pemahaman awal menuju desain ekologis

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan dan manusia merupakan 2 aspek yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Indonesia merupakan negara kepulauan, maka memiliki ruang lingkup wilayah dengan aksesibilitas yang baik unuk bermacam kegiatan. Desain ekologis bukanlah suatu gagasan baru, dan demi kebutuhan desain ekologis diangkat menjadi suatu gebrakan level tertinggi oleh banyak budaya yang dihadapkan pada kondisi yang bervariasi (manusia dengan kondisi lingkungan tempat tinggal). Sebagai contoh, Yanomano yang hidup dengan pengetahuan beradab dari hutan hujan amazone secara sengaja mempropaganda ratusan spesies tanaman, dengan demikian mampu mempertinggi perbedaan biologis. Selain itu, budaya irigasi (subak) di Bali yang mampu menjaga kesuburan tanah dan air, secara bersamaan degan hal tersebut mampu memberi makan sejumlah besar orang. Aturan desain yang berbeda tersebut pada suatu daerah dengan masing-masing budaya memungkinkan mereka untuk dapat bertahan hidup. Bahkan selama era pertumbuhan yang paling kritis dari masa industrial, di sana sudah terdapat gerakan/dasar yang kuat dalam merencanakan suatu kota secara ekologis dengan bangunan yang sehat,

Upload: architecturetheory

Post on 29-Jun-2015

529 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan dan manusia merupakan 2 aspek yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Indonesia merupakan negara kepulauan, maka memiliki ruang lingkup wilayah dengan

aksesibilitas yang baik unuk bermacam kegiatan. Desain ekologis bukanlah suatu

gagasan baru, dan demi kebutuhan desain ekologis diangkat menjadi suatu gebrakan level

tertinggi oleh banyak budaya yang dihadapkan pada kondisi yang bervariasi (manusia

dengan kondisi lingkungan tempat tinggal). Sebagai contoh, Yanomano yang hidup

dengan pengetahuan beradab dari hutan hujan amazone secara sengaja mempropaganda

ratusan spesies tanaman, dengan demikian mampu mempertinggi perbedaan biologis.

Selain itu, budaya irigasi (subak) di Bali yang mampu menjaga kesuburan tanah dan air,

secara bersamaan degan hal tersebut mampu memberi makan sejumlah besar orang.

Aturan desain yang berbeda tersebut pada suatu daerah dengan masing-masing budaya

memungkinkan mereka untuk dapat bertahan hidup. Bahkan selama era pertumbuhan

yang paling kritis dari masa industrial, di sana sudah terdapat gerakan/dasar yang kuat

dalam merencanakan suatu kota secara ekologis dengan bangunan yang sehat, pertanian

organik, teknologi yang sesuai, energi yang dapat diperbarui dan pendekatan desain antar

disiplin ilmu. Banyak tokoh dunia yang ahli di bidang ekologi dan arsitektur merancang

rumah-rumah yang dapat memproses limbah mereka sendiri dan dapat mendaur ulangnya

sampai di akhir kehidupan mereka yang bermanfaat.

Pada tahun 1960, berbagai aliran keras dan oposisi estetika terhadap industrialisasi yang

terkekang bersatu menjadi suatu generasi modern pertama tentang desain ekologis.

Sementara itu perbedaan akan semua proyek/perencanaan, berbagi visi yang sama dalam

biologi dan ekologi yang merupakan kunci ilmu pengetahuan desain habitat. Rumah

adalah habitat yang paling akrab dengan kita dan merupakan suatu awal yang baik

memulai suatu generasi desain ekologis yang pertama. Tempat terpencil/tempat tinggal di

desa adalah suatu pusat sistem yang hebat dengan mampu menghasilkan suasana

Page 2: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

kehidupan seperti layaknya kehidupan sebuah keluarga dengan sandang pangannya

maupun alat-alatnya. Lebih dari beratus-ratus tahun rumah seperti ini menjadi unit

perumahan yang dihasilkan besar-besaran tanpa diketahui siapa penemunya dan rumah

tersebut sama sekali tak bergantung pda sumber luar untuk mempertahankan

penghuninya. Peninjauan ulang metabolisme perumahan menjadi misi dari generasi

pertama desain ekologis. Para perancang tertantang untuk bekerja dengan matahari,

mengubah ketergantungan rumah akan minyak untuk pemanasan, pendinginan, listrik,

dan makanan, menjadi penghasil energy panas, listrk dan makanan. Gagasan ini guna

memadukan produksi makanan dan limbah serta mendaur ulang air secara langsung ke

dalam desain perumahan. The Internal Urban House menggambarkan susunan toilet,

kolam berbudaya, kebun organic dan proses daur ulang yang lebih maju.

Tahun 1980an gerakan lingkungan muncul menjadi gerakan pertahanan yang berbasis

luas. Kemajuan teknik yang besar dibuat dalam energi angin dan matahari. Tahun 1990an

telah memperlihatkan gerakan ecocities internasional yang bekerja menciptakan kota-

kota yang efisien dan lebih sehat. Bangunan ekosistem sangat cepat menjadi suatu

alternative penting terhadap perlakuan system limbah air yang konvesional. Ekologi

Industrial dan analisa siklus hidup adalah alat kunci untuk mengurangi polusi.

Pendekatan-pendekatan baru terhadap restorasi ekologis dan dekontaminasi racun

menunjukan peluang adanya solusi cerah.

Generasi pertama ekologis didasari eksperimen skala kecil dengan kehidupan sederhana

suatu tempat. Sekarang kita berdiri pada generasi kedua desain ekologi yang bukan

merupakan suatu alternatif untuk desain teknologi dominan melainkan sebagai jejak

untuk keperluan mereka sendiri. Generasi kedua desain ekologis harus secara efektif

menjalin pandangan berbagai disiplin ilmu menciptakan desain kronologis yang terlihat

dalam budaya asli yang dapat dipertahankan daripada memperoleh kekusutan

perselisihan antar disiplin ilmu. Dalam kaitan membawa desain ekologi baru yang kaya

dengan perbedaan epistemologi dan budaya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dan prasyarat suatu desain ekologis ?

2. Bagaimanakah pengaruh desain ekologis terhadap manusia dan lingkungan?

Page 3: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui definisi dan syarat-syarat yang harus dicapai guna membentuk

desain ekologis.

2. Untuk mengetahui dampak/pengaruh desain ekologis terhadap kehidupan manusia dan

lingkungan sekitar.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah metode literature. Yaitu,

berasal dari media internet dan berbagai sumber yang ada.

Page 4: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

BAB II

ISI

II.1 Pengertian Desain Ekologis

Dalam perkembangan dunia saat ini, kita hanya memulai membuat sebuah transisi atau peralihan dari bentuk konvensional sebuah desain. Dimana situasi saat ini diperlukan adanya ide guna membawa pengaruh lingkungan yang sudah rusak untuk dibentuk menjadi suatu desain yang ekologis.

Sebagai contoh, saat ini terdapat suau treatment dari tumbuh-tumbuhan di tempat pembuangan yang menggunakan kontruksi rawa untuk menjernihkan air secara bersamaan, memperbaiki energi dan menyediakan habitat. Selain itu, terdpat pula suatu system pertanian dengan meniru konsep ekosistem alam dan menyatukannya dengan taman sekitar. Dari dunia industri ada sebuah perkembangan baru dimana aliran pembuangan dari sebuah proses yang didesain untuk dapat dijadikan input yang berguna ke depannya, guna meminimalisasi polusi. Contoh lain adalah sebuah penemuan baru dari cat, lem dan plitur yang tidak beracun. Dari contoh tersebut, saat ini dengan cepat orang-orang melipatgandakan penemuan yang ada dan memainkannya dalam sebuh aturan penting sesuai babak yang diikuti

Kita sebagai generasi kedua sudah pernah membuat suatu yang dramatic di beberapa area dengan menstubtitusi desain pintar (smart design) dalam penggunaan energi dan material yang luar biasa. Memperhitungkan kekuatan 50 tahun yang lalu akan mengisi sebuah rumah hanya penuh dengan pipa kosong dan kabel-kabel, namun saat ini bisa diadakan dalam telapak tangan kita dengan menghasilkan ide yang cemerlang.

Pabrik-pabrik baja yang biasanya selalu menimbulkan timbunan ampas bijih, dan cerobong asap yang menimbulkan polusi mendominasi taman perindustrian, namun kini telah tergantikan dengan fasilitas dan proses yang efisiensi berskala rendah. Banyak produk dan proses yang elah dikurangi dengan arus dari energi dan material yang menyarnkan untuk membuat dan mengadakan pengurangan yang dramatis.

Contoh ini menunjukkan kita mulai memikirkan perbedaan tentang desain, dibandingkan dengan solusi baru yang lebih cepat memudar. Dengan sengaja menggunakan ekologi sebagai dasar dari sebuah desain, dimana kita bias mengurangi secara luas pengaruh lingkungan dari segala yang kita buat dan bangun. Sementara kita telah menyelesaikan dengan baik dengan mengaplikasikan desain pintar untuk mempersempit maslah-masalah pembatasan. Oleh karena itu, kita dituntun untuk mampu memadukan teknologi secara ekologis, merencanakan metoda dan kebijakan-kebijakan terhadap skala dan ikatan professional.

Nutrisi, energi dan informasi sangat penting bagi kehidupan dari rentang skala terkecil seperti mikroorganisme hingga skala terbesar seperti biosfer. Namun masing-masing berkembang dengan budaya khususnya sendiri.

Seperti yng dikatakan Buckminster Fuller, “Nature did not call a department heads meeting when I threw a green apple into the pond, with the department heads heaving to make a decision about how to handle his biological encounter with chemistry’s water and the unauthorized use of the physics department’s waves.” Tak ada

Page 5: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

sejumlah aturan yang terinterfensi atau berdiri sendiri membawa sesuatu yng lebih sehat, samapi kita dapat memulai menggabungkan keputusan-keputusan desain ke dalam pola-pola yang beraturan,sama dan sebangun dengan alam. Dalam suatu segi, evolusi adalah proses desain alam yang terus menerus. Hal yang menakjubkan tentang proses ini. Adalah evolusi terjadi secara terus-menerus menjelajahi ke seluruh biosfer. Suatu organisme telah mengalami sekuragnya sejuta tahun perkembangan dengan penelitian yang intensif, dan tak satupun,dari desain kita yang cocok dengan standar itu. Evolusi telah membantu organisme individual akan kemampuan untuk memanfaatkan sinar matahari mendaur ulang nutrisi, mengatur siklus air, dan memelihara struktur serta keragaman. Evolusi telah bekerja untuk menciptakan serangkaian sarang dari tingkat-tingkat aturan, dari organisme ke planet, masing-masing mewujudkan integritas desainnya sendiri-sendiri. Di alam ada satu koreografi fungsi dan membentuk jembatan dalam skala. Ini diibaratkan sebuah tarian yang menyediakan konteks yang lebih luas bagi desain kita. Dalam usaha meminimalisasikan dampak lingkungan, kita berpatokan pada strategi-strategi desain alam. Strategi-strategi ini, membetuk sumber yang kaya akan inspirasi dan tuntutan desain. Mengingat pola-pola pertahanan hidup,kita diberi kunci-kunci desain yang perlu dikaji (krusial). Kita mempelajari bahwa tanaman merambat baik untuk menghilangkan polusi udara dengan kemungkinan memberi suatu komponen yang efektif dari sistem kehidupan untuk memurnikan udara dari bangunan-bangunan kantor. Kita menemukan bahwa daratan basah dapat memindahkan sejumlah besar nutrisi, senyawa penghacur racun, dan menetralisir pathogen. Oleh karena itu dapat memainkan peranan dalam suatu sistem pengendalian limbah air ekologis. Permasalahannya, seringkali kita menghargai modal alam seperti hutan, danau, ikan dan SDA lainnya hanya sebatas dengan tumpukan koin, padahal tanpa kita sadari SDA yang telah kita pakai tidak sebanding dengan harga koin tersebut. Sekarang ini kita hanya menghabiskan modal alam ini, menurunkan secara berbahaya ke level rendah, menurunkan kemampuan sisa ekosistem untuk berasimulasi dengan menaikkan jumlah limbah. Desain ekologi adalah jalan untuk memperkuat hubungan antara alam dan budaya. Selain itu desain ekologi juga merupakan suatu solusi dalam meminimalisasi dampak buruk yang ditimbulkan pada lingkungan yang diakibatkan oleh proses kehidupan. Desain ekologis mampu menjaga kesinambungan yang ada dalam suatu ekosistem baik itu makhluk hidup dan lingkungan sekitar, seperti menghargai keberagaman spesies, meminimalisasi eksploitasi sumber daya, menjaga kelangsungan nutrisi dn siklus air, menjaga kualitas habitat dan semua makhluk hidup beserta keberlangsungan ekosistem.

Desain ekologis mampu menjaga keberlangsungan tanpa adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap alam dalam pembuatan bangunan, kota, taman, dan system energi, air, makanan, industri dan pembuangan. Proses tersebut merupakan penyesuaian yang paling efektif dan perpaduan yang baik terhadap proses alam.

II.2 Prinsip-Prinsip Desain Ekologis

Mengurangi arus pemakaian energi dan material Memikirkan cara kreatif mengharmoniskan hubungan antara budaya dan alam.

Membiarkan alam bekerja secara alami

Page 6: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Menjaga aspek-aspek yang kritis seperti tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang, iklim, topografi, aliran air dan manusia.

Memadukan tujuan manusia dengan bentuk siklus dan aliran milik alam

II.3 Strategi ekologi desain

Konservasi Regenerasi

Pemeliharaan

Desain ekologis manawarkan tiga strategi penting atas permasalahan ini, yaitu konservasi, regenerasi, dan memelihara. Konservasi adalah melindungi sesuatu yang akan hancur. Sayang sekali secara implisit, mengasumsikan bahwa kerusakan harus ditangani dan satu-satunya cara adalah meminimilisasi kerusakan. Konservasi itu sendiri tidak mengarah pada keberlangsungan karena itu masih membawa dampak defisit SDA setiap tahun.

Bersama-sama konservasi, regenerasi dan pemeliharaan mengingatkan kita pada dua hal, yaitu dimensi pribadi dan teknis dari keberlanjutan (sustainability). Kita berusaha menciptakan usaha yang kreatif unuk menangani keperluan kita yang terbatas. Desain ekologis mingijinkan pengurangan yang besar dalam energi dan aliran material yang komunitas manusia kita dapat padukan ke dalam lingkungn ekologis, dengan penanganan yang sangat hati-hati. Skala dan komposisi limbah terhadap kemampuan ekosistem untuk berasimilasi, kita dapat memulai untuk menciptakan kembali hubungan simbiotik antara alam dan budaya. Dengan membiarkan alam mengerjakan pekerjaannya. Kita ijinkan ekosistem untuk tumbuh dengan subur bahkan ketika mereka menjernikan dan memanfaatkan kembali limbah tersebut, memperbaiki iklim, menyediakan makanan aau mengontrol banjir. Jelas bahwa dunia adalah tempat penyimpanan besar dari strategi-strategi biologis yang dapat mempunyai relefansi yang besar yang dapat kita kembangkan. Ilmu pengetahuan mengintegrsi cerita-cerita tentang alam ke dalam system yang didisain untuk kelangsungan hidup kita. Desain ekologi mulai mengintegrasi strategi ini dengan memperbaiki secara halus tentang kehidupan kimia, geometri, aliram-aliran dan pola masyarakat (komunitas). Dalam mencari solusi desain ekologis, kita mencari prose salami yang menampilkan pekerjaan, mempertahankan dengan cara yang sama. Kita dituntun ke dalam solusi yang berguna.Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar. Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya. Strategi perancangan bangunan secara pasif di

Page 7: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Indonesia bisa dijumpai terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai. Strategi perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai di Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan terbatas bagi penerangan di desa-desa terpencil Indonesia. Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris (British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner, arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu suhu udara musim panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida. Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Kelembaban udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen.

Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius.

Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (suhu udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.

Page 8: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini.

Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

TRI HARSO KARYONO Bekerja di Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Pengajar Arsitektur di Universitas Tarumanagara

Sumber : (tri harso karyono) Harian Kompas

II. 3 Bagaimana Membentuk Sebuah Desain Yang Ekologi

Berikut ini adalah beberapa fitur umum sebuah desain yang ekologi: 

Bahan bangunan

Material berkualitas baik, tahan lama, sehat bagi penghuni dan alam, dengan jumlah dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Produk local, idealnya, dari perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan dan berwawasan lingkungan. Material juga dipilih yang PVC-free, formaldehyde-free, solvent-free, oil-free, turpentine-free, polyurethane-free. 

Pembangunan

Pembangunan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan kesejahteraan karyawan dan ramah lingkungan. 

Tenaga listrik

Page 9: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Energi alternative, antara lain energi surya, turbin angina, dan energi biomassa (dari bahan-bahan organic atau sampah organic). Pemasangan kabel-kabel, perangkat listrik, dan pipa-pipa air dengan benar sejak awalnya sangatlah vital. 

Pencahayaan

Sinar matahari menjadi sumber cahaya alami di siang hari. Lampu yang dipakai adalah yang hemat energi: CFL, LED atau bertenaga surya. 

Peralatan elektronik

Pilihan produk yang hemat energi dan ramah lingkungan. 

Penyejuk

Penyejuk ruangan alami antara lain : batu-batu kali sebagai heat sinks, jendela-jendela besar di bagian utara rumah, langit-langit yang tinggi, tanaman dan pohon, atap yang ditanami rumput, ruang terbuka untuk aliran udara yang lancar. 

Air

Sistem air, aliran air yang rendah, air daur ulang atau air hujan untuk toilet dan kebun, lantai bagian luar rumah yang mudah meresap air untuk menjaga air tanah dan menghindari banjir. 

Perabot

Perabot bekas atau yang diperbaharui menjadi pilihan yang baik karena akan memenuhi tujuan wawasan. 

Lingkungan

Reduce, reuse, recycle. 

Sampah

Tempat sampah dibagi-bagi untuk sampah organic, kertas, plastic dan kaca. Sampah organik diubah menjadi kompos. 

Keamanan

Rumah dilengkapi dengan peralatan P3K, pintu darurat dan alat pemadam api. 

Desain

Page 10: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Ruangan-ruangan sesuai dengan kebutuhan (tak berlebihan). Visual dan atmosfirnya nyaman bagi para penghuninya. 

Green attitude

Yang terutama, para penghuninya menerapkan sikap-sikap yang menghargai dan melestarikan lingkungan, serta menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Memang sebuah eco-house memerlukan perencanaan yang seksama, tapi manfaatnya dikemudian hari bagi diri sendiri dan planet ini sangatlah sepadan dengan jerih payah yang diperlukan.

II.4 Contoh-Contoh Desain Ekologi

Menghadapi global warming, eco-house adalah pilihan rumah yang sempurna bagi kita dan planet bumi. Eco-house juga disebut eco-friendly house, green house, atau rumah ramah lingkungan. Dan memang, eco-house mulai menjadi tren dunia.Pada area yang terkena bencana alampun mulai dibangun dengan konsep eco-house, termasuk Indonesia. Pemerintah kita dan pihak-pihak swasta mulai menggalakan pembangunan eco-house. Yang dimaksud dengan eco-house adalah rumah yang sehat bagi penghuninya dan membantu melestarikan lingkungan. Kriterianya tergantung pada sejauh apa rumah itu ingin dibuat berwawasan lingkungan. Kriteria umumnya antara lain: efisiensi energi, sumber material yang dapat deipertanggungjawabkan dan gangguan minimum pada lansekap. Menurut U.S. Green Building Council (USGBC), sebuah green home “menggunakan energi serta sumber-sumber air dan alam yang lebih sedikit; menghasilkan sampah yang lebih sedikit; serta lebih sehat dan nyaman bagi penghuninya”. Untuk idealnya, eco-house memerlukan komunitas dan lingkungan yang juga ramah lingkungan. Seperti yang kita ketahui, pembangunan dan pengoperasian sehari-hari pada rumah biasa mengkonsumsi banyak sumber-sumber alam. Dengan eco-house, kita bisa mengurangi kontribusi kita terhadap kerusakan lingkungan, menjalani hidup yang lebih sehat sekaligus menghemat biaya rumah tangga. Tak hanya itu,kita juga memiliki kendali lebih besar untuk mengatur kelangsungan hidup kita di masa depan. 

Rumah Jerami Hemat Energi, Pemenang Word Habitat Award 2005By: Deborah McCandles08 Mei 2006 21:05 WIB(www.go-green.com)

Proyek yang telah membangun 600 rumah dan sekolah di lima propinsi timur-laut Cina ini menggunakan dinding yang mampu menahan panas yang terbuat dari jerami. Rumah-rumah ini hanya memerlukan sepertiga pemanasan dibandingkan rumah batu-bata biasa, dan berhasil memperbaiki kondisi tinggal dengan berkurangnya biaya pemanasan, emisi CO2 dan polusi udara.

Page 11: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Arsitek Kelly Lerner dari One World Design Architecture yang menerima hadiah ini di Jakarta telah bekerjasama dengan The Adventist Development and Relief Agency (ADRA) memperkenalkan teknologi konstruksi jerami ini di Cina dalam tujuh tahun terakhir. Rancangan enjineering proyek ini ditangani oleh Tipping Mar + Associates dari Berkeley, California.

Menggunakan Jerami untuk membangun rumah yang sehat dan kuat.

Dalam proyek ini tumpukan jerami dipakai sebagai bahan dinding eksterior bangunan. Tumpukan jerami in kemudian diplester dua sisi. hasilnya dinding setebal 45-60 cm yang kelihatannya mirip dengan dinding adobe atau batu. Dinding ini bisa struktural untuk menahan beban atap atau hanya sebagai dinding pengisi.

Konstruksi dinding jerami ini ternyata sesuai untuk iklim timur-laut Cina. Ujicoba pertama dilakukan tahun 1998 untuk membangun sebuah sekolah yang bangunan batu-bata aslinya hancur diguncang gempa ringan.

Rumah-rumah yang dibangun dengan program ini sejauh ini mampu bertahan terhadap gempa karena dinding jerami yang ringan dan lentur ini mampu menyerap goncangan gempa. Sebagian dinding bata masih dipertahankan dalam desain terutama untuk meyakinkan pemilik rumah akan kekuatan konstruksinya. Umumnya rumah yang dibangun dengan cara ini hanya memerlukan sepertiga dari jumlah bata yang digunakan untuk rumah biasa.Penghuni rumah biasanya memanaskan ruangan dengan membakar batubara. Akibat sampingannya, tingkat polusi tinggi dan diduga menjadi penyebab banyaknya penduduk yang mengidap kanker paru-paru dan sakit pernafasan. Dengan rumah jerami yang mampu menahan panas, jumlah batubara yang perlu dibakar berkurang 40-50%. Menurut para penghuni, penghangatan di rumah jerami ini lebih stabil dan merata, dan jumlah sakit pernafasan pun berkurang. Pelatihan membangun dengan jeramiSampai sekarang, proyek ini telah berhasil melatih 464 orang dan membangun 603 rumah di 59 desa di lima propinsi timur-laut Cina. Kantor Adventist Development Relief Agency (ADRA) and One World Design Architecture (OWD) menyediakan pelatihan untuk memastikan bahwa rumah-rumah yang dibangun memenuhi standar mutu. Pemilik rumah bekerjasama dengan perancang, didorong untuk memodifikasi desain standar dengan memindahkan pintu, jendela dan dinding interior sesuai dengan kebutuhannya. Agar teknologi ini diterima masyarakat, rumah-rumah yang dibangun haruslah disukai dan cocok dengan budaya penghuninya. Sebuah survey pasca-huni pada 150 keluarga menunjukkan bahwa 90% pemilik rumah puas dengan layout dan desain rumahnya.Pelatihan teknis juga telah memberdayakan desainer, kontraktor dan pengawas lokal

Page 12: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

dengan memberi mereka keahlian konstruksi yang baru. Anggota manajemen proyek setempat juga menjadi berpengalaman, dan pemilik rumah belajar memelihara rumahnya dan lebih sadar akan dampak kegiatannya pada alam sekitar.Pembiayaan ProgramUkuran rumah bervariasi tergantung kepada kebutuhan dan keinginan pemilik dan kebiasaan setempat. Keluarga yang lebih mampu umumnya memilih desain yang lebih mahal. Untuk rumah seluas 60 sampai 90 m2 biayanya berkisar antara US$2,000 sampai US$3,500. Sementara itu biaya keseluruhan proyek pada perioda 1999 – 2004 adalah $1.7 juta atau rata-rata $2,820 per rumah. ADRA (melalui sumbangan dari Yayasan Kadoorie dan lainnya) menyediakan pembiayaan untuk pelatihan, bantuan teknis dan subsidi tunai per rumah. Pemerintah setempat membayar rata-rata US$727 per rumah dalam bentuk uang, bahan bangunan atau tenaga kerja dari kontraktor dengan harga khusus.

Pemerintah setempat menawarkan pinjaman berbunga rendah agar pemilik rumah mampu membayar bagiannya. Dengan cara ini banyak keluarga miskin yang berkesempatan memiliki rumah sendiri untuk pertama kali sepanjang hidupnya sehingga meningkatkan kekayaan dan kesejahteraan rumah tangga.

Manfaat Jangka Panjang

Penggunaan jerami telah berhasil mengurangi dua pertiga jumlah batu-bata yang dipakai dalam membangun dinding eksterior, dengan demikian mengurangi polusi dan pemakaian tanah liat yang langka. Pemantauan menunjukkan bahwa pada hari yang dingin, di rumah jerami dibakar 5 kilogram lebih sedikit arang batu akar dibandingkan dengan di rumah batu-bata biasa. Rumah jerami adalah 68% lebih effisien dalam pengunaan energi dibandingkan dengan rumah batu-bata berukuran sama dan emisi CO2 per rumah berkurang sebanyak 0,6 sampai 1,2 ton per tahun. Dinding yang terbuat dari jerami menawarkan nilai insulasi yang tinggi sehinnga mengurangi biaya bahan bakar, emisi CO2 dan polusi udara. Jerami memiliki nilai CRSI 5,8 dibandingkan dengan 0,33 untuk dinding batu-bata. Ia juga memiliki kandungan energi yang lebih kecil.

Anggota masyarakat setempat terlibat dalam hal rancangan rumah, pengadaan bahan dan pendidikan desa. Penerimaan masyarakat setempat berperan sangat penting dalam keberhasilan proyek, dan penting sekali untuk didudukkan bahwa teknologi ini tidak dilihat sebagai milik kelompok pendapatan tertentu saja.

Alih Teknologi

Page 13: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

Proyek ini dimulai dengan 21 rumah pada tahun 1999 dan sekarang telah menyebar ke 59 desa dan meliputi 603 rumah karena permintaan masyarakat setempat. Proyek ini meliputi lima propinsi Barat-laut Cina yang memiliki surplus jerami. Terdapat juga bukti-bukti yang menunjukkan bahwa konstruksi jerami ini telah menyebar ke luar lingkungan proyek dengan dibangunnya lima rumah duplex seluas 504 m2 di Tangyuan, Helilongjiang dan sebuah sekolah di A Qi Banner, Mongolia-Dalam menggunakan jerami pada tahun 2004 dan 2005. Lebih banyak lagi rumah jerami yang sudah direncanakan di Tangyuan.

Professor Kuang dari Universitas Jianxi sedang melakukan penelitian tentang penggunaan teknologi jerami di Selatan dan Tengah Cina, dan akan membangun rumah contoh di kampus universitas. Peraturan bangunan setempat telah disesuaikan oleh beberapa pemerintah lokal untuk mewadahi konstruksi jerami ini. LSM-LSM lain telah mengadopsi teknologi jerami ini. Teknologi ini dipakai juga 'Model Desa Ekologis Huangbaiyu' di Benxi, Liaoning. Beberapa LSM termasuk World Vision, UNDP dan ADRA memiliki proyek serupa di Mongolia, Mexico, Irak, Belarus, Afrika Selatan, dan Argentina. Kelly Lerner juga terlibat di beberapa proyek tersebut.

Kelly Lerner saat ini bekerjasama dengan manajer proyek ADRA, Linda Zhu, dan 'Kantor Konstruksi Pedesaan, Departemen Konstruksi Propinsi Heilongjiang' untuk memulai sebuah rencana lima tahun untuk mengembangkan, menyebarkan, dan mempromosikan desain standar serta spesifikasi standar rumah jerami di semua wilayah di propinsi tersebut.

Page 14: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

BAB III

PENUTUP

Dalam kehidupan yang beragam terdapat suatu keterkaitan tersendiri yang saling berkesinambungan. Pertama, kehidupan yang masih alami berupa alam yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Kedua, lingkungan binaan yang merupakan hasil desain manusia berupa artefak, kota-kota, jalan-jalan, dan pertanian yang sudah dirancang untuk diri mereka sendiri selama beberapa millennium. Kondisi itu dapat menyebabkan ketidakberlanjutan karena kurangnya integrasi diantara dua kehidupan tersebut. Kekacauan desain yang kita buat di sekitar kita, kota-kota dan ekosistem, terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap filosofi dan kurangnya pandangan dan praktek desain yang didasari oleh pemahaman ekologi. Sayangnya mereka yang membentuk pembangunan lingkungan masih mencerminkan episthemologi abad ke-19.

Berpikir ekologis tentang desain adalah suatu cara untuk memperkuat suatu jalinan yang terkait antara alam dan budaya. Arsitektur mempunyai perhatian secara tradisional dengan problem struktur, bentuk, dan estetika, sedangkan tekhnologi mempunyai efisiensi dan keselamatan. Kita perlu dengan sadar mengolah suatu bentuk secara ekologis dari rancangan atau desain yang sesuai dengan segala aspek kehidupan. Kita hendaknya mengartikan desain ekologis sebagai desain dengan bentuk apapun yang mengecilkan dampak buruk lingkungannya dengan memadukan mereka terhadap proses-proses kehidupan. Integrasi ini menyatakan bahwa desain yang ekologis menghargai perbedaan spesies, mengurangi eksplorasi sumber daya, menghemat energi dan siklus air, dan memelihara kualitas habitat. Desain ekologis bukan suatu gaya, dia adalah bentuk pemanfaaan dan kemitraan dengan alam yang tidak terikat pada profesi desain tertentu. Jangkauannya cukup luas untuk merangkul pekerjaan arsitek guna memikirkan kembali pilihan-pilihan mereka akan bahan-bahan bangunan, tekhnologi, merumuskan kembali strategi pengawasan banjir (drainase), dan membatasi penggunaan senyawa beracun.

Desain ekologis menyediakan kerangka kerja yang tersusun untuk mendesain ulang halaman, bangunan, kota, sistem air, energi, makanan, pabrik, dan limbah. Desain ekologi adalah adaptasi efektif terhadap perpaduan dengan proses alam. Ini mendahului pertimbangan kesehatan, perhitungan yang hati-hati terhadap berbagai dampak bagi lingkungan. Ini menimbulkan pertanyaan baru dari masing-masing desain, “apakah desain ini mempertinggi dan memperbaiki kehidupan dunia? Atau justru menurunkan kualitas kehidupan manusia?”.

Page 15: Pemahaman Awal Menuju Desain Ekologis

III.2 Saran-saran

Berdasarkan konsep yang telah dijelaskan di atas, desain ekologis sebaiknya diterapkan pada setiap rancangan, demi terciptanya kehidupan berkelanjutan