pemakaian vulkanisir

Upload: aaarubber

Post on 20-Jul-2015

146 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KELAYAKAN PEMAKAIAN BAN VULKANISIR

MITOSSering tampak serpihan karet berasal dari telapak ban, bahkan potongan

Suharto H.

yang besar dari telapak ban di jalan tol. Dapat dipastikan dugaan orang

serpihan tersebut berasal dari ban vulkanisirBALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KARET BOGOR

Mitos

ban

Pusat Penelitian Karet

vulkanisir tidak layak digunakan

MITOS YANG SALAHTidak hanya telapaknya ban vulkanisir yang

CITRA BAN VULKANISIRBanyak perusahaan vulkanisir ban terutama industri kecil dan rumah tangga tidak menggunakan prosedur vulkanisir yang benar memberikan mutu vulkanisir ban yang rendah. Tidak hanya ketahanan aus yang rendah, kekuatan rekat yang rendah, juga ketidaknyamanan akibat tidak simetri Citra ban vulkanisir buruk.

dapat mengelupas jika

pemakaiannya salah. Sebagai contoh pemakaian ban dalam keadaan

kempis agar tidak selip dan kelebihan berat. Ban kempis akan timbul panas jika kendaraan tetap berjalan.

FAKTA MENUNJUKKAN

FAKTA MENUNJUKKAN

(lanjutan)

Tidak banyak orang mengetahui bahwa setiap pesawat terbang setelah mendarat 20 hingga 30 kali, tergan-tung jenis pesawat, ban pesawat sudah harus divulkanisir, dan dapat divulkanisir hingga 8 kali, padahal kecepatan pesawat di run way di atas 200 km / jam (suhu 400 - 500oF).

Ban yang sudah habis pakai (casing) dapat divulkanisir 3-4 kali tergantung pada keadaan casing yang berkaitan dengan riwayat pemakaian / perawatan. Umur pemakaian ban vulkanisir dapat mencapai 80% umur pakai ban baru. Pemakaian ban vulkanisir dapat mengurangi biaya angkutan.

Pabrik ban tidak memproduksi ban yang tidak dapat divulkanisir. Beberapa pabrik ban mempunyai anak perusahaan di bidang vulka-nisir ban termasuk pabrik ban ter-besar dunia Michelin

Indonesia telah memiliki SNI No. 063768-1995 yang masih status sukarela: (VULKANISIR BAN MOBIL PENUMPANG DAN KOMERSIAL)

DAFTAR ISI SNI No. 06-3768-1995ISI UTAMA Inspeksi awal dan pemilihan casing untuk vulkanisir. Persiapan dan reparasi casing. Pembentukan dan vulkanisasi. Inspeksi dan penyelesaian tahap akhir. Penandaan. MUTU BAN VULKANISIR HARUS SAMA DENGAN MUTU BAN BARU1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

TAHAP PROSES VULKANISIR BANInspeksi (Inspection) Perbaikan bagian (Section repair). Pemberian ventilasi (Venting). Pemarutan (Buffing). Pembersihan dengan gerinda kecil (Skiving). Pemberian larutan karet perekat (cementing). Pembentukan (Build up). Persiapan untuk pemasakan (Prepa-ration for curing). Pemasakan (Vulkanisasi).

INSPEKSIInspeksi selalu merupakan tugas utama. Tolak casing (ban bekas pakai) jika

INSPEKSI(lanjutan) Inspeksi dilakukan oleh seorang ahli

dijumpai 1. Lapisan kanvas terlepas. 2. Kawat putus, rusak atau keluar. 3. Luka di daerah bead. 4. Telapak terkelupas yang tidak dapat dibuang dengan pemarutan (buffing). 5. Terdapat retak disebabkan oleh lenturan (flex). 6. Terdapat terdapat pemakaian ban dalam keadaan angin berlebih atau kurang angin. 7. Retak-retak yang banyak akibat cuaca pada dinding atau alur telapak. 8. Lapisan dalam ban porus pada ban tubeless. 9. Luka yang dalam yang tidak dapat diperbaiki.

dan berpengalaman. Inspeksi menggunakan alat peregang (spreader) dan dilengkapi dengan lampu yang terang. Regangan dibuat selebar mungkin agar pengamatan di bagian dalam dapat dilakukan dengan sempurna. Periksa bagian bead. Periksa bagian dalam. Periksa bagian bahu. Perika bagian telapak.

INSPEKSI(lanjutan)

Menawarkan anggota HISWARA MIGAS

Training Cacat yang sulit dideteksi adalah kanvas yang terpisah dari karet Beberapa petunjuk Perubahan warna

Vulkanisir