pelajaran sekolah sabat ke-4 triwulan 4 2014 (indonesian language)

9
MENJADI DAN MELAKUKAN Pelajaran 4 untuk 25 Oktober, 2014 www.gmahktanjungpinang. org Adapted from : www.fustero.es

Upload: david-syahputra

Post on 20-Jun-2015

14.489 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

MENJADI DAN MELAKUKAN

Pelajaran 4 untuk 25 Oktober, 2014

www.gmahktanjungpinang.org

Adapted from : www.fustero.es

Page 2: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

Yakobus 1:22-27

Mendengar dan melakukan

Mereka yang mendengar

dan melakukan

Yakobus 1:22

Mereka yang mendengar

namun tidak melakukan

Yakobus1:23-24

Apa yang harus dilakukan?Agama Praktikal

Meneliti Hukum dan melakukan

Yakobus 1:25

Mengekang lidah

Yakobus 1:26

Memper- hatikan orang

lain

Yakobus 1:27

Menjaga diri agar tidak

cemar

Yakobus 1:27

Page 3: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

Yakobus 1:22“ Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya

pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

MEREKA YANG MENDENGAR DAN MELAKUKAN

Yakobus menggerakkan kita untuk MENJADI pelaku.

Mendengar atau membaca Firman tidaklah cukup.

Firman itu harus menjadi gaya hidup kita.

Bacalah Lukas 6:27-38.

Apakah baik jika kita mengetahui

perintah yang mengatakan bahwa kita harus bersikap

baik kepada mereka yang membenci kita? Bagaimana

jika kita tidak melakukan perintah itu

? Apakah baik jika kita mengetahui bahwa kita harus

memberi kepada mereka yang meminta dari kita?

Bagaimana jika kita tidak melakukan perintah itu?

Bagaimanakah kita dapat menjadi pelaku Firman?

“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh,

maka kamu tidak akan menuruti

keinginan daging.

(Galatia 5:16)

Page 4: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

“Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. (James 1:23-24)

Mereka yang hanya Mendengar namun tidak melakukan

Mereka yang hanya mendengar Firman berpikir bahwa mereka sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang Kristen yang baik. Mereka melihat gambar yang menyimpang dari diri mereka sendiri.

Ketika godaan datang, mereka "lupa orang macam apa mereka" dan jatuh.

1. Orang Muda yang Kaya(Matius 19:16-22)Ia pikir dirinya adalah orang Kristen yang sempurna, namun ternyata ia ragu dan gagal ketika diminta untuk mengikuti TUHAN lebih jauh.

2. Petrus (Matius 26:33-35, 69-75)Ia berpikir ia dapat mengikuti YESUS sampai kematian, beberapa jam kemudian ia takut dan gagal.

Ada dua contoh orang yang melihat gambar menyimpang dari diri mereka sendiri dalam Injil:

Page 5: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

“Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna... dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.(James 1:25)

Meneliti HukumBa

gaia

man

say

a da

pat d

iber

kati

deng

an a

pa

yang

say

a la

kuka

n

MENDENGAR

Meneliti Hukum Sempurna

yang memerdekakan

Jangan menjadi pendengar

yang melupakan apa yang

diperintahkan TUHAN

MELAKUKAN

Memelihara Hukum

Menjadi pelaku Firman

Jika kita menggunakan Hukum sebagai sarana Keselamatan,ia akan menghukum kita.Jika kita mengasihi Allah dan mentaati hukum Taurat yang ditulis-Nya dalam hati kita oleh kasih karunia Roh-Nya, maka kita akan mengalami kemerdekaan Allah sebagai anak-anak-Nya, diselamatkan oleh kasih karunia saja.

Page 6: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (James 1:26)

E.G.W. (The Story of Jesus, cp. 10, pg. 61)

MENGEKANG LIDAH

Yakobus menjelaskan bagaimana menjadi pelaku Firman melalui ayat terakhir dalam pasal 1.

Agama kita, harus nyata melalui perkataan kita, lalu melalui tindakan kita.

“TUHAN peduli terhadap siapa sebenarnya kita lebih daripada apa

yang kita katakan mengenai diri kita sendiri. Ia tidak mempermasalahkan

betapa cantiknya penampilan luar kita, namun Ia menginginkan hati kita murni. Maka semua kata-kata

dan tindakan kita akan menjadi benar”

Page 7: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

Menurut pandangan dunia, tidak perlu dan tidak masuk di akal membantu mereka yang tidak dapat memberikan imbalan kepada kita.Namun menurut cara pandang TUHAN, dengan menolong mereka yang tidak dipedulikan oleh masyarakat, menunjukkan bahwa kita adalah pengikut-Nya yang sejati: Baik melalui memberi bantuan materi, mengundang mereka makan di rumah kita atau bahkan mendoakan mereka yang membenci kita.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)

Peduli kepada Orang Lain“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” (Yakobus 1:27)

Page 8: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

“…dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” (James 1:27)

Menjaga diri agar tidak cemar

Apakah perlu pindah ke tempat yang sepi dan hidup menyendiri agar menjaga diri tidak cemar?

YESUS tidak meminta Bapa untuk menjauhkan kita dari dunia, namun agar kita dijauhkan dari

pencobaan dan kejahatan (Yohanes 17:15)

Kita bisa hidup benar-benar jauh dari dunia, tetapi kejahatan akan mengikuti kita kemanapun kita pergi.

Kita diubah menjadi citra Kristus oleh persekutuan-Nya. Dia memberi kita kekuatan untuk menjalani kehidupan

yang "tidak bercacat cela".Jadi kita dipanggil untuk hidup di dunia, tetapi tidak

membiarkan hal itu merusak kita. Kita harus mengabarkan kabar baik tentang keselamatan kepada dunia.

Page 9: Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 4 2014 (Indonesian Language)

Mereka yang diselamatkan oleh kasih karunia akan menjadi pelaku Firman

Tuhan karena mereka telah menempatkan iman mereka

sepenuhnya kepada-Nya. Akar godaan datang dari nafsu dan keinginan kita

sendiri, tetapi Firman Tuhan adalah senjata

efektif terhadap dosa. Setan mencoba untuk membuat dosa

tampil menarik, tetapi ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada

Allah kita akan menerima bahwa jalan-Nya adalah yang terbaik, dan kita akan

menjadi manusia yang baru dalam Dia.