pelaksanaan perjanjian kemitraan bagi hasil antara …€¦ · pada pelaksanaan perjanjian...
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN BAGI HASIL ANTARA
PT. BALING BALING BAMBU DENGAN PETERNAK AYAM BROILER
( Studi Kasus Di Kabupaten Lombok Barat )
JURNAL ILMIAH
Oleh :
ABDUL MUHAIMIN
D1A115003
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2019
PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN BAGI HASIL ANTARA PT.
BALING BALING BAMBU DENGAN PETERNAK AYAM BROILER
( Studi Kasus Di Kabupaten Lombok Barat )
JURNAL ILMIAH
Oleh :
ABDUL MUHAIMIN
D1A115003
Menyetujui,
Pembimbing Pertama
Dr. H. Djumardin, SH., M.Hum.
NIP. 19630809198803 1 001
PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN BAGI HASIL ANTARA PT. BALING
BALING BAMBU DENGAN PETERNAK AYAM BROILER
( Studi Kasus di Kabupaten Lombok Barat )
ABDUL MUHAIMIN
D1A115003
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui substansi atau isi dan pelaksanaan perjanjian
kemitraan bagi hasil pada PT. Baling Baling Bambu dengan peternak di Kabupaten Lombok
Barat. Jenis Penelitian yang digunakan adalah normatif empiris. Setelah dilakukan penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa (1) Substansi atau isi perjanjian kemitraan tersebut memuat
tentang hak dan kewajiban para pihak para pihak selama berlangsungnya pemeliharaan ayam
broiler. (2) Pelaksanaan perjanjian bagi hasil kemitraan ini sudah sesuai dengan isi perjanjian
yang disepakati antara peternak dengan perusahaan Sedangkan sistem bagi hasilnya peternak
mendapat keuntungan dari selisih harga bibit, pakan, obat-obatan yang disuplai perusahaan dan
prusahaan mendapat keuntungan dari bibit ayam, pakan dan obat-obatan yang disuplai kepada
peternak.
Kata Kunci : Pelaksanaan, Perjanjian Kemitraan, Bagi Hasil
The Implementation of Profit Sharing Partnership Agreement Between PT. Baling Baling
Bambu with Broiler Chicken Farmers
(Case Study in West Lombok Residence)
ABSTRACT
Purpose of this research is to find out the content or substance and the implementation of profit
sharing partnership agreement between PT. Baling Baling Bambu with chicken farmers in West
Lombok Residence. Kind of this research is normative-empirical legal research. After
conducting the research, the conclusion is that (1) Contents or substances of partnership
agreement contain the right and obligation of the parties during period the maintenance broiler
chicken. (2) The implementation of profit sharing partnership agreement is in accordance with
the content of the agreement agreed between the farmers and company. Whereas the profit
sharing system of the farmer benefit is from difference of the price seeds, feed and medicine
supplied to the farmer.
Key Words: Implementation, Partnership Agreement, Profit Sharing.
i
I. PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia telah bertekad menjadikan sektor agribisnis, sebagai
sektor unggulan yang akan menunjang pemulihan ekonomi negara ini. Kekayaan
sumber daya agribisnis yang dimiliki sangat besar, selain itu agribisnis berperan
sebagai mata pencaharian sebagian besar penduduk yang menjadi andalan dalam
peternakan Indonesia adalah usaha peternakan ayam broiler. Karena peternakan
ayam broiler memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan baik dalam
skala peternak besar maupun dalam skala peternak kecil. Namun peternak skala kecil
Kegiatan usaha mereka tergolong marginal, yaitu dalam arti karena keterbatasan
pendanaan serta masih relatif sederhananya tehnik produksi yang dipergunakan
menyebabkan pelaku usaha ini kurang berkembang.
Mengatasi masalah ketimpangan yang terjadi pemerintah melalui Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pasal 31 angka 1 yang
menyatakan bahwa :1
Peternak dapat melakukan kemitraan usaha di bidang budi daya ternak
berdasarkan perjanjian yang saling memerlukan, memperkuat,
menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab, ketergantungan, dan
berkeadilan”
Pada pelaksanaan perjanjian kemitraan bagi hasil ini perlu lebih dicermati dalam hal
hubungan kelembagaan antar mitra, sebab secara umum memang harus disadari
bahwa pola bagi hasil kemitraan ini mempertemukan dua kepentingan yang sama
1 Indonesia, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan, LN Nomor.338,TLN Nomor 5619, psl. 31
ii
namun dengan dilatar belakangi oleh kemampuan manajemen, kekurangan
pemahaman dalam pengetahuan hukum serta permodalan yang berbeda sehingga
peternak sangat rentan untuk menjadi korban dari perusahaan. Perusahaan
mempunyai latar belakang lebih kuat, baik dari segi permodalan dan manajemen. Dan
menyebabkan rawan adanya ketidak jujuran, terutama masalah biaya yang telah
dikeluarkan. Peternak mitra turut menanggung kerugian jika harga jual di bawah
harga pokok produksi. Adapun keuntungannya relatif lebih kecil karena ada
pembagian hasil. Dan bukan dalam hal itu saja peternak harus menanggung kerugian
tetapi pada saat berlangsungnya pemelihraan ternak peternak juga sering mengalami
kematian ayam yang dapat mempengaruhi keuntungan dari peternak.
Pihak perusahaan hanya mau bertanggung jawab dengan kematian ternak apabila
kematian tersebut disebabkan oleh bencana alam (force mejure) tertentu yang telah
ditentukan dalam kontrak perjanjian. PT. Baling Baling Bambu dengan peternak
mitranya dalam perjanjian yang telah di tetapkan oleh perusahaan terdapat klausul
yang mewajibkan peternak untuk menggunakan sarana produksi peternakan
(sapronak) yang disediakan perusahaan dan tidak membenarkan peternak menjual
hasil produksi (ayam) ke pihak ketiga.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut : 1). Bagaimana substansi atau isi perjanjian bagi hasil kemitraan PT. Baling
Baling Bambu dengan Peternak di Kabupaten Lombok Barat ? 2). Bagaimana
pelaksanaan perjanjian bagi hasil kemitraan antara PT. Baling Baling Bambu dengan
Peternak di Kabupaten Lombok Barat ?. Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian
iii
ini, antara lain : 1). Untuk mengetahui substansi atau isi perjanjian bagi hasil
kemitraan PT. Baling Baling Bambu dengan Peternak di Kabupaten Lombok Barat.
2). Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kemitraan bagi hasil PT. Baling Baling
Bambu dengan Peternak. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1).
Manfaat Teoritis penelitian ini, sebagai referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya
dan perkembangan ilmu hukum khususnya hukum perjanjian. 2). Manfaat Praktis dari
penelitian ini agar dapat Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
perjanjian kemitraan dengan sistem bagi hasil. Di dalam penelitian ini metode
penelitian yang digunakan antara lain : 1). Jenis penelitian hukun normatif empiris,2
2). Metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undaangan
(Statute Approach),3 Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach), Pendekatan
Socio Legal Research. 3). Jenis dan sumber data, 1) Data Primer,4 2) Data skunder 4).
Teknik dan alat pengumbpulan data yaitu 1) Data lapangan, 2) studi dokumen.5
Teknik menentukan sampel dalam penelitian ini adalah yaitu purposive sampling,
menetapkan responden sebanyak 2 peternak dari keseluruhan peternak yang bermitra
dengan PT. Baling Baling bambu.6 Metode analisis yang digunakan dalam penulisan
adalah dengan analisis deskriptif-kualitatif.
2 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004, hlm. 134 3 Harjono, Penelitian Hukum pada Kajian Hukum Murni, dalam Joni Ibrahim, Teori Metode
Penelitan Hukum Normatif, Banyumedia Publishing, Malang, 2005. Hlm.303 4 Amirudin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Ed 1, Cet. 1, PT. Grafindo
Persada, Jakarta, 2004, hlm.30. 5 5 ibid,, hlm. 64
6Ibid, hlm. 106.
iv
II. PEMBAHASAN
Substansi Atau Isi Perjanjian Kemitraan Bagi Hasil PT. Baling Baling Bambu
Dengan Peternak Ayam Broiler Di Kabupaten Lombok Barat
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Terletak di Dusun Majeti Dasan Desa Majeti Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alraina Makaila mulai pada tahun
2013 yang memeliki populasi ayam broiler sebanyak 5000 ekor yang memiliki luas
kandang panjang 90 m2 dan lebar 7 m2 yang dikerjakan oleh 2 karyawan.”
Adapun peternak ayam broiler Usman Ali di Dusun Punikan Desa Batu
Mekar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang didirikan pada tahun 2014 memiliki populasi ayam broiler sebanyak 5000 ekor
dengan luas kandang panjang 78 m2 dan lebar 8 m2 yang dibantu oleh 2 orang
karyawan. Usaha peternakan ayam Alraina Makaila dan Usman Ali tersebut
didirikan atas kerjasama dengan PT. Baling Baling Bambu.”
Isi Perjanjian Kemitraan PT. Baling Baling Bambu Dengan Peternak Di
Kabupaten Lombok Barat
Isi perjanjian kerjasama tentang hak dan kewajiban perusahaan dan peternak
diatas dapat diketahui bahwa perusahaan berhak untuk menerima jaminan dan
kepemilikan barang dan memutuskan panen. Dalam hak perusahaan untuk menerima
jaminan menurut Awan Darmawan selaku Teknikal Service perusahaan mengatakan
v
bahwa, peternak yang akan bermitra dengan perusahaan dapat tidak menggunakan
jaminan asalkan kandang memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh perusahaan. Akan
tetapi peternak yang tidak menggunakan jaminan, apabila melakukan kenakalan seperti
menjual pakan yang disuplai oleh perusahaan secara diam-diam dan tidak menjalankan
isi perjanjian maka perusahaan akan memutus hubungan kemitraan secara sepihak dan
menarik semua barang barang yang telah disuplai oleh perusahaan.”7
Selanjutnya hak perusahaan dalam melakukan panen dijelaskan pada bagian III
surat perjanjian kerjasama tentang Panen, perusahaan berhak untuk memutuskan panen
secara sepihak apabila harga jual tidak menguntungkan dan untuk menghindari gagal
panen yang disebabkan oleh ayam terkena penyakit dan untuk menghindari resiko
kematian ayam yang lebih banyak.
Sedangkan kewajiban perusahaan diwajibkan untuk menyuplai sarana
produksi berupa bibit, pakan, obat-obatan dan memberikan bimbingan teknis dan
management selama berlangsungnya pemeliharaan ternak.
Menurut keterangan Usman Ali wawancara pada hari Rabu tanggal 7
November 2018, bahwa kerjasama kemitraan menambah pengetahuan teknologi
budidaya ayam bagi peternak, dimana pihak perusahaan melakukan bimbingan
khusus kepada peternak mitranya. Peternak juga terbantu dengan penyediaan bibit
ayam (DOC), pakan dan obat-obatan yang di jamin oleh pihak perusahaan.8
7 Hasil wawancara dengan Awan Darmawan (Selaku Teknikal Servis Perusahaan ) hari kamis
tanggal 8 November 2018 8 Hasil wawancara dengan Usman Ali (selaku pemilik peternak) hari Rabu tanggal 7
November 2018
vi
Bahwa dari hasil wawancara tersebut diatas perusahaaan sudah
malaksanakan kewajibannya dalam menyuplai sarana produksi berupa bibit,
pakan, dan obat obatan kepada peternak dan juga memberikan bimbingan teknis
dan management kepada peternak.
Adapun hak dan kewajiban peternak yang diatur dalam perjanjian kerjasama
tersebut di atur dalam BAB III dan BAB IV, peternak berhak mendapatkan
pendampingan dari perusahaan dan berhak mendapatkan bonus pasar dari
perusahaan. Dalam pemeliharaan ternak ayam broiler perusahaan mewajibkan
peternak menggunakan sarana produksi yang disediakan oleh perusahaan serta
menyediakan lahan, kandang, dan peternak diwajibkan menjual hasil panen ayam
kepada perusahaan dan peternak tidak dibenarkan menjual ayam kepada pihak lain.
Sedangkan kesepakatan lain yang diatur dalam perjanjian kerjasama BAB V tersebut
tentang tanggung jawab kedua belah pihak apabila terjadi gagal panen dan kerugian.
Bentuk Kesepakatan Harga Dasar Kemitraan PT. Baling Baling Bambu
Dengan Peternak Ayam Broiler di Kabupaten Lombok Barat
Menurut peternak Usman Ali dalam kesepakatam harga dasar antara peternak
dengan PT Baling baling Bambu terdapat ketentuan - ketentuan yang berkaitan harga
bibit (DOC), pakan, obat-obatan, serta kematian (Mortality) ayam dan sanksi apabila
peternak tidak efisien dalam menggunakan pakan yang telah di tentukan oleh
perusahaan. Dalam kesepakatan harga dasar tersebut terdapat juga bonus dari
perusahaan yang didapatkan peternak jika harga jual ayam lebih dari harga garansi
vii
dan juga jika kematian ayam lebih rendah dari standar peternak juga mendapatkan
bonus pasar dan untuk kerugian peternak yang tidak wajar perusahaan tidak mau
bertanggung jawab.9
Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Kemitraan Antara PT. Baling Baling Bambu
Dengan Peternak Di Kabupaten Lombok Barat
Prosedur Kemitraan Ternak Ayam Broiler PT. Baling Baling Bambu Dengan
Peternak Ayam Broiler Di Kabupaten Lombok Barat.
Peternak yang ingin bermitra dengan perusahaan harus memenuhi beberapa
prosedur yang harus di penuhi terlebih dahulu diantaranya :
a. Peternak wajib mempunyai kandang pribadi lengkap dengan surat perizinannya
serta mempunyai perlengkapan kandang. b. Peternak yang ingin bergabung dengan
perusahaan kemitraan mendatangi kantor dan mendaftarkan diri dengan
mencantumkan data pribadi serta data yang dibutuhkan perusahaan untuk
kelayakan kandang. c. Perternak yang sudah mendaftarkan diri akan dikunjungin
oleh pihak peusahaan yang langsung melakukan pengamatan untuk meninjau layak
tidaknya kandang untuk proses pemeliharaan. d. Adanya jaminan.
9 Hasil Wawancara Dengan Alraiana Makaila (Selaku pemilik Peternak) Pada Hari Rabu,
Tanggal 7 November 2018.
viii
Menurut hasil wawancara dengan Awan Darmawan selaku Teknikal Service
perusahaan dalam hal jaminan peternak yang akan bermitra dengan perusahaan dapat
tidak menggunakan jaminan asalakan kandang memenuhi syarat yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Akan tetapi peternak yang tidak menggunakan jaminan, apabila
melakukan kenakalan seperti menjual pakan yang disuplai oleh perusahaan secara diam-
diam dan tidak menjalankan isi perjanjian maka perusahaan akan memutus hubungan
kemitraan secara sepihak dan menarik semua barang barang yang telah disuplai oleh
perusahaan.”10
Apabila survei kandang sudah dilakukan maka pihak perusahaan akan
menentukan layak atau tidaknya mitra bergabung dengan perusahaan. Apabila telah
disetujui dan di anggap layak maka pihak perusahaan akan menentukan jumlah
kapasitas populasi ayam yang akan dibudidayakan sesuai dengan ukuran kandang
peternakan. Dalam 1 meter untuk 7 ekor ayam dan bisa juga 1 meternya untuk 8
ekor ayam tergantung dari luas lahan yang disediakan oleh peternak dan mitra
peternak bagi hasil yang bergabung minimal lahannya dapat menampung 2000 ekor
ayam.
Peternak yang bergabung dalam kemitraan bagi hasil ini mendapatkan
keuntungan dari terjaminnya pasokan sapronak, kepastian pasar, serta pendapatan
dari peternak. Pasokan sapronak tergantung banyaknya yang dibutuhkan dalam
pemeliharaan ayam selama periode berlangsung. Adapun kepastian pasar ditentukan
10
Hasil wawancara dengan Awan Darmawan (Selaku Teknikal Servis Perusahaan ) hari
kamis tanggal 8 November 2018
ix
oleh pihak perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya. Pendapatan peternak
dihitung dalam analisis perhitungan kebutuhan, biaya, modal dan pendapatan yang di
peroleh dari biaya produksi selama proses pemeliharaan ayam. Pendapatan peternak
tergantung kepada baik buruknya pemeliharaan pada ternak ayam.
Pelaksanaan Pemeliharaan Ternak Ayam Broiler
Pemeliharaan ayam broiler dilakukan dengan persiapan yang baik sebelum
ayam dipelihara dengan mengecek kembali persiapan kandang, lampu pemanas
dan termometer yang digunakan untuk mengontrol panas. Hal ini dilakukan karena
biasanya ayam yang baru datang mengalami stress akibat perjalanan jauh oleh karena
itu persiapan kandang perlu di perhatikan. Ketentuan dalam pemeliharaan di dasarkan
pada : pada minggu pertama hingga ke empat.
Selama proses pemeliharaan ternak hingga panen pihak perusahaan akan
melakukan pengawasan untuk mencatat keadaan ayam, perkembangan dan
pertumbuhan ayam, pihak peternak wajib memberitahu kepada pihak perusahaan
apabila ayam terjangkit wabah penyakit agar dapat diberikan saran dan penanganan
untuk pengobatan untuk mengurangi resiko kematian yang akan mungkin terjadi dan
pihak perusahaaan tidak bertanggung jawab terhadap kematian ayam dan akan
menjadi tanggung jawab dari pihak peternak.
x
Sistem Bagi Hasil kemitraan Antara Peternak Ayam Broiler Dengan PT.
Baling Baling Bambu
Dalam sistem bagi hasil perlu kiranya kita mengkaji atau membahas terlebih
dahulu tentang pengertian sistem sebagai berikut :
Menurut Azhar Susanto mengartikan pengertian tentang sistem yakni :
“Sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/ komponen
apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.11
Sistem bagi hasil antara peternak PT. Baling Baling Bambu dalam hal
pembagian keuntungan dituangkan dengan jelas dalam kesepakatan harga dasar atas
kesepakatan kedua belah pihak. Dalam kesepakatan harga tersebut juga tertuang
tentang bonus pasar yang didapatkan oleh peternak. Dalam kemitraan ini yang
menjadi keuntungan pihak peternak ayam broiler adalah selisih dari harga bibit,
pakan, dan vaksin yang disuplai oleh perusahaan. presentase keuntungan baru
diketahui oleh peternak adalah setelah masa panen ayam tiba.
Dalam pembagian hasil pihak perusahaan dan peternak sepakat melakukan
perhitungan pada setiap akhir siklus dengan perhitungan atas seluruh biaya yang
timbul dalam pemeliharaan ayam. Pendapatan peternak pun tergantung kepada baik
buruknya pemeliharaan pada ternak ayam. Apabila ayam tidak ada yang mati atau
mencapai berat Standard Confeed Ratio (FCR) dan tidak menambah penggunaan
11
Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, 2013.hlm.22.
xi
pakan dari pakan yang disuplai oleh perusahaan yang sudah ditentukan dalam
ksepakatan harga maka peternak akan mendapatkan untung baik dari penjualan
maupun dari bonus pasar yang didapatkan Sedangkan keuntungan yang di dapat dari
kemitraan ini bagi pihak peusahaan yaitu dari bibit ayam, pakan dan obat-obatan
yang disuplai kepada peternak dan dari hasil penjualan ayam yang telah di panen..”12
12 Hasil Wawancara Dengan Alraiana dan Usmasn Ali (Selaku pemilik Peternak) Pada Hari
Senin, Tanggal 12 November 2018.
xii
III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian - uraian pembahasan diatas, maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan dari pembahasan yang telah dirumuskan sebagai berikut :
1. Substansi atau isi perjanjian kemitraan bagi hasil tentang hak dan kewajiban
perusahaan dan peternak selama berlangsungnya pemeliharaan ternak ayam
broiler. Dimana perusahaan berkewajiban menyedikan sarana produksi berupa
bibit (DOC), pakan, obat-obatan dan serta memberikan pembinaan teknis dan
management kepada peternak, sedangkan peternak juga diwajibkan menyediakan
lahan dan kandang serta kebutuhan perlengkapan kandang lainnya. Sedangkan
Kesepakatan harga dasar tentang harga bibit (DOC), pakan, kematian (Mortality)
ayam dan sanksi apabila peternak tidak efisien dalam menggunakan pakan yang
telah di tentukan oleh perusahaan dan bonus pasar dari perusahaan yang
didapatkan peternak. 2. Pelaksanaan perjanjian kemitraan bagi hasil PT. Baling
Baling Bambu dengan peternak ayam broiler di Kabupaten Lombok Barat sudah
sesuai dengan isi perjanjian yang disepakati antara peternak dengan perusahaan.
Sedangkan Sistem Bagi hasil kemitraan peternak mendapat keuntungan selisih
dari harga bibit, pakan, dan vaksin yang disuplai oleh perusahaan dan bonus
pasar apabila peternak memnuhi standar Feed Confeed Ratio (FCR) yang telah
ditentukan dalam kesepakatan harga dasar. Sedangkan untuk keuntungan
xiii
perusahaan didapatkan dari bibit ayam, pakan dan obat-obatan yang disuplai
kepada peternak.
Saran
1. Untuk mencapai kemitraan yang adil dan saling mengutungkan kepada pihak
perusahaan PT Baling Baling Bambu diharapkan untuk menjelaskan perjanjian
dan kesepakatan harga bagi hasil kemitraan sehingga tidak merugikan kedua
belah pihak. 2. Untuk pihak peternak dan masyarakat agar dapat memperhatikan
dan memahami dokumen perjanjian kemitraan sebelum melakukan
penandatangan perjanjian, agar dapat melaksanakan isi perjanjian dengan sebaik-
baiknya agar dapat menguntungkan pihak peternak sendiri maupun pihak
perusahaan.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum Dan Penelitian Hokum. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Amiruddin Dan Zainal Asikin. Pengantaar Metode Penelitian Hukum. PT.
Grafindo Persada, Jakarta,2004.
Harjono. Penelitian Hukum Pada Kajian Hukum Murni, Metode Penelitian Hukum
Normatif. Banyumedia Publishing, Malang,2005.
Indonesia, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, LN Nomor.338,TLN Nomor 5619.
Susanto Azhar, 2013, Sistem Informasi Akuntansi,Lingga Jaya, Bandung.
Wawancara
Hasil Wawancara Dengan Alraiana Makaila (Selaku pemilik Peternak) Pada Hari
Rabu, Tanggal 7 November 2018.
Hasil Wawancara dengan Usman Ali (selaku pemilik peternak) hari Rabu tanggal 7
November 2018.
Hasil Wawancara dengan Awan Darmawan (Selaku Teknikal Servis Perusahaan )
hari kamis tanggal 8 November 2018
Hasil Wawancara Usmasn Ali (Selaku pemilik Peternak) Pada Hari Minggu, Tanggal
11 November 2018.
Hasil Wawancara Dengan Alraiana Makaila (Selaku pemilik Peternak) Pada Hari
Selasa, Tanggal 6 November 2018.