pek
DESCRIPTION
pTRANSCRIPT
![Page 1: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL XIIIPENGUJIAN KONDISI THERMODINAMIK
PADA DAERAH CAMPURAN(PENGUKURAN ENTHALPI DAN KUALITAS UAP AIR)
I. Tujuan PercobaanTujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah :
Mahasiswa mengerti dan dapat melakukan pengukuran enthalpi
uap
Mahasiswa mengerti dan dapat melakukan pengukuran enthalpi
campuran uap-cairan
Mahasiswa mengerti dan dapat melakukan pengukuran derajat
kekeringan uap-cairan
II. Landasan TeoriEnthalpi adalah jumlah energi dalam ditambah dengan energi
aliran yang dimiliki oleh fluida. Berikut ini adalah gambaran jelasnya
mengenai prinsip mendapatkan enthalpi (dalam suatu sistem volume-
atur).
Pada elemen yang diarsir mengalami kerja akibat tekanan fluida yaitu :
W = F.s
W = P.A.dx
W = P.dv
W diatas dinamakan sebagai energi aliran.
![Page 2: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/2.jpg)
Sedangkan keseluruhan energi yang dimiliki oleh fluida adalah :
dimana komponen u dan pv dapat disederhanakan menjadi satu
variabel karena masing-masing variabel tersebut berubah terhadap
temperatur, sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan dengan :
, dimana h = u + pv
Untuk menentukan besarnya enthalpi dari suatu fluida pada
tingkat keadaan tertentu dapat menggunakan tabel termodinamika
dengan terlebih dahulu diketahui parameter tekanan atau temperatur.
Hal ini berlaku ketika fluida tersebut berada pada keadaan sub-cooled
atau super heat. Sedangkan untuk keadaan campuran maka
diperlukan satu parameter lagi yaitu kualitas uap atau yang dikenal
dengan x.
Kualitas uap (x) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Bila x telah diketahui, maka enthalpi uap campuran :
Dalam praktek, kesulitan justru pada mencari harga x uap campuran.
Proses cekik (throttling) adalah suatu proses dengan cara
melewatkan uap melalui saluran sempit. Setelah melalui saluran
sempit, yaitu bila pencekikannya cukup memadai, uap campuran yang
bersangkutan dapat menjadi uap panas lanjut.
Gambar 1 : Skema saluran cekik
2
![Page 3: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/3.jpg)
Bila titik 1 dan 2 masing-masing melambangkan keadaan sisi masuk
dan sisi keluar celah seperti Gambar 1, maka :
dimana pada kasus seperti gambar di atas : z1 ≈ z2 ; V1 ≈ V2 sehingga :
h1 = h2
Jadi pada proses cekik enthalpi uap atau gas pada sisi masuk
sama dengan sisi keluar dari saluran. Tetapi pada proses tersebut,
baik tekanan maupun temperatur harganya akan turun.
Kegunaan proses cekik pada pengukuran enthalpi adalah untuk
menentukan besarnya enthalpi dari fluida sebelum masuk ke
kalorimeter cekik dimana enthalpinya sama dengan enthalpi fluida
setelah keluar dari kalorimeter cekik. Selain itu proses cekik dapat
digunakan untuk mengurangi temperatur dan tekanan kerja dari sudu-
sudu turbin.
Kalorimeter pisah Misalkan uap basah yang dihasilkan pembangkit uap
mengandung air sebesar Mw dan uap kering sebesar Mu
Kualitas uap adalah :
Bila Mwp adalah jumlah massa air yang dapat terpisahkan pada
kalorimeter pisah, maka jumlah uap campuran :
MB = (Mw + Mu) - Mwp
Sehingga kualitas uap campuran yang meninggalkan calorimeter
adalah :
3
![Page 4: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/4.jpg)
Kalorimeter cekik Pada kalorimeter cekik, uap campuran dilewatkan saluran
sempit sehingga terjadi proses “throttling” .
Pada proses cekik terjadi :
Perubahan enthalpi = 0
Penurunan tekanan
Penurunan temperatur
Enthalpi ditingkatkan keadaan B dapat dicari karena pada tingkat
keadaan tersebut campuran uap telah menjadi uap panas lanjut
Gambar 2 : Proses cekik
Dengan mengukur PB dan TB, enthalpi di B dapat dicari dengan tabel,
grafik atau perhitungan. Dengan demikian enthalpi pada tingkat
keadaan A diketahui.
Kualitas uap pada tingkat keadaan A dapat dicari dengan :
Gabungan Kalorimeter Pisah dan Kalorimeter Cekik
4
![Page 5: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/5.jpg)
Pada percobaan ini, untuk mengukur kualitas uap digunakan rangkaian
seri antara kalorimeter pisah dengan kalorimeter cekik. Hal ini
dikarenakan hasil yang didapat dari gabungan tersebut lebih teliti.
Gambar 3 :
Massa uap yang berada pada kalorimeter cekik adalah :
Muc = (Mw + Mu) – Mwp – (1 – xc) MB
sehingga :
dimana
maka diperoleh :
5
![Page 6: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/6.jpg)
Jadi kualitas uap sebenarnya merupakan perkalian kualitas uap yang
didapat dari kalorimeter pisah dan cekik.
Kegunaan kalorimeter pisah pada percobaan ini adalah untuk
memisahkan air dari campuran uap-air yang keluar dari boiler. Tetapi
hal ini tidak sepenuhnya dapat tercapai karena setelah melewati
kalorimeter pisah, uap masih mengandung air.
III. Instalasi PengujianUntuk pengujian kondisi thermodinamik pada daerah campuran
ini hanya digunakan pembangkit uap dan kalorimeter. Peralatan-
peralatan yang lain tidak digunakan atau hanya sebagai penunjang.
Spesifikasi alat :
Pembuat : Fulton Boiler Work, Ltd.
Seri : B2196
Model : 10E
Tekanan : 150 psig
Laju pembangkit uap : 350 lb/jam
Jenis : Drum ganda
Diameter luar : 28”
Tinggi : 67”
Kalorimeter : Wards Patent, Ltd
IV. Data PengamatanBerikut ini data hasil pengukuran kalorimeter :
6
![Page 7: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/7.jpg)
Besaran Satuan Simbol PengukuranTekanan awal bar MAN 1 8
Temperatur awal oC TH 1 175
Air pengembunan pada
Kalorimeter Pisah
CC PENG VOL 1 120
Tekanan sesudah
Kalorimeter Cekik
mm Hg MAN 2 158
Temperatur sesudah
Katup Cekik
oC TH 2 104
Air Pengembunan
sesudah Kalorimeter
Cekik
CC PENG VOL 2 82
V. Perhitungan dan AnalisisDari data pengamatan :
Pawal = 8 bar
Tawal = 175 oC
Mwp = 120 CC
MB = 82 CC
Mu + Mw = MB + Mwp = 120 + 82 = 202 CC
Tekanan sesudah kalorimeter cekik, PB = 158 mmHg ≈ 0,2 bar
Temperatur sesudah katup cekik, TB = 104 oC.
Dari data-data diatas, maka dapat dihitung harga kualitas pada kalorimeter
pisah (xp), yaitu sebesar :
Dari tabel A-4 buku “Fundamental of Engineering Thermodynamics” karangan
MORAN – SAPHIRO diperoleh harga-harga enthalpy pada suatu tingkat
keadaan tertentu (T,p) , yaitu :
7
![Page 8: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/8.jpg)
p = 0,06 bar p = 0,35 barT (oC) h (kJ/kg) T (oC) h (kJ/kg)
80 2650,1 80 2645,6
104 hB1 104 hB2
120 2726,0 120 2723,1
Dengan melakukan “double interpolation”, maka diperoleh :
→ hB1 = 2695,64 kJ/kg
→ hB2 = 2692,1 kJ/kg
→ hB = 2693,93 kJ/kg
Menurut konsep throttling maka hA = hB = 2693,93 kJ/kg.
Untuk mencari hf dan hfg digunakan asumsi bahwa tidak terjadi
penurunan temperatur setelah uap melewati kalorimeter pisah.
sehingga TA = 175 oC. Asumsi ini diambil karena tidak ada alat
pengukur temperatur dan tekanan pada kalorimeter pisah, sehingga
dipakai data awal keluar dari boiler
Dari tabel A-2 buku “Fundamental of Engineering Thermodynamics”
karangan MORAN – SAPHIRO (interpolasi),
pada T = 175 oC → hf = 741,215 kJ/kg, hfg = 2032,235 kJ/kg.
sehingga harga kualitas pada kalorimeter cekik (xc) dapat dihitung,
yaitu sebesar :
sehingga
Jadi kualitas uap setelah dikoreksi adalah x = 39,0056 % = 0,390056
8
![Page 9: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/9.jpg)
Dari masing-masing kalorimeter terlihat bahwa kualitas uap lebih kecil
dari pada 1. Hal itu menyatakan bahwa campuran yang melalui
kalorimeter tersebut masih mengandung air.
Menghitung enthalpi campuran uap-air :
Jadi enthalpi campuran uap-air adalah hx = 1533,8996 kJ/kg
Analisa :Dari hasil perhitungan diperoleh harga kualitas uap keluaran dari pembangkit
uap atau boiler (sebelum masuk kalorimeter pisah) sebesar 39,0056 %, yang
berarti bahwa uap tersebut masih terlalu banyak mengandung air. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
Waktu pemanasan (pengoperasian) pembangkit uap atau boiler belum
terlalu lama sehingga kalor pemanasan yang dimasukkan oleh bahan
bakar dan laju aliran massa air yang dimasak relatif masih kecil.
Adanya kemungkinan kesalahan-kesalahan yang sifatnya paralaks,
diantaranya gelas pengukur volume air pengembunan sesudah
kalorimeter pisah dan kalorimeter cekik masih mengandung
kandungan air sehingga terjadi kesalahan pengukuran.
Adanya air pengembunan yang tumpah ataupun menguap pada saat
katupnya dibuka.
Umur alat (boiler, thermometer, pressure gage) yang sudah cukup
lama, sehingga adanya kemungkinan kesalahan.
Pada kalorimeter pisah dan perpipaan terjadi perpindahan panas ke
sekeliling, sehingga tidak dapat dipakai asumsi tidak terjadi penurunan
temperatur pada kalorimeter pisah dan perpipaan.
VI. Kesimpulan
1) Harga enthalpi uap hB = 2693,93 kJ/kg
9
![Page 10: PeK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082419/56d6bf5b1a28ab301695ec73/html5/thumbnails/10.jpg)
2) Harga enthalpi campuran uap-air hx = 1533,8996 kJ/kg
3) Harga derajat kekeringan campuran uap-air x = 0,390056 =
39,0056 %
VII. Daftar Pustaka Pulung Nurprasetio,Ign dan Nathanael
P.Tandian, “Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin”,
Departemen Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, 2003
Moran, Michael J. dan Howard N.Saphiro,
“Fundamental of Engineering Thermodynamics”, 4th edition, John
Wiley & Sons Inc, 2000
10