pelayanan puskesmas batoh aceh

24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.SITUASI DERAJAT KESEHATAN 1. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir di Negara berkembang seperti Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena tingginya jumnlah ibu dan bayi yang meninggal. Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tinggi di Negara negara ASEAN lainnya. Pada tahun 2011 di Kecamatan Lueng Bata di temukan 3 kasus angka kematian ibu dan bayi sedangkan pada tahun 2010 Di Kecamatan Lueng Bata ditemukan 1 kasus kematian balita dan 1 kasus kematian ibu. Sedangkan pada tahun sebelumnya tahun 2009 di Kecamatan Lueng Bata tidak temukan kasus kematian Bayi dan Balita. Pada tahun 2009 di Kecamatan Lueng Bata tidak temukan kasus kematian Bayi dan Balita. Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per 11

Upload: mukhsin-za

Post on 24-Jul-2015

424 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hasil layanan puskesmas batoh aceh

TRANSCRIPT

Page 1: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A.SITUASI DERAJAT KESEHATAN

1. Angka Kematian Ibu Dan Bayi

Kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir di Negara berkembang seperti Indonesia masih

jauh dari keadaan yang diharapkan karena tingginya jumnlah ibu dan bayi yang meninggal.

Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tinggi di Negara negara ASEAN

lainnya.

Pada tahun 2011 di Kecamatan Lueng Bata di temukan 3 kasus angka kematian ibu dan

bayi sedangkan pada tahun 2010 Di Kecamatan Lueng Bata ditemukan 1 kasus kematian

balita dan 1 kasus kematian ibu. Sedangkan pada tahun sebelumnya tahun 2009 di

Kecamatan Lueng Bata tidak temukan kasus kematian Bayi dan Balita.

Pada tahun 2009 di Kecamatan Lueng Bata tidak temukan kasus kematian Bayi dan

Balita. Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup tinggi

yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu

melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran pada tahun 2004. Padahal

berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal (MDG),

kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran.

2. Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, 2 faktor sangat dominan

yang mempengaruhi kejadian diare yaitu penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua

11

Page 2: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

faktor ini akan berinteraksi bersama dengan prilaku manusia yaitu melalui makanan dan

minuman maka dapat menimbulkan kejadian diare.

Angka kesakitan diare di kecamatan Lueng Bata tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 3.2

di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kunjungan kasus Balita diare di Kecamatan

Lueng Bata yang paling banyak pada bulan Desember yaitu 119 Penderita Diare.

Dibandingkan tahun 2010 kunjungan pasien diare pada tahun 2011 terjadi Penurunan

kunjungan pasien penderita diare yang signifikan sedangkan pada tahun 2009 mencapai 974

12

Page 3: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

pasien, sedangkan tahun 2010 mencapai 1294 pasien dan pada tahun 2011 angka kunjungan

menurun menjadi 1096 pasien.

Penyebab diare itu macam-macam, bisa karena inveksi virus atau bakteri

misalnya dari air yang tercemar. Cuaca tidak berpengaruh secara langsung terhadap

diare. Pengaruh cuaca akan lebih memengaruhi kualitas air.

Data WHO mencatat, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahunnya.

Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) 2001, diare merupakan

salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita setelah infeksi saluran

pernapasan atas (ISPA). Sementara UNICEF memperkirakan, setiap tiga puluh detik,

ada satu anak yang meninggal dunia karena diare.

Masyarakat tetap waspada, terutama ketika diare pada balita. Hal ini karena

usia tersebut rentan sekali mengalami dehidrasi. Perkembangan sistem pencernaan

dan kekebalan tubuh balita yang belum optimal menyebabkan Balita mudah terserang

diare akibat bakteri atau virus.

Untuk kasus diare pada orang dewasa, selain karena bakteri, sering pula

disebabkan pola makan yang salah dan stres. "Dengan pola makan yang salah, bisa

menyebabkan diare. Karena asam lambung yang berlebihan bisa menyebabkan diare.

3. Malaria

Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabakan

kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita, ibu hamil, serta dapat

menurunkan produksifitas kerja.

Penyakit malaria dipengaruhi oleh kondisi geografis dimana daerahnya beresiko

perindukan nyamuk anopheles, oleh karena itu upaya peran serta masyarakat baik individu,

keluarga dan masyarakat sangat diharapkan dalam pencegahan dan penanggulangan malaria.

13

Page 4: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Pada tahun 2011 Di wilayah Kecamatan Lueng Bata berdasarkan hasil pemeriksaan

laboratorium tidak ada satupun pasien yang dinyatakan positif malaria dari 179 kali

pemeriksaan. Hal ini menunjukan terjadi penurunan yang sangat drastis dibandingkan dengan

tahun 2010, pada tahun 2010 pemeriksaan laboratorium pasien yang dinyatakan positif

malaria hanya 2 kasus dari 120 pemeriksaan dan apabila disbandingkan dengan kasus yang

terjadi pada tahun 2009 yang mencapai 10 kasus.

Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah Kesehatan

Masyarakat. Terutama di daerah Indonesia bagian timur. Angka kesakitan penyakit ini masih

cukup tinggi terutama dijumpai di daerah endemis. Dewasa ini upaya pemberantasan

penyakit malaria dilakukan melalui pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk

anopheles)- Ada beberapa carayang biasanya dilakukan dalam memberantas vektor yaitu

secara kimiawi dan hayati yang sering dilakukan.

Penyebab penyakit malaria di Indonesia adalah genus plasmodia family plasmodiidae

dan ordo coccidiidae, Sampai saat ini dikenal 4 (empat) macam parasit malaria yaitu:

1. Plasmodium Falcifarum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan

malaria berat.

2. Plasmodilun vivax penyebab malaria Tertiana.

3. Plasmodium Malariae penyebab malaria Quartana

14

Page 5: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

4. Plasmodium Ovate jenis ini jarang sekali di jumpai di Indonesia, karena umumnya

banyak kasusnya terjadi di Afrika dan Pasifik barat.

4. Kunjungan 20 Penyakit Terbesar

Jumlah 20 penyakit terbesar di Puskesmas Batoh dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah

ini. Kunjungan kasus penyakit yang tertinggi di Kecamatan Lueng Bata adalah Ispa yang

mencapai 6855 Kasus sedangkan yang terendah untuk kecamatan tersebut adalah Penyakit

mata lainnya sebanyak 54 kasus.

15

Page 6: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

5. Status Gizi Masyarakat

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya dapat

dilakukan secara menyeluruh meliputi upaya Promotif, Prefentif, Kuratif dan Rehabilitatif.

Masalah gizi di samping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan

masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan

prilaku kurang mendukung pola hidip sehat.

Gangguan gizi yang terjadi pada bayi dan balita mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan, baik pada masa balita maupun pada masa berikutnya sehingga perlu

mendapat perhatian dimana bilta adalah generasi penerus bangsa.

Generasi yang sehat dan kondisi gizinya baik akan memiliki otak yang cerdas dan

kepribadian yang baik, sehingga manusia produktif bagi masyarakat dan pemerintah.

Sebaliknya generasi yang tidak menguntungkan kelak akan merugikan, tidak produktif,

sumber daya yang lemah menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan hasil

pelacakan gizi kurang dan buruk pada Desember 2011 terdapat 9 balita gizi buruk dan 12

balita gizi kurang.

B. SITUASI UPAYA KESEHATAN.

Upaya kesehatan bertujuan untuk meningkatkan dan kerjangkauan pelayanan kesehatan

untuk seluruh masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat,

khusunya pada kelompok rentan yaiyu bayi, anak balita, ibu hamil, ibu besalin dan ibu

menyusui.

1. Jumlah Ibu Hamil, Bulin, Bayi dan Ibu Nifas.

Hasil dari jumlah sasaran jika dibandingkan dengan tahun 2009 pada tahun 2010 terjadi

peningkatan dan kemudian ditahun 2011 juga mengalami peningkatan . Hal ini disebabkan

karena meningkatnya kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke puskesmas,

pustu maupun posyandu serta meningkatnmya tingkat pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya kesehatan ibu dan anak selama kehamilan.

16

Page 7: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

2. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak

a. Cakupan K1 dan K4

Janu

ari

Febr

uari

Mar

et

April

Mei Juni Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOkt

ober

Nove

mbe

rDe

sem

ber

0

20

40

60

80

100

120

41 43 4537

58 58 64

44 48

5869

97

35 3240

3540

46 45 41 4350

75

99

K1 DAN K4 DI KECAMATAN LUENG BATA TAHUN 2011

K1K4

Grafik 4.1

17

Page 8: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan ibu hamil

(K1) atau disebut akses pelayanan ibu hamil sesuai standar minimal empat kali dengan

distribusi sekali pada triewulan pertama, sekali pada triwulan kedua, dan dua kali pada

triwulan ketiga (K4) untuk melihat kondisi ibu dan janin selama kehamilan. Cakupan K1 dan

K4 untuk Kecamatan Lueng Bata dapat dilihat pada grafik 4.1 di atas.

b. Cakupan Pertolongan Persalinan

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua

tenaga professional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, perwat bidan dan

dukun bayi ( terlatih dan tidak terlatih )

Pertolongan persalinan di wilayah kecamatan lueng bata oleh tenaga kesehatan dapat

dilihat pada grafik 4.2

Janu

ari

Febr

uari

Mar

et

April Mei

Juni Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOk

tobe

rNo

vem

ber

Dese

mbe

r

0

10

20

30

40

50

60

47

3641

3640

45

3633 34

50 51

45

PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT BULAN DI KECAMATAN LUENG BATA TAHUN 2011

Grafik 4.2

18

Page 9: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Pada tahun 2009 total pertolongan persalinan diwilayah kecamatan lueng bata 356

persalinan dan pada tahun 2010 menjadi 452 persalinan oleh tenaga kesehatan dan di tahun

2011 terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan jumlah persalinan mencapai Angka

492 persalinan Cakupan pertolongan persalinan tertinggi oleh tenaga kesehatan diwilayah

Kecamatan Lueng Bata tertinggi pada Bulan November sebesar 51 persalinan.

c. Ibu Hamil Resiko Tinggi

Deteksi dini ibu hamil beresiko untuk menurunkan angka kematian ibu, kegiatan deteksi

dini ibu hamil beresiko/komplikasi kebidanan dilakukan di fasilitas pelayanan KIA maupun

masyarakat. Pada tahun 2011 data cakupan Bumil Resti di Kecamatan Lueng Bata berjumlah

76 Kasus, angka ini jauh lebih tinggi dari tahun 2010 . Cakupan Ibu Hamil resiko tinggi di

Kecamatan Lueng Bata pada tahun 2010 sebanya 12 kasus. Angka ini jauh lebih rendah jika

dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 11 Kasus.

Janu

ari

Febr

uari

Mar

et

April

Mei

Juni Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOk

tobe

rNo

vem

ber

Dese

mbe

r

0

2

4

6

8

10

12

14

9

34

9

4

9

43

67

13

5

DATA CAKUPAN BUMIL RESTI KECAMATAN LUENG BATA TAHUN 2011

Grafik 4.3

19

Page 10: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

3. Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap

suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi tidak akan menderita penyakit tersebut.

Tujuan imunisasi adalah:

Untuk menurunkan angka kesakitan

Untuk menurunkan angka kecacatan

Untuk menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi.

a. Cakupan Imunisasi Bayi

Untuk wilayah Kecamatan Lueng Bata cakupan imunisasi bayi dapat dilihat pada tabel

4.6 berikut ini :

Cakupan imunisasi bayi di Kecamatan Lueng Bata tahun 2011 yang terdiri dari HB-O

76,44%, BGG 103%, DPT1HB1 76,44%, DPT2HB2 112%, DPT3HB3 114%,dan Campak

117%.

b. Cakupan Imunisasi Ibu Hamil (TT1 dan TT2)

20

Page 11: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Tujuan dari imunisasi ibu hamil untuk memberikan kekebalan pada ibu dan bayi.

Cakupan imunisasi TT 1 di wilayah Puskesmas Batoh pada tahun 2010 mencapai angka 546

(102,44%) sedangkan TT2 mencapai angka 413 (77,49%). Sedangkan pada tahun 2011 dapat

dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

4. Pelayanan Gizi

Masalah gizi utama dihadapi masyarakat Kecamatan Lueng Bata belum sepenuhnya

teratasi karena rendahnya daya beli akibat inflasi yang tinggi dan rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang gizi, sehingga distribusi konsumsi makanan kurang menguntungkan

balita.

a. Cakupan Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)

Vitamin A salah satu gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan di dalam hati,

tidak dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh, berfungsi untuk penglihatan,

pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Pemberian kapsul Vitamin A dilakukan dua kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan

Agustus. Cakupan pemberian Vitamin A di wilayah Kecamatan Lueng Bata dapat dilihat

pada tabel 4.8 berikut ini:

21

Page 12: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada bulan Februari tahun 2011 bayi (06 – 11 bln)

mendapat Vitamin A adalah 84,02 % dan balita (01 – 05 tahun) yang mendapat kapsul

vitamin A merah 90,16%. Pada bulan Agustus bayi (06 – 11 bln) mendapat Vitamin A adalah

84,43 % sedangkan balita yang mendapatkan Vitamin A sebanyak 89,64 %. Dengan

demikian persentase yang dicapai telah memenuhi target yang diharapkan.

b. Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan 90 Tablet Fe

Pemberian Tablet Fe dilaksanakan di Posyandu tiap bulan. Sasaran pemberian tablet Fe

adalah ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Cakupan pemberian Tablet Fe di

wilayah Kecamatan Lueng Bata Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:

22

Page 13: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

c. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif.

Air Susu Ibu adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui merupakan

suatu proses alamiah namun ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui

lebih dini dari semestinya.

Februari Augustus0

20

40

60

80

100

120 114

98

9 10915

Cakupan ASI Eksklusif

E0 (0-29 HARI) E1(30-59 HARI) E2(60-89) E3(90-119)E4(120-149) ASI EKSKLUSIF) Series7

Grafik 4.4

ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI saja tampa makanan dan minuman lain. ASI

Eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan bersama kehidupan bayi. Bayi yang mendapat ASI

Esklusif di Kecamatan Lueng Bata dapat dilihat pada grafik 4.4.

Capaian pemberian ASI Eksklusif pada bulan Desember dan terendah pada bulan

Januari. Terjadinya peningkatan capaian pemberian ASI Ekslusif setiap bulannya

dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif.

Pengaruh kebiasaan yang kurang baik pemberian makanan atau minuman yang

23

Page 14: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

membahayakan kesehatan bayi dan menyebabkan berkurangya kesempatan untuk

merangsang produk ASI sedini mungkin melalui isapan bayi pada puting payudara.

5. Pemberdayaan Masyarakat

Upaya pembangunan kesehatan tidak berhasil tampa adanya peran serta masyarakat,

masyarakat diharapkan proaktif untuk memberdayakan dirinya dalam upaya kesehatan

dengan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku.

Dengan demikian masyarakat dapat mengenali maslahnya sendiri, dapat menerapkan

cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan.

Upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari adanya posyandu yang berkembang di

masyarakat.

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

oleh, dari dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat guna pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita. Di posyandu

masyarakat bisa mendapatkan 5 pelayanan kesehatan utama, yaitu:

Kesehatan Ibu dan Anak

Keluarga Berencana

Imunisasi

Gizi

Pencegahan dan Penanggulangan diare

Seluruh kalangan masyarakat dapat memperoleh layanan dari posyandu yang juga

merupakan sasaran Posyandu terutama:

Bayi dan Anak Balita

Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas dan Ibu menyusui

Pasangan Usia Subur

Pengasuh Anak.

24

Page 15: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Jumlah posyandu di Kecamatan Lueng Bata sebanyak 10 posyandu dari sembilan desa di

wilayah Kecamatan Lueng Bata yaitu :Lu

eng B

ata

Cot M

esjid

Pant

eriek

Blan

g Cut

Lam

seup

eung

Bato

h

Suka

dam

ai

Lam

dom

Lam

palo

h

0

1

2

3

PERKEMBANGAN JUMLAH POSYANDU DI WILAYAH KECAMATAN LUENG BATA TAHUN 2011

POSYANDU

JUM

LAH

Grafik 4.5

Posyandu terbanyak terdapat di Desa Cot Mesjid yang berjumlah 2 posyandu, sedangkan

desa lainnya masing masing satu posyandu. Penambahan jumlah posyandu bisa saja

dilakukan di waktu mendatang sehubungan dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang

ingin mendapatkan pelayanan posyandu.

25

Page 16: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Pratama50%

Madya40%

Purnama10%

Grafik 4.6

Persentase posyandu menurut strata di wilayah kecamatan lueng bata tahun 2010,

posyandu pratama 50%, posyandu madya 40% dan posyandu purnama 10% sedangkan

posyandu mandiri 0%. Diharapkan persentase posyandu purnama/mandiri sesuai standar

pelayanan minimal (SPM) 40%

Jumlah posyandu di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2010 sebanyak 10 Posyandu dengan

jumlah kader aktif 49 Orang. Rasio kader terhadap posyandu minimal 5 kader untuk 1

posyandu dan untuk posyandu strata mandiri diharapkan 10 kader.

6. Keluarga Berencana

Keberhasilan program KB dapat di ketuhui dari beberapa indikator meliputi

Pencapaian target peserta KB baru

KB Aktif motede kontrasepsi jangka panjang

Non motede kontrasepsi jangka panjang

Cakupan peserta KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan di kecamatan Lueng Bata

dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini :

26

Page 17: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

Cakupan peserta KB baru mencapai 555 orang, dengan penggunaan alat kontasepsi

terbanyak adalah Suntik berjumlah 184, Pil 137 dan yang menggunakan implant hanya

berjumlah 7 (tujuh) orang.

7. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Pemanfaatan fasilitas kesehatan di puskesmas dapat dilihat dari beberapa indikator antara

lain pada kunjungan puskesmas dan upaya pelayanan kesehatan gigi dasar puskesmas.

1. Kunjungan Puskesmas

Jumlah kunjungan (rawat jalan) Puskesmas Batoh tahun 2009 Jumlah kunjungan

mencapai 5120 Pasien, sedangkan pada tahun 2010 jumlah kunjungan meningkat dengan

jumlah kunjungan 37520 dan jumlah kunjungan pada tahun 2011 mencapai 26885, hal ini

mengindikasikan derajat kesehatan masyarakat meningkat, membuktikan di wilayah

Kecamatan Lueng Bata jumlah kunjungan pasien pada Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh

terjadi penurunan di tahun 2012.

27

Page 18: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

TABEL 4.11 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN PADA PUSKESMAS BATOH TAHUN 2011NO BULAN UMUM ASKES JAMKESMAS JKA JUMLAH

1 Januari - 793 761 2217 37712 Februari - 666 879 2009 35543 Maret - 518 894 2317 37294 April - 597 868 2287 37525 Mei - 627 770 2228 36256 Juni - 519 679 2078 32767 Juli - 543 729 1783 30558 Agustus - 413 647 1387 24479 September - 482 655 1851 2988

10 Oktober - 540 742 2118 340011 November - 511 742 1963 321612 Desember - 703 747 2270 3720

Jumlah - 6912 9518 10455 26885

2. Upaya Pelayanan Gigi Dasar

Pelayanan ini digunakan untuk memantau tingkat kesadaran masyarakat berobat sedini

mungkin dalam upaya mendapatkan perawatan gigi dan untuk memantau kemungkinan

masih kurangnya sarana peralatan gigi di puskesmas.

Dari tabel di atas terlihat bahwa kunjungan pasien ke poli gigi yang tertinggi pada tahun

2011 adalah pasien JKA wilayah Kecamatan Lueng Bata berjumlah 1995 pasien dan yang

terendah adalah pasien Jamkesmas yang berasal dari Kecamatan Lueng Bata berjumlah hanya

28

Page 19: Pelayanan Puskesmas Batoh Aceh

462 pasien. Sedangkan dari luar wilayah kunjungan pasien. Secara keseluruhan jumlah

kunjungan pasien ke Poli Gigi mencapai 796 pasien.

29