pedoman untuk ujian bantara

Upload: riezka-silviana-hartanti

Post on 08-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ujian bantara

TRANSCRIPT

Pedoman untuk Ujian Bantara5Pedoman Ujian BantaraDi Ambalan Jodhipati-CandrasariUjian Bantara adalah salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang Calon Bantara untuk menjadi seorang Bantara. Seorang Bantara adalah seorang pribadi yang memiliki watak, mental dan kepribadian yang baik serta diharuskan memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola organisasi, mandiri, peduli, bertanggung jawab serta berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kejuangan, kerelaan dan keikhlasan serta semangat Parasuna Wirasakti.Ujian Bantara dilaksanakan oleh sebuah Sangga Kerja Ujian Bantara. Untuk menjadi seorang Bantara tentunya ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang Calon Bantara yang ditentukan oleh Sangga Kerja Ujian Bantara selain persyaratan yang ada dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU). Ujian Bantara yang didesain dan dilaksanakan oleh Sangga Kerja Ujian Bantara, dalam setiap pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Sehingga tidak terdapat aturan baku mengenai pelaksanaan Ujian Bantara.Seorang Bantara diharapkan memiliki mental dan kepribadian serta pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut:Konsisten (tidak mencla-mencle)Berinisiatif tinggiBerani mengungkapkan kebenaranMampu berpikir cepatJujur dan Kompak dengan temanSiap bekerja kerasSelalu semangatTanggung Jawab dan mandiriDisiplin tinggi; dan nilai-nilai kejuangan, kerelaan serta keikhlasanBerikut disampaikan beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman untuk pelaksanaan Ujian Bantara:Pelaksanaan Ujian Bantara bersifat rahasia baik waktu, tempat serta siapa yang diuji dan hanya diketahui oleh Sangga Kerja dan Dewan AmbalanSangga Kerja berkewajiban untuk memintakan ijin atas diri Calon Bantara kepada orang tuanya untuk mengikuti kegiatan Ujian BantaraIjin tersebut diberikan dalam bentuk lisan dan tulisan secara resmi kepada orang tua Calon Bantara serta diketahui Pradana dan PembinaSangga Kerja berkewajiban menjaga kesehatan dan keselamatan Calon Bantara dan sebelumnya telah mengetahui kondisi kesehatan Calon Bantara sebelum mengikuti Ujian Bantara sehingga Calon Bantara dapat masuk tahap ujian selanjutnyaCalon Bantara sebelumnya tidak mengetahui bahwa dirinya akan diuji oleh Sangga Kerja Ujian BantaraJika dalam pelaksanaan ujian melibatkan dua orang Calon Bantara atau lebih, maka Calon Bantara tersebut tidak mengetahui keberadaan teman-temannya tersebut (terpisah satu sama lain) kecuali telah disepakati untuk mempertemukan Calon Bantara peserta ujian.Semua yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Bantara bersifat rahasia antara Sangga Kerja dengan Calon Bantara.Hal-hal lain akan diatur sesuai kesepakatan Sangga Kerja, Pradana dan Dewan AmbalanContoh pertanyaan dalam ujian untuk menumbuhkan dan membentuk mental, kepribadian, keterampilan dan pengetahuan Calon BantaraTahap Pengenalan Diri PribadiSebutkan identitas rekan (nama, alamat, tempat/tanggal lahir, cita-cita, hobi, nama orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah keluarga (kakak/adik), tugas dirumah, kelebihan dan kekurangan, dll yang menyangkut diri pribadi calon bantara).Ditahap ini Sangga Kerja diharapkan mendapat informasi yang mendetail mengenai pribadi seorang Calon Bantara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dari jawaban yang diberikan dan selalu mengontrol dan memasukkan nilai-nilai seperti disebutkan diatas sehingga terbentuk Calon Bantara yang baik serta seorang pribadi yang bermental baik.Tahap Pengenalan Diri sebagai Anggota AmbalanSebutkan identitas rekan sebagai anggota ambalan (nama adat, tanggal dilantik menjadi Calon Bantara, siapa yang melantik, dimana dilantik, berapa usia dia di ambalan, apa motivasi dia masuk pramuka, berapa jumlah temannya satu angkatan, sudahkah dia mengenal semua temannya termasuk pribadi semua temannya, sudahkah dia memenuhi semua persyaratan masuk ambalan, apa tugasnya sebagai seorang anggota ambalan, bagaimana kecintaannya kepada ambalan, bagaimana kesetiaannya kepada ambalan, dll)Ditahap ini diharapkan Sangga Kerja mulai menilai pribadi seorang Calon Bantara yang dilihat dari keseluruhan sikap, perilaku, mental, kepribadian, keterampilan dan pengetahuan seorang Calon Bantara sehingga Sangga Kerja mampu memasukkan nilai-nilai seperti yang disebutkan diatas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dari jawaban yang diberikan dan selalu mengontrol konsistensi Calon Bantara.Tahap Penekanan (Stressing)Pada tahap ini Calon Bantara ditekan dengan cara diberikan pertanyaan yang kritis, analitis, mendasar dan cepat tentang tugas dan tanggung jawab seorang Bantara sehingga diharapkan seorang Calon Bantara memiliki keterampilan Berpikir Cepat, Mampu Membuat Skala Prioritas, Bertanggung Jawab, mandiri dan setia kepada ambalan. Tahap PengadatanDalam tahap ini, seorang Calon Bantara Jodhipati diuji tentang pengetahuan adatnya oleh Pemangku Adat sebagai penanggung jawab dan Sangga Kerja. Dimana selain diuji kemampuan adatnya, disini juga kembali ditegaskan dan dimasukkan nilai-nilai seperti yang tersebut diatas.Tahap Pendinginan (Cooling Down)Dalam tahap ini, Sangga Kerja mengevaluasi semua yang ada pada diri Calon Bantara dengan memberikan pesan-pesan yang sarat nilai untuk kebaikan diri seorang Calon Bantara agar menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi keluarga, kawan bangsa dan negaranya serta mengingatkan untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik.Tahap AkhirDalam tahap ini, Sangga Kerja kembali mengingatkan Calon Bantara bahwa semua kegiatan yang dilakukan bersifat rahasia dan hanya diketahui peserta ujian, Sangga Kerja dan Orang Tua peserta ujian. Dan diakhiri dengan saling bersalaman dan meminta maaf atas semua yang telah terjadi serta memberikan pemahaman bahwa semua yang dilakukan adalah untuk kebaikan diri Calon Bantara Jodhipati.Jika dilakukan pelantikan maka ada tambahan proses dalam Ujian Bantara, yaitu Tahap Pemberian Modal dan Tahap MijiliTahap Pemberian ModalUntuk menjadi seorang Bantara, maka calon Bantara harus memiliki modal yang menjadi syarat mutlak untuk menjadi Bantara. Modal tersebut merupakan dasar bagi Bantara untuk bersikap dan perilaku selama dia HIDUP. Modal diberikan oleh seorang Bantara yang dianggap mampu menyampaikannya kepada calon Bantara, biasanya modal diberikan oleh Pemandu atau oleh rekan Bantara satu angkatan.Tahap MijiliMijili atau Membaca Kitab Mijil adalah tahap akhir dari proses ujian Bantara, dimana calon Bantara merenungi hidup dan kehidupan dia dengan membaca Kitab Mijil. Kitab Mijil adalah Kitab Kuno Milik Ambalan yang dibuat sekitar tahun 1972. Isi dari Kitab Mijil adalah renungan kehidupan yang diharapkan setelah calon Bantara membacanya, calon Bantara tersebut menjadi semakin sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME.NB: Pedoman ini tidak bersifat mengikat dan dapat dikembangkan oleh Sangga Kerja.Yogyakarta, 09 Februari 2010Pukul 23.45 WIBERIK ADITIA ISMAYA.