pelangi hijauh

11

Upload: papua-makituma

Post on 12-Feb-2017

21 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelangi Hijauh
Page 2: Pelangi Hijauh

Suatu ketika, warna-warna pelangi mulai bertengkar.

Masing-masing berpendapat bahwa dialah

yang terbaik, yang terutama, dan yang terpopuler.

Si Hijau berkata:

"Terus terang saja, akulah yang paling penting. Aku adalah

 harapan. Pohon, rerumputan, juga dedaunan memilih warnaku. Tanpa

aku, hewan-hewan akan mati. Lihatlah ke segala penjuru negeri

ini, aku ada di mana-mana."

Page 3: Pelangi Hijauh

Si Biru menginterupsi:

"Jangan pikirkan bumi tanpa melihat "Jangan pikirkan bumi tanpa melihat langit dan lautan. Air adalah sumber langit dan lautan. Air adalah sumber

kehidupan yang dijatuhkan oleh awan kehidupan yang dijatuhkan oleh awan biru yang berasal dari lautan. Langit biru yang berasal dari lautan. Langit

adalah ruang kedamaian dan adalah ruang kedamaian dan ketenangan. Tanpa itu semua, apalah ketenangan. Tanpa itu semua, apalah

artinya."artinya."

Page 4: Pelangi Hijauh

Kuning tertawa kecil

"Kalian begitu serius! Aku pembawa keriangan, keceriaan dan kehangatan di bumi ini.

Kuning adalah matahari, bulan dan juga bintang. Setiap saat kau mengamati bunga

matahari, maka dunia pun mulai tersenyum. Tanpaku, tak akan ada kegembiraan."

Page 5: Pelangi Hijauh

Jingga menimpali:

"Aku adalah warna kesehatan dan kebugaran. Boleh jadi aku warna yang langka, tetapi aku berharga. Aku

banyak memberi vitamin yang menjaga kehidupan manusia. Lihat saja wortel, labu, jeruk, mangga, juga pepaya. Aku memang tidak terlihat setiap saat. Tapi,

warnaku memenuhi langit tatkala fajar dan tatkala mentari terbenam. Tak ada keindahan yang seindah

ini.  Kecantikanku sungguh memukau."

Page 6: Pelangi Hijauh

Si Merah tak tahan juga dan mulai berteriak:

"Aku adalah penguasa kalian semua! Aku adalah d a r a h - darah adalah kehidupan! Aku adalah lambang

keberanian dan lonceng bahaya. Aku akan berjuang, tak kenal takut. Aku pemberi semangat di dalam tubuh.

Tanpaku dunia akan sepi seperti rembulan. Aku adalah warna gairah dan semangat. Seperti juga mawar merah -

tanda cinta."

Page 7: Pelangi Hijauh

Si Ungu pun angkat bicara:

Ia sangat tinggi dan berbicara penuh keanggunan: "Aku adalah warna kesetiaan dan

kekuasaan. Raja dan pemimpin senantiasa memilih aku sebagai lambang kewenangan dan kebijaksanaan.  Rakyat tak akan pernah menyanggah. Mereka mendengar dan patuh"

Page 8: Pelangi Hijauh

Akhir nya Si Nila berbicara, lebih tenang dari yang lain, tetapi dengan segala keteguhan hati:

"Perhitungkan aku juga. Aku adalah warna keteduhan. Kalian hampir tidak memperhatikannya. Tanpaku, kalian

semua tidak berarti. Aku mewakili pikiran dan refleksi dari  kedewasaan senjakala dan kedalaman air. Kalian

membutuhkan aku agar dapat melihat perbedaan serta keseimbangan dalam doa dan kedamaian hati."

Page 9: Pelangi Hijauh

Warna-warna itu saling membual, masing-masing berusaha meyakinkan bahwa dialah yang terhebat.

Mereka berperang kata dan berteriak semakin keras. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kilat yang

menyambar serta suara guntur yang menggelegar. Hujan tercurah lebat tanpa belas kasihan. Warna-

warna meringkuk ketakutan, saling merapat mencoba memperoleh rasa aman.

Di tengah kegaduhan itu, Hujan berkata:"Kalian warna-warna tolol, saling bertengkar untuk

memenangkan perdebatan ini. Tahukah kalian semua? Bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk suatu

tujuan yang istimewa, unik dan saling berbeda. Saling bergandengan tangan dan kemarilah."

Page 10: Pelangi Hijauh

Warna-warna itu pun bersatu saling bergandengan tangan.

Sang Hujan meneruskan lagi: "Mulai sekarang, apabila hujan turun, kalian akan membentangkan diri di langit bagaikan busur raksasa, sebagai tanda bahwa kalian cinta hidup dalam damai. - Pelangi - tanda harapan akan hari esok."

Page 11: Pelangi Hijauh

Maka, di mana pun hujan membasahi bumi dan pelangi menghiasi langit,

ingatlah untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

Persahabatan itu bagaikan pelangi:Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.

Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.

Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.

Biru bagaikan air jernih alami.Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.

Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.

Thank you for our friendship!