pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan...
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK BIDANG
KESEHATAN DI PERPUSTAKAAN BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN OLEH PEMUSTAKA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
NADYA SAFITRI
NIM 1113025100038
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/ 2017 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/ 2017 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PERNYATAAN
i
ABSTRAK
Nadya Safitri (1113025100038). Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang
Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan oleh Pemustaka. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.
Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adan dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan terhadap jurnal elektronik
bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dan Health Science Journal of Indonesia) yang
disediakan oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan
kendala yang dihadapi ketika memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jurnal, hampir
setengah responden (41%) memilih Buletin Penelitian Kesehatan sebagai jurnal
yang paling sering digunakan, sedangkan jurnal lainnya yaitu Media Penelitian
dan Pengembangan dimanfaatkan hampir setengahnya responden (32%) dan
Health Science Journal of Indonesia dengan perolehan pemanfaatan hampir
setengahnya responden juga (27%). Lokasi akses yang dipilih pemustaka
menunjukkan bahwa bebagian besar responden (59%) mengakses jurnal
elektronik bidang kesehatan selain/ di luar area perpustakaan. Frekuensi
pemanfaatan pemustaka menunjukkan sebagian besar responden (54%)
memanfaatkan jurnal elektronik dalam kurun waktu 2-3 kali dalam sebulan.
Kemudian, hampir setengahnya responden (46%) memilih durasi waktu
pemanfaatan jurnal elektronik selama 1 jam lebih sampa 2 jam. Artikel yang
diunduh pemustaka menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden (46%)
mengunduh artikel sebanyak 3-4 artikel. Terkait kendala dalam memanfaatkan
jurnal elektronik, hampir setengahnya responden (35%) merasa kurang memiliki
kemampuan dalam menentukan kata kunci untuk melakukan pencarian artikel.
Walaupun dengan adanya kendala tersebut, sebagian besar responden (62%) tidak
pernah mempengaruhi niat mereka dalam memanfaatkan jurnal elektronik sebagai
bahan referensi.
Kata Kunci: Pemanfaatan, Jurnal Elektronik, Koleksi Jurnal Elektronik
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
hanya kepada Allah SWT sumber ilmu dan hikmah. Shalawat serta salam bagi
jujungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya. Walaupun dalam
penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi oleh penulis, namun atas
rahmat dan karunia-Nya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya kepada penulis sampai dengan penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
iii
5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepada seluruh pihak Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan antara lain: Ibu Lenny Wulandari selaku Kepala Perpustakaan dan
Ibu Susi Annisa selaku pustakawan, Bu Emi serta seluruh staf Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu memberikan data-
data yang berhubungan dengan skripsi penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.
8. Ibuku, Ade Handayani dan Ayah Mohamad Ali yang selalu memberikan
dukungan doa, finansial, dan kasih sayang kepada penulis hingga detik ini,
selain itu juga kepada adik-adikku tersayang: Aulia Apriani dan Fairuz
Firdaus yang selalu memberikan semangat, serta candaan sehingga penulis
berhasil menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih untuk Fajar Aidil dan kak Dita Parwitasari yang telah suka rela
selalu siap membantu, menemani dalam proses penulisan dan melakukan
penelitian, memberikan masukan, dukungan, semangat dan motivasi dalam
penulisan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuanganku ber6asix: Saiyidati Sumaiyah, Zahra Nurul Fadhilah,
Suci Rahmawati, Dea Aprillia dan Fadilla Khairunnisa. Terima kasih atas
semua dukungan, semangat, candaan, serta bantuannya selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan, para calon pustakawan profesional Angkatan
2013, khususnya JIP CLASS A. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi
iv
diri sendiri dan orang lain, serta semoga Allah SWT senantiasa mendampingi
langkah kita agar diberikan kemudahan dan kesuksesan untuk kedepannya.
Penulis mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, maka
skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dari segi isi maunpun susunannya. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan
oleh penulis dalam penyempurnaan skrpsi ini. Maka dari itu penulis memohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini. Terima
kasih.
Jakarta, 2 Januari 2018
Nadya Safitri
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 10
D. Definisi Istilah ............................................................................................ 11
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 15
A. Perpustakaan Khusus ................................................................................. 15
1. Pengertian Perpustakaan Khusus ..................................................................... 15
2. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Perpustakaan Khusus ......................................... 17
3. Ciri Perpustakaan Khusus ................................................................................ 20
B. Koleksi Perpustakaan ................................................................................. 20
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan .................................................................... 20
2. Jenis – jenis Koleksi .......................................................................................... 21
C. Koleksi Jurnal Elektronik ........................................................................... 26
1. Pengertian Jurnal Elektronik ............................................................................ 26
2. Jenis – jenis Jurnal Elektronik ......................................................................... 28
3. Tipe Akses Jurnal Elektronik ........................................................................... 29
4. Pemanfaatan Koleksi Jurnal Elektronik ......................................................... 30
D. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 38
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 42
vi
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 45
E. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 48
A. Profil Perpustakaan .................................................................................... 48
1. Sejarah Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ... 48
2. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan Litbangkes ........................................... 49
3. Struktur Organisasi ............................................................................................ 50
4. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan ............................................................... 50
5. Sumber Daya Manusia (SDM) ........................................................................ 51
6. Keanggotaan dan Tata Tertib Peminjaman .................................................... 51
7. Kerjasama Perpustakaan ................................................................................... 52
8. Sarana Penelusuran ........................................................................................... 52
9. Koleksi Perpustakaan ........................................................................................ 53
10.Koleksi Jurnal Elektronik ................................................................................ 54
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 57
1. Karakteristik Identitas Responden .................................................................. 58
2. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan ......................................... 60
3. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan.............. 77
4. Rekapitulasi Hasil Penelitian ........................................................................... 79
C. Pembahasan ................................................................................................ 84
1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ...................................................... 84
2. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan .................. 96
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 99
A. Kesimpulan ................................................................................................ 99
B. Saran ......................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Koleksi Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan .................................................... 7
Tabel 3. 1 Data Pengunjung Periode Januari-Maret 2017 ............................................... 40
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................................... 44
Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Penelitian 2017 ..................................................................... 47
Tabel 4. 1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .................................................................... 58
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden ................................................................................ 59
Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden ...................................................................................... 60
Tabel 4. 4 Cara Pemenuhan Kebutuhan Informasi Responden ......................................... 60
Tabel 4. 5 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan ............................................................ 61
Tabel 4. 6 Sumber Referensi Responden saat Berkunjung ke Perpustakaan .................... 62
Tabel 4. 7 Jurnal Elektronik yang paling sering digunakan .............................................. 63
Tabel 4. 8 Informasi Keberadaan Jurnal Elektronik ......................................................... 64
Tabel 4. 9 Lokasi Akses Jurnal Elektronik ....................................................................... 66
Tabel 4. 10 Tujuan Memanfaatkan Jurnal Elektronik ....................................................... 68
Tabel 4. 11 Estimasi Frekuensi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik ........................... 69
Tabel 4. 12 Estimasi Durasi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik ................................ 70
Tabel 4. 13 Jumlah Artikel yang Diunduh ........................................................................ 71
Tabel 4. 14 Kelengkapan Informasi dalam Jurnal Elektronik ........................................... 72
Tabel 4. 15 Kemutakhiran Informasi dalam Jurnal Elektronik ......................................... 73
Tabel 4. 16 Kemudahan dalam Mengakses Jurnal Elektronik .......................................... 74
Tabel 4. 17 Tampilan Website Jurnal Elektronik.............................................................. 75
Tabel 4. 18 Hal yang Mempengaruhi dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik ............... 76
Tabel 4. 19 Kendala saat Memanfaatkan Jurnal Elektronik ............................................. 77
Tabel 4. 20 Pengaruh Kendala terhadap Niat dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik ... 78
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Kondisi Pemanfaatan Jurnal Elektronik .................................... 79
Tabel 4. 22 Rekapitulasi Kondisi Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik ........... 83
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi....................................................................................... 50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa
banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia yang mana telah berhasil
menciptakan masyarakat yang diperkuat oleh informasi. Kemajuan tersebut juga
menyebabkan pesatnya dinamika pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan saat ini yang menunjukan peningkataan yang luar biasa. Pembahasan
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi juga tertuang pada salah satu surat Al-
qur‘an yaitu pada surat Yunus (10) ayat 101 yang berbunyi:
(101) Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
Surat Yunus sendiri memiliki kandungan terkait Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, melalui ayat-ayat pada surat Yunus tersebut Allah Swt memerintahkan
umat manusia untuk memerhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
semesta ini seperti jalannya tata surya yang teratur dan tepat waktu, terjadi
gerhana matahari dan bulan, pergantian malam dan siang, air hujan turun ke bumi
dan sebagainya. Allah swt memerintahkan kepada manusia agar melakukan
2
pengkajian dan penelitian terhadap alam semesta beserta isinya. Sesungguhnya
semua ciptaan Allah itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang
berfikir dan yakin terhadap penciptanya.
Dalam Surat Yunus (10) ayat 101, terdapat juga Tafsir yang berkaitan
dengan surat Yunus (10) ayat 101 ini. Tafsir tersebut berbunyi, Allah Swt.
Menjelaskan perintahNya kepada RasulNya, agar dia menyeru kaumnya untuk
memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala
kejadian di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban
langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan
pergantian malam dan siang, air hujan, menghidupkan bumi yang mati,
menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah yang beraneka
ragam rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam
hidup di atas bumi, memberikan manfaat yang banyak kepada manusia. Demikian
pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang luas,
dataran yang subur, samudera yang penuh dengan ikan, pada kesemuanya itu
terdapat tanda-tanda ke Esaan dan kekuasaan Allah SWT. Bagi orang-orang yang
berfikir dan beriman kepadaNya. Namun bagi mereka yang tidak beriman
terhadap kekuasaan-kekuasaannya tidaklah bermanfaat ini semua baginya.1
Hikmah Surat Yunus (10) ayat 101 dan Tafsir – tafsir tersebut ialah kita
sebagai manusia harus menambah dan memperkuat iman kita kepada Allah Swt.
Karena telah menciptakan alam semesta ini dan Dia pula yang mengatur seluruh
kehidupan yang ada di bumi ini. Selain itu, poin penting dari Surat Yunus (10)
ayat 101 dan tafsir nya ialah memacu umat manusia untuk berlomba dalam
1Dewan Penyelenggara Pentafsir AL-Quran, Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid IV (Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia, 1995), h. 450.
3
menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sebagai
sumber motivasi dan semangat dalam mencari ilmu pengetahuan sebanyak-
banyaknya. Sehingga dari ilmu-ilmu yang ditemukan dan dikembangkan tersebut
akan dapat berguna bagi kepentingan manusia.
Kemajuan tekonologi saat ini telah dimanfaatkan masyarakat dalam
mengolah, menggunakan dan mencari informasi yang dibutuhkan. Pertumbuhan
yang luar biasa dibidang teknologi informasi telah menciptakan masyarakat baru
yang diperkuat oleh informasi. Informasi merupakan data yang telah diproses
menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai dan mempunyai nilai pikir yang nyata
bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa
depan.2
Perpustakaan sebagai penyedia informasi juga harus beradaptasi
menyesuaikan berbagai kebutuhan pemustaka seiring dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Apabila dulu perpustakaan
dituntut untuk memiliki banyak koleksi tercetak yang memadai, pada era digital
saat ini perpustakaan lebih dituntut untuk tidak hanya memiliki koleksi tercetak
saja namun juga dalam berbentuk digital. Dalam Undang-undang nomor 43 tahun
2007 tentang koleksi perpustakaan pasal 12 ayat 1 yang berbunyi koleksi
perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai
dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.3
2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.
135. 3 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Jakarta:
Tamita Utama, 2009), h. 12.
4
Koleksi tersebut bisa berupa koleksi umum, referensi maupun hasil- hasil
karya ilmiah dari penelitian. Contoh hasil karya ilmiah dari penelitian yang
disediakan di perpustakaan secara tercetak maupun digital adalah jurnal. Jurnal
elektronik saat ini keberadaannya semakin berkembang dan telah menjadi bagian
integral dari koleksi perpustakaan. Salah satu jenis perpustakaan yang memiliki
hasil karya ilmiah yang dihasilkan dari para peneliti adalah perpustakaan khusus.
Perpustakaan menurut undang-undang nomor 43 tahun 2007 adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Lebih jauh lagi
dijelaskan dalam undang-undang tersebut terkait perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan
lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan,
rumah ibadah, atau organisasi lain.4
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang
berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI adalah salah satu
perpustakaan khusus yang sudah menyesuaikan dan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut dapat dilihat dengan keberagaman format koleksi di
perpustakaan tersebut yang tidak hanya tercetak namun juga menyediakan koleksi
elektronik. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan memiliki diantaranya koleksi buku teks, laporan
penelitian, prosiding hasil pertemuan ilmiah, jurnal kesehatan dan kedokteran
4 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
5
didalam maupun luar negeri, publikasi WHO, kaset, microfilm, CD/DVD, surat
kabar, majalah, jurnal elektronik di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dan jurnal berlangganan.
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan informasi dan kepustakaan untuk
mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan serta kedokteran bagi peneliti, pegawai, mahasiswa
ataupun masyarakat yang berminat. Dari sekian banyak bentuk informasi yang
disajikan oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ialah
jurnal elektronik.
Dalam jurnal elektronik memuat artikel ataupun bahasan yang bersifat
ilmiah dari hasil penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan berdasarkan
disiplin ilmu tertentu. Koleksi tersebut sebaiknya dibina dan dipublikasikan agar
dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemustaka. In the present and near
future, librarian will continue to work primarily with electronic journals that look
and act like print journal, with some minor differences and will continue with face
major challanges with providing access to them. As electronic journals mature,
they offer new kinds of opportunities and challenges.5
Kalimat tersebut
memberikan penjelasan bahwa pustakawan akan terus bekerja dengan
mengembangkan jurnal elektronik agar dapat dimanfaatkan layaknya jurnal
tercetak, agar para pemustaka dapat mengakses informasi dalam segala bidang
ilmu pengetahuan baru yang memberikan suatu peluang dan tantangan dalam
dunia ilmu pengetahuan.
5
Donnelyn Curtis, E-Journals: How to Do It Manual fot Building, Managing, and
Supporting Electronic Journal Collections (London: Facet Publishing, 2005), h. 12.
6
Keberadaan jurnal elektronik sangat penting untuk dimanfaatkan
khususnya dalam dunia kesehatan. Perkembangan dalam dunia kesehatan yang
terjadi terus menerus tentunya tidak dipungkiri harus memerlukan sumber-sumber
informasi yang akurat dan terbaru sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan,
memperbaiki, bahkan menciptakan metode pengobatan terbaru sehingga dapat
diterapkan di dunia kesehatan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Saat ini penggunaan jurnal elektronik semakin banyak daripada jurnal
tercetak. Banyak sekali keunggulan yang dapat kita rasakan dalam penggunaan
jurnal elektronik dibanding tercetak. Diantaranya, informasi yang disajikan
biasanya lebih up to date dan lebih cepat diterima oleh pembacanya dibandingkan
dengan jurnal tercetak yang mana dalam penerbitannya jurnal tercetak selain dari
proses penyusunan jurnal, juga harus melewati proses pencetakan yang biasanya
tidak sebentar, sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih cepat
dan menguntungkan.
Berdasarkan hasil observasi awal, penulis memperoleh informasi dari hasil
wawancara yang dilakukan kepada 2 pustakawan perpustakaan yaitu Ibu Lenny
Wulandari dan ibu Susi Annisa. Dari kedua pustakawan tersebut dijelaskan
terdapat 2 jenis jurnal elektronik yang disediakan oleh perpustakaan, yaitu jurnal
elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan dan database online yang dilanggan oleh perpustakaan. Lebih jauh lagi
dijelaskan bahwa jurnal elektronik di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan adalah hasil – hasil karya ilmiah atau penelitian para
peneliti yang kemudian dihimpun dan dikelola untuk dipublikasikan. Sedangkan
jenis jurnal lainnya yang dimaksud ialah database online yang berisikan jurnal –
7
jurnal berbayar yang dilanggan oleh perpustakaan guna melengkapi kebutuhan
informasi pemustaka. Menurut pustakawan, jurnal elektronik di Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan lebih unik dibanding database
online, karena jurnal terebut dikelola dan disajikan sendiri oleh Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan terdiri atas 22 jurnal elektronik yang bisa diakses oleh
siapa saja dan dimana saja karena jurnal tersebut dapat diakses secara terbuka. 22
jurnal tersebut diantaranya:
Tabel 1. 1
Koleksi Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan
No. Judul Jurnal Penerbit ISSN
1. Buletin Penelitian
Kesehatan
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
P 0125-9695/
E 2338-3453
2. Media Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
P 0853-9987/
E 2338-3445
3. Health Science Journal
of Indonesia
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
P 2087-7021
E 2338-3437
4. Penelitian Gizi dan
Makanan
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat
P 0125-9717/
E 2338-8358
5. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Humaniora dan
Manajemen Kesehatan
P 0125-9717/
E 2338-8358
6. Aspirator: Jurnal
Penelitian Penyakit Tular
Vektor
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
P 2085-4102/
E 2338-7343
7. Media Gizi Mikro
Indonesia
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium Magelang
P 2086-5198/
E 2354-8746
8. Jurnal Ekologi
Kesehatan
Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat
P 1412-4025/
E 2354-8754
9. Jurnal Kesehatan
Reproduksi
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
P 2087-703X/
E 2354-8762
10. Jurnal Kefarmasian
Indonesia
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan
P 2085-675X/
E 2354-8770
11. Vektora: Jurnal Vektor
dan Reservoir Penyakit
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Vektor dan
Reservoir Penyakit (B2P2VRP)
Salatiga
P 2085-868X/
E 2353-8709
12. Jurnal Tumbuhan Obat Balai Besar Penelitian dan P 1979-892X/
8
Indonesia Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional Tawangmangu
E 2354-8797
13. Jurnal Biotek Medisiana
Indonesia
Pusat Biomedis dan Teknologi
Dasar
P 2301-5810/
E 2354-8800
14. SPIRAKEL Loka Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Baturaja
P 2086-1346/
E 2354-8819
15. BALABA: Jurnal
Litbang Pengendalian
Penyakit Bersusmber
Binatang Banjarnegara
Balai Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Banjarnegara
P 1858-0882/
E 2338-9982
16. Jurnal Vektor Penyakit Balai Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Donggala
P 1978-3647/
E 2354-8835
17. Jurnal Buski Balai Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Tanah bumbu
P 1979-2646/
E 2354-8843
18. Jurnal Penyakit
Bersumber Binatang
Loka Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Waikabubak
P 2338-8978/
E 2354-8851
19. Jurnal Plasma Balai Penelitian dan
Pengembangan Biomedis Papua
P 2354-8908/
E 2355-2344
20. Journal for Social
Determinants of Health
Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
-
21. Sel Jurnal Penelitian
Kesehatan
Loka Penelitian dan
Pengembangan Biomedis Aceh
P 2580-8699/
E 2580-8923
22. Journal of Health
Epidemiology and
Communicable Diseases
Balai Litbang Pengendalian
Penyakit Bersumber Binatang
Tanah Bumbu
P 2502-0447/
E 2503-5134
Penelitian pemanfaatan jurnal elektronik ini dilakukan di Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Alasan penulis memilih
perpustakaan tersebut dikarenakan visinya yaitu menjadikan perpustakaan
sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebagai perpustakaan
khusus penyedia informasi layanan kesehatan yang handal dan memenuhi
kebutuhan pemustaka khususnya peneliti. Maka bahan pustaka yang disediakan
harus berkualitas, tidak hanya terpercaya sumbernya namun juga up to date yaitu
dengan mengelola dan menyajikan jurnal elektronik kesehatan. Selain itu, jurnal
elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan tersebut disajikan secara terbuka aksesnya yang mana dapat dilihat dan
9
digunakan oleh siapa saja dan dimana saja, sehingga dalam pemanfaatannya pihak
perpustakaan tidak mengetahui secara detail sejauh mana telah dimanfaatkan,
meskipun pada website jurnal elektronik (www.ejournal.litbang.depkes.go.id)
telah tersedia statistik pengunjung. Sehingga, dalam penelitian ini penulis
berharap dapat mencari tahu sejauh mana jurnal elektronik bidang kesehatan
tersebut telah dimanfaatkan oleh para pemustaka.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh
Pemustaka”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, Untuk
menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penelitian ini lebih terarah, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada Pemanfaaan Jurnal Elektronik bidang kesehatan
pada 3 (tiga) judul jurnal elektronik Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka, yaitu Buletin Penelitian Kesehatan,
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health Science Journal of
Indonesia. Alasan penulis membatasi pada 3 judul jurnal elektronik tersebut
dikarenakan ketiga judul tersebut merupakan beberapa jurnal yang dikelola oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Dari pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian kedalam bentuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka?
10
2. Kendala apa yang dihadapi dalam memanfaatkan jurnal elektronik bidang
kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada pembatasan dan perumusan masalah yang sudah
dipaparkan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan oleh pemustaka.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pemustaka dalam memanfaatkan
jurnal elektronik bidang kesehatan tersebut.
Dari tujuan yang dipaparkan di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan bagi Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk mengetahui
pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan kepada pemakainya.
2. Sebagai gambaran kepada pustakawan Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dalam pemanfaatan jurnal elektronik sehingga bisa
menjadi bahan pertimbangan untuk perpustakaan dalam pengembangan bahan
koleksi dimasa yang akan datang.
3. Dapat menjadi masukan bahkan evaluasi bagi Perpustakaan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan terkait dengan pemanfaatan jurnal elektronik
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanannya.
4. Menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pemanfaatan jurnal
elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian
11
dan Pengembangan Kesehatan dan apa yang menjadi kendala dalam
memanfaatkan jurnal elektronik.
D. Definisi Istilah
Beberapa istilah di bawah ini berkaitan dengan penelitian agar mudah
dipahami.
1. Jurnal elektronik adalah jurnal ilmiah yang berbentuk elektronik yang
digunakan semua pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
informasi mereka dengan cara cepat dan mudah di akses melalui internet,
biasanya e-journal berbentuk (format) HTML (Hyper Text Markup
Language) ataupun dalam bentuk PDF (Portable Document Format) serta
bentuk multimedia sebagai pendukung dalam penyajian e-journal seperti:
animation, video dan interactivity. Biasanya e-journal memiliki kandungan
informasi yang terbaru, current dan mutakhir.
2. Open Journal Systems (OJS) merupakan sistem open source yang digunakan
untuk mengelola dan mempublikasikan jurnal ilmiah secara online. OJS dapat
diunduh secara gratis dan dipasang (diinstal) di web server (apache atau IIS
dan database server (mysql atau postgres). OJS telah dirancang untuk
mengurangi waktu dan energi yang digunakan untuk tugas-tugas administrasi
dan manajerial yang berhubungan dengan mengedit jurnal, sekaligus
meningkatkan pencatatan dan efisiensi proses editorial.
3. Internet adalah suatu jaringan informasi yang didasarkan pada komputer yang
ada diseluruh dunia, di bangun dari sejumlah besar jaringan yang lebih kecil
dan saling berhubungan. Jaringan ini dapat berhubungan dalam jumlah
puluhan, ratusan dan ribuan komputer, bahkan jutaan komputer, yang
12
memungkinkan untuk berbagai informasi terhadap satu dengan yang lainnya,
atau beragam sumber informasi.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan
ini, sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian pokok-pokok pikiran yang ditulis pada
pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah yang
bertujuan untuk memberikan alasan yang jelas tentang pemilihan
judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat,
definisi istilah, serta sistematika penulisan secara garis besar
tentang pembahasan yang akan diuraikan.
BAB II Tinjauan Literatur`
Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti dari segi teori definisi dan jenis
perpustakaan, tugas, fungsi tujuan, ciri, dan koleksi perpustakaan
khusus. Selain itu juga terdapat penjelasan definisi dari koleksi
jurnal elektronik, jenis jenis jurnal elektronik, pemanfaatan koleksi
jurnal elektronik, serta penelitian terdahulu yang berisikan
penelitian sebelum penulis melakukan penelitian ini.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis dan
pendekatan penelitian, Populasi dan Sampel, teknik pengumpulan
13
data (sumber data primer dan sekunder), teknik pengolahan dan
analisis data serta jadwal penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisakan tentang profil objek penelitian yang meliputi
gambaran umum dari Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan yang terdiri dari sejarah, visi dan misi,
struktur perpustakaan, koleksi perpustakaan, layanan. Selain
berisikan profil objek penelitian dari Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terdapat pula hasil
penelitian mengenai penyajian dan pengolahan data hasil penelitian
tentang gambaran pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan
oleh pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan dan bagaimana penyediaan akses jurnal elektronik
bidang kesehatan oleh pemustaka tersebut sudah dapat di
manfaatkan pemustaka dengan cukup baik, dan selain menyajikan
profil objek penelitian dan hasil penelitian, yang terakhir terdapat
pembahasan mengenai bagaimana caranya pemustaka mengatasi
kendala dalam memanfaatkan pangkalan data jurnal tersebut.
BAB V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini. Penulis juga mencoba memberikan saran yang membangun
untuk Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
15
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Pengertian Perpustakaan Khusus
Menurut Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan,
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan
karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka. Perpustakaan khusus sendiri adalah perpustakaan yang
diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga
penelitian, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah
ibadah ataupun organisasi lain.6
Perpustakaan khusus menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah
sebuah institusi ataupun unit kerja pengelola karya tulis, karya cetak, dan
karya rekam yang dikelola secara professional berdasarkan sistem yang baku
untuk mendukung kelancaran atau keberhasilan pencapaian visi, misi dan
tujuan instansi induk yang menaunginya.7
Perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh
suatu lembaga khusus diluar lembaga perpustakaan umum, perpustakaan
sekolah, perpustakaan perguruan tinggi. Lembaga yang dimaksud adalah
lembaga industri, lembaga perkantoran, lembaga peneliti dan sebagainya.
Tujuan penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum
6 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
7 Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Khusus Instansi
Pemerintah (Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009).
16
namun hanya sebatas bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan.8
Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan khusus dapat merupakan
perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian,
organisasi massa, militer, industry, maupun perusahaan swasta.9
Menurut Sutarno Ns, perpustakaan khusus sering disebut juga
perpustakaan kedinasan karena keberadaannya pada lembaga-lembaga
pemerintah dan lembaga swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai
sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung
maupun tidak dengan lembaga induknya, dengan adanya perpustakaan
tersebut maka kebutuhan informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah
diperoleh.10
Lebih jauh lagi dijelaskan istilah kedinasan/khusus yakni
berdinas atau bertugas melayani lembaga dan mereka (pegawai) pada instansi
yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan,
koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.
Sedangkan jika dilihat dari pedoman umum penyelenggaraan
perpustakaan khusus terbitan Perpustakaan Nasional RI mendefinisikan,
perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh
lembaga (swasta/pemerintah) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani
atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan di lingkungannya baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan
8 Karmidi Kartoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 15. 9 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991),
h. 49. 10
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Anggota IKAPI, 2006), h. 38.
17
informasi pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan
lembaga maupun sumberdaya manusia.11
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan khusus
merupakan perpustakaan yang dibentuk oleh sebuah lembaga swasta ataupun
pemerintah, maupun asosiai yang menangani dan mempunyai misi pada
bidang tertentu dengan tujuan tertentu untuk menunjang dan memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka dilingkungannya.
2. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Perpustakaan Khusus
Sutarno NS menjelaskan bahwa Perpustakaan khusus mempunyai
tugas pokok melayani pemakai dari kantor yang bersangkutan, sehingga
koleksinya juga relatif terbatas yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga
yang bersangkutan.12
Sedangkan di dalam buku pedoman umum
penyelenggaraan perpustakaan khusus tugas pokok perpustakaan khusus yaitu
melakukan kegiatan pengumpulan/ pengadaan, pengelolaan, penyimpanan
dan pendayagunaan bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk
memenuhi misi lembaga yang harus di emban dalam rangka mendukung
organisasi induknya dan masyarakat yang berniat mengkaji /mempelajari
disiplin ilmu bidang yang menjadi misi perpustakaan.13
Pengguna informasi datang atau bertanya ke perpustakan dengan
maksud mencari informasi untuk memecahkan masalah yang sedang mereka
hadapi, seperti: menyelesaikan pendidikan mereka, atau masalah lain yang
11
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus
(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 6. 12
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 39. 13
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, h.
7.
18
dihadapi sehari-hari dalam banyak bidang seperti penelitian dan
pengembangan industri dan lain-lain.14
Perpustakaan khusus berfungsi sebagai tempat penelitian,
pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia.
Fungsi perpustakaan khusus lembaga pemerintah adalah:
a. Mengembangan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya
b. Menyimpan seluruh terbitan dari dan tentang lembaga induknya
c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya
d. Menjadi pusat referral dalam bidang yang sesuai dengan lembaga
induknya
e. Mengorganisasi materi perpustakaan
f. Mendayagunakan koleksi
g. Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga
induknya, baik cetak maupun elektronik
h. Menyelenggarakan pendidikan pengguna
i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan
kompetensi SDM lembaga induknya
j. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif
k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta Jaringan informasi
l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan
m. Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan
n. Menyajikan layanan koleksi digital
14
Jusni Djatin, Penelusuran Literatur (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 5
19
o. Menyediakan akses informasi pada tingkat local, nasional regional
maupun global.
Menurut Mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyatakan
perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan umum
Perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan
kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam untuk
memperlacar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang bersangkutan.
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari perpustakaan khusus ialah:
1) Mengembangkan ketrampilan karyawan/karyawati untuk belajar
mandiri.
2) Menumpuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca
karyawan/karyawati pada khususnya.
3) Memotivasi karyawan/karyawati untuk dapat mempelihara dan
memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien.
4) Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk
memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri.
5) Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk mencari,
menemukan mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di
perpustakaan khusus.15
15
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22.
20
3. Ciri Perpustakaan Khusus
Menurut Sulistyo-Basuki, ciri perpustakaan khusus ialah sebagai
berikut:
a. Koleksi yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu.
b. Keanggotaaan perpustakaan yang terbatas hanya pada civitas lembaga
tersebut saja.
c. Peran utama perpustakaan yang merupakan melakukan penelitian
kepustakaan untuk anggota.
d. Tekanan koleksi lebih ditekankan pada majalah, pamphlet, laporan
penelitian, abstrak atau indeks, karena jenis tersebut mengandung
informasi lebih mutakhir dibandingkan koleksi berupa buku
B. Koleksi Perpustakaan
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan telah menjadi faktor penting dalam menentukan
kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Menurut UU RI Nomor 43 tahun 2007
tentang perpustakaan, Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam
bentuk karya tulis, karya cetak, dan/karya rekam dalam berbagai media yang
mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.16
Menurut Wiji Suwarno, Koleksi perpustakaan atau bahan pustaka adalah
semua hal yang mengandung informasi yang disimpan sajikan oleh
perpustakaan.17
16
Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 17
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Jaka Permata, 2008), h. 87.
21
Menurut Kamus Perpustakaan dan Informasi, koleksi adalah sejumlah
buku atau bahan lain mengenai suatu objek atau merupakan satu jenis yang
dihimpun oleh seseorang atau satu badan.18
Dari definisi – definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa koleksi
perpustakaan adalah segala macam bentuk informasi yang diolah dan
disimpan untuk disebarlluaskan agar informasi yang terdapat tersebut dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan informasi para pembacanya.
Mengingat koleksi perpustakaan khusus yang berkaitan dengan misi
dan tugas lembaga yang bersangkutan, maka perpustakaan khusus dituntut
untuk menyediakan koleksi yang mutakhir dalam subyeknya yang mana
nantinya berguna untuk mendukung kegiatan bahan induknya.
2. Jenis-jenis Koleksi
Pada umumnya kebanyakan masyarakat awam mengetahui bahwa
koleksi perpustakaan hanya sebatas buku bacaan atau bahan pustaka yang
tercetak saja, padahal koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam
tergantung dari sisi mana kita meninjaunya. Pada umumnya bahan pustaka
digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Buku meliputi karya monograf, karya tercetak yang meliputi 49
halaman atau lebih.
b. Bahan berkala: majalah, surat kabar, dan bahan lain yang dikeluarkan
secara berkala.
18
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h.105.
22
c. Bahan audio-visual, meliputi film, video, gambar, peta, globe,
mikrofilm, rekaman suara, kaset, phono record, dsb. Untuk
perpustakaan khusus ini penting sebab biasanya pembaca
menggemaruya sebagai bahan yang baik untuk penelitian.
Selain itu, menurut Ferguson tipe bahan untuk perpustakaan khusus ada 14
macam19
, yaitu:
a. Jenis buku
Bahan pustaka yang masuk dalam kelompok jenis buku ialah:
1) Monograf: ialah buku yang biasanya diterbitkan dalam sebuah
volume mengenai suatu subjek atau bagian dari subjek.
2) Kamus: berisi daftar kata atau istilah yang biasanya disusun
menurut abjad dalam bidang tertentu.
3) Ensiklopedi: keterangan tentang sesuatu yang agak panjang
yang disusun menurut abjad atau abjad menurut topik.
Ensiklopedi dapat berisikan informasi yang sifatnya umum atau
subjek yang sifatnya sangat khusus.
4) Buku pegangan: informasi yang mendasar dan menyeluruh
mengenai suatu bidang.
5) Direktori: daftar nama dan alamat organisasi atau perseorangan
dan atau suatu produk, kadang-kadang disertai dengan
keterangan singkat.
6) Data statistik: karya statistik yang menyangkut topik tertentu
umumnya selalu diperbaharui.
19
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 3.6-3.11.
23
7) Treatis: karya yang mengenai suatu bidang yang sangat
mendalam seringkali dalam beberapa volume.
8) Prosiding: kumpulan makalah yang disampaikan dalam seminar
dapat berupa satu volume atau lebih.
9) Terbitan seri misalnya riveu tahunan: berisi state of the art atau
berupa laporan perkembangan yang umumnya muncul dengan
judul Annual review of.... Progress in....
10) Kumpulan informasi khusus: karya yang meliputi topik khusus
yang biasanya diperbaharui secara tidak teratur, atau bahkan
tidak pernah diperbaharui tetapi memiliki jangka panjang.
b. Jenis berkala
Berkala adalah terbitan yang dikeluarkan secara berkala atau untuk
jangka waktu tertentu secara teratur, dan diharapkan akan terbit untuk
selamanya. Terbitan berkala ini juga disebut jurnal atau majalah. Jurnal
biasanya ditujukan untuk publikasi akademis sedangkan majalah
ditujukan untuk penerbitan umum.
Istilah berkala dalam hal ini menunjukkan pada semua penerbitan kedua
hal di atas. Bahan jenis ini merupakan sumber yang paling penting bagi
suatu perpustakaan khusus. Dari nomor ke nomor, volume ke volume
penerbitan majalah kemudian nomor harus ada dan tidak boleh hilang.
Setelah terkumpul dalam satu volume kemudian dijilid. Jurnal akan
semakin tinggi nilai informasi yang dimilikinya ketika jurnal tersebut
semakin dikumpulkan dari tahun ke tahun.
24
c. Terbitan pemerintah
Jenis terbitan ini diterbitkan oleh berbagai lembaga pemerintahan baik
lokal regional, nasional dan internasional. Terbitan ini bisa disebut juga
dengan terbitan resmi yang diterbitkan dalam bermacam bentuk.
Bahan terbitan resmi ini menjadi bahan yang sangat penting dimana
terpercaya secara menyeluruh dari suatu lembaga atau negara. Ada 4
jenis terbitan pemerintah, yaitu: (1) Laporan Teknik, (2) Pantent, (3)
Statistik, (4) Standard.
d. Literatur perdagangan
Bahan jenis ini merupakan terbitan dari perusahaan atau kumpulan dari
beberapa perusahaan tertentu yang ditunjukkan untuk masyarakat
umum. Macamnya ialah: (1) katalog perdagangan, (2) laporan.
e. Literatur pelayanan
Literatur ini biasanya berisikan informasi bahwa perusahaan tertentu
memiliki produk tertentu untuk masyarakat dan siap melayani.
f. Standard dan spesifikasi
Standar merupakan terbitan yang berisi seperangkat kondisi yang harus
dipatuhi atau penuhi. Sedangkan spesifikasi adalah terbitan atau
dokumen yan berisikan pernyataan tentang kualitas, ciri dan syarat yang
harus diikuti suatu produk.
g. Cetak ulang dan cetak pendahuluan
Beberapa lembaga profesional banyak yang menerbitkan cetak ulang
atau cetak pendahuluan yang umumnya dicetak dalam bentuk yang
tidak permanen.
25
h. Terjemahan
terjemahan ini biasanya diperlukan untuk karya-karya ilmiah yang
terbit dalam bahasa asing yang biasanya diperoleh oleh pusat
terjemahan dan juga bisa dibuat sendiri.
i. Ephemera
Ephemera biasanya berupa bahan-bahan yang tidak terjilid seperti
kliping surat kabar atau pamflet. Sering berisi informasi yang
bermanfaat yang sukar ditemukan di mana-mana.
j. Tesis dan disertasi
Merupakan hasil penelitian oleh calon doktor atau master dari berbagai
univeristas, sekolah tinggi atau institut.
k. Bahan komputer
Bahan ini biasanya bisa diperoleh dari perangkat keras komputer
sebagai bahan sajian untuk pemakai komputer tersebut
l. Laporan dan arsip perusahaan
Bahan jenis ini adalah terbitan suatu lembaga atau organisasi yang
berisi informasi terkait lemaga itu sendiri.
m. Bahan audio-visual
Bahan ini bisa berbagai macam misalnya: film, slide, audio, foto, video
kaset, gambar, rekaman advertansi juga termasuk AV dan grafik.
n. Bentuk mikro
Merupakan miniatur dari bentuk aslinya.
26
C. Koleksi Jurnal Elektronik
1. Pengertian Jurnal Elektronik
Jurnal ilmiah adalah salah satu contoh koleksi yang cukup populer
dikalangan peneliti di suatu bidang ilmu karena biasanya jurnal ilmiah
berisikan segala macam informasi yang didapatkan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Berjalan dengan perkembangan teknologi ini menimbulkan
perubahan besar-besaran dalam cara manusia memandang data dan informasi.
Hal itu juga berdampak pada kemajuan jurnal elektronik yang saat ini sudah
banyak ditemui dalam bentuk format elektronik. Bahkan, menurut Putu
Laxman Pendit, besar jurnal ilmiah utama di berbagai bidang ilmu sudah
terbid dalam bentuk elektronik atau digital. Selain itu, sebagian besar jurnal
juga sudah terintegrasi dengan fasilitas pengindeksan, artikel-artikel dari
―zaman kertas‖ sudah dipindahkan ke berkas elektronik, dan perlahan tapi
pasti semakin sulit memperoleh jurnal ilmiah interansional dalam bentuk
kertas.20
Jurnal elektronik atau e-journal dapat diartikan sebagai representasi
elektronik dari sebuah jurnal. Hal in berarti jurnal elektronik tersebut
sebenarnya masih sama dengan jurnal tercetak, dan yang membedakannya
adalah bentuk penyajian (format) dan karena disebarkan lewat jaringan
digital maka yang disebarkan adalah versi elektronik atau digitalnya.21
Namun saat ini jurnal elektronik tidak harus melewati proses tercetak dahulu
baru kemudian digitalkan menjadi jurnal elektronik. Ada juga jurnal yang
20
Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital - Dari A sampai Z (Jakarta: Cita Karyakarsa
Mandiri, 2008), h. 154. 21
Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: perspektif perpustakaan perguruan tinggi
Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2007), h. 78.
27
terlahir dengan berbentuk digital (born digital) dan tidak memiliki preseden
dalam bentuk teretak. Lasa Hs menyatakan bahwa jurnal elektronik adalah
jurnal yang segala aspek penyiapan, review, penerbitan, dan penyebarannya
dilakukan secara elektronik.
Jurnal elektronik menurut Ali dan Nisha, memiliki istilah atau
sinonim yang bermacam-macam yaitu jurnal dalam jaringan paperless
journal dan jurnal virtual, jurnal elektronik dan jurnal online memiliki
perbedaan. Jurnal elektronik adalah jurnal yang kontennya diolah, disimpan,
dan disebarkan secara lingkup nasional dan internasional dalam bentuk
elektronik. Sedangkan jurnal online adalah jurnal ilmiah yang mempunyai
lingkup nasional dan internasional yang kontennya dapat diakses secara
online.22
Menurut Perpustakaan Universitas Glasgow mendefinisikan bahwa
setiap jurnal yang diperoleh melalui internet dapat disebut ‗Jurnal
Elektronik‘. Pada beberapa kasus, terdapat versi cetaknya; pada beberapa
kasus, tidak terdapat versi cetaknya. Beberapa jurnal elektronik dapat
diperoleh secara gratis; yang lainnya memiliki mekanisme penagihan dengan
sistem yang berbeda-beda. Beberapa dihasilkan oleh penerbit yang mapan;
yang lainnya dihasilkan dari kantor akademik perorangan. Seperti juga jurnal
cetak, kualitas dan relevansi e-journal dapat cukup beragam.23
Maka dapat disimpulkan bahawa jurnal elektronik merupakan jurnal
yang tersedia melalui media elektronik atau jurnal yang telah diformat
22
Shajarul Islam Khan, ―Use of E-Journals by Students and Research Scholars in the
Department of Botany of Aligarh Muslim University,‖ Library Philosophy and Practice, 2012,
http://unllib.unl.edu/LPP/sharajul-islam.htm. 23
Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi (Ciputat: Lembaga
Penelitian UIN, 2010), h. 183.
28
sedemikian mudah dari bentuk awalnya (tercetak) menjadi elektronik untuk
pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah secara cepat, lebih mudah
diakses dan up to date.
2. Jenis-jenis Jurnal Elektronik
Ditinjau dari segi kebebasan akses, jurnal elektronik dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Jurnal elektronik yang dapat diakses dari jarak jauh dari lokasi
manapun (bebas didownload/tanpa biaya)
Biasanya jurnal jenis ini biasa disebut dengan Jurnal akses
terbuka atau Open access Journal. Menurut Putu laxman Pendit
merupakan akses bebas sebuah fenomena masa kini yang berkaitan
dengan dua hal: keberadaan teknologi digital dan akses ke artikel jurnal
ilmiah dalam bentuk digital.24
Sedangkan Lukman dan Swistien mengatakan Open Access
Journal atau jurnal akses terbuka dapat didefinisikan sebagai jurnal
dengan teks penuh yang tersedia dan dapat diakses gratis di web atau
internet.25
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan jurnal akses
terbuka adalah jurnal elektronik yang telah tersedia secara digital
dengan teks penuh yang dapat di akses dari mana pun tanpa dikenakan
biaya ataupun perizinan tertentu untuk mengaksesnya.
24
Pendit, Perpustakaan Digital - Dari A sampai Z, h. 192. 25
Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Elektronik (Jakarta: Sagung Seto,
2012), h. 83.
29
b. Jurnal elektronik yang hanya dapat diakses di jaringan local
perpustakaan.
Jurnal jenis ini bisa berupa jurnal yang terkumpul pada database online
yang dilanggan perpustakaan, yang dapat diakes di jaringan
perpustakaan, baik dengan cara menghubungkan ke jaringan internet
yang ada di perpustakaan ataupun dengan menggunakan Akun dan
Password.
3. Tipe Akses Jurnal Elektronik
Terdapat berbagai tipe dalam mengakses jurnal elektronik menurut
Sharajul Islam Khan dalam artikel berjudul Use of E-journals by Students and
Research Scholars in the Department of Botany of Aligarh Muslim
University26
yaitu sebagai berikut:
a. Free access (akses gratis)
Beberapa penerbit menyediakan akses gratis ke jurnal ketika
perpustakaan melanggan jurnal tercetaknya.
b. Exclusive access (akses ekslusif)
Beberapa institusi mendapatkan akses ke jurnal elektronik secara
lengkap oleh penerbit tanpa harus melanggan jurnal tercetaknya.
c. Selective access (akses selektif)
Dalam hal tertentu pelanggan dapat memilih untuk mengakses beberapa
jurnal elektronik dari penerbit dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku.
26
Khan, ―Use of E-Journals by Students and Research Scholars in the Department of
Botany of Aligarh Muslim University.‖
30
d. Free Based Access (akses berdasarkan yang dibayar)
Melalui pembayaran ke akses sebesar beberapa persen dari biaya
melanggan jurnal tercetak, penerbit menyediakan akses secara lengkap.
Pelanggan akan diminta untuk membiayai abodemen dalam waktu yang
telah disetujui.
e. Institution vs consortium access (aksess institusi vs penggabungan)
Melalui beberapa institusi yang memiliki ketertarikan yang sama dan
membutuhkan kerja sama sementara untuk jurnal elektronik.
f. Consortium based access model (akses model penggabungan)
Ketika anggota institusi butuh untuk mengakses melalui internet tapi
tidak perlu untuk melanggan. (khan)
4. Pemanfaatan Koleksi Jurnal Elektronik
Penggunaan jurnal elektronik telah menjadi perhatian para pustakawan
dan penerbit dari awal era digital. Pemanfaatan jurnal elektronik yang telah
disediakan merupakan suatu proses aktifitas yang dilakukan pemustaka untuk
memenuhi kebutuhannya. Informasi yang terdapat dalam jurnal sangat cukup
berperan dalam bidang kajian ilmu pengetahuan yang selalu membutuhkan
data yang muthakir dan akurat.27
Pemanfaatan jurnal elektronik tersebut pada
dasarnya merupakan layanan cyber dengan beragam informasi yang
bersumber dari jaringan dan berperan dalam meningkatkan pelayaan terhadap
pemustakanya.28
27
Thamrin Hasan, ―Kajian Pemanfaatan Jurnal Online Pada Perpustakaan Universitas Riau
Pekanbaru,‖ Gema Pustakawan 01, no. 01 (Mei 2013): h. 27. 28
Harisyah dan Muhammad Azwar, ―Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan
31
Gadd, Oppenheim, dan Probets merangkum beberapa penelitian
mengenai pemanfaatan jurnal elektronik yang mana salah satu penelitiannya
berfokus untuk mengetahui dan mengidentifikasikan jurnal, waktu, dan
tempat pemanfaatan, frekuensi dan volume pemanfaatan serta interaksi
pengguna dengan jurnal elektronik.29
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan jurnal elektronik adalah
kegiatan memanfaatkan jurnal berbasis web atau elektronik yang sediakan
baik dengan dilanggan maupun disediakan secara terbuka oleh perpustakaan
dalam kurun waktu yang tidak terbatas sehingga informasi yang terkandung
dapat dimanfaatkan tanpa adanya batasan dan data yang diperoleh dalam
jurnal elektronik merupakan data informasi yang relevan.
Saat ini keberadaan koleksi elektronik di perpustakaan tentunya telah
menjadi daya tarik baru bagi penggunanya maupun pustakawan. Mulai dari
buku, majalah sampai jurnal yang di alih mediakan ataupun diciptakan secara
elektronik tentunya memberikan dampak positif bagi pengguna setianya.
Jurnal yang awalnya tersedia dalam bentuk tercetak ketika di alih
mediakan ataupun disediakan dalam bentuk baru secara elektronik tentunya
memberikan manfaat-manfaat yang lebih banyak dibandingkan yang tercetak.
Kearsipan Khizanah Al-Hikmah 03, no. 01 (2015): h. 83,
http://journal.uin.alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/588. 29
Elizabeth Gadd, Charles Oppenheim, dan Steve Probets, ―Romeo Studies 3: How
Academics Expect to Use Openaccess Research Papers,‖ Journal of Librarianship and
Information Science 35, no. 3 (1 September 2003): h. 2,
32
Adapun beberapa manfaat dengan adanya jurnal elektronik
diantaranya adalah30
:
a. Merangsang minat baca
b. Memudahkan akses dan publikasi secara luas
c. Meningkatkan daya saing, kualitas, kreatifias, ilmu dan pengetahuan
para peneliti/penulis
d. Pembuktian kualitas kredibilitas institusi penerbit yang akhirnya
menjadi media promosi
e. Meningkatkan rangking perguruan tinggi.
Jurnal Elektronik memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
a. Kecepatan (Speed), artikel dapat segera diletakan di web tanpa
menunggu waktu lama.
b. Penelusuran mudah (Easily Searchable), merupakan keuntungan utama
dalam format digital.
c. Interaktif (Interactive), kemudahan dalam mengakses artikel yang
langsung dibaca dan juga dicetak (Printed) jika dibutuhkan.
d. Aksesibilitas (Accessible) akses melalui internet merupakan salah satu
cara akses yang berbeda dengan jurnal tercetak.
e. Links, merupakan kaitan antara satu artikel dengan artikel lainnya yang
disitir.
f. Nilai tambah (Added Value), merupakan kelebihan lainnya dari e-
journal yaitu dapat menggunakan animasi, virtual rality dan diagram
matematik interaktif (interactive mathematical charts).
30
Ibnu Rusydi, ―Pemanfaatan E-Journal Sebagai Media Informasi Digital,‖ Iqra’ 08, no. 02
(Oktober 2014), h. 205
33
g. Murah (Inexpensive), masalah ini selalu menjadi perdebatan
menggunakan e-journals telah mengurangi biaya sebanyak 70%
disbanding membeli jurnal tercetak.
h. Fleksibel (Flexibility), dengan menggunakan e-journal tidak tergantung
dengan format, printer atau jaringan distribusi yang selalu melekat
dengan jurnal tercetak.31
Namun, diluar banyaknya keuntungan yang didapatkan dalam
memanfaatkan jurnal elektronik, ada pula kendala-kendala yang mungkin
ditemukan pada saat memanfaatkan jurnal elektronik. Salah satu kendala
yang sering ditemui ialah faktor ketergantungan perangkat komputer serta
jaringan internet. Jurnal elektronik yang saat ini banyak ditemui biasanya
disimpan di database yang mengharuskan terhubungnya perangkat dengan
jaringan internet untuk sekedar mengakses, membaca ataupun mendownload.
Kendala selanjutnya ialah ketidaknyamanan membaca artikel pada layar
komputer untuk waktu yang lama. Menurut Hazel Woodward, kendala
lainnya yang paling sering ditemui di berbagai kajian ialah ketidaknyamanan
membaca layar atau kualitas grafik yang rendah.32
Memang dalam memanfaatkan jurnal elektronik, pemustaka harus
paham betul informasi apa yang ingin dicari sehingga dapat menemukannya
dengan mudah dan tidak memakan waktu. Sehingga untuk menghindari
kendala-kendala tersebut pemustaka harus memiliki keterampilan menelusur
secara efektif untuk mendapat informasi yang akan dicari. Menelusur secara
31
Irman Siswandi, ―Ketersediaan Online Journal di Perpustakaan Perguruan Tinggi,‖ Visi
Pustaka 10, no. 02 (Agustus 2008): h. 3. 32
Hazel Woodward, ―Cafe Jus: an electronic journals survey,‖ Journals of Digital
Information 01, no. 03 (2003), diakses pada tanggal 1 september 2017 melalui
https://Journals.tdl.org/jodi/index.php/jodi/article/view/12/11.
34
efektif perlu persiapan dan usaha dengan menggunakan sarana yang tersedia,
sehingga dapat memperoleh informasi yang benar-benar kita butuhkan.33
Pencarian dan penjelajahan yang mudah merupakan kebutuhan utama
(walaupun dalam praktiknya fitur pencarian tidak banyak digunakan seperti
yang diharapkan). Mudahnya navigasi antar jurnal, dan Antar isu jurnal juga
sangatlah penting.34
D. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu yang pertama yaitu dari penelitian Rizka Amalia untuk
mendapatkan gelar strata satu (S1) jurusan ilmu perpustakaan, Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017, dengan judul
skripsi ―Pemanfaatan Jurnal Online Sebagai Sumber Referensi dalam
Penulisan Skripsi oleh Mahasiswa Institusi Pertanian Bogor‖. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa terhadap
jurnal online (Proquest, Science Direct, EBSCOhost, dan Cab Direct). Hasil
Penelitian ini adalah: 1) pengetahuan mahasiswa terhadap jrnal online yang
dilanggan Perpustakaan cukup tinggi. 2) Dalam tingkat pemanfaatan jurnal
online sebanyak 86,2% responden memanfaatkan jurnal online yang dilanggan
perpustakaan sebagai bahan referensi dalam penulisan skripsi mereka. Dari
analisis tingkat pemanfaatan dalam penelitian ini dapat disimpukan bahwa
tingkat pemanfaatan responden terhadap jurnal online sebagai bahan referensi
relatif tinggi. 3) Kendala dalam memanfaatkan jurnal online jarang dihadapi
oleh responden, sebanyak 52% responden merasa penyebab koleksi jurnal
33
Rosa Widyawan, Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi: pengantar pelayanan kemas
ulang informasi (Jakarta: Media Kampus Indonesia, 2014), h. 30. 34
Steven William Glover, ―The impact of the Internet and electronic journals on
biomedical publishing,‖ Health Libraries Review 16, no. 4 (1999): h. 265
35
online yang kebanyakan berbahasa asing, serta koleksi yang dicari tidak
tersedia. Walaupun terdapat kesulitan yang dirasakan responden, mereka
jarang mengurungkan niat untuk memanfaatkan jurnal online dilain waktu.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada pembahasan
yang sama-sama membahas pemanfaatan jurnal elektronik serta kendala
dalam mengakses e-journal. Perbedaan yang pertama, penelitian ini dengan
penelitian saya adalah tempat penelitian yang berbeda, Rizka Amalia
melakukan penelitian di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, sedangkan
saya melakukan penelitian di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Kedua, Rizka Amalia membahas pemanfaatan e-
journal yang dilanggan oleh Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, sedangkan
penelitian saya membahas jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan
oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
2. Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu dari penelitian Pettika Sari Giantama
untuk mendapatkan gelar strata satu (S1) jurusan ilmu perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014, dengan
judul skripsi ―Pemanfaatan E-Journal pada Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta‖. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana pemanfaatan koleksi e-journal yang dilanggan oleh Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian ini adalah hampir setengah
dari pemustaka (46,6%) mengetahui keberadaan e-journal yang dilanggan
oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hampir seluruh
pemustaka (78%) yang mengetahui keberadaan e-journal telah memanfaatkan
e-journal yang dilanggan oleh perpustakaan. Sedangkan untuk keseluruhan
36
pemanfaatan koleksi e-journal, sebagian besar pemustaka (66.57%) telah
memanfaatkannya secara maksimal.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu tempat penelitian yang
berbeda. Kedua, sama seperti penelitian terdahulu sebelumnya penelitian ini
membahas pemanfaatan e-journal yang dilanggan, sedangkan penelitian saya
membahas journal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
3. Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu, penelitian dari Dita Parwita Sari untuk
mendapatkan gelar strata satu (S1) jurusan ilmu perpustakaan, Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016, dengan judul
skripsi ―Database Online Bidang Kedokteran (EBSCO, Proquest, Gale
Cengange) oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi‖. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan, kendala dan fasilitas
pendukung serta sosialisasi yang mempengaruhi pemanfaatan database online
di bidang Kedokteran (EBSCO, Proquest, Gale Cengange) oleh Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Hasil penelitian ini adalah: 1)
frekuensi pemanfaatan koleksi database online telah dimanfaatkan secara
maksimal oleh sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi (55,2%). 2) Sedangkan untuk kendala memanfaatkannya sebagian besar
dipengaruhi oleh ketergantungan pengguna dalam menggunakan mesin
pencari seperti google, yahoo, dan lainnya serta kendala dalam bahasa asing
yang mendominasi artikel. 3) fasilitas pendukung dan sosialisasi seperti
fasilitas komputer, tempat untuk mengakses database online, koleksi internet
yanga da di lingkungan juga disiapkan untuk menunjang akses ke database
37
online, serta melakukan kegiatan sosialisasi database online dengan cara
melakukan kegiatan literasi dalam menunjang peningkatan pemanfaatan
database online.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada pembahasan
yang sama-sama membahas pemanfaatan jurnal elektronik serta kendala
dalam mengakses e-journal. Perbedaan yang pertama, penelitian ini dengan
penelitian saya adalah tempat penelitian yang berbeda, Dita Parwitasari
melakukan penelitian di Perpustakaan Universitas Yarsi, sedangkan saya
melakukan penelitian di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Kedua, Dita Parwitasari membahas pemanfaatan jurnal elektronik
yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Yarsi, sedangkan penelitian
saya membahas jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan oleh
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Ketiga,
Penelitian saya tidak membahas mengenai pengaruh fasilitas pendukung
dalam mempengaruhi pemanfaatan jurnal elektronik.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
menjabarkan suatu keadaan atau kejadian seperti apa adanya secara
mendalam. Menurut Prasetya Irawan, Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti
apa adanya.35
Dari berbagai jenis penelitian deskriptif, yang penulis gunakan
adalah metode survei.
Metode survei ini cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena
tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pemanfaatan
jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of
Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
oleh pemustaka dengan melakukan survei kepada pemustaka yang ada di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menggunakan
pengisian kuesioner.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang merupakan salah
35
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 60.
39
satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui
wilayah-wilayah yang luas dengan populasi atau menggunakan sampel dalam
jumlah yang besar. Pendekatan penelitian ini, merupakan upaya mencari
kebenaran dalam suatu bidang lewat penemuan kekuatan atau kapasitas
variabel dalam setiap konsep melalui jumlah terbesar dari sampel responden
atau benda.36
Menurut Koentjaraningrat, pendekatan kuantitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala
yang ada pada saat penelitian dilangsungkan.37
Dalam penelitian ini akan
membahas tentang pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka, untuk teknik pengumpulan data
diambil dengan menggunakan cara menyebarkan kuesioner kepada
pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sesuai dengan penjelasan di atas maka penelitian ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
36
UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penelitian (Jakarta: TIM UIN Syarif Hidayatullah,
2009), h. 66. 37
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka,
1991), h. 251.
40
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah seluruh kumpulan elemen yang sejenis akan tetapi
berbeda karena karakteristiknya. Populasi berasal dari bahasa inggris
population, yang berarti jumlah penduduk.38
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya39
. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengunjung Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2017.
Dari data perolehan terdapat jumlah keseluruhan pengungjung
perpustakaan pada kurun waktu 3 bulan tersebut berjumlah 410 pengunjung.
Tabel 3. 1
Data Pengunjung Periode Januari-Maret 2017
No Bulan Jenis Pengunjung Jumlah
1 Januari Akademik 105 (26%)
Umum 26 (6%)
2 Februari Akademik 97 (24%)
Umum 38 (9%)
3 Maret Akademik 102 (25%)
Umum 42 (10%)
Jumlah 410
2. Sampel
Sampel merupakan bagian elemen dari suatu populasi atau banyaknya
elemen sampel. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
38
J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 57. 39
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 14.
41
Dan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan teknik purposive sampling atau pengambilan sampel berdasarkan
tujuan. Dalam teknik purposive sampling, siapa yang akan diambil sebagai
anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang
menurut peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Jadi pengumpul
data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan mengambil siapa saja
yang menurut pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian.40
Pertimbangan tersebut dalam penelitian ini dilihat dari
pengunjung yang datang ke perpustakaan yang pernah menggunakan jurnal
elektronik.
Adapun dalam pengambilan sampelnya didasarkan pada pendapat
Suharsimi Ari Kunto yang mengatakan jika populasi lebih dari seratus orang,
maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% atau sesuai dengan
kemampuan peneliti.41
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, penulis mengambil 27% dari
jumlah populasi pengunjung selama 3 bulan (januari, februari, maret 2017)
dengan total 410 pengunjung yang kemudian dirata-ratakan pertiga bulan
yaitu sebanyak 137 pengunjung. Dari total rata-rata tersebut penulis
mengambil data sebanyak 27% untuk dijadikan sampel yaitu 36.99 yang
kemudian dibulatkan menjadi 37 pengunjung, dengan keterbatasan dana dan
kemampuan penulis maka berketepatan untuk itu penulis mengambil sampel.
40
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 63. 41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 102.
42
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlu diadakan dalam melakukan suatu
penelitian agar data yang telah dikumpulkan dapat digunakan sebagai bahan
analisis data. Dalam teknik pengumpulan data tersebut terdapat dua sumber data
yang digunakan, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun
penjelasanya adalah:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung dari data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Sumber data primer pada
penelitian ini antara lain:
a. Observasi
Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu
pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.42
Observasi
dilakukan dengan tujuan mengamati responden yang datang langsung
ke perpustakaan yaitu tingkah laku para pengguna yang memanfaatkan
jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan,
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science
Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Pengamatan dilakukan secara langsung ke
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk
memperoleh data yang akurat sesuai dengan fakta lapangan.
42
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan Praktis Penelitian
Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, h. 63.
43
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung terhadap narasumber
yang bersangkutan, dengan mewawancarai seorang pustakawan yang
bertugas di perpustakaan dan kepada pemustaka yang datang
berkunjung ke perpustakaan. Hal ini dilakukan guna untuk mengetahui
respon dari para narasumber untuk memperoleh data-data mengenai hal
yang sedang diteliti.
c. Kuesioner
Dalam Penelitian ini data dikumpulkan dengan cara survei
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis kepada responden untuk dijawab. Penyebaran kuesioner
dilakukan dengan mendatangi pengunjung yang pernah menggunakan
atau memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka.
Jenis pertanyaan dalam kuesioner terdiri atas dua jenis pertanyaan
yaitu pertanyaan yang memiliki beberapa pilihan jawab yang sudah
disediakan (pilihan ganda), dan pertanyaan terbuka sehingga dapat
mengisi sesuai pikiran jawaban mereka dengan apa yang ditanyakan.
Sebagai pedoman dalam penyusunan kuesioner dapat dibuat kisi-kisi
kuesioner.
44
Kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Identitas Responden - Jenis Kelamin
- Status Pekerjaan
Pemanfaatan
pengunjung
perpustakaan
terhadap jurnal
elektronik bidang
kesehatan
- Cara pemenuhan sumber informasi dalam memenuhi
kebutuhan informasi.
- Estimasi frekuensi kunjungan ke perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
- Sumber referensi dalam memenuhi kebutuhan
informasi
- Jurnal elektronik yang sering digunakan.
- Pengetahuan pengunjung terhadap keberadaan jurnal
elektronik.
- Tempat pengunjung saat mengakses jurnal
elektronik.
- Estimasi frekuensi waktu pemanfaatan jurnal
elektronik.
- Estimasi durasi waktu pemanfaatan jurnal elektronik.
- Jumlah artikel yang dimanfaatkan
- Tingkat kelengkapan informasi yang terkandung
pada jurnal elektronik.
- Tingkat kemutakhiran informasi yang terkandung
pada jurnal elektronik.
- Kemudahan dalam mencari informasi pada jurnal
elektronik.
- Tampilan jurnal elektronik.
- Faktor yang mempengaruhi dalam memanfaatkan
jurnal elektronik.
- Keperluan dalam memanfaatkan jurnal elektronik.
Kendala pengunjung
perpustakaan dalam
memanfaatka jurnal
elektronik bidang
kesehatan
- Jenis kesulitan yang dihadapi.
- Pengaruh kesulitan terhadap niat memanfaatkan
jurnal elektronik.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber Data Sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung
atau merupakan sumber yang diperoleh dari sumber data kedua. Sumber data
primer pada penelitian ini mencakup:
45
a. Riset kepustakaan (Library research)
Penelitian kepustakaan atau studi literatur dilakukan untuk
mencari sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori
guna memperkuat analisis data. Menurut Prasetya Irawan, penelitian
kepustakaan adalah penelitian yang sebagian atau keseluruhan datanya
diperoleh dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan, koran, dan
lain sebagainya). Dalam penulisan ini, penulis menggunakan bahan-
bahan pustaka yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti
seperti menggunakan, buku, terbitan berkala dan sumber elektronik.
b. Dokumentasi
Penulis mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
objek penelitian ini.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah
pengumpulan data dilaksanakan. Data yang telah diterima melalui kuesioner
ini kemudian diolah dengan melakukan hal seperti:
a. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, ketika telah
selesai menghimpun data di lapangan, namun mengalami kecacatan saat
hendak pemerikasaan kuesioner, yang kemudian melakukan penelitian
kembali dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Dengan
harapan penulis mendapatkan jawaban yang valid dari responden
tersebut.
46
b. Tabulasi
Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan
mengatur angka-angka tersebut serta menghitungnya. Tabulasi
merupakan proses terakhir dari pengolahan data.
2. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu proses lanjutan setelah proses
pengolahan data dilakukan. Data yang telah diperoleh dari tabulasi dengan
menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung presentase nya, selanjutnya
dianalisis dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = F/n x 100%
Keteragan:
P = Angka Presentase untuk setiap katagori
F = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah Responden / banyaknya individu.43
Setelah semua data tersebut diperoleh dalam bentuk presentase, yang
kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, serta dideskripsikan
dengan menggunakan parameter yang berpedoman pada penafsiran menurut
Supardi44
nilai presentasinya yaitu:
0% = Tidak satupun
1% - 25% = Sebagian kecil
26% - 49% = Hampir setengahnya
50% = Setengahnya
51% - 75% = Sebagian Besar
76% - 99% = Hampir seluruhnya
100% = Seluruhnya45
43
Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h. 43. 44
A. Supardi, Statistik (Bandung: Fakultas Tarbiah IAIN Sunan Gunung Jati, 1979), h. 20 45
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 85.
47
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan yang berlokasi di Jl. Percetakan Negara No.29, Jakarta
Pusat. Alasan memilih Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan tersebut ialah karena perpustakaan tersebut berada dibawah naungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sehingga perpustakaan tersebut
seharusnya menjadi salah satu bagian penting dalam penyebarluasan sumber
informasi hasil penelitian terutama dibidang kesehatan. salah satu wujud hasil
penelitian tersebut disajikan dalam bentuk jurnal elektronik. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk mengetahui bagaimana penyebaran informasi tersebut dilakukan
salah satunya dalam cakupan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan dengan perincian sebagai
berikut:
Tabel 3. 3
Jadwal Kegiatan Penelitian 2017
No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyusunan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Bimbingan Skripsi
4 Menyebarkan Uji Kuesinoer
5 Uji Validitas dan Realibilitas
6 Menyebarkan kuesioner yang
sudah valid dan reliable
7 Menghitung data kuesioner
dengan menggunakan MS
Office Excel 2010 dan software
SPSS16
8 Penyusunan Skripsi
9 Pengajuan Sidang
10 Sidang Skripsi
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan
1. Sejarah Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang berada dibawah
naungan Depkes RI ini berdiri pada tanggal 12 Desember 1975. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang biasa disebut Badan Litbang
Kesehatan ini berdiri berdasarkan Keppres No. 44 dan 45 tahun 1974 dalam
upaya penyempurnaan departemen dan satuan-satuan organisasi yang ada di
bawahnya. Setelah ada Keppres tersebut, untuk menindaklanjutinya
dikeluarkan Kep. Menkes RI No. 114/1975. Dan kemudian mulailah Badan
Litbang Kesehatan berkiprah dalam pembangunan kesehatan nasional di
bidang penelitian dan pengembangan iptek kesehatan.
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Litbangkes) merupakan perpustakaan khusus yang berada di Sekretariat
Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI yang diselenggarakan untuk
menunjang kegiatan lembaga induknya, yakni kegiatan penelitian dan
pengembangan kesehatan. Sesuai amanah Undang-undang Perpustakaan No.
43 tahun 2017 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Badan Litbangkes
memberikan layanan kepada peneliti dan pegawai Badan Litbangkes dan
secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka di luar Badan
Litbangkes.
49
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan
pelayanan informasi dan kepustakaan untuk mendukung kegiatan penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta
kedokteran bagi peneliti, pegawai mahasiswa, ataupun masyarakat yang
berminat. Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat
akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karenannya perpustakaan
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem
pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai
sumber informasi, dan merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu
riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi. 46
2. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan Litbangkes
Tugas Perpustakaan Badan Litbangkes tertuang dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan di mana Pasal 688 menyebutkan Subbagian
Dokumentasi, Perpustakaan, dan Publikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan publikasi hasil penelitian dan pengembangan, pengelolaan
dokumentasi, perpustakaan, museum penelitian dan pengembangan
kesehatan.
Untuk menjalankan tugasnya, Perpustakaan Badan Litbangkes
mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi:
Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan rujukan terdepan dalam penelitian dan
pengembangan kesehatan.
46
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ―Tentang Kami,‖ Perpustakaan
Sekretariat Badan Libangkes, , http://perpustakaan.litbang.depkes.go.id/index/tentang-kami/.
50
Misi:
a. Menyediakan informasi yang mutakhir dan lengkap bagi kepentingan
penelitian dan pengembangan kesehatan
b. Melaksanakan manajemen perpustakaan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi
c. Menyediakan layanan prima dan profesional bagi pemustaka
d. Membina kerjasama dan jejaring dengan perpustakaan dan pusat
informasi kesehatan lainnya
3. Struktur Organisasi
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi
4. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan
Layanan yang disediakan di Perpustakaan Badan Litbangkes adalah :
a. Layanan Referensi
b. Layanan Keanggotaan
c. Layanan Sirkulasi
d. Layanan Bimbingan Pemustaka
e. Layanan Informasi Aktual
Fasilitas yang disediakan Perpustakaan Badan Litbangkes adalah :
a. Ruang baca yang nyaman dan tenang
Sekterariat Badan Litbangkes
Bagian Program dan Informasi
Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian
Bagian Keuangan dan Barang Milik
Negara
Bagian Umum, Dokumentasi, dan
Jejaring
Subbagian Umun
Subbagian Dokumentasi,
Perpustakaan, dan Publikasi
Subbagian Jejaring dan Hubungan Masyarakat
51
b. Lemari penyimpanan tas pengunjung
c. Mesin fotokopi
d. Akses internet
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan Badan Litbangkes
berjumlah 12 orang dengan rincian :
1 orang Kepala Perpustakaan (Kepala Subbagian Dokumentasi,
Perpustakaan, dan Publikasi)
3 orang JFT Pustakawan
6 orang JFU Pengelola Perpustakaan
2 orang JFU Pengadministrasi Perpustakaan
6. Keanggotaan dan Tata Tertib Peminjaman
Keanggotaan Perpustakaan Badan Litbangkes berlaku untuk
peneliti/pegawai Badan Litbangkes dan masyarakat umum.
Persyaratan Keanggotaan Perpustakaan :
a. Mengisi formulir pendaftaran
b. Menyerahkan file foto diri/foto langsung di tempat
c. Menyerahkan fotocopy KTP
d. Bagi masyarakat umum (anggota non pegawai Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan) :
- Menyerahkan surat keterangan dari Fakultas atau instansi dari atasan
yang bersangkutan
- Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 20.000
52
Tata Tertib Peminjaman
a. Koleksi perpustakaan Badan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan hanya dapat dipinjam oleh anggota kecuali koleksi referensi,
jurnal, dan laporan penelitian.
b. Jangka waktu peminjaman selama 2 (dua) minggu untuk maksimal
peminjaman 2 (dua) buku.
c. Perpanjangan pinjaman harus dengan membawa koleksi yang dipinjam.
d. Kerusakan/kehilangan buku diganti dengan buku yang sama atau seharga
buku yang hilang.
e. Kartu anggota harus dibawa setiap kali melakukan peminjaman.
f. Kartu anggota tidak dapat dipinjamkan kepada orang lain.
7. Kerjasama Perpustakaan
Badan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kesehatan
sebagai Pusat Jaringan Layanan Perpustakaan, Literatur, dan Informasi
Kesehatan bekerjasama dengan perpustakaan/pusat dokumentasi-informasi
bidang kesehatan dan kedokteran, yang anggotanya terdiri dari
perpustakaan/pusat dokumentasi-informasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan, Rumah Sakit, Lembaga Riset, dan Lembaga Pendidikan dalam
penghimpunan dokumentasi-informasi, pengolahan dan penyebar luasan
informasi iptek kesehatan.
Selain itu Badan Litbang Kesehatan bekerjasama dengan World Health
Organization (WHO) dengan ditunjuknya Perpustakaan Badan Litbang
Kesehatan sebagai national focal point HeLLIS (Health Literature, Library,
and Information Services) Indonesia atau Pelayanan Informasi, Perpustakaan
dan Literatur Kesehatan.
8. Sarana Penelusuran
a. Katalog Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
http://perpustakaan.litbang.kemkes.go.id/otomasi
b. Repositori Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
53
http://repository.litbang.kemkes.go.id/
c. Katalog Induk Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan http://perpustakaan.litbang.kemkes.go.id/ucs/
d. Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/
e. Koleksi terbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
http://terbitan.litbang.depkes.go.id/
f. Ejournal berlangganan (Tahun 2017)
https://search.proquest.com/health/index
g. E-book berlangganan (Tahun 2017)
https://www.sciencedirect.com/science/bookbshsrw/all/subscribed
h. Literatur sekunder :
- Abstrak Penelitian Kesehatan
- Index Medicus Indonesia
- Daftar Tambahan Koleksi (DATAK)
- Paket Informasi Aktual (PIA)
9. Koleksi Perpustakaan
Koleksi Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
terdiri dari:
a. Buku Teks
Buku teks yang tersedia di perpustakaan terdiri dari koleksi buku
kesehatan dan kedokteran yang berbahasa Indonesia dan Inggris.
b. Laporan Penelitian
Laporan Penelitian yang dihasilkan satuan pusat penelitian yang ada di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan maupun
lembaga penelitian lainnya termasuk skripsi, tesis, dan disertasi.
c. Prosiding hasil pertemuan Ilmiah
d. Tesis dan Disertasi
54
e. Terbitan Berkala
f. Kaset, CD/DVD
g. Jurnal Elektronik badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(dapat di akses di http://ejournal.litbang.depkes.go.id )
h. Database online
i. Publikasi World Health Organization
j. Buku Elektronik
k. Literatur Sekunder berupa Abstrak Penelitian Kesehatan, Index
Medicus Indonesia (IMI), Daftar Informasi Aktual (DATAK) dan Paket
Informasi Aktual (PIA).
10. Koleksi Jurnal Elektronik
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki
beberapa koleksi jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemustakanya. Jurnal elektronik yang disediakan oleh perpustakaan terdapat
sebanyak 22 jurnal. Dari 22 jurnal elektronik yang disediakan pada website
jurnal elektronik, hanya 3 jurnal saja yang diambil penulis untuk dijadikan
pembahasan dalam penulisan skripsi ini, diantaranya adalah: Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan
Health Science Journal of Indonesia.
a. Buletin Penelitian Kesehatan
Buletin Penelitian Kesehata adalah jurnal yang dikembangkan
untuk meyebarluaskan dan membahas literatur ilmiah dan penelitian
lainya mengenai perkembangan kesehatan. Jurnal ini dimaksudkan
sebagai media komunikasi antar orang-orang yang memiliki
55
kepentingan dalam penelitian kesehatan seperti peneliti, tenaga
pendidik, mahasiswa, praktisi Dinas Kesehatan, Departemen
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Umum, serta masyarakat umum yang
memiliki kepentingan dalam hal ini. Jurnal ini berusaha untuk
memenuhi kebutuhan belajar tentang kesehatan.
Visi jurnal elektronik ini ialah menjadi jurnal nasional terkenal
dibidang penelitian kesehatan dan menjadi jurnal internasional yang
terkemuka. Misinya ialah (1) Menyediakan media komunikasi ilmiah
dalam penelitian kesehatan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang terkait. (2) Menyelenggarakan penerbitan jurnal
ilmiah dalam penelitian kesehatan dengan upaya untuk mencapai faktor
dampak tinggi dalam pengembangan sains dan teknologi.
Jurnal Elektronik Buletin Penelitian Kesehatan (Bulletin of
Health Research, p-ISSN: 0125-9695, E-ISSN: 2338-3453), diterbitkan
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan terbit 4
kali dalam setahun dan telah diakreditasi oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dengan Keputusan No. 335/E/2015 Tanggal 15
April 2015. Terbitan pertama Vol. 1 No. 1 terbit pada bulan Maret
tahun 1973.47
b. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah jurnal
yang dikembangkan untuk menyebarluaskan dan membahas berbagai
47
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ―Buletin Penelitian Kesehatan,‖ e-
journal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK.
56
karya ilmiah tentang pengembangan kesehatan dan penelitian kesehatan
lainnya. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media komunikasi bagi mereka
yang tertarik untuk belajar kesehatan antara lain untuk peneliti, pendidik,
mahasiswa, praktisi Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan
masyarakat umum yang memiliki kepentingan di dalamnya. Jurnal ini
berusaha memenuhi kebutuhan untuk mempelajari tentang kesehatan.
Visi jurnal elektronik ini adalah menjadi jurnal nasional
terkemuka dibidang penelitian kesehatan dan menjadi jurnal internasional
terkemuka. Misinya ialah menyediakan media komunikasi ilmiah dalam
penelitian kesehatan untuk untuk memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang terkait. menerbitkan jurnal ilmiah di bidang
penelitian medis yang berusaha mencapai faktor dampak tinggi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Media Research
and Development, p-ISSN: 0853-9987, e-ISSN: 2338-3445) diterbitkan
4 kali setahun dan telah diakreditasi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan Keputusan No. 597/AU3/P2MI-LIPI/03/2015.
Jurnal ini pertama kali diterbitkan pada bulan Maret 1991.48
c. Health Science Journal of Indonesia
Health Science Journal of Indonesia adalah jurnal yang
dikembangkan untuk menyebarluaskan dan membahas berbagai karya
ilmiah tentang pengembangan kesehatan dan penelitian kesehatan
lainnya. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media komunikasi bagi mereka
48
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ―Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan,‖ e-journal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK.
57
yang tertarik untuk belajar kesehatan antara lain untuk peneliti, pendidik,
mahasiswa, praktisi Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan
masyarakat umum yang memiliki kepentingan di dalamnya. Jurnal ini
berusaha memenuhi kebutuhan untuk mempelajari tentang kesehatan.
Visi jurnal elektronik ini adalah menjadi jurnal nasional
terkemuka dibidang penelitian kesehatan dan menjadijurnal internasional
terkemuka. Misinya ialah (1) Menyediakan media komunikasi ilmiah
dalam penelitian kesehatan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang terkait. (2) Menyelenggarakan penerbitan jurnal
ilmiah dalam penelitian kesehatan dengan upaya untuk mencapai faktor
dampak tinggi dalam pengembangan sains dan teknologi.
Health Science Journal of Indonesia (p-ISSN: 2087-7021, e-
ISSN: 2338-3437) diterbitkan dua kali dalam setahun. Jurnal tersebut
telah diakreditasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No.
562/Akred/ P2MI-LIPI/09/2013. Jurnal elektronik ini pertama kali terbit
pada tahun2010, berisi naskah ilmiah yang berkaitan dengan bidang
kesehatan.49
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan dilakukan pada tanggal 16-30 Agustus
2017, penulis menyebarkan kuesioner kepada pemustaka yang sedang berada di
perpustakaan dan telah atau pernah menggunakan jurnal elektronik bidang
49
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ―Health Science Journal of Indonesia,‖
e-journal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI.
58
kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, dan Health Science Journal of Indonesia).
Jumlah kuesioner yang telah disebar kepada responden yaitu sebanyak 37
kuesioner, dan dari kuesioner yang disebar tersebut seluruhnya dari 37 responden
telah mengisi kuesioner. Berikut merupakan tabel pengembalian keusioner:
Tabel 4. 1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kuesioner yang disebarkan semuanya
memenuhi syarat. Dari jumlah kuesioner tersebut(37 kuesioner) telah memenuhi
jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diolah sebanyak 37 kuesioner. Hasil
kuesioner tersebut akan menggambarkan mengenai pemanfaatan jurnal elektronik
bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
oleh pemustaka. Responden yang mengisi kuesioner tersebut adalah pemustaka
baik itu mahasiswa ataupun pemustaka umum seperti peneliti ataupun pegawai
yang pernah memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan
oleh perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
1. Karakteristik Identitas Responden
Analisis identitas responden ini mencakup jenis kelamin dan pekerjaan.
Khusus untuk pekerjaan, dikategorikan menjadi 2 yaitu mahasiswa dan
Keterangan Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 37
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 37
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 37
59
umum, kategori umum sendiri mencakup pekerjaan diluar pelajar/mahasiswa
yaitu seperti pegawai/karyawan/PNS, dan peneliti. Berikut akan dijelaskan
lebih detail pada tabel dibawah ini.
a. Karakterisik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel berikut ini merupakan tabel tentang jenis kelamin responden. Di
dalamnya akan diberikan data yang dihasilkan dalam kuesioner mengenai
jenis kelamin responden baik itu laki-laki maupun perempuan.
Tabel 4. 2
Jenis Kelamin Responden
Ditinjau dari jenis kelamin responden pada saat penyebarluasan
kuesioner, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 25 orang (68%) sedangkan sisanya sebanyak 12 orang (32%) .
Maka dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden yang datang ke perpustakaan dan pernah menggunakan jurnal
elektronik yang telah mengisi kuesioner adalah pengunjung berjenis
kelamin perempuan.
b. Karakteristk Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada tabel berikut akan disajikan pekerjaan responden yang mana
akan dibuat 2 kategori yaitu mahasiswa dan umum, kategori umum
sendiri ialah pekerjaan responden diluar dari mahasiswa, yaitu bisa
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)
Laki-laki 12 32%
Perempuan 25 68%
Jumlah 37 100%
60
berupa pegawai/karyawan biasa, PNS, maupun peneliti. Berikut akan
dijelaskan lebih detail melalui tabel berikut:
Tabel 4. 3
Pekerjaan Responden
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentase (%)
Mahasiswa 22 59%
Umum 15 41%
Jumlah 37 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 22 responden
(59%) merupakan mahasiswa dan umum sebanyak 15 responden (41%).
Maka dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
dari responden merupakan mahasiswa. Pada responden umum lebih
sedikit jumlahnya dikarenakan pada saat penelitian ini berlangsung
bersamaan pula dengan jadwal para peneliti yang sedang turun
kelapangan untuk melakukan penelitian. Sehingga hanya sedikit peneliti
yang berada di perpustakaan.
2. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan
a. Cara Pemenuhan Kebutuhan Informasi Responden
Pada tabel di bawah ini akan disajikan data responden tentang
bagaimana cara responden memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Tabel 4. 4
Cara Pemenuhan Kebutuhan Informasi Responden
D
a
r
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Mencari informasi melalui koleksi
pribadi
0 0
Mencari informasi di perpustakaan 20 54%
Mencari informasi melalui internet 17 46%
Jumlah 37 100%
61
i tabel diatas didapatkan hasil dari responden tentang pemenuhan
kebutuhan informasi mereka dengan beberapa cara, yaitu dengan mencari
informasi melalui koleksi pribadi dengan jumlah responden sebanyak 0
responden (0%), mencari informasi di perpustakaan sebanyak 20
responden (54%), serta mencari informasi melalui internet sebanyak 17
responden (46%).
Maka dengan adanya tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden memenuhi kebutuhan informasinya dengan
cara mencari informasi di perpustakaan dengan persentase sebanyak 54%
atau dengan jumlah responden sebanyak 20 orang.
b. Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan
Tabel di bawah ini menunjukkan frekuensi kunjungan responden ke
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam
kurun waktu sebulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. 5
Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
1-2 11 30%
3-4 19 51%
5-6 3 8%
>6 4 11%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data kuesioner yang telah terkumpul, Sebanyak 19
responden (51%) menyatakan bahwa mereka berkunjung ke perpustakaan
sebanyak 3-4 kali dalam sebulan. Kemudian 11 responden (30%)
62
mengatakan datang 1-2 kali dalam sebulan. 4 responden lainnya (11%)
datang ke perpustakaan sebanyak lebih dari 6 kali dalam sebulan. Dan
sisanya hanya 3 responden (8%) yang datang berkunjung ke
perpustakaan sebanyak 5-6 kali dalam sebulan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden datang ke Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan dalam kurun waktu 1 bulan sebanyak 3-4 kali dengan
frekuensi 19 responden (51%).
c. Sumber Referensi saat berkunjung ke Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Tabel di bawah ini akan menunjukan sumber referensi yang paling
sering dicari responden pada saat berkunjung di perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 6
Sumber Referensi Responden saat Berkunjung ke Perpustakaan
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Buku 14 38%
Terbitan Berkala 0 0%
Karya Tulis/Laporan
Penelitian
12 32%
Jurnal Elektronik 11 30%
Jumlah 37 100%
Dari tabel tersebut dapat dilihat sumber referensi yang sering dicari
oleh para responden berupa buku lebih diminati saat berkunjung ke
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dengan
63
jumlah responden sebanyak 14 orang (38%), lalu responden yang
mencari karya tulis atau laporan penelitian berjumlah 12 orang (32%),
lalu responden yang mencari jurnal elektronik sebanyak 11 orang (30%).
Sumber referensi terbitan berkala tidak ada yang memilih sebagai sumber
referensi yang akan di cari pada saat mereka mengunjungi perpustakaan.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya
memilih koleksi buku yang paling banyak digunakan sebagai sumber
referensi yang paling sering dicari di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dengan frekuensi sebanyak 14 responden
(38%). Penggunaan buku sebagai bahan referensi merupakan hal yang
baik mengingat buku merupakan salah satu informasi yang terbilang
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
d. Jurnal Elektronik yang Paling Sering Digunakan
Berikut ini merupakan jurnal elektronik yang disediakan oleh
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang
sering digunakan oleh responden untuk memnuhi kebutuhan informasi
mereka. Di dalamnya akan diberikan data yang dihasilkan dalam
kuesioner mengenai jurnal elektronik bidang kesehatan di perpustakaan
baik itu Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, maupun Health Science Journal of Indonesia
Tabel 4. 7
Jurnal Elektronik yang paling sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Buletin Penelitian Kesehatan 15 41%
Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
12 32%
Health Science Journal of Indonesia 10 27%
Jumlah 37 100%
64
Berdasarkan data diatas, jurnal elektronik yang paling sering
digunakan adalah Buletin Penelitian Kesehatan sebanyak 15 responden
(41%), diikuti oleh Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
sebanyak 12 responden (32%), dan sisanya memilih jurnal Health
Science Journal of Indonesia dengan sebanyak 10 responden (27%).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya pemustaka memanfaatkan jurnal elektronik Buletin
Penelitian Kesehatan dengan frekuensi sebanyak 15 responden dengan
persentase 41%.
e. Informasi Keberadaan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan
Tabel di bawah ini akan menyajikan data – data yang berkaitan
dengan sumber kesadaran responden terkait pengetahuan responden
terhadap jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan seperti
Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, juga Health Science Journal of Indonesia.
Tabel 4. 8
Informasi Keberadaan Jurnal Elektronik
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Perpustakaan Balitbangkes 7 18%
Teman atau Orang Lain 14 38%
Website Perpustakaan 15 41%
Lainnya 1 3%
Jumlah 37 100%
65
Informasi keberadaan jurnal elektronik bidang kesehatan di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
berdasarkan data kuesioner yang telah terkumpul, sebanyak 15 responden
(41%) mengetahui keberadaan jurnal elektronik bidang kesehatan (BPK,
MPK, HSJI) dari website perpustakaan. Sebanyak 14 responden (38%)
mengetahuinya dari teman atau orang lain. Kemudian sebanyak 7
responden (18%) mengetahui jurnal elektronik dari perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan itu sendiri. Dan sisanya
sebanyak 1 orang (3%) memilih lainnya karena jawabannya tidak sesuai
dengan pilihan yang tersedia, jawaban pemustaka tersebut ialah
mengetahui informasi keberadaan jurnal elektronik bidang kesehatan
(BPK, MPK, HSJI) bukan dari perpustakaan, teman/orang lain, ataupun
website perpustakaan namun mengetahui dari media sosial.
Dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden mengetahui keberadaan jurnal elektronik bidang
kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia) dari
informasi yang terdapat website perpustakaan dengan frekuensi sebesar
15 responden (41%).
Jika dilihat dari website perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (perpustakaan.litbang.depkes.go.id) pada
tampilan menu utama akan langsung menampilkan pilihan pencarian
koleksi, OPAC, e-journal, LPB, dan E-Repository. Dan apabila menu e-
journal tersebut di-klik akan merujuk pada situs khusus jurnal
66
elektroniknya itu sendiri (ejournal.litbang.depkes.go.id). Hal ini akan
berdampak baik apabila responden yang tadinya hanya ingin sekedar
membuka website perpustakaan saja menjadi mengetahui keberadaan
jurnal elektronik tersebut, terlebih lagi jurnal elektronik tersebut
disediakan secara terbuka aksesnya. Sehingga hal ini bagus untuk
responden yang tidak mengetahui keberadaan jurnal sebelumnya.
f. Lokasi Akses Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan
Tabel di bawah ini akan disajikan tentang lokasi yang paling sering
digunakan responden untuk mengakses jurnal elektronik bidang
kesehatan (BPK, MPK, HSJI). Data untuk tabel berikut bersumber dari
responden yang telah memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan
di perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 9
Lokasi Akses Jurnal Elektronik
Alternatif Jawaban Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
di Perpustakaan Balitbangkes 15 41%
Selain di Perpustakaan Balitbangkes 22 59%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan Parameter diatas dapat diuraikan bahwa responden
mengakses jurnal elektronik selain atau diluar perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dengan frekuensi sebanyak 22
responden (59%) dan responden yang mengakses jurnal elektronik di
perpustakaan sebanyak 15 responden (41%).
67
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden mengakses jurnal elektronik saat mereka berada di luar
perpustakaan, dengan frekuensi sebanyak 22 responden (59%).
Mengakses jurnal elektronik di luar perpustakaan menjadi hal yang
sering dipilih karena jurnal-jurnal elektronik bidang kesehatan (BPK,
MPK, HSJI) yang disediakan perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan bersifat terbuka aksesnya (open journal
system). Hal ini tentunya memudahkan pemustaka untuk mengakses
dimana saja asalkan perangkat mereka terhubung dengan internet,
sehingga mereka bisa mengakses jurnal elektronik tersebut dengan
membuka website jurnal elektronik milik Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. (ejournal.balitbang.depkes.go.id).
g. Tujuan Memanfaatkan Jurnal Elektronik
Berikut ini akan disajikan data terkait tujuan responden
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan khususnya Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dan Health Science Journal of Indonesia di perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Data untuk tabel berikut ini
bersumber dari responden yang telah memanfaatkan jurnal elektronik
bidang kesehatan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
68
Tabel 4. 10
Tujuan Memanfaatkan Jurnal Elektronik
Tujuan Memanfaatkan Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Tugas Akhir (skripsi/thesis/disertasi) 5 14%
Tugas Kuliah 13 35%
Penelitian 16 43%
Hanya untuk menambah wawasan
tentang kesehatan
3 8%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data kuesioner yang telah terkumpul, sebanyak 16
responden (43%) memanfaatkan jurnal elektronik dengan tujuan untuk
keperluan penelitian. Sebanyak 13 responden (35%) untuk keperluan
tugas kuliah. Kemudian sebanyak 5 responden (14%) untuk keperluan
tugas akhir kuliah (skripsi/thesis/disertasi). Dan sisanya sebanyak 3
responden (8%) mengaku memanfaatkan jurnal elektronik dengan tujuan
hanya untuk menambah wawasan tentang kesehatan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden memanfaatkan jurnal elektronik untuk keperluan
penelitian sebagai tujuan dari memanfaatkan jurnal elektronik tersebut
dengan frekuensi sebanyak 16 responden atau dengan persentase 43%.
Jurnal elektronik termasuk sebagai bahan referensi dengan materi terkini
dan juga merupakan hasil penelitian, sehingga memiliki informasi yang
lebih mutakhir, dan tentunya dapat menjadi acuan untuk melakukan
sebuah penelitan.
h. Estimasi Frekuensi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Tabel berikut akan membahas tentang frekuensi pemanfaatan jurnal
elektronik bidang kesehatan Perpustakaan Badan Penelitian dan
69
Pengembangan Kesehatan. Data untuk tabel ini bersumber dari
responden yang telah memanfaatkan jurnal elektronik tersebut.
Tabel 4. 11
Estimasi Frekuensi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Setiap Hari 1 3%
2-3 kali dalam Seminggu 9 24%
2-3 kali dalam Sebulan 20 54%
1 bulan sekali 7 19%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data kuesioner yang telah terkumpul, diketahui bahwa
estimasi frekuensi waktu keseringan mahasiswa dalam pemanfaatan
jurnal elektronik dengan estimasi waktu 2-3 kali dalam satu bulan
sebanyak 20 responden (54%). Estimasi waktu 2-3 kali dalam seminggu
sebanyak 9 responden (24%). Estimasi waktu 1 bulan sekali sebanyak 7
responden (19%) dan estimasi waktu setiap hari sebanyak 1 responden
(3%).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden memanfaatkan jurnal elektronik dengan estimasi waktu 2-3
kali dalam sebulan dengan frekuensi sebanyak 20 responden atau dengan
persentase 54%.
i. Estimasi Durasi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Tabel berikut akan membahas tentang estimasi durasi waktu
pemanfaatan jurnal elektronik yang dibutuhkan oleh responden. Data
untuk tabel berikut ini bersumber dari responden yang telah
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan.
70
Tabel 4. 12
Estimasi Durasi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Kurang dari ¾ jam 5 14%
¾ jam sampai 1 jam 9 24%
1 jam lebih sampai 2 jam 17 46%
Lebih dari 3 jam 6 16%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data kuesioner yang terkumpul, diketahui bahwa
estimasi waktu lamanya pemustaka dalam pemanfaatan jurnal elektronik
dengan waktu 1 jam lebih sampai 2 jam sebanyak 17 responden (46%).
Estimasi waktu ¾ sampai 1 jam sebanyak 9 responden (24%). Estimasi
waktu lebih dari 3 jam sebanyak 6 responden (16%) . dan estimasi waktu
kurang dari ¾ jam sebanyak 5 responden (14%).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden memanfaatkan jurnal elektronik dengan estimasi
durasi waktu 1 jam lebih sampai 2 jam dengan frekuensi sebanyak 17
responden (46%). Hal ini bisa terjadi karena keterampilan responden itu
sendiri dalam mengakses dan mencari bahan referensi sesuai dengan
informasi yang diinginkan. Kecepatan responden dalam mengakses
jurnal bukan berarti responden tersebut mahir dalam pencarian koleksi
dan lamanya mahasiswa mengakses jurnal juga bukan berarti tidak
mengerti dalam mencari koleksi, tetapi bisa karena responden tersebut
teliti dalam mencari koleksi agar sesuai dengan infomasi yang
dibutuhkan.
71
j. Jumlah Artikel yang Diunduh
Tabel berikut ini akan membahas tentang jumlah artikel yang di
unduh oleh responden untuk memenuhi kebutuhan informasi responden.
Data yang digunakan untuk tabel berikut ini bersumber dari responden
yang telah memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 13
Jumlah Artikel yang Diunduh
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
1-2 artikel 16 43%
3-4 artikel 17 46%
5-6 artikel 4 11%
7-9 artikel 0 0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data kuesioner yang terkumpul, diketahui bahwa
sebanyak 16 responden (43%) mengunduh artikel 1-2 artikel jurnal
elektronik dalam 1 kali akses, sebanyak 17 responden (46%) mengunduh
3-4 artikel, kemudian sebanyak 4 responden mengunduh 5-6 artikel. Dan
tidak ada satupun responden mengunduh 7-9 artikel dalam satu kali
akses.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden berpendapat bahwa mereka mengunduh 3-4
artikel dalam 1 kali akses dengan frekuensi sebanyak 17 responden
(46%). Hal ini disebabkan keakuratan informasi pada sebuah artikel yang
mendorong mereka untuk memanfaatkan jurnal elektronik sebagai bahan
referensi dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.
72
k. Kelengkapan Informasi dalam Jurnal Elektronik
Tabel berikut ini akan disajikan data tentang sejauh mana
kelengkapan koleksi jurnal elektronik bidang kesehatan yang dirasakan
oleh responden sebagai bahan referensi untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Data yang digunakan untuk tabel berikut ini bersumber dari
responden yang telah memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan
(Badan Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 14
Kelengkapan Informasi dalam Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Sangat Lengkap 2 5%
Lengkap 14 38%
Cukup Lengkap 21 57%
Tidak Lengkap 0 0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan parameter untuk data di atas dapat diketahui bahwa
responden memberikan jawaban terkait kelengkapan koleksi jurnal
elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Responden yang menjawab koleksi sangat
lengkap sebanyak 2 orang responden (5%), responden menjawab lengkap
sebanyak 14 orang responden (38%), responden menjawab cukup
lengkap sebanyak 21 orang responden (57%), dan tidak ada responden
(0%) yang menjawab tidak lengkap.
73
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa jurnal elektronik bidang kesehatan (Badan
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Health Science Journal of Indonesia) Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan memiliki informasi yang cukup lengkap
dengan frekuensi 21 responden (57%).
l. Kemutakhiran Informasi dalam Jurnal Elektronik
Tabel berikut ini akan disajikan data tentang sejauh mana
kemutakhiran jurnal elektronik yang dirasakan oleh responden sebagai
bahan referensi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Data yang
digunakan untuk tabel berikut ini bersumber dari responden yang telah
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan (Badan Penelitian
Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health
Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 15
Kemutakhiran Informasi dalam Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Sangat setuju 18 49%
Setuju 16 43%
Cukup Setuju 3 8%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan parameter untuk data di atas dapat diuraikan bahwa 18
responden (49%) sangat setuju jurnal elektronik bidang kesehatan (Badan
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
74
Health Science Journal of Indonesia) berisikan informasi yang up to
date, sebanyak 16 responden (43%) setuju, 3 responden (8%) cukup
setuju, dan 0 responden (0%) tidak setuju jurnal elektronik tersebut
berisikan informasi yang up to date.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden sangat setuju jurnal elektronik bidang kesehatan
(Badan Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia) berisikan informasi
yang up to date.
m. Kemudahan dalam Mengakses Jurnal Elektronik
Tabel berikut ini akan disajikan data tentang sejauh mana tingkat
kemudahan akses pada jurnal elektronik yang dirasakan oleh responden
sebagai bahan referensi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Data yang
digunakan untuk tabel berikut ini bersumber dari responden yang telah
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan (Badan Penelitian
Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health
Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 16
Kemudahan dalam Mengakses Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Sangat Mudah 6 16%
Mudah 20 54%
Cukup Mudah 10 27%
Tidak Mudah 1 3%
Jumlah 37 100%
75
Berdasarkan Parameter untuk data di atas dapat diuraikan bahwa
kemudahan pemustaka dalam memanfaatkan dan mencari koleksi jurnal
elektronik sangat mudah sebanyak 6 responden (16%), mencari koleksi
jurnal elektronik dengan mudah sebanyak 20 responden (54%), mencari
koleksi jurnal elektronik dengan cukup mudah sebanyak 10 responden
(27%), dan mencari jurnal elektronik dengan tidak mudah sebanyak 1
responden (3%).
Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa sebagian besar
pemustaka berpendapat bahwa dalam pencarian koleksi jurnal elektronik
mudah dengan frekuensi sebanyak 20 responden (54%).
n. Tampilan Website Jurnal Elektronik
Tabel berikut ini akan disajikan data mengenai tampilan website
jurnal elektronik yang dirasakan oleh responden. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 17
Tampilan Website Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Sangat Bagus 2 5%
Bagus 16 43%
Cukup Bagus 15 41%
Tidak Bagus 4 11%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan parameter di atas dapat disimpulkan bahwa tampilan
jurnal elektronik menurut pemustaka sangat bagus sebanyak 6 responden
(5%), bagus sebanyak 16 responden (43%), cukup bagus sebanyak 15
responden (41%), dan tidak bagus sebanyak 1 responden (3%).
76
Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa hampir
setengahnya pemustaka berpendapat bahwa tampilan website jurnal
elektronik bagus dengan frekuensi 16 responden dengan persentase 43%.
o. Hal yang Mempengaruhi dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik
Tabel berikut ini akan disajikan data mengenai hal yang
mempengaruhi responden dalam memanfaatkan jurnal elektronik,
melalui kuesioner yang telah disebarkan kepada pemustaka di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 18
Hal yang Mempengaruhi dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Faktor lembaga yang mengelola 24 65%
Faktor cakupan ilmu yang luas namun
spesifik
11 29%
Faktor tampilan website jurnal elektronik 1 3%
Faktor promosi atau penyebarluasan 1 3%
Lainnya 0 0%
Jumlah 37 100
Berdasarkan parameter di atas dapat diuraikan bahwa faktor yang
mempengaruhi pemustaka sehingga memilih untuk memanfaatkan jurnal
elektronik bidang kesehatan (Badan Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of
Indonesia) faktor lembaga yang mengelola sebanyak 24 responden
(65%), faktor cakupan ilmu yang luas namun spesifik sebanyak 11
responden (29%), faktor tampilan website jurnal elektronik sebanyak 1
responden (3%), faktor promosi atau penyebarluasan sebanyak 1
responden (3%) dan faktor lainnya sebanyak 0 responden (0%).
77
Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa sebagian besar
faktor yang paling mempengaruhi responden dalam memanfaatkan jurnal
elektronik tersebut adalah faktor lembaga yang mengelola yaitu dengan
frekuensi sebanyak 24 responden (65%).
3. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan
a. Kendala saat Memanfaatkan Jurnal Elektronik
Berikut ini akan disajikan data mengenai apa saja yang menjadi
kendala dalam memanfaatkan jurnal elektronik, melalui kuesioner yang
telah disebarkan kepada pemustaka di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 19
Kendala saat Memanfaatkan Jurnal Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Kualitas teks, grafik, dan font yang
disajikan kurang mendukung
8 21%
Tampilan website jurnal elektronik
tidak user-friendly
11 30%
Ukuran file yang diunduh terlalu besar 0 0%
Kurangnya kemampuan menentukan
kata kunci untuk pencarian artikel
13 35%
Lainnya 5 14%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan parameter untuk data di atas dapat diuraikan bahwa
kendala seperti kurangnya kemampuan dalam menentukan kata kunci
untuk pencarian artikel sebanyak 13 responden (35%), tampilan website
jurnal elektronik yang tidak user friendly sebanyak 11 responden (30%),
kualitas teks, grafik, dan font yang disajikan kurang menduku sebanyak 8
responden (21%), ukuran file yang diunduh terlalu besar sebanyak 0
78
responden (0%), dan sisanya mengatatakan tidak mengalami kendala
sebanyak 5 responden (14%),
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir
setengahnya responden mengatakan kendala yang paling sering dialami
pada saat memanfaatkan jurnal elektronik adalah kurangnya kemampuan
menentukan kata kunci untuk pencarian artikel yatu dengan frekuensi
sebanyak 13 responden (35%).
b. Pengaruh Kendala terhadap Niat dalam Memanfaatkan Jurnal
Elektronik
Dilihat dari kendala yang dihadapai dapat mengurungkan niat
pemustaka dalam memanfaatkan jurnal elektronik, melalui kuesioner
yang telah disebarkan kepada pemustaka di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 20
Pengaruh Kendala terhadap Niat dalam Memanfaatkan Jurnal
Elektronik Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
Selalu 1 3%
Sering 3 8%
Jarang 10 27%
Tidak Pernah 23 62%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan parameter untuk data di atas dapat diuraikan bahwa
kesulitan yang dihadapi pemustaka selalu mengurungkan niat untuk
memanfaatkan jurnal elektronik sebanyak 1 responden (3%), pemustaka
sering mengurungkan niat untuk memanfaatkan jurnal elektronik
sebanyak 3 responden (8%), pemustaka jarang mengurungkan niat untuk
79
memanfaatkan jurnal elektronik sebanyak 10 responden (27%), dan
pemustaka tidak pernah mengurungkan niat sebanyak 23 responden
(62%).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pemustaka tidak pernah mengurungkan niat ketika mereka mengalami
kendala dalam memanfaatkan jurnal elektronik dengan frekuensi
sebanyak 23 responden (62%).
4. Rekapitulasi Hasil Penelitian
a. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia)
Tabel di bawah ini merupakan tabel pemanfaatan jurnal elektronik
oleh pemustaka. Dari tabel berikut, dapat diketahui bagaimana kondisi
pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatandi Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka.
Tabel 4. 21
Rekapitulasi Kondisi Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Hal Jawaban
Terbanyak
Jumlah Persentase
Cara Pemenuhan
Kebutuhan Informasi
Responden
Mencari informasi
di perpustakaan
20
responden
(ƩN=37)
54%
Frekuensi Kunjungan
Responden ke
Perpustakaan
3-4 kali dalam
sebulan
19
responden
(ƩN=37)
51%
Sumber Referensi saat
berkunjung
Buku 14
responden
(ƩN=37)
38%
Jurnal Elektronik
yang Paling Sering
Digunakan
Buletin Penelitian
Kesehatan
15
responden
(ƩN=37)
41%
80
Informasi Keberadaan
Jurnal Elektronik
Website
Perpustakaan
15
responden
(ƩN=37)
41%
Lokasi Akses Jurnal
Elektronik
Selain di
Perpustakaan
Balitbangkes
22
responden
(ƩN=37)
59%
Tujuan
Memanfaatkan Jurnal
Elektronik
Penelitian 16responden
(ƩN=37)
43%
Estimasi Frekuensi
Waktu Pemanfaatan
Jurnal Elektronik
2-3 kali dalam
sebulan
20
responden
(ƩN=37)
54%
Estimasi Durasi
Waktu Pemanfaatan
Jurnal Elektronik
1 jam lebih sampai
2 jam
17
responden
(ƩN=37)
46%
Jumlah Artikel yang
Diunduh
3-4 artikel 17
responden
(ƩN=37)
46%
Kelengkapan
Informasi dalam
Jurnal Elektronik
Cukup lengkap 21
responden
(ƩN=37)
57%
Kemutakhiran
Informasi dalam
Jurnal Elektronik
Sangat setuju 18
responden
(ƩN=37)
49%
Kemudahan dalam
Mengakses Jurnal
Elektronik
Mudah 20
responden
(ƩN=37)
54%
Tampilan website
Jurnal Elektronik
Bagus 16
responden
(ƩN=37)
43%
Hal yang
Mempengaruhi dalam
Memanfaatkan Jurnal
Elektronik
Faktor Lembaga
yang Mengelola
24
responden
(ƩN=37)
65%
Rata-rata Persentase 49,4%
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar (54%) dari
pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya dengan mencari informasi
di perpustakaan. Pemustaka berkunjung ke perpustakaan dengan
frekuensi 3-4 kali dalam sebulam dibuktikan oleh sebagian besar (51%)
responden yang menjawab demikian. Disaat buku menjadi sumber
referensi yang paling dicari pada saat pemustaka berkunjung ke
81
perpustakaan. Hal ini dibuktikan oleh hampir setengahnya (38%) dari
responden memilih jawaban tersebut.
Buletin Penelitian Kesehatan merupakan jurnal elektronik bidang
kesehatan yang dipilih hampir setengahnya (41%) dari pemustaka
sebagai sarana untuk mengakses informasi yang mereka cari. Hampir
setengahnya (41%) pemustaka yang memanfaatkan jurnal elektronik
mendapatkan informasi keberadaan jurnal elektronik melalui informasi
yang tertera pada website perpustakaan. Dalam memanfaatkan jurnal
elektronik tersebut, sebagian besar (59%) pemustaka mengakses jurnal
tersebut tidak di area perpustakaan namun selain di perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Tujuan pemustaka dalam
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan yaitu untuk
kepentingan penelitian, hal tersebut diungkapkan oleh hampir
setengahnya (43%) dari pemustaka.
Sebagian besar (54%) dari pemustaka mengakui bahwa mereka 2-3
kali dalam sebulan menggunakan jurnal elektronik bidang kesehatan.
sekalinya mereka menggunakan koleksi tersebut, mereka dapat
menghabiskan waktu selama 1 jam lebih sampai 2 jam untuk mencari
informasi yang mereka butuhkan. Hal tersebut dibuktikan oleh hampir
setengahnya (46%) dari responden menjawab demikian. Rata – rata
artikel yang mereka unduh dalam sekali mengakses adalah 3-4 artikel.
Hal tersebut dikemukakan oleh hampir setengahnya (46%) pemustaka.
Informasi yang terkandung dalam jurnal elektronik bidang
kesehatan menurut pemustaka cukup lengkap. Hal ini dikemukakan oleh
82
sebagian besar (57%) pemustaka. Hampir setenganya (49%) pemustaka
setuju bahwa informasi yang terkandung dalam jurnal elektronik up to
date dengan perkembangan zaman. Untuk menemukan kembali
informasi yang dicari dalam jurnal elektronik, sebagian besar (54%)
menjawab mudah. Hampir setenganya(43%) dari pemustaka menyatakan
bahwa tampilan website jurnal elektronik bagus. Selain itu, sebagian
besar (65%) pemustaka menyatakan bahwa lembaga yang mengelola
jurnal elektronik menjadi faktor yang paling berpengaruh bagi pemustaka
untuk memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan tersebut.
Berdasarkan data di atas maka dapat digeneralisasikan terkait
pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin penelitian
kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health
Science Journal of Indonesia), hampir setengahnya pemustaka (49,5%)
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan. Pernyataan tersebut
didapatkan dari penjumlahan persentase pada tabel kemudian dibagi
dengan 15 (lima belas) hal yang terkait dengan pemanfaatan jurnal
elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka pada tabel yang sama. Jadi
jumlah yang didapatkan dari persentase tersebut adalah 741/15 maka
didapatkan hasil 49,4%.
b. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan
(Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia)
Tabel di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi kendala dalam
pemanfaatan jurnal elektronik yang dirasakan oleh pemustaka. Dari tabel
83
berikut, dapat diketahui bagaimana kondisi kendala dalam pemanfaatan
jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of
Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan oleh pemustaka.
Tabel 4. 22
Rekapitulasi Kondisi Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Hal Jawaban
Terbanyak
Jumlah Persentase
Kendala saat
Memanfaatkan Jurnal
Elektronik
Kurangnya
kemampuan
menentukan kata
kunci untuk
pencarian artikel
13
responden
(ƩN=37)
35%
Pengaruh Kendala
terhadap Niat dalam
Memanfaatkan Jurnal
Elektronik
Tidak Pernah 23
responden
(ƩN=37)
62%
Rata-rata Persentase 48,5%
Dari tabel di atas dijelaskan hampir setengahnya (35%) pemustaka
merasakan kurangnya kemampuan menentukan kata kunci dalam
pencarian artikel merupakan kendala yang paling sering dialami. Dalam
menghadapi kendala tersebut, sebagian besar (62%) pemustaka
menyatakan tidak pernah merasa terpengaruh akan kendala tersebut
untuk mengurungkan niat memanfaatkan jurnal elektronik bidang
kesehatan.
Berdasarkan data tersebut maka dapat digeneralisasikan terkait
kondisi kendala dalam pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan
(Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan
84
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka yaitu hampir
setengahnya responden (48,5%). Pernyataan tersebut didapatkan dari
penjumlahan persentase pada tabel kemudian dibagi dengan 2 (dua) hal
yang terkait dengan kondisi kendala dalam pemanfaatan jurnal elektronik
bidang kesehatan oleh pemustaka pada tabel yang sama. Jadi jumlah
yang didapatkan dari persentase tersebut adalah 97/2 maka didapatkan
hasil 48,5%.
C. Pembahasan
1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di Perpustakaan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Pada bagian pembahasan mengenai pemanfaatan jurnal elektronik
bidang kesehatan (Buletin penelitian kesehatan, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia), penulis
akan membahas hasil penelitian yang didapatkan kedalam 15 kategori, yaitu
pengguna jurnal elektronik, sumber referensi dalam memenuhi kebutuhan
informasi, frekuensi kunjungan ke perpustakaan, sumber referensi saat
berkunjung ke perpustakaan, informasi keberadaan jurnal elektronik, jurnal
elektronik yang paling sering digunakan, lokasi akses jurnal elektronik,
tujuan memanfaatkan jurnal elektronik, frekuensi pemanfaatan jurnal
elektronik, durasi waktu pemanfaatan jurnal elektronik, jumlah artikel yang
diunduh, kelengkapan informasi dalam jurnal elektronik, kemutakhiran
informasi dalam jurnal elektronik, kemudahan dalam mengakses jurnal
elektronik, tampilan website jurnal eletkronik, dan hal yang mempengaruhi
dalam memanfaatkan jurnal elektronik.
85
a. Pengguna Jurnal Elektronik
Pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka
perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menjadi
salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan pemanfaatan jurnal
elektronik tersebut. Dari data hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagian besar (59%) pemustaka yang memanfaatkan jurnal elektronik
bidang kesehatan merupakan mahasiswa.
Menurut Belkin, pencarian informasi adalah aktivitas inti
kehidupan manusia, didorong oleh fenomena kebutuhan informasi yang
didorong oleh situasi yang muncul dari keinginan masyarakat untuk
mengatasi suatu masalah.50
Banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan
jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan ini bisajadi dikarenakan mahasiswa dalam
pencariannya memenuhi kebutuhan informasi akademisnya memerlukan
informasi-informasi yang akurat serta up to date dengan perkembangan
zaman. Sehingga mereka memilih untuk menggunakan jurnal elektronik
bidang kesehatan yang berisikan informasi yang akurat dan terbaru
mengenai bidang kesehatan.
b. Sumber Referensi dalam memenuhi kebutuhan informasi
Setiap orang biasanya memiliki sumber referensi yang berbeda-
beda dalam memenuhi kebutuhan informasinya sehari-harinya. Orang
bisa saja mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari koleksi pribadi
50
Ian Ruthven dan Diane Kelly, Interactive Information Seeking, Behaviour and Retrieval
(London: Facet Publishing, 2011), h. 171.
86
yang dimiliki, datang ke toko buku, mendatangi perkumpulan,
mendatangi perpustakaan, ataupun mencari informasi dengan internet
melalui search engine.
Dari data yang telah diperoleh sebagian besar (54%) responden
mendatangi perpustakaan untuk mendapatkan informasi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan informasinya.
Pengguna informasi datang atau bertanya ke perpustakan dengan
maksud mencari informasi untuk memecahkan masalah yang sedang
mereka hadapi, seperti: menyelesaikan pendidikan mereka, atau masalah
lain yang dihadapi sehari-hari dalam banyak bidang seperti penelitian dan
pengembangan industri dan lain-lain.51
c. Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan
Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
(51%) responden datang ke Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan sebanyak 3-4 kali dalam kurun waktu satu
bulan. Melihat data tersebut tentunya hal ini menjadi peluang bagi
perpustakaan untuk memberikan layanan semaksimal mungkin agar
pemustaka mendapatkan apa yang mereka cari di perpustakaan,
khususnya informasi yang akurat dan mutakhir seperti buku, terbitan
berkala, dan juga jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian
Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health
Science Journal of Indonesia), meskipun jurnal-jurnal tersebut dapat di
akses dimana saja dan tidak harus di perpustakaan.
51
Jusni Djatin, Penelusuran Literatur., h. 5
87
d. Sumber Referensi saat berkunjung ke Perpustakaan
Di Perpustakaan tersedia berbagai macam sumber referensi dalam
berbagai bentuk yang dapat dimanfaatkan pemustaka untuk memenuhi
kebutuhan informasinya.
Salah satu hal yang penting yang perlu diketahui dalam
memberikan layanan informasi adalah bagaimana mengetahui informasi
yang betul-betul sedang di cari pengguna. Memahami karakteristik jenis
pengguna dan informasi yang dibutuhkan juga perlu diketahui. Salah satu
jenis karakteristik yang perlu diketahui ialah mahasiswa. buku referensi
yang sering digunakan oleh mahasiswa adalah kamus dan ensiklopedi.
Pada umumnya, mereka menggunakan buku lebih sering daripada
majalah ilmiah.
Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya
(38%) pemustaka memilih buku sebagai sumber referensi yang paling
sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi ketika
mendatangi perpustakaan.
Meskipun sumber informasi lainnya seperti jurnal elektronik dan
database online berbayar tersedia di perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, bukan berarti sumber referensi tersebut tidak
sering dimanfaatkan oleh pemustaka. Namun bisa jadi sumber tersebut
bisa saja karena database online berbayar tersebut juga terdapat di
perpustakaan lain atau jurnal elektronik tersebut bisa diakses di luar area
perpustakaan.
e. Informasi Keberadaan Jurnal Elektronik
88
Pengetahuan pemustaka akan informasi keberadaan jurnal
elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health Science Journal of
Indonesia) berdasarkan data hasil penelitian bahwa hampir setengahnya
(41%) pemustaka mengetahui keberadaan jurnal elektronik tersebut
melalui website Perpustakaan.
Jika dilihat dari website perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (perpustakaan.litbang.depkes.go.id) pada
tampilan menu utama akan langsung menampilkan pilihan pencarian
koleksi, OPAC, e-journal, LPB, dan E-Repository. Dan apabila menu e-
journal tersebut di-klik akan merujuk pada situs khusus jurnal
elektroniknya itu sendiri (www.ejournal.litbang.depkes.go.id). Hal ini
akan berdampak baik apabila responden yang tadinya hanya ingin
sekedar membuka website perpustakaan saja menjadi mengetahui
keberadaan jurnal elektronik tersebut, terlebih lagi jurnal elektronik
tersebut disediakan secara terbuka aksesnya. Sehingga hal ini bagus
untuk responden yang tidak mengetahui keberadaan jurnal sebelumnya.
f. Jurnal Elektronik yang paling sering digunakan
Jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan,
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health Science
Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dari data hasil penelitian menunjukkan
hampir setengahnya (41%) pemustaka memanfaatkan Buletin Penelitian
89
Kesehatan sebagai jurnal elektronik yang paling sering dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Buletin Penelitian Kesehatan pertama kali di publikasikan pada
bulan Maret 1973. Jurnal ini diterbitkan 4 kali dalam setahun dan telah
diakreditasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2015.
Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan ini merupakan forum komunikasi
hasil penelitian, mengulas hasil penelitian, metodologi dan pendekatan
baru dalam penelitian terkait upaya kesehatan di Indonesia. Selama 2016
Buletin Penelitian Kesehatan telah menerbitkan 32 artikel penelitian dan
review. Jumlah kutipan jurnal Buletin Penelitian Kesehatan sampai saat
ini sebanyak 1571 kutipan.
Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan ini menjadi jurnal terbitan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang terlama dan
tebanyak koleksi artikelnya dibandingkan Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dan juga Health Science Journal of Indonesia.
Hal ini menjadikan jurnal ini lebih dikenal dan lebih beragam informasi
yang disediakannya sehingga banyak pemustaka yang lebih
memanfaatkan jurnal ini untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.
g. Lokasi Akses Jurnal Elektronik
Lokasi akses menjadi salah satu hal penting dalam usaha
meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronik. Dari data hasil penelitian
menunjukkan dalam mengakses jurnal elektronik bidang kesehatan
(Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, dan Health Science Journal of Indonesia) sebagian besar
90
(59%) pemustaka mengakses jurnal elektronik bidang kesehatan selain di
perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa pemustaka telah memanfaatkan
fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan dimana jurnal-jurnal
bidang kesehatan tersebut telah tersedia secara terbuka aksesnya.
Pemustaka dapat mengaksesnya dimanapun selama perangkat yang
digunakan terhubung ke jaringan internet dan mengaksesnya di website
yang telah disediakan (http://ejournal.litbang.kemkes.go.id) sehingga
pemustaka tidak harus berada di perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
h. Tujuan memanfaatkan Jurnal Elektronik
Dalam memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dan Health Science Journal of Indonesia) pemustaka pasti memiliki
tujuan mengapa menggunakan jurnal tersebut. Dari data hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir setengahnya pemustaka (43%)
memanfaatkan jurnal elektronik karena untuk kepentingan penelitian.
Hal ini berarti pemustaka sadar akan pentingnya informasi yang
akan digunakan sebagai sumber referensi sebuah penelitian haruslah
akurat dan up to date.
i. Frekuensi Pemanfaatan Jurnal Elektronik
91
Dalam pemanfaatan jurnal elektronik pasti terdapat estimasi
frekuensi penggunaan waktu seperti salah satu penelitian yang dikutip
oleh Gadd, Oppenheim, dan Probets terkait pemanfaatan jurnal
elektronik yang penelitiannya berfokus untuk mengetahui dan
mengidentifikasikan pengguna (user), tipe jurnal yang dimanfaatkan,
sumber jurnal, waktu dan tempat pemanfaatan, frekuensi dan volume
pemanfaatan serta interaksi pengguna dengan jurnal elektronik.52
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (54%)
pemustaka memanfaatkan jurnal elektronik sebanyak 2-3 kali dalam
sebulan.
Pada dasarnya kebutuhan informasi seseorang tidaklah menentu.
Kegiatan seperti penelitian ataupun tugas kuliah pun akan mempengaruhi
seseorang untuk mencari sumber referensi yang akurat dan up to date
seperti jurnal elektronik.
j. Durasi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Dari data penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya
pemustaka (46%) memakan waktu 1 jam lebih sampai 2 jam untuk
mengakses jurnal elektronik.
Dalam mengakses informasi, setiap orang memiliki kemampuan
literasi informasi yang berbeda sehingga saat pemustaka mengakses
jurnal elektronik dalam durasi yang lama belum tentu pemustaka itu tidak
terampil dalam mencari sebuah informasi dalam artikel. Dan pemustaka
yang mengakses jurnal elektronik dengan durasi waktu yang cepat juga
52
Elizabeth Gadd, Charles Oppenheim, dan Steve Probets, ―RoMEO Studies 2: How
Academics Want to Protect their Open-Access Research Papers,‖ Journal of Information Science
29, no. 5 (1 Oktober 2003): h. 2
92
tidak menjamin bahwa pemustaka tersebut mendapatkan informasi yang
sesuai dengan kebutuhannya.
k. Jumlah artikel yang diunduh
Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya
pemustaka (46%) mengunduh 3-4 artikel dalam sekali akses. Banyaknya
artikel yang diunduh tentunya sudah melewati pertimbangan si
pemustaka akan keterkaitan isi kandungan artikel tersebut dengan
informasi yang dibutuhkan.
Jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan,
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal
of Indonesia) disediakan secara terbuka aksesnya, sehingga pemustaka
dapat mengunduh artikel jurnal dimana saja. Hal ini tentunya
memberikan kemudahan kepada pemustaka agar dapat memanfaatkan
jurnal semaksimal mungkin. Sehingga pemustaka dapat mengunduh
artikel jurnal sebanyak yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan
informasinya.
l. Kelengkapan Informasi dalam Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik harus berisikan informasi yang relevan, akurat,
dan mutakhir, sehingga dapat menjadi referensi dalam memenuhi
kebutuhan pemustakanya. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar (57%) pemustaka menyatakan bahwa jurnal elektronik
bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dan Health Science Journal of Indonesia)
93
berisikan informasi yang cukup lengkap dalam artikel jurnalnya sehingga
cukup bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.
Menurut Wang, Kriteria relevansi pengguna adalah faktor yang
paling nyata dalam melakukan observasi lapangan. Kriteria tersebut bisa
meliputi topikal, kualitas, kedalaman, ruang lingkup, keakuratan,
validitas, kejelasan, ketersediaan, aksesibilitas, keamanan, dsb.53
m. Kemutakhiran Informasi dalam Jurnal Elektronik
Ketersediaan informasi yang mutakhir tidak hanya dibutuhkan
untuk tugas-tugas kuliah atau sekedar kebutuhan informasi sehari-hari
saja, namun sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk mendukung kegiatan
penelitian. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir
setengahnya (49%) pemustaka menyatakan sangat setuju jurnal
elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of
Indonesia) up to date atau mutakhir.
Jurnal Ilmiah dibandingkan dengan buku/monograf memuat
informasi yang lebih mutakhir karena berisi artikel-artikel hasil
penelitian terbaru dan aktual. Pembanding penelitian mestinya lebih
mutakhir, sehingga peneliti seyogianya menyitir artikel jurnal terbaru
sesuai dengan lingkup bidangnya.54
Dalam jadwal penerbitannya, Buletin
Penelitian Kesehatan dan Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan terbit 4 kali dalam setahun dan untuk jurnal Health Science
Journal of Indonesia terbit 2 kali dalam setahun. Dilihat dari jangka
53
Ruthven dan Kelly, Interactive Information Seeking, Behaviour and Retrieval, h. 38. 54
Andrianty, ―Pemanfaatan Jurnal Elektronis dan Kemutakhiran Informasi yang Disitir
dalam Publikasi Primer,‖ h. 28.
94
waktu penerbitannya, BPK dan MPK termasuk jurnal yang cukup sering
menerbitkan jurnalnya hingga 4 kali dalam setahun, sehingga informasi
dalam artikel yang disajikan beragam dan up to date.
n. Kemudahan dalam mengakses Jurnal Elektronik
Dalam pemanfaatan untuk pencarian koleksi jurnal elektronik,
kemudahan dalam mencari artikel jurnal elektronik juga harus
diperhatikan. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar (54%) pemustaka merasa mudah dalam mencari artikel jurnal
elektronik bidang kesehatan yang disediakan.
Pencarian dan penjelajahan yang mudah merupakan kebutuhan
utama (walaupun dalam praktiknya fitur pencarian tidak banyak
digunakan seperti yang diharapkan). Mudahnya navigasi antar jurnal, dan
Antar isu jurnal juga sangatlah penting.55
Mudahnya pencarian dapat terjadi apabila pemustaka menguasai
betul informasi apa yang hendak dicari dan juga fitur-fitur yang diberikan
pada website jurnal elektronik dapat mudah dipahami. Sehingga dalam
temu balik informasinya, dapat dilakukan dengan efektif dan efisien
dengan memanfaatkan layanan pencarian yang tersedia pada website
jurnal elektronik.
o. Tampilan Website Jurnal Eletkronik
Selain informasi yang terdapat pada artikel yang harus diperhatikan
pengelola jurnal elektronik, tampilan pada website jurnal elektronik juga
menjadi bagian penting yang harus diperhatikan. Dari data hasil
55
Steven William Glover, ―The impact of the Internet and electronic journals on
biomedical publishing,‖ Health Libraries Review 16, no. 4 (1999): h. 265
95
penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya (43%) pemustaka
menyatakan bahwa tampilan website jurnal elektronik bidang kesehatan
(journal.litbang.depkes.go.id) bagus.
Dalam upaya meningkatkan manfaat jurnal elektronik maka jurnal
tersebut harus memiliki kelebihan sebagai nilai tambah dibanding jurnal
tercetak, misalnya kemudahan dalam proses penelusuran dan browser
interface yang user-friendly. 56
Dikatakan juga pada Pedoman Akreditasi Terbitan Bekala Ilmiah,
penampilan terkait format yang tersaji secara harmonis, selarasa dan
berimbangnya menghasilkan terbitan berkala ilmiah pada media
elektronik dan/atau media cetak yang memikat. Salah satu kriteria
penilaian penampilannya terkait tampilan website ialah Desain Tampilan
Laman (website) atau Desain Sampul. Dalam penilaian untuk hal ini,
penampilan umum laman terbitan berkala ilmiah sebaiknya memiliki
rancangan yang memikat (eye catching) yang berciri khas (unik). Menu
informasi-informasi penting seperti: tim penyunting, petunjuk penulisan,
dan tujuan dan cakupan, sebaiknya ditampilkan di menu utama halaman
depan, sehingga memberikan informasi yang jelas dan memberikan
kemudahan pada penggunanya. Etika publikasi dan daftar pengindeks
juga lebih baik ditambahkan di menu utama halaman depan laman. Dan
desain sampul terbitan berkala ilmiah sebaiknya berciri khas.57
p. Hal yang Mempengaruhi dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik
56
Etty Andrianty, ―Pemanfaatan Jurnal Elektronis dan Kemutakhiran Informasi yang Disitir
dalam Publikasi Primer,‖ Jurnal Peprustakaan Pertanian 14, no. 2 (2005),
http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/pp142051.pdf. 57
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pedoman Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah (Jakarta: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2014), 13–14
96
Dalam memberikan pelayanan yang maksimal dalam penyediaan
jurnal elektronik, pihak perpustakaan harus mengetahui faktor-fakrot apa
saja yang mempengaruhi pemustaka dalam memanfaatkan jurnal
elektronik. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
(65%) pemustaka menyatakan faktor yang paling berpengaruh sehingga
mereka memilih manfaatkan jurnal elektronik tersebut adalah faktor
lembaga yang mengelola.
Lembaga penerbit (organisasi profesi, perguruan tinggi, lembaga
penelitian dan pengembangan, dan/atau institusi yang diberi kewenangan
untuk itu) memiliki kedudukan sebagai badan hukum sehingga mampu
memberikan jaminan kesinambungan dana dan naungan hukum.58
Jurnal
elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of
Indonesia) diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan dan dipublikasikan oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
2. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Pada bagian pembahasan mengenai kendala dalam pemanfaatan jurnal
elektronik bidang kesehatan (Buletin penelitian kesehatan, Media Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia), penulis
akan membahas hasil penelitian yang didapatkan kedalam 2 kategori, yaitu
58
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pedoman Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah, hlm. 3.
97
jenis kendala yang dirasakan oleh pemustaka, dan pengaruh kesulitan
terhadap niat memanfaatkan jurnal elektronik.
a. Jenis Kendala yang Dirasakan oleh Pemustaka
Dalam memanfaatkan setiap koleksi pasti pemustaka pernah
menemukan kendala. Tidak terkecuali koleksi jurnal elektronik bidang
kesehatan. jenis kesulitan dalam memanfaatkan jurnal elektronik bisa
berupa adanya kualitas teks, grafik dan font yang disajikan kurang
mendukung, tampilan website jurnal elektronik yang tidak user-friendly
sehingga tidak menarik saat dibuka. Selain itu juga ukuran file yang
diunduh dirasa terlalu besar, atau bahkan kendala dari segi internal
pemustaka berupa kurangnya kemampuan menentukan kata kunci untuk
pencarian artikel sehingga menyulitkan dalam memanfaatkan jurnal
elektronik. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir
setengahnya (35%) pemustaka merasakan kendala yang paling sering
terjadi ialah karena kurangnya kemampuan menentukan kata kunci dalam
mencari artikel.
Memang dalam memanfaatkan jurnal elektronik, pemustaka harus
paham betul informasi apa yang ingin dicari sehingga dapat
menemukannya dengan mudah dan tidak memakan waktu. Sehingga
untuk menghindari kendala tersebut pemustaka harus memiliki
keterampilan menelusur secara efektif untuk mendapat informasi yang
akan dicari. Menelusur secara efektif perlu persiapan dan usaha dengan
98
menggunakan sarana yang tersedia, sehingga dapat memperoleh
informasi yang benar-benar kita butuhkan.59
b. Pengaruh Kesulitan terhadap Niat Memanfaatkan Jurnal Elektronik
Dalam menghadapi suatu kesulitan dalam mengerjakan sesuatu,
kemungkinan sebagian orang akan mengurungkan niat untuk
melanjutkannya, dan sebagian orang akan tetap melanjutkan
mengerjakannya. Begitu pula dengan memanfaatkan jurnal elektronik,
dari data hasil penelitian sebagian besar (62%) pemustaka menyatakan
tidak pernah mengurungkan niatnya untuk tidak memanfaatkan jurnal
elektronik dan tetap melanjutkan mencari informasi yang dibutuhkan.
Hal ini merupakan suatu hal yang bagus karena pemustaka tetap
melanjutkan mencari informasi yang dibutuhkan meskipun menemukan
kendala ditengah proses mencari.
59
Widyawan, Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi: pengantar pelayanan kemas ulang
informasi, h. 30.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan penulis mendapatkan beberapa
kesimpulan tentang pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan
Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka, diantara sebagai berikut:
1. Pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka, adalah
diantaranya:
a. Dari beberapa jurnal elektronik bidang kesehatan seperti Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dan Health Science Journal of Indonesia, jurnal elektronik Buletin
Penelitian Kesehatan adalah jurnal elektronik bidang kesehatan yang
paling sering digunakan oleh pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari hampir
setengahnya pemustaka (41%) menyatakan bahwa jurnal tersebut adalah
jurnal yang paling sering digunakan. Mereka yang memanfaatkan,
mengetahui informasi keberadaan jurnal elektronik tersebut dari website
perpustakaan, hal ini dapat dibuktikan dengan hampir setengahnya
pemustaka (41%) menyatakan mengetahui jurnal elektronik melalui
website perpustakaan.
100
b. Pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan dilihat dari lokasi
aksesnya, sebagian besar pemustaka (59%) mengakses jurnal elektronik
bidang kesehatan diluar perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Hal ini dikarenakan jurnal elektronik bidang
kesehatan bisa diakses secara bebas tanpa harus berada di lokasi
perpustakaan, sehingga hal ini dapat meningkatkan pemanfaatan jurnal
elektronik bidang kesehatan serta memberikan informasi seluas-luasnya
kepada masyarakat.
c. Berkaitan dengan tujuan pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan,
hampir setengahnya responden, yaitu 16 dari 37 responden (41%)
memanfaatkan jurnal elektronik dengan tujuan memenuhi kebutuhan
informasi untuk penelitian. Faktor lembaga yang mengelola juga dipilih
pemustaka sebagai faktor yang mempengaruhi mereka dalam
memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian
Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health
Science Journal of Indonesia). Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar
pemustaka (62%) yang memilih faktor tersebut. Hal ini disebabkan
mahasiswa ataupun peneliti mengandalkan keakuratan informasi dan juga
kebertanggungjawaban pengelola jurnal elektronik dalam memanfaatkan
jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan.
101
2. Kendala yang dirasakan dalam memanfaatkan jurnal elektronik bidang
kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan oleh pemustaka, adalah diantaranya:
Sebagian besar pemustaka (62%) menyatakan tidak pernah merasa
niatnya terpengaruh kendala yang dihadapi dalam mencari informasi melalui
jurnal elektronik bidang kesehatan. Hampir setengahnya (35%) kendala yang
dihadapi pemustaka adalah kurangnya kemampuan untuk menentukan kata
kunci dalam mencari informasi di jurnal elektronik bidang kesehatan.
B. Saran
Saran yang penulis berikan mengenai pemanfaatan jurnal elektronik bidang
kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Health Science Journal of Indonesia) di Perpustakaan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka tidak hanya dari penulis
pribadi, tetapi juga terdapat saran dari responden atau pemustaka. Saran-saran
tersebut sebagai berikut:
1. Mengadakan kegiatan atau program literasi yang rutin untuk mengajarkan
pemustaka terkait penelusuran informasi di perpustakaan. Dokumentasi
program tersebut seperti video acara maupun materi bisa dipublikasikan juga
untuk membantu memberikan informasi serupa kepada pemustaka jarak jauh.
2. Mengubah tampilan website jurnal elektronik (ejournal.litbang.depkes.go.id)
agar lebih menarik (eye catching) dan user friendly. Tampilan yang memikat
atau eye-catching menjadikan pemustaka yang berkunjung ke website jurnal
elektronik lebih nyaman dan tidak jenuh ketika mencari artikel yang
dibutuhkan. Perpustakaan tidak tahu siapa saja yang akan mengakses website
102
ini. Mereka bisa siapa saja, sehingga perpustakaan bisa mengantisipasi
pengguna yang baru pertama kali mengunjungi website jurnal elektronik
mendapatkan kesan mengakses jurnal elektronik yang mudah dan baik.
3. Meningkatkan promosi terkait jurnal elektronik bidang kesehatan dengan cara
sosialisai secara rutin sebelum atau sesudah jadwal jurnal tersebut terbit,
melalui media sosial, ataupun dengan menjalin kerjasama dengan lembaga
pendidikan dibidang yang sama. Sehingga keberadaan jurnal elektronik dapat
diketahui dan dimanfaatkan dengan baik bagi pemustaka baik itu masyarakat
umum, pelajar, maupun peneliti.
103
DAFTAR PUSTAKA
Andrianty, Etty. ―Pemanfaatan Jurnal Elektronis dan Kemutakhiran Informasi
yang Disitir dalam Publikasi Primer.‖ Jurnal Peprustakaan Pertanian 14,
no. 2 (2005).
http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/pp142051.pdf.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. ―Buletin Penelitian Kesehatan.‖
e-journal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
.http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK.
———. ―Health Science Journal of Indonesia.‖ e-journal Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan,
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI.
———. ―Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.‖ e-journal Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK.
———. ―Tentang Kami.‖ Perpustakaan Sekretariat Badan Libangkes,
http://perpustakaan.litbang.depkes.go.id/index/tentang-kami/.
Badan Standarisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Khusus
Instansi Pemerintah. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009.
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.
Curtis, Donnelyn. E-Journals: How to Do It Manual fot Building, Managing, and
Supporting Electronic Journal Collections. London: Facet Publishing,
2005.
Dewan Penyelenggara Pentafsir AL-Quran. Al-Quran dan Tafsirnya. Jilid IV.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 1995.
104
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pedoman Akreditasi
Terbitan Berkala Ilmiah. Jakarta: Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, 2014.
Gadd, Elizabeth, Charles Oppenheim, dan Steve Probets. ―RoMEO Studies 2:
How Academics Want to Protect their Open-Access Research Papers.‖
Journal of Information Science 29, no. 5 (1 Oktober 2003): 333–56.
https://doi.org/10.1177/01655515030295002.
———. ―Romeo Studies 3: How Academics Expect to Use Openaccess Research
Papers.‖ Journal of Librarianship and Information Science 35, no. 3 (1
September 2003): 171–87. https://doi.org/10.1177/0961000603353005.
Glover, Steven William. ―The impact of the Internet and electronic journals on
biomedical publishing.‖ Health Libraries Review 16, no. 4 (1999): 257–
263. https://doi.org/10.1046/j.1365-2532.1999.00236-1.x.
Harisyah, dan Muhammad Azwar. ―Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar.‖
Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah
03, no. 01 (2015). http://journal.uin.alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-
hikmah/article/view/588.
Hasan, Thamrin. ―Kajian Pemanfaatan Jurnal Online Pada Perpustakaan
Universitas Riau Pekanbaru.‖ Gema Pustakawan 01, no. 01 (Mei 2013).
Indonesia. Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Jakarta: Tamita Utama, 2009.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-LAN Press, 1999.
J. Supranto, dan Nandan Limakrisna. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013.
Jusni Djatin. Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
Kartoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
105
Khan, Shajarul Islam. ―Use of E-Journals by Students and Research Scholars in
the Department of Botany of Aligarh Muslim University.‖ Library
Philosophy and Practice, 2012. http://unllib.unl.edu/LPP/sharajul-
islam.htm.
Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Pustaka, 1991.
Lukman, dan Swistien. Manajemen Penerbitan Jurnal Elektronik. Jakarta: Sagung
Seto, 2012.
Martoatmodjo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Pendit, Putu Laxman. Perpustakaan Digital - Dari A sampai Z. Jakarta: Cita
Karyakarsa Mandiri, 2008.
———. Perpustakaan Digital: perspektif perpustakaan perguruan tinggi
Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2007.
Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000.
Purnomo, Pungki, dan Ida Farida. Manajemen Pengembangan Koleksi. Ciputat:
Lembaga Penelitian UIN, 2010.
Rusydi, Ibnu. ―Pemanfaatan E-Journal Sebagai Media Informasi Digital.‖ Iqra’
08, no. 02 (Oktober 2014).
Ruthven, Ian, dan Diane Kelly. Interactive Information Seeking, Behaviour and
Retrieval. London: Facet Publishing, 2011.
Siswandi, Irman. ―Ketersediaan Online Journal di Perpustakaan Perguruan
Tinggi.‖ Visi Pustaka 10, no. 02 (Agustus 2008).
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Sudiyono. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003.
106
Sugiyono. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Anggota IKAPI, 2006.
Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Jaka Permata, 2008.
UIN Syarif Hidayatullah. Pedoman Penelitian. Jakarta: TIM UIN Syarif
Hidayatullah, 2009.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Widyawan, Rosa. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi: pengantar pelayanan
kemas ulang informasi. Jakarta: Media Kampus Indonesia, 2014.
Woodward, Hazel. ―Cafe Jus: an electronic journals survey.‖ Journals of Digital
Information 01, no. 03 (2003).
https://Journals.tdl.org/jodi/index.php/jodi/article/view/12/11.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan oleh Pemustaka
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah jawaban yang paling tepat menurut anda dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu kolom (pilihan huruf) yang tersedia!
Berikanlah jawaban dengan sejujurnya
Dimohon kesediaanya untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di kuesioner.
Kesungguhan anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sangat
berarti bagi penelitian ini.
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Pekerjaan :
II. PERTANYAAN TERTUTUP
Isilah jawaban dengan memilih hanya satu jawaban yang paling benar menurut Anda
yang tersedia pada setiap pertanyaan.
A. Pertanyaan seputar pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin
Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan
Health Science Journal of Indonesia) produk Perpustakaan BALITBANG KES.
4. Bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan informasi anda?
a. Mencari informasi melalui koleksi pribadi
b. Mencari informasi di perpustakaan
c. Mencari informasi melalui internet
5. Berapa kali anda berkunjung ke perpustakaan BALITBANG KES dalam sebulan?
a. 1-2 kali
b. 3-4 kali
c. 5-6 kali
d. > 6 kali
6. Jenis koleksi apa yang sering anda cari di perpustakaan BALITBANG KES?
a. Buku
b. Terbita berkala
c. Karya tulis atau laporan penelitian
d. Jurnal elektronik
7. Jurnal elektronik bidang kesehatan mana yang paling sering anda gunakan?
a. Buletin Penelitian Kesehatan
b. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
c. Health Science Journal of Indonesia
8. Darimanakah anda mengetahui keberadaan jurnal elektronik tersebut?
a. Perpustakaan BALITBANG KES
b. Teman/orang lain
c. Website perpustakaan BALITBANG KES
d. Lainnya_______
9. Dimanakah anda paling sering mengkases jurnal elektronik tersebut?
a. Di Perpustakaan BALITBANG KES
b. Selain di Perpustakaan BALITBANG KES
10. Untuk keperluan apa anda memanfaatkan koleksi jurnal elektronik?
a. Tugas akhir (skripsi/thesis/disertasi)
b. Tugas kuliah
c. Penelitian
d. Hanya untuk menambah wawasan tentang kesehatan
11. Seberapa sering anda menggunakan jurnal elektronik tersebut?
a. Setiap hari
b. 2-3 kali dalam seminggu
c. 2-3 kali dalam sebulan
d. 1 bulan sekali
12. Berapa lama waktu yang anda habiskan dalam satu sesi penggunaan jurnal
elektronik tersebut untuk mendapatkan informasi yang anda butuhkan?
a. Kurang dari ¾ jam
b. ¾ sampai 1 jam
c. 1 jam lebih sampai 2 jam
d. Lebih dari 3 jam
13. Berapa rata-rata artikel yang anda unduh dalam 1 kali akses?
a. 1-2 artikel
b. 3-4 artikel
c. 4-6 artikel
d. 7-9 artikel
14. Menurut anda, apakah jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan
(Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dan Health Science Journal of Indonesia) berisikan informasi yang lengkap?
a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Cukup lengkap
d. Tidak lengkap
15. Menurut anda, apakah jurnal elektronik bidang kesehatan yang disediakan
(Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dan Health Science Journal of Indonesia) berisikan informasi yang up to date?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Cukup setuju
d. Tidak setuju
16. Dalam menemukan informasi, bagaimana koleksi jurnal elektronik tersebut dapat
ditemukan?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Cukup mudah
d. Tidak mudah
17. Menurut anda, bagaimana tampilan website jurnal elektronik yang disajikan oleh
perpustakaan BALITBANG KES?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Cukup bagus
d. Tidak bagus
18. Menurut anda, apa yang mempengaruhi anda sehingga tertarik dalam
menggunakan jurnal elektronik produk kesehatan perpustakaan BALITBANG
KES?
a. Faktor lembaga yang mengelola
b. Faktor cakupan ilmu yang luas namun spesifik
c. Faktor penampilan website journal elektronik
d. Faktor promosi atau penyebarluasan
e. Lainnya______
B. Pertanyaan seputar kendala dalam pemanfaatan jurnal elektronik bidang
kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, dan Health Science Journal of Indonesia) produk Perpustakaan
BALITBANG KES.
19. Menurut anda, kendala apa yang paling sering anda alami dalam memanfaatkan
jurnal elektronik bidang kesehatan?
a. Kualitas teks, grafik, dan font yang disajikan kurang mendukung.
b. Tampilan website jurnal elektronik tidak user-friendly
c. Ukuran file yang diunduh terlalu besar
d. Kurangnya kemampuan menentukan kata kunci untuk pencarian artikel
e. Lainnya______
20. Jika anda megalami kesulitan tersebut, apakah dengan kesulitan tersebut
mengurungkan niat anda untuk memanfaatkan jurnal elektronik sebagai bahan
referensi?
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Tidak pernah
III. PERTANYAAN TERBUKA
Isilah titik – titik yang kosong dengan jawaban anda yang sebenarnya.
21. Bagaimana saran anda untuk peningkatan layanan koleksi jurnal elektronik di
perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan?............................………………………………………………………
…………………………………………….........................………………………
…………………………………………………......
22. Menurut anda, perlukah diadakan promosi dan sosialisasi untuk koleksi jurnal
elektronik bidang kesehatan produk perpustakaan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan?......................................................................
......................………………………………………….......................................…
…………………………………………………..…………….
TERIMA KASIH ATAS
PARTISIPASI ANDA
1. Surat Izin Penelitian
2. Surat Tugas Menjadi Pembimbing
3. Surat Perubahan Judul
4. Tampilan Website Perpustakaan
5. Tampilan Website Jurnal Elektronik Balitbangkes
6. Tampilan About the Site pada Website Jurnal Elektronik
7. Tampilan Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan
8. Tampilan Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan
9. Tampilan Jurnal Health Science Journal of Indonesia
BIODATA PENULIS
Nadya Safitri. Lahir di Jakarta, 9 Maret 1996.
Putri pertama dari Ibu Ade Handayani dan Bapak
Mohamad Ali. Penulis bertempat tinggal di jalan
Hidup Baru III RT06 RW07 No. 33 Kecamatan
Gandaria Utara, Kelurahan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12140. Pendidikan dasar pada
tahun 2000 di TKI Mutia Jakarta, SDN Gandaria
Utara 05 Pagi Jakarta tamat tahun 2007, dan
melanjutkan ke SMP N 86 Jakarta tamat pada
tahun 2010. Kemudian melanjutkan pada Sekolah
Menengah Kejuruan di SMK N 6 Jakarta dan lulus pada tahun 2013 dengan jurusan
Administrasi Perkantoran. Pada masa SMK penulis aktif pada ekstrakulikuler
Marching Band dan pernah mengikuti sertifikasi kompetensi siswa pada program
keahlian Administrasi Perkantoran yang diselenggarakan Puslatdikjur Jakarta Selatan
pada tahun 2013 dan juga melaksanakan magang di Kementrian PAN dan RB Jakarta.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan Jurusan Ilmu Perpustakaan. Penulis menyelesaikan
kuliah dengan menulis skripsi berjudul “Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang
Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh
Pemustaka”. Semasa kuliah, penulis ikut menjadi bagian dari HMJ Ilmu Perpustakaan
dengan menjadi anggota Departemen Kemahasiswaan periode tahun 2015. Penulis
juga menjadi relawan dalam Revitalisasi Perpustakaan Baitul Hikmah di Pondok
Pesantren Madinatunnajah pada tahun 2015. Penulis melakukan Praktek Kerja
Lapangan di Perpustakaan DPR RI, selama 1 bulan pada tahun 2016. Penulis juga
melakukan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan di Desa Cisoka, Tangerang pada tahun
2016.