pemanfaatan model sistem rfid sebagai alat bantu …

18
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143 1 PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENULISAN BERITA ACARA PERKULIAHAN BERBASIS WEB DENGAN TEKNIK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh : Arif Budi Santoso Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599 Email : [email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan teknologi informasi ini untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan teknologi informasi ini berusaha memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas teknologi informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang memanfatkan teknologi informasi untuk aktivitas belajar mengajar ataupun perkuliahan, dalam pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan. Kata kunci: Sistem, RFID, Berita Acara. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan Teknologi Informasi ini untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan Teknologi Informasi ini berusaha memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas Teknologi Informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang memanfatkan Teknologi Informasi untuk aktivitas belajar-mengajar ataupun perkuliahan, dalam pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan. Berita Acara Perkuliahan ini erat hubungannya dengan Satuan Acara Pengajaran yang diberikan oleh Dosen kepada mahasiswa-mahasiswinya dan akan mempermudah atau membantu Ketua

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

1

PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID

SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENULISAN BERITA ACARA

PERKULIAHAN BERBASIS WEB DENGAN TEKNIK

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Oleh :

Arif Budi Santoso

Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta

Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599

Email : [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada

semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh

pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan teknologi informasi ini untuk

menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun

organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan teknologi informasi ini berusaha

memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di

lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas teknologi

informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai

alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang

memanfatkan teknologi informasi untuk aktivitas belajar mengajar ataupun perkuliahan, dalam

pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan.

Kata kunci: Sistem, RFID, Berita Acara.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi

yang begitu pesatnya memberikan dampak

yang positif kepada semua bidang usaha.

Dimana semua bidang usaha atau

organisasi baik itu yang dikelola oleh

pemerintah ataupun pihak swasta berusaha

memanfaatkan Teknologi Informasi ini

untuk menghasilkan informasi yang

akurat, tepat waktu, dan relevan.

Semua perusahaan ataupun

organisasi pemerintah dan swasta yang

memanfaatkan Teknologi Informasi ini

berusaha memaksimalkan penggunaannya

untuk meningkatkan sumber daya manusia

yang ada di lingkungan perusahaan atau

organisasi tersebut.

Kemudahan efisiensi dan efektifitas

Teknologi Informasi ini yang dapat di

pakai oleh badan usaha atau organisasi

yang memanfaatkannya sebagai alat untuk

operasional sehari-hari.

Dunia pendidikan adalah salah satu

organisasi yang memanfatkan Teknologi

Informasi untuk aktivitas belajar-mengajar

ataupun perkuliahan, dalam

pemanfaatannya adalah dalam proses

pengisian atau penulisan Berita Acara

Perkuliahan. Berita Acara Perkuliahan ini

erat hubungannya dengan Satuan Acara

Pengajaran yang diberikan oleh Dosen

kepada mahasiswa-mahasiswinya dan akan

mempermudah atau membantu Ketua

Page 2: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

2

Jurusan dalam melakukan pengecekan

apakah materi yang diberikan sesuai atau

tidak secara cepat, tepat waktu dan akurat.

Hampir di semua perguruan tinggi negeri

ataupun swasta masih melakukan

penulisan atau pengisian Berita Acara

Pengajaran ini secara manual (tulis

tangan). Sehingga dampak dari proses

pengisian Berita Acara Pengajaran ini

memperlambat proses verifikasi

pemeriksaan Berita Acara Pengajaran itu

sendiri dan tidak maksimalnya

pengawasan aktivitas belajar mengajar

perkuliahan di setiap kelas yang ada.

Karena itu diperlukannya pengembangan

sistem pengisian Berita Acara Pengajaran

di semua perguruan tinggi negeri ataupun

swasta sehingga dapat memaksimalkan

pengawasan kegiatan belajar-mengajar

ataupun perkuliah. Serta proses pelaporan

dapat dilakukan secara cepat, tepat waktu,

dan efisien serta data yang di terima juga

lebih akurat.

Oleh karena itu saya sebagai penulis

ingin melakukan penelitian secara

langsung untuk mendapatkan model

design pengisian Berita Acara Pengajaran

yang tepat dapat dipergunakan oleh Dosen

dalam sebuah kelas di setiap perguruan

negeri ataupun swasta yang ada di tengah

masyarakat kita yang majemuk ini.

Adapun judul dari jurnal yang saya tulis

ini adalah : “Pemanfaatan Model Sistem RFID Sebagai

Alat Bantu Dalam Penulisan Berita Acara

Pengajaran Berbasis Web Dengan Teknik

Pemrograman Berorientasi Objek“.

Tujuan dan Kegunaan hasil

Penelitian.

Dari permasalahan yang telah

dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis Sistem Berita Acara

Perkuliahan yang telah ada pada

perguruan tinggi negeri atau swasta.

2. Mencari dan merancang model Sistem

Berita Acara Perkuliahan yang sesuai

dengan kondisi sebuah perguruan

tinggi. 3. Proses monitoring Kegiatan Belajar

Mengajar dapat dilakukan lebih optimal

melalui Web Service yang tersedia.

4. Pengisian Berita Acara Perkuliahan hanya

dapat dilakukan didalam kelas karena,

pengisiannya dilakukan melalui komputer

yang berada di dalam kelas.

5. Menghasilkan sebuah rancangan model

Berita Acara Perkuliahan yang sesuai

dengan kondisi sebuah perguruan tinggi

negeri ataupun swasta, sehingga proses

pengisian Berita Acara Perkuliahan

hingga verifikasi oleh pengendali mutu

dapat lebih baik lagi.

6. Sistem Berita Acara Perkuliahan yang

dibuat dapat sesuai di akses dengan

Web Service yang telah ada pada

sebuah perguruan tinggi saat ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini, antara lain:

1. Proses pengisian Berita Acara

Perkuliahan dan verifikasi dapat

dilakukan oleh dosen melalui Web

Service yang tersedia di dalam kelas.

2. Proses verifikasi Berita Acara

Perkuliahan oleh mahasiswa di dalam

kelas dapat dilakukan dengan hanya

menempelkan Kartu Tanda

Mahasiswa setiap perguruan tinggi

negeri ataupun swasta. 3. Proses monitoring dan verifikasi Berita

Acara Perkuliahan baik oleh Kepala

Jurusan dan pengendali mutu dapat

dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.

4. Proses pembuatan laporan Kegiatan

Belajar Mengajar atau Perkuliahan

dapat dilakukan dengan cepat dan tepat

waktu. Dengan adanya penelitian ini, ilmu baru

yang diperoleh dapat di terapkan dan di kelola

oleh seluruh pribadi yang ada di setiap

perguruan tinggi negeri ataupun swasta.

LANDASAN TEORI

Sistem

Pada dasarnya kata sistem berasal dari

bahasa Yunani “Systema” yang berarti

kesatuan yaitu keseluruhan dari bagian-bagian

yang mempunyai hubungan satu sama lain.

Page 3: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

3

Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-

elemen baik berbentuk fisik maupun bukan

fisik yang menunjukkan suatu hubungan

diantaranya dan berinteraksi bersama-sama

menuju suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri

dari beberapa subsistem yang saling

berhubungan membentuk suatu kesatuan

sehingga tujuan dari sistem dapat tercapai.

Informasi

Menurut Edhy Sutanta : “Informasi

merupakan hasil pengolahan data sehingga

menjadi bentuk yang penting bagi

penerimanya dan mempunyai kegunaan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga atau secara tidak

langsung pada saat mendatang.”

Pengertian Data

Menurut Edhy Sutanta : “Data ialah

bahan keterangan tentang kejadian-kejadian

nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam

sekelompok lambang tetentu yang tidak acak

yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal”.

Model (Prototipe)

Prototipe merupakan bentuk awal

(contoh) atau standar ukuran dari sebuah

entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe

dibuat sebelum dikembangkan atau justru

dibuat khusus untuk pengembangan sebelum

dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum

diproduksi secara missal.

Prototipe merupakan model kerja dasar

dari pengembangan sebuah program

(software) atau perangkat lunak. Prototipe

dalam Bahasa Inggris “prototype” disebut juga

dengan purwarupa. Prototipe biasanya dibuat

sebagai model untuk tujuan demonstrasi atau

sebagai bagian dari proses pengembangan atau

pembuatan sebuah software.

Definisi Berita Acara Perkuliahan

Berita Acara Perkuliahan adalah

dokumen yang berisi rangkuman materi yang

diberikan dosen setiap minggu dan

ditandatangani oleh perwakilan mahasiswa.

Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa Berita Acara Perkuliahan

merupakan lembar isian satuan acara

perkuliahan yang diisi rangkuman atau pokok

bahasan oleh dosen yang mengajar dan di

verifikasi oleh perwakilan mahasiswa di kelas.

Pengertian RFID

Radio Frequency Identification (RFID)

atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah

sebuah metode identifikasi dengan

menggunakan sarana yang disebut label RFID

atau transponder untuk menyimpan dan

mengambil data jarak jauh. Label atau kartu

RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang

atau dimasukkan di dalam sebuah produk,

hewan atau bahkan manusia dengan tujuan

untuk identifikasi menggunakan gelombang

radio. Label RFID berisi informasi yang

disimpan secara elektronik dan dapat dibaca

hingga beberapa meter jauhnya. Sistem

pembaca RFID tidak memerlukan kontak

langsung seperti sistem pembaca kode batang

(barcode).

Label RFID terdiri atas mikrochip

silikon dan antena. Beberapa ukuran label

RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir

beras. Label yang pasif tidak membutuhkan

sumber tenaga, sedangkan label yang aktif

membutuhkan sumber tenaga untuk dapat

berfungsi.

Database

Menurut Indrajani (2011:48),”Basis

Data adalah: sebuah kumpulan data yang

saling berhubungan secara logis, dan

merupakan sebuah penjelasan dari data

tersebut, yang didesain untuk menemukan data

yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi”.

Menurut McLeod (Pearson), George P.

Schell (2008:158), “Definisi umum dari basis

data adalah suatu basis data merupakan

kumpulan dari semua data berbasis komputer”.

Entity Relationship Diagram - ERD

Menurut Indrajani (2011:18), ”Entity

Relational Modeling adalah sebuah

pendekatan top-bottom dalam perancangan

basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasikan data data terpenting yang

disebut dengan Entitas dan hubungan antara

EntitasEntitas tersebut yang digambarkan

dalam suatu model.”

Menurut Hanif Al Fatta (2007:119),

“ERD adalah gambar atau diagram yang

menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan

digunakan dalam sistem bisnis”.

Unified Modeling Language-UML

Menurut Munawar, dalam bukunya

Pemodelan Visual Dengan UML (2005:17),

menyatakan bahwa “UML (Unified Modeling

Language) adalah salah satu alat bantu yang

Page 4: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

4

sangat handal didunia pengembangan sistem

yang berorietasi objek“.

Menurut Adi Nugroho (2005:3).

“Unified Modeling Language (UML) adalah

alat bantu analisis serta perancangan

perangkat lunak berbasis objek”.

Normalisasi

Menurut Tata Sutabri (2004:202),

“Normalisasi merupakan proses

pengelompokkan elemen data menjadi tabel-

tabel yang menunjukkan entitas dan

relasinya.“

Menurut Hanif Al Fatta (2007:129),

“Normalisasi adalah teknik yang digunakan

untuk memvalidasi model data.“

Sistem Informasi Akademik

Menurut Irsyad Hidayat dan Irvan

Shalatin dalam Pengembangan Sistem

Informasi Akademik Dengan menggunakan

Fingerprint (2007), Sistem informasi

akademik adalah suatu sistem yang dirancang

untuk mengolah data akademik sehingga

menjadi informasi yang bermanfaat bagi

stakeholder (mahasiswa, dosen, pegawai)

dalam suatu lembaga pendidikan.

Internet

Internet berasal dari kata

interconnection network dan adalah hubungan

berbagai komputer dan berbagai tipe komputer

yang membentuk sistem jaringan yang

mencakup seluruh dunia (jaringan global)

dengan jalur telekomunikasi seperti telepon,

satelit, inframerah, wireless dan lainnya.

PHP Hypertext preprocessor ( PHP )

Menurut Firdaus (2007 : 18) PHP

(Hypertext Preprocessor) merupakan

bahasa yang hanya dapat berjalan pada

server yang hasilnya dapat ditampilkan

pada klien. Dalam mengeksekusi kode

PHP pada sisi server (disebut server side)

berbeda dengan mesin maya Java yang

mengeksekusi program pada sisi klien

(client side). Proses eksekusi kode PHP

yang disisipkan pada halaman HTML.

XAMPP v.1.7.1

Paket program ini mencakup software

yang dipergunakan untuk menciptakan sebuah

lingkungan server pada personal computer.

SQLServer 2008

Menurut Utami dan Sukrisno(2008:1)

dalam bukunya Mengoptimalkan Query pada

MS SQL server (Structured Query Language)

pada dasarnya adalah bahasa komputer standar

yang ditetapkan untuk mengakses dan

memanipulasi sistem database. Sebuah

database berisi satu table atau lebih dan

memiliki nama yang berbeda untuk masing-

masing table. Masing-masing tabel memiliki

satu kolom (field) atau lebih dan memiliki

baris (record). Query digunakan untuk

mengakses dan mengolah database.

Visual Basic.Net

Menurut Didik Dwi Prasetyo

(2006:1)dalam bukunya ‘Pemrograman

Aplikasi Database dengan Visual Basic .Net

2005 dan MS Access’ menuliskan bahwa

:Visual Basic .Net merupakan salah satu

bahasa pemrograman yang bisa digunakan

untuk membangun aplikasi-aplikasi .Net di

platform Microsoft .Net.

METODOLOGI DAN RANCANGAN

PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode

penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode

studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan

gambaran yang lebih baik, mendalam dan

lengkap dari object yang diteliti.Sedangkan

metode penelitian yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan data yang diperoleh,

peneliti menggunakan cara:

1. Studi Pendahuluan

a. Tinjauan Lapangan Tinjauan lapangan dilakukan untuk

memperoleh data sebagai bahan analisis.

Tinjauan lapangan yang dilakukan oleh

peneliti ialah:

1) Pengamatan atau observasi. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengamati secara

langsung sistem saat ini yang nantinya

akan digunakan untuk masukan.

2) Wawancara. Kegiatan ini digunakan

untuk mengajukan beberapa pertanyaan

lisan dalam mendapatkan dan

melengkapi data-data kepada bagian

yang terkait (BAAK, Puket dan Pudir 1,

Page 5: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

5

Dosen, Mahasiswa, KaJur dan Gugus

Kendali Mutu).

3) Mengumpulkan Dokumen. Dokumen

yang ada dan di pakai dalam kegiatan

Berita Acara Perkuliahan dipelajari

untuk memperoleh data dan informasi

dalam penelitian ini.

b.Kepustakaan Dengan mempelajari berbagai pustaka,

membaca buku-buku referensi, buku

manual Berita Acara Perkuliahan, internet

ataupun mendapatkan pengarahan langsung

dari rekan-rekan dosen, guna memperoleh

gambaran secara langsung.

2. Analisis Sistem

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

yaitu menganalisis sistem manual yang

ada, yakni mempelajari dan mengetahui

apa yang akan dikerjakan sistem

manual yang ada. Adapun tahapan-tahapan pada analisis

sistem yang di gambarkan oleh UML yaitu:

a. User Requirement

Dalam tahap ini, requirement elicitation

digunakan untuk mencatat keinginan

stakeholder terhadap sistem yang akan

di bangun.

b. Use Case Diagram

Dalam tahap ini, use case diagram

digunakan untuk menjelaskan manfaat

sistem yang berjalan jika dilihat menurut

pandangan orang yang berada diluar sistem

atau actor.

3. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem ialah tahapan

merancang sistem secara rinci berdasarkan

hasil analisis sistem yang ada, sehingga

menghasilkan model sistem baru yang di

usulkan, dengan disertai rancangan

database dan spesifikasi program. Dimana

metode yang digunakan ialah metode

perancangan berorientasi obyek. Alat-alat

yang digunakan pada tahap perancangan

sistem ini antara lain sama dengan pada

tahap analisis sistem dan ditambah sebagai

berikut:

a. Sequence Diagram

Menggambarkan interaksi antar obyek

di dalam dan di sekitar sistem (termasuk

pengguna, display dan sebagainya)

berupa message yang digambarkan

terhadap waktu. Sequence diagram

terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan

dimensi horizontal (obyek-obyek yang

terkait).

b. Activity Diagram.

Dalam tahap ini, activity diagram

digunakan untuk menggambarkan alur

kerja atau workflow sebuah bisnis dan

urutan aktifitas di dalam.

Metode Pemilihan Sampel atau Sampling

Populasi

Responden atau sampel diambil dari

civitas akademik. Adapun respondennya ialah

sebagai berikut:

a. Dosen

b. Mahasiswa

c. Kepala Jurusan (KaJur)

d. Gugus Pengendali Mutu

Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan untuk

menghasilkan data dan informasi yang

diperlukan serta berhubungan dengan hal yang

akan ditulis. Untuk mengumpulkan data serta

informasi yang diperlukan, penulis

menggunakan metode sebagai berikut:

Pengumpulan Data Primer Daftar Pertanyaan

Teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pembagian daftar pertanyaan

langsung, sehingga data yang penulis

kumpulkan menggambarkan keadaan

sebenarnya.Alat penelitian yang penulis

gunakan adalah kuesioner. Alasan yang

mendasari pemakaian alat penelitian tersebut

ialah kuesioner merupakan salah satu alat

penelitian yang dapat digunakan untuk

pendekatan penelitian survei. Dengan

menggunakan kuesioner dapat memberikan

kemudahan bagi responden untuk memahami

dan menjawab pertanyaan yang diajukan

dengan baik. Hal ini dikarenakan responden

memiliki waktu yang cukup lama untuk

berpikir dan menyelesaikan kuesioner tersebut.

Selain itu kuesioner membuat responden lebih

nyaman dan leluasa untuk menjawab

pertanyaan.

Wawancara

Pengumpulan data dengan cara tanya

jawab langsung kepada responden, sehingga

dapat digunakan untuk menentukan kriteria

Page 6: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

6

dalam menentukan Sistem Informasi Berita

Acara Perkuliahan yang akan dibangun.

Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder, penulis dapatkan dari

pengamatan data, membaca, mempelajari dan

mengutip dari buku literatur serta sumber-

sumber lain yang berhubungan erat dengan

penulisan.

Teknik Analisis, Perancangan dan

Pengujian

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan pendekatan Object

Oriented Analysis (OOA) atau analisis

berorientasi objek dengan UML. Orientasi

objek adalah suatu strategi untuk

mengorganisasikan sistem sebagai koleksi dari

interaksi objek-objek yang menggabungkan

data dan prilaku. Penggunaan model orientasi

objek banyak diterapkan karena memiliki

banyak keuntungan, seperti meningkatkan

kualitas, mempercepat waktu pengembangan,

meningkatkan komunikasi antara pengembang

dan pengguna, mudah untuk dikembangkan,

mudah untuk dideteksi kekurangannya, serta

menambah cermat pemilihan perangkat lunak.

Proses analisis dilakukan berdasarkan

hasil tahapan pengumpulan data dengan

wawancara, observasi dan studi pustaka untuk

mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem

yang akan dikembangkan.

Pada proses analisis, teknik analisis yang

dilakukan adalah:

1. Analisis proses Bisnis Sistem Berjalan.

Analisis dilakukan terhadap prosedur,

dokumen, file dan hasil cetakan dari

sistem yang sudah berjalan.

2. Analisis terhadap Gambaran Umum

Sistem yang dikembangkan. Analisis

dilakukan untuk memberikan gambaran

umum tentang sistem yang akan

dikembangkan.

3. Analisis Kebutuhan Fungsional dan

Non Fungsional Pengguna. Pemodelan

kebutuhan fungsional untuk

menggambarkan fungsi sistem dan

pengguna yang terlibat serta fungsi-

fungsi apa saja yang bisa didapatkan

oleh masing-masing pengguna

dimodelkan dengan Use Case Diagram.

4. Analisis Prilaku Sistem. Pada tahapan

ini, dilakukan analisis prilaku sistem

yang dikembangkan dan dimodelkan

dengan Activity Diagram dan

SequenceDiagram. Activity Diagram

untuk memodelkan proses use case

yang berjalan di dalam sistem,

sedangkan Sequence Diagram untuk

memodelkan pengiriman pesan

(message) antar object dan

kronologinya.

Teknik Perancangan

Teknik perancangan yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

metode Object-Oriented Design (OOD) atau

Perancangan Berorientasi Objek menggunakan

Unified Modelling Language (UML).

Pada proses perancangan, teknik perancangan

yang dilakukan adalah:

1. Perancangan struktur statis program atau

spesifikasi sistem. Dimodelkan dengan

Class Diagram.

2. Perancangan Physical Architecture untuk

memodelkan distribusi aplikasi.

Dimodelkan dengan Deployment

Diagram.

3. Perancangan antarmuka pengguna.

Meliputi perancangan navigasi, form

input dan form output.

4. Perancangan Database. Untuk

memodelkan struktur data dan hubungan

antar data. Dimodelkan dengan Entity-

Relationship Diagram.

5. Perancangan Infrastrukture Architecture

(hardware, software dan jaringan).

Teknik Pengujian Sistem

Pengujian Validasi

Pengujian validasi bertujuan melakukan

penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah

diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak

yang dikembangkan. Selain itu juga menilai

apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan dapat berfungsi menyediakan data

Berita Acara Perkuliahan terintegrasi dan

meningkatkan kecepatan informasi/pembuatan

laporan Berita Acara Perkuliahan.

Pengujian validasi akan menyediakan

jaminan akhir bahwa perangkat lunak

memenuhi semua persyaratan informasi,

fungsional, prilaku dan persyaratan kinerja

sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian

Page 7: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

7

validasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

menguji hipotesis pertama dalam penelitian

ini.

Teknik pengujian validasi sistem dalam

penelitian ini dilakukan dengan pendekatan

black box testing dengan metode Focus Group

Discussion. FGD merupakan diskusi

kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih

menurut kriteria tertentu dan pembahasannya

memfokuskan pada topik tertentu.

Instrumen Pengujian FGD

Peneliti menyiapkan form berisi daftar

spesifikasi kebutuhan fungsional dan non

fungsional sistem yang dibangun. Fokus

diskusi adalah memvalidasi kebutuhan

fungsional dan non fungsional perangkat lunak

yang dikembangkan apakah telah sesuai

dengan spesifikasi kebutuhan yang sudah

ditentukan dalam tahapan analisis. Instrumen

penguijan validasi disertakan dalam lampiran.

Teknik Pemilihan Informan

Kriteria pemilihan karakteristik

responden sebagai informan untuk pengujian

validasi ini berdasarkan kelompok pengguna

yang akan menggunakan aplikasi sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan. Teknik

pemilihan informan dalam FGD dilakukan

dengan pemilihan informan atau peserta

diskusi berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki pengalaman mengelola data

Berita Acara Perkuliahan.

2. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu

melakukan validasi spesifikasi kebutuhan

fungsional aplikasi sistem Berita Acara

Perkuliahan yang dikembangkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji

apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan sudah sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan fungsional dan berfungsi

menyediakan data Berita Acara Perkuliahan

terintegrasi dan meningkatkan kecepatan

informasi/pembuatan laporan Berita Acara

Perkuliahan. Oleh karena itu peneliti memilih

informan untuk penelitian adalah Kepala

Bagian Administrasi Akademik dan Keuangan

serta pengelola data Berita Acara Perkuliahan

selaku pengguna sistem yang sudah berjalan.

Informan tersebut adalah Kepala BAAK,

Puket atau Pudir 1, Kaprodi dan Dosen di

perguruan tinggi negeri ataupun swasta.

Teknik Pelaksanaan FGD

Pelaksanaan Focus Group Discussion

atau diskusi terfokus dalam penelitian ini

dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan

kriteria yang disebutkan sebelumnya. Fungsi

moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti.

Pada awal FGD, peneliti melakukan presentasi

dan demo aplikasi sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan yang sudah dikembangkan

dan menjelaskan setiap fungsi yang ada

berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan.

Selanjutnya peserta FGD memberikan

informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk

keperluan analisis hasil pengujian, selanjutnya

peneliti membuat kesimpulan berdasarkan

hasil FGD.

Pengujian Kualitas

Pengujian kualitas sistem dilakukan

untuk menguji tingkat kualitas perangkat lunak

sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan

empat karakteristik kualitas perangkat lunak

yang terdapat pada ISO 9126, yaitu:

functionality, reliability, usability dan

efficiency, serta satu karakteristik kualitas

perangkat lunak yang terdapat pada Software

Quality Assurance (SQA), yaitu: Integrity.

Konsep ISO 9126 merupakan konsep

pengujian standar internasional dalam

mengevaluasi kualitas perangkat lunak. Dari

enam karakteristik kualitas sebuah aplikasi

ditetapkan hanya empat karakteristik saja yang

dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu:

functionality, reliability, usability dan

efficiency.

Model SQA merupakan model

pengujian kualitas perangkat lunak. Dari 11

faktor pengujian kualitas, ditetapkan hanya 1

karakteristik saja yang dijadikan variabel

dalam penelitian ini, yaitu: integrity.

Pengujian hanya dilakukan pada

penggunaan aplikasi sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan dari sisi client dan tidak

masuk dalam lingkup server. Pengujian

kualitas perangkat lunak dilakukan untuk

menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini.

Teknik pengujian kualitas yang

dilakukan dalam penelitian ini dengan

pendekatan black-box testing menggunakan

kuesioner. Kriteria pemilihan karakteristik

responden sebagai sampel penelitian untuk

pengujian kualitas perangkat lunak ini

berdasarkan tingkatan pengguna yang akan

Page 8: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

8

mengakses aplikasi sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan. Responden tersebut yaitu,

Kepala BAAK, Puket dan Pudir 1, Kaprodi,

Dosen dan Mahasiswa di sebuah perguruan

tinggi negeri ataupun swasta.

Instrumen Pengujian

Instrumen pengujian berupa kuesioner

akan digunakan untuk melakukan pengukuran

dengantujuan menghasilkan data kuantitatif

yang akurat. Dalam penelitian ini skala

pengukuran yang digunakan adalah skala

Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert

merupakan skala yang didesain untuk menilai

sejauh mana responden setuju atau tidak setuju

dengan susunan berikut: Tabel 1

Skala Pngukuran Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Dengan skala Likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

instrumen-instrumen berupa pernyataan.

Tabel 2

Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan

Indikator

Variabel Sub-variabel Indikator Pengukuran No. Butir

Uji

Functionalit

y

Suitability Kesesuaian sistem dengan

kebutuhan

1,2

Accuracy Keakuratan informasi yang

dihasilkan oleh sistem

3,4

Security Keamanan data dan pengguna 5,6

Interoperability Integritas dan akses sistem

dengan perbedaan teknologi

yang digunakan

7,8

Compliance Kesesuaian sistem dengan

peraturan yang berlaku

9

Reliability Maturity Rendahnya tingkat kesalahan

dalam sistem

10,11

Fault

Tolerance

Kemampuan untuk berfungsi

seperti biasa setelah terjadi

kesalahan

12,13

Recoverability Kemampuan sistem untuk

mengatasi kesalahan yang

terjadi

14

Usability Understandibili

ty

Kemudahan sistem untuk

dipahami

15,16

Learnability Kemudahan sistem untuk

dipelajari

17,18

Operability Kemudahan sistem untuk

dioperasikan

19,20

Attractiveness Kenyamanan pengguna dalam

menggunakan sistem

21,22

Efficiency Time Behaviour Kecepatan respon dan waktu

pengolahan

23,24

Resource

Behaviour

Kesesuaian penggunaan

sumber daya

25

Integrity Access Audit Kesesuaian dan keakuratan

informasi yang dihasilkan dan

3,4

kesesuaian fungsi sistem

terhadap standar yang ada

Access Control Pengawasan dan perlindungan

terhadap perangkat lunak

26

Sebelum hasil kuesioner dianalisis,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan

untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas)

dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur

penelitian. Kuesioner pengujian kualitas

disertakan dalam lampiran.

Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud. Uji validitas instrumen yang

dilakukan dengan menggunakan uji validitas

konstrak. Uji validitas konstrak yaitu

menyusun indikator pengukuran berdasarkan

kerangka teori konsep yang akan diukur.

Secara sederhana dapat dikemukakan, bahwa

validitas konstrak dari sebuah instrumen

ditentukan dengan jalan mengkorelasikan

antara skor masing-masing item dengan total

skor masing-masing item.

Pengujian validitas konstrak dilakukan

dengan menghitung korelasi diantara masing-

masing pernyataan dengan skor total. Dalam

pengujian validitas instrumen penelitian ini,

menggunakan korelasi Pearson Product

Moment dengan tool software IBM SPSS

Statistic 12.

Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliable bila

alat itu dalam mengukur suatu gejala pada

waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan

hasil yang sama. Reliabilitas alat ukur

menunjuk pada adanya konsistensi dan

stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu

yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat.

Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah

akurasi pengukuran dan hasilnya.

Dalam uji reliabilitas yang digunakan

dalam penelitian adalah metode Alpha

Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini

sangat cocok digunakan pada nilai berbentuk

skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

Page 9: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

9

dilakukan dengan menggunakan tool software

IBM SPSS Statistic 22.

Peneliti melakukan uji reliabilitas

dengan menghitung Alpha Cronbach dari

masing-masing item dalam suatu variabel.

Instrumen yang dipakai dalam variabel

dikatakan handal (reliable) apabila memiliki

Alpha Cronbach lebih dari 0,60.

Pengolahan Data Pengujian

Dalam pelaksanaan pengolahan data

penelitian ini menggunakan jenis atau alat

bantu analisis statistik deskriptif. Analisis

statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang

menggambarkan fakta-fakta yang ada untuk

selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut

kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu

kesimpulan. Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk menggambarkan bagaimana

tingkat kualitas aplikasi sistem informasi

Berita Acara Perkuliahan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam

analisis statistik deskriptif tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Setiap indikator yang dinilai oleh

responden, diklasifikasikan dalam lima

alternatif jawaban dengan menggunakan

skala Likert yang menggambarkan

peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap

variabel/subvariabel = jumlah skor dari

seluruh indikator variabel untuk semua

responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel =

rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban

responden, juga digunakan statistik

deskriptif seperti distribusi frekuensi dan

tampilan dalam bentuk tabel ataupun

grafik.

e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel

penelitian ini, digunakan rentang kriteria

penilaian sebagai berikut:

Skor aktual adalah jawaban seluruh

responden atas kuesioner yang telah diajukan.

Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi

atau semua responden diasumsikan memilih

jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan

bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3

Kriteria Persentase TanggapanResponden terhadap Skor

Ideal % Jumlah Skor Kriteria

20,00% - 36,00% Tidak Baik

36,01% - 52,00% Kurang Baik

52,01% - 68,00% Cukup

68,01% - 84,00% Baik

84,01% - 100% Sangat Baik

% Jumlah Skor Kriteria

20,00% - 36,00% Tidak Baik

36,01% - 52,00% Kurang Baik

52,01% - 68,00% Cukup

68,01% - 84,00% Baik

84,01% - 100% Sangat Baik Catatan: Batas bawah 20% diperoleh dari 1/5 dari batas atas

100%

Langkah-langkah Penelitian

Gambar 1

Langkah-langkah Penelitian

Pada kerangka penelitian ini jelas

terlihat tahapan-tahapan pada penelitian

berjudul “Pemanfaatan Model Sistem RFID

sebagai Alat Bantu Dalam Penulisan Berita

Acara Perkuliahan Berbasis Web dengan

Teknik Pemrograman Berorientasi Objek”.

Gambar langkah-langkah pada penelitian

tersebut ada lima tahapan dalam proses yang

penulis teliti, yaitu;

1. Tahapan Persiapan, tahapan ini ialah

tahapan dimana penulis mencari bahan

referensi yang berkaitan dengan Sistem

Informasi Berita Acara Perkuliahan agar

penulis tahu dan paham tentang konsep

penelitian terdahulu.

2. Tahapan Analisis dan Desain, pada tahapan

ini penulis melakukan analisis sistem yang

berjalan dan membuat perbaikan sistem

tersebut dengan proses bisnis yang

menekankan pada tujuan awal dari pola

pemikiran yang didapat dan user

requirement yang diperoleh dari hasil

wawancara dengan stakeholder dan

kuesioner yang disebar.

Page 10: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

10

3. Tahapan Implemnetasi dan Testing,

tahapan ini ialah tahapan pembuatan Sistem

Informasi Berita Acara Perkuliahan yang

tentu sesuai dengan desain yang telah di

buat pada tahap ke-2 dan akan bekerja

berulang-ulang hingga kondisi debug tidak

mengalami kendala dan sistem yang baru

benar-benar di pakai.

4. Tahapan evaluasi, tahapan ini ialah tahapan

pengecekan seluruh fungsi dari analisis dan

implementasi, apakah data analisis yang

terlupakan sehingga implementasi menjadi

salah. Jika setelah evaluasi tidak

mengalami kendala.

5. Tahapan pembuatan laporan, tahapan ini

penulis membuat laporan hasil dari

penelitian tersebut.

Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan pada

minggu pertama September 2013 sampai

dengan minggu ke 1 atau 2 Februari 2014.

Tabel 4: Jadwal Penelitian

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Analisis Sistem

Proses analisis sistem mendeskripsikan

apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk

memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa

yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang

akan menggunakan sistem, dan dimana serta

kapan sistem tersebut akan digunakan.

Kegiatan analisis sistem yang berjalan

dilakukan dengan pendekatan analisis

berorientasi object untuk sistem yang

dirancang, dimaksudkan untuk menitik

beratkan kepada fungsionalitas sistem yang

berjalan. Selanjutnya dari hasil analisis akan

divisualisasi dan didokumentasikan dengan

Unified Modelling Language (UML) melalui

Use Case Diagram, Activity Diagram dan

Sequence Diagram dengan pertimbangan

diagram tersebut dianggap mewakili secara

keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat

dimengerti oleh pengguna.

Analisis Data dan Sistem Informasi

Berjalan

Analisis proses bisnis dari sistem Berita

Acara Perkuliahan yang sedang berjalan

dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang bagaimana pihak akademik melakukan

aktivitas pengelolaan Berita Acara Perkuliahan

yang mendukung dalam pengembangan

aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi, diperoleh data dan informasi terkait

proses sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan di perguruang tinggi negeri

ataupun swasta yang akan dikembangkan.

Data dan informasi yang berkaitan dengan

sistem yang akan dikembangkan beserta

ketersediaannya, rinciannya adalah sebagai

berikut:

Tabel 5

Ketersediaan Data dan Sumber

Data Observasi

Hasil wawancara dan observasi

menunjukkan bahwa responden menginginkan

dikembangkan aplikasi sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan berbasis web serta RFID

sebagai alat untuk mempermudah pengelolaan

Berita Acara Perkuliahan dalam monitoring

Kegiatan Belajar Mengajar/Perkuliahan serta

dapat meningkatkan kecepatan dalam

monitoring Kegiatan Belajar

Mengajar/Perkuliahan. Proses monitoring

Berita Acara Perkuliahan tersebut berkaitan

dengan proses pengisian Berita Acara

Perkuliahan oleh Dosen, verifikasi Mahasiswa

dan Dosen Pengampu, Pengumpulan berkas

Berita Acara Perkuliahan oleh Resepsionis,

verifikasi oleh Kepala Jurusan

Page 11: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

11

KaJur/Kepala Program Studi (KaProDi),

verifikasi oleh Gugus Kendali Mutu (GKM)

dan Laporan Berita Acara Perkuliahan.

Proses Pengisian Berita Acara Perkuliahan

Pengisian Berita Acara Perkuliahan

merupakan proses yang dilakukan oleh Dosen

Pengampu untuk memudahkan

monitoring/evaluasi Kegiatan Belajar

Mengajar/Perkuliahan. Prosedur yang berjalan

saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun

swasta ialah sebagai berikut:

1. Dosen masuk kelas lalu Mengajar

(Ceramah, tanya jawab dan lain-lain).

2. Setelah selesai mengajar, Dosen mengisi

berkas Berita Acara Perkuliahan dengan

materi yang diberikan saat mengajar.

3. Setelah selesai mengisi Berita Acara

Perkuliahan, Dosen meminta perwakilan

Mahasiswa untuk mem-verifikasi (tanda

tangan) Berita Acara Perkuliahan.

4. Setelah Berita Acara Perkuliahan di

verifikasi oleh Mahasiswa, Dosen mem-

verifikasi (tanda tangan) Berita Acara

Perkuliahan.

Dalam pengisian Berita Acara

Perkuliahan melibatkan Dosen dan

Mahasiswa. Data yang digunakan dalam

pengisian Berita Acara Perkuliahan ialah

fakta materi yang diajarkan oleh Dosen,

tanda tangan Mahasiswa dan Dosen.

Proses Pengumpulan Berkas Berita Acara

Perkuliahan

Pengumpulan berkas Berita Acara

Perkuliahan dilakukan oleh Resepsionis untuk

diserahkan kepada Kepala Jurusan/Kepala

Program Studi untuk diverifikasi. Prosedur

yang berjalan saat ini di perguruan tinggi

negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut:

1. Setiap Dosen menyerahkan berkas Berita

Acara Perkuliahan setelah selesai

mengajar kepada Resepsionis.

2. Setelah terkumpul, Resepsionis

menyerahkan berkas Berita Acara

Perkuliahan kepada Kepala

Jurusan/Kepala Program Studi untuk di

verifikasi.

Dalam pengumpulan Berita Acara

Perkuliahan melibatkan Resepsionis dan

Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. Data

yang digunakan dalam pengumpulan Berita

Acara Perkuliahan ialah berkas Berita Acara

Perkuliahan yang terkumpul dalam 1 hari.

Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan

Kepala Jurusan/Kepala Program Studi

Verifikasi Berita Acara Perkuliahan

dalam tahap ini dilakukan oleh Kepala

Jurusan/Kepala Program Studi. Prosedur yang

berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri

ataupun swasta ialah sebagai berikut:

1. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi

menerima berkas Berita Acara

Perkuliahan dari Resepsionis.

2. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi

mem-verifikasi satu persatu berkas Berita

Acara Perkuliahan yang telah diisi dan

diverifikasi oleh Dosen serta telah

diverifikasi oleh Mahasiswa.

3. Setelah selesai mem-verifikasi, berkas

Berita Acara Perkuliahan dikembalikan

kepada Resepsionis untuk diserahkan

kepada Gugus Kendali Mutu.

Dalam verifikasi Berita Acara

Perkuliahan tahap ini melibatkan Kepala

Jurusan/Kepala Program Studi. Data yang

digunakan dalam verifikasi Berita Acara

Perkuliahan ialah berkas Berita Acara

Perkuliahan yang belum ter-verifikasi oleh

Kepala Jurusan/Kepala Program Studi

yang terkumpul pada Resepsionis.

Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan

Gugus Kendali Mutu

Verifikasi Berita Acara Perkuliahan

dalam tahap ini dilakukan oleh Gugus Kendali

Mutu. Prosedur yang berjalan saat ini di

perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah

sebagai berikut:

1. Gugus Kendali Mutu menerima berkas

Berita Acara Perkuliahan dari Resepsionis.

2. Gugus Kendali Mutu mem-verifikasi satu

persatu berkas Berita Acara Perkuliahan

yang telah diverifikasi oleh Kepala

Jurusan/Kepala Program Studi.

3. Setelah selesai memverifikasi, berkas

Berita Acara Perkuliahan dikembalikan

kepada Resepsionis untuk

didokumentasikan.

Dalam verifikasi Berita Acara

Perkuliahan tahap ini melibatkan Gugus

Kendali Mutu. Data yang digunakan dalam

verifikasi Berita Acara Perkuliahan ialah

Page 12: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

12

berkas Berita Acara Perkuliahan yang telah

diverifikasi oleh Kepala Jurusan/Kepala

Program Studi yang telah dikembalikan

kepada Resepsionis.

Laporan Berita Acara Perkuliahan

Laporan Berita Acara Perkuliahan

didapat dari dokumentasi Berita Acara

Perkuliahan yang dikumpulkan oleh

Resepsionis.

Gambaran Umum Sistem yang

dikembangkan

Pengembangan sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan dapat berarti menyusun

suatu sistem yang baru untuk menggantikan

sistem yang lama atau memperbaiki sistem

yang telah ada di suatu institusi. Sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan di

perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang

dikembangkan merupakan sistem informasi

yang menangani beberapa aspek mulai dari

proses input data, verifikasi hingga menjadi

laporan Berita Acara Perkuliahan. Berdasarkan

wawancara dan observasi, diperoleh informasi

bahwa perguruan tinggi negeri ataupun swasta

telah mempunyai sistem informasi akademik

yaitu Raharja Multimedia Edutainment

(RME). Tujuan pengembangan sistem dalam

penelitian ini ialah membangun aplikasi sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis

RFID yang dapat menyimpan, menampilkan

data dan informasi Berita Acara Perkuliahan

secara terintegrasi, yang dapat diakses kapan

saja dan disetiap lingkungan perguruan tinggi

negeri ataupun swasta oleh pengguna.

Sistem baru berbasis RFID yang

dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan

akan lebih meningkatkan efisiensi di

perguruan tinggi negeri ataupun swasta,

sejalan dengan kebijakan paperless office serta

memberikan kemudahan bagi semua pihak

yang terlibat dalam pengelolaan Berita Acara

Perkuliahan. Sistem ini diharapkan dapat

memberikan informasi data Berita Acara

Perkuliahan yang dibutuhkan secara periodik,

dapat mempercepat proses pencarian data

Berita Acara Perkuliahan serta dapat

memberikan laporan yang dibutuhkan secara

cepat, tepat dan akurat kepada seluruh pihak

yang membutuhkan. Data yang disimpan dapat

digunakan untuk berbagai kepentingan

manajerial lain, diantaranya evaluasi Dosen,

besarnya tunjangan prestasi dan pemberian

reward atau punishment.

Analisis Kebutuhan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih

mudah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut

maka, peneliti menggunakan angket

(questionnaire). Pada angket tersebut

pernyataan sudah disusun secara terstruktur

dan responden hanya perlu mengisi pernyataan

yang sesuai dengan keinginan dirinya dengan

cara mengisi pada text area yang telah

disediakan.

Dari penjelasan sebelumnya didapatlah

klasifikasi responden penelitian untuk

mengetahui keinginan para responden

(pemakai) sistem yang akan dikembangkan

sebagai berikut:

Tabel 6

Data Responden Penelitian

Pada Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa

jumlah responden yang didapat berjumlah 19

responden terdiri dari 1) Responden

Mahasiswa berjumlah 10 orang, 2) Responden

Dosen berjumlah 5 orang, 3) Responden

Kepala Jurusan/Kepala Program Studi

berjumlah 3 orang, 4) Responden Gugus

Kendali Mutu berjumlah 1 orang.

Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non

Fungsional

Setelah melakukan observasi, menyebar

kuesioner dan wawancara terhadap

stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan

yang diperlukan guna membangun sebuah

sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan

tersebut ialah sebagai berikut:

Page 13: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

13

Requirement Elicitation Tahap 1

Berisi keinginan dari stakeholder

terhadaprancangan sistem baru yang diusulkan Tabel 7

RequiremenElicitation Tahap 1 Functional

Analisis Kebutuhan

Secara sistem dapat:

1. Diakses disetiap kelas

2. Melihat materi yang disampaikan setiap

Dosen

3. KaJur/KaProdi dapat input daftar mata

kuliah

4. Input data dosen

5. Input kode RFID untuk setiap dosen

6. KaJur/KaProdi dapat input jadwal

mengajar

7. Input kode RFID untuk setiap mahasiswa

8. Menampilkan foto dosen yang sedang

mengajar

9. Input data setiap mahasiswa

10. Input kode RFID untuk setiap

Kajur/KaProdi

11. Mencetak BERITA ACARA

PERKULIAHAN dengan format PDF

dan atau excel

12. Input data Kajur/KaProdi

13. Menampilkan foto Kajur/KaProdi pada

saat login

14. Diakses di setiap lingkungan kampus

15. Diakses via smartphone

16. Diakses via ipad

17. Dilihat oleh mahasiswa dan dosen

pengajar

18. Diinput oleh dosen pengajar

19. Berfungsi untuk administrasi mahasiswa

20. Menginput jumlah sertifikat yang

dikumpulkan oleh mahasiswa secara

update

21. Menampilkan mata kuliah yang diampuh

dosen pada saat login

22. Menampilkan data Berita Acara

Perkuliahan yang sudah diverifikasi

KaJur/Kaprodi

23. Menampilkan data Berita Acara

Perkuliahan yang sudah diverifikasi

Gugus Kendali Mutu

24. Melihat data Berita Acara Perkuliahan

apabila diisi oleh dosen pengganti

25. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu

di saat login

26. Diakses setiap saat

27. Melihat Berita Acara Perkuliahan baik

yang sudah di verifikasi maupun belum di

verifikasi oleh Prodi ataupun Gugus

Kendali Mutu

28. Menampilkan foto mahasiswa saat mem-

verifikasi Berita Acara Perkuliahan

29. Menampilkan tanggal pertemuan kuliah

secara otomatis

30. Menampilkan mata kuliah yang diampu

oleh dosen sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan

31. Menampilkan foto Kajur/Kaprodi yang

mem-verifikasi Berita Acara Perkuliahan

32. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu

yang mem-verifikasi Berita Acara

Perkuliahan

33. Kajur/KaProdi dapat melihat kesesuaian

Berita Acara Perkuliahan dengan silabus

mata kuliah yang diajarkan

34. Perwakilan mahasiswa dapat mengetahui

kesesuaian Berita Acara Perkuliahan

dengan silabus mata kuliah

35. Dosen harus melakukan login terlebih

dahulu

36. Membatasi informasi yang seharusnya

diberikan

37. Kajur/Kaprodi dapat melihat rekap

pengisian setiap dosen

38. Kajur/Kaprodi dapat memberikan

komentar terhadap pengisian Bertita

Acara Perkuliahan dosen

39. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui dosen

mana yang mengisi dan tidak mengisi

Berita Acara Perkuliahan

40. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui

kesesuaian Berita Acara Perkuliahan dan

Satuab Acara Perkuliahan yang diisi oleh

dosen

41. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui materi

tambahan yang diberikan oleh dosen

diluar Berita Acara Perkuliahan

42. Dosen mempunyai ID login untuk login

43. Dosen dapat menginput informasi materi

yang diajarkan

44. Dosen dapat meng-update informasi yang

diajarkan jika terdapat kesalahan

45. Dosen dapat melihat history informasi

yang sudah diinput

46. BAAK dapat melihat informasi yang

diinput oleh dosen

47. Dosen hanya dapat melihat informasi

yang hanya diinput oleh dirinya sendiri

48. BAAK dapat menginput, mengupdate

data dosen

49. Kajur/KaProdi dapat melihat materi yang

diberikan oleh dosen ke mahasiswa

50. Bisa melihat report

51. Memberikan informasi yang seharusnya

ditampilkan/hanya informasi yang

berkaitan yang ditampilkan pada sistem

Non Functional

Analisis Kebutuhan

Secara sistem dapat:

1. Mudah digunakan

Page 14: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

14

2. Aman dari penggunaan orang yang tidak

berhak

3. Memiliki kecepatan ketika diakses

4. Memiliki kehandalan dalam perangkat

RFID

5. Memiliki kehandalan dalam perangkat

pembaca RFID

6. Memiliki tampilan yang menarik

7. Memiliki kecepatan ketika diakses via

smartphone

8. Memiliki kecepatan ketika diakses via

ipad

9. Mudah dimengerti

10. Diproteksi dengan baik

11. Memiliki kecepatan akses

12. Cepat dalam menyajikan/mencetak Berita

Acara Perkuliahan

13. Memiliki kecepatan ketika verifikasi

14. Memiliki keamanan yang handal

15. Diakses dengan mudah dengan perangkat

RFID

16. Dijalankan oleh semua browser modern

yang ada sekarang ini, terutama Firefox,

Chrome, Opera, Safari dan IE

17. Memiliki warna yang tidak mengganggu

mata

18. Memiliki kecepatan akses tidak lebih dari

5 menit

19. Berjalan di jaringan local (intranet)

20. Berjalan di jaringan luar (internet)

21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30

menit

21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30

menit

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner

Use Case Diagram

Berdasarkan spefisikasi kebutuhan

fungsional dan non fungsional sistem, maka

dapat dimodelkan dengan use case diagram.

Use case diagram menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah

sistem. Use case juga menggambarkan

interaksi yang terjadi dalam sistem, yang

memberi gambaran user atau actor yang

berhubungan dengan sistem dan hal-hal yang

berhubungan dengan user di dalam sistem.

1. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang

berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi

komputer, seperti orang, benda atau lainnya.

Tugas actor adalah memberikan informasi

kepada sistem dan dapat memerintahkan

sistem agar melakukan suatu tugas.

Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna,

maka actor yang terlibat dalam sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan ini di bagi

menjadi 2, yaitu:

Gambar 2

Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan

Gambar 3

Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan

Use Case

Use case adalah deskripsi fungsi sebuah

sistem dari perspektif pengguna. Use case

bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal

interaksi antara pengguna sebuah sistem

dengan sistemnya sendiri melalui cerita

bagaimana sebuah sistem menyediakan

fungsinya. Pada analisis dan pemodelan

kebutuhan fungsional dilakukan pemecahan

menjadi beberapa subsistem untuk

mengelompokkan fungsi dan memudahkan

dalam mendeskripsikan pemahaman setiap

proses dalam sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan, hal ini sesuai dengan konsep

dasar Sistem Informasi Berita Acara

Perkuliahan yang membagi model Sistem

Informasi Berita Acara Perkuliahan dalam

beberapa subsistem. Terdapat 15 subsistem

pada BAP Back Office yaitu: Subsistem Login,

Subsistem Data Kaprodi, Subsistem Data

Dosen, Subsistem Data Gugus Kendali Mutu,

Subsistem Kelas Mata Kuliah, Subsistem Data

Mahasiswa, Subsistem Data Pegawai,

Subsistem Kelas Perkuliahan, Subsistem Data

RFID Dosen, Subsistem Data RFID Gugus

Kendali Mutu,Subsistem Data RFID

Mahasiswa, Subsistem Data RFID Kaprodi,

Subsistem Data RFID Akses, Subsistem Menu

Akses dan Subsistem Data BAP. Serta

terdapat 4 Subsistem pada BAP Front Desk

yaitu: Subsistem Login, Subsistem Input Data

BAP Dosen, Subsistem Verifikasi Kaprodi dan

Subsistem Verifikasi Gugus Kendali Mutu.

Page 15: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

15

Mahasiswa

Login

Lihat Jadwal Kuliah

Lihat KHS Semester

Lihat jadwal UTS

Lihat Presensi

Lihat KHS Kumulatif

Lihat Sejarah IP

Lihat jadwal UAS

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<includ

e>>

<<includ

e>>

Activity Diagram

Activity Diagram merupakan model

analisis yang digunakan atau menggambarkan

sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini,

activity diagram digunakan untuk

memodelkan suatu proses atau operasi,

diagram ini dipakai untuk menggambarkan

logika dari sebuah proses atau operasi.

Activity Diagram menjelaskan tentang

alir aktivitas didalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana

keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir

bagaimana sistem berakhir. Dalam penelitian

ini peneliti menggambarkan activity diagram

tersebut melalui interaksi antara actor dengan

sistem yang akan dibangun. Dengan demikian,

activity diagram diturunkan dari setiap use

case yang sudah dibuat sebelumnya, untuk

menggambarkan masing-masing prosedur

dalam sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan. Berikut contoh activity diagram

sistem yang akan dikembangkan.

Buka menu nilai mahasiswa

Sistem sub menu data mahasiswa

Sistem menampilkan halaman data induk

Mencari dengan kriteria

Sistem menampilkan mahasiswa yang diinginkan

Memilih detil mahasiswa

Sistem menampilkan data mahasiswa

Sequence Diagram

Pada Sequence Diagram menjelaskan

aliran fungsionalitas dalam use case. Sebuah

sequence diagram menunjukkan urutan

interaksi object yang disusun dalam urutan

waktu. Ini menggambarkan object dan class-

class yang terlibat dalam skenario dan urutan

pesan yang dipertukarkan antara object yang

dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi

skenario. Kegunannya untuk menunjukkan

rangkaian pesan yang dikirim antar object,

juga interaksi antar object, sesuatu yang terjadi

pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Berikut contoh sequence diagram sistem yang

akan dikembangkan:

Mahasiswa

Input NIM dan password:

data NIM dan password:

melakukan login:

NIM dan password tidak valid:

Form Login Cek NIM dan

password

Database

akademikDashboard

Cek NIM dan password:

NIM dan password valid

Perancangan Sistem

Perancangan sistem menentukan

bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang

akan dicapai, dalam hal ini: perangkat keras,

perangkat lunak, infrastruktur jaringan;

antarmuka pengguna, formulir dan laporan;

serta program-program khusus, database dan

file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem

merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem

dimana pada perancangan sistem digambarkan

sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan

pengkodean dalam suatu bahasa

pemrograman. Dalam perancangan suatu

sistem tidak lepas dari hasil analisis, karena

dari hasil analisis, sistem baru dapat dibuat

suatu rancangan sistem.

Perancangan Spesifikasi Program

Class Diagram

Class Diagram menampilkan beberapa

class yang ada pada sistem ini dan

memberikan gambaran tentang sistem dan

relasi-relasi didalamnya. Disini juga

dimasukkan himpunan bagian (subset) dari

class-class, yaitu atribut-atribut dan operasi-

operasi dalam suatu class. Classdiagram untuk

aplikasi sistem informasi ini terdiri dari dua

Page 16: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

16

paket, yaitu paket untuk class diagram aplikasi

sistem informasi BAP Back Office dan paket

untuk class diagram aplikasi sistem informasi

BAP Front Desk. Berikut ini class diagram

untuk aplikasi sistem informasi BAP Back

Office dan Front Desk yang dirancang:

+ConnectionDetector()

+isConnectToInternet()

-_context

ConnectionDetector

+onCreate()

+JadwalKuliah()

+jadwalUas()

+JadwalUts()

+KhsKum()

+KhsSem()

+SejarahIp()

+Presensi()

+Logout()

-db

-dbHelper

-nim

-nama

DashboardActivity

+onCreate()

-nm_mk : String

-adapter : ConnectionDetector

-list

-db

-dbHelper

-cJadwalKuliah

-t1

-t2

-t3

-t4

-t5

-t6

-t7

-t8

DetilJadwalKuliahActivity

+onCreate()

+cekJadwalKuliah()

+parse_jadwal_kuliah()

+getRequest()

+request()

+CallWebPage()

+toast()

-nim

-nama

-ta

-smt

-spinnerTA

-spinnerSMT

-tvNim

-tvNama

-isInternetPresent

-cd

-vt

-url_alamat

-jObject

-Result_jadwal_kuliah

-jadwal_kuliah

-db

-dbHelper

-smtx

-tax

JadwalKuliahActivity

+onCreate()

+btnOK()

-tvKet

keterangan

+onCreate()

+OnItemClickListener()

-adapter

-list

-db

-dbHelper

-cJadwalKuliah

-ta

-smt

-nim

-nama

-sks

ListJadwalKuliahActivity

+onCreate()

+Cancel()

+ok()

+parse_login()

+getRequest()

+request()

+CallWebPageTask()

-vt

-url_alamat

-baca

-dbHelper

-db

-txtLoginUsername

-txtLoginPass

-jml

-nama

-jObject

-url_login

-xResult_login

-isInternetPresent

-cd

-nim

LoginActivity

+onCreate()

+MasukSia()

+Tentang()

+Bantuan()

-nim

-nama

-db

-dbHelper

MenuUtamaActivity

+mySqlHelper()

+createDataBase()

+DataBaseisExist()

+copyDataBase()

+onCreate()

+onUpgrade()

+openDB()

-DB_PATH

-DATABASE_NAME

-DATABASE_VERSION

-myContext

-sqliteDBInstance

mySqlHelper

+onCreate()

+run()

-dbHelper

Splash

+load_url()

-url

variabel_tetap

Deployment Diagram Deployment diagram physical diagram

merupakan suatu diagram yang dapat

memberikan penjelasan tentang bagaimana

berbagai elemen fisik menyusun dan

menjalankan sistem di dalam suatu jaringan

yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang

dibentuk merupakan kumpulan dari node-node

yang berupa hardware dan software yang

mengkonfigurasikan komponen-komponen

software runtime dengan processor dan

peralatan lainnya. Deployment diagram pada

Aplikasi ini memiliki dua node yaitu node

aplikasi java android dan node MySQL

database yang berisi database online yaitu

siandroid. Kemudian terdapat sebuah

Association yang mengubungkan antara node

1 dan node 2 yang berisi berupa jaringan

internet dan didukung dengan PHP.Melalui

internet dan PHP, order dapat disaring untuk

mendapat informasi yang tepat. Deployment

diagram dapat dilihat pada gambar:

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil

penelitian yang telah dibahas di bab

sebelumnya, maka dalam penelitian

pengembangan sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan di ini dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini telah dirancang

sistem informasi Berita Acara

Perkuliahan berbasis RFID dengan

menggunakan pemrograman Java dan

MySQL sebagai databasenya.

2. Model analisis, perancangan dan

implementasi perangkat lunak untuk

pengembangan sistem informasi Berita

Acara Perkuliahan berbasis RFID dapat

berfungsi menyediakan data Berita

Acara Perkuliahan (BAP) terintegrasi

serta mendukung kecepatan

informasi/pembuatan laporan Berita

Acara Perkuliahan (BAP) dengan

menggunakan metode pengembangan

sistem informasi model waterfall.

Kesimpulan ini berdasarkan hasil

pengujian dengan Focus Group

Discussion yang telah dilaksanakan.

Responden dalam penelitian

menyatakan semua spesifikasi

kebutuhan fungsional dan non

fungsional sistem keseluruhan dapat

diterima/disetujui.

3. Tingkat kualitas perangkat lunak sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan

(BAP) yang dihasilkan berdasarkan

empat karakteristik model ISO 9126,

yaitu: functionality, reliability, usability

dan efficiency dengan kriteria Sangat

Baik, dengan persentase 89,52% serta

satu karakteristik SQA, yaitu: integrity

Page 17: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

17

dengan kriteria Sangat Baik, dengan

persentase 90%. Aspek kualitas

tertinggi pada karakteristik ISO 9126

adalah berdasarkan aspek Functionality

dengan persentase sebesar 90%,

selanjutnya aspek Efficiency dengan

89,667%, aspek Reliability 89,6%

sedangkan aspek kualitas terendah

adalah dari aspek Usability dengan

persentase sebesar 88,875%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi

dan kesimpulan, selanjutnya peneliti dapat

memberikan beberapa saran yang relevan

dengan hasil penelitian. Saran ini berupa

masukan-masukan yang ditujukan ke

organisasi/obyek penelitian dan untuk

penelitian selanjutnya.

Bagi Pihak perguruan tinggi negeri

ataupun swasta.

1. Diadakannya sosialisasi dan pelatihan

kepada semua pengguna aplikasi sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan.

2. Tingkat keamanan sistem informasi ini

perlu ditingkatkan mengingat transaksi data

Berita Acara Perkuliahan yang terkait

dengan mutu perkuliahan. Selain itu perlu

dilakukan backup data secara berkala untuk

mengurangi resiko kehilangan data secara

permanen.

Bagi Penelitian Selanjutnya

1. Untuk penelitian lebih lanjut tentang sistem

informasi Berita Acara Perkuliahan, dapat

dilakukan dengan menambah ruang lingkup

sistem yang dikembangkan. Dapat berupa

adanya integrasi dengan sistem pendukung

keputusan, seperti penilaian kinerja dosen,

modul absensi dosen dan lain sebagainya.

2. Demi menghasilkan penelitian yang lebih

baik di masa mendatang, bagi penelitian

mendatang hendaknya sampel lebih

diperbanyak lagi, yaitu tidak terbatas pada

sumber daya yang terdapat pada perguruan

tinggi negeri ataupun swasta, namun

dilakukan pengujian di Universitas lain,

sehingga tingkat generalisasinya lebih baik.

Metode pengembangan sistem informasi

dengan model waterfall dapat dijadikan

pilihan yang cukup tepat dalam penelitian

pengembangan sistem informasi untuk user

atau stakeholder yang dapatmenjelaskan

spesifikasi kebutuhannya dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ajib Hanani, “Rancang Bangun Sistem

Informasi Akademik Online Universitas

Islam Negeri Malang”, Skripsi, Malang:

Universitas Islam Negeri (UIN), 2008

Al-Qutaish, Rafa, E. “Quality Models in

Software Engineering Literature: An

Analytical and Comparative Study.”

Journal of American Science 6, 2010

Bondan Muliawan., “Rancang Bangun Sistem

Informasi Akademik Berbasis Web:

Studi Kasus di Teknik Elektro

Universitas Diponegoro, STIMIK AKI

dan IAIN Walisongo”, 2002

Didik Hariyanto, M.T, “Pengembangan Sistem

Informasi Akademik Mahasiswa

berbasis Teknologi WAP (Wireless

Application Protocol) di Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro FT UNY”,

Penelitian, Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta, 2007

Edhy Sutanta, “Sistem Informasi Manajemen”,

Edisi 1 Cetakan ke 1, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2003

Galin, Daniel, “Software Quality Assurance:

From theory to implementation”,

Pearson Education Limited, Harlow,

England, 2004

Gulo W., “Strategi Belajar Mengajar”,

Grasindo, Jakarta, 2005

Guritno S., Sudaryono, et. al., “Theory and

Application of IT Research – Metode

Penelitian Teknologi Informasi”, Andi

offset, Yogyakarta, 2011

Henderi, “Analysis and Design with Unified

Modelling Language (UML)”,

STTTelematika Cakrawala, Tangerang,

2008

Herlinda Kusmiati, “Sistem Informasi

Akademik Terpadu Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah Muara Enim

Page 18: PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID SEBAGAI ALAT BANTU …

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143

18

Menggunakan PHP & MySQL”, Jurnal

Teknologi dan Informatika

(Teknomatika), Vol. 2 No. 3, Muara

Enim, 2012

Jogiyanto Hartono, “Analisa dan Desain

Sistem Informasi Pendekatan

Terstruktur”, Andi Offset, Yogyakarta,

2005

Kadir, Abdul, “Pengenalan Sistem Informasi”,

Andi Offset, Yogyakarta, 2003

Kaner, Cem, “Exploratory Testing”, Florida

Institute of Technology, Orlando-

Florida, November 2006

Mulyanto Agus, “Sistem Informasi Konsep

dan Aplikasi”, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2009

Narimawati, Umi. “Riset Manajemen Sumber

Daya Manusia”, Jakarta: Agung Media,

2007

Pressman, S, Roger. “Software Engineering: A

Practitioner’s Approach, 7th ed.”

Dialihbahasakan oleh Adi Nugroho, J,

Leopold Nikijuluw George dan et.al.

Yogyakarta: ANDI, 2012

Rosa, M. Salahudin, “Modul Pembelajaran

Rekayasa Perangkat Lunak”, Bandung,

2011

Sekaran, Uma. “Reach Methods for Business”

Edisi ke-4, Dialihbahasakan oleh Men,

K. Yon, Jakarta: Salemba Empat, 2006

Simarmata, Janner. “Rekayasa Perangkat

Lunak”. Yogyakarta: ANDI, 2010

Sheldon, Robert & Geof Moes, “Beginning

MySQL”, Wrox, 2005

Solper, “Prinsip Kerja RFID”, 2014,

http://www.solper.com/pic/48-Vol-2-

b.pdf (Di akses 13 Januari 2014)

Sommerville, Ian, “Software Engineering”.

Addison Wesley, edisi ke 6, 2001

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Dinamika

Bangsa, “Prosedur Monitoring

Perkuliahan”, STIK DB, 2009

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R & D)”, Alfabeta, Bandung, 2010

___.”Statistika Untuk Penelitian”, Alfabeta,

Bandung, 2012

Sutabri Tata, “Sistem Informasi Manajemen”,

Andi Offset, Yogyakarta, 2005

Titi Syamsiah R., “Aplikasi Monitoring dan

Evaluasi Perkuliahan (Studi Kasus

Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Gunung Djati Bandung)”,

Bandung

Universitas Komputer Indonesia, “Prosedur

Rekapitulasi dan Monitoring

Perkuliahan”, UKI, 2009

Alisiana Ulfah, 2012, “Prototype Aplikasi

Akademik Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Berbasis

Teknologi Radio Frequency

Identification (RFID)”, Skripsi,

Bandung: Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM)

Univ. Sumut, “Kajian Teoritis Perpustakaan”,

Univ. Sumut, 2012

Idvation, “ACR128”, 2013,

http://www.idvation.com (Diakses 17

September 2013)

Kamus Internet, “Prototipe”, 2014,

http://www.kamusinternet.com/p/protot

ipe/, (Diakses 13 Januari 2014)

Wikipedia, “RFID”, 2013,

http://id.wikipedia.org/wiki/RFID

(Diakses 26 Juli 2013)

Wikipedia, “Java”, 2013,

http://id.wikipedia.org/wiki/Java

(Diakses 29 Oktober 2013)

Wikipedia, “Prototipe”, 2014,

http://id.wikipedia.org/wiki/Purwarupa

(Diakses 13 Januari 2014

Berita Acara Perkuliahan adalah sebuah daftar

isian mengenai informasi kegiatan

perkuliahan([STIK DB 2009], 2).