pelajaran alkita1

42
Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani IBRANI 3:1-6 Rumah Yang Dibangun Kristus Ayat 1, kita yang mendapat panggilan kudus memandang kepada Rasul dan Imam Besar kita, Yesus Kristus. Dalam ayat 1-6, ada rumah yang dibangun Musa dan ada rumah yang dibangun Kristus. Ada nubuatan dalam kitab Hosea, bahwa rumah yang kemudian akan jauh lebih mulia dari rumah sebelumnya. Berbicara tentang rumah, manusia berpikir tentang bangunan, ada pintu, jendela, ruangan dll. Tapi yang dimaksud di sini adalah rumah rohani yaitu tubuh kita tempat Roh Kudus berdiam. Bapa di Surga berjanji kita bahwa ada rumah Bapa. Yang dalam kitab Injil ada perumpamaan ttg anak sulung dan anak bungsu. Anak sulung ini pergi dari rumah Bapanya dan menghambur-hambur kekayaan bapanya. Kita semuanya habis, hidupnya semakin merosot, ia memutuskan untuk pulang ke rumah bapanya. Anak sulung tidak pernah berbuat yang tidak baik seperti adiknya, tapi ia hidup dalam persungutan, padahal semua yang dipunyai bapanya adalah miliknya. Jadi, kita harus menjadi anak sulung yang celik, yang tahu di rumah bapanya ada semua berkat yang menjadi miliknya. Yohanes 14:2 dikatakan banyak tempat tinggal di rumah Bapa.Daud berkata dalam mazmur 23, aku akan tinggal di rumah Bapa sepanjang hidupku. Waktu Yesus ada di muka bumi, Ia mempunyai kerinduan yang besar untuk berada di rumah BapaNya. Daud sangat mencintai rumah Allah, tapi Allah berkata bahwa Salomolah yang membangun Bait Allah. I Tawarikh 17:11-14 Salomo memang mendirikan Bait Allah secara jasmani, tapi yang dinubuatkan dalam kitab ini salah seorang keturunan Daud, yaitu Kristus yang akan mendirikan Bait Allah rohani. Yesaya 66:1-2, langit adalah tahta Tuhan dan bumi adalah tumpuan kakiNya. Jadi janji Tuhan tentang kuturunan Daud yang membangun Bait Allah bukan digenapi Salomo, tapi Kristus yang akan membangun Bait Allah sejati.

Upload: bertoelly

Post on 05-Jul-2015

147 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran Alkita1

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 3:1-6Rumah Yang Dibangun Kristus

Ayat 1, kita yang mendapat panggilan kudus memandang kepada Rasul dan Imam Besar kita, Yesus Kristus. Dalam ayat 1-6, ada rumah yang dibangun Musa dan ada rumah yang dibangun Kristus. Ada nubuatan dalam kitab Hosea, bahwa rumah yang kemudian akan jauh lebih mulia dari rumah sebelumnya.

Berbicara tentang rumah, manusia berpikir tentang bangunan, ada pintu, jendela, ruangan dll. Tapi yang dimaksud di sini adalah rumah rohani yaitu tubuh kita tempat Roh Kudus berdiam. Bapa di Surga berjanji kita bahwa ada rumah Bapa. Yang dalam kitab Injil ada perumpamaan ttg anak sulung dan anak bungsu. Anak sulung ini pergi dari rumah Bapanya dan menghambur-hambur kekayaan bapanya. Kita semuanya habis, hidupnya semakin merosot, ia memutuskan untuk pulang ke rumah bapanya. Anak sulung tidak pernah berbuat yang tidak baik seperti adiknya, tapi ia hidup dalam persungutan, padahal semua yang dipunyai bapanya adalah miliknya. Jadi, kita harus menjadi anak sulung yang celik, yang tahu di rumah bapanya ada semua berkat yang menjadi miliknya.

Yohanes 14:2 dikatakan banyak tempat tinggal di rumah Bapa.Daud berkata dalam mazmur 23, aku akan tinggal di rumah Bapa sepanjang hidupku. Waktu Yesus ada di muka bumi, Ia mempunyai kerinduan yang besar untuk berada di rumah BapaNya.Daud sangat mencintai rumah Allah, tapi Allah berkata bahwa Salomolah yang membangun Bait Allah. I Tawarikh 17:11-14 Salomo memang mendirikan Bait Allah secara jasmani, tapi yang dinubuatkan dalam kitab ini salah seorang keturunan Daud, yaitu Kristus yang akan mendirikan Bait Allah rohani.

Yesaya 66:1-2, langit adalah tahta Tuhan dan bumi adalah tumpuan kakiNya. Jadi janji Tuhan tentang kuturunan Daud yang membangun Bait Allah bukan digenapi Salomo, tapi Kristus yang akan membangun Bait Allah sejati.

I Tawarikh 17:11 berbicara tentang Putra Daud yang akan mengokohkan kerajaan Daud. Yesus membangun Bait Allah dalam diriNya, dalam tubuhNya. Dalam hidup Yesus, ada rumah kekudusan, rumah persembahan, rumah kemuliaan dan untuk pertama kalinya Allah mempunyai tempat berdiam di muka bumi ini yaitu melalui kehidupan Yesus Kristus.

Itulah sebabnya Allah berkata, “rumah apakah yang mau kau bangun untukKu?” Karena Allah tidak berdiam dalam bangunan buatan manusia.Untuk membangun rumah jasmani, membutuhkan perancanaan yang detil, biaya yang besar, tenaga yang banyak, demikianlah waktu Yesus membangun rumah rohani bagi Bapa. Waktu ahli-ahli taurat sangat mengagumi Bait Salomo yang indah, Yesus katakan, rubuhkan bangunan ini dan aku akan mendirikannya dalam tiga hari. Mereka sangat marah dan berkata bahwa nenek moyang mereka telah mendirikan bangunan itu selama 46 tahun, tapi yang Yesus maksudkan adalah tubuhNya. Yesus mati di atas kayu salib, dan dalam tiga hari Ia bangkit, naik ke surga, mencurahkan rohNya sehingga tubuhNya dibangun melalui kehidupan para rasul. Lukas 13:20,

Page 2: Pelajaran Alkita1

Yesus berkata, “Pergi dan katakan kepada serigala itu, pada hari ketiga Aku akan selesai.” Dalam terjemahan bahasa asli, Yesus berkata pada hari ketiga Aku akan disempurnakan.

Ayat 2, Musa setia dalam rumahNya, yaitu kemah suci yang didirikan di padang gurun, dan Kristuspun setia pada rumah yang dibangunnya, yaitu Tubuh Kita.

lipofuze Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 19:41 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: Pelajaran Alkitab Reaksi: 

Selasa, 21 September 2010

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 2:1-4KESELAMATAN YANG BESAR

Ayat 1 dimulai dengan kata “Karena itu…..” jadi ada hubungannya dengan pasal sebelumnya. Karena begitu dasyatnya perkara-perkara yang Allah sediakan bagi putra-putra Allah, maka ayat ini mengatakan bahwa kita harus memperhatikan apa yang telah kita dengan supaya kita tidak hanyut dibawa arus gelombang pengajaran, doktrin-doktrin, ajaran-ajaran manusia, dll.Arus bekerja di bawah permukaan air, tidak kelihatan tapi sangat kuat dan membahayakan manusia karena membuat terseret dan tenggelam. Gelombang ada di atas permukaan, bisa membuat manusia bisa terbenam ke dasar.

Ayat 2, ada firman yang disampaikan malaikat-malaikat tapi firman yang disampaikan putra2 Allah lebih tinggi dari firman yang disampaikan malaikat-malaikat (Ibrani 1:6-8). Waktu Rasul Paulus bertemu langsung dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik, kemudian Tuhan mengasingkan dia ke Padang Gurun Arabia dan disitulah dia belajar Injil yang mulia, yang tidak terkatakan dan sulit dipahami. Oleh karena itu ia tidak dapat menyampaikan dengan hikmat manusia, tetapi dengan keyakinan akan kuasa Allah. (I Kor 2:1-5).

Imamat Rajani adalah dimensi roh yang mulia, yang tidak diurai dengan bahasa manusia, hanya bisa disingkapkan oleh kuat kuasa Roh Kudus. Rasul Paulus memutuskan untuk tidak mengetahui apapun selain Yesus yang telah disalibkan. Berita salib Yesus Kristus itulah kemuliaan Allah.

Ayat 3, ada keselamatan yang jauh lebih besar dari apa yang pernah kita dengar. Ada pengharapan akan hal-hal yang jauh lebih baik lebih dari hal-hal fana yang dikejar manusia. Ada pelayanan kehidupan yang berasal dari hidup yang tak terbinasakan. Ada dunia yang akan datang, ketika Kerajaan Allah didirikan di bumi, dimana Kristus dan para pemenang yang memerintah. Tubuh kita akan diubah menjadi tubuh kemuliaan, inilah berita keselamatan yang

Page 3: Pelajaran Alkita1

jauh lebih besar dari apa yang manusia dengar (ayat 5). Dunia yang sekarang akan dihancurkan dan dunia yang akan datang telah ditaklukkan oleh Kristus. Perkara-perkara ini sangat dirindukan oleh nabi-nabi PL. Mereka telah melihat tentang keselamatan yang lebih besar dan dunia yang akan datang ini, tapi mereka tidak memasukinya karena disediakan bagi kita yang hidup di akhir zaman.

Ayat 6-8, apakah manusia itu sehingga Tuhan mengangkat manusia begitu tinggi ? Mazmur 8:1-10 adalah pernyataan Tuhan bahwa manusia diangkat melebihi keterbatasan kemanusiaan untuk memerintah bersama Kristus. Dalam dimensi yang terbatas, manusia masih mengalami sakit, tua, mati, kemerosotan, tapi Allah telah menjanjikan dimensi waktu Allah atau dimensi kekekalan yang tidak terbatas lagi. Yesus mati dan bangkit dan masuk dalam dimensi ini, dan menjanjikan dimensi kekekalan ini anak-anakNya.

Ibrani 2:10, Yesus membawa manusia kepada keselamatan yang sempurna tapi melalui penderitaan. Penderitaan itu yang membentuk kita untuk menjadi srupa serupa segambar manusia. Yesus memimpin kita kepad kemuliaan melalui penderitaan. Salib adalah kemuliaan Allah.

Ayat 11, Yesus menjadi yang sulung dari banyak saudara. Harusnya ada perbedaan derajat antara kita dengan Yesus. Kita adalah manusia fana, bersifat daging, sebagai ciptaan. Tapi Kristus bersifat rohani, dia Allah, dia pencipta. Tapi Ia menguduskan kita supaya kita mendapat bagian dalam kekudusanNya, dia membawa kita masuk dalam kemuliaanNya. Kita menjadi teman sepewaris dengan Kristus.

Ayat 12, Yesus menyatakan nama Allah bagi kita. Dialah Yehovah Rapha, Yehovah Shalom, Yehovah Jireh, Yehovah Nissi, Yehovah Sebaoth, dll. Yesus memberitakan namaNya, ia tidak menyembunyikan diriNya, menyembunyikan identitasNya kepada kita. Ada pujian dan pengagungan di tengah-tengah umatNya.

Ayat 13, Tubuh Kristus adalah putra-putra yang diberikan Allah kepada Yesus Kristus. Yesus memberikan putera-putera kepada Yesus, sebagai hasil dari ketaatan Yesus sebagai benih gandum yang jatuh ke tanah dan mati.

Ayat 14, Putera-putera Allah ini bukan berasal dari darah dan daging. Supaya Yesus dapat menjadi Bapa bagi anak-anakNya, Ia turun ke muka bumi untuk merasakan penderitaan, kelemahan, keterbatasan yang dialami manusia. Sehingga dalam ketaatanNya sampai mati di kayu salib, Yesus telah mengalahkan musuh manusia yang terakhir yaitu maut.

Ayat 15, kemenangan Yesus atas maut telah melenyapkan kengerian terhadap maut.

Ayat 16-18, bukan malaikat yang Ia kasihani tetapi kita yang merupakan keturunan Abraham secara rohani. Yesus telah melewati kehidupan sebagai manusia, sehingga Dia mengerti keadaan, kelemahan, pergumulan kita sehingga waktu Dia naik ke surga menjadi Imam Besar Agung, Dia menjadi pendoa syafaat dan pembela buat umatNya di muka bumi. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 18:26 0 komentar

Page 4: Pelajaran Alkita1

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 1 :5-14(Sambungan)

Ayat 1, Allah tidak pernah berkata kepada malaikat, “Engkau anakKu, Kau kuperanakkan hari ini, Aku menjadi BapaMu dan Engkau menjadi anakKu.” Waktu Yesus datang ke muka bumi ini, Yesus membuka pewahyuan bahwa Allah itu Bapa. Sebelumnya dalam PL, Allah dikenal sebagai hakim, panglima perang, raja, dll tapi Yesus datang untuk memberikan suatu gambaran hubungan Anak dan Bapa, yang juga harus dialami oleh orang-orang pillihanNya.

Yohanes 14:8-9, Filipus berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepadaku. Itu sudah cukup.” Filipus rindu melihat Allah sebagai Bapa. Banyakj generasi yang tidak memiliki Bapa, mereka seperti yatim piatu secara rohani. Tapi Yesus datang dengan menggambarkan Bapa yang sejati bagi anak-anakNya.

I Yohanes 3:1, lihat, betapa besar kasih Bapa kepada kita, karena kita dijadikan anak-anakNya. Betapa luar biasanya kita bila menjadi anak dari Allah yang hidup, Allah yang luar biasa. Seorang bapa yang mengenal anaknya, mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan anaknya, mendidik dan menghajar anaknya supaya anaknya dapat mengambil bagian dalam kemuliaanNya.

Allah menyatakan diri sebagai Bapa karena kebutuhan emosional manusia, yaitu manusia selalu mencari jati dirinya, siapa dirinya, kenapa dia ada di dunia ini. Oleh karena ada nama pribadi, nama keluarga, untuk menyatakan identitas manusia. Tapi manusia yang jatuh dalam dosa, dibesarkan dalam lingkungan yang berdosa, sehingga iblis merusak jati diri manusia, sehingga banyak karakter, pribadi, dan sifat-sifat yang rusak karena gambar diri yang rusak. Oleh karena itu, ketika Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, Yesus sedang menyalurkan kuasa kesembuhan, pemulihan gambar diri manusia.

Ayat 6, Yesus, Anak Allah yang sulung, datang ke dunia, Allah memerintahkan semua malaikat untuk menyembah Yesus. Dimensi anak laki-laki Allah jauh lebih tinggi dari dimensi malaikat karena Anak mempunyai nama BapaNya, sifat BapaNya, warisan BapaNya. Walaupun Anak dalam rupa manusia, tapi ada sifat, otoritas dan hubungan yang special dengan Bapa Surgawi. Kalau kita masuk dalam dimensi putra-putra Allah ini, maka kita lebih tinggi dari malaikat.

Ayat 7, Bapa membuat malaikat-malaikat ini menjadi badai (angin, roh, bhs asli) yang melayang-layang. Malaikat menjadi pelayan-pelayan. Jadi, malaikat adalah roh yang melayani. Semua orang-orang kudus mendapat pelayanan malaikat dalam menyelesaikan tugas yang Allah percayakan di muka bumi.

Page 5: Pelajaran Alkita1

Ayat 8, Anak mempunyai tahta yang kekal dan tongkat kerajaan. Inilah simbol pemerintahan ilahi. Setiap orang-orang pilihan yang masuk dalam dimensi anak laki-laki Allah, mempunyai tahta dan tongkat kerajaan, untuk memerintah dalam alam roh dan mengalahkan serta menghancurkan musuh-musuh kita.

Ayat 9, Anak Laki-Laki Allah adalah orang-orang yang paling berbahagia karena ada minyak urapan yang mengurapi kita. Yesus waktu melayani penuh dengan penderitaan, penghinaan, teror, intimidasi, bahkan mati di kayu salib tapi Ia telah diurapi dengan minyak sukacita sehingga Yesus selalu penuh dengan sukacita oleh Roh Kudus. Tidak ada iblis, roh jahat, dosa apapun yang dapat merampas sukacita Yesus. Anak-anak Allah tidak bisa dikuasai oleh roh murung, roh dukacita karena ada sumber sukacita dalam hidup mereka. Sukacita karena Tuhan adalah kekuatan kita.

Ayat 10-12, merupakan apa yang terjadi di bumi dan surga. Bumi dan Langit (surga) akan digulung, akan diganti dengan langit (surga) dan bumi yang baru. Sama seperti Tuhan telah meletakkan dasar bumi dan langit demikian juga Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru.

Ayat 13-14, Tuhan membuat kita menjadi pemenang, menginjak musuh-musuh di bawah kaki kita. Malaikat tidak mendapat janji untuk menginjak musuh di kaki mereka, tapi anak laki-laki yang akan duduk dalam pemerintahan Allah. (Wahyu 3:21). Janji-janji kemenangan diberikan kepada kita yang hidup di akhir zaman. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 18:22 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 1:1-4

Allah Berfirman Dengan Perantaraan AnakNya

Kitab Ibrani berbicara tentang segala sesuatu yang lebih baik, Injil yg lebih baik, panggilan yang lebih baik, keselamatan yang lebih baik, tabernakel yang lebih baik, dan lain-lain. Kitab Ibrani ditulis karena pada waktu itu orange-orange Yahudi mencoba menyatukan kembali dua perjanjian, yaitu PL dan PB. Mereka ingin menggabungkan Kitab Taurat dengan kebenaran PB. Tata cara, lambang, simbol, sunat, dll ingin diterapkan lagi oleh orang percaya Yahudi dalam ibadah jemaat mula-mula. Itulah sebabnya Allah membangkitkan Rasul Paulus, seorang yang dibesarkan dalam didikan Yahudi yang sangat kuat tapi tidak mengenal kebenaran yang sejati sampai ia bertemu langsung dengan Yesus di jalan menuju Damsyik, dan disitulah ia mendapat panggilannya dalam Injil Kasih Karunia.

Ayat 1 dan 2, pada jaman dulu Allah berbicara kepada nabi-nabi dengan berbagai cara. Misalnya, nabi Yesaya, Yeremia, Yeheskiel, yang mendapat penglihatan dan suara Tuhan untuk disampaikan kepada umat. Tetapi pada zaman akhir ini Allah berbicara dengan perantaraan

Page 6: Pelajaran Alkita1

anakNya (His son, anal laki-lakiNya). Anak laki-laki adalah ahli waris, berhak menerima segala sesuatu. Kita masuk dalam panggilan anak laki-laki Allah karena kita akan mewarisi segala sesuatu dalam Kerajaan Allah.

Roma 8:17, “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, berhak menerima janji-janji Allah. Jika kita menderita bersama Dia, kita akan dipermuliakan bersama Dia.” Yang kita warisi adalah janji-janji Allah, tidak bisa dilihat mata, tidak dapat dibandingkan dengan hal-hal yang ada dalam dunia. Orang yang pegang janji Allah, walau belum digenapi tapi hidupnya sudah luar biasa. Abraham menanti janji Allah digenapi selama 25 tahun, tapi perjalanan panjang sebelum janji itu digenapi telah membuat hidup Abraham begitu luar biasa diberkati dan berkuasa. Begitu Yusuf, walau penderitaan panjang sebelum janji Allah digenapi, tapi hidup Yusuf dipelihara, makin lama makin berkuasa sehingga dia betul-betul menjadi penguasa di Mesir.

Dengan penderitaan jalan salib sampai golgota, maka Yesus disempurnakan dan berhak menerima segala kemuliaan dan hormat. Begitu juga dengan hidup kita. Penderitaan salib itu akan membawa kita mewarisi janji-janji Allah yang mulia dan berharga.

Roma 8:29, orang yang dipilih dari semula, ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus, yang adalah anak sulung Allah. Kalau Yesus menolak taat kepada Bapa untuk datang ke muka bumi dan menebus manusia, maka Yesus tetap anak tunggal. Tapi karena Yesus taat pada Bapa dan datang ke bumi mengambil bagian dalam kehidupan manusia, maka Yesus menjadi sulung dari banyak saudara. Dia menjadi benih yang jatuh ke tanah dan mati, dan menghasilkan banyak buah yang serupa.

Yakub sangat merindukan hak kesulungan sehingga siang dan malam ia melewatkan dalam kemah, untuk mendengar kisah-kisah perjanjian orange tua dan nenek moyangnya dengan Allah. Sebaliknya, Esau adalah seorang pemburu yang mengejar semua kesenangan-kesenangan dunia, dan menganggap rendah hak kesulungan. Hak kesulungan adaah berkat rohani, anugerah dan perkenan Allah dalam roh sehingga langit terbuka dan mencurahkan berkat-berkat dalam kehidupan seseorang.

Wahyu 3:14, Yesus Kristus adalah Saksi yang setia dan benar, permulaan dari segala ciptaan Allah. Sebelum Allah menciptakan segala sesuatu, yang pertama kali ada adalah Firman. Firman adalah Yesus, oleh karena itu Yesus adalah permulaan dari segala sesuatu, permulaan dari kehidupan manusia.

Yesus telah menjadi benih yang jatuh ke tanah dan mati yang akan menghasilkan benih yang serupa dengan Yesus. Setiap Firman telah jatuh ke dalam kehidupah kita akan menghasilkan kehidupan yang serupa dan segambar dengan Yesus, sehingga Bapa di surga akan mempunyai panen yang berharga di muka bumi ini yaitu saudara-saudara Yesus. Yakobus 5:7 berkata bahwa Bapa di surga seperti petani yang sabar menantikan hasil yang berharga dari muka bumi. Dengan sabar bapa mengolah tanah dan telah menginvestasikan benih yang berharga yaitu kehidupan Yesus di muka bumi. Bapa akan panen anak laki-laki Allah yang serupa dengan benih Yesus Kristus.

Page 7: Pelajaran Alkita1

Ibrani 1:3, Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Waktu Yesus melayani, orang-orange berdosa dijamah oleh Tuhan sebelum Tuhan membuka mulutNya karena ada kemuliaan dan kasih yang terpancar dari wajah Kristus. Kita juga memancarkan kemuliaan dan gambaran Kristus sehingga orange-orange yang melihat kita merasakan sukacita, berkat, anugerah. Orange yang banyak dalam hadirat Allah adalah orang yang paling banyak memancarkan kemuliaan Allah, sama seperti Musa yang begitu turun dari Sinai wajahnya bersinar-sinar oleh kemuliaan Allah.Allah menopang segala yang ada dengan firmanNya. Bumi dan isinya terjadi oleh firman, sehingga firman yang menopang segala sesuatu yang ada dalam dunia ini. Firman dari Allah yaitu Yesus dan roh Allah yang melayang-layang membuahi firman itu terjadilah apa yang tidak ada menjadi ada, yang tidak terlihat menjadi terlihat. Oleh karena itu, kalau Tuhan menarik firman dari muka bumi maka segala sesuatu di bumi ini lenyap.

Dan setelah Yesus selesai mengadakan penyucian dosa, Yesus duduk di sebelah kanan Allah, di tempat yang tinggi. Jam 9 Yesus disalibkan dan jam 3 Yesus menghembuskan nafas. Dalam hukum Taurat Jam 9 adalah jam korban pagi dan jam 3 petang adalah jam korban petang. Jadi waktu Yesus di atas kayu salib, Yesus menjadi anaik domba Allah yang tersembelih untuk menggenapi korban pagi dan korban petang bagi manusia. Oleh karena itu waktu Yesus menghembuskan nafas terakhir, Yesus berteriak “Sudah genap”, karena Ia telah menjadi domba yang tersembelih dan dengan darahNya sendiri Ia telah menyucikan segala sesuatu.

Waktu korban pagi adalah jaman gereja mula-mula dan korban petang adalah akhir zaman, dimana kita akan menggenapi rencana Allah akhir zaman. Akan bangkit anak laki-laki Allah pada waktu korban petang. Firman harus benar-benar menopang hidup kita hingga hidup kita dengan hal-hal yang ajaib, dan siap masuk dalam manifestasi anak-anak Allah.

Yesus telah menyelesaikan pengampunan dosa dengan persembahan atau korban yang sempurna, dan sesudah itu Yesus naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi Imam Besar yang mendoakan kita selama-lamanya. Ia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, dan namaNya berkuasa di bumi, surga dan di bawah bumi. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 17:57 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: Kitab Ibrani, Pelajaran Alkitab Reaksi: 

Selasa, 10 Agustus 2010

SERIAL PEPERANGAN ROHANI

Renungan Harian Peperangan Rohani membawa kehidupan kita kepada kemenangan Ilahi. Sadar tidak sadar, lawan kita si Iblis selalu berkeliling mencari lawan yang dapat ditelannya. Peperangan rohanilah yang membuat kita menyatakan jati diri kita sebagai anak-anak Allah.

Page 8: Pelajaran Alkita1

KELAHIRAN BARU

Yohanes 3:1-12

Seorang guru agama / ahli Taurat bernama Nikodemus adalah seorang pengajar Taurat yang sangat terkenal, mengerti seluruh isi Kitab Suci, tetapi tidak mengalami kehidupan dari apa yang ia percayai.Kerohanian baginya hanya rutininitas, seperti sebuah mesin tata cara agamawi sehingga waktu Nikodemus melihat pelayanan Yesus yang berbeda, sangat luar biasa, penuh kehidupan, penuh kuasa, Nikodemus tahu bahwa Yesus adalah guru yang diuts Allah (ayat 2).

Yesus mengetahui keadaan Nikodemus. Ia berkata, ”Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Nikodemus berpikir secara jasmani, bagaimana mungkin seorang yang sudah dewasa, masuk kembali ke rahim ibunya? Dalam semua pengetahuannya tentang Kitab Taurat, Nikodemus ternyata tidak paham hal-hal rohani. Hal-hal jasmani dapat dilihat dengan mata, dipegang dengan tangan. Tapi hal-hal rohani yang bisa dilihat oleh mata rohani, didengar oleh telinga rohani, dan dimengerti oleh hati yang telah dicelik oleh Kuasa Roh Kudus.

Perkataan-perkataan Yesus dalam pengajaranNya selalu mengandung arti rohani. Di balik perumpamaan-perumpaan Yesus, ada arti khusus yang Yesus berikan kepada para muridNya. Oleh karena itu, Yesus selalu berkata, ”Barangsiapa mempunyai telinga, hendaklah ia mendengar.” Semua manusia mempunyai telinga, tapi yang Yesus maksudkan adalah telinga rohani yang bisa menangkap Roh Allah yang ada dibalik setiap Firman.

Dalam ayat 5, Yesus berkata bahwa jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kelahiran dari air adalah baptisan air, Kelahiran dari Roh adalah kepenuhan Roh Kudus. Pada waktu Allah menciptakan Adam dan Hawa, Allah menghembuskan rohNya sehingga Adam dan Hawa menjadi manusia rohani. Tetapi ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, roh Allah tidak berdiam lagi dalam Adam dan Hawa sehingga mereka hanya menjadi manusia jasmani atau manusia daging.

Karena Kerajaan Allah adalah Kerajaan dalam Roh, maka kita harus dilahirkan kembali dalam Roh Kudus untuk bisa masuk Kerajaan Allah. Yohanes 1:12-13 berkata bahwa kita dilahirkan dari Allah, menjadi anak-anak Allah.Ayat 6 berkata bahwa apa yang dilahirkan dari daging adalah daging. Semua yang merupakan keturunan Adam dan Hawa bersifat daging karena telah jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, kita harus lahir dari Adam ke-2 yaitu Yesus Kristus yang telah menang atas daging dan sepenuhnya hidup dalam Roh.

Dalam bahasa asli, Roh Kuidus disebut sebagai ”angin” atau ”nafas Allah.” Orang yang dipimpin oleh Roh Kudus, Roh Kudus membawa kehidupannya dalam jalan-jalan Allah, kehendak Allah, dan dalam pertumbuhan rohani yang ajaib. Menjadi ciptaan baru dalam Kristus, yang lama sudah berlalu, yang baru terbit.

Pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah tidak dapat dimengerti oleh para ahli Taurat karena

Page 9: Pelajaran Alkita1

Kerajaan Allah dalah kerajaan dalam Roh. Bahkan, para murid mengira bahwa Yesus akan mendirikan Kerajaan Dunia, sehingga mereka berebut posisi atau kedudukan.

Semakin dekat Yerusalem, Yesus terus-menerus berbicara tentang penderitaan Salib dimana Ia akan mati di Bukit Golgota. Tapi, murid-murid tidak mengerti karena sibuk dengan pikiran-pikiran mereka sendiri. Sehingga waktu semua itu terjadi, iman mereka goyah, mereka lari dan bubar.

Tetapi waktu Yesus bangkit dari antara orang mati, dalam Tubuh KebangkitanNya, Ia mengumpulkan murid-murid dan mengajarkan mereka tentang Kerajaan Allah. Baru murid-murid mulai mengerti. Dan ketika Roh Kudus turun mengurapi mereka di Loteng Yerusalem, mereka menggoncangkan Kerajaan Dunia dan menyatakan Kerajaan Allah di mana-mana. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 15:19 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: renungan harian, serial peperangan rohani Reaksi: 

Jumat, 06 Agustus 2010

SERIAL PEPERANGAN ROHANI

Renungan Harian Peperangan Rohani membawa kehidupan kita kepada kemenangan Ilahi. Sadar tidak sadar, lawan kita si Iblis selalu berkeliling mencari lawan yang dapat ditelannya. Peperangan rohanilah yang membuat kita menyatakan jati diri kita sebagai anak-anak Allah.

SUMBER KEHIDUPAN

Yohanes 6:25-35

Untuk memahami rahasia besar yang akan Yesus nyatakan, kita harus pahami terlebih dulu ayat 63 yang berbunyi, ”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang kukatakan kepadaMu adalah roh dan hidup.”

Dalam bahasa Inggris “quickened” berarti memberi hidup, yang memberikan hidup, sumber kehidupan. Roh adalah sumber kehidupan. I Korintus 6:17 mengatakan bahwa barangsiapa mengikatkan dirinya kepada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Roh kita yang sudah dilahirbarukan adalah sumber kehidupan kita.

“Daging sama sekali tidak berguna” dalam bahasa Inggrisnya ”The flesh profited nothing”. Profit dalam bahasa bisnis adalah keuntungan. Kalau kita invest $ 1000 dan memperoleh $ 2000, maka $1000 yang kedua adalah tambahan hasil / keuntungan / kuasa mencipta. Daging tidak membawa keuntungan atau daging tidak membawa kehidupan.

Roh mempunyai kuasa untuk mencipta. Kita tidak tergantung dari apapun di luar untuk

Page 10: Pelajaran Alkita1

memperoleh kehidupan. Ketika menjadi sumber maka kita menjadi “awal” (beginning). Kita membawa sumber kehidupan dalam roh kita dan kita tidak tergantung pada apapun pada hal-hal lahiriah.

Dalam Ibrani 11:3 dikatakan bahwa segala yang ada dan terlihat dalam dunia ini telah diciptakan dari apa yang tidak ada dan yang tidak terlihat.

Dalam Yohanes 6, Yesus berkata, “Aku adalah roti kehidupan”, melalui Rohlah Yesus dapat memberi makan ribuan orang.

Yesus tahu bahwa kita membutuhkan semua hal ini: kerja, uang, mobil, makan, dan lain-lain. Tapi Ia mau kita hidup dalam dunia ini tanpa kuatir akan hal-hal tersebut.

Yesus mengucap syukur bila Bapa menyediakan apa yang Ia perlukan. Dan jika tidak ada, Ia mencipta anggur dari air, uang dari mulut ikan, memperbanyak roti dan ikan.

Demikianlah sumber kehidupan itu ada dalam diri kita. Nikmati semua penyediaan Bapa, dan perintahkan apa yang tidak ada menjadi ada melalui kuasa firman dan Roh Kudus, sebagaimana langit, bumi dan segala isinya diciptakan dengan perkataan Allah. Sehingga sumber kehidupan itu menjadi sumber kesaksian kita bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup dan bahwa FirmanNya adalah ”Ya dan Amin.” Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 01:01 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Selasa, 03 Agustus 2010

Serial Peperangan Rohani

Pengakuan Iman dan Ancaman MautDaniel 3:13-18

Dalam Kehidupan Kekristenan, kita senantiasa berhadapan dengan peperangan rohani. Iblis bagaikan singa yang mengaum mencari mangsa yang ditelannya. Dengan kuasa peperangan rohani, kita mengalami kemenangan Ilahi setiap hari.

Orang-orang Babel sangat marah, iri dan benci kepada Sadrak, Mesak dan Abednego karena mereka disertai Allah dan mendapat kedudukan yang penting di pemerintahan Babel. Ketika mereka melihat Sadrak, Mesak dan Abednego tidak mau sujud menyembah patung itu, mereka sangat bersukacita sebab telah menemukan cara untuk membinasakan Sadrak, Mesak, dan Abednego. Daniel pada waktu itu tidak sedang berada di tempat, sehingga loloslah ia dari tragedi

Page 11: Pelajaran Alkita1

itu.

Orang-orang Babel selalu dipenuhi oleh tiga dosa khas yaitu marah, iri dan benci. Setiap anak-anak Tuhan yang diberkati, disertai dan dilindungi Allah sangat menimbulkan kemarahan dan kebencian di hati orang-orang dunia. Mereka mencari setiap kesempatan untuk menjatuhkan orang-orang pilihan Tuhan.

Mereka membawa tiga tuntutan yang berat kepada Nebukadnezar. Tuntutan pertama, tidak menghormati raja. Tuntutan kedua, tidak berbakti kepada dewa dari sang raja. Tuntutan ketiga, tidak menyembah patung yang didirikan raja.

Ketiga tuduhan ini adalah pelanggaran atas kedaulatan dan wibawa sang raja. Ini sama dengan pengkhianatan atau subversi. Pasti dan harus dihukum demi martabat raja. Kalau Sadrak, Mesak dan Abednego hanya pegawai rendahan, pasti sudah dicampakkan langsung ke dalam api. Karena mereka pejabat tinggi yang terkenal dan dihormati, Nebukadnezar menahan kemarahannya dan memberikan kesempatan satu kali lagi.

Ternyata Sadrak, Mesak, Abednego tidak bergeming dari pengakuan iman mereka kepada Allah yang hidup. ”Jika Allah yang kami luja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi jika seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahuinya, ya Raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku dan tidak akan menyembah patung emasyang Tuanku dirikan itu.”

Inilah pengakuan iman yang berani dan tulus. Banyak orang yang mati sahid dan menderita aniaya dalam sejarah kehidupan kekristenan yang mendapat kekuatan iman dari kisah Sadrak, Mesak dan Abednego.Ada dua teladan iman dalam pernyataan mereka :1.Jika Allah mau melepaskan mereka dari dapur api, Dia akan melakukannya.2.Jika tidak, mereka tetap memegang iman mereka walau mereka harus mati dalam dapur api.

Inilah kualitas iman yang luar biasa. Tetap mempertahankan iman walau Tuhan tidak menjawab doa kita, atau melepaskan kita, atau menolong kita.

Nebukadnezar menjadi sangat marah sehingga kulit wajahnya berubah. Dalam kemarahannya, ia melakukan kebodohan. Dapur api dipanaskan tujuh kali lipat. Seharusnya, kalau diamau menyiksa Sadrak, Mesak, Abednego, api harus dikurangi supaya mereka mati perlahan-lahan.

Api yang dasyat itu justeru menewaskan prajurit-prajurit Nebukadnezar yang mengangkut Sadrak, Mesak, dan Abednego. Sadrak, Mesak dan Abednego sungguh-sungguh mengasihi Allah sehingga mereka rela mati bagi Allah daripada melepaskan ketulusan iman mereka.

Dalam kehidupan kita, ada dapur api yang dibuat iblis untuk menguji ketulusan iman kita dan cinta kita akan Tuhan. Dunia menuntut kita menyembah Allah lain berupa uang, kedudukan, pangkat, harta, dan lain-lain. Kita tidak boleh kompromikan iman kita walau ada ancaman maut sekalipun.

Page 12: Pelajaran Alkita1

Waktu dapur api dipanaskan tujuh kali lipat, Sadrak, Mesak, Abednego dicampakkan dalam api, mujizat terjadi. Tali yang mengikat mereka terbakar oleh api.

Tali adalah lambang dari kuasa keraajn yang memerintah. Lambang kuasa inilah yang terbakar seperti jerami, sedangkan Sadrak, Mesak, dan Abednego , menari-nari di tengah api.

Nebudnezar melihat ada orang keempat seperti ”anak dewa” menari bersama mereka dalam api. Nebukadnezar menyebutnya ”anak dewa” karena dia tidak tahu jati diri orang tersebut. Tapi kita tahu itu adalah Yesus Kristus.

Saat-saat Sadrak, Mesak, dan Abednego diseret ke dalam api, Yesus berkata, ”Bapa, Aku akan turun ke dalam dapur api itu. Kita tidak dapat membiarkan ketiga orang itu mati tanpa menunjukkan bahwa Allah yang mereka sembah itu hidup.” Maka sebelum Sadrak, Mesak dan Abednego jatuh dalam api, Yesus Kristus telah turun ke dalam api itu. Yesus Kristus menguasai api dan memerintahkannya untuk tidak membahayakan anak-anak Allah, betapapun panasnya api itu membakar.

Bila kita menderita aniaya tetapi kita tetap teguh dalam iman dan tidak kompromi, Yesus akan turun dalam dapur api tersebut dan memadamkan kuasa api itu karena Dia berjanji ”Aku akan menyertaimu sampai kesudahan zaman.” Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 14:57 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Serial Peperangan Rohani

Pengakuan Iman dan Ancaman MautDaniel 3:13-18

Orang-orang Babel sangat marah, iri dan benci kepada Sadrak, Mesak dan Abednego karena mereka disertai Allah dan mendapat kedudukan yang penting di pemerintahan Babel. Ketika mereka melihat Sadrak, Mesak dan Abednego tidak mau sujud menyembah patung itu, mereka sangat bersukacita sebab telah menemukan cara untuk membinasakan Sadrak, Mesak, dan Abednego. Daniel pada waktu itu tidak sedang berada di tempat, sehingga loloslah ia dari tragedi itu.

Orang-orang Babel selalu dipenuhi oleh tiga dosa khas yaitu marah, iri dan benci. Setiap anak-anak Tuhan yang diberkati, disertai dan dilindungi Allah sangat menimbulkan kemarahan dan kebencian di hati orang-orang dunia. Mereka mencari setiap kesempatan untuk menjatuhkan orang-orang pilihan Tuhan.

Mereka membawa tiga tuntutan yang berat kepada Nebukadnezar. Tuntutan pertama, tidak menghormati raja. Tuntutan kedua, tidak berbakti kepada dewa dari sang raja. Tuntutan ketiga,

Page 13: Pelajaran Alkita1

tidak menyembah patung yang didirikan raja.

Ketiga tuduhan ini adalah pelanggaran atas kedaulatan dan wibawa sang raja. Ini sama dengan pengkhianatan atau subversi. Pasti dan harus dihukum demi martabat raja. Kalau Sadrak, Mesak dan Abednego hanya pegawai rendahan, pasti sudah dicampakkan langsung ke dalam api. Karena mereka pejabat tinggi yang terkenal dan dihormati, Nebukadnezar menahan kemarahannya dan memberikan kesempatan satu kali lagi.

Ternyata Sadrak, Mesak, Abednego tidak bergeming dari pengakuan iman mereka kepada Allah yang hidup. ”Jika Allah yang kami luja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi jika seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahuinya, ya Raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku dan tidak akan menyembah patung emasyang Tuanku dirikan itu.”

Inilah pengakuan iman yang berani dan tulus. Banyak orang yang mati sahid dan menderita aniaya dalam sejarah kehidupan kekristenan yang mendapat kekuatan iman dari kisah Sadrak, Mesak dan Abednego.Ada dua teladan iman dalam pernyataan mereka :1.Jika Allah mau melepaskan mereka dari dapur api, Dia akan melakukannya.2.Jika tidak, mereka tetap memegang iman mereka walau mereka harus mati dalam dapur api.

Inilah kualitas iman yang luar biasa. Tetap mempertahankan iman walau Tuhan tidak menjawab doa kita, atau melepaskan kita, atau menolong kita.

Nebukadnezar menjadi sangat marah sehingga kulit wajahnya berubah. Dalam kemarahannya, ia melakukan kebodohan. Dapur api dipanaskan tujuh kali lipat. Seharusnya, kalau diamau menyiksa Sadrak, Mesak, Abednego, api harus dikurangi supaya mereka mati perlahan-lahan.

Api yang dasyat itu justeru menewaskan prajurit-prajurit Nebukadnezar yang mengangkut Sadrak, Mesak, dan Abednego. Sadrak, Mesak dan Abednego sungguh-sungguh mengasihi Allah sehingga mereka rela mati bagi Allah daripada melepaskan ketulusan iman mereka.

Dalam kehidupan kita, ada dapur api yang dibuat iblis untuk menguji ketulusan iman kita dan cinta kita akan Tuhan. Dunia menuntut kita menyembah Allah lain berupa uang, kedudukan, pangkat, harta, dan lain-lain. Kita tidak boleh kompromikan iman kita walau ada ancaman maut sekalipun.

Waktu dapur api dipanaskan tujuh kali lipat, Sadrak, Mesak, Abednego dicampakkan dalam api, mujizat terjadi. Tali yang mengikat mereka terbakar oleh api.

Tali adalah lambang dari kuasa keraajn yang memerintah. Lambang kuasa inilah yang terbakar seperti jerami, sedangkan Sadrak, Mesak, dan Abednego , menari-nari di tengah api.

Nebudnezar melihat ada orang keempat seperti ”anak dewa” menari bersama mereka dalam api. Nebukadnezar menyebutnya ”anak dewa” karena dia tidak tahu jati diri orang tersebut. Tapi kita tahu itu adalah Yesus Kristus.

Page 14: Pelajaran Alkita1

Saat-saat Sadrak, Mesak, dan Abednego diseret ke dalam api, Yesus berkata, ”Bapa, Aku akan turun ke dalam dapur api itu. Kita tidak dapat membiarkan ketiga orang itu mati tanpa menunjukkan bahwa Allah yang mereka sembah itu hidup.” Maka sebelum Sadrak, Mesak dan Abednego jatuh dalam api, Yesus Kristus telah turun ke dalam api itu. Yesus Kristus menguasai api dan memerintahkannya untuk tidak membahayakan anak-anak Allah, betapapun panasnya api itu membakar.

Bila kita menderita aniaya tetapi kita tetap teguh dalam iman dan tidak kompromi, Yesus akan turun dalam dapur api tersebut dan memadamkan kuasa api itu karena Dia berjanji ”Aku akan menyertaimu sampai kesudahan zaman.” Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 14:30 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Serial Peperangan Rohani

Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 14:28 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Senin, 02 Agustus 2010

Serial Peperangan Rohani

Pelayanan Roh

Pelayanan Rasul Paulus sangat berbeda dengan pelayanan rasul-rasul lain. Rasul Paulus banyak memberitakan Injil Kasih Karunia, di mana Ia dipakai Tuhan untuk menyatakan kepada jemaat Yahudi yang masih ingin mempertahankan Hukum Taurat bahwa Yesus Kristus telah menggantikan Hukum Taurat itu dengan Hukum Perjanjian Baru.

Dalam 2 Korintus 2:14-17, inilah pelayanan Roh yang dikerjakan Rasul Paulus. Ayat 14, Allah selalu menyediakan ”Jalan Kemenangan Kristus” dalam pelayanan Rasul Paulus yang penuh dengan tantangan dan penderitaan.

Dalam satu hari, sebelum matahari terbit, kita harus merebut jalan kemenangan ini dalam hadirat Tuhan. Dengan iman sebesar biji sesawi, kita bisa perintahkan segala masalah, persoalan, sakit penyakit, serangan kuasa kegelapan, dan lain-lain yang bagaikan gunung yang menghalangi kita untuk tercampak ke laut lepas.

Page 15: Pelajaran Alkita1

Demikianlah, Rasul Paulus katakan dalam ayat 14, kehidupan kita membawa keharuman pengenalan akan Tuhan di mana-mana. Tanda pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita adalah bau harum yang mempermuliakan nama Tuhan.

Dalam ayat 15 dan 16, kehidupan kita dalam Roh menjadi bau harum bagi mereka yang akan diselamatkan. Melalui kehidupan anak-anak Allah, orang lain mendapatkan kesaksian, penghiburan, dan teladan. Tapi menjadi bau kematian bagi orang yang akan binasa, artinya kehidupan dalam roh membawa hukuman bagi dosa, daging dan iblis.

Ayat 17, menguraikan bahwa banyak orang yang tidak mampu bertahan dalam pelayanan roh karena harus memelihara hati yang murni di hadapan Allah, tidak boleh mencari keuntungan dari Firman Allah. Inilah yang membuat kita menjadi pelayan-pelayan Perjanjian Baru.

Mengenai pelayanan Roh, Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas dalam 2 Korintus 3:1-8. Pelayanan Roh tidak memerlukan pujian/pengakuan dari manusia. Umat di Korintus adalah surat pujian bagi pelayanan Rasul Paulus. Sama seperti anggota keluarga/anak didik kita, kalau mereka hidup dalam Kristus, merekalah surat pujian kita. Inilah tanda kasih yang bisa kita tunjukkan bagi Kristus, ”kalau engkau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-dombaKu.”

Kehidupan yang dipimpin Roh Kudus adalah surat Kristus yang ditulis bukan dengan tinta tapi dari Roh Allah yang hidup. Bukan ditulis pada loh batu seperti 10 perintah Allah tapi tertulis dalam loh daging yaitu hati manusia, karena hukum tertulis mematikan tapi roh menghidupkan. Inilah pelayanan perjanjian baru.

Pelayanan Loh Batu / Hukum Taurat memimpin kepada kematian, tapi kemuliaan Allah begitu cemerlang menyertainya. Musa yang berada di atas Gunung Sinai selama 40 hari untuk menerima loh batu ini, pada waktu turun dari gunung, wajahnya begitu bercahaya sehingga orang Israel tidak tahan melihatnya.

Apalagi pelayanan Roh. Kemuliaan yang menyertainya jauh lebih besar dari kemuliaan yang terpancar di wajah Musa. Kemuliaan Allah yang sama pernah tersimpan dalam tulang belulang Elisa, sehingga mayat yang kena pada tulang belulang tersebut menjadi hidup kembali. Demikianlah pengharapan mulia kita, bahwa pelayanan Roh ini akan memimpin kita dalam tubuh kemuliaan dan Kerajaan Allah yang ditegakkan di muka bumi. Haleluyah! Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 15:33 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Serial Peperangan Rohani

BERNUBUAT

Page 16: Pelajaran Alkita1

I Korintus 14:1-5

Jalan utama untuk memperoleh karunia-karunia rohani adalah melalui kasih (12:31, 14:1). Secara sederhana, karunia rohani atau ”charisma” berarti karunia yang melebihi kemampuan manusia, yang berasal dari Allah. Inilah kuasa/wibawa/otoritas yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk memampukan manusia menjalankan tugas rohani di muka bumi.

Jalan untuk memperoleh kuasa rohani ini adalah melalui kasih. Dalam ayat 14:1, Rasul Paulus menasehatkan jemaat untuk ”mengejar kasih”. Kenapa harus mengejar kasih ? Karena kasih adalah motivasi utama dalam melayani Tuhan.

Rasul Paulus berkata, ”Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” Artinya adalah, sungguh-sungguh minta/belajar/tenggelam dalam pimpinan Roh Kudus sehingga kita dapat memperkatakan Firman dengan kuasa dan dengan penuh kemenangan memakai pedang roh dalam melawan setiap pencobaan.

Ayat 2 sampai 4, menguraikan perbedaan antara bahasa roh dan nubuat. Bahasa Roh artinya berkata-kata kepada Allah dengan bahasa rahasia untuk membangun diri sendiri.

Bernubuat adalah berkata-kata dalam Firman dan kuasa Roh Kudus dengan tujuan membangun, menasehati, menghibur demi pertumbuhan jemaat ke arah kedewasaan Kristus.

Ayat 5 menyebutkan bahwa orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang memakai Bahasa Roh, kecuali kalau Bahasa Roh itu dapat ditafsirkan. Kenapa bernubuat lebih berharga ? Karena semua yang ada di muka bumi terjadi oleh perkataan nubuatan. ”Berfirmanlah Allah.....” maka apa yang tidak ada menjadi ada, dan apa yang tidak kelihatan menjadi kelihatan.

Dalam Yeheszkiel 37:1-14, Bangsa Israel digambarkan secara rohani seperti tulang-belulang yang amat kering. Allah bertanya kepada Yehezkiel, ”Dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?”

Yehezkiel tidak berani menjawab, lalu Allah menyuruh Yehezkiel bernubuat, ”Hai tulang-tulang kering, dengarkanlah Firman Tuhan. Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.”

Ada langkah-langkah yang diajarkan Allah bagi Yehezkiel untuk bernubuat supaya tulang-tulang kering ini menjadi manusia yang hidup, bahkan menjadi tentara Allah di akhir zaman.

Dengan bernubuat, terjadi mujizat langkah demi langkah dimana nafas hidup mulai masuk dalam tulang belulang itu, tumbuh urat, daging, kulit, dan masuklah nafas hdup dari keempat penjuru mata angin.

Tulang-belulang yang amat kering berubah menjadi tentara Allah di akhir zaman. Inilah hasil dari kuasa Roh yang mengurapi perkataan nubuatan orang-orang pilihan Allah. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 00:22 0 komentar

Page 17: Pelajaran Alkita1

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: renungan harian, spiritual welfare Reaksi: 

Sabtu, 31 Juli 2010

Charismatic Revelation

Revelation brings illumination and puts away darkness. The Word of God has to be settled in our heart to oppose and fight against enemy. Our heart shall not be empty because it means we don’t have the armor of God.

To be strong in the Lord and in His mighty power we have to stand firm with the belt of truth buckled around our waist, with the breastplate of righteousness in place, take up the shield of faith, the helmet of salvation, the sword of spirit and our feet fitted with the readiness to share the gospel of peace (Ephesians 6:10-17)..

There are the best wine God provided for us, the same way Jesus provided it to young couple who didn’t have anything in their marriage party. In usual custom, people brought the choice wine first and then the cheaper ones, but Jesus provided the choice wine from the beginning to the ending. Everyone in the party admired the choice wine Jesus gave.

There is one great revival God provides for us in which people shall admire God’s movement because it differs to the wine poured out before. Therefore, our mind and heart have to focus to this choice wine. Nowadays we just taste it drop by drop, but there will come time when we drink the full choice wine as well. Therefore, don’t sell cheaply our spiritual life. Don’t compromise and submit to the flesh, devil, and the world.

Revelation enlightens our life from little things to great things. Jesus said if you don’t repent and become as this child, you can’t enter The Kingdom of God. So, from the little things we have to face it with The Word, and walk in the victory everyday. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 15:14 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: charismatic, daily meditation Reaksi: 

Jumat, 30 Juli 2010

Words of Wisdom Serial

Page 18: Pelajaran Alkita1

"When a good man is hurt all who would be called good must suffer with him." Euripides

These are the days when men of all social disciplines and all political faiths seek the comfortable and the accepted; when the man of controversy is looked upon as a disturbing influence; when originality is taken to be a mark of instability; and when, in minor modification of the original parable, the bland lead the bland. John Kenneth Galbraith

"That is, in great fiction, we are moved by characters and events, not by the emotion of the person telling the story." John Gardner

"Within a single scene, . . . it seems to be unwise to have access to the inner reflections of more than one character. The reader generally needs a single character as the means of perception, as the character to whom the events are happening, as the character with whom he is to empathize in order to have the events of the writing happen to him." John Ciardi

"Our easiest approach to a definition of any aspect of fiction is always by considering the sort of demand it makes on the reader. Curiosity for the story, human feelings and a sense of value for the characters, intelligence and memory for the plot. What does fantasy ask of us? It asks us to pay something extra." E.M. Forster

If you are neutral in situations of injustice, you have chosen the side of the oppressor. If an elephant has its foot on the tail of a mouse and you say that you are neutral, the mouse will not appreciate your neutrality. Bishop Desmond Tutu

Mourn not the dead that in the cool earth lie, but rather mourn the apathetic, throng the coward and the meek who see the world's great anguish and its wrong, and dare not speak. Ralph Chaplin Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 22:43 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: Wisdom Words Reaksi: 

Serial Hikmat Dalam Kata

Orang yang hidup biasa-biasa saja adalah orang yang pasif. Dalam lingkaran hidupnya yang sempit, ia merasa dirinya sebagai majikan dari jalan hidupnya. Namun, ternyata, ia hanya berbaring tertidur dan membiarkan segala hal terjadi dalam hidupnya.

(George Orwell [Eric Arthur Blair] (1903-1950) British author Source: Inside the Whale, 1940)

Orang yang tahu bagaimana caranya menunjukkan dan menerima kebaikan akan menjadi teman yang lebih baik dari harta apapun juga (sophocles)

Orang dapat melupakan apa yang anda katakan, orang dapat melupakan apa yang anda buat, tapi

Page 19: Pelajaran Alkita1

orang tak dapat melupakan bagaimana anda membuat mereka dapat merasakan (Bonnie Jean Wasmund)

Dunia adalah tempat yang berbahaya untuk kita tinggali, bukan karena orang-orang yang berbuat jahat, tapi karena orang-orang tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi hal itu (Albert Einstein) Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 22:36 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: Hikmat Dalam Kata Reaksi: 

Serial Peperangan Rohani

Gereja Akhir Zaman

Kita dapat melihat gambaran Gereja Akhir Zaman dalam Kidung Agung 3:6-11Ayat 6 tertulis bahwa ada sesuatu yang naik dari padang gurun bagaikan tiang atau gumpalan asap di atas bumi.

Gumpalan asap yang berbau harum karena terbuat dari kemenyan, mur dan rempah-rempah sama dengan dupa yang ada di Mezbah Dupa Musa (Keluaran 30:34). Inilah kehidupan doa Gereja Akhir Zaman, yang menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran.

Gereja yang menuju pada kesempurnaan Kristus bergemar dalam berdoa dalam roh dan kebenaran dengan tidak putus-putusnya. Dalam Wahyu 11:1-2 inilah yang diukur oleh Tuhan, yakni Bait Suci, Mezbah, dan orang-orang yang beribadah di dalamnya.

Gumpalan asap yang naik dari padang belantara artinya ujian atau pencobaan yang kita alami dalam kehidupan di dunia ini. Yesus juga menghadapi pencobaan di padang gurun tetapi Ia mengalami kemenangan oleh karena kuasa Firman dan Roh Kudus.

Bagaimana Gereja seperti asap yang naik dari padang gurun dengan penuh kemenangan ? Gereja berjalan dengan Allah, sama seperti Nuh yang berjalan bersama Allah setiap hari dalam zamannya yang jahat.

Gumpalan asap mengandung arti : (1) ada hubungan dengan kuasa, kesukaan, urapan Allah yang limpah dan bertambah-tambah dalam hidup kita sehingga serupa dan segambar dengan Kristus. Lebih sering berjalan dengan Allah semakin bersukacita dan bergembira hidup kita (Mazmur 16:11). Meskipun dalam penjara seperti Rasul Paulus, tetap ada sukacita, puji-pujian dan penyembahan kepada Allah.

(2)Terhadap kehidupan sendiri, daging ditekan, dimatikan terus-menerus. Daging dibakar di atas mezbah setiap hari sehingga mengeluarkan bau harum di hadapan Allah.

Page 20: Pelajaran Alkita1

(3) Terhadap dunia, walau dosa dan kejahatan bertambah-tambah tapi orang yang berjalan bersama ALlah ,akin meningkat dalam kesucian.

Dalam ayat 7 dan 8 dikatakan bahwa joli Salomo atau peraduan Salomo dikelilingi 60 pahlawan. Artinya hidup nikah orang-orang berman yang sangat kuat dan indah. Orang yang semakin sempurna dalam kesucian, kasihnya makin murni dan limpah. Di akhir zaman ini roh-roh najis menghancurkan kehidupan rumah tangga di dunia. Kalau hiduo rohani betul, pengertian Firman Tuhan bertambah-tambah, hidup nikah juga akan baik. Ini adalah persiapan pesta kawin anak domba Allah (Wahyu 19:7-8).

"Dijaga oleh 60 pahlawan dari pahlawan-pahlawan Israel", artinya adalah rahasia iman tentang kekudusan perlu dilakukan dengan peperangan, pengorbanan, dan kuasa sebab iblis selalu menyerang. "60" adalah angka pengalaman (Imamat 27:3), menceritakan orang-orang yang sudah mengalami masa-masa sulit.

Pahlawan-pahlawan ini membawa pedang dan terlatih dalam perang. Efesus 6:17 menggambarkan salah satu senjata rohani kita adalah pedang roh, yaitu kuasa Firman Tuhan.

Gereja Akhir Zaman terlindung dari kedasyatan malam (Mazmur 91:5). Inilah pewahyuan tentang kedatangan TUhan Yesus kali kedua yang diumpamakan seperti pencuri yang datang di temgah malam (Matius 25:6)

Ayat 9 dan 10, menggambarkan konstruksi Tandu Salomo yang terbuat dari kayu Libanon, bersandaran emas, mempunyai tiang dari peral. Kayu Libanon menggambarkan kehidupan orang benar (Mazmur 92:13), emas adalah sifat Ilahi yang harus dimiliki anak-anak Allah (2 Petrus 1:4), Tiang perak adalah lambang penebusan (Keluaran 38:25-28). Twmpat duduk berwarna ungu, menggambarkan kuasa untuk memerintah.

Inilah kemenangan dan kekuatan Gereja Akhir Zaman. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 17:14 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Serial Peperangan Rohani

DOA YANG MENGGONCANGKAN

Dalam Daniel 9, kita melihat bagaimana hebatnya kuasa yang dinyatakan ke muka bumi karena doa seorang nabi Allah yang bernama Daniel. Walaupun Daniel memiliki pewahyuan yang sangat dalam dari Allah, ia tetap bertekun dalam menyelidiki Kitab Suci. Melalui Kitab Yeremia, Daniel mengerti semua nubuatan yang dialami bangsanya.

Dalam nubuatan itu tertulis bahwa bangsa Israel akan ditawan selama 70 tahun oleh raja-raja

Page 21: Pelajaran Alkita1

Babilonia. Alasan utama kenapa bangsa Israel ditawan sebagai budak dan harus menderita selama 70 tahun adalah karena mereka berulang-ulang melanggar hari Sabat.

Tuhan menetapkan enam hari lamanya umat boleh bekerja, tapi pada hari ketujuh harus berhenti sebagai Hari Sabat bagi Tuhan. Sesama warga Israel yang menjadi budak, harus dibebaskan pada tahun ketujuh. Dan, setelah enam tahun penuh membajak tanah, maka tahun ketujuh tanah harus dibiarkan dan tidak boleh ditanami apa-apa. Allah berjanji memberikan kelimpahan pada tahun ke-6 sehingga pada tahun ke-7 mereka tetap terpelihara walau tidak menggarap tanah.

Orang Israel terus-menerus melanggar Hukum Taurat sehingga Allah mengijinkan tanah yang ditolak sabatnya itu dapat beristirahat selama 70 tahun.Perintah untuk bekerja selama enam hari dan istirahat di hari ketujuh bukan untuk menyiksa manusia tapi untuk memberi keuntungan kepada manusia karena pada hari ketujuh Allah memberkati segala pekerjaan kita.

Daniel membaca dan menghitung genap 70 tahun masa pembuangan yang dinubuatkan. Jadi, dia memanjat doa sungguh-sunggun kepada Tuhan. Dan doa dari kesungguhan hati sangat luar biasa. Hati Daniel terkoyak-koyak karena keadaan bangsanya. Doa ini menembus tahta Allah, dan menghasilkan jawaban seketika. Kita harus belajar dari Daniel tentang rahasia doa yang dikabulkan Tuhan. Jika kita tidak mendoakan, maka janji itu tidak akan terlaksana. Doa adalah syarat penting untuk penggenapan janji Allah.

Daniel bukan hanya berdoa tapi juga berpuasa dan merendahkan diri di hadapan Allah dengan mengadakan pengakuan dosa mewakili bangsanya. Dalam doa pertobatan Daniel, ada teladan rohani yang luar bisa. Sejarah mencatat Daniel sebagai orang yang sangat setia kepada Allah, dengan sangat gigih mempertahankan keteguhan imannya. Tapi Daniel memilih untuk memikul di bahunya bukan hanya pengakuan dosanya sendiri tapi juga dosa bangsanya.

Daniel mengakui dosa acuh tak acuh yang diperbuat umat terhadap firman Allah. Juga dosa menentang nasihat para nabi. Daniel bertobat atas nama para pemimpin Israel di masa lalu, meratapinya dengan sangat sedih seolah-olah itu adalah dosanya sendiri. Pengakuan dosa adalah hal yang penting bagi kesehatan rohani kita.Dari ayat 7 sampai 15, Daniel memanjatkan doa dari hati yang hancur. Daniel sangat malu atas dosa-dosa bangsanya, sehingga ia dapat berseru bahwa Israel patut menerima malu dan aib.

Dalam ayat 16 sampai 19, Daniel memanjatkan doa untuk pengampunan dan pemulihan. Walaupun bangsa Yehuda harus menderita aib karena dosa-dosa mereka, Daniel memohon Allah agar teringat Bait Suci Yerusalem dan memulihkan tempat kudusNya. Tuhan mengutus Malaikat Gabriel untuk membawa jawaban bagi Daniel. Doa Daniel yang dicatat hanya singkat, padahal dalam kenyataannya Daniel berdoa sepanjang hari, dari pagi sampai petang. Pada waktu persembahan korban petang, Malaikat Gabriel datang menyampaikan jawaban Tuhan. Doa Daniel pula yang membuat Tuhan menggerakkan Koreshi untuk

Page 22: Pelajaran Alkita1

mengijinkan orang-orang Israel yang terbuang pulang ke tanah mereka dan membangun Bait Allah. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 06:23 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Minggu, 25 Juli 2010

Renungan Harian

Serial Peperangan RohaniNyanyian Kemenangan

Dalam peperangan rohani, salah satu senjata yang paling ampuh adalah lewat kuasa pujian. Puji-pujian yang dinaikkan dengan penuh urapan adalah senjata untuk menghancurkan kekuatan iblis yang bekerja di dalam alam roh. Mazmur 149 menceritakan betapa dasyatnya kuasa pujian dalam memenangkan peperangan rohani.

Ayat 1 dalam Mazmur 149 bercerita tentang nyanyian kemenangan, yang dihidupkan oleh Roh Kudus untuk melawan semua musuh-musuh kita. Sebelum kita dapat menyanyikan nyanyian kemenangan ini, mulut kita harus disucikan terlebih dahulu sehingga kita dapat mempersembahkan buah bibir yang menyenangkan hati Allah.

Dalam Yesaya 6:1-7, Nabi Yesaya melihat penglihatan tentang kemuliaan Tuhan, di mana Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi, jubahNya memenuhi Bait Allah, malaikat Serafim dengan enam sayap melayang-layang sambil berseru-seru, "Kudus, kuduslah Tuhan."

Bumi berguncang karena pujian malaikat-malaikat tersebut. Kemuliaan Tuhan memenuhi Bait Allah, sehingga Yesaya menyadari bahwa dirinya tidak layak di hadapan kemuliaan Allah.

Yesaya sadar bahwa ia seorang yang najis bibir dan tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir. Najis bibir ini berarti mulut yang suka mengeluarkan kata-kata yang tidak mempermuliakan Tuhan, seperti maki, gosip, fitnah, sumpah serapah, kutuk, kat-kata sia-sia, dan lain-lain.

Orang yang najis bibir tidak dapat bertahan dalam hadirat Allah. Mata Nabi Yesaya telah melihat Sang Raja dan dia ingin menyembah tapi dia sadar bahwa dia tidak layak karena mulutnya belum disucikan.

Malaikat Tuhan mengambil bara dari atas mezbah dan menyentuhkannya kepada mulut Yesaya, dengan demikian mulut Yesaya disucikan.Bara dari atas mezbah artinya hidup yang diletakkan di atas mezbah, daging disembelih dan dibakar sehingga menghasilkan bau harum bagi Tuhan.

Page 23: Pelajaran Alkita1

Tuhan menyucikan mulut dan hati kita dengan kuasa darahNya sehingga hidup kita terus ada dalam mezbah, sehingga kita dapat mempersembahkan nyanyian baru bagi Tuhan.

Dalam Mazmur 149 ayat 2 dan 3, menghendaki ada semangat dan gairah dalam umat Tuhan ketika mereka memuji-muji Tuhan. Ada tarian, mazmur, kecapi, rebana dan lain-lain yang diurapi oleh Roh Kudus ketika ketika nyanyian kemenangan kita.

Selanjutnya dalam ayat 4 dan 5, Tuhan bersemayam dalam puji-pujian umatNya. Dan ketika kemuliaan Tuhan turun, maka kuasa Tuhan menjamah dan melawat umatNya dari segala pergumulan dan beban kehidupan.

Bahkan Tuhan memerintahkan, untuk tetap memuji Tuhan di atas tempat tidur kita. Artinya, dalam pembaringanpun roh kita tetap bersekutu dengan Roh Allah. 24 jam hidup dalam roh, karena kita tidak berjaga-jaga maka iblis bisa menyerang kita dengan berbagai pencobaan.

Dan ayat 6 sampai 9, pujian dan pengagungan Allah dalam kerongkongan kita adalah pedang bermata dua untuk membalas dan menghukum iblis, kuasa gelap, penguasa-penguasa di udara, di bumi dan di bawah bumi. Melalui kuasa pujian dan Firman, raja-raja, bangsa-bangsa, kuasa-kuasa dari kerajaan dunia ditaklukkan. Inilah nyanyian kemenangan kita, suatu deklarasi penghukuman bagi perbuatan-perbuatan iblis. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 16:50 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: karismatik, pelayanan kristen, peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Renungan Harian

Serial Peperangan Rohani

Perlengkapan Peperangan Rohani

Dalam kehidupan kekristenan kita, kita harus tahu bahwa ada yang namanya peperangan rohani. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan hukuman Allah jatuh atas Adam, Hawa dan ular, sejak itu ada permusuhan atau peperangan rohani antara manusia dan iblis.

Kejadian 3:14 mengatakan sampai Yesus Kristus datang untuk meremukkan kepala ular ini, maka iblis tidak berkuasa lagi dalam kehidupan anak-anak Allah.Efesus 6:10 berkata agar kita kuat dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kalau kita tahu bahwa ada perlawanan besar antara Kerajaan Allah dan Kerajaan Kegelapan, maka kita harus selalu berada dalam kekuatan kuasa Tuhan.

Yakobus 4:7 berkata agar kita tunduk kepada Allah dan melawan iblis maka iblis akan lari dari hadapan kita. Tunduk kepada Allah dulu, baru lawan iblis. Bukan sebaliknya, lawan iblis di

Page 24: Pelajaran Alkita1

mana-mana, tapi kita belum taat kepada Tuhan. Ini berbahaya, ingat kisah anak-anak Skewa yang dihajar habis-habisan oleh iblis yang diusirnya.

Kembali ke Efesus 6, ayat 11 mengajarkan kita untuk memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, mulai dari kepala sampai kaki. Dan ayat 12, mengingatkan kita bahwa peperangan rohani kita bukan melawan suami, isteri, anak, ipar, mertua, dan lain-lain (baca : darah dan daging), tapi melawan iblis yang menjadi dalang dari semua perbuatan-perbuatan dosa dan kejahatan.

Kita melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap dan roh-roh jahat di udara. Inilah kerajaan dunia atau kerajaan kegelapan, yang mempunyai susunan pemerintahan yang teratur. Lucifer beserta malaikat-malaikat yang jatuh berkuasa di udara, langit, laut, hutan, dan inilah medan peperangan kita di dunia ini.

Ayat 13 mengajarkan kita untuk memakai semua perlengkapan senjata Allah (mulai dari kepala sampai kaki) supaya dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat dan dapat tetap berdiri sesudah kita berperang mengalahkan iblis.

Ayat 14 memerintahkan kita untuk berdiri tegap, yakni sikap sempurna sebagai prajurit Kristus (2 Timotius 2:3-4). Sikap berami sebagai putera-putera Allah. Ada hukum perang dalam Ulangan 20. Gideon juga harus menyaring pasukannya, hanya dengan kalimat ”siapa takut, boleh pulang”. Ternyata, yang pulang 22.000 orang. Wow.... berani adalan syarat mutlak dalam peperangan rohani. Dari 22.000 orang masih disaring lagi, akhirnya tinggal 300-an orang.

Kembali ke perlengkapan perang, jangan lupa pake ikat pinggang kebenaran. Kalau tidak ada ikat pinggang, baju longgar dan celana bisa melorot, akhirnya aib. Artinya, kebenaran itu harus menempel di dalam semua aspek hidup kita. Kalau ada bagian hidup kita yang belum sesuai standar firman Tuhan, dan menjadi cela dan batu sandungan maka nama Tuhan akan dipermalukan.

Berbajuzirahkan keadilan artinya keadilan melindungi hati kita, kita tidak kompromi terhadap dosa dan ketidakbenaran.Berkasutkan kerelaan pemberitaan injil adalah kehidupan kita menjadi kesaksian bagi dunia ini, Kalau tidak sempat jadi penginjil atau bersaksi, kita bersaksi melalui kata-kata, kelakuan, dan cara hidup kita. Roma 10:15 berkata betapa indahnya kaki mereka yang membawa kabar baik.

Perisai iman berguna untuk memadamkan panah api iblis. Artinya, perisai iman untuk melawan setiap pencobaan-pencobaan dari si jahat, sehingga kita tidak terbakar oleh pencobaan-pencobaan itu.

Ketopong keselamatan adalah perlindungan terhadap pikiran dan angan-angan kita supaya pikiran jahat atau pikiran daging dikalahkan oleh pikiran Kristus. Dan, yang terakhir dan yang terpenting, jangan lupa pakai pedang roh yaitu Firman Allah. Tuhan Yesus melawan iblis yang mencobaiNya di padang gurun dengan firman Allah. Dan hasilnya, luar bisa, iblis tidak dapar bertahan menghadapi Firman Allah.

Page 25: Pelajaran Alkita1

Jadi, inilah saatnya. Jadilah prajurit Kristus dan pemenang kehidupan, sehingga namaNya dipermuliakan dalam hidup kita. Amin. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 16:50 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: karismatik, pelayanan kristen, peperangan rohani, renungan harian Reaksi: 

Charismatic Management

Many people desire great things from God but they did not learn to manage all things. When Jesus came as son of man, He had a sharp and clear focus. He didn’t come to go sightseeing, to introduce himself to get friends, and other human reasons.

He greatly managed time, power, anointing, natural resources, human resources, that made him succeeded within 3 ½ years declaring The Kingdom of God in this earth. God has desire to entrust the greatest things for us. He gives us dream and only God who can fulfill it. He gives us vision and he always intends to make it real.

We who lived in the end-time was entrusted the greatest things, as The Word said the great wine is the last and also the end of a matter is better than its beginning. Hebrew 11:40 stated that “God had planned something better for us so that only together with us would they be made perfect.”

The Hall of Fame in Hebrews 11 is truly amazing even for us who lived in grace age. However, The Bible said that “these were all commended for their faith, yet none of them received what had been promised”. Without us they could not come to perfection. Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 06:56 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Label: charismatic, crusade, daily meditation, spiritual welfare Reaksi: 

Sabtu, 24 Juli 2010

Charismatic Renewal : Get The Fire

Preparation to get The Fire

So, we are believers, but that is not guarantee to have victorious Christian life.

Page 26: Pelajaran Alkita1

Many people tried hard to get power, anointing, promises, blessings from God, however, in fact their life went down a mountain. Why? Because the lack of surrender and commitment.

How important is the time of preparation, and Jesus used that to make His people ready to receive the fire of Holy Spirit poured out for His Body.

Before Jesus died, His ministry was limited by space and time as a normal human being. However, when he rose from the death, he carried His ministry in the Spirit without limitation. In. Acts 1:3 we can read : “After his suffering, he showed himself to these men and gave many convincing proof that he was alive. He appeared to them over a period of forty days and spoke about the kingdom of God.”

Then, He gave them a command to not leaving Jerusalem until they received power from Holy Spirit and they would be His witnesses in Jerusalem, in all Judea and Samaria and to the ends of the earth. These meant that there were some preparation to get tongues of fire, to burnt the earth in the Holy Spirit’s power and The Word of God. After He rose from the death, there were 50 days crusade before Pentecost took place. Holy Spirit poured out and the souls harvested for God’s Kingdom.

From 500 persons who heard His message about waiting Father’s promise in Jerusalem, then left 120 persons faithfully remained and finally got the promise.

God had preparation for The Body of Christ before the heavy rain poured out. He wanted to double the portion of our acceleration (how fast we heard the Lord, how fast we caught the anointing), our endurance (of anointing, patience, perseverance everyday), our power (how intensive and tremendous it poured)).

Actually God had prepared new wine but it needed new wineskins. Many persons had open mouth but their hearts closed. It was like a closed bottle.

So, forgiveness is the way to come to God’s grace and mercy. If we forgive, He forgives us too. And the way to come to the blessing is by having commitment and self-surrender. Jesus had redeemed us from devil, sins, illness, worldly powers, and we had to declare our rights in His name.

Red Sea was a picture of death for Israelites but God ordered them to face and to cross. Jerusalem was a traumatic place for the Disciples, but Jesus ordered them to wait there till they got the gift of the Father’s promise and they would be witness firstly in that place. And when they obeyed, Holy Spirit came and anointed them, and the great crusade the world had ever known happened.

This is the ministry of grace, ministry of deliverance, .ministry of reconciliation, to fulfill all humans’ needs. Peter and other Disciples stood by the power, in one baptism, one Word, one voice to declare The Kingdom of God.

The preparation to wait in Jerusalem would never be in vain.Before the revival happened for other people, we’re firstly burnt by the

power for we are the center of God’s planning. Nothing will happen outside

Page 27: Pelajaran Alkita1

before it happens inside. So we have to appreciate our spiritual values, our effort, our ministry, and so on before other people can appreciate as well. And 150 persons who waited in the Jerusalem upper room was the little number who did and received.

God is now making preparation in us, either through our life journey, our family, our circumstances, he form us to be fit to His great divine plan. So, be prapared.

Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 10:48 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Jumat, 23 Juli 2010

Charismatic Daily Meditation

CHARISMATIC MEDITATIONPreparation to Get The FireSo, we are believers, but that is not guarantee to have victorious Christian life.

Many people tried hard to get power, anointing, promises, blessings from God, however, in fact their life went down a mountain. Why? Because the lack of surrender and commitment.

How important is the time of preparation, and Jesus used that to make His people ready to receive the fire of Holy Spirit poured out for His Body.

Before Jesus died, His ministry was limited by space and time as a normal human being. However, when he rose from the death, he carried His ministry in the Spirit without limitation. In. Acts 1:3 we can read : “After his suffering, he showed himself to these men and gave many convincing proof that he was alive. He appeared to them over a period of forty days and spoke about the kingdom of God.”

Then, He gave them a command to not leaving Jerusalem until they received power from Holy Spirit and they would be His witnesses in Jerusalem, in all Judea and Samaria and to the ends of the earth. These meant that there were some preparation to get tongues of fire, to burnt the earth in the Holy Spirit’s power and The Word of God. After He rose from the death, there were 50 days crusade before Pentecost took place. Holy Spirit poured out and the souls harvested for God’s Kingdom.

From 500 persons who heard His message about waiting Father’s promise in Jerusalem, then left 120 persons faithfully remained and finally got the promise.

God had preparation for The Body of Christ before the heavy rain poured out. He wanted to double the portion of our acceleration (how fast we heard the Lord, how fast we caught the anointing), our endurance (of anointing, patience, perseverance everyday), our power (how intensive and tremendous it poured)).

Actually God had prepared new wine but it needed new wineskins. Many persons had open mouth but their hearts closed. It was like a closed bottle.

Page 28: Pelajaran Alkita1

So, forgiveness is the way to come to God’s grace and mercy. If we forgive, He forgives us too. And the way to come to the blessing is by having commitment and self-surrender. Jesus had redeemed us from devil, sins, illness, worldly powers, and we had to declare our rights in His name.

Red Sea was a picture of death for Israelites but God ordered them to face and to cross. Jerusalem was a traumatic place for the Disciples, but Jesus ordered them to wait there till they got the gift of the Father’s promise and they would be witness firstly in that place. And when they obeyed, Holy Spirit came and anointed them, and the great crusade the world had ever known happened.

This is the ministry of grace, ministry of deliverance, .ministry of reconciliation, to fulfill all humans’ needs. Peter and other Disciples stood by the power, in one baptism, one Word, one voice to declare The Kingdom of God.

The preparation to wait in Jerusalem would never be in vain.Before the revival happened for other people, we’re firstly burnt by the power for we are

the center of God’s planning. Nothing will happen outside before it happens inside. So we have to appreciate our spiritual values, our effort, our ministry, and so on before other people can appreciate as well. And 150 persons who waited in the Jerusalem upper room was the little number who did and received.

God has a several preparation for every of us, either through our daily walk or spiritual training gained by God. The time to prepare us to be ready for the tongue of fire that can make us become powerful witnesses from Jerusalem. Judea, Samaria, until the end of the earth.

Diposkan oleh Bukit Kesucian Ministry di 21:13 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Link ke posting ini Reaksi: 

Senin, 19 Juli 2010

Charismatic Movement in Papua, History

Persekutuan Doa "Tubuh Kristus Bukit Kesucian" Abepura adalah perintis gerakan Pantekosta Karismatik di Tanah Papua. Persekutuan Doa yang didirikan atas visi Tuhan oleh alm. Pdt Muliawan Sindutomo ini berdiri tanggal 14 Agustus 1972.

Banyak tantangan, aniaya dan penderitaan yang terjadi seiring dengan tumbuh kembangnya

Page 29: Pelajaran Alkita1

Tubuh Kristus Bukit Kesucian, karena pada waktu itu belum dikenal ibadah dalam pimpinan kuasa Roh Kudus, dimana ada pujian, penyembahan, bahasa roh, manifestasi karunia-karunia rohani, pelayanan pelepasan, dan lain-lain.

Dalam pelayanan memperkenalkan pelayanan Karismatik atau juga yang dikenal dengan sebutan Pantekosta Baru, Pdt. Muliawan telah berkelilling ke semua pesisir, kampung, rimba, pulau di Tanah Papua, sehingga kegerakan Roh Kudus telah bekerja dan berkobar di seluruh Tanah Papua untuk membangkitkan jiwa-jiwa yang mati rohani.

Anak-anak rohani almarhum telah melayani dan terus melayani bagi kegerakan Roh Kudus di akhir zaman, karena Allah yang telah memanggil kita dalam pekerjaan besar ini adalah Allah yang setia dan akan terus menuntun umatNya sampai seluruh anak-anak Allah dimanifestasikan di muka bumi.