pelaksanaan praktikum

4
PELAKSANAAN PRAKTIKUM Tata Cara dan Kendala I. Hubungan antara Kekuatan Rangsang dan Tinggi Mekanomiogram Akibat Kerutan Otot a. Tata Cara 1. Pasanglah semua alat sesuai pada gambar. 2. Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum. Sebelum digunakan, bungkuslah sediaan otot tersebut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan ringer dan letakkanlah digelas arloji. 3. Pasanglah sediaan otot sesuai gambar. 4. Dengan tromol tetap diam, otot dirangsang sehingga terdapat suatu kerutan. 5. Pencatatan selalu dilakukan pada tromol yang diam. Berilah waktu istirahat selama 15 detik sesudah tiap rangsangan. Putarlah tromol sepanjang ½ cm pada tiap kali sesudah pemberian rangsang tutup dan 2 cm pada tiap kali sesudah rangsang buka. 6. Rangsanglah sediaan otot dengan rangsang tutup dan rangsang buka berturut-turut dengan kekuatan rangsang yang setiap kali diperbesar 0,5 volt, sehingga didapatkan mekanomiogram sebagai hasil perangsangan bawah ambang, ambang submaksimal, maksimal dan supramaksimal. b. Kendala Waktu yang disediakan relatif pendek II. Pengaruh Panjang Awal (Initial Length) Otot Katak Terhadap Kekuatan Kerutan a. Tata Cara 1. Pasanglah semua alat sesuai pada gambar. 2. Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum praktikum. Sebelum digunakan, bungkuslah sediaan otot tersebut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan ringer dan diletakkan di gelas arloji. 3. Pasanglah sediaan otot sesuai dengan gambar. 3

Upload: juwita

Post on 22-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pelaksanaan praktikum

TRANSCRIPT

PELAKSANAAN PRAKTIKUMTata Cara dan Kendala

I. Hubungan antara Kekuatan Rangsang dan Tinggi Mekanomiogram Akibat Kerutan Otot

a. Tata Cara

1. Pasanglah semua alat sesuai pada gambar.

2. Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum. Sebelum digunakan, bungkuslah sediaan otot tersebut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan ringer dan letakkanlah digelas arloji.

3. Pasanglah sediaan otot sesuai gambar.

4. Dengan tromol tetap diam, otot dirangsang sehingga terdapat suatu kerutan.

5. Pencatatan selalu dilakukan pada tromol yang diam. Berilah waktu istirahat selama 15 detik sesudah tiap rangsangan. Putarlah tromol sepanjang cm pada tiap kali sesudah pemberian rangsang tutup dan 2 cm pada tiap kali sesudah rangsang buka.6. Rangsanglah sediaan otot dengan rangsang tutup dan rangsang buka berturut-turut dengan kekuatan rangsang yang setiap kali diperbesar 0,5 volt, sehingga didapatkan mekanomiogram sebagai hasil perangsangan bawah ambang, ambang submaksimal, maksimal dan supramaksimal.

b. Kendala

Waktu yang disediakan relatif pendekII. Pengaruh Panjang Awal (Initial Length) Otot Katak Terhadap Kekuatan Kerutan

a. Tata Cara

1. Pasanglah semua alat sesuai pada gambar.

2. Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum praktikum. Sebelum digunakan, bungkuslah sediaan otot tersebut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan ringer dan diletakkan di gelas arloji.

3. Pasanglah sediaan otot sesuai dengan gambar.

4. Bebanilah otot dengan beban sebesar 20 gram. Kendorkan sekrup penumpu sehingga terjadi pembebanan langsung. Dengan memutar tromol, buatlah garis sepanjang 10 cm dan tulislah garis 20 pada ujung akhir garis tersebut.5. Angkatlah seluruh pembebanan sehingga otot kembali ke panjang semula. Buatlah sekali lagi garis sepanjang 10 cm tepat di atas garis yang pertama dan tulislah garis dasar 0 pada ujung akhir garis tersebut.

6. Gantunglah lagi beban 20 gram dan dengan sekrup penumpu kembalikan ujung pencatat otot ke garis dasar 0, sehingga terjadi pembebanan tidak langsung.

7. Dengan melakukan pencatatan dengna garis dasar 0 carilah kekuatan rangsang faradic maksimal. Rangsangan diberikan paling lama 1 detik. Berilah waktu istirahat selama 30 detik sesudah setiap rangsangan.

8. Gunakan selalu rangsang kekuatan faradic maksimal sub.6 untuk perangsangan selanjutnya.

9. Putarlah tromol sejauh 1 cm setiap kali sesudah perangsangan. Carilah besar pembebanan yang pada perangsangan menghasilkan mekanomiogram setinggi 1 cm. Untuk percobaan selanjutnya tetap digunakan beban ini.

10. Putarlah tromol sejauh 2 cm dan catatlah sekali lagi mekanomiogram yang terakhir.

11. Putarlah tromol sejauh 1 cm dan kemudian turunkanlah ujung pencatat otot sehingga terletak tepat ditengah-tengah antara garis dasar 20 dan garis dasar 0 (gunakan sekrup penumpu). Putarlah lagi tromol sejauh 1 cm dan ulangilah perangsangan dan pencatatan.

12. Putarlah tromol sejauh 1 cm dan turunkanlah ujung pencatat otot sampai garis dasar 20. Putar tromol lagi sejauh 1 cm dan ulangilah sekali lagi perangsangan dan pencatatan.

b. Kendala

Pendeknya waktu yang disediakan sehingga percobaan dilakukan dengan terburu-buruIII. Pengaruh Beban Terhadap Kinerja Otot

a. Tata Cara

1. Buatlah garis dasar 0 yang baru sepanjang mungkin.2. Dengan menggunakan kekuatan rangsang sebesar ad.1.6 buatlah mekanomiogram pada tromol yang diam. Pencatatan selalu dimulai pada garis dasar 0 dengan mengatur sekrup penumpu.

3. Ulangi perangsangan dan pencatatan, dimulai dengan pembebanan 10 gram, sehingga dicapai beban maksimal. Setiap kali setelah pencatatan, putarlah tromol sepanjang 1 cm dan berilah otot istirahat selama 30 detik.

4. Hitunglah kerja sediaan otot pada setiap pembebanan yang saudara berikan.

5. Simpulkan pengaruh beban terhadap kerja otot.

b. Kendala

Waktu yang pendek, sehingga percobaan ini tidak dapat dilakukan

IV. Pengaruh Regangan Terhadap Kekuatan Kerutan Otot Ekstensor dan Fleksor Pada Manusia

IV.1 Mengukur Kekuatan Kerutan Otot Ekstensora. Tata Cara

1. Persilahkanlah OP duduk dipinggir meja alat tersebut dengan membelakangi timbangan dan dengan tungkai bawahnya tergantung dengan bebas.

2. Pasanglah ban kulit pada salah satu pergelangan kaki dan hubungkanlah ban kulit tersebut dengna kawat baja yang dapat menarik timbangan melalui katrol.

3. Persilahkanlah OP untuk meluruskan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah kekuatan kerutan otot ekstensor untuk tiap-tiap sikap berikut: Duduk tegak

Duduk sambil membungkukkan badan sejauh-jauhnya

Berbaring telentang

b. Kendala

Praktikum dilakukan secara bersama-sama, sehingga cukup sulit dalam melihat hasilIV.2 Mengukur Kekuatan Kerutan Otot Fleksor

a. Tata Cara

1. Persilahkanlah OP duduk dipinggir meja alat tersebut dengan menghadapi timbangan dan dengan tungkai bawah tergantung secara bebas.

2. Pasanglah ban kulit pada salah satu pergelangan kaki dan hubungkanlah ban kulit tersebut dengna kawat baja yang dapat menarik timbangan melalui katrol.

3. Persilahkanlah OP untuk membengkokkan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah kekuatan kerutan otot ekstensor untuk tiap-tiap sikap berikut:

Duduk tegak

Duduk sambil membungkukkan badan sejauh-jauhnya

Berbaring telentang

b. Kendala

Praktikum dilakukan secara bersama-sama, sehingga cukup sulit dalam melihat hasil3