pelatihan pemasangan infus-jakarta januari 2015

Upload: tianti-puadi

Post on 04-Feb-2018

559 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    1/145

    PT. TERUMO INDONESIAACADEMY TRAINING DEPARTMENT

    JANUARI 2015

    PEMASANGAN INFUS DENGANBAIK DAN BENAR

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    2/145

    1. Komposisi Cairan Tubuh & Distribusi Cairan

    2. Pergerakan Cairan dalam tubuh

    3. Keseimbangan Cairan Tubuh4. Pembuluh Darah

    5. Prinsip Terapi Cairan Tubuh

    6. Jenis Cairan Intra Vena

    TERUMO Academy Training Department 2

    DASAR KESEIMBANGAN CAIRAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    3/145

    TERUMO Academy Training Department 3

    KOMPOSISI CAIRAN TUBUHBerdasarkan Usia

    Sumber: Medical Surgical Nursing: Assesment And Management

    of Clinical

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    4/145

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    5/145

    PERBEDAAN MENDASAR CAIRAN

    EKSTRASELULAR & INTRASELULAR

    EKSTRASELULER INTRASELULER

    Terumo Academy Training Department 5

    KATION ANIONANION KATION

    Na+ 142

    K+ 4,2

    Mg++ 0,8

    Na+ 14

    K+ 140

    Mg++ 20

    Cl- 108

    HCO3- 24

    Cl- 4

    HCO3- 10

    Phosphat

    NUTRIENTS

    O2, glucose, asam lemak, asam amino

    NUTRIENTSProtein dengan konsentrasi tinggi

    AIR

    CO2, Ureum, Asam urat, air dan lain lain

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    6/145

    MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

    Terumo Academy Training Department 6

    Area konsentrasi tinggi Area konsentrasi rendah

    Membran semi permiabel Zat terlarut

    Area konsentrasi rendah Area konsentrasi

    tinggi

    OSMOSISDIFUSI

    Pergerakan cairan melalui membran

    dari area dengan dengan konsentrasi

    zat terlarut rendah ke area dengan

    konsentrasi zat terlarut tinggi

    Pergerakan molekul melalui membran dari

    area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan

    konsentrasi rendah, dan akan berhenti ketika

    sudah terjadi keseimbangan konsentrasi pada

    kedua area.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    7/145

    MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

    Terumo Academy Training Department 7

    TRANSPORT AKTIF

    Pergerakan molekul melawan gradient konsentrasi

    Diperlukan energi eksternal (ATP).

    Natrium berpindah keluar sel dan Kalium berpindah kedalam sel untuk

    mempertahankan perbedaan konsentrasi antara intra dan ekstrasel.Transport aktif ini disebut juga pompa Natrium-Kalium.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    8/145

    TEKANAN HIDROSTATIK

    Tekanan yang dihasilkan oleh

    cairan pada dinding pembuluh

    darah.

    Merupakan gaya utama yangmendorong air keluar dari sistem

    vaskular pada tingkat kapiler

    TEKANAN ONKOTIK

    Gaya tarik sifat agar air tetap

    berada dalam di intravaskuler.

    Tekanan onkotik adalah tekanan

    osmotic yang dihasilkan olehprotein (albumin

    TERUMO Academy Training Department 8

    MEKANISME PERGERAKAN CAIRAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    9/145

    TERUMO Academy Training Department 9

    KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

    Total intake cairan

    harian 2600 ml

    Minum 1500ml

    Makan padat 800ml

    Air oksidasi 300ml

    Ginjal 1500 ml

    Total Output cairan

    harian 2600 ml

    Pencernaan 100 ml

    Paru 400 ml

    Kulit 600 ml

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    10/145

    TERUMO Academy Training Department 10

    Mekanisme mempertahankan Keseimbangan Cairan

    Sistem Renin- Angiotensin- Aldosterone

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    11/145

    TERUMO Academy Training Department 11

    Mekanisme mempertahankan Keseimbangan Cairan

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    12/145

    Mekanisme mempertahankan Keseimbangan Cairan

    TERUMO Academy Training Department 12

    Hormon Antidiuretik

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    13/145

    Pembuluh Darah

    TERUMO Academy Training Department13

    STRUKTUR Arteri dan Vena

    Terdiri dari:

    Tunika Intima

    Lapisan terdalam

    Terdiri dari lapisan tunggal squamous, sel endotel.

    Lapisan sel endotelial ini membentuk permukaan dalam yang mulus pada lumen yang sehat.Sambungan dari tunika intima akan membentuk katup vena.

    Tunika Media

    Lapisan tengah

    Terdiri dari lapisan-lapisan otot halus dibawah kontrol sistem saraf simpatetik

    Mengatur aliran darah dalam pembuluh darah.

    Tunika Adventitia/ Eksterna

    Merupakan lapisan terluar dari pembuluh darah.

    Tersusun dari elastin dan jaringan kolagen penghubung.

    Fungsi utamanya untuk mendukung dan melindungi pembuluh darah.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    14/145

    TERUMO Academy Training Department 14

    Arteri Vena

    Terletak lebih dalam

    Dinding Tebal

    Teraba Denyutan

    Darah Warna MerahSegar

    Tidak memiliki katup

    Terletak lebih

    superficial

    Dinding Tipis

    Tidak Teraba Berdenyut Darah berwarna merah

    gelap

    Memiliki Katup

    PERBEDAAN ARTERI DAN VENA

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    15/145

    Fungsi Pembuluh Darah

    TERUMO Academy Training Department 15

    ArteriPengangkut

    Penyalur

    Vena

    Penampung

    Dapat berkontraksi/meluas untuk

    menampung darah ekstra

    Kapiler

    Pertukaran cairan, zat, makanan,

    elektrolit, hormon dan bahan lainnya

    antara darah dan cairan interstitial.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    16/145

    Terumo Academy Training Department 16

    5. MENENTUKAN LOKASI PEMASANGAN INFUS

    Tempat Penusukan dan

    anatomi pembuluh darah

    Vena Basilika

    Vena Basilika

    V. Mediana Basilika

    V. Mediana Sefalika

    Vena Sefalika

    Vena Basilika

    Vena Sefalika

    Vena Dorsal Metakarpal

    Vena Dorsalis Pedis

    V. Great Saphenous

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    17/145

    TERUMO Academy Training Department 17

    LOKASI PEMASANGAN INFUS

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    18/145

    TERUMO Academy Training Department 18

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    19/145

    Rute Pemberian Terapi Cairan

    TERUMO Academy Training Department 19

    Intra Osius Melalui sumsum tulang .

    Intra Peritoneal

    Melalui rongga abdomen

    Intrathecal

    Metode pemberian obat-obatan dalam jumlah

    yang sangat kecil kedalam ruang dibawah

    membran arakhnoid otak atau saraf tulangbelakang.

    Intra Arterial

    Metode menempatkan kateter dalam arteri.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    20/145

    TERAPI INTRAVENA

    TERUMO Academy Training Department 20

    Intra Vena

    Terapi Intravena merupakan pemberian

    substansi cairan kedalam tubuh melalui vena.Tujuan IV terapi adalah:

    Diagnostik.

    Terapeutik.

    Mempertahankan nutrisi dan elektrolit yang

    adekuat dan mengembalikan keseimbangan

    asam basa.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    21/145

    THERAPY CAIRAN

    Terumo Academy Training Department 21

    RESUSITASI RUMATAN

    KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

    Mengganti kehilangan

    cairan akut/ cairan

    patologis (perdarahan,kehilangan cairan GI)

    Mengganti kehilangan

    cairan harian /cairan

    fisiologis(IWL, urine, faeces)dan support nutrisi

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    22/145

    PRINSIP DASAR TERAPI CAIRAN

    A. RESUSITASI: mengganti kehilangan cairanabnormal, yang terjadi secara akut.Perdarahan, Diare, Muntah

    B. RUMATAN: mengganti cairan harian yanghilang: IWL, urin: pasien anoreksi

    C. KOREKSI: Melakukan koreksi keseimbanganasam-basa, keseimbangan elektrolit

    Terumo Academy Training Department 22

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    23/145

    23

    Jenis cairan intravena

    Cairan Kristaloid Cairan yang mengandung ion (garam)

    dengan Berat Molekul rendah < 8000 Dalton) dengan atau

    tanpa glukosa. Cairan ini memiliki tekanan onkotik rendah

    sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler.

    Cairan Hipotonik

    Cairan Isotonik

    Cairan Hipertonik

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    24/145

    24

    Jenis cairan intravena

    Cairan Koloid :Cairan yang mengandung zat dengan Berat

    Molekul tinggi > 8000 Dalton. Cairan ini memiliki tekanan

    onkotik tinggi sehingga sebagian besar akan tetap tinggal diruang intravaskular.

    Produk darah

    Koloid sintetik

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    25/145

    25

    Cairan Contoh

    Isotonik Ringer Laktat (275 mOsm/L)Ringer ( 275 mOsm/L)

    Normal Saline (308 mOsm/L)

    D5W (260 mOsm/L)

    5% albumin (308 mOsm/L)

    Hetastarch (310 mOsm/L)

    Hipotonik Half-normal saline (154 mOsm/L)0.33% sodium chloride ( 103mOsm/L)

    Dextrose 2.5% in water (126 mOSm/L)

    Hipertonik Dextrose 5% in half normal saline (406 mOsm/L)

    Dextrose 5% in normal saline (560 mOsm/L)Dextose 5% in lactated Ringers (575 mOsm/L)

    3% sodium chloride ( 1.025 mOsm/L)

    7.5% sodium chloride (2400 mOsm/L)

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    26/145

    26

    Pengertian cairan IV: tonisitas

    Cairan isotonik memilikiosmolaritas kurang lebihsama dengan serum. Karenatinggal dalam ruangintravaskular , cairanmengekspansi kompartemenintravaskular dan merupakan

    pilihan terbaik untuk hidrasi

    Cairan hipotonik memilikiosmolaritas lebih rendahdari serum. Cairan akanberpindah dari kompartemenintravaskular, menghidrasisel dan kompartemeninterstitial

    Cairan hipertonik memilikiosmolaritas lebih tinggi dariserum. Cairan akan terdorongke kompartemenintravaskular , dari sel dankompartemen interstitial

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    27/145

    Blood vesselNormal cell

    How isotonic solution affect cells

    240-340 mOmsm

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    28/145

    Blood vesselNormal cell

    How hypotonic solution affect cells

    < 240 mOsm

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    29/145

    Blood vesselNormal cell

    How hypertonic solution affect cells

    > 340 mOsm

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    30/145

    TERUMO Academy Training Department 30

    KOLOID KRISTALOID

    1 Berat Molekul besar > 8000 dalton 1 Berat Molekul kecil < 8000 dalton

    2 Tidak larut sempurna 2 Larut sempurna

    3 Tahan 4-6 jam dalam Intra Vena 3 Tahan 2-3 jam dalam Intra Vena

    4 Cepat meningkat dalam sirkulasi 4 Lambat meningkat dalam sirkulasi

    5 Mengandung protein 5 Mengandung elektrolit

    6 Jumlah koloid sebanding dengan 6 Jumlah kristaloid 3-4 kali volume

    volume darah yang hilang darah yang hilang

    7 Harga lebih mahal 7 Harga lebih murah

    Perbandingan KOLOID & KRISTALOID

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    31/145

    TERUMO Academy Training Department 31

    Mengawali PemberianTerapi Intra Vena

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    32/145

    MELAKUKAN HAND HYGIENE

    Hand Hygiene

    Sebelum melakukan

    prosedur lakukan hand

    hyigene.

    TERUMO Academy Training Department 32

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    33/145

    FIVE MOMENTS OF HAND HYGIENE

    3/19/2015 33PT. Terumo Indonesia Academic TrainingDepartment

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    34/145

    TEMPAT PENUSUKAN KANTONG INFUS

    1. Buka segel

    2. Desinfeksibagian karetdengan alkohol70%

    3. Tusukkan spike kebagian IN, pada karet

    34TERUMO Academy Training Department

    10TS01

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    35/145

    COARING

    Jika jarum diputar Jika menusuk dengan sudut

    35TERUMO Academy Training Department

    Pada saat menusuk dengan jarum, karet pada botol infus atauvial, dapat terpotong dan ikut teraspirasi dan tercampur

    Coaring sangat mudah terjadi

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    36/145

    BAGIAN-BAGIAN INFUS SET

    36TERUMO Academy Training Department

    Jarum spike Selang TengahDrip Chamber

    Selang(DEHP Free)

    Lock Connector

    Klem

    (Fitur) Spike terbuat dari bahan plastik yang kecil terhubung dengan

    selang tengah, drip chamber dan selang. Tidak perlu melakukan pemisahan pada saat membuang jarum,

    sehingga terhindar dari resiko tertusuk. Ujung spike sangat baik sehingga mudah pada saat menusuk karet

    dan mengurangi resiko terjadi coaring.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    37/145

    MENCEGAH SPIKE BENGKOK/ PATAH (1)

    TERUMO Academy Training Department 37

    Phenomena

    Ketika menusuk karet pada botol

    infus, jarum spike ditemukan

    bengkok atau rusak.

    Penyebab

    Ketika menusuk karet, posisi spike menyudut,

    menusuk pada sudut, kekuatan lateral pada

    saat menusuk.

    Pada saat menusuk, tangan memegang dripchamber pada bagian bawah dari titik tengah

    sehingga spike mejadi tidak stabil. Dengan

    mudah beban terbentuk ke arah horizontal

    dengan sangat mudah

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    38/145

    MENCEGAH SPIKE BENGKOK/ PATAH (2)

    TERUMO Academy Training Department 38

    Cara Penggunaan

    (Terkait dengan cara penggunaan : Lampiran cara penggunaan dan hal-hal yang

    harus diperhatikan)

    Menusuk dengan posisi menyudut dan menusuk tidak pada bagian yang telah

    ditentukan akan menyebabkan spike patah atau rusak.

    Pegang spike seperti pada contoh gambar akan

    menghindari resiko spike patah atau rusak.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    39/145

    PENGISIAN DRIP CHAMBER

    39TERUMO Academy Training Department

    Batas tinggicairan

    Terlalu banyak

    Tetesan tidak

    dapat dihitung

    Tetesan infus yang cepat,

    pada saat jatuh akan

    membuat udara ikut masukCairan diisi

    bagian

    Terlalu sedikit Jika drip chamber tiba-tiba miring (diagonal)

    Udara akanmasuk

    10TS01

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    40/145

    MATERIAL ALAT

    40TERUMO Academy Training Department

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    41/145

    TSP: PVC bebas DEHP ( Di 2-ethylhexyl Phthalate)

    DEHP adalah suatu zat kimia yang ditambahkan agar

    plastik yang ada menjadi lentur.

    Effek DEHP pada IV Set: pada obat tertentu akan terjadi

    interaksi berupa absorption /adsorption/Elution.

    DEHP yang biasa digunakan diganti dengan TOTM*

    IV SET DEHP Free

    *Tris (2-Ethylhexyl) Trimellitate

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    42/145

    42TERUMO Academy Training Department

    ADSORPSI/

    PERLEKATAN

    BAGIAN DALAM

    SELANGS

    E

    L

    A

    N

    G

    BAGIAN LUAR

    SELANG

    SET INFUS(SELANG)

    INSULIN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    43/145

    PERUBAHAN DOSIS INSULIN

    43TERUMO Academy Training Department

    Dosis awal

    insulin

    40IU/ NC-H700ml

    dengan

    kecepatan

    58ml/jam

    Rata-

    ratadosis

    yang

    tersisa

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    44/145

    44TERUMO Academy Training Department

    ELUTION/

    PELARUTAN

    BAGIAN DALAM

    SELANGTUBE

    BAGIAN LUAR

    SELANG

    SET INFUS

    (SELANG)

    Partikel

    DEHP

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    45/145

    HASIL PENELITIAN PADA TIKUS YANG DIBERIKAN DEHP DALAM JUMLAH BESAR

    Ukuran testis mengecilUkuran testis normal

    Diberikan hormon Endokrinmelalui infus

    45TERUMO Academy Training Department

    13/1/2001 Berita dari NHK

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    46/145

    MENCEGAH UDARA MASUK DALAM ALIRAN INFUS (2)

    Cara Penggunaan Cairan yang digunakan harus dalam suhu ruangan.

    Sebaiknya jangan mencampurkan obat pada saat priming,gunakan alat untuk mencampurkan obat.

    Bila tidak ada instruksi, pada saat pencampuran obat dengan

    cairan infus sebaiknya cairan infus yang dicmpurkan tidakterlalu banyak.

    (Ada kemungkinan udara tercampur didalam selang)

    Setelah melakukan priming, botol infus dan selang infus janganditaruh dalam posisi miring.

    Jangan mengganti cairan infus ketika cairan infus di dripchamber kosong.

    (Jika udara tercampur diselang, akan menyebabkan cairan infussulit menetes)

    TERUMO Academy Training Department 46

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    47/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KECEPATAN ALIRAN INFUS

    TERUMO Academy Training Department 47

    Kondisi pasien

    Kondisi rute cairan infusKondisi botol infus

    Jenis cairan infus

    Posisi roler klem

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    48/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KECEPATAN ALIRAN INFUS (1)

    TERUMO Academy Training Department 48

    Kondisi Pasien

    Kondisi vena (posisi tubuh)

    Posisi ujung jarum/ kateter (ujung

    jarum/ kateter menempel pada

    dinding vena)Cairan infus merembes

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    49/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKECEPATAN ALIRAN INFUS (2)

    TERUMO Academy Training Department 49

    Kondisi rute cairan infus

    Selang sambungan infusterlepas Selang tertekan atau tertekuk

    Tinggi permukaan cairanpada tiang

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    50/145

    TINGGI TIANG INFUS

    50TERUMO Academy Training Department

    Posisi Berdiri

    Posisi Berbaring

    Posisi kateter

    Permukaan Cairan

    Tinggi tempat penusukan dengan permukaan cairan infus harus 90-100 cm

    90-100 cm

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    51/145

    Pressure Equivalents

    Head Height Water Pressure Mercury2.7 inches 0.1 psi 5 mmHg

    5.4 inches 0.2 psi 10 mmHg

    13.5 inches 0.5 psi 25 mmHg

    27 inches 1.0 psi 50 mmHg

    36 inches 1.3 psi 67 mmHg

    Psi = pounds per square inch

    1 psi is the weight excerted by a column of water 27 inches high on one

    square of area

    Mercury (Hg) is 13.6 times as heavy as water

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    52/145

    HAL-HAL YANG HARUS

    DIPERHATIKAN SAAT

    MENGGUNAKAN SET INFUS

    52TERUMO Academy Training Department

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    53/145

    MENCEGAH SELANG TERTEKUK/ RUSAK

    53TERUMO Academy Training Department

    Menekuk pada bagian sambunganMenjepit selang menggunakan arteri klem

    10TS01

    PENANGANAN SAMBUNGAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    54/145

    54TERUMO Academy Training Department

    Di ikat dengan karet

    PENANGANAN SAMBUNGAN

    Di plester

    Karet yang

    digunakan kotorJika ada kemungkinan sambungan

    longgar, sulit memeriksanya

    Untuk menghindari resiko terjadikelonggaran dari sambungan, gunakan tipe

    lock konektor

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    55/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKECEPATAN ALIRAN INFUS (3)

    TERUMO Academy Training Department 55

    Kondisi Botol Infus Jumlah cairan yang tersisa dibotol infus

    Ada tidaknya jarum udara

    O O G G

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    56/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKECEPATAN ALIRAN INFUS (4)

    Jenis Cairan Infus

    Konsentrasi atau

    kepekatan cairan

    Walaupun jumlahtetesan dan waktu

    pemberian sama

    jumlah cairan infus

    yang keluar akanberbeda

    TERUMO Academy Training Department 56

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    57/145

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKECEPATAN ALIRAN INFUS (5)

    TERUMO Academy Training Department 57

    Posisi Roler Klem

    Dekat dengan posisi pasien

    Mudah dirubah-rubahMudah tertindih badan pasien

    Selang mudah tertarik sehingga lepas

    Resiko terjadi over dosis karena bolus

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    58/145

    ROLER KLEM

    58TERUMO Academy Training Department

    Stabilitas Aliran Ditarik

    Rata-rata Roler Klem

    Klem 1 Klem 2 Klem 3

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    59/145

    Terumo Academy Training

    Department

    59

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    60/145

    TERUMO Academy Training Department 60

    PENGGUNAAN ALAT-ALAT

    YANG BERHUBUNGAN DENGANSET INFUS DAN HAL-HAL YANG

    HARUS DIPERHATIKAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    61/145

    TERUMO Academy Training Department 61

    THEREE WAY STOP COCK

    FITUR DAN STRUKTUR

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    62/145

    FITUR DAN STRUKTUR

    3-WAY STOP COCK

    62TERUMO Academy Training Department

    Pada saat menggunakan

    cap untuk 3-way stop

    cock harus menggunakan

    yang baru dan steril.

    3 WAY STOP COCK

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    63/145

    3-WAY STOP COCK

    HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

    Merupakan sumber terjadinya infeksi(Catatan)

    45-50% kontaminasi bakteri dari 3-way stop cock

    (Guideline)

    Jangan menggunakan 3-way stop cock dengan infuskecuali di Ruang Operasi dan ICU ~Evidence basedinfection control Hospital Infection Control AssociationNation University of Medicine

    (Insiden report dalam penggunaan 3-way stop cock)

    Lupa membuka atau menutup 3-way stop cock

    Posisi 3-way tidak tepat

    TERUMO Academy Training Department 63

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    64/145

    64TERUMO Academy Training Department

    3 KONDISI YANG MENYEBABKAN 3-WAY STOP COCK RUSAK

    1. Bahan terbuat dari polycarbonate (PC), ABS, PMMA

    (acrylic).2. Cairan infus atau obat-obatan yang mengandung

    alkohol, minyak (Emulsi lemak, obat anti kanker,

    diprivan, dll)

    3. Obat yang dimasukan dengan dipaksa.

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    65/145

    HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

    65TERUMO Academy Training Department

    Beberapa hal yang mungkin terjadi pada saat

    menggunakan 3-way stop cock Memanipulasi antara sambungan. Pada saat

    memberikan tekanan terlihat pada gambar

    panah.

    Menggunakan karet disekitar 3- way stop cock.

    L tipe berhubungan dengan range rotasinya.

    Cara Penggunaan

    3-way stop cock tidak dipergunakan untuk

    meningkatkan aliran infus.

    Jangan mengikat 3-way stop cock dengan

    karet.

    Pada tipe L jangan memutar lebih dari 180

    derajat.

    L Tipe

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    66/145

    TERUMO Academy Training Department 66

    NEEDLELESS SYSTEM

    SURPLUG

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    67/145

    Aman untuk staff MedisNeedleless

    Closed System Aman untuk Pasien

    Meminimalkan resiko Needle st ick in jur ies

    Meminimalkan resiko CR - BSI

    M k i S l

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    68/145

    Silicone

    rubber

    Mekanisme SurplugElastisitas dari silicone rubber memungkinkan

    Port dari SurPlug terbuka & tertutup

    MENDESINFEKSI TEMPAT PENUSUKAN SURPLUG

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    69/145

    Bersihkan permukaan

    dengan alkohol swab,

    pegang pada bagian

    leher. Bersihkan dengan

    memutar sebanyak 3 kali

    69TERUMO Academy Training Department

    MENDESINFEKSI TEMPAT PENUSUKAN SURPLUG

    INSTRUKSI PADA KEMASAN

    PERINGATAN : Sebelum pengambilan darah atau penyuntikan harus mendesinfeksi

    dengan alkohol (povidone). Pencampuran alkohol dan povidone pada saat desinfeksi

    (meningkatkan resiko bakteri yang masuk)

    Metode Cara Desinfeksi

    Usap dengan

    alkohol swab.

    Harus dipastikanmelakukan

    desinfeksi sampai

    kering dengan

    sendirinya agar

    tidak terjadi

    kontaminasi

    Setelah

    melakukan

    desinfeksi

    sambungkan

    dengan syringe

    atau selang infus

    Reference

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    70/145

    Bacterialmedium anaerobes fungus

    PV Line 9 0 0 0 0

    CV Line 9 0 0 0 0

    PICC Line 2 0 0 0 0

    total 20 0 0 0 0

    Number of culture microbe

    NumberSurplug Positiverate

    Hematological internal medicine

    Number of case 20

    Hematopoietic stem cell transplantation 7

    Chemotherapy 7Steroid therapy 2

    Period

    Ave 3.5days

    3

    5Days

    Number of access

    Ave 9.3

    3

    20

    Max 20

    Result of bacterial cultivation ,after using SurPlug

    Operability and Safeness of using Surplug

    Expert Nurse 18 (9) : 74-77 , 2002 Yukiko Kanda Fuchu Tokyo

    municipal hospital

    Reference

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    71/145

    Vol.20 No.4 2005 273-274 Japanese Society of Environmental Infections

    Bacterial Contamination of Three-Way Stopcock and Closed-type Infusion Device

    Used in Central Venous Catheter.

    (Saiseikai Yamaguchi General Hospital,Yamaguchi University Hospital )

    - Patients who needed Multilumen central venous catheters.

    - The bacterium mixing situation of the infusion set that had

    been

    used for 72 hours was confirmed.

    3wsc

    Group

    SurePlug

    Group

    Sample 148 152

    Bacterial

    contamination

    17 0

    Rate 11.5% 0%

    Bacterial Contamination of 3WSC Lumen

    CHATETER RELATED BLOOD STREAM

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    72/145

    CHATETER RELATED-BLOOD STREAM

    INFECTION/ INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER

    Beberapa penyebab CR-BSI Teknik Aseptik pada saat insersi

    Manajemen selang infus

    Kebersihan tangan petugas

    Kimiawi Cara penutupan pada saat pemberian secara

    intermiten.

    Ada beberapa macam teknik cara mengatasi CR-BSI Akhir-akhir ini ada beberapa cara perawatan yang

    berhubungan dengan CR-BSI

    TERUMO Academy Training Department 72

    PEMBERIAN TRANSFUSI DARI

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    73/145

    PEMBERIAN TRANSFUSI DARI

    SELANG TRANSFUSI

    Pada prinsipnya pemberian darah harus dari satu selang Jika sulit memastikan apakah vena masih dalam kondisi utuh dan

    baik, lakukan hal dibawah ini :

    1) Sebelum pemberian dan sesudah pemberian darah selangharus dibilas dengan normal saline.

    2) Sedapat mungkin menggunakan selang transfusi yang tidakterlalu panjang.

    3) Setelah pemberian transfusi selang harus diganti kurang dari12 jam

    Efek samping yang diakibatkan oleh obat :

    1) Calsium pembekuan darah2) Glukosa hemolisis, hemaglutinin

    3) Antibiotik perubahan warna, pembekuan darah

    4) Non streroid, Anti Inflamatory menghambat fungsi trombosit

    TERUMO Academy Training Department 73

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    74/145

    TERUMO Academy Training Department 74

    IV. KARAKTERISTIKSURSHIELD SURFLO

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    75/145

    BAGIAN-BAGIAN DARI SURSHIELD SURFLO

    75TERUMO Academy Training Department

    Hub Kateter

    Kateter

    Safety Cover

    Jarum Hub Jarum Filter

    Filter Penutup

    Pada saat mencabut jarum, secara otomatis ujung jarum tertup

    dengan safety cover sehingga mencegah resiko tertusuk jarum. Cara penggunaan surshield surflo dengan kateter intravena

    konvensional.

    Pada bagian dalam jarum terdapat alur khusus, yang merupakan

    ketepatan posisi kateter dalam vena (flash back baru)

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    76/145

    WHY SAFETY?????

    Dr. Lukman Hakim Tarigan, MMed. Sci (Peneliti FKM

    UI 20137000 nakes terinfeksi Hep.B

    TERUMO Academy Training Department 76

    70%Needlestick njury

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    77/145

    TERUMO Academy Training Department 77

    Diunduh dari http://www.spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php?lang=id&gg=1

    ( f )

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    78/145

    Jarum Biasa (Non Safety)

    Temu Media Kementrian Kesehatan 16 September 2014 dipublikasi pada:

    http://www.beritasatu.com/kesra/210399-jarum-suntik-tak-aman-7000-tenaga-kesehatan-terinfeksi-

    hepatitis-b.html.

    TERUMO Academy Training Department 78

    JARUM BIASA

    (Non- Safety)

    RISIKO PENULARAN

    PENYAKIT

    20-40%

    Tertusuk Jarum

    1-2x/th!!!!

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    79/145

    MUDAH MEMASTIKAN KATETER MASUK VENA

    FLASH BACK BARU :menjamin ketepatanposisi kateter dalam vena

    Filter cap akan terlihat

    berwarna merah jikajarum masuk kedalamvena.

    Ujung kateter akan

    berwarna merah jikaposisi kateter tepatdidalam vena

    79TERUMO Academy Training Department

    POINT 1 MEMBERI KEPASTIAN PENEMPATAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    80/145

    POINT 1 MEMBERI KEPASTIAN PENEMPATAN

    KATETER DI DALAM VENA

    80TERUMO Academy Training Department

    Pada bagian hub jarum terdapat indikator yang memudahkan memastikan

    jarum masuk dalam vena

    POINT 2 KONDISI JARUM SUDAH TERLIHAT MERAH

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    81/145

    TERUMO Academy Training Department 81

    POINT 2 KONDISI JARUM SUDAH TERLIHAT MERAH

    TETAPI KATETER BELUM MASUK KEDALAM VENA

    Vena tertusuk oleh

    jarum, darah mengalir

    pada bagian filter cap,

    sedangkan bagian

    kateter belum masuk

    kedalam vena. Kondisi

    seperti ini kadang-

    kadang terjadi

    Memastikan darah mengalir

    dengan melihat aliran darah

    kearah hub

    POINT 3 KONDISI KATETER SUDAH

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    82/145

    POINT 3 KONDISI KATETER SUDAH

    BERADA DI DALAM VENA

    TERUMO Academy Training Department 82

    Ketika kateter masuk kedalam

    vena, pada bagian ujung

    kateter akan berwarna merah

    sehingga mudah untuk

    memastikan posisi kateter Indikator yang memastikan

    kateter masuk kedalamvena

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    83/145

    POINT 5 POSISI KATETER DIDALAM VENA, CABUT JARUM

    TERUMO Academy Training Department 83

    Pada saat mencabut jarum,safety pada ujung jarum akan

    tertutup secara otomatis

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    84/145

    TERUMO Academy Training Department 84

    PROSEDUR PEMASANGAN

    TERAPI INTRAVENA

    2 MENGECEK IDENTITAS PASIEN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    85/145

    2. MENGECEK IDENTITAS PASIEN

    Minta pasien menyebutkan nama lengkap.

    Minta pasien memperlihatkan gelang pasien.

    Cocokkan identitas pasien dengan status pasien.

    Jika pasien tidak dapat ditanya, cocokkan namaditempat tidur pasien dan konfirmasi dengan

    keluarga.

    Pengecekan identitas pasien minimal menggunakan

    dua komponen: nama, tanggal lahir, no. rekam medis

    (sesuai kebijakan institusi)

    Terumo Academy Training Department 85

    4 MENGECEK DATA PASIEN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    86/145

    4. MENGECEK DATA PASIEN

    Ada/ tidak alergi obat-obatan, alergi lateksdan kontra indikasi tertentu.

    Pasien sudah kencing.

    Kondisi pasien memungkinkan untuk dipasang

    infus.

    Pasien harus memahami penjelasan yang

    diberikan oleh dokter dan perawat serta

    memberikan persetujuan pemasangan infus.

    Terumo Academy Training Department 86

    3. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    87/145

    3. HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT

    MEMBERIKAN PENJELASAN KE PASIEN

    Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh pasien. Perhatikan ekspresi wajah pasien.

    Setelah menjelaskan, berikan kesempatan kepada pasien untukbertanya.

    Jika tidak dapat menjawab pertanyaan pasien, koordinasikan

    dengan dokter untuk memberikan penjelasan ulang. Perawat harus memperhatikan penjelasan yang diberikan jangan

    sampai membuat pasien cemas.

    Setelah memberi penjelasan, minta pasien menandatanganiformulir informed consent.

    Jika pasien tidak sadar atau tidak dapat menerima penjelasan sertatidak dapat memberikan persetujuan, diwakilkan oleh keluarga.

    Terumo Academy Training Department 87

    EDUKASI PASIEN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    88/145

    EDUKASI PASIEN

    Sebelum Insersi Kateter Intravena:

    Gambaran prosedur.

    Lamanya kateter dipasang.

    Banyak cairan dan jenis cairan.

    Penjelasan bila klien akan mendapat anestesi lokal sebelum insersi Penjelasan bila tidak menggunakan anestesi.

    Sensasi yang timbul saat cairan masuk pertama kali.

    Terumo Academy Training Department 88

    EDUKASI PASIEN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    89/145

    Selama Pemberian Terapi Intravena Beritahu klien untuk melaporkan semua

    ketidaknyamanan yang timbul setelah kateter diinsersikan dan cairan mulai mengalir.

    Jelaskan batasan-batasan yang diberikan padapasien sesuai program terapi.

    Jelaskan & ajarkan Mobilisasi yangdiperbolehkan.

    Ajarkan klien bagaimana menjaga alat terapiintravena (IV line).

    Terumo Academy Training Department 89

    EDUKASI PASIEN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    90/145

    Saat Pelepasan Kateter Intravena

    Jelaskan pada klien ini adalah prosedur yang

    sederhana.

    Penekanan pada lokasi insersi.

    Ekstremitas dapat berfungsi normal kembali.

    Terumo Academy Training Department 90

    EDUKASI PASIEN

    MENGECEK INDIKASI OBAT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    91/145

    MENGECEK INDIKASI OBAT

    Periksa 6 Benar dan ada/tidak alergi

    Mencocokkan instruksi dokterdi status pasien, periksa 6Benar, dan tanda tangan.

    Periksa ada/ tidak alergi,kontra indikasi dan ADL.

    6 BENAR

    1. Benar Obat

    2. Benar Dosis

    3. Benar Rute

    4. Benar Waktu

    5. Benar Pasien

    6. Benar Tujuan

    TERUMO Academy Training Department 91

    ~ MENGECEK OBAT ~

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    92/145

    ~ MENGECEK OBAT ~

    Double Check

    Pengecekan obat harus

    dilakukan oleh minimal

    2 orang atau lebih. Mencocokan obat

    dengan instruksi dokter

    dan tujuan pengobatan.

    TERUMO Academy Training Department 92

    PERSIAPAN ALAT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    93/145

    PERSIAPAN ALAT

    Peralatan yang dibutuhkan Cairan infus

    Infus set (pilih berdasarkancara pemberian, waktu,

    konsentrasi obat) Extention tube (jika

    diperlukan)

    Alkohol swab

    Sarung tangan

    Baki yang sudah didesinfeksi

    TERUMO Academy Training Department 93

    PERSIAPAN ALAT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    94/145

    PERSIAPAN ALAT

    Mengecek keamananperalatan yang

    digunakan

    Tanggal kadaluarsa atautanggal kesterilan alat.

    Periksa apakah packing

    basah, rusak, kotor atau

    terkontaminasi.

    TERUMO Academy Training Department 94

    MELAKUKAN PRIMING

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    95/145

    MELAKUKAN PRIMING

    TERUMO Academy Training Department 95

    Roler Klem harus dalam kondisi terkuncimencegah udara masuk

    Disinfektan karet penutup botol infus dengan

    alkohol swab Pada saat menusukkan spike ke tiang infus

    dengan posisi tegak lurusmencegah coaring.

    Setelah melakukan priming, botol infus danselang infus jangan ditaruh dalam posisi miring

    mencegah udara masuk

    MELAKUKAN PRIMING

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    96/145

    MELAKUKAN PRIMING

    TERUMO Academy Training Department 96

    Tekan drip chamber perlahan-lahan sehinggaterisi cairan infus 1/2 bagian.

    Saat mengisi selang infus cukup

    Sampai ujung selang.

    Pastikan di selang tidak ada

    udara dan dibagian sambungan

    tidak ada rembesan,

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    97/145

    Terumo Academy Training Department 97

    Menentukan Vena

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    98/145

    Gunakan feeling, perabaan/palpasi bukan penglihatan. Vena yang

    baik adalah yang lurus teraba bulat, tetapi tidak selalu terlihat.

    Pada saat palpasi gunakan bantalan jari bukan ujung jari.

    Palpasi dengan lembut sampai terasa bouncingpada vena.

    Pada saat palpasi, tangan/lengan jangan menempel pada permukaan

    apapun.

    Gunakan kompres hangat dan gantungkan lengan agar vena terisi

    dengan darah. Gunakan torniquet atau lakukan kompresi dengan manset

    manometer

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    99/145

    Pendapat pasien harus menjadi bahan pertimbangan. Memilih pembuluh darah yang besar dan elastis.

    Bagian dari tempat yang dikeluhkan pasien harusdihindari.

    Pilih tangan yang jarang digunakan oleh pasien.

    Pilih daerah yang mudah dilakukan fiksasi.

    Hindari daerah persendian.

    Tingginya resiko phlebitis dan terjadinya thrombus,hindari memasang infus di ekstermitas bawah.

    Hindari melakukan penyuntikan didaerah yang samalebih dari 2 kali, pilihlah dari bagian tengah.

    Terumo Academy Training Department 99

    6 HAND HYGIENE & MEMAKAI SARUNG TANGAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    100/145

    6. HAND HYGIENE & MEMAKAI SARUNG TANGAN

    Mencuci tangan denganair mengalir dan sabun

    atau alkohol. Selesai

    cuci tangan pakai

    sarung tangan (jika

    perlu kenakan masker).

    Terumo Academy Training Department 100

    FIVE MOMENTS OF HAND HYGIENE

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    101/145

    TERUMO Academy Training Department 101

    7 MEMASANG TOURNIQUET

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    102/145

    7. MEMASANG TOURNIQUET

    Pasang tourniquetdengan jarak 10-15 cm

    dari lokasi penusukan.

    Tourniquet tidak boleh

    dipasang lebih dari 3

    menit

    Terumo Academy Training Department 102

    8 MENDESINFEKSI DAERAH PENUSUKAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    103/145

    8. MENDESINFEKSI DAERAH PENUSUKAN

    Mendesinfeksi daerahpenusukan dengan

    alkohol swab.

    Disinfektan dengan

    scrubbing maju mundur

    minimal 30 detik.

    Area yang dibersihkan

    5cm sekeliling lokasiyang dipilih.

    Terumo Academy Training Department 103

    9 MENUSUKAN JARUM

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    104/145

    9. MENUSUKAN JARUM

    Pegang jarum denganlubang jarum mengarah

    keatas.

    Regangkan kulit dengan

    cara memegang 3-5 cm

    dibawah daerah

    penusukan, agar vena

    stabil. Tusukan jarum dengan

    sudut 10-30.

    Terumo Academy Training Department 104

    POINT 6 MENGHENTIKAN PERDARAHAN, MENCEGAH KATETER BERGERAK

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    105/145

    DENGAN MENEKAN BAGIAN HUB DAN MENARIK JARUM

    TERUMO Academy Training Department 105

    Jangan menarik jarum

    dengan posisi miring

    Jangan menarik jarum tanpa

    memegang hub kateter, dapat

    menyebabkan kateter tertarik

    Jangan menarik jarum

    dengan memutar dapat

    menyebabkan protector tip

    tertinggal didalam hub

    kateter

    Posisi jari memegang

    hub

    11 MENARIK JARUM

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    106/145

    11. MENARIK JARUM

    Pegang bagian hubkateter dengan jaritelunjuk dan tekanujung kateter dengan

    jari tengah, agar darahtidak mengalir, tarik

    jarum perlahan-lahan.

    Pada saat menarik

    jarum secara otomatisprotector tip akantertutup.

    Terumo Academy Training Department 106

    12 MEMBUANG JARUM

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    107/145

    12. MEMBUANG JARUM

    Setelah mencabutjarum masukan

    kedalam tempat

    sampah jarum, jangan

    lakukan re-cap.

    Terumo Academy Training Department 107

    13 MENYAMBUNGKAN SELANG INFUS

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    108/145

    13. MENYAMBUNGKAN SELANG INFUS

    Buka tutup ujung selanginfus dan sambungkan

    ke kateter, pastikan

    sambungan kuat.

    Buka klem, pastikan

    infus menetes

    Periksa apakah cairan

    merebes keluar vena.

    Terumo Academy Training Department 108

    14 FIKSASI

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    109/145

    14. FIKSASI

    Tempelkan dressing filmantara tempat penusukandan kateter.

    Untuk mencegah selanginfus tertarik, selang infus

    dibuat loop/ line dandifiksasi dengan plester.

    Berikan label yang berisitanggal dan jampenusukan, nomer IV

    kateter serta namaperawat yang melakukanpenusukan.

    Terumo Academy Training Department 109

    15. MELEPAS SARUNG TANGAN & HAND HYGIENE

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    110/145

    15. MELEPAS SARUNG TANGAN & HAND HYGIENE

    Lepaskan sarung tangandan segera mencuci

    tangan dengan alkohol.

    Terumo Academy Training Department 110

    16 MENGATUR KECEPATAN INFUS

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    111/145

    16. MENGATUR KECEPATAN INFUS

    Kecepatan infus dipengaruhi oleh : Tinggi cairan infus

    Diameter selang infus

    Panjang selang infus Viskositas cairan infus

    Ekstermitas yang tertekuk akanmempengaruhi tetesan infus.

    Ujung kateter menyentuh dinding vena akanmempengaruhi tetesan infus.

    Terumo Academy Training Department 111

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    112/145

    Terumo Academy Training Department 112

    MENCABUT KATETER

    23. HAND HYGIENE & MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    113/145

    Mencuci tangan denganalkohol atau mencuci

    tangan dengan air

    mengalir dan sabun,

    memakai sarung tangan

    yang sesuai dengan

    ukuran tangan

    Terumo Academy Training Department 113

    24. MENCABUT KATETER DAN MENGHENTIKAN PERDARAHAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    114/145

    Lepaskan film dressing denganmenarik dengan sudut 0 (janganditarik kearah atas)

    Tempelkan alkohol swab di tempatpenusukan, lalu cabut jarum

    Taruh kateter di bengkok

    Tekan lokasi penusukan 3-5 menit

    dan pastikan darah sudah berhentimengalir

    Kaji tanda dan gejala yangmempengaruhi darah berhentimisalnya pasien mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah

    Setelah memastikan darah berhenti,

    tutup tempat penusukan denganplester

    Terumo Academy Training Department 114

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    115/145

    25. MELEPAS SARUNG TANGAN & MENCUCI TANGAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    116/145

    Lepaskan sarung tangandan segera mencuci

    tangan

    Terumo Academy Training Department 116

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    117/145

    Terumo Academy Training Department 117

    KOMPLIKASI

    SUMBER TERJADINYA INFEKSI

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    118/145

    SUMBER TERJADINYA INFEKSI

    118TERUMO Academy Training Department

    Gambar lingkaran merah menunjukan

    tempat atau sumber terjadinya resikokontaminasi.

    Sumber kontaminasi potensial

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    119/145

    119

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    120/145

    Terumo Academy Training Department 120

    Infusion Nurse Society , 2011

    hl b l

    http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&docid=_BMiIoIoqFP1SM&tbnid=Q5ZqCf3A4bs05M:&ved=&url=http://www.timesofmalta.com/articles/view/20121216/local/Action-raises-infection-rate.449702&ei=H87FU_OFJc_38QXysILgAw&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNFZn2O3JRIAuKLPgsQnbYJRHhC7FA&ust=1405558688158076
  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    121/145

    Phlebitis Bacterial

    1. Does Not perform properly:

    1. Hand Hygiene

    2. Skin preparation

    3. Aseptic technic procedure4. Monitoring of IV Site

    2. Placement IV catheter too long

    3. Medical disposable have been Expired

    4. Contamination of devices prior insertion

    Phl b Ch l

    http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&docid=_BMiIoIoqFP1SM&tbnid=Q5ZqCf3A4bs05M:&ved=0CAUQjRw&url=http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&docid=_BMiIoIoqFP1SM&tbnid=Q5ZqCf3A4bs05M:&ved=&url=http://pagalavan.com/2011/09/&ei=H87FU_OFJc_38QXysILgAw&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNFZn2O3JRIAuKLPgsQnbYJRHhC7FA&ust=1405558688158076&ei=a9DFU-TiL9Ho8AXY-YKYDA&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNFZn2O3JRIAuKLPgsQnbYJRHhC7FA&ust=1405558688158076http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&docid=_BMiIoIoqFP1SM&tbnid=Q5ZqCf3A4bs05M:&ved=&url=http://www.timesofmalta.com/articles/view/20121216/local/Action-raises-infection-rate.449702&ei=H87FU_OFJc_38QXysILgAw&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNFZn2O3JRIAuKLPgsQnbYJRHhC7FA&ust=1405558688158076https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://byebyedoctor.com/wp-content/uploads/2011/08/phlebitis-3.jpg&imgrefurl=http://byebyedoctor.com/phlebitis/&docid=TTA9tOgfib0QJM&tbnid=V9UHbQUurK_4OM&w=707&h=532&ei=HNzFU5X3GIXq8AXmlYGgBA&ved=0CAMQxiAwAQ&iact=c
  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    122/145

    Phlebitis Chemical

    1. Extreme Ph and Osmolarity Solution.

    2. There are micro particles were dissolved, which isformed when medicine particles doesnt dissolve

    perfectly while mixing.

    Phl bi i M h i l

    https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://byebyedoctor.com/wp-content/uploads/2011/08/phlebitis-3.jpg&imgrefurl=http://byebyedoctor.com/phlebitis/&docid=TTA9tOgfib0QJM&tbnid=V9UHbQUurK_4OM&w=707&h=532&ei=HNzFU5X3GIXq8AXmlYGgBA&ved=0CAMQxiAwAQ&iact=chttp://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&docid=DxCOn9FkRLAVWM&tbnid=GnPASB1l5DoiZM:&ved=&url=http://diseaseslist.org/phlebitis/&ei=19vFU5CZB9ff8AXX2oLYBw&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNFzAq-i-bpSJrZI9GM4Aljl3VmQ4w&ust=1405562199465188
  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    123/145

    Phlebitis Mechanical

    1. Placement vein catheter inappropriate.

    2. Intra Venous Catheter size is not suitable with the

    vein.

    3. Improper catheter placement method

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    124/145

    124

    Konplikasi Lokal

    Phlebitis

    Komplikasi lokal

    http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&docid=6mnBXcQbnBJyPM&tbnid=xsAmo1fO0EZm6M:&ved=0CAUQjRw&url=http://www.pinterest.com/pastorpatswife/paramedic/&ei=SOfFU6THIsP88QX10YKoDg&bvm=bv.71126742,d.dGc&psig=AFQjCNEKYm9k_JM4e06mya3d11av2xKOlw&ust=1405564895236866
  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    125/145

    125

    Komplikasi Lokal

    Infiltrasi

    Komplikasi lokal

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    126/145

    126

    Komplikasi Lokal

    Ekstravasasi

    Komplikasi Lokal

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    127/145

    127

    Komplikasi Lokal

    Hematoma

    Komplikasi Lokal

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    128/145

    128

    Komplikasi Sistemik

    Kelebihan cairan

    Septikemia

    Emboli Udara

    Reaksi Alergik

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    129/145

    Terumo Academy Training Department 129

    Anjuran Dan Larangan

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    130/145

    Pada Terapi cairan yang diberikan

    melalui Vena Perifer

    (CDC GUIDELINE 2011)

    130

    DO NOT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    131/145

    Hindari extremitas dengan edema hebat, luka bakar, atauinjuri; kasus seperti ini harus dipikirkan pemasangan IV kateter

    di tempat lain.

    Hindari area selulitis, infeksi, karena berresiko terjadi

    inokulasi jaringan yang lebih dalam atau aliran darah primerterkontaminasi bakteri.

    Hindari extremitas dengan fistula; adalah lebih baik untuk

    menempatkan IV pada ekstremitas yang lain karena adanya

    perubahan dalam aliran pembuluh darah sekunder pada fistula.

    131

    DO NOT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    132/145

    Hindari penggunaan jarum baja untuk pemberiancairan dan obat yang mungkin dapat menyebabkan

    nekrose jaringan atau extravasasi.

    Jangan gunakan antibiotik salep oles atau krimpada tempat kanulasi, kecuali untuk kateter dialisis,

    karena berpotensi meningkatkan infeksi jamur dan

    resistensi antimikroba.

    132

    DO NOT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    133/145

    Hindari area kanulasi kateter dari air atau percikan air.Mandi diperbolehkan jika tindakan pencegahan untuk

    mengurangi kemungkinan organisme masuk ke area kanulasi

    kateter dapat dilakukan (melindungi tempat kanulasi kateter

    dengan penutup kedap air saat mandi)

    Hindari penggunaan profilaksis antimikroba sistemik secara

    rutin sebelum kanulasi atau selama penggunaan kateter

    intravena untuk mencegah kolonisasi kuman atau CRBSI

    Jangan menyentuh area preparasi.

    133

    d k l h l

    DO NOT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    134/145

    Hindari penggunakan cairan IV setelah tanggal

    kedaluwarsanya lewat , setiap cairan yang tampak keruh,

    berubah warna, atau dicampur dengan partikulat, atau

    cairan yang disegel dalam kemasan, telah dibuka atau

    dirusak.

    Sebuah kemasan yang rusak tidak dapat menjaminsterilitas produk, meskipun semua pelindung masih berada

    di tempatnya. Cara terbaik adalah membuang set yang

    ditemukan tidak lagi orisinal, telah dibuka, atau kemasan

    yang rusak.

    Hindari penggunaan IV Set yang mengandung PVC untuk

    pemberian nitroglycerin atau emulsi lemak. IV Set yang

    khusus /Spesifik diperlukan untuk pemberian infus tsb.134

    DO NOT

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    135/145

    Cairan parenteral steril harus bebas dari microorganismehidup dan relative bebas dari partikel and pyrogen.

    Sebuah ruangan steril tempat meracik harus dibersihkan

    setiap hari dan dipisahkan dari operasional farmasi normal,spesimen pasien, perlengkapan yang tidak perlu, dan bahan

    lain yang menghasilkan partikel.

    Contoh- Arus lalu lintas harus diminimalkan.

    - Lantai harus didesinfeksi secara berkala.- Sampah harus sering dibersihkan secara teratur.

    135

    d d k l h d ff

    DO ...

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    136/145

    Pendidikan, Pelatihan dan Staffing

    1. Pendidikan bagi tenaga kesehatan tentang indikasi

    penggunaan kateter intravena, prosedur kanulasi yang

    tepat dan pemeliharaan kateter intravena, serta tindakan

    pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat terkait

    penggunaan kateter intravena.

    2. Secara berkala lakukan penilaian, pemahaman dan

    kepatuhan terhadap pedoman pemasangan dan

    pemeliharaan bagi semua personel yang terlibat dalam

    kanulasi kateter intravena

    3. Menetapkan hanya tenaga terlatih dan kompeten untuk

    melakukan kanulasi dan pemeliharaan kateter intravena

    perifer dan sentral.136

    DO ...

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    137/145

    Kebersihan Tangan dan Teknik aseptik

    Lakukan prosedur cuci tangan, baik dengan menggunakan

    sabun dan air atau alkohol (ABHR). Cuci tangan harus

    dilakukan sebelum dan setelah meraba tempat kanulasi

    kateter serta sebelum dan setelah memasukkan,

    mengganti, mengakses, memperbaiki, atau membalut

    kateter intravena.Palpasi dari area kanulasi tidak boleh dilakukan setelah

    penerapan antiseptik, kecuali teknik aseptik dipertahankan

    2. Menjaga teknik aseptik untuk prosedur kanulasi danperawatan kateter intravena.

    Cabut kateter intravena perifer jika pasien menunjukkan

    tanda-tanda flebitis.

    137

    DO

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    138/145

    Pemilihan Kateter intravena dan tempat kanulasi1. Kateter Intravena Perifer dan Kateter midline.

    Pada orang dewasa, gunakan area ekstremitas atas-untuk

    kanulasi kateter. Ganti kateter intravena dari ekstremitas

    bawah ke arah lebih atas sesegera mungkin.

    2. Pada pasien anak-anak, ekstremitas atas atau bawah atau

    kulit kepala (pada neonatus atau bayi muda) dapat digunakan

    sebagai tempat kanulasi kateter intravena.

    3. Pilih kateter berdasarkan tujuan dan durasi penggunaan,

    pengetahuan akan komplikasi infeksi dan non-infeksi

    (misalnya, flebitis dan infiltrasi), dan pengalaman pribadi dari

    operator. 138

    DO ...

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    139/145

    DO ...

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    140/145

    Kebersihan Tangan dan Teknik aseptik

    3.Kenakan sarung tangan bersih, bukan sarung tangan steril,

    untuk pemasangan kateter intravaskular perifer, jaga area

    kanulasi tidak tersentuh setelah penerapan tehnik aseptik

    pada kulit.

    4. Pakailah sarung tangan baik bersih maupun steril ketika

    mengganti balutan kateter intravaskular.

    140

    DO ...

    EVALUASIDO

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    141/145

    Observasi pasien setiap 1-2 jam untukmenentukan kondisi pemasangan dan status

    infusan. Ganti IV set tergantung kebijakan

    yang ditentukan atau berdasarkan kebutuhan. Observasi respon pasien terhadap IV terapi.

    Identifikasi hasil yang tidak diharapkan.

    DO ...

    PENCATATAN DAN PELAPORAN

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    142/145

    PENCATATAN DAN PELAPORAN

    Pencatatan dan pelaporan insersi IV daninformasi tentang infus dan tempat insersi.

    Catat respon pasien terhadap infus IV dan

    pengkajian tempat pemasangan infus. Dokumentasikan penggunaan infusion pump.

    Laporkan hasil yang tidak diharapkan ke PJ

    atau dokter.

    TERIMA KASIH

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    143/145

    Terumo Academy Training Department 143

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    144/145

    ACORN Standards for Perioperative Nursing 2010-2011: including Nursing Roles, Guidelines and Position Statements.Publisher: The (Australian College of Operating Nurses Ltd. South Australia.

    Australian Guidelines for Prevention and Control of Infection in Healthcare. 2010.

    Bentz, P. M., & Ellis, J. R. (2007).Modules for basic nursing skills(7th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &

    Wilkins. pp. 925-926.

    Burghardt, Chris. Et al. (2011).Fluids & Electrolytes Made Incredibly Easy! 5

    th

    edition.Ambler : Lippincott Williams &Wilkins.

    Department of Health and Human Services Tasmanian Infection Prevention & Control Unit. 2012

    Duell, D. J., Martin, B. C., & Smith, S. F. (2004). Clinical nursing skills: Basic to advanced skills(6th ed.). Upper Saddle

    River, NJ: Pearson Education, Inc. pp. 1018-1019.

    Eckman, Margaret (2013) Nursing Procedures (6

    th

    ed). China: Lippiconcott Williams & Wilkins.pp. 422-424.

    Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Terjemahan Irawati. Jakarta: EGC.

    Higginson R, Parry A (2011).Phlebitis: treatment, care and prevention.Nursing Times; 107: 36, 18-21. Diakses dari

    http://www.nursingtimes.net/Journals/2011/09/09/a/x/r/130911_review_Higginson.pdf tanggal 22 Desember

    2014

    Terumo Academy Training Department 144

    Infusion Therapy Institute. (2014). Infusion Therapy Institute: Excellence in IntravenousTherapy Education Training Modules. Illinois: Infusion Therapy Institute.

    Jacqueline Cosgrave, 2013. Royal United Hospital Bath. NHS.

    http://www.nursingtimes.net/Journals/2011/09/09/a/x/r/130911_review_Higginson.pdfhttp://www.nursingtimes.net/Journals/2011/09/09/a/x/r/130911_review_Higginson.pdf
  • 7/21/2019 Pelatihan Pemasangan Infus-jakarta Januari 2015

    145/145

    Jacqueline Cosgrave, 2013. Royal United Hospital Bath. NHS.

    Lewis, Sharon. L. et al. (2011). Medical Surgical Nursing: Assessment and Managementof Clinical Problems.Missouri: Elsevier Mosby.

    Myers, Tamara. Et al. (2013).Fundamental of Nursing.Missouri: Elsevier Mosby.NHMRC. 2010. Australian Guidelines for Prevention and Control of Infection in

    Healthcare. Commonwealth of Australia.

    O'Grady. 2 Naomi P. et al. 2011. Guidelines for the Prevention of IntravascularCatheter-Related Infections.

    Pearce, Evelyn. (1999).Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis cetakan ke-22.Jakarta:

    PT. Gramedia.Perry, A. G., & Potter, P. A. (2006).Clinical nursing skills and techniques(6th ed.). St.Louis, MO: Elsevier Mosby. pp. 949-951.

    Sekarsari, Rita. (2012) Perawatan Terkini Pemberian Terapi Cairan Melalui IntravenaPerifer Secara Aman. Jakarta. PT. Terumo Indonesia.

    Tank, Patrick. W dan Gest, Thomas.R. (2010).Atlas Anatomi Lippincott & Wilkins.Jakarta: Penerbit Erlangga.

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb3-Kardiovasa.pdfdiakses pada 6 Januari2015 pukul 09.30 WIB.

    htt // iki di / iki/Fil G 574 di k d 6 J i 2015 k l

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb3-Kardiovasa.pdfhttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray574.pnghttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray574.pnghttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray574.pnghttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb3-Kardiovasa.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb3-Kardiovasa.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb3-Kardiovasa.pdf