pemakaian bahasa sms
TRANSCRIPT
PEMAKAIAN BAHASA SMS
DI KALANGAN REMAJA
KARYA ILMIAH
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
TATA TULIS KARYA ILMIAH
DISUSUN OLEH :
KHEMAL ABIDIN (16408059)
ZANDRA YULIA ROSA (16408151)
RACHMAT GALUH SEPTYADHI (16498275)
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Bandung
PEMAKAIAN BAHASA SMS
DI KALANGAN REMAJA
KARYA ILMIAH
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
TATA TULIS KARYA ILMIAH
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Bandung
2
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis bersyukur kepada Allah SWT karena atas
berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini dengan
baik.
Pemakaian bahasa SMS menjadimtopik permasalahan sebab sering
ditemukannya pemakaian bahasa SMS yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam
penafsiran antara si pengirim pesan dan si penerima pesan dalam berkomunikasi.
Penulis mengangkat “Pemakaian Bahasa SMS di Kalangan Remaja” sebagai judul
karangan ilmiah ini untuk dipahami dan dipelajari lebih dalam sebab bahasa adalah
unsur utama dalam sebuah komunikasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Sulistyaningtyas selaku
dosen mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI), kepada rekan TTKI kelas 16 yang
telah membantu kelompok kami dan menghimpun data-data penelitian seperti
angket serta saran yang membangun kami.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini memiliki kekurangan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Bandung, 22 November 2008
Penulis
3
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Untuk menjadi wakil-Nya ternyata syarat-syarat yang dimiliki para malaikat belum
cukup. Secerdas dan setinggi apa pun malaikat, tetap belum layak menjadi wakil-
Nya di Bumi. Sama dengan kalau kita hendak mengangkat wakil-wakil kita:
kejujuran, ketulusan, kesucian hidup saja belum cukup untuk disebut wakil yang
mumpuni. Seorang wakil-Nya harus memiliki kecerdasan dan ilmu”.
(Achmad Chodijm, Membangun Surga, Serambi)
“Follow your dreams, be yourself, an angel of kindness.
There is nothing that you can not do.
I believe, I believe, I believe in you”.
(Lirik I Believe in You, Celine Dion)
Dengan penuh bangga dan syukur pada-Mu, Ya Allah,
kupersembahkan karya ilmiah ini untuk :
Ibu dan Ayah kami yang menjaga dan membesarkan kami dari kecil
Kampus tercinta, Institut Teknologi Bandung
Nusa dan bangsaku
4
ABSTRAK
SMS (Short Message Service) adalah produk yang menyajikan layanan
pesan singkat dengan mengirimkan kumpulan karakter yang tersedia dalam sekali
SMS adalah 160 karakter. Pada umumnya, provider menggunakan system
perhitungan satu tariff per satu SMS. Namun demikian, beberapa provider telepon
seluler ada yang menggunakan system perhitungan system perhitungan tariff
dengan satu karakter.
Tarif SMS yang diberlakukan masing-masing provider menyebabkan para
pengguna SMS untuk mencari ide agar komunikasinya dapat berjalan efektif
sehingga dapat dimengerti oleh penerima pesan. Berbagai masalah timbul saat
pemakaian bahasa yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Kebanyakan ketidaksesuaian ini dibuktikan dengan
ditemukannya banyak penyingkatan kata, pemakaian kalimat yang tidak efektif, dan
kalimat yang tidak dilengkapi dengan tanda baca atau kelebihan tanda baca. Bentuk
penyimpangan ini dapat menyulitkan penerima pesan dalam menerjemahkan pesan.
Oleh karena itu, penulis memilih “Pemakaian Bahasa SMS di Kalangan Remaja”
sebagai judul karangan ilmiah ini.
Di kalangan remaja, pemakaian campuran kata bahasa Inggris dengan
bahasa Indonesia sering ditemukan. Masalah menjadi bertambah ketika penulisan
kata bahasa Inggris yang belum secara resmi dibahasaindonesiakan ditulis dengan
ejaannya pada lafal bahasa Indonesia. Remaja melakukan ragam dalam penulisan
tersebut sebab memiliki beberapa dorongan seperti agar dikatakan memiliki
kreatifitas, gaul, dan berpengetahuan luas. Para remaja juga sering
mengombinasikan huruf abjad dengan angka. Hal ini jelas dapat menimbulkan
5
kesulitan pada penerima pesan. Untuk dapat dimengerti, tak jarang penerima pesan
menghubung-hubungkannya dengan kata yang lain. Kesalahan yang lebih rumit lagi
adalah pengirim pesan melakukan kesalahan dalam menuliskan huruf.
Metode pengumpulan data pada makalah ini adalah studi pustaka dan
penyebaran angket. Metode ini dilakukan sebab penulis membutuhkan data yang
lebih akurat dalam mengetahui dan memecahkan permasalahan.
ABSTRACT
SMS is a product that provide short message service by sending many
characters that available in cellular phone to the message receiver. Maximum
amount of characters per sheet is 160 characters. Generally, cellular phone
providers use charge per SMS counting system. Nevertheless, some cellular phone
providers uses charge per character counting system.
SMS cost that charged by each provider make SMS users find an idea to
make their communication runs effectively so it can be understood by message
receiver. Many problems appear when the sender doesn’t use the proper and right
Indonesian language. This problem proved by words abbreviation, ineffective
sentence usage, and sentences which punctuation or less of punctuation. These
mistakes can be a problem for the receiver. Thus writer choose “SMS Language
Usage Among Teenagers” as a title in this scientific writing.
Among the teenagers, mixed usage of English and Indonesian language often
found. Problems increase when there’s writing on English hasn’t officially adapted
into Indonesian. Teens do many kind of Indonesian language creation cause many
reasons. There are because the high of creativity, said to be cool and wide
6
knowledge. Teens always combine alphabetic and numeric. Those things will bring
misinterpretation on the receiver. To be understood, seldom the receiver connects
with another word. Another mistake could be did because the sender get wrong in
writing the word.
The methods of data collecting in this writing are biblical list and using
questioner. Those methods did because we need more accurate data in knowing
and solving problems.
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..……2
PRAKATA………………………………………………………………………….3
LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………………..……4
ABSTRAK…………………………………………………………………………5
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………11
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………..…………11
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………13
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….….……13
1.4 Pembatasan Masalah………………………………………..……13
1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………….…………14
1.6 Sistematika Penulisan………………………………….…………14
BAB II LATAR BELAKANG PENGGUNAAN SMS DI KALANGAN
REMAJA…………………………………………………………..……15
2.1 Sejarah Perkembangan SMS………………………………………15
2.2 Manfaat Layanan SMS bagi Remaja……………………….…18
2.3 Kelebihan Layanan SMS Dibandingkan dengan
Layanan Telepon Konvensional…………………….…………20
8
2.4 Bahasa dan Ragam Bahasa…………………………………….……21
2.4.1 Definisi bahasa…………………………………….…………21
2.4.2 Definisi ragam bahasa…………………………………………24
BAB III PENGGUNAAN BAHASA SMS…………………………………………27
3.1 Penggunaan Bahasa……………………………….……..………27
3.1.1 Penggunan bahasa formal………………………….……27
3.1.2 Penggunaan bahasa asing yang disertakan
bahasa Indonesia……………………………….…………30
3.1.3 Bahasa slang……………………………..………………30
3.2 Penyingkatan Kata……………………………………….………32
3.2.1 Penyingkatan kata formal…………………………………32
3.2.2 Penyingkatan kata nonformal……………………………34
3.2.3 Penyingkatan kata asing…………………………………37
3.3 Penggunaan emoticon (emotion icon) ……………………..…38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………41
4.1 Kesimpulan……………………………………………..…………41
4.2 Saran………………………………………………………………43
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………45
9
LAMPIRAN………………………………………………………………………46
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………54
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan
setiap orang akan barang-barang mutakhir semakin besar dan beragam. Tidak
memandang batasan usia, keinginan untuk memiliki barang-barang tersebut selalu
ada. Terutama para remaja yang biasa bersifat konsumtif dan instan. Para remaja
selalu menginginkan barang-barang yang mutakhir serta mudah untuk digunakan.
Barang elektronik yang biasa digunakan para remaja salah satunya adalah
telepon genggam atau yang biasa disebut handphone. Handphone dikenal oleh
semua orang sebagai alat penunjang kegiatan sehari-harinya terutama dalam hal
komunikasi. Komunikasi melalui handphone sangat banyak kelebihannya daripada
menggunakan alat komunikasi lainnya.
Salah satu kelebihan handphone adalah layanan SMS (Short Message
Service) atau layanan pesan singkat. Layanan ini memiliki kapasitas 160 karakter
per SMS. Layanan SMS ini lebih murah dibandingkan dengan menelpon. Tarif yang
murah pada layanan ini menarik para remaja untuk menggunakannya dan
banyaknya promo bonus dari operator yang sangat menguntungkan konsumen
terutama remaja.
Remaja adalah pengguna handphone dalam jumlah yang sangat besar di
Indonesia. Berbagai layanan yang tersedia pasti digunakan remaja, salah satuna
adalah layanan SMS. Penggunaan SMS oleh seorang remaja bisa dilakukan lebih
dari 25 kali sehari. Kebiasaan yang sering dilakukan remaja dalam mengirim SMS
adalah menyingkat kata-kata dalam pesan yang akan dikirim. Penyebab hal ini ada
11
beberapa factor salah satunya ialah bertujuan untuk menghemat biaya pengiriman
SMS. Kebiasaan menyingkat inilah yang mendasari timbulnya keberagaman bahasa
yang digunakan dalam SMS.
Banyak sekali ragam bahasa yang biasa dipakai dalam mengirim SMS,
seperti menggunakan emoticon (emotion icon) dan penggunaan bahasa slang.
Bahasa yang beragam tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman antara
penerima dan pengirim SMS. Kesalahpahaman tersebut bisa disebabkan karena
timbul penyingkatan kata yang bermakna ambigu. Keberagaman bahasa SMS inilah
yang sangat menarik perhatian penulis sehingga masalah ini diangkat sebagai tema
dari karya tulis ilmiah kami.
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang yang dikemukakan, penulis
menemukan beberapa masalah yang biasa terjadi pada pengetikan SMS. Masalah
yang berhubungan dalam pengetikan SMS itu antara lain,
1. Bagaimana penggunaan bahasa yang biasa dilakukan.
2. Bagaimana penggunaan penyingkatan kata.
3. Bagaimana penggunaan berbagai karakter penulisan.
4. Bagimana jenis ketakteraturan yang ditimbulkan oleh bentuk bahasa
yang tidak lazim.
5. Bagaimana penyebab kesalahpahaman bisa terjadi dalam penulisan
SMS.
6. Bagaimana bentuk bahasa yang sebaiknya digunakan.
12
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian tentang penggunaan bahasa sms ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bentuk bahasa yang digunakan para remaja dalam mengetik
SMS.
2. Mengetahui bentuk ketidakteraturan yang ditimbulkan dari penyimpangan
penggunaan bahasa tulis yang digunakan.
3. Mengetahui penyebab penggunaan singkatan, penggunaan berbagai
karakter dan penggunaan berbagai bahasa.
4. Mengetahui fungsi penggunaan singkatan, penggunaan berbagai
karakter dan penggunaan berbagai bahasa.
5. Mengetahui bentuk bahasa yang sebaiknya digunakan dalam pengetikan
SMS.
1.4 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka
pembahasan karya ilmiah ini perlu membuat pembatasan masalah. Penelitian ini
akan membahas tentang penggunaan bahasa SMS pada remaja dengan sampel
mahasiswa TPB-Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan 2008. Aspek-
aspek yang akan diteliti di makalah ini :
1. Intensitas penggunaan SMS di kalangan remaja terutama mahasiswa.
2. Bahasa pengetikan SMS yang biasa digunakan.
3. Jenis-jenis penyingkatan yang digunakan dalam SMS.
4. Jenis-jenis karakter yang digunakan dalam SMS.
13
1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Karya ilmiah ini dibuat dengan dua metode, yaitu metode rasional dan
metode empiris. Pada metoda rasional penulis menggunakan studi literatur sebagai
rujukan. Penulis menggunakan artikel-artikel dari majalah dan internet sebagai
sumber data sekunder untuk karya ilmiah ini. Penulis memilih data sekunder sebagai
rujukan karena data lebih akurat dan luas.
Penulis juga menggunakan metode empiris untuk memenuhi
pengumpulan data. Data yang digunakan dalam metode ini adalah penyebaran
angket. Penyebaran angket dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan
kondisi penggunaan SMS saat ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada bab pertama penulis memberikan pendahuluan karya ilmiah yang
berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah atau ruang lingkup, metode dan teknik pengumpulan data, serta
sistematika penulisan.
Pada karya ilmiah ini penulis membahas tentang latar belakang
penggunaan sms di kalangan remaja yang berisi tentang sejarah singkat pemakaian
SMS , manfaat layanan SMS bagi kalangan remaja, kelebihan layanan SMS
dibandingkan layanan telepon konvensional serta intensitas. Pembahasan tersebut
terdapat di dalam bab kedua.
Pada bab ketiga penulis membahas tentang penggunaan bahasa SMS di
kalangan remaja yang merincikan pada penggunaan bahasa formal, penggunaan
bahasa asing, serta penggunaan bahasa slang. Selain itu dibahas pula
14
penyingkatan kata dalam SMS dan penggunaan emotion icon. Dan pada bab
keempat penulis akan menjawab semua permasalahan dalam bab penutup yang
bersub-bab simpulan dan saran.
15
BAB II
LATAR BELAKANG PENGGUNAAN SMS DI KALANGAN REMAJA
2.1 Sejarah Perkembangan SMS
Penemuan sistem komunikasi SMS berawal pada 3 desember 1992 yang
pada saat itu seorang ahli teknisi asal Norwegia bernama Neil Papworth
menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) dalam mengirimkan pesan
ucapan hari Natalnya kepada rekannya yang bernama Richard Jarvis yang bekerja
di perusahaan layanan GSM Vodafone di Inggris. Kemudian ide komukasi ini
dikembangkan oleh Riku Pihkonen dari perusahaan Nokia dengan memfasilitaskan
layanan SMS pada telepon selular GSM (Global System for Mobile) sehingga SMS
dapat diketik pada telepon tersebut.
Pada tujuh tahun pertama sejak penemuan Riku Pihkonen, Sistem
komunikasi SMS ini mengalami hambatan dalam pengirimannya. Hal ini disebabkan
karena pengiriman SMS hanya dapat dilakukan bila penerima pesan memiliki
kesamaan operator dengan pengirim pesan. Kemudian pada tahun 1999, masalah
ini terpecahkan dengan telah dapat dilakukannya berkomunikasi SMS antaroperator.
SMS yang hanya memiliki kapasitas maksimum 160 karakter setiap sekali
pengirimannya menyebabkan kesulitan bagi pengirim SMS apabila mereka mengirim
SMS melebihi kapasitas yang ada. Kendala inilah yang menyebabkan SMS
berkembang sehingga mampu mengirimkan pesan lebih dari 160 karakter. Namun,
pesan yang melebihi dari 160 karakter akan dikenakan biaya dua SMS atau lebih
sesuai dengan kelipatan maksimum karakter. Sebagai contoh, bila kita mengirimkan
16
200 karakter maka sistem operator akan membagi karakter-karakter tersebut
menjadi 160 karakter dan 40 karakter sehingga kita terhitung mengirimkan dua SMS.
Hingga saat ini, SMS semakin banyak digunakan oleh pelanggan dari
berbagai kalangan. Mulai dari anak- anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar
hingga para orang tua yang sudah mulai lanjut. Bahkan pengguna SMS tidak hanya
datang dari pengguna layanan GSM, tetapi juga mereka yang menggunakan fasilitas
CDMA (Code division multiple access).
Di Indonesia, pelanggan telepon selular telah mencapai 75 juta pelanggan
yang kesemuanya memanfaatkan fasilitas SMS yang telah tersedia di telephone
selular mereka. Dengan mengasumsikan jumlah sebanyak itu hanya mengirimkan
sekali SMS per hari maka terdapat sekitar 75 juta tiap harinya. Namun, jumlah ini
masih dapat bertambah sebab setiap pelanggan jarang sekali melakukan SMS satu
kali pengiriman terutama para generasi muda saat ini yang semakin menggemari
dunia SMS dengan berbagai macam promo-promo yang dilakukan para provider
telekomunikasi saat ini untuk meraih keuntungan yang besar dari layanan SMS
tersebut.
Selama 16 tahun SMS telah menjadi sarana komunikasi teks sehingga
telah banyak inovasi yang berkembang seperti adanya berbagai bentuk layanan
tambahan seperti gambar dan kode-kode komunikasi di dalamnya. Saat ini, telah
banyak diproduksi telepon selular (ponsel) yang memiliki emoticon (emotion icon)
didalamnya atau simbol-simbol lainnya yang semakin memberikan kesan menarik
saat ber-SMS.
17
2.2 Manfaat Layanan SMS bagi Remaja
Dengan teknologi GPRS yang tertanam pada ponsel yang banyak beredar saat
ini, sangat memungkinkan bagi seorang pengguna ponsel untuk memanfaatkan layanan-
layanan seperti: video call, MMS, e-mail, chatting, browsing via ponsel, blogging via ponsel,
dan lain-lain. Namun, dengan hadirnya fasilitas yang sudah sangat canggih tersebut, ada
satu fasilitas yang masih digunakan dan tetap menjadi favorit masyarakat dari dulu hingga
sekarang yaitu Short Message Service (SMS).
Bukan merupakan pemandangan baru lagi, jika kita pergi ke suatu tempat
kemudian melihat orang sedang menggenggam ponselnya dengan satu tangan dan
memencet tombol-tombol menggunakan jempol tangannya tersebut dengan sangat cekatan.
Dengan mudah kita sudah bisa menebak bahwa orang tersebut sedang ber-SMS ria.
Bagi para remaja, mayoritas pengguna ponsel, SMS sudah menjadi kebutuhan
sehari-hari. Para remaja sangat sering menggunakan SMS sebagai layanan yang
memfasilitasi mereka untuk melakukan percakapan dua arah. Sebenarnya, SMS tidak hanya
bisa mengirimkan pesan ke satu nomor tujuan saja, tetapi SMS dapat mengirimkan pesan
ke banyak nomor tujuan pada waktu yang sama. Remaja sering menggunakan fasilitas SMS
tersebut untuk menyebarkan informasi secara berantai yang biasa disebut jaringan
komunikasi (jarkom).
Selain tarif yang dikeluarkan untuk pengiriman SMS relatif murah, penggunaan
SMS sangatlah mudah. Hanya dengan menekan beberapa tombol saja, tulisan yang sudah
kita ketik di layar ponsel akan terkirim ke nomor tujuan yang telah kita pilih. Tidak perlu
menunggu lama, hanya dengan hitungan detik saja recipient sudah dapat membaca pesan
yang sudah kita kirim. Tak ayal, fasilitas SMS ini sangat digandrungi oleh para remaja yang
bersifat instan.
18
Para remaja juga sering memanfaatkan promo bonus SMS yang diberikan oleh
provider. Hal ini sangat menguntungkan bagi para remaja. Dengan promo tersebut, para
remaja bisa menghemat pulsa teleponnya. Hal ini juga yang menjadi salah satu manfaat
bagi para remaja untuk menggunakan layanan SMS sebagai sarana berkomunikasi.
Sekarang ini, para remaja juga tidak perlu repot untuk mengirimkan surat ucapan
selamat hari raya kepada kerabatnya melalui kotak pos dan remaja tidak perlu repot-repot
membeli perangko agar surat tersebut dapat terkirim pada alamat yang dituju. Begitu juga
dengan ucapan selamat ulang tahun, selamat tahun baru, dan ucapan untuk hari penting
lainnya. Dengan hadirnya layanan SMS, para remaja tidak perlu lagi direpotkan dengan
urusan seperti di atas. Hal ini sangat bermanfaat bagi para remaja yang sangat menyukai
teknologi terkini dan tidak ingin repot.
Mampu menerima dan mengirim pesan, baik itu pesan standar, notifikasi, dan
lain-lain, mampu mengirimkan pesan ke banyak nomor tujuan pada waktu yang sama,
memiliki tingkat kegagalan kirim yang sangat kecil sehingga pesan kemungkinan besar akan
sampai pada tujuan, merupakan sebuah mekanisme komunikasi yang tergolong
membutuhkan biaya sangat murah, memenuhi keinginan para remaja yang bersifat instant,
adalah beberapa manfaat yang diberikan oleh layanan SMS.
Begitu banyak menfaat yang diberikan oleh layanan SMS bagi para remaja. Hal
inilah yang mendorong para remaja tetap menggunakan SMS hingga saat ini padahal sudah
banyak fasilitas-fasilitas lain yang lebih canggih yang ditawarkan oleh telepon genggam
yang dimiliki para remaja dibandingkan dengan SMS.
19
2.3 Kelebihan Layanan SMS Dibandingkan dengan Layanan Telepon Konvensional
SMS merupakan salah satu metode berkomunikasi antar individu yang paling
sering dan paling banyak digunakan pada teknologi telepon seluler. SMS telah
menggantikan metode pengiriman teks konvensional, seperti surat dan telegram. Hampir
semua orang mengenal SMS. Hal ini merupakan akibat positif dari berkembangnya
teknologi nirkabel (wireless) yang begitu pesat. Selain itu, semakin meluasnya jaringan
operator baik GSM maupun CDMA membuat sinyal dapat diterima dengan cukup baik
sampai ke daerah terpencil sekalipun.
Keunggulan SMS dibandingkan dengan metode komunikasi yang lain
diantaranya adalah biaya yang murah, waktu kirim kecil (real time) dan adanya jaminan
bahwa pesan yang dikirimkan akan sampai selama nomor yang dituju aktif, seperti yang
sudah penulis paparkan pada sub bab 2.2.
Layanan SMS juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan layanan
telepon konvensional. Sebagai contoh, tarif yang ditawarkan oleh layanan SMS sangat
murah dibandingakan dengan layanan telepon konvensional. Dengan murahnya tarif yang
ditawarkan oleh layanan SMS dibandingkan dengan layanan telepon konvensional, para
remaja bisa menghemat pulsa teleponnya. Hal inilah yang menarik para remaja untuk tetap
menggunakan SMS sebagai sarana untuk menjalin komunikasi.
Selain murah, penggunaan SMS lebih bisa menjaga kerahasiaan sebuah pesan
yang akan disampaikan di depan umum kepada nomor yang dituju. Jika pengguna telepon
genggam menggunakan layanan telepon konvensional untuk membicarakan hal yang
bersifat pribadi saat pengguna telepon genggam tersebut berada di tempat umum maka
orang yang berada disekitar pengguna telepon genggam tersebut dapat dipastikan
mendengar hal yang dibicarakan oleh pengguna telepon genggam tersebut dengan lawan
bicaranya. Lebih parah lagi jika orang di sekitar pembicara menyimak hal yang bersifat
pribadi tersebut. Hal seperti inilah yang tidak disukai oleh kebanyakan para remaja. Untuk
20
menghindari hal yang seperti itu terjadi, maka lebih aman bagi para remaja untuk
menggunakan layanan SMS sebagai sarana untuk membicarakan hal penting dan hal
pribadi.
Selain itu, jika pengguna telepon genggam mengirim pesan melalui layanan SMS
kepada nomor yang dituju sedangkan nomor tersebut sedang berada diluar jangkauan
provider, pesan tersebut akan ditunda pengirimannya hingga pengguna nomor tersebut
sudah berada di daerah yang terjangkau oleh provider. Dalam hal seperti ini, pesan yang
dikirimkan oleh pengirim pesan tersebut ditampung oleh SMSC (SMS-Centre). Status pesan
tersebut adalah pending atau ditunda. Setelah pengguna nomor tersebut berada di daerah
yang terjangkau oleh provider, barulah SMS tersebut dapat diterima oleh pengguna nomor
tersebut, dengan status SMS delivered atau terkirim.
Hal ini dapat memudahkan pengguna layanan SMS dalam mengirimkan pesan
dengan jaminan pesan tersebut akan sampai ke nomor tujuan. Berbeda dengan layanan
telepon konvensional, jika lawan bicara sedang berada di luar jangkauan provider,
penelepon tidak dapat melakukan percakapan dengan lawan bicaranya sehingga pesan
tidak apat tersampaikan.
Hal di atas adalah beberapa contoh keunggulan yang dimiliki oleh layanan SMS
dibandingkan dengan layanan konvensional. Dengan keunggulan tersebut, tak heran
masyarakat (khususnya remaja) setia menggunakan layanan SMS.
2.4 Bahasa dan Ragam Bahasa
2.4.1 Definisi bahasa
Manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia
melakukan interaksi, bekerja sama, dan menjalin kontak sosial di dalam
masyarakat. Manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yang berupa
21
bahasa. Bahasa memungkinkan manusia membentuk kelompok sosial
sebagai pemenuhan terhadap kebutuhannya untuk hidup bersama.
Dalam kelompok sosial tersebut manusia terikat secara individu.
Keterikatan individu-individu dalam kelompok ini sebagai identitas diri dalam
kelompok tersebut. Setiap individu adalah anggota dari kelompok sosial
tertentu yang tunduk pada seperangkat aturan yang disepakati dalam
kelompok tersebut. Salah satu aturan yang terdapat di dalamnya adalah
seperangkat aturan bahasa.
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan
simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer yang berarti dapat diperkuat dengan
gerak-gerik badaniah yang nyata. Kemudian, Kebudayaan suatu bangsa
dapat dikembangkan serta diturunkan kepada generasi berikutnya dengan
menggunakan bahasa (Nursalim. 2005,3). Bahasa sebagai alat untuk
menyatakan ekspresi diri dipergunakan untuk mengkespresikan segala
sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya.
Ungkapan pikiran dan perasaan manusia dipengaruhi oleh dua hal yaitu
oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri. Ekspresi bahasa lisan dapat
dilihat dari mimik, intonasi, tekanan, dan lain-lain. Ekspresi bahasa tulis dapat
dilihat dengan diksi, pemakaian tanda baca, dan gaya bahasa. Ekspresi diri
dari pembicaraan seseorang memperlihatkan segala keinginannya, latar
belakang pendidikannya, hubungan sosialnya, dan faktor ekonominya. Selain
itu, pemilihan kata dan ekspresi khusus dapat menandai indentitas kelompok
dalam suatu masyarakat.
22
Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai fungsi sosial dan fungsi
kultural. Bahasa sebagai fungsi sosial adalah sebagai alat perhubungan
antaranggota masyarakat. Sedangkan sebagai aspek kultural, bahasa
sebagai sarana pelestarian budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hal ini meliputi segala aspek kehidupan manusia yang tidak terlepas dari
peranan kehidupan manusia. Peranan kehidupan manusia pula tidak terlepas
dari peranan bahasa sebagai alat untuk memperlancar proses sosial
manusia.
Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005, 585). Manusia yang tidak berbicara
pun pada hakikatnya masih menggunakan bahasa sebab bahasa itu sendiri
ialah alat yang dipakai untuk memenuhi pikiran dan perasaannya, keinginan
dan perbuatan-perbuatan, sekaligus sebagai alat yang dipakainya untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi (Samsuri. 1980:4).
Bahasa adalah dasar pertama-tama dan paling berurat akar pada
masyarakat manusia. Oleh karena itu, bahasa juga sebagai tanda yang jelas
dari kepribadian antara yang baik dan buruk begitu juga tanda yang jelas dari
keluarga dan bangsa, dan tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Hal di
atas sejalan dengan pendapat Keraf (1980:3) ditinjau dari dasar dan motif
pertumbuhannya, bahasa berfungsi sebagai (1) alat untuk menyatakan
ekspresi diri, (2) alat komunikasi, (3) alat untuk mengadakan integrasi dan
adaptasi sosial, dan (4) alat untuk mengadakan kontrol sosial. Bahasa pada
dasarnya merupakan salah satu karya budaya bangsa sebagai perwujudan
23
cipta, rasa, dan karsa manusia serta mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menunjang pembangunan pada umumnya, khususnya
pembangunan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta penyebaran informasi.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, cipta adalah
kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru. Rasa adalah
pendapat mengenai baik atau buruk, salah atau benar (KBBI. 2005,
932). Karsa adalah daya atau kekuatan jiwa yang mendorong makhluk hidup
untuk berkehendak (KBBI. 2005, 509).
Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-
abad silam. Dari masa ke masa, bahasa selalu mengalami perkembangan
seiring dengan perkembangan budaya manusia. Dr. Sumarsono dan Paini
Partana menganggap bahasa sebagai produk sosial atau produk budaya,
bahkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayan itu.
Sebagai produk sosial atau budaya, bahasa berfungsi sebagai wadah
aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan
budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa
itu. Bahasa juga disebut sebagai “cermin zamannya”. Artinya, bahasa itu
dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat.
2.4.2 Definisi ragam bahasa
Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila setiap penutur menguasi
perbedaan ragam bahasa. Kridalaksana (1984: 142) mengemukakan bahwa
ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan
24
menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi, ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaianya yang timbul menurut
situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.
Dengan penguasaan ragam bahasa, pengguna bahasa dengan mudah
mengungkapkan gagasannya melalui pemilihan ragam bahasa yang ada
sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penguasaan ragam bahasa
menjadi tuntutan bagi setiap pengguna komunikasi, mengingat kompleksnya
situasi dan kepentingan yang masing-masing menghendaki kesesuaian
bahasa yang digunakan. Ragam bahasa menurut topik pembicaraan
mengacu pada pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang
jurnalistik (persuratkabaran), kesusastraan, dan pemerintahan. Ragam
bahasa menurut hubungan pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan
menunjuk pada situasi formal atau informal. Medium pembicaraan atau cara
pengungkapan dapat berupa sarana atau cara pemakaian bahasa misalnya
bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu, masing-masing ragam bahasa
memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam
yang lain.
Pemakaian ragam bahasa perlu penyesuaian antara situasi dan fungsi
pemakaian. Hal ini sebagai indikasi bahwa kebutuhan manusia terhadap
sarana komunikasi juga bermacam-macam. Untuk itu, kebutuhan sarana
komunikasi bergantung pada situasi pembicaraan yang berlangsung. Dengan
adanya keanekaragaman bahasa di dalam masyarakat, kehidupan bahasa
dalam masyarakat dapat diketahui, misalnya berdasarkan jenis pendidikan
25
atau jenis pekerjaan seseorang, bahasa yang dipakai memperlihatkan
perbedaan.
26
BAB III
PENGGUNAAN BAHASA SMS
3.1 Penggunaan Bahasa
3.1.1 Penggunaan bahasa formal
Bahasa yang digunakan dalam mengetik SMS sangatlah beragam.
Bahasa-bahasa tersebut dapat berupa bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan
bahasa lainnya. Bahasa yang dipakai sangatlah tergantung dari penerima
SMS tersebut. Berdasarkan survey yang dilakukan, bahasa Indonesia adalah
bahasa yang paling sering digunakan oleh remaja. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar adalah salah satu syarat yang sebaiknya dipenuhi dalam
mengetik SMS. Pemenuhan syarat tersebut diperlukan agar kita mempunyai
aturan tentang bahasa apa yang sebaiknya digunakan kepada penerima
SMS.
Bahasa yang digunakan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan
dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut.
Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam
menyampaikan suatu maksud. Keefektifan komunikasi lebih banyak
ditentukan oleh keserasian bahasa itu dengan situasinya (waktu, tempat dan
orang yang diajak bicara).1
Situasi tersebutlah yang perlu diperhatikan. Bahasa yang benar
kaidahnya belum tentu bahasa yang baik, misalnya jika kita mengirim SMS
kepada orang tua tetapi kita menggunakan bahasa sehari-hari yang biasa kita
271Staf Pengajar Sosiokomunikasi ITB, Metode Penulisan IPTEKS (Bandung: Penerbit ITB,
2008), hlm. 7.
gunakan dengan teman. Jadi, jelas mengapa kita lebih perlu mengetahui
situasi dalam menggunakan bahasa SMS.
Bila ingin mengirim SMS dengan menggunakan bahasa yang formal,
perlu diperhatikan situasinya. Bila ditinjau dari situasinya, keefektifan
komunikasi melalui SMS harus memperhatikan :
a. Penerima SMS
Mengetahui siapa yang akan dikirim pesan adalah hal
yang penting. Yang perlu diketahui ialah bagaimana kedudukan
orang tersebut terhadap pengirim SMS. Sebagai contoh, bila
mengirim SMS pada orang yang lebih tua, penggunaan bahasa
formal adalah pilihan yang tepat. Penerima bisa saja orang tua,
saudara, kerabat, rekan kerja yang mempunyai pengaruh dan
lain-lain. Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan
bahasa yang baku dan kata sapaan yang tepat.
Bila pengirim tidak memerhatikan siapa penerima SMS,
dapat terjadi kesalahpahaman. Misal, bila kita mengirim pesan
kepada orang yang lebih tua, tetapi kita mengirim pesan
dengan banyak singkatan dan bahasa slang, kemungkinan
besar maksud dari pesan tersebut tidak dapat dimengerti.
Bahasa formal perlu digunakan untuk mengurangi banyak
kesalahpahaman pada penerima SMS. Bahasa formal
sebaiknya digunakan sesingkatnya dan sejelas mungkin agar
tidak membuat jumlah halaman SMS menjadi dua yang berarti
membayar dua harga SMS.
28
1Staf Pengajar Sosiokomunikasi ITB, Metode Penulisan IPTEKS (Bandung: Penerbit ITB,
2008), hlm. 7.
b. Waktu dan tempat
Hal yang perlu diperhatikan selain penerima SMS adalah
waktu dan tempat atau kondisi saat kita akan mengirim SMS.
Bahasa formal yang diketik dengan baik akan lebih efektif bila
benar waktu dan tempat penggunaannya. Sebagai contoh, saat
hari raya Idul Fitri, kita biasa mengirim ucapan maaf kepada
teman namun kita mengetiknya dengan bahasa SMS yang
terkesan kurang baku sehingga terlihat permintaan maaf kita
seperti main-main. Untuk menghindari kesalahpahaman
tersebut sebaiknya digunakan bahasa formal. Dari hal tersebut
harusl kita pahami bahwa mengirim SMS tidak hanya
mengetahui siapa penerimanya tetapi juga waktu atau momen
yang sedang berlangsung.
Tempat kita mengirim SMS memang tidak terlalu
berpengaruh dalam keefektifan penyampaian maksud tetapi
mengetahui tempat penerima SMS sangat penting untuk tidak
mengetik hal-hal aneh dalam pesan tersebut. Contoh berikut
adalah hal-hal yang biasa terjadi di kalangan remaja. Ketika
penerima SMS akan membaca SMS masuk, ada kemungkinan
ada teman lain yang dekat posisinya dengannya. Penerima
SMS tersebut tidak mengetahui kepentingan pesan tersebut
mungkin rahasia atau biasa saja. Hal tersebut sebaiknya dapat
dihindari dengan mengetahui tempat dan kondisi penerima
SMS.
29
3.1.2 Penggunaan bahasa asing yang disertakan bahasa Indonesia
Bahasa SMS memang sangat beragam. Salah satunya adalah
menggabungkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia. Para remaja
cenderung menggabungkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia karena
dinilai lebih kreatif daripada sekedar bahasa Indonesia saja. Bahasa ini biasa
menggunakan singkatan kata-kata bahasa inggris yang akan dibahas lebih
lanjut di subbab 3.2. Penggunaan bahasa gabungan ini akan lebih menarik
jika dipakai untuk mengirim pesan-pesan humor yang sering digunakan
remaja.
Namun, bila kita menggunakan bentuk bahasa seperti ini, penerima
SMS akan melihat pesan yang tidak teratur karena pemaduan kata yang
mungkin tidak pas. Bentuk bahasa gabungan yang tak padu inilah yang bisa
membuat orang terkadang bingung dengan maksud yang disampaikan.
Bahasa SMS ini biasa digunakan para remaja untuk pesan yang bersifat
lawakan, pesan romantis untuk kekasih dan orang yang disayang, dan secara
umum biasa digunakan oleh remaja yang biasa menggunakan bahasa asing
dalam berkegiatan.
3.1.3 Bahasa slang
Bahasa slang atau yang dikenal sebagai bahasa gaul atau bahasa
prokem adalah bahasa informal dari bahasa Indonesia yang tak baku. Bahasa
ini dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kelompok sosial tertentu
misalnya media-media populer. Bahasa slang umumnya diucapkan sama
seperti bahasa Indonesia dan terkadang diadaptasi dari bahasa asing
misalnya please menjadi ‘plis’. Contoh lain yang lebih kompleks adalah
30
menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Contohnya “so
what gitu loh!”. So what yang bermaksud siapa peduli ditambah gitu yang
berasal dari begitu dan loh yang bermaksud mengingatkan dsb.
Bahasa daerah juga termasuk bahasa slang karena penggunaannya
terbatas pada kota-kota dan pada suku tertentu Sebagai contoh, di Bandung
bahasa slang lkal mengandung kata-kata dari bahasa Sunda namun di
Jakarta dipengaruhi dari bahasa Inggris dan dialek Batavia (masa penjajahan
Belanda) Bahasa slang tercipta karena perubahan bentuk pesan linguistik
tanpa mengubah isinya untuk maksud penyembunyian atau kejenakaan, jadi
slang adalah transformasi sebagian dari suatu bahasa menurut pola-pola
tertentu.
Bahasa slang sering dipakai dalam pengetikan SMS. Bahasa slang
layaknya bahasa formal sering dipakai oleh para remaja. Bahasa slang yang
biasa dipakai dapat dilihat di lampiran. Bahasa slang memang menarik sekali
untuk dipakai dalam SMS. Beberapa alasan yang membuat bahasa slang
biasa dipakai remaja dalam SMS:
1. Bahasa slang mudah diterima pemakaiannya.
2. Kata-kata bahasa slang mempermudah kata Indonesia yang
terlalu panjang seperti saya menjadi gue.
3. Bahasa slang dipakai agar beberapa orang tidak mengerti apa
yang dibicarakan.
4. Menggunakan bahasa slang membuat kita dinilai trendi dan tidak
ketinggalan jaman.
31
3.2 Penyingkatan Kata
Keterbatasan karakter yang dapat diketik di dalam SMS menyebabkan
pengguna SMS cenderung untuk melakukan penyingkatan kata. Pada bab
sebelumnya dijelaskan bahwa dalam sekali pengirimannya, SMS hanya memiliki
kapasitas 160 karakter. Keterbatasan ini menyebabkan pengguna untuk berkreasi
agar jumlah karakter yang dikirimkan seminimal mungkin dan pesan yang
disampaikan tetap dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Pengertian dari
pesan yang dapat diterima dengan baik adalah apabila penerima pesan memahami
informasi yang diterima dan dapat memberikan tanggapan yang sejalan atau
berkesinambungan dengan informasi yang disampaikan. Pesan yang baik juga
memberikan kemudahan bagi penerima pesan untuk memahami informasi yang
diberikan.
Namun demikian, penyingkatan kata pada SMS terkadang menyebabkan
kesulitan bagi penerima pesan untuk menerjemahkan informasi. Penyingkatan yang
tujuannya untuk menghemat kata justru menyulitkan pembaca. Pembaca harus
memerlukan waktu dan tenaga yang lebih besar dalam memahami isi pesan
dibandingkan dengan pesan yang tanpa mengalami penyingkatan.
3.2.1 Penyingkatan kata formal
Penyingkatan kata formal adalah proses menyingkat kata formal atau kata
baku bahasa Indonesia dengan cara menghilangkan beberapa huruf penyusun
katanya. Saat penerima pesan menerima penyingkatan semacam ini, umumnya
penerima pesan akan mengerti maksud dari informasi tersebut. Hal ini
disebabkan oleh pengalaman seseorang dalam membaca sehingga saat ia
32
membaca singkatan kata tersebut maka ia akan mengerti maksud singkatan itu
secara reflek.
Berikut ini adalah beberapa aturan penyingkatan kata formal yang
umumnya dilakukan masyarakat pengguna SMS,
a. Penyingkatan bahasa formal dilakukan dengan cara menghilangkan
huruf vokal pada kata. Sebagai contoh ‘belajar’ disingkat ‘bljr’, ‘teman’
disingkat ‘tmn’, ‘tugas’ disingkat ‘tgs’, ‘karya tulis’ disingkat ‘kry tls’.
b. Pada huruf vokal atau huruf diftong yang terletak di awal kalimat tidak
dihilangkan. Sebagai contoh ‘induk’ disingkat ‘indk’, ‘intan’ disingkat
‘intn’, ‘ilmiah’ disingkat ‘ilmh’.
c. Huruf diftong akan dihilangkan apabila terletak di tengah kata
utuhnya yang mengandung lebih dari dua huruf vokal. Sebagai contoh
‘ilmiah’ disingkat ‘ilmh’, ‘bagian’ disingkat ‘bgn’. Pada kata yang hanya
memiliki sebuah huruf diftong di awal atau di akhir kalimat maka huruf
diftong akan di tulis utuh atau diganti dengan sebuah huruf lain.
Sebagai contoh kata ‘aula’, ‘air’, ‘uang’ tidak mengalami penyingkatan.
Pada kata ‘bau’ disingkat ‘bo’ dan kata ‘semua’ disingkat ‘smw’
d. Penyingkatan pada kata yang diawali imbuhan dilakukan dengan
menghilangkan semua imbuhan di awal kata kecuali huruf awalnya
dan menambahkan sebuah tanda petik (‘) setelahnya. Sebagai contoh
kata ‘mengerjakan’ disingkat ‘m’krjkn’, ‘berusaha’ disingkat ‘b’ush’,
‘pengrusakan’ disingkat ‘p’rskn’.
e. Pada kata yang mengandung gabungan dua huruf konsonan seperti
ng, ny, dan sy dapat disingkat dengan menghilangkan salah satu dari
kedua konsonan tersebut atau kedua hurufnya ditulis utuh. Sebagai
33
contoh kata ‘minyak’ dapat disingkat ‘myk’ atau ‘mnyk’, ‘senang’
disingkat ‘snng’ atau ‘sng’, ‘syaitan’ disingkat ‘stn’. Pada kata
gabungan konsonan ny yang berarti kepunyaan (biasanya berada di
akhir kalimat) mengalami banyak variasi penyingkatan. Pada kata
‘miliknya’ ada yang menyingkat ‘mlkny’, ‘mlkna’, ‘mlkx’, dan masih
banyak lagi.
3.2.2 Penyingkatan kata nonformal
Biasanya seorang remaja tergabung dalam suatu komunitas atau
kelompok tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu, komunitas tersebut
menciptakan suatu labeling atau suatu istilah yang hanya dikenal di komunitas
itu saja sehingga akan tercipta istilah yang berbeda-beda antara suatu kelompok
dengan kelompok lain. Seperti kata ‘kemek’ yang berarti ‘makan’ populer
digunakan pada komunitas pelajar di Jakarta tetapi tidak bagi pelajar di Medan
dan masih banyak lagi contoh lain. Hal ini menyebabkan penyingkatan kata
menjadi sangat beragam
Pada umumnya, aturan penyingkatan kata nonformal hampir sama
dengan penyingkatan formal, tetapi penyingkatan nonformal memiliki aturan
yang lebih beragam. Sebuah kalimat akan memiliki singkatan yang berbeda
antara seorang remaja dengan remaja lain. Seperti kalimat ‘bilang dong kalo
kagak bisa’. Sebagian remaja akan menyingkatnya menjadi ‘blg dng kl kgk bs’
atau ‘blg dnk klo kgak bs’ atau ‘blg dx kl g bs’. Sesuai dengan subbab
sebelumnya, hal ini tergantung pada karakter remaja itu sendiri dalam
menyingkat.
34
Beberapa remaja juga menggunakan beberapa huruf sembarang kapital.
Huruf sembarang kapital adalah huruf kapital yang letaknya tidak sesuai dengan
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sebagai contoh kalimat ‘iya maaf. Gue lupa’
dapat disingkat ‘iY Maf, gW Lp’. Alasan yang umum dikatakan oleh remaja
tentang perilaku ini adalah agar terkesan bersahabat, centil, dan sebagainya.
Beberapa remaja menggunakan gabungan antara huruf dengan angka.
Angka yang digunakan biasanya mewakili dari huruf yang diubah. Berdasarkan
bentuknya, angka tersebut memiliki kemiripan dengan huruf yang diganti.
Sebagai contoh angka ‘4’ mirip dengan huruf ‘A’, angka ‘1’ mirip dengan huruf ‘i’,
angka ‘0’ yang sangat mirip dengan huruf ‘o’, angka ‘6’ yang mirip dengan huruf
‘G’, angka ‘5’ yang mirip dengan huruf ‘s’, dan angka ‘3’ yang mirip dengan huruf
‘E’.
Berikut ini adalah contoh SMS yang menggunakan paduan huruf dengan
angka serta penggunaan huruf sembarang kapital, ‘5Yg, Km l6 dmn? Km M5H
N6R454 mrh? J6n mrh dOn6 kM... KL mRh-mrh nt cPt Tw. B5k km Mw 1kt 4k
BlK smp k Rmh skt 6? Kt j3ngUK p4k D053n y6 L6 5kt 1Tu. trs dr 5tu km cbt 4j
sMp l65 K rMhMu, k4n uDah d3ket. Ba1k k4n 4k? pkny km j6n Mrh mlUlu 4J
KRjny, nt jd s5k Np5 ky 0p4-0P4’.
Jenis lain dari SMS yang menggunakan paduan huruf dengan angka
adalah penggunaan huruf awalan imbuhan dengan mengganti angka untuk
mewakili beberapa huruf. Untuk lebih jelasnya perhatikan kata-kata seperti ‘b2’
yang berarti ‘berdua’, ‘b4’ yang berarti ‘berempat’, ‘t4’ yang berarti ‘tempat’, ‘s7’
yang berarti ‘setuju’, dan masih banyak lagi.
35
Namun demikian, penyingkatan nonformal memiliki resiko
kesalahpahaman lebih tinggi bagi pembaca SMS dalam menerjemahkan
informasi dibandingkan penyingkatan kata formal. Penyingkatan nonformal
sering mengakibatkan sebuah singkatan bermakna ganda sehingga
menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
Suatu contoh yang dapat menimbulkan kesalahpahaman terdapat dalam
percakapan SMS berikut,
Johny : “Ser, lo dh brkt?”
Serly : “g brkt”
Pengertian dari percakapan SMS diatas adalah Johny bertanya kepada
Serly apakah dia telah berangkat. Pada kenyataannya Serli menjawab ‘gua
berangkat’, tetapi penyingkatan ‘g’ dapat bermakna ganda yaitu antara ‘nggak’
yang bahasa formalnya ‘tidak’ dengan ‘gua’ yang dalam formalnya bermakna
‘saya’. Oleh karena itu, jawaban Serly dapat diterjemahkan ‘berangkat’ atau
‘tidak berangkat’.
Penyingkatan kata yang bermakna ganda dapat diantisipasi dengan
menghubungkan kata tersebut dengan kata yang lain sehingga membentuk
suatu hubungan kohesif antarkata. Pada contoh di paragraf sebelumnya, kita
dapat mengantisipasi keambiguan huruf ‘g’ dengan mengamati SMS Serly
sebelumnya. Penggunaan huruf ‘g’ yang berarti ‘gua’ pada SMS sebelumnya
dapat membantu kita menerjemahkan huruf tersebut sebab dalam percakapan
SMS penggunaan kata ‘saya’ dalam bahasa formalnya sering sekali digunakan.
36
Selain itu, keambiguan penyingkatan kata formal dapat diantisipasi
dengan penalaran logika. Sebagai contoh pada kalimat ‘gw lg prg’ yang dalam
bahasa formalnya dapat bermakna ‘saya sedang pergi’ atau ‘saya sedang
perang’. Secara logika, ‘saya sedang pergi’ merupakan terjemahan yang paling
baik dibandingkan ‘saya sedang perang’ meskipun hal itu bisa saja terjadi.
Namun demikian, beberapa penyingkatan kata yang bermakna ganda
tetap menimbulkan kesulitan untuk diterjemahkan meksipun menggunakan
solusi yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Contoh kalimat yang
menimbulkan masalah seperti itu terdapat pada kalimat percakapan berikut,
Seny : “kmrn knp g dtg?”
Rika : “kmrn ujn jd g dtg”
Seny akan mengalami kesulitan dalam menerjemahkan balasan SMS dari
Rika. SMS dari Rika dapat bermakna ‘kemarin ujian jadi tidak datang’ atau
‘kemarin hujan jadi tidak datang’. Keduanya memiliki penalaran logis yang
sama, tetapi berbeda maksudnya.
Pada kenyataannya, keambiguan singkatan sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasinya, cara yang paling jitu adalah
jangan terlalu banyak menghilangkan huruf vokal. Sebab huruf vokal adalah
kunci untuk menerjemahkan singkatan kata yang bermakna ganda.
3.2.3 Penyingkatan kata asing
Umumnya, usia remaja menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
asing yang digunakan dalam penyingkatan SMS. Seperti yang telah dijelaskan
di subbab sebelumnya, bahasa Inggris digunakan sebagai “bumbu” dalam
37
percakapan SMS. Oleh karena itu, pada subbab kali ini, penulis memilih bahasa
Inggris sebagai bahasa asing yang sering terlibat dalam penyingkatan kata.
Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada beberapa remaja dapat
disimpulkan bahwa penggunaan bahasa asing sangat jarang dilakukan oleh
remaja Indonesia. Hal ini menyebabkan penyingkatan kata dari bahasa asing
(khususnya bahasa Inggris) tidak serumit bahasa nonformal.
Beberapa contoh singkatan berbahasa Inggris adalah ‘BTW’ sebagai
singkatan ‘By The Way (omong-omong)’, ‘OMG’ sebagai singkatan ‘Oh My
God(ya tuhan)’, ‘ASAP’ sebagai singkatan ‘As Soon As Possible (secepat
mungin)’, ‘CUL8R’ sebagai singkatan ‘See You Later (sampai jumpa lagi)’ dan
masih banyak lagi.
3.3 Penggunaan emoticon (emotion icon)
Pada SMS yang masuk di inbox, bisa terdapat beberapa karakter seperti
tanda titik dua, kurung tutup, tanda titik koma dan tanda lain yang
terangkai.Karakter tersebut bila dibaca miring akan tampak beberapa lambang
wajah. Contohnya, tertulis karakter berikt antara teks SMS :) dan bila dilihat
dengan memiringkan kepala, karakter tersebut akan mengintepretasikan
gambar seperti ini .
Emoticon adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan emosi
dalam bahasa tulis. Kata emoticon adalah kependekan dari kata emotion
(emosi) dan icon (ikon/lambang). Saat ini, penggunaan emoticon sangat
berkembang, selain simbol senyum tersebut dapat ditemukan berbagai karakter
yang mengekspresikan sang penulis atau maksud teks tersebut.
38
Emoticon digunakan pertama kali oleh Scott Fahlman tanggal 19
September 1982. Dia membuat karakter :-)dan :-( yang ditampilkan di
Carnegie Melon University dengan saran kepada para mahasiswa agar
menandai kalimat yang berisi joke dengan karakter tersenyum agar tidak timbul
kesalahpahaman dalam mebaca pesan elektronik melalui suatu jaringan
computer dan menggunakan lambing kedua untuk ditanggapi serius.
Ternyata, usulan Fahlman menyebar cepat di kalangan yang lebih luas.
Hanya dalam tempo sebulan, ia mendapat kabar dari rekan-rekannya di
Universitas Stanford, bahwa mereka telah menerapkan idenya. Bahkan, para
karyawan dari perusahaan Xerox telah mengembangkannya dan menciptakan
emoticon-emoticon baru.
Hingga kini, emoticon digunakan secara luas. Ia jauh lebih populer
ketimbang istilah singkatan semacam LOL (Laugh on Loud- tertawa terbahak-
bahak) atau ROTFL (Rolling on the floor laughing – ketawa sampai berguling-
guling di lantai), yang dipakai pada komunikasi berbasis teks.
Luasnya penggunaan emoticon membuatnya berkembang sesuai
dengan karakter dan kondisi budaya setempat. Di Jepang, misalnya, emoticon
dikenal dengan nama emoji yang bila diartikan secara harfiah dalam bahasa
lokal berarti adalah karakter gambar. Emoji dan emoticon memiliki standar
simbol yang berbeda.
Emoji dapat dibaca tanpa perlu memiringkan kepala. Misalnya saja,
simbol (*_*) atau (T_T). Di India, emoticon /||\ banyak dipakai untuk
mengekspresikan salam penghormatan khas India, namasté. Di Finlandia, juga
muncul emoticon yang memakai tanda = sebagai simbol mata, dan tidak
39
menggunakan tanda hubung (-) untuk menggambarkan hidung, seperti =) atau
=(.
Selanjutnya, penggunaan emoticon juga telah menginspirasi
munculnya pengungkapan ekspresi baru melalui cara yang lebih kompleks,
seperti pada emotisound dan emoticlip. Emotisound (kependekan dari kata
emotion dan sound) adalah simbol ekspresi yang menggunakan suara. Saat
orang menerima pesan emotisound, ia bakal mendapatkan pesan suara yang
melengkapi pesan teks atau gambar.
Adapun emoticlips (kepanjangan emotion dan clips) adalah potongan
video berisi ekspresi pembuatnya. Ia bisa muncul pada sebuah situs web, surat
elektronik, atau melalui pesan SMS ponsel. Emoticlips sempat digunakan oleh
MTV dan Paramount Home Entertainment untuk mempromosikan kemunculan
program acara di MTV berjudul The Hills.
Mungkin secara alami, rasa percaya dan kedekatan personal akan lebih
mudah timbul, dengan memperhatikan tanda-wajah lawan bicaranya. Dalam hal
ini, emoticon akan lebih lancar merepresentasikan mimik lawan bicara,
ketimbang teks semata. Bayangkan bila tak ada emoticon. Pesan yang Anda
kirim akan terasa datar. Anda akan kesulitan menyisipkan konteks pesan, apa
bermuatan serius, santai, atau malah sedang bercanda. Oleh karenanya,
walaupun terlihat remeh, emoticon sangat berguna untuk kelancaran komunikasi
pesan teks. Tak hanya di ponsel, melainkan juga di pesan surat elektronik (e-
mail), atau pesan instan (Yahoo Messenger atau Google Chat) di komputer
Anda.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Bahasa SMS (Short Message Service) merupakan salah satu contoh bahasa
yang terdiri dari bahasa yang beragam. Sebab di dalam penggunaannya, banyak
terjadi ‘evolusi’ bahasa yang berasal dari kreativitas pengirim SMS. Bahasa yang
dipakai tersebut berasal dari bahasa formal Indonesia yang baik dan benar. Bahasa
formal itulah yang dipakai berdasarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang
tepat penggunaanya berdasarkan situasi sang pengirim SMS.
‘Evolusi’ penggunaan bahasa SMS memang sangatlah pesat, mulai dari
menggunakan bahasa formal lalu menyampuradukan bahasa, lalu menggunakan
bahasa slang adalah keberagaman yang sangat lumrah keberadaanya saat ini.
Memang keberagaman bahasa yang sangat membingungkan tersebut membawa
banyak kesalahpahaman dalam mengerti maksud pesan.
Bahasa yang ada saat ini memang biasa dipakai dalam mengirim pesan singkat
seperti es krim diantara menu sayur yang sangat membosankan. Seperti ‘so what
gitu loh’ kalimat yang unik dan segar bagi remaja dan membuat bahasa formal
terasa membosankan bagi mereka. Slang memang ragam bahasa yang tidak dapat
dielakkan dalam ber-SMS tapi bahasa tersebut tidak selalu baik dan tepat untuk
digunakan, tetapi membawa angin segar diantara jenuhnya penggunaan bahasa
formal
41
Bahasa SMS juga tak lepas dari penyingkatan kata. Berdasarkan angket,
sebagian besar remaja yang menggunakan SMS menyingkat kata yang digunakan.
Keterbatasan kapasitas karakter dalam satu SMS yang hanya memiliki 160 karakter
dan sistem tarif yang diberlakukan oleh operator menyebabkan penyingkatan terjadi.
Pengguna SMS berkreasi agar jumlah karakter yang dikirimkan seminimal mungkin
tanpa menyebabkan informasi yang diberikan mudah untuk dipahami pembaca
SMS.
Berdasakan jenis bahasa yang disingkat, penyingkatan kata dibedakan
penyingkatan kata formal, penyingkatan kata bahasa asing yang pada makalah ini
menitikberatkan pada bahasa Inggris, dan bahasa slang yang paling sering
digunakan dalam komunikasi antarremaja. Pada masing-masing jenis penyingkatan
terdapat aturan tersendiri yang lebih spesifik. Penyingkatan beragam yang
disebabkan masing-masing karakter suatu kelompok yang di dalamnya terdapat
kesepakatan antarpengguna.
Terdapat pula emoticon yang terdapat pesan singkat dan layanan messenger
(chatting). Emoticon adalah evolusi terbaru dalam bahasa SMS saat ini. Emoticn
terdiri dari gabungan beberapa karakter yang terdapat dalam handphone, PC dan
layanan lainnya. Lambang yang dapat dibentuk dari karakter-katakter tersebut
sangatlah banyak dan beragam yang berasal dari ide kreatif.
Emoticon sangatlah berpengaruh dalam penyampaian pesan yang menyimpan
makna rahasia. Emoticon membuat pesan yang kita kirim akan menyampaikan
koteks pesannya, apakah sedih, joke, senang atau serius. Walaupun emoticon
terlihat remeh namun akan sangat memperlancar komunikasi antar pengirim dan
penerima SMS.
42
Bahasa yang terkandung di dalam SMS pada saat ini terutama di kalangan remaja
telah memiliki suatu aturan yang berbeda dengan aturan penulisan yang
semestinya. Bahasa SMS yang aturannya berbeda dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) yang dijadikan sebagai aturan baku penulisan bahasa indonesia ini
tetap memiliki fungsinya sebagai alat komunikasi dalam hubungan sosial
penggunanya.
Ragam bahasa SMS dapat disejajarkan dengan bahasa daerah di Indonesia.
Bahasa SMS memiliki kesamaan karakter dengan bahasa daerah yaitu memiliki
aturan dan komunitas tertentu yang memahami dan menggunakan
ketatabahasaannya dalam berkomunikasi. Namun demikian, bahasa SMS adalah
bahasa baru yang akan terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Bahasa
SMS juga terbentuk bukan atas dasar tradisi turun temurun, tetapi atas dasar
dorongan dari masing-masing pengguna yang berbeda-beda.
4.2 Saran
Penggunaan bahasa SMS sebaiknya disesuaikan dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Bahasa Indonesia memiliki aturan yang terangkum dalam EYD
(Ejaan Yang DIsempurnakan) sehingga dalam penggunaannya tidak akan
ditemukan keambiguan dan segala hal yang dapat menyulitkan pembaca dalam
menerjemahkan informasi.
Pengguna bahasa SMS sebaiknya juga dapat mengerti dan memahami
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengguna yang hanya menguasai bahasa
SMS saja dapat mengakibatkan kesulitan beeradaptasi terhadap orang lain yang
baru ia kenal dan beraneka ragam karakter. Dengan memahami aturan EYD, maka
43
pengguna SMS dapat menyesuaikan bahasa yang pantas untuk pembaca sehingga
komunikasi berjalan efisien.
Bahasa SMS sebagai ragam bahasa hendaknya mendapat kontrol dari
pemerintah agar semua kalangan masyarakat dapat memahami hakikat bahasa
SMS dan menanamkan rasa tanggung jawab kepada mereka untuk tetap
mempelajari aturan bahasa Indonesia. Melalui penyuluhan yang dikemas dengan
baik, maka hal ini dapat berjalan dengan baik bahkan masyarakat sendiri yang akan
berpartisipasi membantu program pemerintah ini.
Bahasa SMS juga dapat diantisipasi dengan perkembangan teknologi. Melalui
perkembangan teknologi, maka SMS lagi tidak mengalami keterbatasan karakter
sehingga mengurangi keinginan orang untuk menyingkat. Melalui perkembangan
teknologi pula dapat menghemat biaya kerja sistem operator sehingga
mengakibatkan penurunan terhadap tarif SMS. Selain itu, perkembangan teknologi
dapat menyebabkan peralihan komunikasi SMS ke suatu perangkat alat komunikasi
yang lebih murah dan mengeluarkan pulsa dalam jumlah efisien. Sebagai contoh,
pada saat ini ada alat komunikasi yang lebih efisien yaitu video call, tetapi karena
mahalnya alat penunjang dan masih sempitnya luas area jaringan maka jenis
komunikasi ini tidak sepopuler SMS.
Intinya, Bahasa Indonesia yang merupakan identitas dari bangsa Indonesia
harus tetap dijaga dan dilestarikan sebab bahasa Indonesia merupakan aset dan
kepribadian bangsa.
44
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Sosiokomunikasi ITB. 2008. Metode Penulisan IPTEKS .Bandung:
Penerbit ITB.
http://en.wikipedia.org/wiki/Emoticon, tanggal akses 20 November 2008
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_common_emoticons, tanggal akses 20 November
2008
http://teknologi.vivanews.com/news/read/63-simbol_ekspresi_dari_ujung_jari,
tanggal akses 22 November 2008
http://messenger.msn.com/Resource/Emoticons.aspx, tanggal akses 22 November
2008
http://google.com/hakikat_bahasa, tanggal akses 10 Desember 2008
45
Lampiran 1
Quesioner Pemakaian Bahasa SMS
1. Dalam melakukan komunikasi via telepon seluler, manakah yang lebih Anda sukai?a. SMSb. Panggilan suarac. Video Call
Mengapa? Karena...........................................................................................................................................................
2. Menurut perkiraan anda, seberapa sering anda mengirim pesan SMS dalam sehari?a. 1-5 smsb. 6-15 smsc. 16-25 smsd. Lebih dari 25 sms
3. Kepada siapa anda lebih banyak mengirim SMS?a. Keluargab. Sahabatc. Pacard. Temane. ......
4. Seberapa sering anda menggunakan penyingkatan kata?a. Setiap mengetik smsb. Tergantung penerima SMSc. Jika pulsa sudah mencapai batas tertentu.d. Tidak pernah menyingkat
5. Seberapa sering anda menggunakan singkatan dalam bahasa Inggris?a. Tidak pernahb. Jarangc. Seringd. tergantung recipient
6. Apakah yang menjadi dorongan anda untuk menyingkatan kata? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7. Masalah apa yang anda alami saat membaca sms yang menggunakan singkatan kata?. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
46
Panggilan Suara, 3
Video Call, 5SMS, 14
Lampiran 2 – Data Kuesioner
Kuesioner ini telah kami sebarkan kepada 23 mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang
seluruhnya berusia remaja yakni berusia 16 – 19 tahun. Dari seluruh responden,
mengatakan bahwa mereka lebih memilih SMS dibandingkan alat komunikasi yang lain.
Sebagian besar dari mereka mengirimkan lebih dari 25 SMS dalam sehari yang umumnya
dikirimkan kepada temannya. Umumnya pengirim SMS menggunakan penyingkatan kata
tetapi ada pula yang melakukannya tergantung dari penerima pesan. Penyingkatan kata
dilakukan sebab menghemat pulsa dan lebih cepat dibandingkan dengan alat komunikasi
yang lain. Sebagian besar responden merasa bermasalah dengan penggunaan
penyingkatan kata. Namun demikian, dalam jumlah responden yang lebih sedikit, mereka
tidak merasa penyingkatan kata merupakan hal yang bermasalah. Berikut ini adalah hasil
survey yang telah dilakukan,
1. Dalam melakukan komunikasi via telepon seluler, manakah yang lebih Anda sukai ?
47
1 - 5 SMS. 18%
6 - 15 SMS. 18%
16 - 25 SMS. 18%
Lebih dari 25 SMS. 46%
0
2
4
6
8
10
12
Keluarga Sahabat Pacar Teman
Keluarga
Sahabat
Pacar
Teman
2. Menurut perkiraan Anda, seberapa sering anda mengirimkan pesan SMS dalam
sehari?
3. Kepada siapakah Anda lebih banyak mengirimkan SMS ?
4. Seberapa sering Anda menggunakan penyingkatan kata ?
48
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Setiap mengetik SMS
Tergantung penerima SMS
Jika pulsa telah mencapaibatas tertentu
Tidak pernah menyingkat
49
Tidak pernah0%
Jarang50%
Sering36%
Tergantung recipient
14%
lebih cepat33%
menghemat pulsa37%
simpel17%
dapat berkreasi13%
5. Seberapa sering Anda menggunakan singkatan dalam bahasa Inggris?
6. Apakah yang menjadi dorongan Anda untuk menyingkat kata ?
50
ambigu35%
tak ada masalah23%
tak mampu menerjemahkan
kata15%
terkesan miskin bagi yang
menyingkat8%
gaul19%
7. Masalah apa yang Anda alami saat membaca SMS yang menggunakan singkatan
kata?
51
Lampiran 3
:) happy:( sad;) winking:D big grin;;) batting eyelashes>:D< big hug:-/ confused:x love struck:"> blushing:P tongue:-* kiss=(( broken heart:-O surpriseX( angry:> smugB-) cool:-S worried#:-S whew!>:) devil:(( crying:)) laughing
EmoticonKey
CombinationDescription
:| straight face
/:) raised eyebrows
=)) rolling on the floor
O:-) angel:-B nerd=; talk to the hand:-c call me:)] on the phone~X( at wits' end:-h wave:-t time out
EmoticonKey
CombinationDescription
8-> day dreamingI-) sleepy8-| rolling eyesL-) loser:-& sick
:-$ don't tell anyone
[-( no talking:O) clown8-} silly<:-P party
Available Yahoo! Messenger Emoticons (3)
EmoticonKey
CombinationDescription
(:| yawn=P~ drooling:-? thinking#-o d'oh=D> applause:-SS nail biting@-) hypnotized:^o liar:-w waiting:-< sigh>:P phbbbbt<):) cowboy
X_X I don't want to see
:!! hurry up!\m/ rock on!:-q thumbs down:-bd thumbs up^#(^ it wasn't me
52
RIWAYAT HIDUP
53
Khemal Abidin, dilahirkan tanggal 1 November
1991 di Jakarta.Anak pertama dari dua
bersaudara ini, tinggal di Bekasi dan pernah
tinggal di Palembang. Tamat dari SD IBA
Palembang, ia melanjutkan pendidikan di SMPN
1 Bekasi lalu di SMAN 1 Bekasi. Ketika SMA, ia
pernah menjadi juara kedua Lomba Cepat Tepat
Pelajar Akselerasi se-Jawa Barat. Setelah
menamatkan SMA, ia melanjutkan studi di
Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan ITB.
Zandra Yuliarosa lahir di ibu kota Jakarta dari
pasangan H. Muhammad Drajat dan Hj. Zanibar.
Gadis yang lahir pada tanggal dua Juli tujuh belas
tahun silam ini pernah mengenyam pendidikan
dasar di SD Islam Al-Azhar 6 kemudian
melanjutkannya ke SMP Islam Al-Azhar 6. Setelah
tiga tahun merajut ilmu di SMP tersebut, gadis yang
mempunyai satu saudara ini melanjutkan tingkat
pendidikannya ke SMAN 1 Bekasi. Sekarang gadis
ini sedang menekuni kuliahnya di Institut Teknologi
Bandung.
54
Rachmat Galuh Septyadhi dilahiran di Bandung,
Jawa Barat, pada bulan September tahun 1989.
Setelah lulus dari SMPN 252 Jakarta pada tahun
2005, ia melanjutkan ke SMAN 61 Jakarta dan
berhasil memperoleh medali emas dalam
olimpiade astronomi beregu tingkat provinsi DKI
Jakarta yang dilaksanakan di SMAN 68 Jakarta.
Ia berhasil mendapatkan ijazah SMA pada tahun
2008. Kini, ia melanjutkan pendidikan di ITB
sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan angkatan 2008
melalui jalur masuk kemitraan ITB.
55