pelatihan kerja cut zurnali

17
PELATIHAN KERJA PELATIHAN KERJA DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si A. Pengertian Pelatihan Kerja Dalam MSDM B. Pengertian Pelatihan Kerja C. Hal-Hal Penting Mengenai Penyelenggaraan Pelatihan Kerja D. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan Kerja BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL” PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011

Upload: cutzurnali

Post on 13-Jan-2015

2.032 views

Category:

Business


4 download

DESCRIPTION

Bahan Ajar Manajemen Hubungan Industrial

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan kerja   cut zurnali

PELATIHAN KERJAPELATIHAN KERJADR. CUT ZURNALI, SE., M.Si

A. Pengertian Pelatihan Kerja Dalam MSDMB. Pengertian Pelatihan KerjaC. Hal-Hal Penting Mengenai Penyelenggaraan Pelatihan KerjaD. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan Kerja

BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL”PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA2011

Page 2: Pelatihan kerja   cut zurnali

A. Pengertian Pelatihan Dalam MSDM

Menurut BERNARDIN DAN RUSSELL (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance( ), g y p p p y pon a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, orbehaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and bedesigned in response to identified needs.

Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja padak j di ik l t j t b k it d k j H l i i bi b ti l k kpekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan

perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektifmaka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harusmenjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yangteridentifikasi.

Menurut ROBBINS, STEPHEN P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has astructured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yangdirencanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.

Menurut NOE HOLLENBECK GERHART & WRIGHT (2003:251) mengemukakan training is a planned effort toMenurut NOE, HOLLENBECK, GERHART & WRIGHT (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort tofacilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihanmerupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan denganpengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.

Menurut VEITHZAL (2004:226) pelatihan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku karyawanMenurut VEITHZAL (2004:226), pelatihan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku karyawanuntuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan karyawan untukmelaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu karyawan untuk mencapaikeahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.

Menurut Gomez-Mejia Balkin dan Cardy (2001:259) training is usually conducted when employees have a skill deficitMenurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2001:259), training is usually conducted when employees have a skill deficitor when an organization changes a system and employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihanbiasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasimengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.

Page 3: Pelatihan kerja   cut zurnali

Manfaat Pelatihan

Pelatihan mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan,sebagaimana yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003:250),pelatihan diselenggarakan oleh perusahaan bermanfaat untuk:

1. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,2. Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi

baru,3. Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam

tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,4. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan

pembelajaran,5. Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan

untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dankepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,

6. Selanjutnya pelatihan dapat mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerimadan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritasdan para wanita

Page 4: Pelatihan kerja   cut zurnali

Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,

B. Pengertian Pelatihan Kerja Menurut UU No. 13 Th 2003

memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan

kualifikasi jabatan atau pekerjaan (Pasal 1 angka 9 UU No. 13 Th 2003)

P l tih K j di t d l P l 9 30 UU N 13 Th 2003)Pelatihan Kerja diatur dalam Pasal 9 – 30 UU No. 13 Th 2003)

Pelatihan Kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,meningkatkan dan mengembangakan kompetensi kerja guna meningkatkankemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan bagi tenaga kerja.

Upaya pembinaan tenaga kerja ditempuh melalui perencanaan dan programUpaya pembinaan tenaga kerja ditempuh melalui perencanaan dan programketenagakerjaan, seperti pelatihan, pemagangan, dan pelayanan penempatankerja.

Page 5: Pelatihan kerja   cut zurnali

C Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamC. Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 :

1. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dandunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU N 13 Th 2003)No. 13 Th 2003)

2. Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacupada standar kompetensi kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)

3. Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangankompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja (Pasal 12 Ayat 1 UU No. 13 Th2003)

4. Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikutipelatihan kerja dengan bidang tugasnya (Pasal 12 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)

Page 6: Pelatihan kerja   cut zurnali

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam

5 Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamUU No. 13 Th 2003 :

5. Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan/atau lembaga pelatihan kerja swasta (Pasal 13 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003). Yang dimaksud pelatihan kerja swasta adalah pelatihan kerja perusahaan.

6. Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum Indonesia atau perorangan (Pasal 14 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)

7 Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)7. Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperoleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota (Pasal 14 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)

8. Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah mendaftarkan kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota. (Pasal 14 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)2003)

Page 7: Pelatihan kerja   cut zurnali

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamUU No. 13 Th 2003 :

9. Penyelenggaraan pelatihan kerja wajib memenuhi persyaratan :a. Tersedianya tenaga kepelatihan ;y g p ;b. Adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat pelatihan ;c. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan kerja; dand. Tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan penyelenggaraan pelatihan kerja

(Pasal 15 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)( y )

10. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kotadapat menghentikan sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja,apabila di dalam pelaksanaannya ternyata :p p y ya. Tidak sesuai dengan arah pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal9; dan/ataub. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.

(Pasal 17 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)( y )

11. Penghentian sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai alasan dan saran perbaikan danberlaku paling lama 6 (enam) bulan.p g ( )(Pasal 17 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)

Page 8: Pelatihan kerja   cut zurnali

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamLanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamUU No. 13 Th 2003 :

12. Bagi penyelenggara pelatihan kerja dalam waktu 6 (enam) bulan tidakmemenuhi dan melengkapi saran perbaikan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dikenakan sanksi penghentian program pelatihan (Pasal 17 Ayat 4UU No 13 Th 2003)UU No. 13 Th 2003)

13. Penyelenggara pelatihan kerja yang tidak menaati dan tetap melaksanakanprogram pelatihan kerja yang telah dihentikan sebagaimana dimaksud padaayat (4) dikenakan sanksi pencabutan izin dan pembatalan pendaftaranayat (4) dikenakan sanksi pencabutan izin dan pembatalan pendaftaranpenyelenggaraan pelatihan (Pasal 17 Ayat 5 UU No. 13 Th 2003)

14. Pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang cacat dilaksanakan denganmemperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan tenaga kerjamemperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan tenaga kerjapenyandang cacat yang bersangkutan (Pasal 19 UU No. 13 Th 2003)

Page 9: Pelatihan kerja   cut zurnali

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam

12. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan (Pasal 21

Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalamUU No. 13 Th 2003 :

j p gg g p g g (UU No. 13 Th 2003):

a. Pemagangan dilaksanakan atas dasar perjanjian pemagangan antarapeserta dengan pengusaha yang dibuat secara tertulis (Pasal 22 Ayat 1 UUg g y g ( yNo. 13 Th 2003)

b. Perjanjian pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya memuat ketentuan hak dan kewajiban peserta dan pengusahaserta jangka waktu pemagangan (Pasal 22 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)

c. Pemagangan yang diselenggarakan tidak melalui perjanjian pemagangansebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggap tidak sah dan statuspeserta berubah menjadi pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan(Pasal 22 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)

d. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak ataspengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembagasertifikasi (Pasal 23 UU No. 13 Th 2003)

Page 10: Pelatihan kerja   cut zurnali

Pemagangan menurut Pasal 1 angka 11 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah:

“Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasanlembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan

instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.”

Jadi pemagangan dalam UU Ketenagakerjaan dimaksudkanJadi, pemagangan dalam UU Ketenagakerjaan dimaksudkanuntuk pelatihan kerja dan peningkatan kompetensi kerja,bukan untuk tujuan akademis, pemenuhankurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu.

Page 11: Pelatihan kerja   cut zurnali

Pemagangan untuk tujuan akademis, pemenuhan kurikulum atau persyaratan suatuprofesi tertentu, contohnya adalah:

a) Ketentuan pendidikan dan pelatihan praktek kedokteran (koas/magang) dalamrangka uji kompetensi dokter Indonesia berdasarkan Pasal 28 ayat (1) UUNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

b) Pemagangan untuk memenuhi persyaratan menjadi seorang advokat yangdilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun (vide Pasal 3 ayat [1] huruf g UUNo. 18 Tahun 2003 tentang Advokat jo Pasal 6 Peraturan Perhimpunan AdvokatI d i N 1 T h 2006 t t P l k M U t k C lIndonesia No. 1 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Magang Untuk CalonAdvokat);

c) Persyaratan magang bagi calon Notaris dalam waktu 12 (dua belas) bulanb t t t t ( id P l 3 h f f UU N 30 T h 2004 t t J b tberturut-turut (vide Pasal 3 huruf f UU No. 30 Tahun 2004 tentang JabatanNotaris jo Pasal 2 ayat [1] huruf I Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.01-HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahandan Pemberhentian Notaris).

Dengan demikian, menurut menurut pakar hukum tenga kerja bahwa pemaganganmahasiswa D3 S1 S2 dan S3 adalah untuk memenuhi tuntutan akademis (tugasmahasiswa D3, S1, S2, dan S3 adalah untuk memenuhi tuntutan akademis (tugasakhir) adalah magang yang dilakukan untuk tujuan akademis atau pemenuhankurikulum.

Page 12: Pelatihan kerja   cut zurnali

Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 ayat (1) jo Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“UUJamsostek”) :

Pada prinsipnya setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenagakerja, yang meliputi jaminan kecelakaan kerja (“JKK”), jaminan kematian(“JK”) dan jaminan hari tua (“JHT”) serta jaminan pelayanan kesehatan(“JPK”).( JPK ).

Namun, khusus untuk tenaga kerja yang magang, berdasarkan Pasal 8ayat (2) huruf a UU Jamsostek hanya diwajibkan ikut Jamsostek untukprogram JKK saja. Artinya, tidak wajib ikut program JK, JHT dan JPK.program JKK saja. Artinya, tidak wajib ikut program JK, JHT dan JPK.

Page 13: Pelatihan kerja   cut zurnali

• Produk akhir dari pemagangan dalam rangka pelatihan kerja adalah sertifikasi kompetensikerja. Hal ini diakui dalam Pasal 23 UU Ketenagakerjaan:

“T k j t l h ik ti b h k t k k lifik i“Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan kualifikasikompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.”

Sedangkan, produk dari pemagangan dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhankurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu, adalah sertifikat magang untuk persyaratanp y p , g g p yminimal (minimum requirement) suatu jabatan atau profesi.

Jadi, perusahaan wajib memberikan suatu sertifikat mengenai hasilpemagangan yang dilakukan oleh peserta magang tersebut. Apabilaternyata yang diperlukan oleh peserta magang tersebut adalahpengakuan bahwa mereka telah melakukan magang di tempat Anda,menurut kami surat keterangan riset saja tidak cukup. PerusahaanAnda harus memberikan sertifikat yang mengakui bahwa benar

Terkait kontrak magang dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhank ik l / t t f i t t t k t t t b t d t

Anda harus memberikan sertifikat yang mengakui bahwa benarmereka telah melakukan magang di perusahaan Anda.

kurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu, ketentuannya sangat bergantung pada persyaratansebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masingprofesi tersebut.

Sedangkan, kontrak magang dalam rangka pelatihan kerja, diatur dalam Pasal 22 UUg , g g g p j ,Ketenagakerjaan jo Pasal 11 dan 12 Permenakertrans No. Per-22/Men/IX/2009, yakni sekurang-kurangnya memuat hak dan kewajiban peserta dan penyelenggara program serta jenis programdan kejuruan.

Page 14: Pelatihan kerja   cut zurnali

HAK PESERTA MAGANG

Uang Saku

Jaminan Sosial

MAGANG Sertifikat Setelah Lulus Program

Hasil Kerja

HAK PENGUSAHA Merekrut pemagang sebagaipekerja/buruh jika memenuhipersyaratan

Page 15: Pelatihan kerja   cut zurnali

Menaati perjanjian pemagangan

KEWAJIBAN PESERTA MAGANG :

p j j p g g

Mengikuti tata tertib programpemagangan

Mengikuiti tata tertib perusahaan

Menyediakan uang saku dan/atauuang transpor bagi peserta

KEWAJIBAN PENGUSAHA

g p g ppemagangan

Menyediakan fasilitas pelatihan

PENGUSAHA : Menyediakan instruktur

Menyediakan perlengkapankeselamatan dan kesehatan kerjaj

Page 16: Pelatihan kerja   cut zurnali

Pembinaan tenaga kerja dilakukan secara lintas sektoralsehingga pemerintah melalui departemen/instansi teknis

membentuk beberapa lembaga Pelatihan

1. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi melalui Balai Latihan KerjaIndustri (BLKI)

2. Departemen Kehutan melalui Balai Latihan Kehutanan (BLK)

3. Departemen Koperasi, dan UKM melalui balai latihan Koperasi (Balatkop)

4. Departemen Pertanian melalui Balai Latihan dan Penyuluhan Pertanian(BLPP)

5. Departemen Pendidikan Nasional melalui Balai Penataran Guru (BPG)

6. Departemen Kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)

Page 17: Pelatihan kerja   cut zurnali

D. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA

1. UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan

2. UU No. 32 Th 2004 tentang Pemerintahan daerah, terakhir diubah dengan UUNO. 12 Th 2008

3. UU No 39 Th 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga KerjaIndonesia di Luar Negeri

4. PP No. 38 Th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah DaerahKabupaten/Kota

5. Kepmennakertrans No. Kep-225/Men/2003 tentang Organisasi dan Tata KerjaLembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

6. Kepmennakertrans No. Kep-228/Men/2003 tentang Tata Cara PenempatanStandart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

7. Kepmennakertrans No. Kep-229/Men/2003 tentang Tata Cara Perizinan danPendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja.