pelaksanaan bimbingan rohani bagi pasien dan...

86
PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN KELUARGA KORBAN NAPZA PADA SAAT DETOKSIFIKASI DI RUMAH SAKIT MUHAMMAD HUSNI THAMRIN INTERNASIONAL SALEMBA JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Siti Umayah NIM: 105052001770 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009 M.  

Upload: duongcong

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI

BAGI PASIEN DAN KELUARGA KORBAN NAPZA

PADA SAAT DETOKSIFIKASI DI RUMAH SAKIT MUHAMMAD HUSNI

THAMRIN INTERNASIONAL SALEMBA JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Siti Umayah

NIM: 105052001770

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H./2009 M.

 

Page 2: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

 

Page 3: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 01 September 2009

Siti Umayah

 

Page 4: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

ABSTRAK

Pelaksanaan Bimbingan Rohani Bagi Pasien Dan Keluarga Korban Napza Pada

Saat Detoksifikasi Di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta

Siti Umayah

Kehidupan yang semakin berkembang pesat merupakan tantangan yang

harus siap dihadapi. Pribadi yang tangguh serta keimanan yang kuat menjadi

senjata diri untuk menghadapi perkembangan zaman ini. Maraknya peredaran

Narkoba di segala penjuru dunia merupakan salah satu tantangan terbesar yang

harus dihadapi oleh setiap bangsa. Bila pernah terjun kedalamnya berusahalah

agar bisa keluar dari jebakan maut yang sangat menyengsarakan hidup tersebut.

Pelaksanaan Bimbingan Rohani menjadi sangat berperan besar bagi proses

pembinaan dan penyembuhan para pemakai narkoba tersebut, Bimbingan rohani

sangat penting dimiliki bagi sebuah tempat rehabilitasi pembinaan narkoba karena

dengan bimbingan rohani yang baiklah maka para korban tersebut dapat dibina

serta diarahkan kembali ke jalan yang benar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknik pelaksanaan

bimbingan rohani dan sejauh mana pengaruh proses bimbingan rohani tersebut

terhadap pasien dan keluarga korban NAPZA pada saat masa detoksifikasi di

Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriftif

dengan pendekatan kualitatif yaitu studi tentang suatu penelitian yang berupaya

menghimpun data, mengolah dan menganalisis secara deskriftif dengan

menafsirkan secara kualitatif untuk itu data- data penelitian yang dikumpulkan

adalah dalam bentuk konsep- konsep.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dan keluarga

korban NAPZA mengalami perubahan sudut pandang, pola pikir, dan kesadaran

diri yang baik setelah di berikan bimbingan rohani. Hal ini tentunya menjadi hal

yang sangat berharga bagi proses pembinaan pasien dan keluarga korban NAPZA

 

Page 5: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT, Tuhan

semesta Alam yang telah memberikan petunjuk, kasih sayang, karunia keberkatan,

dan rahmat-Nya sehingga hamba-Nya yang penuh dengan kekurangan ini dapat

menyelesaikan proses tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang

penulis tempuh (program S1). Dalam proses penulisan skripsi ini penulis

menemukan berbagai hambatan, rintangan dam kesulitan. Namun, berkat Rahnat

Allah dan bimbinganNya penulis akhirnya bisa menyelesaikan slripsi ini dengan

baik. Dan kepedihan, sakit, serta kesedihan yang penulis rasa selama menempuh

pendidikan ini seakan sirna diganti dengan rasa bahagia dan rasa syukur yang

teramat sangat.

Penulisan skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Bimbingan

dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Bimbingan Rohani

Bagi Pasien Dan Keluarga Korban Napza Pada Saat Detoksifikasi Di Rumah

Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba" ini meneliti dan

menganalisis tentang bagaimana proses yang dilakukan para ustad atau konselor

dalam memberikan bimbingan/pengarahan keagamaan bagi pasien dan keluarga

korban NAPZA di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta.

Seperti yang diketahui bahwa proses penyembuhan korban NAPZA adalah

melalui tahap detoksifikasi dan konseling yang berkelanjutan serta menyeluruh,

 

Page 6: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

dalam hal ini proses bimbingan rohani diberikan terhadap pasien dan keluarganya

selama dalam masa detoksifikasi.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan pernah tewujud dan tercapai apabila

tidak ada “para pahlawan” yang dengan rela dan ikhlas hati membantu selama

perjalanan penulis menempuh pendidikan ini. Entah dengan kata dan ucapan apa

yang dapat mewakili rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada para

pahlawan tersebut. Untuk itu izinkanlah penulis megucapkan rasa terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah banyak berjasa dalam penyelesaian pendidikan

penulis, dan membantu selama penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

2. Drs. M. Luthfi M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam sekaligus Dosen Pembimbing skripsi. Yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Nasichah, MA. Selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam.

4. Drs. Azwar Chatib, selaku Dosen Penasehat Akademik. Yang telah

membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

penulis.

5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya para dosen

BPI yang telah memberikan dan menyampaikan ilmunya kepada penulis,

Para karyawan Bagian Tata Usaha, karyawan Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif

 

Page 7: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu proses kelancaran

administrasi dalam pembuatan skripsi ini.

6. Orang tua tercinta. Ayahanda H. Mansyur Kasbari dan Ibunda Hj. Siti

Rochanah yang dengan air mata dan darahnya mereka senantiasa tak

pernah kenal lelah mengasuh, mendidik, menyayangi, menyemangati,

serta membiayai penulis. Semoga darah dan airmata mereka menjadi

aliran sungai yang membawa mereka ke Surga Ilahi nan abadi. Amin.

7. Kakak serta saudara-saudara yang sangat penulis hormati dan sayangi.

Kakanda Siti Umiyati,SE & H.Feriawan SE, Alm. Ma’ruf Effendi,

Hasanudin SE, Siti Rochayah SH, yang selalu menyediakan waktu serta

biaya untuk membimbing dan mendukung adik kecilmu ini, semoga

semuanya menjadi amal ibadah yang akan membawa mereka ke dalan

ridha ilahi. Amin

8. Para malaikat kecil. M. Apri Hidayat & M. Affan Yanuar yang senantiasa

mengobati kesedihan penulis dengan keriangan dan kegembiraan mereka.

Onti sayang kalian.

9. Direktur utama Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta, beserta segenap direksi dan staff

10. Prof. Dr. Dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, serta jajaran ustad dan

konselor bimbingan rohani di Lantai VI (paviliun OPAL). Ust.

Darmawan, S.Ag, dan Ust. A. Jami Hw, S.Sos.I. Jazakumullahu khairan

katsiran.

 

Page 8: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

11. Ust. Ginanjar Maulana S.S.I, untuk motivasi dan semangat yang tak

pernah henti, juga untuk waktu yang diberikan kepada penulis agar lebih

memahami proses bimbingan rohani.

12. Para sahabat tercinta, Qory, Mulya, Kasmawati, Ade, Wahyu, Madinah.

Semoga kebersamaan kita tetap indah. Teman-teman seperjuangan BPI

2005, tiada kata lelah untuk berjuang. Sukses

13. Teman- teman kosan Griya Kartini: Reni, mbak Desi, mbak Handa, Omi,

Qiqi, Delsi, Ama., Ana, ka Dini, ka Anis. Terimakasih untuk semangat

dalam segala bentuk ledekan nya, dan semua pihak yang tidak bisa

penulis sebutkan, penulis menghaturkan banyak terimakasih.

Akhirnya penulis ucapkan jazakumullahu khairan katsiraa, semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan. Mudah-mudahan sksipsi ini dapat bermanfaat

bagi para mahasiswa, konselor serta masyarakat pada umumnya. Khususnya bagi

penulis sendiri.

Wallahu a’lam bisshawab.

Ciputat, 1 September 2009

Siti Umayah

 

Page 9: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

E. Metodologi Penelitan ....................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan....................................................................... 13

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Bimbingan Rohani

1. Pengertian Bimbingan Rohani ................................................. 15

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani .................................... 18

3. Metode Bimbingan Rohani ...................................................... 20

B. NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF)

1. Pengertian ................................................................................ 22

2. Macam-Macam ....................................................................... 27

3. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA ........................................ 31

C. Detoksifikasi

1. Pengertian Detoksifikasi .......................................................... 33

 

Page 10: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

2. Proses Detoksifikasi ................................................................ 35

3. Keadaan Mental Pasien saat Detoksifikasi .............................. 37

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdiri ......................................... 38

2. Visi dan Misi ........................................................................... 39

3. Sarana dan Prasarana ............................................................... 41

B. Bimbingan Rohani Pasien dan Keluarga Korban Napza

1. Sejarah dan Latar Belakang ..................................................... 45

2. Visi dan Misi ........................................................................... 46

3. Program dan Kegiatan ............................................................. 47

4. Organisasi dan Pengelolaan ..................................................... 47

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Profil Subyek Penelitian ................................................................ 50

B. Pelaksanaan Bimbingan Rohani bagi Pasien Korban Napza.......... 54

C. Pelaksanaan Bimbingan Rohani bagi Keluarga Korban Napza ..... 57

D. Analisis Hubungan Bimbingan Rohani pada saat Detoksifikasi .... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 65

B. Saran ............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69

LAMPIRAN

 

Page 11: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di kehidupan modern seperti saat ini banyak hal-hal baru yang lahir

dari kepintaran manusia, mereka mampu menciptakan tekhnologi-tekhnologi

yang mempermudah dalam bidang pekerjaan. Hal ini mengakibatkan

perubahan-perubahan yang berarti, baik dari segi sosial budaya, ekonomi.

Bahkan mengakibatkan terjadinya pergeseran hidup yang semula bercorak

religius menjadi matrealistis. Seiring waktu berjalan kondisi tersebut

mengakibatkan kriminalitas yang tinggi, seperti pencurian, pembunuhan,

kenakalan remaja, bahkan penyalahgunaan narkoba.

Dalam hal ini, narkoba merupakan jaringan peredaran yang semakin

meluas. Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi

masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap

orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak

didengung-dengungkan.

Permasalahan penyalahgunaan zat adiktif di Indonesia muncul pada

tahun 1969. Pada waktu itu didapati seorang penyalahguna zat adiktif berobat

oleh psikiater di Sanatorium Kesehatan Jiwa Dharmawangsa, Jakarta. Sejak

itu bertambah banyak didapati remaja dan dewasa muda yang terlibat

penyalahgunaan zat adiktif. Hingga sekarang belum diperoleh angka pasti

tentang jumlah mereka yang menyalahgunakan zat adikitif. Dari data yang

dikumpulkan diperkirakan ada 5.000 orang penyalahguna zat adiktif. Zat

 

Page 12: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

adiktif yang disalahgunakan di Indonesia dewasa ini tidak terbatas pada jenis

opioida dan ganja saja, melainkan juga jenis sedativa/hipnotika dan alkohol.

Tidak jarang penyalahguna zat adiktif memakai zat adiktif berganti-ganti dan

mencampur satu jenis zat adiktif dengan zat adiktif lain (polydrugs abuser).

Hasil pengamatan yang dilakukan Prof. Dadang Hawari sejak tahun 1969

memberikan gambaran tentang zat adiktif yang disalahgunakan di Indonesia

seperti berikut :

1969-1973 : terbanyak atau hampir seluruhnya morfin dan ganja

1973-1976 : morfin, ganja, barbiturat dan beberapa jenis hipnotika

1976-1079 : ganja, barbiturat, sedativa/hipnotika, sedangkan morfin

menurun

1979-sekarang : ganja, barbiturat, sedativa/hipnotika, alkohol, sedangkan

morfin dan heroin mulai bertambah lagi1.

Permasalahan NAPZA tidak lepas kaitannya dengan remaja, masa

remaja merupakan masa transisi dari periode anak ke dewasa2. Dalam dunia

kedokteran melaporkan bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalahgunaan

narkotika adalah para remaja. Pada masa ini remaja dinamakan masa

kesempurnaan (15-20 tahun) dan merupakan puncak perkembangan emosi,

dalam tahap ini terjadi peubahan dari kecenderungan memperhatikan

kepentingan orang lain dan kecenderungan memperhatikan harga diri3. Oleh

karena itu, bila remaja bergaul dengan orang yang tidak bermoral maka yang

ia dapatkan dalam pembentukan jati diri hanyalah pengetahuan duniawi yang

1 Dadang Hawari, Penyalahgunaan Narkotika & Zat Adiktif, (Jakarta: FKUI, 1991), h. 1. 2 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 71. 3 Ibid. , h. 23.

 

Page 13: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

sifat kesenangannya semu atau sementara. Penyebab kenakalan remaja yang

paling besar ialah merajalelanya peredaran narkotika, psikotropika, dan zat

adiktif (NAPZA).

Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa

remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan dan gejola, baik bagi

remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan

dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu

menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua

yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya.

Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati

masa ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam

gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan zat adiktif, atau kenakalan

remaja atau gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibuat bingung

atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini

menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya.

Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang

wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami

perkembangan remajanya beserta ciri-ciri khas yang terdapat pada masa

perkembangan tersebut. Dengan ini diharapkan bahwa kita (yang telah

dewasa) mampu memahami terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri anak dan remaja pada saat ia memasuki masa remajanya. Begitu pula

dengan memahami dan membina anak/remaja agar menjadi individu yang

sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja, semua

 

Page 14: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

itu diperlukan pemahaman terhadap proses tumbuh kembangnya dari anak

sampai dewasa.

Agar seseorang atau sekelompok masyarakat mengubah keyakinan,

sikap dan perilakunya sehingga tidak memakai narkoba atau berhenti

memakai narkoba. maka keluarga adalah lingkungan pertama dan utama

dalam membentuk dan mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilaku

seseorang terhadap penggunaan narkoba. Peran orangtua sangat penting bagi

pembinaan anak/remaja agar memiliki kepribadian yang matang (mature),

tangguh dan percaya diri. Serta orang tua hendaknya dapat menciptakan

suasana rumah tangga yang penuh kasih sayang. Mengenai peran dan

tanggung jawab orangtua ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari

Muslim, Nabi Muhammad saw bersabda: “Setiap kamu adalah

penanggungjawab (pemimpin) yang akan dimintai pertanggungjawabannya

atas apa yang telah dipercayakan kepadanya. Dan seorang ayah

bertanggungjawab atas kehidupan keluarganya, dan akan dimintai

pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang ibu bertanggungjawab atas harta

dan anak suaminya dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya” (HR.

Bukhari Muslim)4.

Dalam usaha pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba, tokoh-tokoh masyarakat diharapkan pula untuk tampil sebagai aktor

utama dalam menggerakkan masyarakat, terutama para orang tua, para

remaja, sekolah, kelompok masyarakat, dan organisasi-organisasi sosial di

4 Dadang Hawari, Konsep Agama (ISLAM) Menanggulangi NAZA (Narkotika, Alkohol &

Zat Adiktif), (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2002), h.79-80.

 

Page 15: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

sekitar lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba secara terpadu.

Potensi masyarakat khususnya tokoh masyarakat sesungguhnya

mempunyai kekuatan strategis apabila digerakkan dalam upaya pencegahan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Selain itu bila dicermati, cara yang paling tepat dan efektif dalam

menanggulangi narkoba ialah dengan agama. Salah satu penyebab seseorang

terjerumus kedalam narkoba ialah kurangnya pengetahuan dan pemahaman

tentang agama, khususnya agama islam. Oleh karena itu, dalam

menanggulangi NAPZA peran agama sangat dibutuhkan karena komitmen

agama merupakan sebagai suatu kekuatan (spiritual power), agama berperan

sebagai pelindung daripada sebagai penyebab masalah (religion may have

actually been protective rather than problem producing)5.

Upaya bimbingan agama atau rohani memungkinkan untuk merubah

kehidupan manusia dari amoral menjadi manusia yang bermartabat,

bimbingan rohani mempunyai peran penting dalam pembangunan manusia

menjadi lebih baik. Maka perlu diadakan tindakan baik preventif, kuratif dan

rehabilitasi agar generasi muda tidak terjebak dalam peredaran dan

penyalahgunaan narkoba, serta terjalinnya kerja sama yang baik antara orang

tua, masyarakat, penegak hukum, rehabilitasi, rumah sakit dan pemerintah.

Sekarang ini banyak tempat rehabilitasi yang menyediakan program

bimbingan rohani, bahkan terdapat banyak rumah sakit yang turut membantu

para korban NAPZA. Seperti halnya Rumah Sakit Muhammad Husni

5 Dadang Hawari, Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikolog, (Jakarta: FKUI,

2005), Cet. Ke-2, h. 3.

 

Page 16: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Thamrin Internasional Salemba Jakarta yang menyediakan program

detoksifikasi NAPZA dilantai 6 paviliiun OPAL, serta memiliki kegiatan

dalam memberikan bimbingan rohani bagi korban NAPZA yang bertujuan

untuk membantu pasien agar memiliki pondasi agama yang kokoh,

kepribadian yang baik dan sehat, serta mampu meringankan dan mengurangi

pasien dari ketergantungan obat dan menasihati agar pasien tidak melakukan

perbuatan yang sama.

Banyak kasus membuktikan bahwa dalam membantu mengobati orang

yang sakit, tidak hanya dibutuhkan obat yang mampu mengobati penyakit

secara fisik tetapi dibutuhkan pula obat yang mampu mengobati penyakit

secara psikis yang bersifat spiritual. Dari sudut ilmu kesehatan jiwa, doa dan

dzikir merupakan terapi psikiatrik setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi

psikologik biasa. Hal ini karena agama yang meliputi doa dan dzikir

mengandung unsur kerohanian/keagamaan/ke-Tuhanan yang dapat

membangkitkan harapan (hope), rasa percaya diri (self confidence), dan

keimanan (faith) pada diri seseorang yang sedang sakit, sehingga kekebalan

tubuh meningkat, dan mempercepat proses penyembuhan6.

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah : 45

❑➔⧫◆

❑◼◆

◆ ◆⬧⬧ ◼⧫

⧫✓➔⬧

6 Dadang Hawari, Integrasi Agama dalam Pelayanan Medik (Doa dan Dzikir sebagai

Pelengkap Terapi Medik), (Jakarta: FKUI, 2008), h.7.

 

Page 17: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.”

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

terhadap masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul

Pelaksanaan Bimbingan Rohani Bagi Pasien Dan Keluarga Korban Napza

Pada Saat Detoksifikasi Di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari peninjauan yang terlalu luas terhadap masalah-

masalah yang akan diteliti, maka penulis melakukan pembatasan terhadap

masalah, proses bimbingan rohani di Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta ada untuk semua agama dalam hal

ini penulis hanya memfokuskan pada pelaksanaan bimbingan rohani bagi

orang muslim yang dilakukan pada saat detoksifikasi di Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta pada minggu

pertama.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini

adalah :

a. Bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien dan

keluarga korban NAPZA pada saat detoksifikasi di Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta?

 

Page 18: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

b. Bagaimana materi, teknik, media, tujuan dan pengaruh dalam

pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien dan keluarga korban

NAPZA pada saat detoksifikasi di Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peran agama khususnya agama islam dalam

menanggulangi korban NAPZA.

b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani terhadap

pasien dan keluarga korban NAPZA pada saat detoksifikasi di Rumah

Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta.

c. Untuk mengetahui serta mengungkapkan metode, teknik, media, tujuan,

dan pengaruh bimbingan rohani bagi pasien dan kelurga korban

NAPZA di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis penilitian ini diharapkan :

1) Dapat memperkaya teori konseling yang digunakan dalam

menghadapi korban NAPZA

2) Bagi penulis khususnya, dapat menambah wawasan pengetahuan

dan pengalaman sehingga lebih dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat.

b. Adapun secara praktis penilitian ini diharapkan :

 

Page 19: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Penelitian ini diharapkan dapat memperjelas peranan agama dalam

menanggulangi korban NAPZA. Dan memberikan gambaran tentang

pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien dan keluarga korban

NAPZA.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis sudah melakukan

tinjauan pustaka di perpustakaan.menurut pengamatan penulis dari hasil

observasi yang dilakukan bahwa skripsi yang pernah membahas seputar

bimbingan rohani bagi pasien adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam terhadap Pasien Penyalahgunaan

Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Rumah Sakit

Marzuki Mahdi Bogor. Skripsi ini disusun oleh Zezen Siti Zaenab,

mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam fakultas Dakwah

dan Komunikasi dengan NIM 0051019817. Secara garis besar skripsi ini

berisikan tentang bagaimana pasien/residen sebelum dan sesudah masuk

Rumah Sakit Marzuki Mahdi, faktor-faktor penyebab residen

menyalahgunakan NAPZA baik faktor internal dan eksternal, serta

metode yang digunakan dalam bimbingan agama dan pengaruh

bimbingan agama itu sendiri bagi diri pasien.

2. Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam dalam Menangani Depresi bagi

Penderita Kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Srikpsi ini

disusun pada tahun 2006 oleh Rika Nurhasanah dengan NIM

102052025661 Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah

dan Komunikasi. Skripsi ini berisikan tentang bagaimana pelaksanaan

 

Page 20: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

bimbingan rohani itu sendiri dan apa saja yang diberikan oleh rohaniawan

dalam proses bimbingan rohani.

Adapun penelitian skripsi penulius ini berjudul “Pelaksanaan

Bimbingan Rohani bagi Pasien dan Keluarga Korban NAPZA pada saat

Detoksifikasi di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba. Penulis merasa perlu dilakukan suatu pengkajian dan penelitian

mengenai bentuk bimbingan rohani atau agama yang memiliki nuansa

berbeda dalam membimbing atau membantu para korban NAPZA dan

keluarganya. Dalam skripsi ini, penulis fokus membahas tentang bagaimana

pelaksanaan bimbingan rohani bagi pasien dan keluarga pada saat

detoksifikasi, dan menganalisa hubungan antara bimbingan rohani yang

dilakukan pada saaat detoksifikasi.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif7 dengan deskriptif analisis (analytical descriptive approach),

yaitu suatu metode pendekatan yang memberikan gambaran apa adanya

yang kemudian dilakukan analisa.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit. Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba yang beralamat di Jl. Salemba Tengah No.

24-28 Jakarta Pusat 10440. Telp. +62 21 390442 (hunting), Fax: +62 21

3107816. E-mail: [email protected]. Website:

7 Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Gunung Mulia, 2007), h.

2-7.

 

Page 21: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

WWW.thamrinhospital.com. Sedangkan dari segi waktu, penelitian ini

dialaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September 2009.

Peneliti merasa tertarik melakukan penelitian di Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Jakarta karena Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Jakarta ini merupakan salah satu

rumah sakit bertaraf internasional yang memiliki bimbingan rohani bagi

pasiennya walaupun baru sebatas pasien korban NAPZA saja.

3. Subyek dan Obyek

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah para pelaksana,

pasien dan keluarga. Yang terdiri dari 3 ustad, 3 pasien beserta

keluarganya. Serta obyek penelitian adalah pelaksanaan bimbingan rohani

tersebut.

Dengan pendekatan kualitatif maka dalam pengambilan sample,

penulis menggunakan purposive sample atau sampel bertujuan8.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam penelitian maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

ialah:

a) Observasi

Pengamatan secara sistematis dan analisa yang memegang peranan

penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan

antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi jelas9.

8 Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Gunung Mulia, 2007), h.

224. 9 Nurul Hidayati, Metodelogi Penelitian Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.

8.

 

Page 22: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Dimana dalam hal ini penulis langsung mengamati pelaksanaan

bimbingan rohani yang ada di Rumah Sakit Internasional Thamrin bagi

pasien dan keluarga korban NAPZA.

b) Wawancara

Merupakan salah satu cara untuk memperoleh data melalui

informasi yang didengarnya dengan panca indera pendengaran yang

sebelumnya ditanyakan terbih dahulu kepada informan10.

Dimana penulis melakukan wawancara dengan para informan, dan

yang menjadi informan dalam melakukan wawancara terdiri dari para

pelaksana, pasien dan keluarga.

c) Dokumentasi

Penulis membaca sumber-sumber kepustakaan yang menunjang

penelitian yang dilakukan, serta dokumentasi yang tersedia di bagian

bimbingan rohani di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba.

5. Teknik Analisa Data

Yaitu suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam

pola, kategori, dan satu uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan

hasil berdasarkan data yang ada.

Data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dikelompokkan

sesuai dengan masalah penelitian dan kemudian dilakukan analisis.

10 Ibid. , H. 39.

 

Page 23: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

6. Pedoman Teknik Penulisan

Adapun penulisan skripsi ini menggunakan buku pedoman

penelitian skripsi, tesis, disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan dijadikan sebagi acuan maka

penulis membaginya dalam lima bab meliputi :

Dalam bab I berisikan tentang: Latar belakang masalah, perumusan

dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi

penelitian, serta sistematika penulisan.

Dalam bab II penulis menjelaskan tentang: Penjelasan teoritis

pelaksanaan bimbingan rohani bagi pasien dan keluarga korban NAPZA pada

saat detoksifikasi di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta, meliputi pengertian tentang bimbingan rohani, detoksifikasi,

dan pengertian NAPZA(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).

Dalam bab III memberikan gambaran umum yang meliputi : profil

Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta dan

profil bimbingan rohani yang ada di Rumah Sakit tersebut.

Dalam bab IV penulis menjelaskan tentang: temuan dan analisa

data dalam pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien dan keluarga

korban NAPZA pada saat detoksifikasi di Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta, meliputi : pelaksanaan bimbingan

rohani bagi pasien korban NAPZA, pelaksanaan bimbingan rohani bagi

keluarga korban NAPZA, serta analisis hubungan bimbingan rohani pada saat

detotsifikasi.

 

Page 24: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Dalam bab V yang merupakan akhir dari penulisan maka penulis

menguraikan: kesimpulan dan saran.

 

Page 25: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Bimbingan Rohani

1. Pengertian Bimbingan Rohani

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bimbingan berasal dari kata

bimbing yang berarti petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu;

tuntunan; pimpinan11. Bimbingan juga merupakan terjemahan dari

“guidance”, secara etimologis “guidance” dari akar kata “guide” yang

berarti mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to

manage), dan menyetir (to steer). Sesuai dengan istilahnya, maka secara

umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan.

Banyak juga para ahli yang mengemukakan pengertian bimbingan,

seperti yang dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955, yang

menyatakan bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui

usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya

agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.

Selanjutnya Stoops dan Waquist mendefinisikan bimbingan adalah

proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk

mencapai kemampuannya secara maksimum dan mengarahkan manfaat

yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat12.

Sementara menurut Rochman Natawidjaya mengartikan bahwa

bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang

11 KBBI ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, ed. 3, h. 152. 12 Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet.

Ke-1, h. 3-4.

 

Page 26: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat

bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan

sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya13.

Adapun pengertian yang lebih formulatif adalah bantuan yang

diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu

mengembangkan diri sendiri secara optimal dengan jalan memahami diri,

memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana

masa depan yang lebih baik14.

Rohani berasal dari kata “roh” yang berarti 1) sesuatu (unsur) yang

ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup

(kehidupan): nyawa; jika sudah berpisah dari badan, berakhirlah

kehidupan seseorang; 2). Makhluk hidup yang tidak berjasad, tetapi

berpikiran dan berperasaan (malaikat, jin, setan, dsb); 3). Semangat, spirit,

kedamaian bagi seluruh warga sesuai dengan islam15.

Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa ruh merupakan kesempurnaan

dan kekuasaan terhadap penciptaan manusia supaya menjadikan manusia

tunduk kepada Allah, dijelaskan dalam surah As-Shaad(38) ayat 72:

⬧⬧ ▪❑

→⧫◆

13 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-2, h. 6. 14 M Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung: Pustaka Setia, 2001), Cet.

Ke-2, h. 9. 15 KBBI (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, ed. 3, h. 960.

 

Page 27: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

❑➔⬧⬧ ⬧ ⧫

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan

kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan

bersujud kepadanya".

Dalam firman Allah yang lain,yakni dalam surah Al- Isra (17) ayat 85:

⧫❑➔⧫◆ ⧫

◼◆ ⧫◆

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu

termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

melainkan sedikit".

Menurut firman tersebut dijelaskan bahwa sebagai manusia kita

hanya diberikan sedikit informasi tentang masalah ruh, misalnya gejala-

gejalannya. Dan selebihnya merupakan urusan Allah.

Nabi SAW bersabda yang mengatakan: “Ruh-ruh adalah

himpunan yang terorganisasi, yang saling mengenal akan bergabung dan

yang tidak saling mengenal akan saling berselisih.”16.

Menurut imam Al-Ghazali yang dikutip oleh Jamaluddin Kafie,

roh mempunyai dua pengertian yaitu roh jasmani dan roh rohani. Yang

16 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2004), h. 58-59.

 

Page 28: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

dimaksud roh jasmani ialah zat halus yang berpusat di ruangan hati dan

menjalar ke seluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak (hidup) dan

dapat merasakan perasaan serta dapat berfikir atau mempunyai kegiatan-

kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan roh rohani ialah sebagian dari yang

ghaib. Dengan roh ini manusia dapat mengenal dirinya sendiri dan

mengenal tuhan serta menyadari keberadaan orang lain (berkepribadian

dan berketuhanan), serta bertanggung jawab atas segala tingkah laku17.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan

rohani adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus dalam

membantu individu baik lahiriah maupun batiniah agar dapat menggali

potensi, membentuk, memelihara, mengembangkan, serta meningkatkan

kondisi keadaan rohani seseorang agar senantiasa sadar sebagai makhluk

ciptaan Tuhan.

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani

Setiap layanan bimbingan rohani yang dilaksanakan haruslah

secara langsung mengacu kepada satu atau lebih dari fungsi-fungsi

bimbingan rohani yang ada agar hasil yang hendak dicapai jelas dan dapat

diindetifikasi serta dievaluasi. Adapun fungsi tersebut ialah:

a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan rohani yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu

sesuai dengan kepentingan pengembangan individu. Yang diharapkan

para individu tersebut mampu mengembangkan potensi dirinya secara

17 Jamaluddin Kaffie, Psikologi Dakwah (Surabaya: Indah, 1993), h. 15.

 

Page 29: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

optimal, dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara

dinamis dan konstruktif.

b. Fungsi Pencegahan (preventif), yaitu fungsi bimbingan rohani yang

akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya individu dari

berbagai permasalahan yang mungkin timbul dan akan dapat

menganggu, menghambat, atapun menimbulkan kesulitan serta

kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

c. Fungsi Pengentasan (kuratif), yaitu fungsi bimbingan rohani yang

akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai

permasalahan yang dialami oleh diri individu.

d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan

rohani yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangnya

berbagai potensi dan kondisi positif diri individu dalam rangka

perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

e. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi bimbingan rohani yang akan

menghasilkan teradvokasinya atau pembelaan terhadap individu dalam

rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal18.

Adapun tujuan diadakannya layanan bimbingan rohani ialah agar individu

dapat:

1) Memahami dan melaksanakan ajaran islam dengan benar, sesuai

dengan ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya19

18 Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet.

Ke-1, h. 59-62. 19 Lutfi M, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam (Jakarta:

Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008), h. 98.

 

Page 30: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

2) Merencanakan kegitan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupannya di masa yang akan datang.

3) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki individu

seoptimal mungkin

4) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan

masyarakat serta lingkungan kerjanya

5) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,

penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun

lingkungan kerja.

3. Metode Bimbingan Rohani

Dalam bimbingan rohani, metode-metode yang digunakan ialah

sebagai berikut:

a. Metode wawancara, yaitu salah satu cara untuk memperoleh fakta-

fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang

bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan klien pada saat tertentu yang

memerlukan bantuan

b. Metode “group guidance” (bimbingan kelompok), bimbingan

kelmpok ialah cara pengungkapan jiwa atau batin yang dilakukan

konselor atau pembimbing melalui kegiatan kelompok seperti:

ceramah, diskusi, seminar, dll.

c. Metode non directif (cara yang mengarah), meliputi

• “client centered”, yaitu suatu cara pengungkapan tekanan batin

yang dirasakan menjadi penghambat klien dengan sistem

pancingan yang berupa pertanyaan terarah.

 

Page 31: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

• “metode edukatif”, yaitu cara pengungkapan tekanan perasaan

yang menghambat perkembangan klien dengan mengorek sampai

tuntas perasaan yang menyebabkan hambatan dan ketegangan

dengan cara “client centered” yang diperdalam dengan pertanyaan

yang motivatif dan persuasif (mengajak) untuk mengingat,

mendorong agar berani mengungkapkan perasaan tertekan sampai

ke akar-akarnya.

d. Metode psikoanalisa (penganalisaan jiwa), metode ini berasal dari

psikoanalisa yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan

perasaan yang sudah tidak lagi disadari.

e. Metode direktif (yang bersifat mengarahkan), metode ini bersifat

mengarahkan kepada klien untuk berusaha mengatasi kesulitannya

(problem) yang berpengaruh kepada ketenangan berpikir. Pada

metode ini konselor atau pembimbing memberiakn sarana-sarana

pandangan dan nasihat bagaiman sebaikanya ia bersikap dalam

menghadapi problemnya20.

f. Observasi (survey), ialah suatu cara yang digunakan untuk mengamati

secara langsung sikap dan perilaku yang tampak pada saat-saat

tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi

mental/kejiwaannya.

g. Tes (kuisioner), merupakan metode yang menggunakan serangkaian

pertanyaan-pertanyaan berikut disiapkan bebrapa alternative jawaban

(pilihan) sesuai dengan lingkup masalah yang ingin diungkapkan.

20 H. M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama (Jakarta:

Golden Terayon Press, 1994), cet. Ke-5, h. 44.

 

Page 32: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Adapun digunakan tekhnik ini ialah untuk mengetahui fakta atau

fenomena kejiwaan yang tidak bisa diperoleh melalui teknik

wawancara atau observasi.

h. Rasional-Emotif, dalam istilah lain teknik ini disebut “rasional-emotif

therapy” yang dikembangkan oleh Dr. Albert Ellis (ahli psikologi

klinis). Dalam metode ini dimaksudkan untuk mengatasi pikiran-

pikiran yang tidak logis (tidak rasional) yang disebakan dorongan

emosinya yang tidak stabil.

i. Konseling klinikal, teknik yang menitik beratkan pada pengembangan

skill klien sesuai dengan latar belakang dan kemampuan yang

dimilikinya21.

B. NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, dan ZAT ADIKTIF)

1. Pengertian

Narkotika adalah narkotik: obat untuk menenangkan saraf,

menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk, atau merangsang

(seperti: opium, ganja)22.

Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi

kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta

dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk

dalam NAPZA adalah: Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Menurut UU RI No 22/1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

21 M Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam (Jakarta:

Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008), h.123-137. 22 KBBI, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, Ed. 3, h. 774.

 

Page 33: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat

menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan :

a. Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,

serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.

b. Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan

sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau

untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin,

petidin.

c. Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan

ketergantungan. Contoh: codein.

Menurut UU RI No 5/1997, Psikotropika adalah: zat atau obat,

baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif

melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia psikotropika adalah: 1)

segala yang dapat mempengaruhi aktifitas pikiran, 2) zat atau obat baik

alamiah maupun sintesis dan bukan narkotika yang dapat menyebabkan

 

Page 34: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku: obat yang

mempengaruhi mengubah cara berbicara ataupun tingkah laku seseorang23.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

a. Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta

mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh: ekstasi.

b. Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat

digunakan dalan terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan

serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Contoh: amphetamine.

c. Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan

serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Contoh: phenobarbital.

d. Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat

luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan

sindroma ketergantungan. Contoh: diazepam, nitrazepam (bk,

dum).

Sedangkan yang dimaksud zat adiktif lainnya adalah: bahan/zat

yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:

23 KBBI, (Jakarta; Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, Ed.3, h. 901.

 

Page 35: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

1. Minuman Alkohol: mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh

menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan

manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan

bersamaan dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuat

pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman

beralkohol :

a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % (Bir).

b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % (Berbagai minuman anggur)

c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % (Whisky, Vodca, Manson

House, Johny Walker).

2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap

berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan

rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering

disalahgunakan adalah: lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.

3. Tembakau. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tembaku ialah; 1.

Tumbuhan berdaun lebar, daunnya diracik halus dan dikeringkan untuk

bahan rokok, cerutu, dsb; 2. Racikan daun tembakau yang sudah kering

untuk rokok, sugi, dsb24. Pemakaian tembakau yang mengandung

nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan

NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada

remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan

alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang

berbahaya.

24 Ibid,. h. 1165.

 

Page 36: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari

NAPZA maka NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan Depresan (Downer).

Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas

fungsional tubuh dan mengurangi responsivitasnya. Jenis ini membuat

pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak

sadarkan diri. Contohnya: opiat-opium dan berbagai derivatnya seperti:

morfin, heroin, codein, dan harbiturat serta penenang (sedative) sintetis,

seperti sekobarbital (seconal) dan diazepam (valium).

2. Golongan Stimulan (Upper).

Adalah jenis NAPZA yang berasal dari obat yang bekerja didalam

otak dan sistem saraf simpatetik meningkatkan keterjagaan dan aktifitas

motorik. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan

bersemangat. Contoh: amphetamine (shabu, ekstasi), kokain.

3. Golongan Halusinogen.

Adalah jenis NAPZA yang berasal dari suatu obat atau zat kimia

yang efeknya dapat menimbulkan halusinasi yang bersifat merubah

perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang

berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. mencakup Contoh :

kanabis (ganja)25.

25 Gerald C. Davidson, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 519-532.

 

Page 37: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

2. Macam-macam

Adapun macam-macam narkoba ialah:

1. Opiada

terdapat 3 golongan besar;

a. Opioda alamiah (opiat): morfin, opium, codein.

b. Opioda semisintetik: heroin/putauw, hidromorfin.

c. Opioda sintetik: metadon.

Nama jalanan dari Putauw ialah ptw, black heroin, brown sugar.

Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak

murni berwarna putih keabuan.

Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan

proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi

morfin. Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih

kuat dari morfin, codein. Methadon adalah zat yang digunakan oleh

dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada

opreasi, penderita cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang

kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati

efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan

percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi.

Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa

lingkungannya menjadi musuh.

2. Kokain

Berasal dari stimulan alamiah yang diekstak dari daun koka yang

berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Efek

 

Page 38: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

pemakain kokain pemakai akan merasa segar, menghilangkan rasa

sakit, menimbulkan euforia, meningkatkan hasrat seksual,

meningkatkan kekuatan mental, dan dalam dosis besar menyebabkan

paranoia dan halusinasi26. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

kokain ialah: 1. Far zata dari daun koka. Dipakai sebagai obat

pembiusan setempat sehingga tidak terasa sakit, 2. Kim zat tanpa

warna sangat sukar larut dalam air, larut dalam 10 bagian ethanol

diperoleh dari daun koka, frythroxylium coca dan erythroxylium

troxillense; C17 H21 NO427. Nama jalanan: koka, coke, happy dust,

chalie, srepet, snow/salju. Cara pemakainnya: membagi setumpuk

kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca

atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan

menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar

bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan

beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

3. Kanabis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kanabis merupakan sediaan

kimiawi yang berasal dari getah rami dan dapat mempengaruhi akal

dan perilaku28. Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana,

grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.

Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok

atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis

tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira

26 Ibid., h. 931. 27 KBBI, (Jakarta; Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, Ed.3, h. 579. 28 Ibid., h. 499.

 

Page 39: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif

berkomunikasi selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan

tenggorokan.

4. Amphetamine

Merupakan sekelompok obat perangsang yang mengakibatkan

peningkatan kadar energi dan dalam dosis yang besar, kecemasan,

tidak dapat tidur, serta waham paranoid29. Nama jalanan: seed, meth,

crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan

keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup.

Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.

Ada 2 jenis Amphetamine :

a. MDMA (Methylene Dioxy Methamphetamine). Nama jalanan:

inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.

b. Metamphetamine ice. Nama jalanan: shabu, SS, ice. Cara

pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan

asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca

yang dirancang khusus (boong).

5. LSD (Lysergic Acid Diethylamide).

Suatu obat yang disintesis pada tahun 1938 dan tanpa sengaja

diketahui termasuk halusinogen pada tahun 194330. Halusinogen yang

paling terkenal, merupakan narkotika sintesis yang disarikan dari

jamur kering (ergot) yang tumbuh pada rumput gandum31. Nama

29 Gerald C. Davidson, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 919. 30 Ibid., h. 933. 31 Kamus Istilah Narkoba, Sadar Aware & care, no. 21/II/2008, h.27.

 

Page 40: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk biasa didapatkan dalam bentuk

kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam

banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.

Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi

setelah 30 - 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam. Efek

rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul

obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama

menjadikan penggunaanya paranoid.

6. Sedatif – Hipnotik (Benzodiazepin)

Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika

(obat tidur). Nama jalanan benzodiazepin: bk, dum, lexo, mg, rohyp.

Cara pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat

anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang

mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.

7. Solvent/Inhalasi

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya:

aerosol, lem, isi korek api gas, tiner, cairan untuk dry cleaning, uap

bensin. Biasanya digunakan dengan cara coba–coba oleh anak di

bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang

ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah,

gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

8. Alkohol

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia

Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi–

 

Page 41: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %,

setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar

alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia alkohol ialah; 1. Cairan tidak berwarna yang mudah

menguap, mudah terbakar, dipakai dalam industri dan pengobatan,

merupakan unsur ramuan yang memabukkan dalam kebanyakan

minuman keras, C2H5OH: etanol; 2. Senyawa organik OH pada atom

karbon jenuh32. Nama jalanan: booze, drink. Efek yang ditimbulkan:

euphoria, bahkan penurunan kesadaran33.

3. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA adalah suatu kondisi yang dapat

dikonseptualisasikan sebagai suatu gangguan jiwa, sehingga penyalah

guna NAPZA tidak lagi mampu berpungsi secara wajar dalam masyarakat,

dan menunjukan prilaku maladiktif kondisi demikian dapat dilihat pada

hendaya (impairment) dalam fungsi sosial, pekerjaan atau sekolah,

ketidakmampuan untuk mengendalikan diri dan menghentikan pemakaian

NAPZA, dan yang dapat menimbulkan gejala putus NAPZA (withdrawal

sympoton) jika pemakaian NAPZA itu dihentikan.

Sumber lain menyebutkan penyalahgunaan narkoba adalah suatu

pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakan narkotik

dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan

produktif manusia pemakainya34.

32 KBBI, (Jakarta; Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, Ed.3, h. 32. 33 Artikel diakses pada tanggal 21 mei 2009 dari: http://www.bnn.go.id/konten.php. 34 Artikel ini diakses pada tanggal 03 juni 2009 dari:

http://www.sadarnarkoba.com/?p=65.

 

Page 42: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Seseorang akan terlibat penyalahguna NAPZA dan dapat sampai

pada ketergantungan NAPZA apabila pada orang tersebut sudah ada faktor

predisposisi, faktor kontribusi, dan faktor pencetus.

a. Faktor predisposisi, yaitu faktor yang membuat seseorang cenderung

menyalahgunakan NAPZA. Yang termasuk dalam faktor ini adalah

gangguan kejiwaan yaitu gangguan kepribadian (anti sosial),

kecemasan, depresi, yang ditandai dengan perasaan tidak puas dengan

dampak perilakunya terhadap orang lain. Serta individu ini tidak

mampu berfungsi secara wajar dan efektif di rumah, di sekolah, atau

ditempat kerja.

b. Faktor kontribusi. Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang

tidak baik (disfungsi sosial) akan merasa tertekan, dan ketertekannya itu

dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya terlibat penyalahgunaan

NAPZA. Adapun disfungsi keluarga itu ialah:1) keluarga tidak utuh

(salah seorang dari orang tua meninggal, perceraian atau berpisah), 2)

kesibukan orang tua (kedua orang tua terlalu sibuk dengan aktifitas

sehingga waktu dengan anak kurang), 3) hubungan interpersonal yang

tidak baik (tidak terjadinya kehangatan antara anggota keluarga)

c. Faktor pencetus, faktor ini merupakan pengaruh teman kelompok

sebaya dan NAZA itu sendiri35.

Tiga faktor diatas merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan,

dengan berkumpulnya ketiga faktor tersebut dalam diri individu akan

35 Dadang Hawari, Penyalahgunan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol,Zat

Adiktif) (Jakarta: FKUI, 2006) h. 23-29.

 

Page 43: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

mengakibatkan seseorang mempunyai resiko lebih besar untuk terlibat

penyalahgunaan narkoba.

Walaupun faktor pencetus atau faktor yang berasal dari pengaruh

teman sebaya atau kelompok memiliki andil yang lebih besar dalam

penyalahgunaan narkoba tetapi rasa ingin tahu dan coba-coba terhadap

narkoba itu sendiri, dan cara mendapatkan NAZA itu sendiri pun mudah

maka setiap individu pun bisa saja terjerumus dalam dunia hitam narkoba.

C. Detoksifikasi

1. Pengertian Detoksifikasi

Detoks berasal dari kata ‘detoxification’ yang tak lain adalah

pembersihan diri atau cara membuang timbunan sampah atau racun

(toksik) yang berlebih di dalam tubuh. Toksik adalah bahan kimia atau

racun yang berbahaya bagi tubuh yang berasal dari air atau makanan yang

kita makan. Biasanya kata detoksifikasi lebih dikenal di dunia kedokteran

dan kesehatan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia detoksifikasi berarti

penawar atau penetralan toksin didalam tubuh36.

Detoksifikasi disebut juga sebagai program yang diawasi media

untuk pengguna narkoba waktu mereka disapih dari ketergantungan

narkobanya. Dan dapat dilaksanakan dalam lembaga, sebagai pasien rawat

inap, dalam komunitas atau dirumah37.

Pendapat yang lain menyebutkan detoksifikasi adalah proses

menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan

36 KBBI (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. Ke-4, Ed. 3, h. 259. 37 Kamus Istilah Narkoba, Sadar Aware & care, no. 18/II/2008, h. 27.

 

Page 44: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau

dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi bisa dilakukan

dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses

detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,

hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif38.

Selanjutnya dijelaskan bahwa detoksifikasi atau pengeluaran toksin

atau racun merupakan upaya menghilangkan pengaruh zat aktif sehingga

lepas dari ketergantungan fisik. Sederhananya, tidak mengkonsumsi

kembali dalam waktu tertentu39.

Sumber lain menyebutkan detoksifikasi ialah tahap awal dalam

melepaskan seseorang dari kecanduan suatu obat; melibatkan pengawasan

medis atau kondisi putus zat yang kadang menyakitkan40.

Detoksifikasi metode Prof. Dr Dadang Hawari adalah bentuk

terapi untuk menghilangkan racun (toksin) dari tubuh pasien

penyalahguna dan ketergantungan narkoba.

2. Proses Detoksifikasi

Proses yang dilakukan oleh Prof. Dadang Hawari di rumah sakit

ialah dengan cara blok total (abstentia totalis), artinya pasien tidak boleh

lagi menggunakan NAPZA. Untuk menghilangkan gejala putus zat

38 Artikel diakses pada 13 mei 2009 dari http://yosefw.wordpress.com/2008/05/15/terapi-

detoksifikasi/. 39 Artikel daskses pada tanggal 13 Mei 2009 dari

http://72.14.235.132/search?q=cache:uGXafdegi6kJ:www.bnpjabar.or.id/index.php/Penanggulang

an/Detoksifikasi-/. 40 Gerald C. Davidson, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 922.

 

Page 45: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

(withdrawal symptoms/sakaw) digunakan obat-obat penawar, bukan

pengganti.

Metode detoksifikasi ini berlaku tidak hanya untuk opiate

(heroin/’putaw’) saja, melainkan juga berlaku untuk zat-zat lainnya sepeti

cannabis (ganja), kokain, alcohol (minuman keras), amphetamine (shabu-

shabu, ekstasi, inex) dan zat adiktif lainnya.

Terapi yang diberikan sifatnya holistic yang meliputi terapi medic,

terapi psikiatri/psikologik, social dan agama (bio-psiko-sosial-

spiritual/BPSS, WHO 1984), yaitu:

a. Terapi medik

- Diberikan jenis obat anti psikotik yang ditujukan terhadap

gangguan system neuro-transmitter susunan saraf pusat (otak).

- Diberikan obat anti depressant yang sifatnya non adiktif

- Diberikan obat analgetika (anti nyeri) yang sifatnya non adiktif dan

tidak mengandung unsure opiate atau turunannya

- Diberikan terapi somatic, yaitu obat-obatan bila ditemukan

kelainan fisik/komplikasi (terutama kelainan paru-paru dan lever)

b. Terapi psikiatrik/psikologik

Selain diberikan golongan anti psikotik dan anti depresi juga

diberikan konsultasi psikiatrik/psikologik kepada yang bersangkutan

dan keluarganya.

 

Page 46: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

c. Terapi sosial

Menjaga lingkungan dan pergaulan social

d. Terapi agama

Diberikan sesuai dengan keimanan masing-masing untuk

menyadarkan bahwa NAZA/NAPZA haram hukumnya dari segi agama

maupun UU41.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka proses detoksifikasi yang

terjadi adalah sebagai berikut :

a. Dengan terapi diatas pasien akan lebih banyak ditidurkan.

b. Gejala mental dalam bentuk disorientasi akan muncul bila pasien

bangun, misalnya mengigau, mencari-cari/ngeratak, bicara cedal dan

tidak nyambung dan sejenisnya.

c. Gejala putus zat atau “sakaw” akan hilang pada hari pertama atau

kedua, gejala disorientasi akan hilang pada hari ketiga atau keempat.

d. Kesadaran penuh dicapai pada hari kelima atau keenam.

e. Hasil tes urin akan bersih dari NAZA pada hari ketujuh atau bisa lebih

tergantung dari dosis, jenis atau kombinasi narkoba yang dipakai.

f. Bila tes urin negatif maka proses detoksifikasi selesai, akan

dilanjutkan berobat jalan. Lamanya perawatan untuk terapi

detoksifikasi selama satu minggu, sedangkan perawatan lanjutan

41 Dadang Hawari, Petunjuk Praktis Terapi (Detoksifikasi) Narkoba / Naza (Narkotika,

Alkohol & Zat Adiktif tanpa Anestesi dan Substitusi (Methadon, Subutex, & sejenisnya) & HIV /

AIDS, (Jakarta, FKUI, 2008), h. 32-34.

 

Page 47: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

merupakan terapi untuk pemantapan lamanya dua minggu di

rumah42.

3. Keadaan Mental Pasien pada saat Detoksifikasi

Keadaan mental pasien pada saat detoksifikasi biasanya dalam

bentuk disorientasi yang akan muncul bila pasien bangun, misalnya

mengigau, mencari-cari/ngeratak, bicara cedal dan tidak nyambung dan

sejenisnya. Bahkan para pasien akan menggambarkan tingkah laku atau

aktvitas yang biasanya ia lakukan pada saat menggunakan narkoba.

42 Dadang Hawari, Terapi (Detoksifikasi) dan Rehabilitasi (Pesantren) Mutakhir (Sistem

Terpadu) Pasien “NAZA” (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lain, (Jakarta: UI Press, 1999), h.

3-5.

 

Page 48: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdiri

Yayasan Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta didirikan pada tahun 1979 oleh Dr. H. Abdul Radjak,

DSOG dengan cikal bakal sebuah klinik pelayanan kesehatan yang berada

di Jl. Tegalan, kawasan Matraman, Jakarta Timur. Pada tahun 1981,

Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta

berdiri dengan bentuk awal sebuah klinik 24 jam dan praktek dokter

spesialis di Jl. Salemba Tengah No. 24-28, Jakarta Pusat.

Seiring dengan tuntutan zaman dan semakin meningkatnya jumlah

konsumen, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta berkembang menjadi Rumah Sakit berskala menengah ke

atas yang menyediakan pelayanan rawat inap. Pada awal tahun 1997

dimulailah pembangunan gedung baru di lokasi yang sama dan pada bulan

Mei 1998 Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba

Jakarta telah menempati gedung baru yang berkapasitas 188 tempat tidur

dengan dilengkapi helipad untuk ambulan udara.

Gedung dengan konsep desain modern & contemporary pop art ini

dapat menampung segala fasilitas dan berkesan high-end. Gedung ini juga

merupakan masterpiece dalam konsep pelayanan kesehatan, yaitu hotel-

styled hospital yang saat ini berkembang sesuai tuntutan konsumen.

 

Page 49: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Seiring dengan ditampilkannya wajah baru Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta, mengusung

motto "CARE & TRUST" sebagai upaya segenap staf Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta untuk bersikap

profesional dalam memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan

konsumen.

Profil

• Luas Tanah : 3.000 M2

• Luas Bangunan : 12.000 M2

• Jenis Badan Usaha : Yayasan sesuai dengan akte notaris No.37

NELLY ELSYE TAHAMATA. SH di

Jakarta

• Perizinan : Rumah Sakit sesuai dengan SK Menkes

No. YM.02.04.3.5.3487

• NPWP : 1.387.574.5-02

2. Visi, Misi dan Tujuan

Visi

Menciptakan rumah sakit Indonesia yang bertaraf Internasional

Misi

a. Menjadi pusat rujukan regional dan pusat pengembangan kelompok

industri kesehatan MH Thamrin.

b. Menggalang kemitraan regional dan internasional dengan industri lain

untuk bersama-sama mengembangkan pelayanan sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.

 

Page 50: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

c. Membangun Tim Manajemen yang tangguh, peka terhadap tuntutan

perubahan lingkungan.

d. Mengembangkan sumber daya yang berkualitas sesuai standar

pelayanan yang bertaraf internasional serta mampu mengantisipasi

perkembangan ilmu dan teknologi sehingga dapat memberikan

kepuasan maksimal kepada pelanggan.

e. Mengembangkan sinergi dengan bidang Pendidikan Tenaga

Kesehatan, PT. Jamkesindo (Jaminan Kesehatan Indonesia), dan PT.

Alkeslab Primatama (Alat Kesehatan) yang merupakan bagian MH

Thamrin Health Care Group.

TUJUAN

a. Menyediakan produk jasa kesehatan umum, spesialistik dan sub

speliatstik, pelayanan penunjang medik untuk masyarakat umum

termasuk pasien dan keluarga perusahaan dan asuransi dengan standar

internasional dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan

b. Menyediakan pelayanan medis dan keperawatan intensif dewasa dan

anak serta tindakan diagnostik dan terapeutik khusus yang selalu

berorientasi pada standar pelayanan internasional serta perkembangan

ilmu dan teknologi kedokteran terbaru

c. Menjadi rumah sakit yang dikelola secara profesional dan berorientasi

kepada kewirausahaan.

 

Page 51: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

3. Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba

Jakarta adalah sebuah rumah sakit berkonsep general hospital dalam

memberikan layanannya, artinya tidak mengkhususnya diri pada satu atau

beberapa bidang layanan kesehatan tertentu. Berikut merupakan beberapa

produk yang menjadi unggulan Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta:

a. Unit Luka Bakar

b. Endoscopy

c. Kamar perawatan VVIP dan VIP

d. Pavilliun OPAL43

e. Perawatan Intensif ( ICU/ICCU)

f. Perawatan Intensif Bayi dan Anak (NICU/PICU)

g. Perinatologi

h. Traumatic Neoru Surgery Centre

i. Cath Lab

j. Aesthetic Clinic

k. Ambulan EMS (Emergency Medical Service) dan

l. Ambulan Udara HEMES (Helicopter Emergency Medical Evacuation

Service.)

Sebagai Rumah Sakit yang bertaraf Internasional, Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta dilengkapi

43 Artikel ini diakses pada tanggal 03 juni 2009 dari

http://www.thamrinhospital.com/index.php?p=home

 

Page 52: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

dengan fasilitas dan peralatan yang modern dan mutakhir. Kami

mengembangkan konsep high-end health care service untuk fasilitas-

fasilitas pelayanan kesehatan. Adapun fasilitas pendukung Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta adalah sebagai

berikut :

a. Penunjang medik / diagnostik

Radiologi yang meliputi ruang CT-Scan, ruang Usg, ruang

radiologi konvensional I dan dental Unit, ruang radiologi konvensional

II dan Fluroscopi, ruang radiologi panoramic dan mammografi.

b. Laboratorium

c. Rehabilitasi medik

d. Hemodialisa

Melayani pasien dan keluarga dengan gagal akut/kronis yang

memerlukan cuci darah baik dari rawat inap maupun rawat jalan

dengan dilyani oleh perwat yang bersetifikat dan tindakan hemodialisa

yang dilakukan dan diawasi secara langsung berdasarkan program oleh

dokter ahli efrologi / ginjal.

Kebutuhan akan layanan medis yang professional merupakan

tuntutan masyarakat, sehingga peningkatan mutu pelayanan serta fasilitas

kesehatan adalah mutlak diperlukan. Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta menempati gedung megah

berlantai sepuluh dan parkir basement, berlokasi di pusat kota Jakarta,

dekat dengan Center of Excellence Medicine: FKUI, senantiasa berusaha

untuk mengantisipasi hal tersebut.

 

Page 53: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Sebagai rumah sakit modern dengan konsep hotel-styled hospital,

menyiapkan tenaga - tenaga medis yang handal dan professional, didukung

dengan peralatan - peralatan medis yang canggih dan modern untuk

memberikan pelayanan medis yang memuaskan.

Fasilitas Pelayanan (Jumlah Tempat Tidur) : 184 Tempat Tidur

Rawat Jalan :

a. UGD

b. Farmasi

c. Ambulan

d. Pendaftaran rawat inap

e. Rawat jalan

f. Pelayanan echocardiography

g. Pelayanan EEG barin mapping

h. Medical check – up

i. Rawat inap

 

Page 54: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

j. Rawat jalan, meliputi:

Poli

Umum

Poli Spesialis

Spesialis Penyakit Anak

Spesialis Penyakit Kandungan

dan Kebidanan

Spesialis Penyakit Dalam

Spesialis Penyakit Paru

Spesialis Penyakit Saraf

Spesialis Mata

Spesialis THT

Spesialis Kulit dan Kelamin

Spesialis Kesehatan Jiwa

Spesialis Ginjal

Spesialis Jantung dan Pembuluh

Darah

Spesialis Rehabilitasi Medik

Spesialis Bedah Umum

Spesialis Bedah Anak

Spesialis Bedah Saluran Cerna

Spesialis Bedah Tulang

Spesialis Bedah Tumor

Spesialis Bedah Saraf

Spesialis Bedah Plastik dan

Luka Bakar

Spesialis Gizi

Klinik Tumbuh Kembang

Poli Spesialis Gigi

Bedah Mulut

Orthodonti

Dental Radiografi

Panoramic

Cephalometric

 

Page 55: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Akupuntur

f. Tenaga Medik/Non Medik

• Dokter Umum (6 tetap dan 6 tidak tetap)

• Dokter Spesialis (58 jenis spesialisasi, 6 dokter tetap, dan 100 dokter

tidak tetap)

• Dokter Sub Spesialis (25 jenis sub spesialisasi dan 20 dokter tidak

tetap)

• Perawat (140 tetap dan 105 tidak tetap)

• Tenaga Non Medik (161 tetap dan 56 tidak tetap)44 .

B. Bimbingan Rohani Pasien dan keluarga Korban Napza

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdiri

Proses bimbingan rohani Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta mulai diadakan, berkaitan dengan dibukanya

Pavilliun OPAL dan ditugaskannya Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari,

Psikiater sebagai dokter di paviliun OPAL, Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta mengandalkan program

detoksifikasi pasien NAPZA, bekerja sama dengan Prof. DR. dr. H. Dadang

Hawari, Psikiater dan Rekan.

Adapun, Paviliun OPAL yang dimiliki Rumah Sakit Muhammad

Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta ini, cukup eksklusif untuk

para pasien. Fasilitas yang dimiliki sangat lengkap, serasa di kamar hotel

saja. Satu kamar untuk satu pasien plus seorang pendamping (termasuk

44 Brosur Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba.

 

Page 56: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

makan), dilengkapi dengan AC, TV plus parabola, kulkas, kamar mandi

lengkap, kursi santai, dan ruang tunggu yang luas. Fasilitas lainnya adalah

kunjungan rutin tim medis ahli NAPZA termasuk pada hari Ahad dan

siraman rohani untuk semua agama45.

Karena metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater inilah

maka diadakan proses bimbingan rohani sebagai pelengkap terapi medik.

Metode Prof. Dadang sendiri adalah BPSS (Bio, Psiko, social, spiritual)

yaitu dari segi biologic diberikan obat-obatan, dari segi psikologik

diberikan obat-obatan kejiwaan dan konseling, dari segi social diberikan

petunjuk-petunjuk untuk meperbaiki lingkungan sosialnya, dari segi

spiritual diberikan tuntunan untuk memperkuat iman dan taqwanya.46

Mengacu kepada proses pengobatan dari segi spiritual inilah maka

diadakan bimbingan rohani. Pada tanggal 12 Maret 2000 di bentuklah

modul bimbingan rohani dengan mengacu kepada buku-buku terapi religi

diantaranya buku terapi dzikir dan doa Prof. Dadang Hawari.

2. Visi, Misi dan tujuan

• Visi

Menyelamatkan dan mengembalikan masa depan dan citra diri

keluarga, masyarakat dan bangsa, serta meningkatkan kualitas hidup

menjadi lebih baik.

• Misi

Adalah melaksanakan usaha pencegahan melalui penyuluhan,

bimbingan, pembinaan dan konsultasi mengenai bahaya yang ditimbulkan

45 Artikel diakses pada tanggal 30 agustus 2009 dari www.pdpersi.com. 46 Dadang Hawari, Terapi Detoksifikasi Dan Rehabilitasi Pasien NAZA (Jakarta: UI-

Press, 2002), h. viii.

 

Page 57: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

dari penyalahgunaan NAPZA, maupun mengobati serta meningkatkan

kualitas hidup korban NAPZA dan penderita skizofrenia sehingga dapat

kembali ke masyarakat dan lingkungannya secara baik dan benar.

• Tujuan

Tujuan diadakannya bimbingan rohani adalah sebagai pelengkap

terapi medik, juga ditujukan untuk memberi motivasi serta kekuatan

ruhani kepada pasien dan keluarga dan keluarga pasien dan keluarga.

3. Program dan Kegiatan

Secara garis besar program dan kegiatan bimbingan rohani pasien

dan keluarga NAPZA di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta adalah sebagai berikut :

a. Memberikan bimbingan rohani pasien dan keluarga pada saat

detoksifikasi

b. Memberikan bimbingan rohani di rumah pasien dan keluarga untuk

keluarga

c. Muhasabah

Muhasabah ini dilaksanakan pada saat pasien setelah masa

detoksifikasi, dilaksanakan ditempat rehabilitasi apabila pasien

memutuskan melanjutkan proses penyembuhan dengan rehabilitasi di

wisma rehabilitasi atau dirumah pasien. muhasabah meliputi mandi

taubat, dzikir, serta refleksi dan intropeksi diri.

4. Organisasi dan Pengelolaan

a. Struktur Organisasi

 

Page 58: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Struktur organisasi merupakan fungsi yang paling penting untuk

mencapai tujuan bersama. Dimana struktur itu adalah sebuah mekanisme

dalam suatu organisasi yang disusun atau dibangun secara teratur,

sedangkan organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan, karena

organisasi merupakan sekumpulan orang-orang di dalamnya mempunyai

tujuan yang sama dan saling bekerja sama serta terikat secara format dalam

kelembagaan. Adapun keberadaan bimbingan rohani pasien ada di bawah

paviliun OPAL yang di pegang oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari,

Psikiater. (Struktur terlampir)

b. Pengelolaan

Kebutuhan akan layanan medis yang profesional merupakan

tuntutan masyarakat, sehingga peningkatan mutu pelayanan serta fasilitas

kesehatan adalah mutlak diperlukan. Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta menempati gedung megah berlantai

sepuluh dan parkir basement, berlokasi di pusat kota Jakarta, dekat dengan

Center of Excellence Medicine: FKUI, senantiasa berusaha untuk

mengantisipasi hal tersebut.

Sebagai rumah sakit modern dengan konsep hotel-styled hospital,

menyiapkan tenaga - tenaga medis yang handal dan professional, didukung

dengan peralatan - peralatan medis yang canggih dan modern untuk

memberikan pelayanan medis yang memuaskan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya diperlukan pengelolaan

secara profeisonal, diantaranya Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta mempunyai falsafah CARE (Competence

 

Page 59: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Active Responsive Empathy) & TRUST (Technology Rreliable Urgent

Special Talented). Dimana mengandung makna sangat PEDULI (CARE)

dengan pelanggan sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang sangat

dipercaya (TRUST). Untuk selanjutnya, falsafah Care and Trust serta janji

karyawan dijadikan sebagai budaya organisasi yang harus dipegang teguh

atau tidak dilanggar. Untuk mencapainya diperlukan pengerahan segala

potensi dan dilaksanakan dengan bijaksana, yaitu:

1. CARE (Competence Active Responsive Empathy), meliputi sikap dan

perilaku karyawan yang selalu peduli serta berupaya terhadap

peningkatan kecakapan / kemampuan dalam pelaksanaan tugas, giat /

bersemangat, menerima saran dan kritik, serta turut merasakan

penderitaan pasien.

2. TRUST (Technology Rreliable Urgent Special Talented), meliputi

pelayanan dengan teknologi yang dapat diandalkan, professional dan

mendahulukan kepentingan pasien.

3. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur, disiplin, taat

aturan, memegang teguh rahasia perusahaan, melaksanakan perintah

atasan, bekerjasama demi kelancaran tugas, menjunjung tinggi nama

baik perusahaan, menjalankan tugas dengan cara terhormat.

Pengelolaan Bimbingan rohani itu sendiri ada di bawah naungan

Pavilliun OPAL, sebagai pelengkap terapi non medis dari metode

pengobatan Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater. (Susunan

kepengurusan terlampir)

 

Page 60: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Prinsip terapi adalah berobat dan bertobat. Dalam hal ini berobat

artinya membersihkan “NAPZA” dari tubuh pasien atau detoksifikasi.

Bertobat artinya pasien memohon ampun kepada Allah SWT berjanji tidak

mengulanginya dan memohon kekuatan iman agar tidak lagi tergoda untuk

mengkonsumsi NAPZA. Mengapa harus bertobat ? karena dari sudut

agama maupun UU (Negara) NAPZA haram hukumnya; artinya bila

NAPZA dikonsumsi akan berdosa dan dapat ditangkap oleh polisi

(pelanggaran UU). Untuk itu selain terapi medis, maka diperlukan juga

terapi religi dalam hal ini bimbingan rohani yang meliputi sholat, doa, dan

dzikir.47 Firman Allah SWT dalam surat Asy Syuara ayat 80 yang artinya:

“ Dan apabila aku sakit Dia-lah yang menyembuhkan”.

Hasil penelitian ilmiah membuktikan bahwa terapi medis saja tanpa

doa dan dzikir tidak lengkap; sebaliknya doa dan dzikir saja tanpa terapi

medis tidak efektif.48

Bahwa faktor agama penting bagi kelengkapan proses

penyembuhan diungkapkan oleh Kaplan dan Sadock dalam Synopsis of

psychiatri, behavioral sciences and clinical psychiatri, antara lain tertulis :

dalam wawancara psikiatrik, dokter hendaknya dapat menggali latar

47 Dadang Hawari, Terapi (Detoksifikasi) dan Rehabilitasi (Pesantren) Mutakhir (Sistem

Terpadu) Pasien “NAZA” (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lain, (Jakarta: UI Press, 1999), h.

3. 48 Snyderman, R, Religious Approach in the Medical Treatment, Faculty of Medicine,

Duke University, 1996.

 

Page 61: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

belakang kehidupan beragama dari pasien dan kedua orangtuanya, serta

secara rinci mengeksplorasi sejauh mana mereka mengamalkan agama

yang dianutnya .49

Berdasarkan hal tersebut, penulis mendapatkan kesimpulan dari

hasil penelitian ini, bahwa :

1. Pelaksanaan bimbingan rohani dilakukan setiap hari selama program

detoksifikasi di Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta, adapun program detokifikasi itu selama 7 hari. Waktu

bimbingan berkisar 30 menit sampai 2 jam.

2. Pasien dan keluarga pasien merasakan ketenangan, semangat, dan

kekuatan tambahan yang terbukti sangat membantu dalam proses

penyembuhan, setelah mereka mendapatkan bimbingan rohani atau

terapi religi

3. Proses bimbingan rohani yang dilakukan pada saat masa detoksifikasi

bagi si pasien merupakan salah satu hal tepat dalam proses

penyembuhan korban NAPZA, merujuk salah satu hadis Nabi

Muhammad SAW, yang artinya : “ Setiap penyakit ada obatnya. Jika

obat itu tepat mengenai sasarannya maka dengan izin Allah, penyakit

itu akan sembuh”. (H.R. Muslim dan Ahmad).

4. Ada dua bentuk pelayanan bimbingan rohani :

a. Pelayanan bimbingan rohani terhadap pasien

b. Pelayanan bimbingan rohani terhadap keluarga pasien

49 Kaplan,H.I.,Sadock,B.J. : “Religion,Clinical Examination Of The Psuchiatric

Patients”. Synopsis of Psychiatri, Behavioral Sciences and Clinical Psychiatri. ( Williams &

Wilkins,1991), h. 193-204.

 

Page 62: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

5. Kegiatan bimbingan rohani yang dilakukan di Rumah Sakit

Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta

menggunakan dua metode, pertama, metode directif, yang meliputi:

wawancara,ceramah,diskusi atau tanya jawab. Kedua, metode non

directif, seperti memberikan buku-buku agama, buku-buku do’a dan

dzikir, serta seperangkat alat shalat. Dari segi materi , materi yang

disampaikan adalah materi yang berkaitan dengan nilai-nilai islam

seperti taubat, shalat, doa dan dzikir. Sedangkan pendekatan yang

dilakukan adalah pendekatan secara kekeluargaan.

B. SARAN

Setelah penelitian yang penulis lakukan ada beberapa saran yang

dengan segala hormat penulis ingin sampaikan, yaitu :

1. Diharapkan Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta mengadakan layanan bimbingan rohani (khususnya

bimbingan rohani islam) bagi semua pasien, tidak hanya terbatas pada

pasien korban NAPZA saja.

2. Proses bimbingan rohani ini hendaknya diteruskan terhadap keluarga

walaupun proses detoksifikasi di rumah sakit sudah selesai, karena

menurut hemat penulis, keluarga korban NAPZA masih sering merasa

cemas dan khawatir, serta ketakutan terjadi kekambuhan terhadap

anaknya karena kurangnya informasi tentang narkoba dan minimnya

ilmu agama.

3. Kepada pihak Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional

Salemba Jakarta, hendaknya manajemen pengelolaan bimbingan

 

Page 63: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

rohani ini dikelola lebih professional, mengingat perannya yang

penting dalam proses penyembuhan pasien.

4. Mengingat peran layanan bimbingan rohani pasien dan keluarga sangat

penting, hendaknya manajemen Rumah Sakit Muhammad Husni

Thamrin Internasional Salemba Jakarta menjadikan layanan bimbingan

rohani bagi pasien dan keluarga ini sebagai program resmi Rumah

Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta.

 

Page 64: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Pers, Cet. Ke-

1, 2002.

Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta:

Golden Terayon Press, cet. Ke-5, 1994.

Davidson C, Gerald. dkk. Psikologi Abnormal. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006.

Hawari, Dadang. Petunjuk praktis Terapi (Detoksifikasi) Narkoba / NAZA

(Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif tanpa Anestesi dan Substitusi (Methadon,

Subutex, & sejenisnya) & HIV / AIDS. Jakarta: FKUI, 2008.

. Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana

Bhakti Prima Yasa, 2004.

. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI, 2005.

. Integrasi Agama dalam Pelayanan Medik (Doa dan Dzikir sebagai

Pelengkap Terapi Medik). Jakarta: FKUI, 2008.

. Konsep Agama (ISLAM) Menaggulangi NAZA (Narkotika, Alkohol

& Zat Adiktif). Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2002.

. Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 1991.

. Penyalahgunan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol ,Zat

Adiktif). Jakarta: FKUI, 2006.

 

Page 65: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

. Terapi (Detoksifikasi) dan Rehabilitasi (Pesantren) Mutakhir

(Sistem Terpadu) Pasien “NAZA” (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif .

Jakarta: UI Press, 1999.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitaif.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kaffie, Jamaluddin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Indah, 1993.

Kaplan, H. I, Sadock, B. J. “Religion,Clinical Examination of The Psuchiatric

Patients”. Synopsis of Psychiatri, Behavioral Sciences and Clinical Psychiatri.

Williams & Wilkins, 1991.

KBBI. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. Ke-4, ed. 3, 2007.

Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam. Jakarta:

Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008.

Moleong, J, lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Sukardi, Dewa Ketut. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara, Cet. Ke-1,

1998.

Shaleh Abdul Rahman dan Wahab Muhbib Abdul. Psikologi Suatu Pengantar

dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana, 2004.

Snyderman, R. Religious Approach in the Medical Treatment”. Faculty of

Medicine, Duke University, 1996.

Umar M dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

 

Page 66: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Yusuf Syamsu dan Nurihsan Juntika. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-2, 2006.

HTTP://YOSEFW.WORDPRESS.COM//

HTTP://WWW.BNPJABAR.OR.ID//

HTTP://WWW.BNN.GO.ID//

Kamus Istilah Narkoba. Sadar Aware & Care, no. 18/II/2008.

Kamus Istilah Narkoba. Sadar Aware & Care, no. 21/II/2008.

 

Page 67: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Bunga (pasien)

Umur : 23 tahun

Tanggal : Senin, 3 Agustus 2009

Waktu dan tempat : Jam 13.00, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta lantai 6

Tanya : Apa saja yang dilakukan Ustad dalam menyampaikan materi ( saat awal,

penyampaian isi, penutup)?

Jawab : Pada awal mula kedatangan, setelah memperkenalkan diri. Ustad nanyain

kondisi aku, pada saat itu aku masih setengah sadar karena masih dalam

proses proses detoksifikasi. Tapi aku inget waktu ustad ngasih materi

motivasi, sama bahaya akibat dari apa yang pernah aku konsumsi dulu.

Terus Ustadnya ngasih cerita-cerita, pengalaman-pengalaman orang

yang pernah ngalamin apa yang aku alamin, lumayan sih nambah tahu

dan ngerti dengan kondisi aku sekarang. Terus Ustadnya ngasih gimana

baiknya aku kedepan, ngasih motivasi, doa dan dzikir biar aku kuat.

Tanya : Apa Ustad menggunakan media dalam penyampaian materi?

Jawab : Sampai sekarang ada dua ustad yang memberikan bimbingan rohani ke

aku, ada Ustad Darmawan ma Ustad Ginanjar. Kalo Ustad Dar kadang

bawa buku-buku doa dan dzikir, tapi kalo Ustad Gyn lebih suka ngasih

 

Page 68: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

aku motivasi lewat kisah-kisah inspiratif dan ngajak aku untuk

ngungkapin apa yang aku rasa, jadi kaya sharing gitu.

Tanya : Meliputi apa saja materi yang Ustad sampaikan?

Jawab: Materinya tentang bahaya narkoba, cerita-cerita inspiratif, kadang juga

doa dan dzikir biar tambah tenang dan kuat.

Tanya : Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan rohani?

Jawab : Aku ngerasa jadi punya temen buat ngobrol, sharing karena selama ini

aku ga punya tempat untuk berbagi. Aku jadi tambah tenang juga dan

jadi tahu aku ini kenapa, trus tahu bahayanya gimana kalo make lagi dan

jadi nambah percaya diri ngejalanin kedepannya.

Tanya : Apa pengaruh yang anda rasakan setelah bimbingan rohani?

Jawab : Sebelumnya aku ga tahu kalo aku di bawa di Rumah Sakit untuk

detoksifikasi karena pada saat itu aku ga sadar diri akibat pengaruh obat.

Setelah disini dan diberi bimbingan rohani pikiran aku ke buka jadi lebih

tahu apa yang aku alami dan apa maksud orangtua aku bawa aku kesini.

Aku jadi lebih percaya diri dan ngerasa malu sama orangtua dan Tuhan.

Pasien

Bunga

 

Page 69: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : DS

Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2009

Waktu dan tempat : Jam 14.00, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta lantai 6

Tanya : Apa saja yang dilakukan Ustad dalam menyampaikan materi ( saat awal,

penyampaian isi, penutup)?

Jawab : Pertama kali saya ke Rumah sakit, anak saya dalam kondisi tidak sadar.

Ada seorang ustad yang mendekati saya, setelah salaman menanyakan

kondisi anak saya, lalu memberikan masukan-masukan

Tanya : Apa Ustad menggunakan media dalam penyampaian materi?

Jawab : Yang saya lihat ustadnya bawa buku, semacam buku doa

Tanya : Meliputi apa saja materi yang Ustad sampaikan?

Jawab : Waktu itu ustad menjelaskan apa yang sedang dialami anak saya, terus

terang saya tidak tahu sama sekali tenyang narkoba. Selain itu, ustad

ngasih masukan tentang apa saja yang harus kami lakukan sebagai orang

tua, kami disarankan berdoa, sabar dan ikhlas.

Tanya : Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan rohani?

 

Page 70: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Jawab : Jujur, jadi merasa lebih tenang karena tahu apa yang terjadi pada anak

saya. Dan saya merasa menyesal dengan diri saya yang kurang peka

terhadap perkembangan dan pergaulan anak saya

Tanya : Apa pengaruh yang anda rasakan setelah bimbingan rohani?

Jawab : Saya jadi lebih memperhatikan anak saya, mengurangi emosi saya saat

bicara dengan anak saya.

Keluarga pasien

DS

 

Page 71: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

HASIL WAWANCARA

Nama : Darmawan S.Ag

Jabatan : Ustad/konselor

Tanggal : Rabu, 22 juli 2009

Waktu dan tempat : jam 11.20 WIB, kantor Madani Mental Health Care

Tanya : Apa visi dan misi diadakannya bimbingan rohani ini?

Jawab: Visi dan misi, intinya bimbingan rohani ini mencoba menempatkn

kembali manusia kepada Tuhan. Agar mereka tidak melupakan

yang namanya kita sebagai manusia itu harus berpegang kepada

amanat Allah.

Tanya : Bagaimana cara ustad untuk memulai proses bimbingan rohani?

Jawab: Pertama kita mulai dengan mengucapkan assalammualaikum, kita

tanya kabar hari ini, meskipun mereka selalu bilang dalam

keadaan baik padahal tidak.

Tanya : Bagaimana cara ustad ketika akan masuk ke materi?

Jawab: Setelah mengetahui kondisi pasien dan keluarga dan tahu apa

yang dibutuhkan baru kita masuk dalam materi yang sifatnya

memberikan motivasi.

 

Page 72: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Tanya : Apa yang ustad lakukan pada akhir proses bimbingan rohani?

Jawab : Setelah meteri disampaikan, dan waktu bimbingan pun selesai

saya permisi untuk menyudahi penyampaian materi dan bilang

besok kita lanjutkan kembali.

Tanya: Materi apa saja yang ustad berikan ketika proses bimbingan rohani

berlangsung?

Jawab: Materi bersifat agama dn umum. Untuk materi yang umum kita

selipkan unsur-unsur agama. Biasanya juga para pasien dan

keluarga minta sentuhan qalbu, serta kita juga memakai ayat-ayat

yang berkenaan dengan materi yang disampaikan.

Tanya:Teknik seperti apa yang digunakan dalam proses bimbingan

rohani?

Jawab : Kita mengunakan pendekatan kekeluargaan

Tanya : Apa terdapat media yang ustad gunakan dalam penyampaian

materi ketika bimbingan rohani berlangsung?

Jawab : Media yang digunakan bisa berupa modul, kertas dan pulpen.

Tanya : Apa tujuan diadakannya bimbingan rohani ini?

Jawab: Tujuan dari bimbingan rohani ini tetntunya memberikan motifasi,

arahan, agar para orang tua dan pasien menerima segala bentuk

ujian dari allah SWT.

 

Page 73: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Tanya : Apa ada pengaruhnya setelah pasien mendapatkan bimbingan

rohani? Baik dari segi kognifif, afektif, dan psikomotorik?

Jawab: Pengaruhnya mereka mempunyai keyakinan bahwa mereka

sedang diuji, dan tidak lagi menyalahkan orang lain

Ustad/konselor

Ust, Darmawan

 

Page 74: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Jami Hadi Wibowo S.Sos.I

Jabatan : Ustad/konselor

Tanggal : Rabu, 22 juli 2009

Waktu dan Tempat : Kantor Madani Mental Health Care, jam 11.00 wib

Tanya: Bagaimana cara ustad untuk memulai proses bimbingan rohani?

Jawab: Kalau saya mengawali pembimbingan rohani di Rumah Sakit Thamrin,

pasiennya kan pastinya dalam kondisi medis, kalau terlalu formal juga

jadinya tidak terlalu fokus. Saya pribadi cukup mengucapkan salam,

kalau dari salam saja responnya bagus itu artinya pasien atau keluarga

korban fokus untuk masuk ke materi, selanjutnya bersholawat.

Tanya: Bagaimana cara ustad ketika akan masuk ke materi?

Jawab: Setelah mendapatkan feedback, saya masuk inti materi dengan arah cerita

kita minta domainnya apa, kalau dia mintanya bagaimana cara

menguatkan emosi atau meminta saran untuk membuka usaha kita

berikan. Jadi saya melihat apa yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga

dalam menyampaikan materi.

Tanya: Apa yang ustad lakukan pada akhir proses bimbingan rohani?

Jawab: Kalau kita sudah enak ngobrol, panjang lebar dan waktu sudah habis juga,

saya tutup dengan meminta maaf, mengucapkan terimakasih telah

 

Page 75: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

mengobrol dengan saya. Dan tetap saya sisipkan motifasi agar pasien

semangat dalam menyelesaikan perawatan ini dan terakhir mengucapkan

salam.

Tanya: Materi apa saja yang ustad berikan ketika proses bimbingan rohani

berlangsung?

Jawab: Materi yang diberikan bersifat membawa atau motifasi. Materi yang bisa

memberikan mereka ketenangan, kenyamanan, dan membuat pasien bisa

menerima kalau dirinya sakit dan butuh bantuan. Serta saya berikan

lafadz-lafadz yang dapat membuat hati menjadi tenang

Tanya: Teknik seperti apa yang digunakan dalam proses bimbingan rohani?

Jawab: Pendekatan yang dilakukan persuasif bersifat kekeluargaan. Kita ingin

dianggap teman oleh mereka.

Tanya: Apa terdapat media yang ustad gunakan dalam penyampaian materi

ketika bimbingan rohani berlangsung?

Jawab: Untuk saat ini, saya pribadi tidak menggunakan media. Tetapi sebelum

memulai bimbingan rohani saya menggunakan buku Prof. Dadang

Hawari.

Tanya: Apa tujuan diadakannya bimbingan rohani ini?

Jawab: Tujuan bimbingan rohani lebih kepada penyadaran rohani dengan bentuk

memberikan motivasi hidup bagi pasien dan keluarga korban.

 

Page 76: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Tanya: Apa ada pengaruhnya setelah pasien mendapatkan bimbingan rohani?

Baik dari segi kognifif, afektif, dan psikomotorik?

Jawab: Bimbingan rohani memberikan pengaruh yang besar sekali. Telah diakui

bahwa spiritual sangat mempengaruhi penyembuhan pasien selain

pengaruh obat dalam tubuh manusia. Setelah mendapatkan bimbingan

sang anak akan berpikir kalau ternyata dia butuh perawatan medis dan

ternyata orangtuannya sayang dengan dia. Dari pihak keluarga, mereka

akan mengubah sikap mereka untuk tidak menyalahkan anak mereka dan

menyalahkan orang lain, seta mereka lebih sabar dalam menerima ujian

dan cobaan.

Ustad/konselor

Jami Hadi Wibowo S.Sos.I

 

Page 77: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Adit (Pasien)

Tanggal : Rabu, 19 Agustus 2009

Waktu dan tempat : jam 16.00, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba lantai 6

Tanya : Apa saja yang dilakukan Ustad dalam menyampaikan materi ( saat awal,

penyampaian isi, penutup)?

Jawab : Sebelum nyampein materi Ustadnya perkenalan dulu, nyebutin namanya

siapa, terus bilang mau nyampein apa ke Saya. Setelah itu Ustad

nyampein bimbingannya.

Tanya : Apa Ustad menggunakan media dalam penyampaian materi?

Jawab : Media yang digunakan Ustad, buku-buku tentang bahaya narkoba terus

terlampir juga gambar-gambarnya. Jadi Saya itu lebih tahu bahaya-

bahaya narkoba baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

Tanya : Meliputi apa saja materi yang Ustad sampaikan?

Jawab: Yang disampaikan ustad itu isinya memberikan semangat untuk stop

pemakaian narkoba dan tidak terjerumus lagi nantinya. Terkadang juga

Ustadnya mengambil materi-materi dari hadis, jadi ke Saya juga lebih

tahu kalau dalam islam tuh bener yang Saya lakuin tuh salah.

Tanya : Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan rohani?

 

Page 78: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Jawab : Perasaan Saya jadi mendapatkan semangat baru untuk hidup, untuk

menjalani kehidupan denagan baik, dan berlaku dengan baik. Jadi, Saya

lebih semangat aja karena tadinya terjerumus dan semangat ngedrop.

Dan Ustadnya juga menyemangati bahwa Saya bisa lebih berpotensi dari

pada orang yang bukan pemakai, dan ternyata banyak juga para ex user

yang berprestasi.

Tanya : Apa pengaruh yang anda rasakan setelah bimbingan rohani?

Jawab : Setelah mendapatkan bimbingan rohani, lama kelamaan Saya menjadi

sadar bahwa penyalahgunaan narkoba itu tidak baik, yah untuk tubuh

Saya sendiri, keluarga dan orang lain. Karena kesadaran itu Saya ingin

sembuh total dan bertekad untuk tidak mencoba lagi.

Pasien

Adit

 

Page 79: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Pak Zarkasit

Umur : 60 tahun

Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2009

Waktu dan tempat : Jam 16.00, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba lantai 6 kamar 606

Tanya : Apa saja yang dilakukan Ustad dalam menyampaikan materi ( saat awal,

penyampaian isi, penutup)?

Jawab : Awalnya saya kurang begitu jelas dengan keberadaan ustad di Rumah

Sakit, namun setelah dijelaskan saya jadi paham. Waktu itu ustad

bertanya tentang perasaan saya dan kelurga, dan apa saja yang telah

kami lakukan sebelum berobat kesini. Selanjutnya ustad memberikan

masukan-masukan buat saya dan istri saya.

Tanya : Apa Ustad menggunakan media dalam penyampaian materi?

Jawab : Langsung ngobrol aja tidak pakai media

Tanya : Meliputi apa saja materi yang Ustad sampaikan?

Jawab: Yang saya ingat tentang bahaya narkoba, menjelaskan kondisi anak saja,

efek, akibat dan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada korban narkoba.

Memberi masukan apa saja yang harus kami lakukan, selain tentunya

kami dianjurkan senantiasa berdoa dan ikhlas

 

Page 80: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Tanya : Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan rohani?

Jawab : Merasa lebih tenang, karena jadi tahu apa saja yang menimpa pada anak

kami dan apa yang harus kami lakukan kedepan jadi lebih jelas

Tanya : Apa pengaruh yang anda rasakan setelah bimbingan rohani?

Jawab : Saya lebih paham kondisi kejiwaan dan mental anak saya, jadi saya yang

dulunya jujur saja karena sibuk kerja saya cuek dengan anak saya, dan

sekarang saya jadi lebih peduli dan perhatian sama anak

Keluarga pasien

Pak Zarkasit

 

Page 81: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Ucup (pasien)

Umur : 24 tahun

Tanggal : rabu, 26 Agustus 2009

Waktu dan tempat : jam 15.30, Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin

Internasional Salemba Jakarta lantai 6 kamar 606

Tanya : Apa saja yang dilakukan Ustad dalam menyampaikan materi ( saat awal,

penyampaian isi, penutup)?

Jawab : Awalnya kenalan dulu kan tak kenal maka tak sayang trus ustadnya bilang

mau nyampein apa, jadi dari hati ke hati kalo ngomong dulu biar lebih

dekat

Tanya : Apa Ustad menggunakan media dalam penyampaian materi?

Jawab : Tidak bawa buku, pernah al-qur an dibawa kalo sesuai sama materi yang

di sampaikan. Tapi dari awal ga pernah bawa media.

Tanya : Meliputi apa saja materi yang Ustad sampaikan?

Jawab: Materinya campur-campur tentang apa yang saya alamin, bahaya narkoba

yang itungannya dia mengerti dan saya mengerti dengan materi yang

disampaikan

Tanya : Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan rohani?

 

Page 82: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Jawab : Lebih sabar menghadapi cobaan

Tanya : Apa pengaruh yang anda rasakan setelah bimbingan rohani?

Jawab : Pengaruhnya saya yang tadinya tidak tahu jadi tahu nambah ilmu juga

Pasien

Ucup

 

Page 83: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Hasil Wawancara

Nama : Ginanjar Maulana Fathurrahman S.S.I

Jabatan : Ustad/konselor

Tanggal : Rabu, 22 juli 2009

Waktu dan Tempat : Via email, jam 17.37

 

Page 84: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

 

Page 85: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

 

Page 86: PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42623/1/Siti... · membantu penulis dalam menentukan judul yang tepat bagi skripsi

Ustad / Konselor

Ginanjar Maulana Faturahman S.S,I