pelaksanaan pendidikan pemustaka pada...

111
PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN LAB SCHOOL SMA KORNITA IPB BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Faris Muhammad NIM: 1110025000057 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H. /2014 M.

Upload: trankhanh

Post on 31-Jan-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA

PERPUSTAKAAN LAB SCHOOL SMA KORNITA IPB BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Faris Muhammad NIM: 1110025000057

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H. /2014 M.

Page 2: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan
Page 3: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan
Page 4: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2014

Faris Muhammad 1110025000057

Page 5: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

i

ABSTRAK

Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada Lab School SMA Konrita IPB Bogor : Skripsi, Faris Muhammad. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, 79 hal.

Penelitian ini membahas mekanisme pelaksanaan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan Lab School SMA Kornita IPB Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan, tingkat, metode, materi, kendala dan solusi dari kegiatan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan Lab School SMA Kornita IPB Bogor. Metode penelitian yang digunakan berjenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah kepala perpustakaan dan bagian kesiswaan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita IPB Bogor dilaksanakan pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa) dan pengajaran guru di perpustakaan. Materi yang diajarkan selama pendidikan pemustaka pada saat MOS adalah materi yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang perpustakaan. Sedangkan materi yang diajarkan pada saat guru mengajar adalah materi yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan pemberian tugas untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan pemustaka ini tidak mempunyai panduan pelaksanaan. Oleh karena itu, Perpustakaan hendaknya mempunyai pedoman dan rencana dalam melaksanakaan pendidikan pemustaka ini.

Kata kunci: Pendidikan pemustaka, user education, pendidikan pemakai, pendidikan pengguna, layanan, perpustakaan sekolah,

Page 6: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil’alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena

atas izin, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan Lab School SMA Kornita

IPB Bogor”. Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua tercinta, untuk kasih sayang, doa, nasihat, juga dukungan moril

dan materi yang tiada henti.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dosen pembimbing, Ibu Fadhilatul Hamdhani, M.Hum., terima kasih atas waktu,

bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis selama ini.

6. Dosen-dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya Dosen-dosen jurusan

Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan Ilmu

Pengetahuan dan membuka wawasan baru bagi penulis.

7. Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

iii

8. Kepala Sekolah Lab School SMA Kornita IPB Bogor yang telah mengizinkan

penulis melakukan penelitian di sekolah yang Bapak / Ibu pimpin.

9. Kepala dan Pengelola Perpustakaan Lab School SMA Kornita IPB Bogor

10. My beloved litle brother Danar si spiderman kribo.

11. Teman-teman team futsal "Insya Allah menang" : Ahnjhun, Ari, Babeh, Bayu,

Tama, Awan, Dimas, Rifqi.

12. Teman-teman geng ibu-ibu rempong : Fitri, Husnul, Nita, Nenden, Dea, Putri,

Lona, Ina, Yeni, Nopi, Dita.

13. Rachmatunisa Bayulia yang telah menyemangati penulis.

14. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan Ilmu

Perpustakaan. Amiin.

Jakarta, 25 Mei 2014

Penulis

Page 8: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................ 4

C. Rumusan Masalah .......................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................... 5

F. Metode Penelitian........................................................... 6

G. Teknik Analisis Data ...................................................... 8

H. Sistematika Penulisan ..................................................... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................... 11

B. Fungsi Perpustakaan Sekolah ......................................... 13

C. Tujuan Perpustakaan Sekolah ......................................... 16

D. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Keberaksaraan

Informasi Siswa dan Guru .............................................. 17

E. Upaya Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ..................... 19

F. Pengertian Pemustaka dan Pendidikan Pemustaka .......... 21

G. Tingkatan Pendidikan Pemustaka ................................... 24

H. Metode Pendidikan Pemustaka ....................................... 30

I. Tujuan Pendidikan Pemustaka ........................................ 36

J. Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka ................................ 36

K. Penelitian Terdahulu ...................................................... 37

Page 9: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

v

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LAB SCHOOL SMA

KORNITA IPB BOGOR

A. Sejarah Perpustakaan SMA Kornita ................................ 40

B. Visi dan Misi Perpustakaan SMA Kornita ...................... 42

C. Tugas dan Fungsi Perpustakaan SMA Kornita ................ 42

D. Tata Tertib Perpustakaan SMA Kornita .......................... 43

E. Sumber Daya Manusia, Tugas Pokok dan Struktur

Organisasi Perpustakaan SMA Kornita ........................... 44

F. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan SMA Kornita .......... 46

G. Koleksi Perpustakaan SMA Kornita ............................... 48

H. Ruangan Perpustakaan SMA Kornita ............................. 50

I. Pemustaka ...................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Pendidikan Pemustaka di Perpustakaan

SMA Kornita.................................................................. 52

B. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Pemustaka .................... 53

C. Teknis Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka .................... 54

D. Tingkatan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita................................................................. 59

E. Metode Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita.................................................................. 65

F. Materi Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita ................................................................. 69

G. Kendala dan Solusi ......................................................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 77

B. Saran .............................................................................. 79

Page 10: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

vi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Informan ..................................................................... 7

2. Tabel 2 Perbedaan Pengajaran Bibliografi dengan Literasi

Informasi .................................................................... 30

3. Tabel 3 Sumber Daya Manusia di Perpustakaan SMA Kornita. 44

4. Tabel 4 Pembagian koleksi menurut subyek mata pelajaran ..... 49

5. Tabel 5 Pembagian Koleksi Menurut Jenis .............................. 50

6. Tabel 6 Daftar Peralatan Perpustakaan SMA Kornita ............... 51

7. Tabel 7 Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada saat MOS .... 55

8. Tabel 8 Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada saat

Pengajaran ................................................................... 58

9. Tabel 9 Tingkatan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita .............................................................. 60

10. Tabel 10 Metode Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita .............................................................. 66

11. Tabel 11 Materi Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita .............................................................. 69

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Kornita ....... 45

Page 11: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan mempunyai peran dalam menunjang kegiatan pembelajaran

dan mencerdaskan kehidupan bangsa, perpustakaan mempunyai kegiatan dalam

hal pengolahan, penyediaan, dan pelayanan. Hal tersebut tertuang dalam pasal 1

Undang-undang Perpustakaan no.43 tahun 2007 disebutkan bahwa "perpustakaan

adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam

secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.1

Perpustakaan merupakan jantung sebuah institusi termasuk didalamnya

institusi pendidikan, yaitu salah satunya adalah sekolah. Sekolah merupakan

tempat awal bagi masyarakat untuk memperoleh ilmu secara formal, untuk

memperoleh ilmu di sekolah tersebut tentunya perpustakaan ikut berperan sebagai

media dalam menyediakan informasi yang berupa ilmu kepada para siswa di

sekolah dalam bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

Perpustakaan memiliki nilai informasi, maksudnya adalah informasi

tersebut dapat digunakan oleh pemustaka untuk memperoleh kebutuhan

informasinya2. Informasi yang terkandung di dalam perpustakaan sangatlah

berguna bagi para siswa di sekolah tetapi tidak sedikit siswa yang belum mengerti

cara memanfaatkan perpustakaan secara efektif dan efisien. Maka dari itu

1Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2008), h. 2.

2 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 9.

Page 12: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

2

pemustaka harus mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan fasilitas yang

berada di perpustakaan. Jika tidak mempunyai kemampuan tersebut maka siswa

tersebut dapat dikatakan gagal dalam mencapai pendidikan seumur hidupnya,

artinya terampil menggunakan perpustakaan merupakan suatu hal yang perlu

dipelajari untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi tersebut3. Untuk

merumuskan peran perpustakaan kedepan salah satunya adalah membimbing

pemustaka mencari dan memiliki sumber informasi yang sesuai dengan

kebutuhannya. Asumsi yang dipakai adalah tidak semua pencari informasi adalah

pemustaka dan tidak semua pemustaka dapat memenuhi kebutuhan informasinya

sendiri4.

Agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien maka

perpustakaan dapat memberikan sebuah layanan kepada para pemustaka dalam hal

ini adalah guru dan siswa, untuk memberikan pelayanan yang baik dan

bermanfaat, maka pustakawan perlu memberikan bimbingan secara optimal

kepada guru dan siswa dalam menggunakan perpustakaan dengan baik.

Kemampuan guru dan siswa dalam menggunakan perpustakaan adalah

dasar yang sangat penting dalam mendukung proses pendidikan. Kemampuan

tersebut dapat berguna dalam memperoleh kebutuhan informasi bagi guru dan

siswa. Pentingnya melakukan pendidikan pemustaka perpustakaan sejak tingkat

sekolah dapat berguna sebelum mereka memasuki perguruan tingggi, agar mereka

3 Ade Abdul Hak, "Pendidikan Pemustaka", dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed.,

Perpustakaan sebagai center for learning society : Gagasan untuk Pembangunan Perpustakaan Madrasah. (Jakarta: FAH UIN Syarif Hidayatulloh, 2006 ), h. 97. 4 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.

8.

Page 13: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

3

mempunyai bekal dalam memanfaatkan sarana perpustakaan secara efektif dan

efesien. Melalui pendidikan pemustaka ini berarti perpustakaan telah dapat dan

secara nyata memberikan sesuatu yang sangat diperlukan oleh Pemustakanya.

Bentuk pelayanan ini belum banyak dilakukan di perpustakaan sekolah

karena keterbatasan petugas dan media yang dimiliki. Keberhasilan kegiatan ini

dipengaruhi oleh sikap petugas yang dapat memahami karakteristik pemustaka.

Pengoperasian peralatan, dan pemanfaatan yang sesuai. Kendalanya adalah

ternyata masih banyak guru dan siswa sekolah yang belum mengerti dalam

menggunakan perpustakaan yang benar. Untuk itu perlu kiranya perpustakaan

sekolah mengadakan sebuah kegiatan pendidikan pemustaka secara rutin dan

berkelanjutan, apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin

cepat khususnya teknologi yang berada di perpustakaan.

Maka dari itu, para pemustaka dituntut agar mempunyai kemampuan

dalam menelusur informasi dan dapat menggunakan berbagai fasilitas

perpustakaan dengan efektif terlebih dengan adanya ledakan informasi dan

tuntutan kurikulum dari sekolah tersebut.

Penulis merasa perlu untuk meneliti tentang pendidikan pemustaka pada

perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah yang ingin penulis teliti adalah

Perpustakaan Lab School SMA Kornita IPB Bogor. Perpustakaan Lab School

SMA Kornita IPB Bogor yang selanjutnya disebut Perpustakaan SMA Kornita

adalah perpustakaan yang berada di wilayah IPB (Institut Pertanian Bogor). Saat

ini pendidikan pemustaka yang dilakukan perpustakaan SMA Kornita yaitu

dengan menggunakan perpustakaan sebagai ruangan belajar dan ruang diskusi.

Page 14: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

4

Sedangkan berdasarkan teori dari beberapa sumber, pendidikan pemustaka

adalah kegiatan yang dilakukan sebuah perpustakaan dalam memperkenalkan

perpustakaan kepada penggunannya. Pengenalan perpustakaan ini terdiri dari

pengenalan perpustakaan secara fisik maupun secara peraturan dan layanan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji

tentang pendidikan pemustaka. Dengan demikian penulis memilih judul :

"Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan Lab School SMA

Kornita IPB Bogor"

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah,

pembatasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

2. Tingkatan, metode dan materi yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan

pemustaka

3. Kendala dan solusi dalam melaksanakan pendidikan pemustaka di

Perpustakaan SMA Kornita.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara melaksanakan pendidikan pemustaka pada Perpustakan SMA

Kornita?

Page 15: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

5

2. Bagaimana tingkatan, metode dan materi yang dilakukan dalam kegiatan

pendidikan pemustaka ini?

3. Apa saja kendala dan solusi pada pelaksanaan pendidikan pemustaka pada

Perpustakaan SMA Kornita?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tentang tatacara pelaksanaan pendidikan pemustaka

2. Mengetahui tingkat, metode dan materi yang dilakukan dalam melaksanakan

pendidikan pemustaka

3. Mengetahui kendala dan solusi dari kegiatan pendidikan pemustaka.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kegiatan pendidikan

pemustaka.

2. Dapat memberikan feedback tentang pendidikan pemustaka kepada

Perpustakaan SMA Kornita.

3. Sebagai bahan rujukan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian

tentang pendidikan pemustaka.

Page 16: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

6

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif, yaitu jenis

penelitian yang bertujuan menjelaskan sesuatu seperti apa adanya (as it is)

secara mendalam dan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek

yang diteliti5.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Bog dan dan Taylor seperti yang dikutip Lexy J.Maleong yaitu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati6.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian. Alat atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini

adalah :

a. Observasi

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya

bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.7 Dalam

melakukan observasi, penulis dibantu dengan alat-alat observasi seperti

kamera, buku catatan, telepon genggam dan alat tulis.

5Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : pengantar teori dan panduan

praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta : STIA-LAN, 1999), h. 60. 6 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Ronda Karya,

2005), h. 4. 7Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : pengantar teori dan panduan praktis

penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, h .63.

Page 17: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

7

b. Wawancara

Metode wawancara adalah metode yang datanya dikumpulkan

melalui wawancara dengan responden atau informan8. Tipe wawancara

yang penulis gunakan adalah wawancara semi terstruktur, yaitu

wawancara bebas dan terbuka tetapi dipandu dengan pedoman

wawancara9.

Teknik pemilihan informan yang penulis pakai adalah purposive

sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

data, dengan mencari data dari orang lain sebagai sampel sumber data

melalui rekomendasi sampel pertama10.

Penulis akan mewawancarai Kepala Perpustakaan dan Bagian

Kesiswaan SMA Kornita IPB Bogor. Informan akan diberikan inisial

untuk membedakan antar informan sehingga dapat mengurangi kesalahan

penulisan11. Berikut adalah daftar informan penulis :

Tabel 1. Informan

No Informan Inisial Jabatan

1 Drs. Budiyono, M. Pd. BD Kepala Perpustakaan

2 Eny Kadarti, S. T. EK Kesiswaan

8 Ibid., h. 64. 9 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif : dasar-dasar (Jakarta : Indeks, 2012), h. 47. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2012), h. 218-219. 11 Ibid., h. 21.

Page 18: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

8

c. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah penelitian yang bertumpu pada sumber-

sumber pustaka/dokumentasi sebagai sumber data utamanya12.

G. Teknik Analisa Data

Data akan dianalisa melalui tiga tahapan yaitu :

1. Reduksi data

Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara data

dengan tujuan penelitian13.

2. Penyajian data

Penyajian data dimaksudkan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan

atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan14. Pada tahap ini

peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan

pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok

permasalahan15.

12 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian , h. 65.

13 Tjutju Soendari, "Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif," artikel diakses pada 5 Maret 2014 darihttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Teknik_analisis_dt.kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf. 14 Soendari, "Teknik Analisis Data Kualitatif."

15 Soendari, "Teknik Analisis Data Kualitatif."

Page 19: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

9

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi data, kegiatan ini dimaksudkan untuk

mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan,

atau perbedaan16.

H. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai dari

Bab I sampai Bab V dengan rician sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur. Bab ini memuat teori – teori yang berasal dari kajian

kepustakaan yang berkaitan dengan gambaran mengenai pengertian pendidikan

pemustaka dan istilah-istilahnya, teknis pelaksanaan pendidikan pemustaka,

metode pendidikan pemustaka, keterampilan yang perlu diajarkan dalam

pendidikan pemustaka, tujuan pendidikan pemustaka, dan manfaat pendidikan

pemustaka.

Bab III Gambaran Umum Perpustakaan LAB SCHOOL SMA KORNITA

IPB BOGOR. Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat, struktur

organisasi dan manajemen, visi dan misinya, tugas dan fungsi, tata tertib

perpustakaan, sarana dan prasarana serta fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan

Lab School SMA Kornita IPB Bogor.

16 Soendari, "Teknik Analisis Data Kualitatif."

Page 20: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

10

Bab IV Hasil Penelitian. Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang

berkaitan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan

pemustaka.

Bab V Penutup. Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh

penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.

Page 21: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki pada

sebuah lembaga, karena dapat berguna untuk mendukung visi dan misi program

kerja dari lembaga tersebut. Tak terkecuali dengan perpustakaan sekolah,

perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana sarana pendidikan penunjang

kegiatan belajar siswa dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan disekolah17.

Perpustakaan sekolah berada pada lingkungan sekolah, penanggung

jawabnya adalah Kepala Sekolah. Sedangkan pemustakanya adalah para pelajar

dan guru-guru. Tugas pokok perpustakaan sekolah adalah menunjang proses

pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan

kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lain, agar proses pendidikan

dapat berlangsung lancar dan berhasil baik18.

Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dan harus mampu dalam meningkatkan kualitas bangsa. Selain itu,

Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai media

pendidikan, tempat belajar, penelitian sederhana, pemanfaatan teknologi

17 Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h 1. 18 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Sasmita Media Utama, 2004), h 31-32.

Page 22: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

12

informasi, kelas alternatif, dan sumber informasi19. Mengenai keberadaan

perpustakaan sekolah.

"Mblu seperti yang dikutip oleh Darmono menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:

1.Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar dilingkungan sekolah, 2.Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem

pengajaran, 3.Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas

pendidikan dan pengajaran, 4.Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan

peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi."20

Perpustakaan sekolah dan pendidikan memiliki hubungan yang saling

terkait. Menurut UU no. 2 Tahun 1989 pasal 35 dijelaskan bahwa setiap satuan

pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat,

harus menyediakan sumber belajar21. Pada Penjelasan pasal tersebut diterangkan

bahwa salah satu sumber belajar yang penting bukan satu-satunya, adalah

perpustakaan yang memungkinkan para tenaga pendidik, dan para peserta didik

memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan ilmu

pengetahuan yang diperlukan22.

Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari program sekolah secara

keseluruhan, dimana bersama-sama dengan pendidikan lainnya turut menentukan

keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran23. Melalui penyediaan

19 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah (Yogyakarta: Pinus Book, 2007), h 12-13. 20 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h 3. 21 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h 11. 22 Ibid., h. 12. 23 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h 3.

Page 23: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

13

perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik

maupun mental dalam proses belajar24.

B. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut Lasa Hs dan Darmono. Perpustakaan sekolah mempunyai

beberapa fungsi yaitu:

1. Sumber Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan

tercetak, maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat

memperoleh informasi yang tersedia untuk memecahkan masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat25.

Sumber-sumber informasi bisa didapat melalui kamus, ensiklopedia,

handbook, almanak, indeks, sumber geografi, bibliografi, buku tahunan, dan

internet26.

1. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi melalui koleksi yang

dimiliki, sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan.

"Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah: a. agar pemustaka mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri

secara berkesinambungan. b. untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki

pemustaka yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual,

c. mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis,

24 Ibid., h. 3. 25 Ibid., h. 4. 26 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h 14.

Page 24: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

14

d. mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru."27

Selain itu, para guru dapat memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh

materi yang disampaikan kepada siswa. Para siswa pun bisa memperoleh

bacaan sebagai bentuk pengembangan diri. Mereka dapat memilih bacaan-

bacaan yang disukai."28

2. Fungsi Kebudayaan

Perpustakaan dapat berperan dalam menambah wawasan kebudayaan

pemustaka.

"Melalui koleki yang dimiliki oleh perpustakaan yang dapat bermanfaat untuk: a. meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi

sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia secara individu maupun kelompok,

b. membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan selah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,

c. mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian, d. mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta

menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis, e. menumbuhkan budaya baca di kalangan pemustaka sebagai bekal

penguasaan ahli teknologi."29

3. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan dapat juga berperan sebagai tempat rekreasi guru dan siswa,

yang dapat bermanfaat untuk:

a. menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,

27 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h 4. 28 Lasa Hs, Manajemen perpustakaan Sekolah, h 13 29 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h 4-5.

Page 25: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

15

b. mengembangkan minat rekreasi pemustaka melalui berbagai bacaan dan

pemanfaatan waktu senggang,

c. menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif30.

Melalui perpustakaan, guru dan siswa dapat menghibur diri mereka dengan

membaca bacaan yang menarik dan unik, selain dapat terhibur, mereka juga

mendapatkan wawasan yang luas dengan membaca.

4. Penelitian Sederhana

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi

untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi

berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga31.

Melalui perpustakaan, para siswa dan guru dapat menyiapkan dan

melaksanakan penelitian sederhana. Para siswa diarahkan untuk mencari tema-

tema penelitian melalui sumber-sumber informasi di perpustakan. Disana juga

dapat dilakukan kajian dan penelitian literatur pada topik-topik tertentu32.

5. Tempat belajar

Pada perpustakaan sekolah, para siswa dapat melakukan kegiatan belajar

mandiri atau belajar kelompok. Mereka dapat membentuk grup-grup diskusi.

Untuk itu, di perpustakaan sekolah disediakan ruang untuk diskusi

kelompok33.

Selain itu, dalam penataan ruangan perpustakaan sekolah perlu adanya

ruangan yang difungsikan sebagai ruang kelas. Ruang ini dapat digunakan

30 Ibid., h. 5. 31 Ibid., h. 5. 32 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h 13. 33 Ibid., h 13.

Page 26: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

16

sebagai ruang baca, ruang pertemuan, maupun ruang kelas cadangan untuk

mata pelajaran tertentu34.

6. Pemanfaatan teknologi informasi

Perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran tentang

perkembangan teknologi dan penerapannya. Perpustakaan sekolah perlu

menyediakan internet, pangkalan data dalam bentuk CD, penyediaan buku

elektronik (e-books), jurnal elektronik (e-journal), ensiklopedia elektronik,

dan lainnya.35

C. Tujuan Perpustakaan Sekolah.

"Menurut Lasa Hs tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut : 1. Menumbuhkembangkan minat baca tulis guru dan siswa

Para siswa dan guru dapat memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi di perpustakaan. Kebiasaan ini mampu meningkatkan minat baca mereka. Kemudian dari banyak membaca dan kualitas bacaan yang pada akhirnya dapat menimbulkan minat tulis.

2. Mengenalkan teknologi informasi Perkembangan teknologi informasi harus terus diikuti oleh guru dan siswa. Untuk itu, perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi informasi dari perpustakaan. Sudah saatnya sekolah-sekolah meyediakan fasilitas internet dengan bimbingan dan pengawasan yang proposional.

3. Membiasakan akses informasi secara mandiri Para siswa perlu didorong dan diarahkan untuk memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk mengakses informasi. Hanya orang yang percaya diri dan mandirilah yang mampu mencapai tujuan.

4. Memupuk bakat dan minat Perpustakaan dapat menumbuhkan minat dan bakat seseorang melalui bacaan, tayangan gambar, dan musik yang dimiliki oleh perpustakaan. Melalui pengembangan minat dan bakat dapat membuat seseorang mencapai keberhasilan."36

34 Ibid., h. 14. 35 Ibid., h. 14. 36 Ibid., h. 14-15.

Page 27: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

17

"Menurut manifesto perpustakaan sekolah IFLA/UNESCO. Tujuan Perpustakaan Sekolah adalah: a. mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan

dalam misi dan kurikulum sekolah; b. mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan

dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka;

c. memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan,

pemahaman, daya pikir dan keceriaan; d. mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan

mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas;

e. menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam;

f. mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial;

g. bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi sekolah;

h. menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi;

i. promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas."37

D. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Keberaksaraan Informasi Siswa dan

Guru

Keberaksaraan informasi adalah keterampilan seseorang dalam

memecahkan masalah yang dihadapinya. Istilah keberaksaraan informasi dapat

disebut dengan literasi informasi. Di lingkungan sekolah, literasi informasi adalah

keterampilan siswa untuk mengidetifikasi, malacak dan menemukan informasi

berkaitan dengan tugas-tugas dan pelajaran di sekolah.

37 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 21-22.

Page 28: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

18

"Secara keseluruhan kemampuan tersebut mencakup: 1. Kemampuan untuk mengenal kapan informasi itu diperlukan. 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan. 3. Kemampuan untuk menemukan informasi secara efisien dan efektif. 4. Kemampuan untuk mengakses informasi secara eifisien dan efektif. 5. Kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis. 6. Kemampuan untuk menggunakan informasi secara etis dan legal."38

Ada beberapa model literasi informasi yang dapat dimanfaatkan saat ini,

salah satu model literasi informasi tersebut bernama Empowering 8 (E-8).

Empowering 8 merupakan sebuah model dalam mengidentifikasi permasalahan

dan penentuan informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah

berdasarkan sumber-sumber pembelajaran.

"Unsur-unsur yang tercakup dalam E-8 adalah: 1. Mengidentifikasi

Menentukan siapa target pendengar untuk mengidentifikasi kata kunci dalam merencanakan sebuah strategi penelusuran, kemudian mengidentifikasi jenis-jenis sumber informasi dan mencari lokasi informasi dapat ditemukan

2. Menyeleksi Mencari sumber-sumber yang tepat dan sesuai dengan topik yang

sudah dipilih, kemudian mendapatkan informasi yang sesuai dengan topik yang sudah dipilih, setelah itu melaksanakan wawancara atau penelitian di luar sekolah.

3. Mengeksplorasi Memilih informasi yang relevan kemudian memutuskan mana

informasi yang terlalu mudah, terlalu sulit atau yang biasa setelah itu mencatat informasi yang relevan dengan membuat catatan

4. Mengorganisir Kegiatan menyortir informasi membedakan antara fakta, opini, dan

fiksi kemudian memeriksa sumber-sumber yang didapat dan menyusun informasi dalam susunan yang logis

5. Membuat Menyiapkan informasi dalam bahasa yang dibuat sendiri dan merevisi

atau mengedit informasi yang didapat

38 Ibid., h. 9-12

Page 29: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

19

6. Mempresentasi Melakukan latihan untuk mempresentasikan hasil karya penelitian kemudian membagikan informasi kepada pendengar setelah itu mendisplay informasi dalam bentuk yang tepat sesuai dengan pendegar

7. Menilai Menerima masukan dari pendengar dan merefleksikan sudah seberapa

baiknya penelitian ini dilakukan dan memperhatikan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi diwaktu mendatang.

8. Mengaplikasikan Mengulas masukan dan penilaian yang telah diberikan dengan

menggunakan masukan dan penilaian untuk tugas belajar selanjutnya dan mengusahakan untuk menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh didalam situasi yang beragam."39

Model literasi yang sudah dijelaskan diatas, diharapkan dapat membantu

siswa dan guru dalam memiliki kemapuan untuk mengolah informasi yang

mereka dapatkan. Perpustakaan berperan aktif dalam penyediaan informasi

bagi guru dan siswa dalam menunjang kualitas pendidikan.

E. Upaya pemanfaatan perpustakaan sekolah

Agar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal, perlu

kiranya untuk mengupayakan sesuatu yang bermanfaat bagi guru dan siswa dalam

memanfaatkan perpustakaan. Upaya-upaya tersebut tertuang dalam kebijakan-

kebijakan.

"Menurut Darmono ada beberapa kebijakan dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah yaitu :

1. Perlu adanya pemberdayaan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, sehingga dapat menarik minat siswa untuk memanfaatkanya, misal: a. mudah diakses keberadaanya; b. mengatur ruangan menjadi nayaman;

39 Ibid., h. 9-12.

Page 30: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

20

c. menambah jam buka; d. menambah koleksi buku; e. membuat kartu anggota yang menarik; f. membuat kartu pengingat yang menarik untuk mengembalikan buku; g. siswa boleh aktif melayani sendiri; dan h. mengalokasikan dana untuk kebutuhan perpustakaan.

2. Perlu adanya pemberdayaan pengelola perpustakaan (pustakawan perpustakaan sekolah), misal: a. mengadakan acara mengenal perpustakaan; b. menerbitkan daftar buku (koleksi perpustakaan) secara berkala c. bekerja sama dengan para guru untuk mengadakan kegiatan

promosi minat baca, seperti membentuk kelompok pecinta buku, lomba minat baca;

d. menjalin kerjasama antar perpustakaan sekolah, kerja sama dengan penerbit, organisasi-organisasi sosial dan agama, serta pemerintah daerah untuk menyumbang koleksi perpustakaan;

e. menerbitkan majalah dinding/majalah sekolah dan mendistribusikan kepada siswa untuk dibaca;

f. menyelenggarakan jam cerita, pemutaran film pendidikan, film ilmu pengetahuan, film olahraga, film sains kepada siswa secara periodik.

3. Perlu pemberdayaan guru dan siswa dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, misal: a. memilih siswa teladan yang telah membaca buku terbanyak dan

dapat menceritakan isinya; b. melaksanakan program wajib baca pada siswa; c. memberikan tugas baca kepada siswa dan kemudian diminta untuk

membuat abstrak/sinopsis dari buku yang telah dibaca; d. menceritakan orang-orang yang sukses sebagai hasil membaca; e. menugaskan/memotivasi siswa untuk membaca di perpustakaan

bila ada waktu luang; f. mengubah sistem belajar mengajar, yang dapat mendorong siswa

banyak membaca (memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar)

g. memberikan waktu khusus kepada siswa untuk membaca di perpustakaan;

h. memberi tugas membaca buku tertentu kepada siswa di rumah; i. memberikan bimbingan membaca pada para siswa.40

40 Ibid., h. 7-9

Page 31: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

21

Upaya-upaya diatas diharapkan mampu menjadikan perpustakaan sebagai

sumber belajar. Sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh para siswa

dan guru, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka.

F. Pengertian pemustaka dan pendidikan pemustaka

1. Pemustaka

Pemustaka menurut Undang-undang perpustakaan nomor 43 tahun 2007

adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,

masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Sebelum istilah pemustaka, masyarakat sering menyebut dengan isitlah

pengguna atau pemakai perpustakaan.41

Pemustaka bertujuan untuk memakai jasa perpustakaan. Pada perpustakaan

sekolah yang dimaksud dengan pemustaka adalah para siswa dan guru yang

memanfaatkan jasa perpustakaan.

Dari penjelasan tentang pemustaka diatas dapat disimpulkan, bahwa yang

dimaksud pemustaka adalah orang atau sekolompok orang atau lembaga yang

memanfaatkan perpustakaan, untuk memperoleh kebutuhan informasi mereka

dengan menggunakan sumber informasi, berupa koleksi tercetak maupun non

tercetak yang dimiliki oleh perpustakaan.

41 Rosa Widyawan, Pelayanan Referensi: berawal dari senyuman (Bandung: Bahtera Ilmu, 2012), h. 21.

Page 32: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

22

2. Pendidikan Pemustaka

Pendidikan pemustaka merupakan kegiatan pengenalan perpustakaan dan

tata cara penggunaannya42. Pendidikan pemustaka dalam istilah ilmu

perpustakaan dan informasi disebut dengan bimbingan pemustaka, library

instruction (pengajaran perpustakaan), library orientation (orientasi

perpustakaan), bibiliographic instruction (pengajaran bibliografi) dan user

education (pendidikan pengguna)43. Adapun pengertian lainnya sebagai

berikut :

a. Menurut Sutarno NS pendidikan pemustaka adalah kegiatan yang

dilakukan oleh petugas layanan untuk menjelaskan tentang seluk-beluk

perpustakaan yang dapat bermanfaat memberikan pengetahuan dan

keterampilan pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat

dan tepat tanpa banyak menghadapi kesulitan44.

b. Menurut Pawit M Yusuf pendidikan pemustaka adalah sebuah layanan

yang meliputi kegiatan petugas perpustakaan dalam upaya membantu para

siswa untuk mendayagunakan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan45.

c. Menurut Leonard Montague pendidikan pemustaka adalah "...a

programme of information provided by libraries to users, to enable them

to make more efficient, independent use of the library's stock and services.

42 Rizal Saiful Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: pemetaan peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN jakarta, 2007), h. 51. 43 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 165. 44 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto), h. 113. 45 Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2007), h. 81

Page 33: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

23

A programme of user education might include tours, lectures, exercises

and the provision of support materials. Also termed library instruction and

library orientation..."46, yaitu Sebuah program informasi yang diberikan

oleh perpustakaan kepada pengguna, yang memungkinkan mereka untuk

menggunakan jasa perpustakaan secara lebih efisien. Sebuah program

pendidikan pengguna mungkin dapat dilakukan dengan tour, kuliah,

latihan dan penyediaan bahan-bahan pendukung.

d. Menurut manifesto perpustakaan sekolah IFLA/UNESCO pendidikan

pemustaka adalah kursus dan program berbasis perpustakaan yang

ditujukan pada murid dan guru tentang bagaimana cara menggunakan

perpustakaan47.

e. Menurut Joan M. Reitz dalam ODLIS (Online Dictionary for Library and

Information Science) pendidikan pemustaka adalah"...all the activities

involved in teaching users how to make the best possible use of library

resources, services, and facilities, including formal and informal

instruction delivered by a librarian or other staff member one-on-one or in

a group. Also includes online tutorials, audiovisual materials, and printed

guides..."48, yaitu semua kegiatan yang terlibat dalam mengajar pengguna

bagaimana memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya perpustakaan,

layanan, dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan informal disampaikan

46 Leonard Montague, Harrod. Harrod's Librarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, (England : Gower Publishing Company Limited., 1995), h. 665. 47 IFLA/UNESCO, "Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO," artikel diakses pada 11 Maret 2014 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm 48 Joan M. Reitz, "Online Dictionary for Library and Information Science," artikel diakses pada 12 Maret 2014 dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_u.aspx

Page 34: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

24

oleh seorang pustakawan atau anggota staf lain satu-satu atau dalam

kelompok. Juga termasuk tutorial online, bahan-bahan audiovisual, dan

panduan tercetak.

"Bentuk layanan pendidikan pemustaka di perpustakaan sekolah antara lain adalah : a. Menerangkan kepada pengunjung atau pembaca bagaimana cara

menggunakan perpustakaan dengan baik, seperti: 1) Memperkenalkan tata tertib dan peraturan perpustakaan; 2) Cara menggunakan katalog perpustakaan; 3) Cara membaca yang baik; 4) Cara menggunakan dan memperlakukan buku dengan baik di dalam

dan di luar perpustakaan; 5) Cara mencari dan menelusur untuk menemukan buku pada rak; dan 6) Cara meminjam dan mengembalikan buku tepat waktu

b. Para petugas perpustakaan harus bersifat ramah dalam membantu siswa dalam mencari informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan, sebagai pendukung kehidupan siswa di lingkungan sekolah."49

Jadi kesimpulannya adalah pendidikan pemustaka merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan mana saja, yang bertujuan untuk

memperkenalkan perpustakaan kepada pemustaka/penggunanya. Pengenalan

perpustakaan ini terdiri dari pengenalan fisik, layanan dan peraturan

perpustakaan.

G. Tingkatan Pendidikan Pemustaka

Dalam melakukan pendidikan pemustaka, ada beberapa tingkatan yang

harus dilalui dan dicapai. James Rice dalam buku Teaching Library Use

menyebutkan beberapa tingkatan pendidikan pemustaka yaitu:

49 Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah, h. 82.

Page 35: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

25

1. Orientasi Perpustakaan

Orientasi Perpustakaan (library orientation) adalah program pendidikan

pengguna tingkat dasar. Hal ini mengacu pada pengenalan dasar layanan

perpustakaan dan sumber daya yang diberikan kepada siswa atau staf baru50.

Orientasi perpustakaan terdiri atas kegiatan untuk menyambut dan

memperkenalkan pemustaka potensial pada pelayanan, sumber daya, koleksi,

tata ruang perpustakaan, dan penyusunan bahan perpustakaan. Orientasi

perpustakaan termasuk memperkenalkan pemustaka pada fisik gedung, staf

dan kebijakan perpustakaan. Diharapkan pemustaka dapat mengembangkan

keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemustaka51.

Menurut Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak, orientasi perpustakaan

berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan

ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan

bersangkutan, materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah:

a. Pengenalan gedung perpustakaan

b. Pengenalan katalog dan alat penelusuran lainnya

c. Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan

dasar52

d. Pengenalan terhadap staf bagian pelayanan

50 Susan Umeozor, " Human resources, user education marketing strategy, and students' use of library services in some Nigerian Federal universities," artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari http://www.uidaho.edu/~mbolin/lp&p.htm 51 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172. 52 Ade Abdul Hak, "Pendidikan Pemakai:perubahan perilaku pada siswa madrasah dalam sistem pembelajaran berbasis perpustakaan," dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center for Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 103

Page 36: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

26

e. Pengenalan mengenai peraturan perpustakaan.53

"Sedangkan tujuan yang dicapai dari orientasi perpustakaan adalah: 1. Mengenal fasilitas-fasilitas fisik gedung perpustakaan itu sendiri 2. Mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat 3. Mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui

komputer, layanan peminjaman. 4. Mengenal kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi

anggota, jam-jam layanan perpustakan. 5. Mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi

kebingungan pemustaka dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. 6. Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber

yang ada di perpustakaan. 7. Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan

pustakawan."54

2. Pengajaran perpustakaan

Pengajaran perpustakaan (library instruction) merupakan kegiatan yang

fokus kepada penjelasan yang mendalam terhadap bahan perpustakaan,

mengosentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik penggunaan indeks

jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan katalog kartu dan online55.

Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah:

a. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat

bibliografi.

b. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek.

c. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas

penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya.56

53 James Rice, Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction (London: Greenwood Press, 1981) h. 49. 54 Ibid., h. 5. 55 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172. 56 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 103.

Page 37: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

27

"Tujuan yang dicapai dari pengajaran perpustakaan adalah: a. Dapat menggunakan alat rujukan khsusus seperti Ensiklopedia,

Almanak, Bibliografi dll. b. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya. c. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan lain dan

dapat melakukan permintaan peminjaman. d. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan

artikel. e. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek

khusus melalui katalog f. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara

tepat. g. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti

pada Pusat Innformasi Sumber Pendidikan dan dapat menemukan dan menggunakan hasil-hasil sitasi."57

3. Pengajaran bibliografi

Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada kegiatan

pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta ajar mencari dan

menemukan informasi58. Menurut Leonard Montague pegajaran bibliogarafi

adalah"... the process whereby library staff help users to gain access to

information, both by formal instructional methods and training on the spot. A

variety of techniques will be used, including multimedia and interactive

systems..."59. Yaitu sebuah proses dimana staf perpustakaan membantu

pengguna untuk mendapatkan akses informasi, baik dengan metode

pembelajaran formal, maupun pelatihan di perpustakaan dengan berbagai

teknik yang akan digunakan, termasuk dengan menggunakan sistem

multimedia dan sistem interaktif.

57 Rice, Teaching Library Use, h. 6. 58 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173 59 Leonard Montague, Harrod. Harrod's Librarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, h. 61.

Page 38: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

28

Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan

mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya

akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melalui mata ajar formal sebagai

bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok).60

"Materi yang ingin dicapai antara lain: a. Informasi dan pengorganisasiannya. b. Tajuk subyek, "Vocabulary Control" dalam penelitian, dan definisi

suatu topik karya ilmiah. c. Macam-macam sumber untuk penelitian. d. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. e. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah f. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan g. Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian

layanan koleksi yang tepat yang diberikan perpustakaan. h. Membuat/menulis karya ilmiah."61

Pendekatan yang lebih konseptual terhadap pengajaran bibliografi

memfokuskan pada prinsip-prinsip pengajaran, misalnya tentang konsep siklus

penerbitan ilmiah daripada penelusuran pada pangkalan data tertentu.

Bimbingan seperti ini menekankan pada penggunaan dan pengembangan

strategi penelusuran, pendekatan sistematis terhadap identitas, memperoleh

dan penilaian informasi.62

4. Bimbingan literasi informasi

Tingkatan ini berasal dari buku Pelayanan Referensi yang ditulis oleh Rosa

Widyawan. Tingkatan ini terjadi karena pengaruh perkembangan informasi

yang semakin meluas. Literasi informasi menurut Rosa Widyawan adalah

60 Hak,"Pendidikan Pemakai," h. 104 61 Ibid., h. 104-105. 62 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173.

Page 39: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

29

kemampuan untuk menenggarai informasi yang dibutuhkan, memahami

bagaimana informasi itu disusun, menenggarai sumber paling cocok pada

kebutuhannya itu, mampu mendapatkan informasi yang diperlukan,

mengevaluasi sumber yang didapatkan secara kritis, dan berbagi informasi."63

Menurut Diao Ai Lien, dkk literasi informasi (information literacy) adalah

kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk

belajar terus menerus.64

"Secara terperinci, kemampuan literasi informasi adalah: a. Kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi; b.Kemampuan mengidentifikasi informasi; c. Kemampuan menemukan lokasi informasi; d.Kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis; e. Kemampuan mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada; f. Kemampuan memanfaatkan serta mengkomunikasikan informasi secara efektif, legal, dan etis."65

Jadi literasi informasi adalah kemampuan seseorang dalam memilih dan

memilah informasi secara tepat dan bermnafaat sesuai kebutuhan informasi

mereka. Literasi informasi terjadi karena pengaruh perkembangan informasi

yang semakin meluas, dan dari berbagai sumber yang belum tentu benar

kebenaran informasinya.

63 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 166. 64Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management (Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2010), h. 2. 65 Ibid., h. 2.

Page 40: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

30

Berikut ini adalah perbedaan antara pengajaran bibliografi dengan literasi

informasi:

Tabel 2. Perbedaan pengajaran bibliografi dengan literasi informasi

Sumber : Data dari literatur66.

H. Metode pendidikan pemustaka

Pengertian metode menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah

cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang digunakan dalam pendidikan

pemustaka adalah metode yang bersifat pengajaran dan pembelajaran

66 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 181.

No Aspek Pembeda Pengajaran Bibliografi Literasi Informasi

1 Tanggung jawab Pustakawan Tanggung jawab bersama

2 Penempatan dalam kurikulum

Pembelajaran tersendiri

Menyatu dalam kurikulum

3 Fokus isi Sarana, penelusuran antarmuka

Konsep, pemikiran kritis, proses, standar berpikir

4 Metode pengajaran Kendali pustakawan

Pustakawan/dosen/guru berperan sebagai pemandu/fasilitator

5 Kaitan dengan tempat

Fokus pada perpustakaan tertentu

Fokus pada dunia informasi yang tidak terbatas

Page 41: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

31

(instructional). Beberapa jenis pembelajaran berdasarkan metodenya dibedakan

menjadi 2, yaitu:

1. Pembelajaran secara perorangan (one to one instruction)

Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui dan

menggunakan koleksi Perpustakaan secara perorangan sudah biasa dilakukan

di Perpustakaan. Dan ini juga merupakan interaksi yang biasa terjadi antara

pustakawan referensi dengan pemustaka. Contoh: membantu pengguna yang

pertama kali berkunjung ke Perpustakaan, membantu menggunakan katalog

atau koleksi perpustakaan.

2. Pembelajaran secara berkelompok (group instruction)

Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui perpustakaan

secara berkelompok, Contoh: program tour perpustakaan, ceramah di kelas,

permainan (games)67.

"Menurut IFLA sebelum melakukan pendidikan pemustaka, tenaga pendidik atau pustakawan sekolah harus mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Pengetahuan mengenai perpustakaan; apa tujuannya, berbagai jasa yang tersedia, bagaimana diorganisasi serta sumberdaya apa saja yang tersedia b.Keterampilan mencari dan menggunakan informasi c. Motivasi untuk mendayagunakan perpustakaan untuk belajar pembelajaran secara formal maupun informal."68 Pada perpustakaan sekolah perlu mempertimbangkan bahwa pembelajaran

mengenai perpustakaan sebagai bagian penting dari pendidikan. Mereka bisa

mengadakan pengajaran formal maupun informal untuk mengajari murid

menggunakan perpustakaan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan 67 Dian Wulandari, "Layanan Referensi Perpustakaan Pada Era Informasi : Menjalankan Fungsi Pendidik pada Perpustakaan Perguruan Tinggi," Visi Pustaka, no. 1 (April 2007): h. 6. 68 IFLA/UNESCO, "Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO,"2006.

Page 42: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

32

bacaanya sendiri. Beberapa pengetahuan dasar seperti menggunakan OPAC dan

bagaimana menelusur informasi69.

"Kosterman seperti yang dikutip oleh Ade Abdul Hak menyarankan ciri-ciri suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengajaran sebagai berikut:

1. dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat. 2. dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi

mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. 3. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya

mempersiapkan pelajaran-pelajaran. 4. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya

mempersiapkan pelajaran-pelajaran. 5. dapat ditindaklanjuti 6. dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode

tersebut melalui indikator-indikator yang jelas."70

Selanjutnya, James Rice, dkk menyebutkan beberapa metode yang

digunakan dalam pendidikan pemustaka adalah sebagai berikut:

1. Ceramah/kuliah di kelas

Pelaksanaan pendidikan pemustaka dapat diberikan secara ceramah yaitu

dengan mengumpulkan beberapa kelompok belajar dikelas lalu pustakawan

menjelaskan tentang perpustakaan didepan kelompok belajar tersebut.

Pelaksanaan metode ini selayaknya dapat dilakukan dengan metode wisata

perpustakaan, agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia

perpustakaan yang sebenarnya71. Kegiatan ini selain dirancang untuk

memberikan pandangan mengenai perpustakaan, juga dirancang untuk

mengenalkan sumber-sumber subjek tertentu. Pada kuliah ini rancanglah

beberapa sesi kegiatan yang berbeda dan menarik, seperti menggunakan video,

diskusi kelompok, atau menggunakan metode lainnya. 69 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 178. 70 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 105. 71 Ibid., h. 106.

Page 43: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

33

"Materi yang diberikan dalam kuliah antara lain: a. Pendahuluan Pendahuluan dapat berupa pengenalan tentang latar belakang

perpustakaan, dan biodata instruktur. b. Demonstrasi oleh instruktur Instruktur menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara

menggunakan perpustakaan dengan baik dan benar c. Handouts (panduan) Handouts dapat berisi garis besar materi, definisi istilah, daftar

pangkalan data, daftar perintah atau fitur, contoh penelusuran yang akan didiskusikan dalam kelas

d. Waktu untuk menelusur dengan instruktur yang siap membantu Para siswa diberikan waktu untuk mencoba menelusur dengan

pangakalan data perpustakaan yang ada di komputer. e. Review Mengkaji keseluruhan sesi yang telah dipelajari secara bersama-sama,

tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali tentang materi yang telah disampaikan oleh intruktur.

f. Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa kuliah yang

diberikan dapat memenuhi kebutuhan siswa. Evaluasi dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa."72

2. Wisata Perpustakaan

Kegiatan wisata perpustakaan adalah sebuah kegiatan memandu

pemustaka dalam memperkenal perpustakaan dengan cara berkunjung ke

perpustakaan dan mempelajari hal-hal yang berada di perpustakaan.

"Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, antara lain:

a. Menciptakan suasana yang bersahabat dan informal serta terbuka untuk beberapa pertanyaan.

b. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitif terhadap kebingungan yang dialami pemustaka.

c. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan, misal: penggunaan katalog.

d. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada.

e. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit.

72 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 180.

Page 44: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

34

f. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama mengikuti wisata perpustakaan tersebut."73

3. Penggunaaan Audio Visual

Penggunaan audio visual dalam mengenalkan perpustakaan adalah salah

satu cara mengenalkan perpustakaan dengan menggunakan bantuan alat bantu

elektronik. Pustakawan menggunakan alat elektronik tersebut dengan cara

merekam suara atau menampilkan beberapa data perpustakaan pada alat

elektronik tersebut.

Teknik ini biasanya menggunakan kaset, televisi, slide, dll. Slide dapat

digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan perpustakaan

dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau

rekaman suara74.

4. Permainan dan tugas mandiri

Metode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam

mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan.

Biasanya lebih sesuai diterapkan untuk pemustaka usia anak Sekolah Dasar

dan Menengah.

Permainan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan anak

sehingga mereka lebih dapat menikmati penggunaan perpustakaan. Biasanya

metode ini dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada

ketika proses pembelajaran dengan metode lain yang berlangsung.75

73 Hak, "Pendidikan Pemakai", h. 106. 74 Ibid., h. 106-107. 75 Ibid., h. 107.

Page 45: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

35

Pilihlah permainan yang bertujuan untuk mendorong pemustaka dalam

mengenal dan memanfaatkan perpustakaan. Jika perlu, pihak perpustakaan

memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap perpustakaan.

5. Penggunaan Buku Pedoman atau Pamflet

Penggunaan buku pedoman atau pamflet ini bertujuan untuk membuat

pemustaka mandiri dalam mengenalkan perpustakaan. Selain itu, pemustaka

dapat membawa pulang buku pedoman tersebut untuk dipelajari sendiri. Buku

pedoman ini juga dapat berguna sebagai pemandu pemustaka dalam

melakukan wisata perpustakaan.

"Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan ketika membuat buku pedoman atau pamflet untuk keperluan pendidikan pemustaka ini, antara lain:

a. Buatlah bahan tersebut sesingkat mungkin. b. Harus membuat pemustaka jelas dalam melakukan hal yang berkenaan

dengan penggunaan perpustakaan. c. Membuat pemustaka kreatif d. Membuat langkah yang sederhana, dengan demikian pemustaka dapat

selangkah demi selangkah mencoba untuk mempraktekannya di perpustakaan."76

6. Membuat Website User Education

Pada era pembelajaran jarak jauh (distance learning) seperti saat ini,:

pembuatan website yang dapat mendukung proses belajar mengajar jarak jauh

wajib disediakan oleh Perpustakaan.

"Beberapa jenis materi yang dapat ditampilkan pada website user education, seperti a. Informasi alamat situs online untuk keperluan pendidikan b. Informasi tentang fasilitas perpustakaan c. Penyediaan katalog perpustakaan secara online lengkap dengan

panduan penelusuran

76 Ibid., h. 107-108.

Page 46: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

36

d. Panduan atau handouts pembelajaran yang dapat diakses secara online e. Informasi tentang bahan-bahan belajar mengajar f. Panduan/handouts tentang information literacy/melek informasi."77

I. Tujuan Pendidikan Pemustaka

Tujuan utama dari pendidikan pemustaka adalah untuk membantu

pemustaka agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan

dengan mudah78.

"Secara lebih rinci tujuan dilaksanakannya pendidikan pemustaka adalah : 1.Memperkenalkan siswa kepada perpustakaan sebagai sumber pendukung

belajar. 2.Memberi penjelasan akan konsep perpustakaan 3.Menjelaskan cara menggunakan perpustakaan 4.Menjelaskan layanan yang disediakan perpustakaan. 5.Menjelaskan sistem dan peran staff perpustakaan dalam membantu

mereka mengadakan penelusuran."79

J. Pelaksanaan pendidikan pemustaka

Pada umumnya pelaksanaan pendidikan pemustaka dilakukan terhadap

anggota baru. Di lingkungan sekolah pemberian pendidikan pemustaka ini

dilakukan pada saat masa orientasi siswa80.

Penulis berpendapat bahwa pelaksanaan pendidikan pemustaka tidak

hanya dilaksanakan ketika masa orientasi siswa saja, tetapi harus diberikan secara

berkala dengan metode dan materi yang berkembang, agar perpustakaan menjadi

tempat favorit siswa dalam mencari dan menemukan informasi.

77 Wulandari, "Layanan Referensi di era informasi," h. 7-8 78 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 199. 79 ,"Mengajarkan library skills di sekolah," artikel diakses pada 10 Maret 2014 dari http://teacherlibrarian.wordpress.com/2007/05/10/mengajarkan-library-skills-di-sekolah/ 80 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 199.

Page 47: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

37

Untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan pemustaka yang harus

diperhatikan adalah perencanaan yang matang, baik berkenaan dengan materi,

metode dan alokasi waktu, Apa dasar penyelenggaran, siapa yang bertanggung

jawab, bagaimana strategi, pengadaan dana, personel dan tempat juga harus

menjadi perhatian. Tujuan dan sasaran dari pendidikan pemakai harus jelas,

program yang di desain sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan berdasar pada

kurikulum sekolah yang bersangkutan.81

K. Penelitian Terdahulu

Topik mengenai pendidikan pemustaka ini sudah pernah dilakukan oleh

peneliti terdahulu. Berdasarkan hasil penelusuran penulis terdapat 2 penelitian

sejenis. Penelitian pertama berjudul "Pendidikan Pemakai dan Manfaatnya bagi

Mahasiswa dalam menggunakan Perpustakaan Institut Pertanian Bogor".

Penelitian ini berbentuk skripsi yang diteliti oleh Salappudin mahasiswa UIN

Jakarta jurusan Ilmu Perpustakaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang

pelaksanaan program pendidikan pemustaka dan manfaatnya bagi mahasiswa

dalam menggunakan perpustakaan serta untuk mengetahui sejauh mana respon

dari mahasiswa terhadap perlunya pengembangan program pendidikan pemustaka.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif Metode

81 Sri Rahayu, "Pendidikan pemakai: studi kasus di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-Izhar Pondok labu jakarta," (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2002), h. 29.

Page 48: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

38

yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data atau informasi dalam

penelitian ini ialah studi kepustakaan dan penelitian lapangan.

Hasil peneltian mengindikasikan bahwa mayoritas sebagian besar

mahasiswa baru merasa bahwa pengetahuan mereka terhadap kemampuan dalam

menggunakan perpustakaan dengan efektif belum cukup.

Peneltian yang kedua adalah penelitian yang berjudul "Pendidikan

Pemakai : Studi Kasus di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-Izhar Pondok Labu

Jakarta". Peneltian ini berbentuk skripsi yang diteliti oleh Sri Rahayu mahasiswi

UI jurusan Ilmu Perpustakaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pentingnya pendidikan

pemakai bagi siswa untuk menunjang kemampuan mereka dalam penelusuran

informasi yang efektif dan efisien.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan teknik

pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, obesrvasi dan wawancara

dari nara sumber yang ada di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-Izhar.

Hasil penelitian yang dilakukan berupa kesimpulan perlunya kesadaran

dari pihak perguruan tentang manfaat pendidikan pemakai bagi para siswa dan

dukungan dari unit-unit sekolah dalam menunjang peningkatan kualitas dari

pendidikan pemakai. Perpustakaan juga harus meningkatkan metode, media, dan

materi yang diberikan dalam pendidikan pemakai agar dalam pelaksanaan di

kemudian hari menjadi berkualitas.

Dari hasil beberapa penelitian diatas, terdapat perbedaan dan persamaan

dengan penelitian penulis. Perbedaannya adalah dari segi cakupan, yaitu penulis

Page 49: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

39

hanya mencakup tentang masalah teknis tata cara pelaksanaan pendidikan

pemustaka, sedangkan beberapa penelitian terdahulu tersebut mencakup manfaat

pendidikan pemustaka untuk peserta didik. Sedangkan persamaannya adalah ingin

mengetahui aspek-aspek apa saja yang mencakup pendidikan pemustaka disuatu

perpustakaan dalam lingkup lingkungan pendidikaan.

Page 50: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

40

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LAB SCHOOL

SMA KORNITA IPB BOGOR

A. Sejarah Perpustakaan SMA Kornita

Pada tahun 1987 Perpustakaan SMA Kornita dibangun sejalan dengan

dibentuknya SMA Kornita. SMA Kornita berada dibawah binaan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB (FMIPA-IPB). Perpustakaan SMA

Kornita terletak di wilayah IPB tepatnya di jalan Tanjung kampus IPB darmaga,

desa babakan, kecamatan Darmaga, kabupaten Bogor.

Perpustakaan pertama kali digagas oleh bapak Prof. Dr. Ir. H.Surdiding

Ruhendi selaku kepala sekolah pertama SMA Kornita. Beliau menganggap

penting keberadaan suatu perpustakaan dilingkungan sekolah. Saat ini akreditasi

SMA Kornita mendapat nilai "A" dengan nilai (89,04). Perpustakaan SMA

Kornita dibangun atas dasar motto "knowledge is power" yang diberikan oleh

bapak Prof. Dr. Andi Hakim Nasution selaku rektor IPB dan pendiri SMA

Kornita82.

Selanjutnya pada tahun 1987-1989 kepengurusan Perpustakaan dibawah

tanggung jawab bapak Drs.H.Rohman selaku kepala sekolah yang baru,

menggantikan bapak Prof.Dr.Ir.H.Surdiding Ruhendi yang menjadi guru besar di

fakultas FMIPA IPB. Pada kepengurusan bapak Drs.H.Rohman, pengadaan buku

perpustakaan berasal dari Diknas, buku-buku tersebut berupa buku paket mata 82 Wawancara pribadi dengan Budiyono, Bogor, 12 April 2014.

Page 51: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

41

pelajaran dan beberapa buku referensi. Selain itu pengadaan buku juga didapat

dari sumbangan guru dan siswa.83

Setelah itu pada tahun 1989-1993 kepengurusan berpindah kepada ibu

Hj.Sulijati Harjadi sebagai kepala sekolah, pada kepengurusan beliau, petugas

perpustakaan ditugaskan untuk mengikuti pelatihan perpustakaan di Perpustakaan

Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pada tahun 2011-sekarang dibawah kepengurusan bapak Ir. Tri Heru

Widarto, M. Sc. selaku Kepala Sekolah, perpustakaan dikoordinir oleh bapak Drs.

Budiyono, M.Pd. Beliau adalah guru yang memiliki pengalaman di bidang

perpustakaan, pengalaman beliau dibidang perpustakaan adalah pernah mengikuti

seminar pembukaan Perpustakaan program Diploma IPB dan bertindak sebagai

pembicara. Beliau bersama bapak Rizkal, S. Kom. mempunyai sebuah program

yaitu, mengusahakan pembuatan perpustakaan digital, tujuannya adalah agar

mudah diakses oleh sivitas akademika SMA Kornita melalui gadget mereka.

Selain itu, Perpustakaan SMA Kornita melakukan kerjasama dengan

Perpustakaan IPB dalam bentuk penggunaan fasilitas Perpustakaan IPB. Langkah

tersebut dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ruang dan koleksi yang dimiliki

oleh Perpustakaan SMA Kornita .84

Saat ini Perpustakaan SMA Kornita dimanfaatkan siswa sebagai sarana

belajar dan diskusi. Perpustakaan SMA Kornita beberapa kali juga digunakan

sebagai ruang kelas. Bapak Budiyono yang juga sebagai guru bahasa indonesia,

beberapa kali mengajak anak muridnya untuk belajar di Perpustakaan. Hal ini

83 Wawancara pribadi dengan Budiyono. 84 Wawancara pribadi dengan Budiyono, Bogor, 12 April 2014.

Page 52: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

42

dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan Perpustakaan kepada

para siswa.

B. Visi dan Misi Perpustakaan SMA Kornita

1. Visi Perpustakaan SMA Kornita

"Memberikan pelayanan informasi dan pengetahuan yang efektif, efisien,

cepat dan tepat, sehingga mampu menjadi penopang keberhasilan proses

pendidikan di sekolah"

2. Misi Perpustakaan SMA Kornita

a. Meningkatkan pelayanan kepada pemustaka dalam bentuk memberikan

pelayanan yang mudah.

b. Meningkatkan sarana penunjang untuk pelayanan pemustaka.

c. Meningkatkan sumber daya manusia dengan mengikutsertakan pengelola

dalam setiap even kegiatan Perpustakaan

d. Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat

menunjang proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah.

C. Tugas dan Fungsi Perpustakaan SMA Kornita

1. Tugas Perpustakaan SMA Kornita

Tugas Perpustakaan SMA Kornita adalah memfasilitasi kebutuhan

informasi para siswa SMA Kornita dengan koleksi-koleksi yang dimiliki oleh

Perpustakaan, sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi

siswa serta dapat menyerap mata pelajaran disekolah dengan lebih mudah.

Page 53: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

43

2. Fungsi Perpustakaan SMA Kornita adalah sebagai berikut:

a. Sebagai penunjang pendidikan disekolah dengan menyediakan bahan

informasi bagi guru dan siswa dalam bentuk koleksi yang dikelola oleh

Perpustakaan.

b. Sebagai tempat belajar dan diskusi para siswa, mereka dapat melakukan

kegiatan belajar mandiri atau kelompok di Perpustakaan.

c. Sebagai ruang kelas alternatif pengganti ruangan kelas, agar siswa dapat

mendapatkan suasana belajar yang baru diluar kelas.

D. Tata Tertib Perpustakaan SMA Kornita

a. Memasuki Perpustakaan dengan tertib.

b. Wajib mengisi daftar hadir melalui buku pengunjung,saat hadir di

Perpustakaan.

c. Wajib menjaga barang bawaan dengan baik, segala kehilangan di dalam ruang

Perpustakaan bukan menjadi tanggung jawab petugas Perpustakaan.

d. Pemustaka wajib berpakaian rapi, (baju dimasukkan pada rok/celana dan

tidak memakai kaos oblong/tanpa kerah).

e. Turut menjaga kebersihan dan keberadaan fasilitas serta semua koleksi

perpustakaan.

f. Turut menjaga ketenangan suasana.

g. Bersikap sopan dan saling menghargai kepada petugas dan sesama pemustaka.

Page 54: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

44

E. Sumber Daya Manusia, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi Perpustakaan

SMA Kornita

1. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan SMA Kornita memiliki sumber daya manusia dalam

menunjang dan menjalankan kegiatan Perpustakaan. Berikut sumber daya

manusia di Perpustakaan SMA Kornita .

Tabel 3.sumber daya manusia di Perpustakaan SMA Kornita

No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir

1 Ir. Tri Heru Widarto, M. Sc. Kepala Sekolah S2 Pendidikan Sains

2 Drs. Budiyono, M. Pd. Kepala Perpustakaan

S2 Manajemen Pendidikan

3 Rizkal, S. Kom. Bagian Teknis Sarana

S1 Teknik Informatika

4 Haniah Bagian Pelayanan Informasi SMA

2. Tugas pokok semua bidang

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai tugas sebagai pelindung pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA Kornita .

b. Kepala Perpustakaan

Kepala Perpustakaan mempunyai tugas sebagai penanggung jawab

pelaksanaan kegiataan yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA Kornita

Page 55: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

45

dan sebagai pengambil kebijakan yang menyangkut dengan Perpustakaan

SMA Kornita

c. Bagian Teknis Sarana

Bagian teknis mempunyai tugas untuk melakukan hal-hal yang

berhubungan dengan sarana Perpustakaan SMA Kornita .

d. Bagian Pelayanan Informasi

Bagian pelayanan informasi ini mempunyai tugas yang berhubungan

dengan pelayanan informasi kepada sivitas akademika SMA Kornita .

Pelayanan informasi Perpustakaan SMA Kornita mencakup sirkulasi

fotocopy dan referensi.

3. Struktur Organisasi

Perpustakaan SMA Kornita memiliki struktur organisasi yang terdiri dari

4 bidang yaitu, kepala sekolah, kepala Perpustakaan, bagian teknis sarana dan

bagian pelayanan informasi. Berikut ini adalah bentuk struktur organisasi dari

Perpustakaan SMA Kornita :

Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Kornita

Kepala Sekolah

Ir. Tri Heru Widarto, M. Sc.

Kepala Perpustakaan

Drs. Budiyono, M. Pd.

Bagian Teknis Sarana

Rizkal, S. Kom

Bagian Pelayanan Informasi

Haniah

Page 56: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

46

Sumber : Data primer yang diolah85

F. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan SMA Kornita

Jam buka Perpustakaan SMA Kornita :

Senin – Selasa : 07.00 – 16.00 WIB

Rabu : 07.00 – 15.00 WIB

Kamis – Jumat : 07.00 – 16.00 WIB

Sabtu : 07.00 – 14.00 WIB

Perpustakaan SMA Kornita memiliki beberapa layanan yang diberikan

kepada pemustakanya. Layanan yang terdapat pada Perpustakaan SMA Kornita

adalah sebagai berikut:

1. Layanan Keanggotaan

Layanan ini adalah layanan pendaftaran anggota dan pembuatan kartu

anggota Perpustakaan SMA Kornita. Anggota Perpustakaan SMA Kornita

adalah sivitas akademika SMA Kornita . Sivitas akademika SMA Kornita

terdiri dari guru, siswa dan pegawai SMA Kornita .

2. Layanan Sirkulasi

Layanan ini menyediakan peminjaman, pengembalian dan perpanjang

koleksi bagi sivitas akademika di SMA Kornita. Adapun peraturan

peminjaman koleksi Perpustakaan SMA Kornita adalah :

85 Dokumen Perpustakaan SMA Kornita

Page 57: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

47

a. Peminjam harus mempunyai kartu anggota Perpustakaan, untuk

kepentingan peminjaman koleksi, kartu anggota tidak boleh dipinjamkan/

dipergunakan orang lain/ diwakilkan.

b. Siswa berhak meminjam sebanyak 2(dua) eksemplar selama satu minggu.

c. Pegawai selain guru berhak meminjam sebanyak 2 (dua) eksemplar selama

1 (satu) minggu.

d. Guru berhak meminjam sebanyak 5 (lima) eksemplar selama 2 (dua)

minggu.

e. Perpanjangan waktu peminjaman dapat dilakukan sebanyak 1 (satu) kali,

sesuai situasi dan kondisi.

f. Peminjam wajib mengembalikan koleksi yang dipinjam tepat pada

waktunya atau sebelum batas waktu habis.

g. Peminjam wajib menjaga agar koleksi yang dipinjam tetap bersih dan

utuh, tidak membuat coretan-coretan

h. Koleksi yang hilang atau rusak karena kelalaian peminjam, peminjam

wajib mengganti dengan koleksi yang sama atau dengan uang seharga

koleksi yang berlaku terakhir.

i. Proses peminjaman dan pengembalian koleksi dilakukan dengan

komputer, maka data yang diberlakukan/diakui adalah data dari komputer.

Berikut ini adalah jam buka layanan sirkulasi Perpustakaan SMA Kornita :

a. Senin – Selasa : 07.00 – 14.30 WIB

b. Rabu : 07.00 – 15.00 WIB

c. Kamis – Jumat : 07.00 – 15.00 WIB

Page 58: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

48

d. Sabtu : 07.00 – 13.00 WIB

3. Layanan Fotokopi.

Layanan ini untuk koleksi referensi dan koleksi khusus yang tidak bisa

dipinjam keluar.

4. Fasilitas Ruang Baca

Fasilitas yang diperuntukkan untuk membaca buku bagi pemustaka SMA

Kornita. Ruang baca tersebut dapat juga berfungsi sebagai ruang kelas.

5. Fasilitas Ruang Koleksi

Fasilitas ini berisikan buku-buku Perpustakaan SMA Kornita yang

dijajarkan didalam rak buku.

6. Fasilitas Ruang Referensi

Fasilitas ini diberisikan buku-buku referensi yang terdiri dari kamus,

ensiklopedia, almanak, direktori, dll. Buku-buku referensi tersebut tidak dapat

dipinjam dan hanya diperbolehkan untuk difotocopy.

G. Koleksi Perpustakaan SMA Kornita

Koleksi yang diadakan oleh Perpustakaan SMA Kornita berasal dari

pembelian, sumbangan diknas kabupaten Bogor, guru dan murid. Pembagian

koleksi yang didata oleh Perpustakaan SMA Kornita dibagi menurut subyek dan

jenis.

Berikut ini adalah tabel pembagian koleksi perpustakaan menurut subyek

sebagai berikut :

Page 59: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

49

Tabel 4. Pembagian koleksi menurut subyek mata pelajaran

No

Subyek Pembagian buku pelajaran

Pegangan Guru Teks Siswa Penunjang

Jumlah Judul

Jumlah Exemplar

Jumlah Judul

Jumlah Exemplar

Jumlah Judul

Jumlah Exemplar

1 PKn 3 3 3 420 18 142 2 PAI 3 3 3 420 - 227

3 Bahasa dan Sastra 3 3 3 420 - 790

4 Bahasa Inggris 3 3 3 420 - 872

5 Sejarah dan Umum 3 3 3 420 - 504

6 Pendidikan Jasmani 3 3 3 420 - 120

7 Matematika 6 6 6 420 - 983 8 Fisika 3 3 3 255 - 9 Biologi 3 3 3 255 18 426

10 Kimia 5 5 5 685 15 496 11 Ekonomi 5 5 5 294 17 211 12 Sosiologi 3 3 3 294 15 217 13 Geografi 3 3 3 294 20 465

14 Sejarah Budaya - - - - - -

15 Tata Negara - - - - - - 16 Antropologi - - - - - -

17 Pendidikan Seni 3 3 3 420 3 21

18 Bahasa Asing Lainnya

6 6 6 840 10 284

19 Muatan Lokal 6 6 6 420 3 40

Page 60: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

50

Sumber : Data primer yang diolah86

Sedangkan tabel pembagian koleksi perpustakaan SMA Kornita

berdasarkan jenis koleksi sebagai berikut :

Tabel 5. Pembagian koleksi menurut jenis

Sumber : Data primer yang diolah87

H. Ruangan Perpustakaan SMA Kornita

Ruangan Perpustakaan SMA Kornita saat ini berukuran 308 meter persegi

dengan rasio 1,13 meter persegi per-siswa. Kondisi ruangan perpustakaan saat ini

cukup baik untuk melakukan beberapa kegiatan diperpustakaan. Peralatan yang

terdapat pada perpustakaan dapat menunjang kegiatan yang dilakukan oleh

Perpustakaan. Adapun peralatan perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut :

86 Dokumen Perpustakaan SMA Kornita 87 Dokumen Perpustakaan SMA Kornita

20 Bimbingan dan penyuluhan

- - - - 2 142

21 Kerajinan dan Kesenian - - - - - -

No Jenis Jumlah Eksemplar Keadaaan

1 Buku Teks Pelajaran 5940 Baik 2 Buku Panduan Guru 128 Baik 3 Buku Pengayaan 250 Baik 4 Buku Referensi 31 Baik 5 Sumber Belajar lain 245 Baik

Page 61: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

51

Tabel 6. Daftar peralatan Perpustakaan SMA Kornita

No Jenis Rasio Jumlah Keadaan

1 Rak Buku 1 set/sekolah 10 buah Baik

2 Rak Majalah 1 buah/sekolah 1 buah Baik

3 Rak Surat Kabar 1 buah/sekolah 1 buah Baik

4 Meja Baca (lesehan) 15 buah/sekolah 20 buah Baik

5 Kursi Baca 15 buah/sekolah 15 buah Baik

6 Kursi Kerja 1 buah/petugas 3 buah Baik

7 Meja Sirkulasi 1 buah/petugas 1 buah Baik

8 Lemari Katalog 1 buah/sekolah 1 buah Baik

9 Lemari 1 buah/sekolah 2 buah Baik

10 Papan Pengumuman 1 buah/sekolah 1 buah Baik

11 Meja Multimedia 1 buah/sekolah 1 buah Baik

12 Peralatan Multimedia 1 buah/sekolah 1 buah Baik

13 Wi-Fi 1 buah/sekolah 1 buah Baik

14 Buku Inventaris 1 buah/sekolah 3 buah Baik

15 Tempat Sampah 1 buah/ruang 1 buah Baik

16 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah Baik

17 Rak Sepatu 1 buah/ruang 1 buah Baik

I. Pemustaka

Pemustaka potensial pada Perpustakaan SMA Kornita adalah siswa, guru

dan karyawan. Pemustaka yang paling banyak berasal dari siswa SMA Kornita.

Pemustaka dari luar Perpustakaan SMA Kornita yang ingin mengunjungi

Perpustakaan, harus meminta ijin terlebih dahulu kepada pihak sekolah.

Page 62: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan

metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk

menjelaskan secara rinci semua keadaan objek yang diteliti. Pada bab ini penulis

akan menjelaskan tentang hasil observasi dan wawancara penulis dengan

informan di Perpustakaan SMA Kornita. Informan terdiri dari Kepala

Perpustakaan dan bidang kesiswaan. Pemilihan informan ini juga berdasarkan

pengetahuan mereka mengenai pelaksanaan pendidikan pemustaka di

perpustakaan sekolah, termasuk kendala dan solusi yang dijalankan untuk

kegiatan ini. Penelitian ini dilakukan selama 1 Bulan sejak tanggal 07 April

hingga 07 Mei 2014 dengan disertai wawancara dengan informan.

Bab ini akan menampilkan hasil wawancara penulis dengan informan

dalam bentuk table dan narasi secara jelas dan rinci tentang pelaksanaan

pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita.

A. Latar Belakang Pendidikan Pemustaka di Perpustakaan SMA Kornita.

Penyelenggaraan pendidikan pemustaka di Perpustakaan SMA Kornita

didasari oleh salah satu misi SMA Kornita yaitu membentuk manusia-manusia

yang berakhlak mulia, cerdas, disiplin, gemar membaca dan menuntut ilmu,

menghargai karya sendiri dan orang lain, serta memiliki toleransi dan kepekaan

sosial yang tinggi.

Page 63: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

53

Menurut BD selaku Kepala Perpustakaan, pelaksanaan pendidikan

pemustaka ini dilatar belakangi oleh upaya dalam memberikan informasi tentang

penggunaan perpustakaan yang baik dan benar. Jika mereka mengerti cara

menggunakan perpustakaan, maka informasi yang mereka butuhkan dapat

diperoleh dengan mudah dan cepat melalui perpustakaan. Sehingga dapat

menciptakan perpustakaan sebagai lembaga yang memberikan layanan informasi

yang cepat, terdokumentasi, dan berkelanjutan, maka dari itu perpustakaan perlu

memberikan pemahaman tentang penggunaan perpustakaan kepada civitas

akademika terutama pada guru dan siswa88.

BD juga menambahkan bahwa pengenalan perpustakaan ini sebagai proses

meng-update informasi terbaru untuk siswa SMA Kornita. Pendidikan pemustaka

pada perpustakaan SMA Kornita disebut dengan pendidikan perpustakaan89.

Jadi latar belakang pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA

Kornita adalah sebagai upaya menjalankan misi SMA Kornita dan menciptakan

perpustakaan sebagai sebuah layanan yang dapat memberikan kemudahan dan

kecepatan dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika SMA Kornita.

B. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Pemustaka

Tujuan pendidikan pemustaka pada perpustakaan SMA Kornita adalah

mengenalkan perpustakaan kepada sivitas akademika SMA Kornita dan

memberikan kemudahan dalam memanfaatkan perpustakaan.

88 Wawancara pribadi dengan Budiyono, Bogor, 12 April 2014 89 Wawancara pribadi dengan Budiyono.

Page 64: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

54

Tujuan tersebut sesuai dengan tujuan utama dari pendidikan pemustaka

yang dikemukakan oleh Darmono, yaitu "untuk membantu pemustaka agar dapat

memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah."90

Tujuan ini secara tidak langsung untuk mempromosikan perpustakaan di

lingkungan SMA Kornita. Sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan secara baik

dan benar oleh sivitas akademika terutama guru dan siswa SMA Kornita.

Sasaran utama dalam pendidikan pemustaka ini adalah siswa SMA

Kornita, khususnya siswa baru SMA Kornita. Pemilihan siswa baru sebagai

sasaran utama dikarenakan mereka belum mengetahui Perpustakaan SMA

Kornita.

C. Teknis Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka

Pelaksanaan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita dibagi menjadi 2

periode yaitu periode pada saat Masa Orientasi Siswa yang selanjutnya disebut

MOS dan periode pada saat guru mengajar.

1. Masa Orientasi Siswa (MOS)

MOS adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk siswa baru dalam

mengenal lingkungan sekolah mereka. Menurut EK pada saat MOS para siswa

baru dikenalkan kepada fasilitas sekolah termasuk pengenalan terhadap

perpustakaan91.

90 Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 199 91 Wawancara pribadi dengan Eny Kadarti, Bogor, 21 April 2014

Page 65: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

55

Berikut ini hasil penelitian penulis dalam membuat tabel pelaksanaan

pendidikan pemustaka pada saat MOS :

Tabel 7. Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada saat MOS

No Alur Analisa

1 Perencanaan

Kegiatan awal ini adalah kegiatan pertemuan antara OSIS dengan bidangKesiswaan untuk merencanakan kegiatan MOS

2 Pembentukkan Panitia

Setelah rapat OSIS kemudian pembentukkan panitia MOS yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan dari Kepala Sekolah.

3 Penetapan jadwal dan koordinator

Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan jadwal kegiatan beserta penanggung jawab dari masing-masing kegiatan pada saat MOS.

4 Simulasi

Seminggu sebelum pelaksanaan MOS, diadakan simulasi kegiatan yang dikontrol langsung oleh bidang kesiswaan

5 Pembentukkan kelompok peserta

Pada hari pertama MOS, panitia membentuk kelompok peserta agar mudah untuk dikoordinasikan. 1 kelompok terdiri dari 15-20 peserta

6 Pemberitahuan kepada masing-masing kelompok

Panitia MOS mengumumkan bahwa hari ini adalah saatnya kegiatan untuk mengenal fasilitas sekolah.

Page 66: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

56

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan

pemustaka untuk siswa baru sepenuhnya dilakukan oleh panitia MOS. Panitia

MOS ini biasanya berisikan siswa dari tingkat 2-3 SMA.

7 Kelompok masuk ke perpustakaan

Kelompok masuk ke perpustakaan secara bergantian. Masing-masing fasilitas hanya dapat dimasuki oleh 1 kelompok saja.

8 Berada di Perpustakaan

Setaelah 1 kelompok masuk, kemudian koordinator mengatur duduk mereka. Setelah itu koordinator menjelaskan didepan peserta mengenai seluk beluk perpustakaan.

9 Materi yang diperkenalkan

Materi yang dijelaskan meliputi peraturan perpustakaan, petugas perpustakaan, layanan perpustakaan, tata cara peminjaman dan pengembalian koleksi, jam buka perpustakaan, koleksi yang boleh dan tidak boleh dipinjam, grafik perkembangan perpustakaan dengan menggunakan slide.

10 Tour perpustakaan

Sebelum kelompok meninggalkan perpustakaan, koordinator membimbing mereka untuk melihat-lihat apa saja yang berada di perpustakaan mereka.

11 Selesai Kemudian selesai dan bergantian dengan kelompok selanjutnya

Page 67: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

57

Sedangkan menurut teori Joan M.Reitz dalam ODLIS (Online Dictionary

for Library and Information Science) adalah "semua kegiatan yang terlibat dalam

mengajar pengguna bagaimana memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya

perpustakaan, layanan, dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan informal

disampaikan oleh seorang pustakawan"92

Seharusnya pendidikan pemustaka pada saat MOS dilakukan oleh pihak

perpustakaan yang berlatar belakang pustakawan. Karena pustakawan mengetahui

segala tentang perpustakaan secara mendalam

2. Melakukan Pengajaran di Perpustakaan

Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada teknik ini adalah dengan cara

memanfaatkan profesi Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru bahasa

indonesia. Beliau (BD) melakukan kegiatan mengajar di perpustakaan,

sehingga secara tidak langsung beliau melaksanakan pendidikan pemustaka

kepada para siswa. Selain itu beberapa guru mata pelajaran lain juga beberapa

kali menugaskan siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas di perpustakaan.

Berikut ini hasil penelitian penulis yang dijelaskan pada tabel kegiatan

pendidikan pemustaka pada saat pengajaran :

92 Joan M. Reitz, "Online Dictionary for Library and Information Science,"

Page 68: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

58

Tabel 8. Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada saat pengajaran

No Alur Analisa

1 Kegiatan mengajar

Kepala Perpustakaan yang juga guru Bahasa Indonesia dan juga guru mata pelajaran lain melakukan kegiatan pengajaran

2 Tempat pengajaran

Tempat pengajaran beberapa kali dilakukan di perpustakaan dengan tujuan mengganti suasana baru sekaligus memperkenalkan siswa kepada perpustakaan.

3 Materi ajar

Materi ajar yang disampaikan salah satunya adalah tentang pemanfaatan sumber-sumber informasi di perpustakaan. Salah satu sumber informasinya yaitu kamus.

4 Pemberian tugas

Setelah selesai memberikan pengajaran, kemudian guru menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan sumber-sumber di perpustakaan. Pemberian tugas dapat dilakukan secara kelompok maupun individu.

5 Presentasi Setelah siswa mengerjakan tugas, kemudian mereka mempresentasikan tugas mereka didepan siswa yang lainnya

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengajaran yang

dilakukan di perpustakaan secara tidak langsung memperkenalkan siswa kepada

perpustakaan. Perpustakaan dapat digunakan sebagai ruang belajar alternatif.

Page 69: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

59

Hal ini sesuai dengan teori Lasa HS yaitu " dalam penataan ruangan

perpustakaan sekolah perlu adanya ruangan yang difungsikan sebagai ruang kelas.

Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang baca, ruang pertemuan, maupun ruang

kelas cadangan untuk mata pelajaran tertentu93.

Menurut penilaian penulis, seharusnya mata pelajaran tentang

perpustakaan dimasukkan didalam kurikulum muatan lokal, karena mata pelajaran

tersebut dapat berguna bagi siswa untuk membantu mereka mengerjakan tugas

sekolah.

D. Tingkatan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

Tingkatan atau level pengajaran pendidikan pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita terdiri dari orientasi perpustakaan, pengajaran perpustakaan,

pengajaran bibliografi dan bimbingan literasi informasi. Tingkatan orientasi

perpustakaan dilaksanakan setiap MOS, sedangkan untuk tingkatan pengajaran

perpustakaan, pengajaran bibliografi dan bimbingan literasi informasi

dilaksanakan pada saat guru mengajar di perpustakaan. Berikut ini tabel hasil

penelitian mengenai pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita :

93 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h 14.

Page 70: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

60

Tabel 9. Tingkatan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA

Kornita

No Informan Tingkatan Hasil Penelitian Teori 1 BD Orientasi

Perpustakaan Mengenalkan perpustakaan secara fisik dan layanannya

Orientasi perpustakaan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan

2 BD Pengajaran Perpustakaan

Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru, mengajarkan siswa bagaimana cara menggunakan sumber informasi yang dimiliki perpustakaan, contohnya mengajarkan cara menggunakan kamus.

Pengajaran perpustakaan merupakan kegiatan yang fokus kepada penjelasan yang mendalam terhadap bahan perpustakaan

Page 71: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

61

3 BD Pengajaran Bibliografi

Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru, mengajarkan siswanya untuk mengerjakan tugas melalui sumber-sumber informasi yang relevan, baik di perpustakaan maupun diluar perpustakaan.

Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada kegiatan pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta ajar mencari dan menemukan informasi

4 BD Bimbingan Literasi Informasi

Kepala Perpustakaan mengajarkan cara memanfaatkan informasi dengan baik dan benar serta dilakukan secara ilmiah

Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menenggarai informasi yang dibutuhkan, memahami bagaimana informasi itu disusun, menenggarai sumber paling cocok pada kebutuhannya itu, mampu mendapatkan informasi yang diperlukan, mengevaluasi sumber yang didapatkan secara kritis, dan berbagi informasi

1. Orientasi Perpustakaan

Tingkatan dasar dari pedidikan pemustaka yaitu orientasi perpustakaan.

Berdasarkan tabel tingkatan pendidikan pemustaka, orientasi perpustakaan

Page 72: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

62

pada Perpustakaan SMA Kornita adalah mengenalkan perpustakaan secara

fisik baik dari segi gedung maupun layanan pada saat pelaksanaan MOS.

Hal ini sependapat dengan teori Rice yang menyebutkan bahwa "Orientasi

perpustakaan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum,

biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga

pendidikan."94

Orientasi perpustakaan ini juga dikemukakan oleh Susan Umeozor yaitu ”

Orientasi Perpustakaan (library orientation) adalah program pendidikan

pengguna tingkat dasar. Hal ini mengacu pada pengenalan dasar layanan

perpustakaan dan sumber daya yang diberikan kepada siswa atau staf baru95.

Selain itu Widyawan mengungkapkan bahwa "orientasi perpustakaan

merupakan kegiatan memperkenalkan pemustaka pada fisik gedung, staf dan

kebijakan perpustakaan. Diharapkan pemustaka dapat mengembangkan

keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemustaka96.

Jadi, pada tingkatan orientasi perpustakaan ini, SMA Kornita telah

melaksanakannya sesuai dengan teori yang ada.

2. Pengajaran Perpustakaan

Tingkatan selanjutnya yaitu pengajaran perpustakaan. Berdasarkan hasil

penelitian, pengajaran perpustakaan pada perpustakaan SMA Kornita yaitu

Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru, mengajarkan siswa bagaimana

94 Rice, Teaching Library Use, h. 49. 95 Susan Umeozor, " Human resources, user education marketing strategy, and students' use of library services in some Nigerian Federal universities." 96 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172.

Page 73: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

63

cara menggunakan sumber informasi yang dimiliki perpustakaan, contohnya

mengajarkan cara menggunakan kamus.

Hal ini sependapat dengan teori Widyawan yaitu "Pengajaran

perpustakaan merupakan kegiatan yang fokus kepada penjelasan yang

mendalam terhadap bahan perpustakaan.97" Salah satu bahan perpustakaan

yang digunakan untuk mengajarkan siswa adalah kamus.

Widyawan juga menjelaskan bahwa "pengajaran perpustakaan ini

mengosentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik penggunaan indeks

jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan katalog kartu dan online.98"

Menurut teori Rice menyebutkan bahwa "pengajaran perpustakaan ini

bertujuan untuk menjelaskan penggunaan sumber informasi yang berada di

perpustakaan."99

Jadi, pengajaran perpustakaan ini adalah suatu bentuk pengajaran yang

bertujuan untuk menjelaskan teknik penggunaan sumber-sumber informasi

yang berada diperpustakaan.

3. Pengajaran Bibliografi

Pada tingkatan pengajaran bibliografi ini yang dilakukan oleh

Perpustakaan SMA Kornita adalah Kepala Perpustakaan yang juga sebagai

guru, mengajarkan siswanya untuk mengerjakan tugas melalui sumber-sumber

informasi yang relevan, baik di perpuistakaan maupun di luar perpustakaan.

97 Ibid, h. 172. 98 Ibid., h. 172. 99 Rice, Teaching Library Use, h. 6.

Page 74: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

64

Hal ini sesuai dengan teori Widyawan yaitu "pengajaran bibliografi

merupakan sebuah kegiatan yang merujuk pada kegiatan pendidikan yang

dirancang untuk mengajar peserta ajar mencari dan menemukan informasi."100

Perbedaan pengajaran perpustakaan dengan pengajaran bibliografi adalah

pengajaran perpustakaan lebih terfokus kepada teknik penggunaan sumber-

sumber perpustakaan, sedangkan pengajaran bibliografi menekankan pada

penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran untuk menemukan

sumber informasi yang relevan.

Pada Perpustakaan SMA Kornita, pengajaran bibliografi lebih

menekankan pada pengajaran guru kepada murid untuk megerjakan tugas-

tugas dengan menggunakan sumber yang relevan.

4. Bimbingan Literasi Informasi

Pada tingkatan bimbingan literasi informasi ini Kepala Perpustakaan

menggabungkan tingkatan ini dengan materi ajar beliau. Dalam memberikan

bimbingan literasi informasi ini beliau mengajarkan kepada siswanya untuk

memanfaatkan informasi dengan baik dan benar serta dilakukan secara ilmiah,

kemudian hasil pemanfaatan informasi tersebut dapat di bagikan kepada

teman-temannya.

Hal ini tentu saja sesuai dengan konsep literasi informasi yang

dikemukakan oleh Widyawan yaitu "Literasi informasi merupakan

kemampuan untuk menenggarai informasi yang dibutuhkan, memahami

bagaimana informasi itu disusun, menenggarai sumber paling cocok pada

100 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173

Page 75: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

65

kebutuhannya itu, mampu mendapatkan informasi yang diperlukan,

mengevaluasi sumber yang didapatkan secara kritis, dan berbagi informasi".101

Selain itu, Diao Ai Lien, dkk juga mengatakan bahwa "kemampuan literasi

informasi itu mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi informasi,

menemukan informasi, mengevaluasi informasi, mengorganisasikan informasi,

memanfaatkan dan mengkomuikasi informasi secara efektif."102

Menurut penulis, bimbingan seperti ini harus dikembangkan lagi dengan

konsep-konsep yang telah terdapat dalam teori, agar siswa dapat menemukan

dan memanfaatkan informasi dengan baik dan benar.

Dari keempat tingkatan diatas, seluruh tingkatan telah dilaksanakan oleh

Perpustakaan SMA Kornita. Tetapi hanya tingkatan orientasi saja yang

dilaksanakan secara pasti. Karena tingkatan tersebut telah termasuk ke dalam

agenda dari MOS. Sedangkan tingkatan lainnya terlaksana apabila ada pengajaran

diperpustakaan.

E. Metode Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

Metode pendidikan pemustaka yang dilakukan adalah dengan berbagai cara

yaitu dengan metode ceramah, wisata perpustakaan, penggunaan audio visual.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan

perpustakaan SMA Kornita dalam melakukan pendidikan pemustaka:

101 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 166. 102 Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management, h. 2.

Page 76: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

66

Tabel 10. Metode Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

No Informan Metode Hasil Penelitian Teori

1 BD Ceramah Pada saat masa orientasi siswa, cara pertama yang dilakukan dalam pengenalan perpustakaan adalah dengan melakukan penjelasan di depan para siswa baru mengenai ruang perpustakaan beserta staf dan layanannya.

Penjelasan mengenai pengenalan dan pelayanan perpustakaan dapat diberikan dikelas dengan cara memberikan ceramah secara umum atau melalui demonstrasi

2 BD Wisata Perpustakaan

Para siswa dibebaskan untuk melakukan observasi dan melihat-melihat serta mencoba fasilitas perpustakaan dengan dipandu oleh panitia MOS.

Kegiatan wisata perpustakaan merupakan kegiatan memandu pemustaka dalam memperkenal perpustakaan dengan cara berkunjung ke perpustakaan dan mempelajari hal-hal yang berada di perpustakaan

3 BD Penggunaan Audio Visual (slide, kaset, televisi, dll)

Selain itu pengenalan perpustakaan dilakukan dengan cara menampilkan slide-slide yang berisi grafik perkembangan yang dialami oleh Perpustakaan SMA Kornita, yang akan dijelaskan oleh Kepala Perpustakaan.

Slide dapat digunakan dalam menerangkan tentang perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau

Page 77: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

67

rekaman suara

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode awal yang digunakan oleh Perpustakaan

SMA Kornita dalam mengenalkan perpustakaan. Konsep metode ini adalah

dengan cara menjelaskan secara langsung didepan para siswa mengenai ruang

perpustakaan berserta staf dan layananya. Metode ini dilakukan pada saat

MOS (Masa Orientasi Siswa) dan pengajaran perpustakaan.

Hal tersebut sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak

yaitu "penjelasan mengenai pengenalan dan pelayanan perpustakaan dapat

diberikan di kelas dengan cara memberikan ceramah secara umum atau

melalui demonstrasi"103.

Selain itu mengenai metode ceramah, menurut manifesto perpustakaan

sekolah IFLA/UNESCO "salah satu kemampuan tenaga pendidik dalam

pengenalan perpustakaan adalah dapat memotivasi pemustaka dalam

mendayagunakan perpustakaan untuk belajar secara formal maupun

informasl."104

2. Metode Wisata Perpustakaan.

Setelah melakukan penjelasan mengenai perpustakaan. Kemudian para

siswa baru tersebut dipersilahkan untuk melihat-melihat fasilitas yang dimiliki

103 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 105. 104 IFLA/UNESCO, "Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO,"

Page 78: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

68

oleh perpustakaan. Metode ini perlu didampingi oleh seorang yang

mengetahui perpustakaan secara umum, dalam hal ini adalah panitia MOS.

Metode ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rice yang

dikutip oleh Ade Abdul Hak yaitu "kegiatan wisata perpustakaan merupakan

sebuah kegiatan memandu pemustaka dalam memperkenal perpustakaan

dengan cara berkunjung ke perpustakaan dan mempelajari hal-hal yang berada

di perpustakaan".105

3. Metode Penggunaan Audio Visual

Pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita memerlukan

bantuan alat audio visual berupa slide-slide untuk menampilkan grafik

perkembangan perpustakaan SMA Kornita. Materi yang ditampilkan pada

slide berupa materi tentang data perkembangan perpustakaan.

Metode ini sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak

yaitu "slide dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan

pelayanan perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang

diberikan oleh pemandu atau rekaman suara".106

Dari ketiga metode di atas dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan

pemustaka yang digunakan masih sedikit yang sesuai dengan teori, karena masih

kurangya pengetahuan pihak perpustakaan tentang metode pendidikan pemustaka.

Maka dari itu, sebaiknya pendidikan pemustaka dikendalikan langsung oleh

seorang yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan. 105 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 106. 106 Ibid., h. 106-107

Page 79: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

69

F. Materi Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

Materi yang disampaikan dalam pelaksanaan pendidikan pemustaka

merupakan upaya perpustakaan dalam meningkatkan minta siswa dalam

berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.

Berikut ini akan dijelaskan secara rinci materi pendidikan pemustaka pada

Perpustakaan SMA Kornita :

Tabel 11. Materi Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

No Informan Materi

Hasil Penelitian Teori

1 BD/EK Menjelaskan tentang letak ruang perpustakaan

Materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah: Pengenalan gedung

perpustakaan Pengenalan katalog

dan alat penelusuran lainnya

Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan dasar

Pengenalan terhadap staf bagian pelayanan

Pengenalan mengenai peraturan perpustakaan

2 BD/EK Menjelaskan tentang jam pelayanan perpustakaan

3 BD/EK Menjelaskan tentang peraturan perpustakaan

4 BD/EK Menjelaskan tentang petugas perpustakaan

5 BD/EK Menjelaskan proses peminjaman buku

6 BD/EK Menjelaskan proses pengembalian buku

7 BD/EK Menjelaskan tentang syarat menjadi anggota perpustakaan

Page 80: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

70

8 BD Menjelaskan tentang teknik penggunaan bahan referensi

Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah: Teknik penggunaan

indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat bibliografi.

Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek.

9 BD Membuat tugas ilmiah Salah satu materi yang

diajarkan pada saat pengajaran bibliografi adalah membuat siswa dapat mengerjakan tugas ilmiah mereka melalui sumber yang relevan

10 BD Melakukan pembelajaran tentang informasi di perpustakaan

Bimbingan literasi adalah kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus menerus

11 BD Melakukan wisata perpustakaan dengan melihat-lihat dan mencoba fasilitas perpustakaan secara langsung

Kegiatan memandu pemustaka dalam memperkenalkan perpustakaan dengan cara berkunjung ke perpustakaan

Page 81: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

71

12 BD Menunjukkan grafik perkembangan perpustakaan dengan menggunakan slide

Slide dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau rekaman suara

1. Mengenal perpustakaan secara umum

Materi ini adalah materi pembuka dalam pendidikan pemustaka. Materi

yang diberikan pada saat pengenalan perpustakaan adalah menjelaskan tentang

letak ruang perpustakaan, menjelaskan tentang jam pelayanan perpustakaan,

menjelaskan tentang peraturan perpustakaan, menjelaskan tentang petugas

perpustakaan, menjelaskan proses peminjaman buku, menjelaskan proses

pengembalian buku, menjelaskan tentang syarat menjadi anggota

perpustakaan.

Hal tersebut sesuai dengan teori Rice yaitu "materi yang diajarkan pada

orientasi perpustakaan adalah pengenalan gedung perpustakaan, pengenalan

katalog dan alat penelusuran lainnya, pengenalan beberapa sumber bacaan

termasuk bahan-bahan rujukan dasar, pengenalan terhadap staf bagian

pelayanan, pengenalan mengenai peraturan perpustakaan".107

Pengenalan perpustakaan ini termasuk kedalam pembelajaran secara

kelompok yang sesuai dengan pernyataan Wulandari yaitu "pembelajaran

kelompok (group instruction) membantu pemustaka untuk mengetahui

107 Rice, Teaching Library Use, h. 49

Page 82: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

72

perpustakaan secara berkelompok, Contoh: program tour perpustakaan,

ceramah di kelas, permainan (games)108.

2. Menjelaskan cara menggunakan sumber informasi di perpustakaan

Bentuk pemberian materi dalam pendidikan pemustaka pada Perpustakaan

SMA Kornita adalah tentang bagaimana cara menggunakan bahan-bahan

informasi yang dimiliki perpustakaan. Kegiatan ini bersifat teknis. Bahan

Informasi yang digunakan adalah kamus. Pemberian materi ini diberikan pada

saat Kepala Perpustakaan melakukan tugas mengajar.

Hal ini sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak yaitu

"salah satu materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah teknik

penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat bibliografi".109

3. Memberikan tugas ilmiah kepada siswa

Pemberian materi ini adalah lanjutan dari teknik penggunaan bahan

informasi perpustakaan. Bentuknya adalah dengan memberikan tugas

membuat karya ilmiah yang sumbernya berasal dari sumber yang relevan.

Menurut Kepala Perpustakaan dengan cara ini siswa dapat terlatih dalam

menemukan informasi yang relevan.

Hal ini sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak yaitu

"salah satu materi yang diajarkan pada saat pengajaran bibliografi adalah

membuat siswa dapat mengerjakan tugas ilmiah".110 108 Dian Wulandari, "Layanan Referensi Perpustakaan Pada Era Informasi : Menjalankan Fungsi Pendidik pada Perpustakaan Perguruan Tinggi," h. 6. 109 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 103.

Page 83: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

73

Selain itu, Widyawan menambahkan "Bimbingan bibliogarfi lebih

menekankan pada penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran

informasi".111

4. Memberikan materi tentang literasi informasi

Pemberian materi ini bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam

memanfaatkan informasi dengan baik dan benar. Materi ini disampaikan pada

saat Kepala Perpustakaan mengajar sebagai guru.

Hal ini sesuai dengan teori Diao Ai Lien yaitu "bimbingan literasi

merupakan kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan

kemampuan untuk belajar terus menerus".112

Materi yang dimaksud adalah cara memanfaatkan setiap informasi yang

diterima harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Kepala

Perpustakaan beberapa kali mengaplikasikannya dalam bentuk pemberian

tugas.

5. Mengunjungi perpustakaan

Pemberian materi ini adalah salah bentuk metode dalam wisata

perpustakaan. Kegiatan yang dilakukan adalah memandu siswa baru dalam

berkeliling ruang perpustakaan dan untuk melihat secara langsung fasilitas

perpustakaan SMA Kornita. Kegiatan ini didampingi oleh panitia OSIS.

110 Ibid., h. 105.

111 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173. 112 Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi, h. 2.

Page 84: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

74

Namun panitia tidak mempersilahkan para siswa baru untuk praktek cara

menggunakan perpustakaan, karena keterbatasan waktu.

Hal ini sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak yaitu

"kegiatan wisata perpustakaan adalah sebuah kegiatan memandu pemustaka

dalam memperkenal perpustakaan dengan cara berkunjung ke

perpustakaan".113

6. Menampilkan slide tentang grafik perkembangan perpustakaan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru tentang

perkembangan Perpustakaan SMA Kornita. Agar siswa dapat memahami

perkembangan yang terjadi pada perpustakaan mereka. Kegiatan ini

menggunakan bantuan alat audio visual yaitu laptop dan proyektor. Materi ini

disampaikan ketika siswa baru melakukan pengenalan perpustakaan pada

masa orientasi siswa.

Hal ini sesuai dengan teori Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak yaitu "

slide dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan

perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh

pemandu atau rekaman suara".114

Berdasarkan penjelasan tentang materi pendidikan pemustaka di atas, materi

yang digunakan sudah sesuai dengan teori yang ada. Namun penggunaan materi

dirasa masih belum dapat meningkatkan semangat siswa untuk mengetahui

perpustakaan secara mendalam. Hal tersebut dikarenakan tidak dimasukkannya

113 Hak, "Pendidikan Pemakai," h. 106 114 Ibid., h. 107

Page 85: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

75

permainan disetiap pemberian materi. Permainan yang dimaksud dapat berupa

kuis, lomba, dll.

G. Kendala dan Solusi

1. Kendala

Pelaksanaan pendidikan pemustaka memiliki beberapa tantangan dalam

melaksanakan kegiatan penegenalan perpustakaan. Menurut EK kendala yang

dihadapi adalah kurangnya minat siswa baru terhadap perpustakaan, hal ini

disebabkan oleh koordinator yang memberikan materi kurang terampil dalam

orientasi perpustakaan115. Kendala berikutnya adalah waktu 20 menit yang

diberikan panitia tidak cukup untuk menjelaskan perpustakaan secara lebih

rinci. Kendala selanjutnya menurut BD adalah masih kurangnya sarana akses

internet untuk pengenalan perpustakaan digital dan teknik penelusuran

informasi116.

2. Solusi

Solusi saat ini yang sudah dijalankan untuk menumbuhkan minat siswa

adalah melakukan evaluasi panitia pelaksana MOS, untuk dapat lebih kreatif

lagi dalam membangun minat siswa baru untuk mengetahui betapa

menyenangkannya belajar diperpustakaan.

Solusi untuk mengatasi masalah waktu adalah dengan melakukan evaluasi

terkait jadwal acara MOS. Solusi untuk mengatasi tentang pengenalan

115 Wawancara pribadi dengan Eny Kadarti. 116 Wawancara pribadi dengan Budiyono.

Page 86: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

76

perpustakaan digital adalah dengan mengajak siswa baru berkunjung ke

Perpustakaan IPB untuk belajar menggunakan perpustakaan dengan fasilitas

yang lengkap.

Page 87: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian mengenai pendidikan

pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita adalah :

1. Tatacara pelaksanaan pendidikan pemustaka.

Pelaksanaan pendidikan pemustaka dilaksanakan oleh panitia MOS dan

Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru Bahasa Indonesia dan guru-guru

mata pelajaran lain. Pendidikan pemustaka diadakan setiap MOS dan pada

waktu guru mengajar di Perpustakaan.

Persiapan yang dilakukan oleh panitia MOS dalam melaksanakan

pendidikan pemustaka adalah dengan melakukan rapat OSIS, menentukkan

koordinator lapangan, melakukan simulasi seminggu sebelum pelaksanaan.

Pada saat pelaksanaan, dibentuk kelompok yang terdiri dari 10 orang setiap

kelompok, kemudian setiap kelompok memasuki perpustakaan secara

bergantian dengan durasi waktu 20 menit.

Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada saat guru mengajar di

perpustakaan sebernarnya secara tidak langsung mengajarkan siswa untuk

mengenal dan memanfaatkan perpustakaan.

Pelaksanaan pendidikan pemustaka ini belum mempunyai pedoman dan

belum dikendalikan langsung oleh pihak perpustakaan.

Page 88: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

78

2. Tingkatan, metode dan materi pendidikan pemustaka

a. Tingkatan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita adalah

orientasi perpustakaan, pengajaran perpustakaan, pengajaran bibliografi

dan bimbingan literasi. Namun untuk pengajaran bibliografi dan

bimbingan literasi dilakukan sesuai dengan materi ajar yang dilakukan

oleh guru-guru. Jadi, beberapa tingkatan tidak dilakukan secara maksimal.

b. Metode yang digunakan dalam melakukan pendidikan pemustaka pada

Perpustakaan SMA Kornita adalah dengan metode ceramah, wisata

perpustakaan dan penggunaan audio visual. Namun untuk metode wisata

perpustakaan, para siswa baru tidak diberikan kesempatan untuk mencoba

mempraktekan secara langsung tatacara menggunakan fasilitas

perpustakaan karena keterbatasan waktu.

c. Materi yang disampaikan pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA

Kornita adalah menjelaskan tentang aspek-aspek perpustakaan,

menjelaskan tentang penggunaan sumber informasi di perpustakaan,

melakukaan pembelajaran di perpustakaan.

3. Kendala dan Solusi

a. Kendala yang dialami pada saat pendidikan pemustaka adalah :

1) Kurang terampilnya panitia MOS dalam menumbuhkan minat siswa

baru tentang perpustakaan.

2) Waktu yang diberikan kurang cukup untuk menjelaskan perpustakaan

secara lebih rinci.

Page 89: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

79

3) Masih kurangnya sarana akses internet untuk pengenalan perpustakaan

digital dan teknik penelurusan informasi.

b. Solusi yang dijalankan untuk mengatasi kendala tersebut adalah :

1) Melakukan evaluasi panitia pelaksana MOS, untuk dapat lebih kreatif

lagi dalam membangun minat siswa baru untuk mengetahui betapa

menyenangkannya belajar diperpustakaan.

2) Melakukan evaluasi terkait jadwal acara MOS.

3) Mengajak siswa baru berkunjung ke perpustakaan IPB untuk belajar

menggunakan perpustakaan dengan fasilitas yang lengkap.

B. Saran

1. Kegiatan pendidikan pemustaka ini sebaiknya dikendalikan langsung oleh

pihak perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan, agar

pemberian metode dan materi lebih terarah dan bervariasi.

2. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan pemustaka sebaiknya

dibuat lebih menarik dan bervariasi, seperti diadakan permainan mengenal

perpustakaan.

3. Materi yang disampaikan sebaiknya dikembangkan lagi agar penyampaian

materi lebih berkualitas. Materi ini dapat ditemukan di buku-buku

perpustakaan dan situs internet.

4. Perpustakaan sebaiknya membuat pedoman tertulis dalam menjalankan

pendidikan pemustaka.

Page 90: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ade Abdul Hak, "Pendidikan Pemustaka", dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan sebagai center for learning society : Gagasan untuk Pembangunan Perpustakaan Madrasah. Jakarta: FAH UIN Syarif Hidayatulloh, 2006 : h. 96-108.

Darmono. Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja. Jakarta: Grasindo, 2007.

Dian Wulandari, "Layanan Referensi Perpustakaan Pada Era Informasi : Menjalankan Fungsi Pendidik pada Perpustakaan Perguruan Tinggi," Visi Pustaka, no. 1 (April 2007): h. 1-11.

Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management (Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2010.

Dokumen Perpustakaan Labschool SMA Kornita

IFLA/UNESCO, "Pedoman Perpustakaan Sekolah " artikel diakses pada 11 Maret 2014 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm

Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2008.

Lexy J. Maleong. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.versi elektronik. melalui http://KBBI pustaka- ilman.co.cc.

"Mengajarkan library skills di sekolah," artikel diakses pada 10 Maret 2014 dari http://teacherlibrarian.wordpress.com/2007/05/10/mengajarkan-library-skills-di-sekolah/

Montague, Leonard. Harrod. Harrod's Librarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management. England : Gower Publishing Company Limited., 1995.

Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.

Page 91: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Pedoman Akademik Program Strata 1 2013/2014. Jakarta: UIN Jakarta, 2013

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian : pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta : STIA-LAN, 1999

Reitz, Joan M. "Online Dictionary for Library and Information Science," artikel diakses pada 12 Maret 2014 dari http://www.abc clio.com/ODLIS/odlis_u.aspx

Rice, James. Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction. London: Greenwood Press, 1981.

Rizal Saiful Haq. dkk. Perpustakaan dan Pendidikan: pemetaan peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN jakarta, 2007.

Rosa Widyawan. Pelayanan Referensi: berawal dari senyuman. Bandung: Bahtera Ilmu, 2012.

Salapuddin. "pendidikan pemakai dan manfaatnya bagi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan di Institut Pertanian Bogor." Skripsi S1 Fakukltas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Samiaji Sarosa. Penelitian Kualitatif : dasar-dasar. Jakarta : Indeks, 2012.

Sri Rahayu, "Pendidikan pemakai: studi kasus di Perpustakaan SMP/SMU Islam Al-Izhar Pondok labu jakarta," Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2002.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2012

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Sasmita Media Utama, 2004.

Tjutju Soendari. "Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif," artikel diakses pada 5 Maret 2014 dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Teknik_analisis_dt.kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf.

Page 92: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Umeozor, Susan, " Human resources, user education marketing strategy, and students' use of library services in some Nigerian Federal universities," artikel diakses pada 13 Maret 2014 dari http://www.uidaho.edu/~mbolin/lp&p.htm

Wawancara Pribadi dengan Budiyono. Bogor, 12 April 2014

Wawancara Pribadi dengan Eny Kadarti. Bogor, 21 April 2014

Wiji Suwarno. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Page 93: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan
Page 94: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364 Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, Indonesia

Nomor : Un.01/F2/PP.009.2/ /2014 Ciputat, 3 April 2014

Lamp. : 1 lampiran proposal

Hal : Izin Penelitian

Kepada Yth. Kepala Lab school SMA Kornita - IPB Bogor

Di

Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat kami sampaikan bahwa:

Nama : Faris Muhammad

NIM : 1110025000057

Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora/ Ilmu Perpustakaan

Semester : VIII/ Tahun akademik 2013/2014

Alamat :Perumahan Nuansa Asri Laladon, Blok B, No 3, RT 01,

RW 11, Kel. Laladon, Kec. Ciomas, Kab. Bogor

No. Handphone : 081519194798

Email : [email protected]

Adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan, yang sedang menyusun skripsi

berjudul “Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan Lab School SMA Kornita - IPB Bogor ”. Mahasiswa tersebut memerlukan data

untuk penulisan skripsi. Oleh sebab itu, kami mohon Bapak/Ibu dapat

memberikan izin untuk melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/Ibu

Pimpin.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan,

Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag

NIP. 19560817 198603 1 006

Page 95: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan
Page 96: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

SURAT KEPUTUSAN KEPALA LABSCHOOL SMA KORNITA IPB DARMAGA

Nomor : 800/198–Kepegawaian

TENTANGPENGANGKATAN PANITIA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK (MOPD) PADA LABSCHOOL SMA KORNITA IPB DARMAGA

KEPALA LABSCHOOL SMA KORNITA

Memperhatikan : Hasil Rapat Pengurus Yayasan Dharma Institut Pertanian Bogor Menimbang : 1. Dalam rangka memperlancar proses Kegiatan Belajar Mengajar dipandang perlu untuk mengangkat panitia Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD). 2. Berdasarkan evaluasi prestasi dan pengalaman kerja selama menjadi guru.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Mengangkat nama – nama dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini yang dipandang perlu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai panitia Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)di Labschool SMA Kornita IPBDarmaga Bogor. Kedua : Keputusan ini terhitung mulai tanggal 10 Juli 2013. Ketiga : Memberikan tunjangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Yayasan Dharma Institut Pertanian Bogor Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Bogor Pada tanggal : 10 Juli 2013

KepalaSMA Kornita, Ir. TRI HERU WIDARTO, M. Sc.

Page 97: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Tembusan : Kepada Yth.

1. Ketua Yayasan Dharma Institut Pertanian Bogor 2. Komite Labschool Sekolah SMA Kornita 3. Yang bersangkutan

Lampiran Surat Keputusan Nomor : 800/198- Kepegawaian

TENTANGPENGANGKATAN PANITIA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK (MOPD)

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PADA LABSCHOOL SMA KORNITA IPB DARMAGA

No.

Nama

Jabatan

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Eny Kadarti, S. T.

Artik Isnaeni, A. Md.

Tarmi Imiyati, S.Pd.

Marda Ismulyadi, S. PdI

Dina Rostianah, S. Pd

Salikan, S. Pd

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Sie. Sarana Prasarana

Sie. Kegiatan

Sie. Keamanan

Bogor, 10 Juli 2013

Kepala Labschool SMA Kornita,

Ir. TRI HERU WIDARTO, M. Sc.

Page 98: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA

Topik : Sejarah perpustakaan dan Pendidikan Pemustaka

Informan : Bpk. Budiyono, M. Pd.

Jabatan : Kepala Perpustakaan SMA Kornita dan Guru Bahasa Indonesia.

Pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah perpustakaan SMA Kornita ini?

2. Apa saja tugas dan fungsi perpustakaan SMA Kornita ini?

3. Apakah perpustakaan ini pernah melaksanakan pendidikan pemustaka?

4. Apa latar belakang pelaksanaan pendidikan pemustaka di perpustakaan

SMA Kornita?

5. Apa tujuan dan sasaran dari program pendidikan pemustaka?

6. Kapan saja pendidikan pemustaka dilaksanakan?

7. Bagaimana tata cara pelaksanaan pendidikan pemustaka?

8. Metode apa yang digunakan dalam pendidikan pemustaka?

9. Materi apa saja yang diberikan selama pendidikan pemustaka?

10. Fasilitas dan peralatan pendukung apa yang digunakan dalam menunjang

pendidikan pemustaka?

11. Apa saja latar belakang pendidikan staf perpustakaan?

12. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pendidikan pemustaka ini?

13. Apakah ada kendala dalam melaksanakan pendidikan pemustaka ini?

Page 99: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

14. Kendala seperti apa yang terjadi didalam pelaksanaan pendidikan

pemustaka ini?

15. Apa solusi yang sudah dijalankan untuk mengatasi kendala tersebut?

Page 100: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

DRAFT WAWANCARA

BD : Budiyono

P: Peneliti

P : Sebenarnya nama asli sekolah ini SMA Kornita atau Labschool SMA Kornita sih pak? BD : Semenjak Kepala Sekolah Pak Heru, SMA Kornita berubah menjadi Labschool SMA Kornita P : Jadi kalo mau nulis-nulis laporan harus Labschool SMA Kornita gitu pak? (sambil memperagakan gerakan menulis) BD : Tentunyaaaa harus menyesuaikan dengan Kepala Sekolah yang baru, Kepala

Sekolah memberikan nama labschool yaaa, gunakan labschool, sehingga nanti apaaa, biar nyambung,,,hehehe

P : Atas dasar apa sih pak perubahan nama itu? BD : Perubahan nama atas dasaaar kebijakan dari FAMIPA IPB setelah diberi

mandat oleh bisnis dan kemitraaan untuk melanjutkan pengelolaan SMA Kornita, waktu itu memang dibawahi yayasan tapi yayasan dharma IPB menyerahkan kepada Rektor, kemudian Rektor memberikan kewenangan kepada bisnis dan kemitraan, ketika masih dipegang Pak maiga.

P : Siapa Pak maiga itu? BD : Pak maiga itu Wakil Rektor bidang bisnis dan kemitraan, ketika itu dirintis

kemudian rintisannya itu mengarah kepada eee apa, mempercayakan ke FAMIPA

P : FAMIPA yang mengelola ya pak? BD : Iya, Kemudian diberilah nama Labschool SMA Kornita (terdengar suara mobil) P : Saya ingin mengetahui sejarah Perpustakaan SMA Kornita ini Pak, sejarah dan perkembangannya lah pak? BD : SMA Kornita berdiri pada tahun 1987, SMA Kornita sejak berdiri sudah

memprioritaskan adanya perpustakaan, sejak Kepala Sekolah pertama Pak Surdiding yang mendirikan kemudian karena dia sibuk menjadi guru besar di fakultas lantas diserahkan kepada Pak rohman sebagai Kepala Sekolah kedua, inilah yang memang benar-benar memahami kebutuhan siswa untuk bisa belajar dia tidak hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh guru dan murid harus menggunakan semacam bahan sumber, diantaranya harus banyak membaca,

P : Hmmm

Page 101: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

BD : apalagi waktu itu Pak Andi Hakim sebagai pendiri SMA Kornita benar-benar memberikan semacam motto "Knowledge is power".

P : Ooo.....Pak Andi Hakim BD : Pak Andi berharap agar murid-murid SMA Kornita banyak menggali ilmu

tidak hanya dari guru-guru saja tetapi dari buku. Oleh Pak Rohman untuk pengadaan buku rajin ke diknas untuk mendapatkan berbagai macam buku yang dibutuhkan, seperti buku Paket, buku referensi. selain itu mendapatkan sumbangan dari dosen dan guru atau dari murid. Selanjutnya pergantian Kepala Sekolah kepada bu Haryanti, petugas perpustakaan sekolah waktu itu diprogram atau dilatih di LSI ,

P : Oooo... BD : Kemudian didalam perjalanan mengalami penurunan jumlah siswa sementara

buku-buku yang sudah tidak layak kemudian disumbangkan ke sekolah yang membutuhkan. Untuk mengatasi agar anak-anak memiliki semangat baca yang tinggi akhirnya ketika saya (Pak budiono) ditugasi sebagai koordinator, saya dengan Pak rizcal mencoba untuk merancang bagaimana perpustakaan SMA Kornita itu bisa online agar mudah diakses melalui gadget mereka, tetapi karena lain hal usaha tersebut belum tercapai. Tapi untuk membantu hal tersebut perpus SMA Kornita (Sambil ada motor lewat), melakukan kerjasama dengan LSI dalam mengakses perpustakaan dengan cara membuat kartu anggota terlebih dahulu. Sehingga guru dan murid dapat mengakses LSI, tetapi tidak bisa meminjam buku, hanya diperbolehkan membaca dan mengerjakan tugas sekolah.

P : Peran guru juga ya pak...? BD : Iya guru-guru yang lain kadang mengajak anak muridnya untuk ke Perpustakaan P : Oia, LSI Itu apa sih itu pak? apa itu lembaga? BD : LSI Itu Perpustakaan IPB P : Kepanjangaanya apa pak? BD : Kepanjangaannyaaa...library apa ya itu, pokoknya itu Perpustakaan IPB, P : Ooo Perpustakaan IPB BD : Iya, deket kok dari sini sekitar 200 meter, nanti mas Faris bisa ketika pulang

lewat belakang deket kantin ada kok. Sabtu buka kok P : Sekarang, tugas dan fungsi perpustakaan SMA Kornita ini apa sih pak? BD : Tujuannya adalah memberikan kemudahan akses perpustakaan kepada siswa,

guru, pegawai, kemudian ada juga siswa Kornita misalnya tiba-tiba datang ingin membuat bahan seminar tentang perpustakaan. Orientasinya kepada kebutuhan warga kornita.

P : Pak sebelumnya pernah mengenal istilah pendidikan pemakai atau user education? BD : yaa ,,, (Terdengar suara SMS masuk)

Page 102: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

P : yang tujuannya itu untuk mengenal perpustakaan dari segi gedung, layanan dan segala aspeknya, nah, apakah perpustakaan pernah mengadakan kegiatan seperti itu?

BD : yaa pernah, tepatnya itu pendidikan perpustakaan, Setiap ada orientasi siswa baru, ketika masa orientasi anak-anak itu diperkenalkan tentang wawasan wiyata mandala, bukan hanya perpustakaan saja tetapi semua layanan yang bisa didapatkan siswa, kalau anak itu mengikuti proses pembelajaran di SMA Kornita, disamping pengenalan terhadap laboratorium, fasilitas olahraga juga perpustakan SMA Kornita. Pengenalan perpustakaan tersebut mencakup tentang lokasi perpustakaan, tata tertib perpustakaan, petugas perpustakaan, jam layanan perpustakaan, serta di jelaskan bahwa perpustakaan bisa juga digunakan sebagai tempat untuk rekreasi.

P : Latar belakang pendidikan staff nya apa sih pak? BD : Untuk saat ini menggunakan tenaga yang ada, dulu waktu jaman Bu Nenah

dia memang ditraining, kalau sekarang belum ditraining, jadi latar belakang para pustakawannya adalah SMA

P : Kalo bapak sendiri apa? BD : Kalo sayaaaaa..guru P : Apakah Pak pernah mengikuti program pelatihan gitu Pak? BD : Kalo pelatihan belum, tapi pernah terlibat didalam membuka program

perpustakaan diploma, diundang untuk berbicara tentang bagaimana membuka program perpustakaan, dan saya juga termasuk pengunjung aktif ketika kuliah.

P : Balik lagi ke pendidikan pemakai Pak, latar belakang dilaksanakannya pendidikan pemustaka itu apasih pak?

BD : yang pertama ya memang menganggap butuh ya bahwa perpustakaan itu memang dibutuhkan oleh publik di SMA kornita, bukan hanya murid tetapi guru-guru juga membutuhkan dan diharapkan dapat memberikan layanan yang cepat, layanan yang terdokumentasi, layanan yang berkelanjutan, sehingga perpustakaan itu perlu, disamping itu kan juga didalam memberikan fasilitas itukan harus diupdate terus, bukan berhenti pada titik masa tertentu, dengan pendidikan perpustakaan juga meruPakan proses meng-update.

P : Tujuan dan sasaran program tersebut apa pak? BD : Tujuannya adalah memberikan kemudahan akses perpustakaan kepada siswa,

guru, pegawai, kemudian ada juga siswa kornita misalnya tiba2 datang ingin membuat bahan seminar tentang perpustakaan. Orientasinya kepada kebutuhan warga kornita

P : Itu waktunya hanya sebatas MOS saja atau ada waktu lainnya pak? BD : Biasanya pada saat orientasi siswa, tetapi saya juga seringkali mengajar anak- anak di perpustakaan P : Trus, saya mau tahu cara atau teknis dalam melaksanakan pendidikan pemustaka ini apa pak?

Page 103: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

BD : oo kalo teknis, kita disini menyebutnya layanan pustakawan kepada murid, yaa teknisnya kita lebih familiar yaa,,,bagaimana sivitas akdemika yang mau menggunakan perpustakaan kita beri layanan tapi tetap untuk meminjam harus mengisi buku peminjaman, untuk penempatan buku rata2 murid sudah tahu.

P : Kalo metode yang digunakan dalam mengenalkan perpustakaan seperti apasih pak? apakah ada ceramah, atau ada games-games tertentu gitu pak? BD : dalam memperkenalkan perpustakaan melakukan metode observasi, yaitu

datang, melihat-lihat P : Apakah pernah gitu pak anak-anak muridnya dikumpulkan di perpustakaan kemudian staff-nya menjelaskan tentang penggunaan perpustakaan? BD : ooo kalau orientasi ini tidak melalui guru ya,,tp melalui OSIS yaa tentunya

sebelumnya sudah diberikan pengarahan secara umum tentang segala aspek perpustakaan. tapi sebelum mengarah pada observasi, kita tampilkan slide- slide tentang grafik perpustakaan.

P : oooo..jadi peran OSIS ya pak? BD : Iya betul, saya juga sebagai guru bahasa indonesia secara tidak langsung

mengajak anak-anak murid untuk belajar di perpustakaan yaa, hehehe...lalu setelah itu saya berikan tugas untuk membaca dan membuka buku diperpustakaan setelah itu saya suruh presentasi di depan teman-teman mereka.

P : Trus, ada gak sih pak kendala dalam memperkenalkan perpustakaan ini? BD : Mungkin kendala kita pada mengakses internet memang kita belum untuk

mengenalkan perpustakaan digital,,,hehehehe, tapi untuk mengatasinya kita ajak mereka berkunjung ke LSI untuk belajar menggunakan perpustakaan dengan fasilitas yang lengkap.

P : oke pak mungkin segitu dulu pertanyaan yang saya ajukan, nanti kalo ada yang kurang saya hubungi bapak lagi ya BD : oke mas, lewat SMS juga gapapa kok mas,,hehehe P : oh iya pak, makasih banyak ya Pak atas waktunya P : saya pamit dulu pak, maaf jadi ngerepotin nih pak,,hehehe (sambil berjabat tangan) BD : aah gapapa kok.

Page 104: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA

Topik : Teknis Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka

Informan : Ibu. Eny Kadarta, S. T.

Jabatan : Bagian Kesiswaan SMA Kornita

Pertanyaan:

1. Berapa hari kegiatan MOS di tersebut dilaksanakan?

2. Apakah ada materi pengenalan perpustakaan pada saat MOS?

3. Pada hari keberapa pengenalan perpustakaan dilakukan?

4. Mengapa pada hari tersebut?

5. Mengapa pengenalan perpustakaan dilaksanakan pada saat MOS?

6. Bagaiman proses pelaksanaan pendidikan pemustaka itu terjadi?

7. Materi apasaja yang diperkenalkan diperpustakaan?

8. Bagaimana cara panitia MOS menyampaikan materi tersebut?

9. Berapa menit waktu yang dibutuhkan pada saat pengenalan perpustakaan?

10. Bagaimana cara panitia mos membawa para siswa baru ke perpustakaan?

11. Apakah para siswa baru di suruh praktek untuk menggunakan

perpustakaan pada saat MOS?

12. Kendala apa yang dihadapi dalam pengenalan perpustakaan?

13. Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala tersebut?

Page 105: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

DRAFT WAWANCARA

P : Penulis

EK: Eny Kadarta

P : Berapa hari kegiatan MOS di tersebut dilaksanakan? EK: Umumnya kami mengadakan MOS 5-6 hari, khusus bulan puasa kami padatkan menjadi 3 hari P : Apakah ada materi pengenalan perpustakaan pada saat MOS? EK: Ada, itu bagian dari pengenalan fasilitas sekolah P : Pada hari keberapa pengenalan perpustakaan dilakukan? EK: Hari ke-2, setelah pengenalan sekolah P : Mengapa pada hari tersebut? EK: Karena merupakan kelanjutan dari pengenalan sekolah pada hari pertama P : Mengapa pengenalan perpustakaan dilaksanakan pada saat MOS? EK: Karena untuk mengenalkan siswa baru kepada lingkungan sekolah mereka P : Bagaiman proses pelaksanaan pendidikan pemustaka itu terjadi? EK: Rapat OSIS dengan saya, kemudian lalu disetujui oleh kepsek,

kemudian, pembentukkan panitia dan memilih penanggung jawab setiap kegiatan, lalu seminggu sebelum hari H, diadakan simulasi oleh seluruh panitia MOS, kemudian pada hari H, panitia memberikan penjelasan tentang perpustakaan didepan siswa baru. Setelah itu melihat-melihat perpustakaan.

P : Materi apasaja yang diperkenalkan di Perpustakaan? EK: Ya seperti pada umumnya ya, pengenalan letak ruangan

perpustakaan, jam layanan perpustakaan, petugas perpustakaan, tata cara peminjaman dan pengembalian, buku-buku apa saja yang boleh dan tidak boleh dipinjam

P : Bagaimana cara panitia MOS menyampaikan materi tersebut? EK: Panitia memberikan penjelasan tentang perpustakaan di depan siswa baru. Kemudian dilanjutkan dengan sesi melihat-lihat perpustakaan" P : Berapa menit waktu yang dibutuhkan pada saat pengenalan perpustakaan? EK: Kurang lebih sekitar 30menit per-kelompok, 1 kelompok terdiri dari 20 orang dan siswa baru kami rata-rata berjumlah 90 siswa" P : Bagaimana cara panitia mos membawa para siswa baru ke perpustakaan?

Page 106: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

EK: ya pertama kita kumpulkan berdasarkan kelompoknya terlebih dahulu, setelah itu panitia akan mengumumkan bahwa hari ini akan ada kegiatan pengenalan fasilitas sekolah, nah pada saat itu masing-masing kelompok berpencar kebeberapa fasilitas sekolah antara lain laboratorium, perpustakaan, dll. Setelah itu masing-masing kelompok diberi waktu 20 menit untuk melihat-lihat dan mencoba fasilitas sekolah secara bergantian dengan kelompok lain, termasuk perpustakaan.

P : Apakah para siswa baru di suruh praktek untuk menggunakan perpustakaan pada saat MOS? EK: Ohya, belum ada tuh mas...mungkin nanti untuk evaluasi MOS tahun depan" P : Kendala apa yang dihadapi dalam pengenalan perpustakaan? EK: Kurangnya antusias siswa dalam mengetahui perpustakaan dan

kadang faktor panitia yang kurang membangkitkan semangat bertanya para siswa baru.

P : Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala tersebut? EK: Melakukan evaluasi materi dan memberikan arahan kepada panitia untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi itu"

Page 107: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

DOKUMENTASI

Foto 1. Perpustakaan SMA Kornita

Foto 2. Suasana kegiatan pengajaran di Perpustakaan SMA Kornita

Page 108: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Foto 3. Kepala Perpustakaan SMA Kornita Budiyono (BD)

Foto 4. Wakasek Bidang Kesiswaan Eny Kadarty (EK)

Page 109: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Foto 5. Suasana pada saat MOS di Perpustakaan

Foto 6. Suasana pada saat MOS di Perpustakaan

Page 110: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

Foto 7. Kegiatan Pembelajaran di Perpustakaan

Page 111: PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMUSTAKA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29834/3/FARIS... · untuk siswa yang dikerjakan di perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan

PROFIL PENULIS DATA PRIBADI

Nama : Faris Muhammad

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1991

Agama : Islam

Status pernikahan : Belum menikah

DATA KONTAK

Alamat Rumah : Perumahan Nuansa Asri Laladon Blok B no 3, Rt 01, Rw 011,

Kec. Ciomas, Kel. Laladon, Kab. Bogor, Kode pos 16610

Email : [email protected]

No. Telepon : 081519194798

PENDIDIKAN FORMAL

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Ilmu Perpustakaan 2010-2014,

SMAS Persada Bekasi : 2006-2009

SMPS Pondok Ungu Permai Bekasi : 2003-2006

SDIT Gemanurani Bekasi : Tahun lulus 1997-2003