisi, gelombang radar dan lain-lainnya.

Radioaktif juga digunakan dalam bidang pertanian, di antaranya adalah Fosfor-32, dan Nitrogen-15 yang digunakan dalam pemupukan, ataupun Kobalt-60 yang digunakan dalam mutasi tanaman. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai kegunaan radionuklida dalam bidang pertanian maupun dampak negatif dari penggunaan radionuklida tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari radioaktif?

2. Apakah pengertian dari radionuklida?

3. Apakah sifat-sifat dari radionuklida?

4. Apa-apa saja radionuklida yang digunakan dalam bidang pertanian?

5. Bagaimana penerapan radionuklida dalam bidang pertanian?

6. Apakah dampak dari penggunaan radionuklida?

1.3 Manfaat Makalah

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemahaman mengenai radioaktif, radionuklida, sifat-sifatnya. Dan untuk menambah wawasan bahwa radionuklida juga dapat berperan dalam bidang pertanian, dan bagaimana perannya tersebut, serta memahami bagaimana menangani dan dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan radionuklida agar dapat diperhatikan sebelum radionuklida tersebut mulai digunakan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radioaktif

Radioaktifitasadalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan inti4He), partikel beta (), dan partikel gamma ().

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel / partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga merupakan fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi: radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan oleh transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton dalam inti, maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini.

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron. Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).

2.2 Pengertian Radionuklida

Suatu unsur dikatakan radionuklida atau isotop radioaktip ialah apabila unsur tersebut dapat memancarkan radiasi. Pada umumnya radionuklida digunakan untuk berbagai keperluan seperti dalam bidang kedokteran dan industri. Radionuklida yang digunakan tersebut tidak terdapat di alam, disebabkan waktu paruh dan beberapa factor lainnya yang kurang memenuhi persyaratan. Untuk beberapa tujuan radionuklida harus dikombinasikan dengan senyawa tertentu melalui bebarapa cara reaksi kimia. Dengan demikan tujuan utama produksi radionuklida ialah menyediakan unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang memenuhi persyaratan sesuai penggunaanya.

Isotop yang tidak radioaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini, radionuklida dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping radionuklida alami juga terdapat radionuklida buatan. Dua kegiatan utama dari pemanfaatan tekhnologi nuklir khususnya mengenai radionuklida adalah pemanfaatan dalam bidang energi dan pemanfaatan di luar energi. Pemanfaatan di luar energi misalnya pada reaktor penelitian. Di dalam teras reaktor penelitian dapat digunakan untuk memproduksi radionuklida dan melakukan berbagai penelitian dengan radiasi.

Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut penyinaran neutron, sedang bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.

2.3 Sifat Radionuklida

Peran radionuklida sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya. Sifat-sifat tersebut adalah:

Radionuklida memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah dideteksi. Radionuklida ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa memancarkan cahayanya.Radionuklidadalam jumlah sedikit sekali pun dapatdengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radionuklida dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika radionuklida dalam bentuk carrier free (murni tidak mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang dapat diukur secara tepat.Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom radionuklida yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh waktu paruh, waktu yang diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya. Waktu paruh ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap radionuklida. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paruh 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi separuhnya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh radionuklida yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu paruhnya. Waktu paruh radionuklida bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paruh ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis radionuklida yang tepat untuk keperluan tertentu.Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan radionuklida merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.Radionuklida memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radionuklida sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama. Radionuklida karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam pendeteksian.2.4 Radionuklida yang Digunakan dalam Bidang Pertanian

Radionuklida-radionuklida yang digunakan dalam bidang pertanian yaitu:

2.4.1 Fosfor-32

Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan 17 neutron, satu neutron lebih banyak dibandingkan isotop umum dari fosfor yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam jumlah sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat yaitu 14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.

Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan begitu juga fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di bidang kedokteran, biokimia dan biologi molekuler yang dapat digunakan sebagai pelacak molekul terfosforilasi, misalnya dalam elusidasi jalur metabolisme dan label DNA radioaktif.

Fosfor mempunyai waktu paruh yang singkat yaitu 14,29 hari dan meluruh menjadi sulfur-32 dengan peluruhan beta, seperti dalam persamaan reaksi nuklir berikut:

15P3216S32+-0

1,709 MeV energi dilepaskan selama peluruhan. Energi kinetik elektron bervariasi dengan rata-rata 0,5 MeV dan sisa energinya dibawa oleh elektron anti-neutrino yang hampir tidak terdeteksi. Nukleus sulfur-32 dihasilkan dalam keadaan dasar sehingga tidak perlu ada penambahan emisi sinar gamma.

Fosfor-32 mempunyai peranan penting dalam kedokteran, biokimia, dan biologi molekuler. Waktu paruhnya yang singkat berarti jumlah yang akan digunakan harus diproduksi melalui sintesis. Fosfor-32 disintesis dari penyinaran sulfur-32 dengan neutron yang cukup cepat seperti ditunjukkan reaksi berikut:

16S32+0n115P32+1p1

Nukleus sulfur-32 menangkap neutron dan memancarkan proton, mengurangi nomor atomnya sebanyak satu dan mempertahankan nomor massanya 32. Reaksi ini juga digunakan untuk menentukan hasil senjata nuklir.

Energi tinggi dari pemancaran sinar beta dan waktu paruh fosfor-32 yang singkat menjadikannya sangat berbahaya, aktivitas maksimum spesifiknya adalah 9131 Ci/mmol. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ketika bekerja dengan fosfor-32 yaitu menggunakan dosimeter untuk memantau pencahayaan dan pelindung radiasi akrilik atau perspex untuk melindungi tubuh. Pelindung tebal, seperti timbal, kurang efektif karena bremsstrahlung energi tinggi yang dihasilkan dari interaksi partikel beta dan perlindungan. Karena radiasi beta dari fosfor-32 diblok sekitar 1 m dari udara jadi juga disarankan agar menggunakan dosimeter di anggota tubuh, misalnya jari, yang bersentuhan dengan sampel yang mengandung fosfor-32.

2.4.2 Nitrogen-15

Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari nitrogen. Isotop ini digunakan dalam pertanian dan riset kedokteran, misalnya dalam eksperimen Meselson-Stahl untuk menetapkan sifat dari replikasi DNA. Pelanjutan dari riset ini menghasilkan pengembangan DNA berdasarkan penyelidikan isotop stabil, yang memeriksa hubungan antara fungsi metabolik dan identitas taksonomi dari mikroorganisme dalam lingkungan, tanpa perlu isolasi kultur. Nitrogen-15 juga digunakan dalam melacak senyawa mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan ketika dikombinasikan dengan penggunaan label isotop lain.

Nitrogen-15 banyak digunakan dalam Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy (NMR), karena tidak seperti nitrogen-14 yang lebih melimpah, yang mempunyai bilangan nuklir spin bulat, N-15 mempunyai bilangan nuklir spin 1, yang memberikan keuntungan untuk NMR seperti panjang garis yang lebih sempit. Protein dapat diisotop labelkan dengan membudidayanya dalam medium yang mengandung nitrogen-15 sebagai satu-satunya sumber nitrogen. Sebagai tambahan, nitrogen-15 digunakan untuk melabeli protein dalam proteomik kuantitatif (misalnya SILAC).

Juga, rasio15N/14N dalam organisme dapat memberikan petunjuk tentang dietnya, sebagai penggerak ke atas dalam rantai makanan yang cenderung mengkonsentrasi isotop15N, dengan 3-4 dalam setiap langkah rantai makanan. Dua sumber nitrogen-15 adalah pemancaran positron oksigen-15 dan peluruhan beta karbon-15.

2.4.3 Kobalt-60

Kobalt-60 adalah radionuklida sintesis dari kobalt dengan waktu paruh 5,2714 tahun.60Co diproduksi secara buatan dengan aktivasi neutron dari isotop59Co.60Co meluruh melalui peluruhan beta menjadi isotop stabil nikel-60.

Nukleus nikel yang aktif memancarkan dua sinar gamma dengan energi 1,17 dan 1,33 MeV, sehingga persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

27Co59+0n127Co6028Ni60+-0+00

Bagan peluruhan

Kegunaan utama dari Co-60 yaitu:

Sebagai pelacak kobalt dalam reaksi kimia.Sterilisasi peralatan kedokteran.Sumber radiasi untuk radioterapi medis.Sumber radiasi untuk radiografi industri.Sumber radiasi untuk sterilisasiSumber radiasi untuk penyinaran makanan dan penyinaran darah.Sumber radiasi untuk penggunaan laboratorium mutagenesis.Kobalt telah dibahas sebagai unsur penggaram yang ditambahkan ke senjata nuklir, untuk memproduksi bom Kobalt, senjata yang sangat berbahaya yang akan mengkontaminasi area yang besar dengan menjatuhkan nuklir, yang membuatnya menjadi tidak dapat ditinggali. Dalam desain hipotesis, tamper dari senjata akan dibuat dari59Co. Ketika bom meledak, kelebihan neutron dari fisi nuklir akan mengirradiasi Kobalt dan mentransmutasinya menjadi60Co. Tidak ada negara yang benar-benar serius dalam mengembangkan senjata tipe ini.

Setelah memasuki mamalia hidup (seperti manusia), beberapa60Co diekskresi dalam tinja. Sisanya diambil oleh jaringan, terutama hati, ginjal, dan tulang, yang apabila terlalu lama kontak dengan radiasi gamma akan menyebabkan kanker. Dari waktu ke waktu, Kobalt yang diabsorbsi akan dibuang dalam urin.

Kobalt adalah senyawa paduan besi. Pembuangan tak terkontrol dari60Co dalam besi tua adalah penyebab radioaktivitas ditemukan dalam beberapa produk besi.

Tahun 2000, sebuah kepala bekas radioterapi yang mengandung sumber60Co disimpan dalam lokasi yang tidak aman di Bangkok, Thailand dan kemudian secara tidak sengaja dijual ke kolektor. Tidak tahu bahayanya, pekerja barang rongsokan membongkar kepala tersebut dan mengekstrak sumbernya, dan membiarkannya tak terlindungi selama beberapa hari di tempat barang rongsokan. Sepuluh orang, termasuk kolektor dan pekerja di tempat barang rongsokan, terpapar radiasi tingkat tinggi. Tiga pekerja barang rongsokan meninggal sebagai akibat dari pemaparan, yang diperkirakan lebih dari 6 Gy/ Sumber60Co tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib Thailand.

Pada Agustus 2012, Petco menarik kembali beberapa model besi mangkuk makanan binatang peliharaan setelah US Customs dan Border Protection menemukan bahwa produk tersebut memancarkan radiasi tingkat rendah. Sumber radiasi tersebut adalah60Co yang telah mengkontaminasi besi.

Pada Desember 2013, truk yang membawa sumber 111 TBq60Co teleterapi bekas dari sebuah rumah sakit di Tijuana ke tempat penyimpanan sampah radioaktif yang dibajak di SPBU di sekitar Mexico City. Truk tersebut kemudian diamankan, tetapi diketahui bahwa pencuri tersebut telah membuang pelindung dari sumber itu. Sumber60Co itu ditemukan tertinggal dan lengkap di sebuah lapangan di dekat TKP.

2.5Penggunaan Radionuklida dalam Bidang Pertanian

Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:

2.5.1 Mutasi Tanaman

Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat yang baik yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat (gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Kobalt-60. Contohnya adalah padi atomita dan kedelai muria.

2.5.2Pemberantasan Hama dengan Teknik Jantan Mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.

2.5.3 Pengawetan Makanan

Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada makanan.

Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:

Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan, misalnya bawang, kentang, jahe, kunyit dan kencur.Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar, misalnya menunda kematangan buah.Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kuman-kuman parasit yang ada dalam makanan.Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam pengawetan makanan antara lain:

Sifat bahan makanan tidak berubah.Dapat meningkatkan mutu.Tidak menurunkan nilai gizi.Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.Fakta contoh :

Stroberi tanpa radiasi, yang berjamur setelah di simpan beberapa hariStroberi yang tetap segar setelah penyimpanan dua minggu karena telah disterilisasi dengan cara radiasi.2.5.4Pemuliaan Tanaman

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Serta dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif, juga dapat diketahui waktu yang paling tepat untuk melakukan pemupukan pada satu jenis tanaman.

Radionuklida dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri dengan mencampurkan radionuklida fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.Radionuklida dapat juga digunakan untuk membuat benih tumbuhan dengan sifat yang lebih unggul dari induknya. Penyinaran radioaktif ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. lonisasi ini menyebabkan turunan berikutnya mempunyai sifat yang berbeda dengan induknya. Kekuatan radiasi diatur sedemikian rupa agar diperoleh sifat turunan yang unggul.

Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian di perlukan teknik pemupukan yang baik, pemberantasan hama tanaman yang tepat, dan penggunaan bibit unggul.

Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan radionuklida Nitrogen 15 ( N 15 ). Pupuk yang mengandung N 15 di pantau dengan alat pancaca jika pancaca tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sepenuhnya sudah di serap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. dari upuya ini akan diketahui janka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.

Kegunaan lain radionuklida dalam bidang pertanian adalah untuk pembuatan bibit unggul. Radionuklida ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman dari proses mutasi ini diharapkan dapat dperoleh tanaman dengan sifat sifat yang menguntungkan misalnya tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu, radionuklida juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk produk pertanian.

2.6 Bahaya dan Dampak Penggunaan Radionuklida

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang. Atau antara lain:

Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.Efek sertaakibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut di bawah ini :

Pusing-pusingNafsu makan berkurang atau hilangTerjadi diareBadan panas atau demamBerat badan turunKanker darah atau leukemiaMeningkatnya denyut jantung atau nadiDaya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang.BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Radionuklida dewasa ini semakin banyak digunakan seiring dengan semakin canggihnya teknologi. Radionuklida dapat digunakan dalam bidang kedokteran, industri, biologi, hidrologi, pertanian, maupun kimia itu sendiri.Radionuklida yang dapat digunakan dalam bidang pertanian adalah15P32,7N15, dan27Co60.Kegunaan radionuklida dalam bidang pertanian yaitu dalam mutasi makanan, pemberantasan hama serangga dengan teknik jantan mandul, pengawetan makan, dan pemuliaan makanan.Bila tidak ditangani dengan hati-hati, radionuklida dapat berbalik menjadi sangat berbahaya akibat dari radiasinya, yaitu dapat memperpendek umur, terjadinya mutasi gen, dan berbagai penyakit lainnya, atau dapat menjadi senjata yang amat berbahaya bagi kehidupan manusia.3.2 Saran

Karena berbagai manfaatnya dalam bidang pertanian tersebut, penulis mengharapkan agar pemakaian-pemakaian ini dapat juga diterapkan dengan baik di negara ini, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas. Namun juga untuk diperhatikan agar dipersiapkan semua teknologi dan aspek keamanan sebagai yang didahulukan, sebelum mulai diterapkannya radionuklida-radionuklida tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1992.Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Bunjali, Bunbun. 2002.Kimia Inti. Bandung: ITB.

Piraux, H. 1964.Radionuclides and Their Industrial Applications. Amsterdam: Philips Technical Library.

http://cha2in-chemistry09.blogspot.com/2012/08/makalah-radiokimia-aplikasi-radionuklida.html diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:00

http://chem-is-try-li.blogspot.com/2013/03/pemanfaatan-radionuklida-dalam-bidang.htmldiakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:15

http://en.wikipedia.org/wiki/Cobalt-60diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:05

http://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_nitrogendiakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:20

http://en.wikipedia.org/wiki/Phosphorus-32diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:35

http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radionuklida/diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:10

http://riandonok.blogspot.com/2013/03/makalah-manfaat-dan-bahaya-zat.htmldiakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:30

http://www.orcbs.msu.edu/radiation/programs_guidelines/radmanual/appendix_phosphorus_32.pdfdiakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:25

http://wwwrcamnl.wr.usgs.gov/isoig/period/n_iig.htmldiakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:40

0 COMMENTSLEAVE A COMMENT25/05/2014DIKAPMNRADIOKIMIAAPLIKASI, PERTANIAN, RADIOISOTOP, RADIOKIMIA, RADIONUKLIDAPemanfaatan Radionuklida di BidangIndustriII. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian RadioisotopRadioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi/sumber sinar. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun makhluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologi.

B. Kegunaan Radioisotop dalam Bidang Industri

Pemeriksaan tanpa merusakPemeriksaan tak merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem dapat dilakukan baik dengan metode teknik nuklir maupun non-nuklir. Radiasi berdaya tembus tinggi dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak bahan yang diperiksa (non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan radiasi ini disebut juga radiografi industri. Uji tak merusak ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik berupa sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari suatu pesawat. Sifat dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan oleh bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang menyerap radiasi.

Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini.

Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap oleh film fotografi yang dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman yang berbeda pada film, sehingga cacat dalam bahan yang diperiksa akan tergambar pada film. Dengan teknik ini dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas logam cor dan juga keadaan dalam diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tinggi, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang berlainan. Maka untuk membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau dikurangi.

(Gambar contoh pengujian pada pipa)

Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan atau logam.Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa yang diperkirakan terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam,

Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan memberikan gambar yang tidak merata.

Untuk mengetahui adanya cacat pada material.Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi desain yang tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan, panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggerindaan, cacat proses fabrikasi dan cacat pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacat pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar gamma.

Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacat pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas.

Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian.

Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak.Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dan cesium-137 (137Cs).

Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi).

Mengontrol ketebalan bahan.Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

Pengawetan bahan.Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lainlain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

Aplikasi Teknik Nuklirdalam IndustriDalam bidang industri, aplikasi teknik-teknik yang dapat digunakan yaitu :

Teknik radiografiTeknik gaugingTeknik perunut atau teknik tracingTeknik analisis aktivasi neutron1. Teknik radiografi

Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahapkonstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitaslas pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagian-bagiankonstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dariketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton.

Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotopdigunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipaserta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3.

Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu melihat keadaan tubuh manusia dengan cara difoto dengan sinar-X.Sedangkan dalam teknik radiografi yang difoto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya.

Instrumen radiografiSumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah:

1) Sumber radiasi sinar-X

2) Sumber radiasi sinar gamma

3) Sumber radiasi neutron

4) Sumber Sinar-X

Berdasarkan energi dan intensitasnya, kualitas sinar-X dapat dibagi menjadi sinar-X yang kuat dan sinar-X yang lemah. Sifat Sinar X terbagi menjadi :

Sinar-X tak bermuatan dan tak bermassa.Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik yang tak tampak.Sinar-X bergerak lurus, berkecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya.Sinar-X tidak dapat dibelokkan oleh prisma maupun oleh lensa, akan tetapi bisa didefraksi oleh kristal.Sinar-X, walaupun tak bermuatan, tetapi dapat mengionisasikan medium yang dikenainya sehingga dapat merusak sel-sel manusia.Sinar-X dapat menembus bahan.Sinar-X bersifat polikromatis dengan spektrum yang sinambung (continue).Kelebihan teknik radiografiuntuk industriTeknik radiografi sebagai salah satu manfaat radioisotop dalam bidang industri, yaitu :

Peralatan mudah dibawa ke lapangan.Pengoperasiannya tanpa menggunakan listrik.Biaya perawatan alat-alat relatif rendah, terlebih lagi bila sumber radiasi yang digunakan berumur paro panjang.Modal awal untuk pembelian peralatan relatif rendah.2. Teknik gauging

Teknik gauging adalah teknik pengukuran dengan menggunakan radioisotop.

Teknik pengukuran Gauging ada 3:

thickness gauging,level gaugingdensity gaugingPemakaian teknik hamburan balik dipakai pada,

Cara hamburan balik radiasi neutron.Cara hamburan balik fluorescensi sinar-X (XRF).Cara hamburan balik radiasi sinar-X dan radiasi Gamma.Cara hamburan balik radiasi Beta().Teknik perunutTeknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misalnya pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

4.Teknik Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

5. Pig Detektor

Pig detektor adalah alat perekam kebocoran pipa bawah tanah yang menggunakan metoda tracer radioisotop, alat ini dilengkapi sebuah komputer yang dapat menentukan posisi-posisi kebocoran pipa, mudah dalam penggunaannya cukup dimasukan ke dalam pipa dibantu oleh pergerakan cairan atau gas yang mengalir dalam pipa dengan kecepatan aliran tertentu. Apabila terjadi kebocoran pada pipa tersebut, maka radioisotop akan masuk mengikuti arah bocoran. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi) misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk perunut cairan organik.

a. Kelebihan

Sistem ini memudahkan dan mengurangi biaya pembongkaran dan perbaikan pipa sehingga untuk memprediksi posisi pipa yang bocor tidak harus membongkar seluruh pipa. Cepat, tepat, karena tidak ada kontak langsung dengan manusia maka efek negative terhadap manusia sangat kecil.

D. Bahaya Radiasi Radioaktivitas

Kata radiasi dikalangan masyarakat awam masih terasa asing. Jika mendengar kata radiasi mereka langsung menyimpulkan bahwa radiasi itu berbahaya. Pernyataan tersebut kurang tepat karena dari hasil penelitian radiasi radioaktivitas dapat bersifat membahayakan dan menguntungkan.

Bahaya radiasi radioaktivitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu bahaya radiasi eksternal dan bahaya internal.

Bahaya Radiasi EksternalBahaya radisi eksternal berasal dari sumber radiasi yang terletak diluar tubuh manusia, tetapi walaupun berada di luar tubuh manusia tetap dapat berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya radiasi eksternal dapat menyebabkan kerusakan kulit, rusaknya jaringan otak, leukemia bahkan kanker.

Bahaya Radiasi InternalBahaya radiasi internal berasal dari radiasi luar tetapi ikut masuk ke dalam tubuh manusia karena termakan, terminum, terhirup atau menempel (kontaminasi dengan material radioaktif). Dalam hal ini kaitannya dengan deteksi kebocoran pipa yaitu kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan cairan atau gas