pemanfaatan limbah cair dari industri tahu menjadi biogas
DESCRIPTION
Tugas pengolahan limbahTRANSCRIPT
MAKALAH 3R (REUSE, RECYCLE, RECOVERY)
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI TAHU MENJADI BIOGAS
Disusun Oleh
Nama NIM
Medina Yasmin 111424011
Voninurti Septiani 111424028
Kelas : 3A-TKPB
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI TAHU MENJADI BIOGAS
Limbah cair pada proses produksi tahu berasal dari proses perendaman, pencucian
kedelai, pencucian peralatan proses produksi tahu, penyaringan dan pengepresan/pencetakan
tahu. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan
kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut dengan air dadih (whey). Cairan ini
mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat terurai dengan cepat. Limbah ini sering
dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Apabila limbah cair ini langsung
dibuang ke lingkungan akan menimbulkan bau busuk dan mencemari sungai. Jumlah air
limbah tahu yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu kira-kira 15-20 L/kg bahan baku
kedelai, sedangkan beban pencemarannya kira-kira sebesar 30 kg TSS/kg bahan baku
kedelai, BOD 65 gr/kg bahan baku kedelai, COD 130 gr/kg bahan baku kedelai. (Potter,
C.Soeparwadi, M & Gani A. 1994).
Karena limbah cair ini memiliki kandungan senyawa organik tinggi sehingga
memiliki potensi untuk menghasilkan biogas melalui proses anaerobik. Bahan-bahan organik
inilah yang nantinya menjadi media hidup bagi mikrooorganisme metagenik, karena limbah
cair tersebut mengandung banyak nutrisi yang dapat digunakan oleh mikroorganisme
metagenik untuk hidup.Mikroorganisme metagenik dalam limbah cairan ini menyebabkan
terjadinya proses metanogenesis yang dapat menghasilkan gas metan, gas ini biasa disebut
dengan biogas, karena gas yang dihasilkan berasal dari makhluk hidup. Biogas yang
dihasilkan mengandung, CH4 (54-70%), CO2(27-45%), O2 (1-4%), N2 (0,5-3%), CO (1%) dan
H2S sehingga bisa dijadikan sebagai pengganti LPG. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah
cair industri tahu ini dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
Alat dan Bahan Pembuatan Biogas
Limbah Cair Industri Tahu
Alat yang digunakan untuk pembuatan biogas adalah reaktor biogas yang sering
disebut biodigester. Alat ini merupakan bangunan kedap gas yang berbentuk kubah
setengah bola yang berfungsi untuk menangkap gas metana dan tempat bahan organik
mengalami fermentasi. Reaktor ini terdiri dari digester dan bak pelimpah. Biogas
tersebut disalurkan melalui pipa PVC. Bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu.
Proses Pembuatan Biogas
1. Membangun biodigester. Biodigester terdiri dari :
a. Saluran masuk slurry (air limbah)
Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry ke dalam reaktor utama.
Pencampuran ini berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas,
memudahkan pengaliran, serta menghindari terbentuknya endapan pada
saluran masuk.
b. Katup pengaman tekanan ( control valve)
Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam reaktor
biogas. Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa T. Bila tekanan gas
dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan keluar melalui
pipa T, sehingga tekanan dalam reaktor biogas akan turun.
c. Saluran Gas
Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer atau plastik seperti pipa
paralon untuk menghindari korosi. Ujung saluran pipa bisa disambung dengan
pipa baja anti karat untuk bagian pembakaran gas.
d. Tangki Penyimpanan Gas
Terdapat dua jenis tangki penyimpanan gas , yaitu sumur pencerna bersatu
dengan tangki pengumpul gas (floating dome) dan terpisah dengan pengumpul
gas (fixed dome). Untuk tangki terpisah , konstruksi dibuat khusus sehingga
tidak bocor dan tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi
H2S removal untuk mencegah korosi
2. Mengalirkan air limbah tahu ke reaktor utama . Pengisian dilakukan hingga reaktor
utama penuh sehingga limbah cair akan mengalir ke dasar bak pelimpahan.
3. Fermentasi secara anaerobik dengan bantuan mikroorganisme anaerob seperti
bakteri selulitik, asidogenik, dan metanogenik maka bakteri akan menguraikan
bahan organik yang mengandung protein dan lemak pada suhu antara 150C-350C.
Suhu optimal untuk proses fermentasi antara 320C-350C, dan setelah ± 30 hari
akan dihasilkan bio gas.
4. Biogas yang dihasilkan akan dialirkan ke rumah-rumah warga melalui pipa PVC.
Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi biogas antara lain :
1. Kondisi anaerob
Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh mikroorganisme
anaerob. Oleh sebab itu reaktor biogas harus dalam keadaan anaerob.
2. Temperatur
Proses anaerob biasanya berlangsung pada temperatur 30 – 35oC atau pada
temperatur 49 – 58 oC (termofilik). Faktor ini disesuaikan dengan jenis bakteri
yang digunakan.
3. pH
Keasaman (pH) optimal bagi kehidupan organisme adalah 6,8 – 7,8. Pada tahap
awal fermentasi bahan organik akan terbentuk asam-asam organik yang akan
menurunkan pH . Mencegah terjadinya penurunan pH dapat dilakukan dengan
penambahan Ca(OH)2 atau CaCo3. Penambahan NaHCO3 dapat meningkatkan
alkalinitas dari suatu larutan fermentasi.
4. Starter
Strater diperlukan untuk mempercepat proses perombakan bahan organik menjadi
biogas. Starter merupakan mikroorganisme perombak yang telah dijual komersial.
Gambar Reaktor Biogas
5. Rasio C/N
Bakteri pembentuk metana umumnya menggunakan karbon sebagai sumber energi
untuk pertumbuhan dan nitrogen dibutuhkan untuk membangun struktur sel.
Biasanya karbon yang dibutuhkan 25 – 30 kali lebih banyak dibanding dengan
nitrogen.
Untuk memanfaatkan biogas ini, kompor gas biasa harus dimodifikasi sedikit
karena proses pengapian biogas sedikit berbeda dengan gas biasa. Api yang dihasilkan
dari biogas lebih biru dan bersih dan juga tanpa asap. Api biogas juga lebih hemat dan
murah karena sumbernya mudah dibuat dengan memanfaatkan limbah tahu.
DAFTAR PUSTAKA
Noviansyah, Denny. 2012. Limbah Industri Tahu dan Teknologi Biogas Air Limbah Tahu Guna Mewujudkan Penerapan Energi Baru Terbarukan Sector Industri Kecil
Menengah. http://dhenov.blogspot.com/2012/03/limbah-industri-tahu-dan-teknologi.html. (Diakses tanggal : 7 April 2014).
Ansori, Muhammad Irkham Lutfi. Pemanfaatan Limbah Pabrik Tahu. 2012. http://ansoriputra.wordpress.com/2012/05/23/pemanfaatan-limbah-pabrik-tahu-2/. (Diakses tanggal : 7April 2014).
Ellgayuthisa, 2012. Tips Pemanfaatan Air Limbah Pembuatan Tahu. http://www.sobatbumi.com/solusi/view/278/Tips-Pemanfaatan-Air-Limbah-Pembuatan-Tahu. (Diakses tanggal : 7 April 2014).
Sani, Elly Yuniarti. 2006. Pengolahan Air Limbah Tahu Menggunakan Reaktor Bersekat Anaerob dan Areob. http://eprints.undip.ac.id/17365/1/Elly_Yuniarti_Sani.pdf. (Diakses tanggal : 7 April 2014).
Mamat. -. Biogas dari Limbah Tahu. http://www.citizenjurnalism.com/sains-technology/biogas-dari-limbah-tahu/. (Diakses tanggal : 7 April 2014)