pelatihan_manajemen_proyek_prosman gel i-ii 2016

32
PELATIHAN MANAJEMEN PROYEK LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI USU

Upload: andhika-patrio-purba-dasuha

Post on 10-Jul-2016

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

download dan pelajari

TRANSCRIPT

Page 1: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

PELATIHAN MANAJEMEN PROYEK

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTURDEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

USU

Page 2: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Tujuan

1. Mengetahui pembuatan network diagram dari awal hingga akhir

2. Mengetahui penyelesaian dengan metode Activity On Arrow

3. Mengetahui penyelesaian dengan metode Activity On Node

4. Mengetahui penyelesaian dengan metode Activity On Node dengan software WinQSB

Page 3: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

DEFINISI

Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu

APA ITU MANAJEMEN PROYEK?

Page 4: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Metode• Metode yang dilakukan dalam

mengerjakan manajemen proyek terbagi 2, yaitu:

1. Metode Activity On Arrow (AOA)2. Metode Activity On Node (AON)

4

Page 5: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Activity On Arrow

• Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan kegiatan di atas anak panah (Arrow), sedangkan peristiwa diletakan dalam lingkaran (node).

Page 6: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Simbol-Simbol Yang Digunakan dengan Metode Activity On Arrow

• Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan (activity).

• Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai dari permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan jurusan dari kiri ke kanan.

• Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa. Ujung atau pertemuan dari satu atau lebih kegiatan-kegiatan.

• Panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu (dummy). Dummy tidak mempunyai duration (jangka waktu) karena tidak memakai atau menghabiskan sejumlah resources (manpower, equipment dan material).

• Dummy dapat juga diartikan sebagai pemberitahu berpindahnya suatu kejadian (event) ke (berimpit dengan) kejadian (event) lain.

6

Page 7: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Simbol-simbol digunakan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:– Di antara dua kejadian (event) yang sama,

hanya boleh digambarkan satu anak panah– Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf

atau dengan nomor kejadian (event)– Aktivitas (activity) harus mengalir dari kejadian

bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi– Diagram hanya memiliki sebuah kejadian awal

(initial event) dan sebuah kejadian akhir (terminal event)

7

Page 8: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Contoh

F C A D B G H Initial Terminal Event E J Event K L

1

2 5

3 6 9

4 7 8

8

Page 9: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

C D F E

Kegiatan: C = (1,4) D = (2,4) E = (3,4)

F = (4,5)

1

2

3

4 5

G I

H J

Kegiatan G = (2,4) H = (3,4) I = (4,5)

J = (4,6)

2

3

4

5

6

A B

1 2 3

K M L N

1 4 6

2 3 5

9

Page 10: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Penentuan Waktu• Notasi dan Asumsi Yang Digunakan:ET = Earliest Event Time, yaitu saat tercepat terjadinya eventLT = Latest Event Time, yaitu saat paling lambat terjadinya eventES = Earliest Activity Start Time, yaitu saat tercepat dimulainya aktivitasEF = Earliest Activity Finish Time, yaitu saat tercepat diselesaikannya

aktivitasLS = Latest Activity Start Time, yaitu saat paling lambat dimulainya

aktivitasLF = Latest Activity Finish Time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya

aktivitast = Activity Duration Time, yaitu waktu yang diperlukan untuk suatu aktivitas (biasanya dinyatakan dalam hari)TS = Total Slack/Total FloatFS = Free Slack/Free Float

10

Page 11: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

• cara perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua, yaitu – cara perhitungan maju (forward computation): Pada

perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event menuju ke terminal event. Maksudnya adalah menghitung saat yang paling cepat terjadinya events dan saat paling cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (ET, ES, dan EF).

– perhitungan mundur (backward computation): perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya events dan saat paling lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas (LT, LS, dan LF).

11

Page 12: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Membuat diagram jaringan kerja dalam proyek

NAMA KEGIATAN

KEGIATAN PENDAHULUAN

WAKTU

A - 2

B - 13

C - 6

D B 10

E A 9

F E 4

G C 7

H G 2

Page 13: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

1 00

4 614

3 1313

2 210

7 2323

5 1119

A

2

B

13D

10

F4

E9

G

7

H2

C6

MEMBUAT NETWORK DIAGRAM

6 1321

Page 14: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Menghitung CPM (Critical Path Method)

Metode ini merupakan metode untuk menentukan lintasan kritis dalam suatu proyek.Dalam soal diatas CPM yang didapat yaituLintasan kritis : 1-3-7Kegiatan Kritis : B-DUmur Proyek : 23 hari

Page 15: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

METODE AON

• Aturan dalam penggunakan metode AON- Kegiatan digambarkan dengan kotak- Panah digambarkan sebagai tanda

ketergantungan- Pada kotak dicantumkan atribut seperti kurun

waktu (D), identitas kegiatan (nomor dan nama), mulai dan selesainya kegiatan (ES, LS, EF, LF, dan lain-lain.

Page 16: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Jenis-jenis constrain• Konstrain selesai ke mulai – FS

konstrain ini menjelaskan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu. Dinotasikan:

FS (i-j) = adimana, kegiatan (j) mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai.

• Konstrain mulai ke mulai – SSkonstrain ini menjelaskan hubungan antara mulainya suat ukegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. Dinotasikan :

SS (i-j) = bkegiatan (j) dimulai setelah b hari kegiatan terdahulu (i) mulai

Page 17: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Jenis-jenis constrain• Konstrain selesai ke selesai – FF

menjelaskan hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu. Notasinya :

FF (i-j) = cdimana, kegiatan (j) selesai setelah c hari kegiatan terdahulu (i)

• Konstrain mulai ke selesai –SFmenjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. Notasi :

SF (i-j) = dmengandung arti suatu kegiatan (j) selesai setelah d hari kegiatan (i) terdahulu mulai.

Page 18: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Identifikasi jalur kritis

Dikarenakan banyaknya parameter, perhitungan untuk mengidentifikasi kegiatan jalur kritis akan lebih rumit karena semakin banyaknya faktor yangperku diperhatikan. Untuk menganalisa metode AON dapat dilihat melalui gambar berikut :

Page 19: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Identifikasi jalur kritis

• Hitung majuProses ini digunakan untuk menghasilkan :a. ES, EF dan kurun waktu penyelesaian proyek.b. Diambil angka ES terbesar bila lebih satu

kegiatan bergabungc. Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor)

dan (j) kegiatan yang sedang ditinjau.d. Waktu mulai paling awal dianggap nol.

Page 20: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Cara menghitung Htung Maju• Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau

ES (i) adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES (i) atau EF(i) ditambah konstrain yang bersangkutan.karena terdapat empat konstrain, maka bila ditulis dengan notasi hitung menjadi :

ES(j)L = Pilih angka terbesar dari (maksimum)

ES(i) + SS(i-j)Atau

ES(i) + SF (i-j)-D(j)Atau

EF (i) + FS(i-j)Atau

EF(i) + FF(i-j) – D(j)

Page 21: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Cara menghitung Htung Maju

• Angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedang ditinjau EF(j), adalah sama dengan angka waktu mulai paling awal kegiatan tersebut ES(j), ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D(j), atau ditulis,

EF(j) = ES(j) + D(j)

Page 22: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Cara menghitung Htung Mundur

• Hitung mundura. Menentukan LS, LF, dan kurun waktu float.b. Bila lebih dari satu kegiatan yang bergabung

diambil angka LS terkecilc. Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau

sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya.

Page 23: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Cara menghitung Hitung Mundur

1. Hitung LF(i), waktu selesai paling akhir kegiatan yang sedang diamati, yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF plus konstrain tersebut.

2. Waktu mulai paling akhir kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir. Dengan rumusan:

LS(i) = LF(i) – D(i)

LF(i) = Pilih angka terkecil dari (minimum)

ES(i) + SS(i-j)Atau

ES(i) + SF (i-j)-D(j)Atau

EF (i) + FS(i-j)Atau

EF(i) + FF(i-j) – D(j)

Page 24: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

ContohID Duratiom Finish to

start predecessor

Finish to start lag

Additional

A 5 None 0 None 0

B 10 A 0 None 0

C 15 A 0 SF (C to D) 20

D 5 B 5 FF (D to E) 25

E 20 B 0 FF (E to F) 25

F 15 D 0 None 0

G 10 C 10 FF (G to F) 0

H 20 F 0 0 10

Page 25: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016
Page 26: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Penyelesaian

Page 27: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016
Page 28: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016
Page 29: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016
Page 30: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Activity On Node dengan software WinQSB

Kegiatan awal Kegiatan sesudah Waktu

A F 6

B C 5

C E 4

D H 4

E G 6

F G 3

G I 3

H I 4

I - 3

Page 31: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

Mengitung dengan metode PERT (Project Evaluation dan Review Technique)

PERT merupakan metode untuk mendapatkan waktu yang diharapkan (te) dengan menggunakan waktu pesimis (b), waktu paling mungkin (m), dan waktu optimis (a).te = a +4m + b Z= tx-te

6 sdv = b – a 2 v = varians ; Sd = standar deviasi 6 Z = probabilitas

Page 32: PELATIHAN_MANAJEMEN_PROYEK_PROSMAN GEL I-II 2016

SELESAI