pedoman penyusunan dan evaluasi penawaran jk

124
BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK) Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi JDIH Kementerian PUPR

Upload: hoangxuyen

Post on 31-Dec-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)

Lampiran

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

JDIH Kementerian PUPR

Page 2: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

i

DAFTAR ISI

BAB I KETENTUAN UMUM .................................................................................................................... 2

A. PENGERTIAN ISTILAH ........................................................................................................................ 2 B. TUJUAN ................................................................................................................................................... 4 C. RUANG LINGKUP ................................................................................................................................. 4

BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................ 6

A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN ........................................................ 6 B. PEMAKETAN PEKERJAAN ................................................................................................................ 8 C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) ................................................................. 8 D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK .................................................................................. 9 E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA ...................................................................................... 11 F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK .......................................................................................... 12 G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

UMUM .................................................................................................................................................... 14

BAB III EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI .............. 15

A. UMUM .................................................................................................................................................... 15 B. PERSIAPAN .......................................................................................................................................... 15 C. PELAKSANAAN ................................................................................................................................... 16

BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .............................................. 25

A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ...................................................... 25 B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI ...................................................................................... 27 C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI ................................................. 28 D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 28 E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................. 30 F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ...................................................................... 31 G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................................... 31 H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT

TEKNIS .................................................................................................................................................. 36 1. KETENTUAN UMUM EVALUASI ....................................................................................... 36 2. METODE EVALUASI KUALITAS ....................................................................................... 37 3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA ................................................................ 47 4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN ........................................................................ 56 5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH ....................................................................... 63

I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI .............................................................................................. 69 J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI........................................................................................ 73 K. SANGGAHAN ....................................................................................................................................... 73

BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS ....................................... 75

A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ...................................... 75 B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ............................................................... 75 C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS) .......................................................... 77

BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ........................................... 79

A. SELEKSI GAGAL ................................................................................................................................. 79 B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ............................................................................................... 80

BAB VII LAIN-LAIN ..................................................................................................................................... 84

A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI .................................................................................... 84 B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN ......................... 84 C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN ................................. 84

BAB IX LAMPIRAN .................................................................................................................................... 85

JDIH Kementerian PUPR

Page 3: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

2

BAB I

KETENTUAN UMUM

A. PENGERTIAN ISTILAH

Dalam pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa

Konsultansi, yang dimaksud dengan :

1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan

adanya olah pikir (brainware).

2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat

pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD.

3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh

Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

4. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang

berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.

5. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah

Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia jasa.

6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi.

7. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang Perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan/melaksanakan layanan jasa konsultansi.

8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Jasa

Konsultansi.

9. Peserta seleksi adalah penyedia jasa yang mengikuti seleksi penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek konsultan

(untuk prakualifikasi) atau mendaftar dan mengambil dokumen seleksi (untuk pascakualifikasi).

10. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian

tertulis.

11. Dokumen seleksi adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja ULP yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak

dalam proses pengadaan jasa konsultansi.

12. Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah hasil perhitungan seluruh volume

pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan.

13. Dokumen penawaran adalah surat penawaran dan seluruh dokumen

lampirannya termasuk dokumen kualifikasi (untuk pascakualifikasi).

14. Substansi penawaran adalah hal-hal pokok dalam penawaran yang

menentukan sah atau tidaknya penawaran yang dinyatakan dalam dokumen seleksi.

JDIH Kementerian PUPR

Page 4: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

3

15. Kontrak Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-

Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

16. Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan jasa konsultansi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berbasis input, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap

satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume

pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

17. Kontrak Lump Sum adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi

didasarkan atas produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan

konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses

penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa, sedangkan pembayaran berbasis output.

18. Jangka waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (100%).

19. Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

20. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

21. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama

pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

22. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa

pemeliharaan berakhir.

23. Hari adalah hari kalender untuk proses seleksi secara elektronik dan batas akhir setiap tahapan adalah hari kerja.

24. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi dokumen

penawaran.

25. Konfirmasi adalah kegiatan meminta penegasan terhadap hal-hal yang diperlukan.

26. Negosiasi adalah kegiatan untuk mencapai kesepakatan teknis maupun harga untuk melaksanakan pekerjaan.

27. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau

penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak.

28. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa

serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau

tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi

JDIH Kementerian PUPR

Page 5: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

4

teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

29. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam

Pengadaan Barang/Jasa.

30. Prakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.

31. Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran.

32. Formulir Isian Kualifikasi adalah isian dari peserta pengadaan

barang/jasa dalam proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya.

33. Daftar Isian Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh peserta berisi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.

34. Daftar Hitam adalah daftar yang memuat identitas Penyedia

Barang/Jasa dan/atau Penerbit Jaminan yang dikenakan sanksi oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berupa larangan ikut

serta dalam proses pengadaan barang/jasa diseluruh Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya.

B. TUJUAN

Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi ini disusun dengan tujuan :

1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan evaluasi dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jasa konsultansi;

2. Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling menguntungkan negara;

3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

C. RUANG LINGKUP

1. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi Penawaran ini

digunakan untuk pelaksanaan seleksi mencakup:

a. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang seluruh pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah

(pusat/daerah).

b. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi

yang sebagian pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah) dan sebagian bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri.

2. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah/menuntun Pokja ULP dalam pelaksanaan seleksi sesuai dengan yang tercantum dalam standar dokumen pengadaan meliputi:

a. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas.

b. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya.

c. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi

Sistem Kualitas dan Biaya.

JDIH Kementerian PUPR

Page 6: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

5

d. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.

e. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.

f. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah.

g. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi

Sistem Biaya Terendah.

h. Seleksi Umum/Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas (Perseorangan)

JDIH Kementerian PUPR

Page 7: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

6

BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN

Proses Perumusan Persiapan pengadaan jasa konsultansi dimulai dari identifikasi kebutuhan jasa konsultansi sampai dengan pengumuman rencana

pengadaan tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional.

Dokumen yang diperlukan antara lain:

- Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket pekerjaan;

- Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis

pekerjaan konstruksi;

- Rencana Anggaran Biaya (RAB);

- Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masing-masing;

- Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.

A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN

PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi kebutuhan pekerjaan jasa konsultansi dan menetapkan metode pengadaan,

serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan

adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya.

2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan jasa konsultansi sesuai

kebutuhan teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi,

persaingan sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia,

pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai rencana.

4. Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi seperti

perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey, persetujuan kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya yang

harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya.

5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode

pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku.

Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat

dan kompleksitas pekerjaan antara lain:

a. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Sampul:

1). Evaluasi kualitas dengan prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi yang mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara

keseluruhan dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK.

Sebagai contoh: desain pembuatan pembangkit tenaga nuklir, perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain pembangunan bandara internasional.

JDIH Kementerian PUPR

Page 8: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

7

2). Evaluasi kualitas dan biaya dengan prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai

pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik

dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.

Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi

kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-gedung.

3). Evaluasi kualitas dan biaya dengan pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output),

waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.

Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-

gedung.

b. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Satu Sampul

1). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya

tidak melampaui pagu tertentu.

Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung

serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.

2). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya

tidak melampaui pagu tertentu.

Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung

serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.

3). Evaluasi Biaya Terendah dengan Prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan

standar.

Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil.

4). Evaluasi Biaya Terendah dengan Pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan

standar.

Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana

dan pengukuran skala kecil.

5). Evaluasi Kualitas dengan Pascakualifikasi (Perseorangan)

Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum

Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan teknologi sederhana dan/atau resiko kecil, kecuali

ditentukan lain.

JDIH Kementerian PUPR

Page 9: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

8

B. PEMAKETAN PEKERJAAN

PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan jasa konsultansi wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,- diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali untuk pekerjaan jasa konsultansi yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat

dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa konsultansi

untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket kecil dengan maksud untuk menghindari seleksi.

5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-

masing.

6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat dipisahkan

dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak objektif.

C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali

untuk Kontes/Sayembara.

2. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS

yang ditetapkan oleh PPK.

3. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.

4. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum

batas akhir pemasukan penawaran pada pemililihan dengan pascakualifikasi;

5. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi pada pemilihan dengan prakualifikasi;

6. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk negosiasi biaya terkait biaya langsung non personil.

7. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang

diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:

a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi

terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;

JDIH Kementerian PUPR

Page 10: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

9

c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;

d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;

f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan

dengan instansi lain maupun pihak lain;

g. norma indeks; dan/atau

h. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

i. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan:

1). Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan

2). keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya tidak termasuk PPN.

8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan Pajak Penghasilan (PPh) penyedia.

9. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik.

D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK

1. Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak) sebelum melaksanakan proses pengadaan. Dokumen tersebut

harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

2. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan dengan kontrak tahun

jamak (Multi Years Contract) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari

rupiah murni (APBN/APBD).

b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau

penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan.

c. sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri

Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).

d. Dalam melaksanakan seleksi kontrak tahun jamak dilakukan

sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di tahun pertama (bertahap).

3. Dokumen Pengadaan disusun sesuai jenis kontrak sebagai berikut:

a. Kontrak Harga Satuan

Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah:

1) Buku JK 04 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)

Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum)

JDIH Kementerian PUPR

Page 11: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

10

2) Buku JK 05 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),

Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).

3) Buku JK 06 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak

Harga Satuan (Seleksi Umum).

4) Buku JK 07 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)

Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).

5) Buku JK 08 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak

Harga Satuan (Seleksi Sederhana).

6) Buku JK 09 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Perseorangan) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana).

b. Kontrak Lump Sum

Dokumen Acuan/Referensi yang digunakan adalah:

1) Buku JK 04 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Lump

Sum (Seleksi Umum)

2) Buku JK 05 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),

Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).

3) Buku JK 06 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak

Lump Sum (Seleksi Umum).

4) Buku JK 07 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)

Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1). Undangan/Pengumuman

Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan Jangka waktu pelaksanaan.

2). Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian Harga (Price Adjustment).

JDIH Kementerian PUPR

Page 12: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

11

E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA

1. Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak

berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;

b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;

c) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.

2. Undangan/Pengumuman

Pada undangan/pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk

Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.

3. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)

Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price Adjustment) pada SSUK sebagai berikut:

“Penyesuaian Harga:

a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya operasional, "at cost", dan jenis pekerjaan Lump Sum.

d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.

Agar diperhatikan pengambilan indeks penyesuaian harga:

1) pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan;

2) pada saat pekerjaan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan pekerjaan menggunakan indeks harga pada saat realisasi pelaksanaan pekerjaan; atau

3) Pada saat pekerjaan terlambat karena kesalahan Penyedia penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Pengguna diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga sesuai jadwal realisasi pekerjaan.

e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal tersebut.

f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.

JDIH Kementerian PUPR

Page 13: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

12

g) Penyesuaian Harga Satuan mempertimbangkan/memperhitungkan biaya langsung personil dan biaya langsung non personil.

h) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Eselon I Satminkal terkait dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.

i) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS yang merupakan indeks komponen terbesar dari pekerjaan.

j) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

k) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;

l) Penyedia dapat mengajukan penyesuaian harga secara berkala selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.”

4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan koefisien komponen bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan bahan bakar pada SSKK sebagai berikut:

“Penyesuaian harga

a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan adalah indeks dari komponen pekerjaan yang terbesar yang dikeluarkan oleh .................... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)].

b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan sebagai berikut: ......................... [koefisien komponen adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan HPS, dapat dilakukan sesuai pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS].

F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

1. Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara elektronik perlu

memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum wajib menayangkan Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan

alokasi DIPA pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) segera setelah rencana kerja dan anggaran Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetujui oleh DPR;

b. Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket kegiatan administrasi umum, swakelola, dan kontraktual.

c. Dalam penerapan secara elektronik :

1. Pokja ULP wajib mengunggah (upload) dokumen pengadaan dalam

sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyedia wajib mengunduh (download) untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa;

2. Pada prinsipnya data kualifikasi dan data penawaran dari peserta

disampaikan secara elektronik dan penyerahan dokumen asli (hardcopy) hanya dilakukan terhadap penawaran yang akan

diusulkan sebagai calon pemenang (calon pemenang lelang, calon pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2 apabila ada);

JDIH Kementerian PUPR

Page 14: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

13

3. Substansi yang akan dievaluasi (administrasi, teknis, harga, dan kualifikasi) yang disampaikan secara elektronik wajib ditetapkan

oleh Pokja ULP dalam dokumen Pengadaan;

4. Isian data kualifikasi yang disampaikan secara elektronik akan

dilakukan pembuktian berdasarkan dokumen asli atau copy yang telah dilegalisir oleh yang berwenang;

5. Jaminan penawaran asli dari penyedia yang mengikuti pengadaan

secara elektronik wajib disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP sebelum batas akhir memasukkan penawaran;

6. Pembukaan dokumen penawaran disaksikan oleh wakil peserta

yang hadir dan berita acara ditandatangani oleh Pokja ULP dan dua orang saksi sesuai dengan dokumen pengadaan;

7. Data yang digunakan oleh Pokja dalam evaluasi dokumen penawaran dan penyedia jasa adalah data yang diunggah (upload) pada sistem pengadaan secara elekronik sesuai dengan yang

tertulis dalam dokumen pengadaan;

8. Jika suatu paket seleksi setelah seluruh proses ekstraksi berhasil

dan terdapat lebih dari satu dokumen elektronik yang tidak rusak, berbeda isinya, dan tidak saling melengkapi serta tidak ada keterangan penggantian dokumen maka dokumen yang digunakan

untuk evaluasi adalah dokumen yang diunggah (upload) paling akhir. Tetapi jika waktu diunggahnya (upload) sama maka yang

digunakan adalah dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir. Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen administrasi, teknis, harga, dan dokumen kualifikasi sesuai yang ditentukan

dalam dokumen pengadaan;

9. Dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari

LSPE (Kemen PU-PR)) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik

tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat;

10. Usahakan Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap)

serta tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak menimbulkan salah pengertian bagi penyedia;

11. Setelah dapat dipastikan dokumen telah diunggah seluruhnya

secara utuh, Pokja ULP mencantumkan keterangan bahwa dokumen telah diunggah (upload) secara lengkap dengan diberi

“tanda khusus dan waktu” misalnya “selesai/lengkap tanggal .... hari .... pukul .....”;

12. Apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem

pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh atau

mengunduh (download) pada saat pembukaan penawaran maka segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait, dalam hal ini pengelola sistem LPSE, untuk diadakan perubahan/penyesuaian

jadwal dengan memperhatikan alokasi waktu yang cukup;

13. Dalam penyusunan dokumen pengadaan agar Pokja ULP

menyesuaikan ketentuan yang masih mengatur proses seleksi secara manual (hard copy) menjadi dokumen pengadaan secara elektronik;

14. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas dimungkinkan terjadi penyesuaian mengikuti perkembangan teknologi informasi dan

diatur dalam ketentuan/peraturan lebih lanjut

JDIH Kementerian PUPR

Page 15: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

14

G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Dalam hal pengadaan secara elektronik di Kementerian/Lembaga/ Daerah/Instansi lain (di luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat

menggunakan ketentuan pengadaan secara elektronik di Kementerian/ Lembaga/ Daerah/Instansi bersangkutan

JDIH Kementerian PUPR

Page 16: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

15

BAB III

EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

A. UMUM

1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia

Barang/Jasa.

2. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.

3. Dalam proses prakualifikasi, Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.

4. Dalam proses Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang dapat dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir

pemasukan Dokumen Kualifikasi.

5. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.

6. Persyaratan prakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas

7. Pokja ULP dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan

Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berlaku.

8. Pokja ULP wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan:

a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir kualifikasi; dan

b. tidak meminta melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan

kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi.

9. Penilaian Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:

a. evaluasi Persyaratan Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Gugur; dan

b. evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem

Nilai untuk menghasilkan Calon Daftar Pendek.

10. Proses prakualifikasi menghasilkan Calon daftar pendek Penyedia Jasa

Konsultansi.

11. Dalam hal terdapat perusahaan Badan Usaha baru kurang dari 3 (tiga) tahun maka urutan daftar pendek berdasarkan paling baru berdirinya

badan usaha.

12. Dalam hal terdapat Perusahaan Badan Usaha Baru kurang dari 3 (tiga)

tahun dan perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun, maka urutan daftar pendek dimulai dari Perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun yang memenuhi syarat kemudian disusul oleh Perusahaan Badan Usaha baru.

13. Dalam hal seleksi umum, Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (short list) paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima) peserta dari daftar

peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.

B. PERSIAPAN

Pokja ULP menyusun dan menetapkan dokumen kualifikasi.

JDIH Kementerian PUPR

Page 17: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

16

1. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :

a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi;

b. formulir isian kualifikasi;

c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara penyampaian Dokumen

Kualifikasi;

d. lembar data kualifikasi;

e. pakta integritas; dan

f. tata cara evaluasi kualifikasi.

2. Pokja ULP memeriksa/meneliti persyaratan dan data Formulir Isian Kualifikasi dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:

a. kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi; dan

b. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

3. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah).

4. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP meminta klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh

mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

5. Diupayakan agar dialokasikan untuk diadaksn penjelasan dokumen prakualifikasi.

6. Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran dari APBN dari persyaratan kualifikasi dengan nilaia dapat didiskusikan ke Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum.

C. PELAKSANAAN

1. Pengumuman Prakualifikasi

a. Pokja ULP dalam mengumumkan proses prakualifikasi untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan pemilihannya sesuai dengan

ketentuan y a n g berkaitan dengan metode pemilihan jasa konsultansi.

b. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana

Prakualifikasi melalui website LPSE yang bersangkutan dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan

Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik untuk Seleksi Umum paling kurang 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. Dan untuk Seleksi

Sederhana paling kurang 4 (empat) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja.

c. Pengumuman Seleksi Umum Prakualifikasi paling sedikit memuat:

1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;

2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;

3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

4). syarat-syarat peserta seleksi;

5). tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk mengambil Dokumen

Kualifikasi.

d. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan:

1). penyedia harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi;

2). pendaftaran harus dilakukan oleh :

JDIH Kementerian PUPR

Page 18: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

17

a) direktur utama/pimpinan perusahaan;

b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan

perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;

c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

d) pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili

perusahaan yang bekerja sama.

3). persyaratan lain yang sifatnya diskriminatif;

4). persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan

Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi.

e. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka pengumuman prakualifikasi

dilakukan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain), serta

diberitahukan kepada penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.

f. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka kepada:

1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

dan/atau

2). penyedia yang terlibat dimasukkan ke dalam daftar hitam dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi

a. Pengambilan Dokumen Kualifikasi untuk prakualifikasi pada hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam

pengumuman.

b. Semua penyedia wajib melakukan pendaftaran sebelum mengambil Dokumen Kualifikasi.

c. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Kualifikasi melalui aplikasi

sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh penyedia jasa.

d. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada penyedia jasa.

3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan)

a. Untuk memperjelas Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengadakan pemberian penjelasan (aanwijzing) apabila diperlukan.

b. Apabila dilakukan pemberian penjelasan (aanwijzing) Dokumen

Kualifikasi maka disusun Berita Acara Pemberian Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Kualifikasi.

c. Adendum Dokumen Kualifikasi

1). Sebelum batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi

oleh peserta, Pokja ULP dapat mengubah Dokumen Kualifikasi dengan menetapkan Adendum. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen

Kualifikasi dan disampaikan kepada semua peserta.

JDIH Kementerian PUPR

Page 19: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

18

2). Pokja ULP dapat mengundurkan batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi apabila ada Adendum

Dokumen Kualifikasi.

4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi

a. Peserta mengisi Formulir Isian Kualifikasi dan melengkapi Pakta Integritas dalam Dokumen Kualifikasi.

b. Pemasukan dokumen kualifikasi untuk prakualifikasi dilakukan terpisah dengan pemasukan dokumen penawaran.

c. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Kualfikasi

harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Kualifikasi.

d. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pokja

ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi.

e. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah

batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.

f. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi kecuali keadaan kahar. Apabila

terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan Dokumen Kualifikasi maka perubahan tersebut harus

dituangkan dalam Adendum Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada seluruh peserta.

g. Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi

dimulai paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.

5. Penilaian Dokumen Kualifikasi

Penilaian Dokumen Kualifikasi berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:

a. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi

Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukandengan Sistem Gugur,

peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Kualifikasi apabila:

1). formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:

a) direktur utama/pimpinan perusahaan;

b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian

atau perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);

c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

2). memiliki surat izin usaha jasa konsultansi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

3). menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan

usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;

4). salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam Daftar Hitam;

5). memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan);

JDIH Kementerian PUPR

Page 20: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

19

6). memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali perusahaan yang berdiri kurang

dari 3 (tiga) tahun.

7). memiliki kemampuan pada sub klasifikasi/klasifikasi pekerjaan yang sesuai;

8). menandatangani Pakta Integritas;

9). memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

10). dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :

a) wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan

yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan

b) penilaian kualifikasi pada angka 1) sampai dengan angka 8)

dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan.

c) Penilaian angka 9 (Sembilan) dapat digabungkan

11). untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga

ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu.

12). Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan

Teknis Kualifikasi.

b. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi

1). Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Nilai, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Teknis

Kualifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40-55%;

b) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah

diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dengan bobot 35-45%;

c) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 5-15%;

d) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,

kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%;

e) jumlah a), b), c), dan d) sama dengan 100 %.

Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang

bersangkutan mendapat bobot 5% dari 100% dan urutan short list dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru.

2). Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan peringkat berdasarkan waktu berdirinya perusahaan terbaru.

3). Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi

Persyaratan Teknis Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar Pendek untuk kemudian dilakukan pembuktian kualifikasi.

4). Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang

kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta, namun tidak boleh

mengubah persyaratan kualifikasi.

JDIH Kementerian PUPR

Page 21: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

20

5). Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang masih dapat diminta untuk dilengkapi paling lambat

sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi.

6). Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka prakualifikasi

dinyatakan gagal.

7). Detail Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi sebagai berikut:

a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis

Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Lembar Data Kualifikasi (LDK) Jumlah paket pengalaman perusahaan yang

paling banyak dijadikan penyebut untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam

LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:

UnsurSubBobottertinggiJPP

XJPPXNP 100

Keterangan:

X = Nama perusahaan peserta kualifikasi

NP = Nilai Pengalaman

JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan

Contoh:

Nama

Perusahaan

Jumlah Paket Pengalaman

Sejenis

Bobot (40-

55%) Nilai Pengalaman

1 2 3 4

PT.A 20 40% 20%40100

40

20

PT.B 10 40% 10%40100

40

10

PT.C 40

(tertinggi)

40% 40%40100

40

40

b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi. Nilai kontrak

kontrak tertinggi yang sama degan atau lebih besar dari HPS diberi nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan

nilai pada saat pekerjaan dilaksanakan). Nilai kontrak yang kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara membandingkan nilai kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan. Rumusan

perhitungan sebagai berikut:

1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS

100 BobotNKPS

1) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS

BobotHPS

TertinggiKontrakNilaiNKPS 100

Keterangan:

JDIH Kementerian PUPR

Page 22: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

21

NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis

Untuk penyedia yang bermitra/KSO, penilaian pengalaman

pada pekerjaan sejenis dinilai dari lead firmnya.

Contoh:

HPS = Rp. 500.000.000,-

Nama

Perusahaan

NPT

(Rp)

Bobot (35-

45%) NKPS

1 2 3 4

PT.A 1.000.000.000 45% 45

PT.B 550.000.000 45% 45

PT.C 400.000.000 45% 36

c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota

Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah paket

pengalaman perusahaan yang paling banyak pada tingkat Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot

yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:

UnsurSubBobotTertinggiJPPL

XJPPLXNPL 100

Keterangan:

X = Nama perusahaan

NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi

JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

Contoh:

1) Lokasi Pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y

Nama

Perusahaan

Jumlah Paket Pengalaman

Sejenis pada Kabupaten/Kota

Bobot (5-

15%)

Nilai

Pengalaman Sejenis pada

Kabupaten/Kota (NPL)

1 2 3 4

PT.A 10

(tertinggi)

10% 10%10100

10

10

PT.B 6 10% 6%10100

10

6

PT.C 8 10% 8%10100

10

8

2) Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta

Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi

DKI

JDIH Kementerian PUPR

Page 23: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

22

Jakarta, tidak dibedakan wilayah administrasi di bawahnyanya.

Nama Perusahaan

Jumlah Paket Pengalaman Sejenis pada

Kabupaten/Kota

Bobot (5-15%)

Nilai Pengalaman

Sejenis pada Kabupaten/Kota

(NPL)

1 2 3 4

PT.A 10

(tertinggi)

10% 10%10100

10

10

PT.B 6 10% 6%10100

10

6

PT.C 8 10% 8%10100

10

8

d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecualiProvinsi DKI Jakarta).

Contoh:

1) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y

Nama

Perusahaan

Domisili

Perusahaan Induk

Bobot (5%)

Nilai

Domisili

(Bobotx100)

1 2 3 4

PT.A Provinsi Y 5% 5

PT.B Kabupaten X 5% 5

PT.C Provinsi DKI 5% 0

2) Lokasi pekerjaan di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

Nama Perusahaan

NPT

(Rp)

Bobot (35-45%)

NKPS

1 2 3 4

PT.A Provinsi Y 5% 0

PT.B Kabupaten X 5% 0

PT.C Provinsi DKI 5% 0

e. Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%

Contoh:

Nama

Perusahaan

Nilai

Pengalaman NKPS Nilai

Pengalaman

Nilai

Domisili*) Total

JDIH Kementerian PUPR

Page 24: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

23

Sejenis pada

Kabupaten/Kota

Bobot 40% Bobot 45%

Bobot 10% Bobot

5% 100%

1 2 3 4 5 6

PT.A 20 45 10 5 80

PT.B 10 45 6 5 66

PT.C 40 36 8 0 84

*) lihat contoh pada angka 4) huruf a)

6. Pembuktian kualifikasi

a. Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari nilai terbaik peserta

yang masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum.

b. Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan

terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi

diumumkan.

c. Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara memeriksa/meneliti keaslian dokumen dan meminta salinannya.

d. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

e. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka

peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus yang memalsukan, dimasukkan dalam Daftar Hitam.

7. Penetapan Daftar Pendek (short list) hasil kualifikasi

a. Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek ( 3 – 5 daftar pendek untuk

Seleksi Umum) dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.

b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi umum, maka seleksi dinyatakan gagal.

8. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi

Pokja ULP memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh peserta

kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi di website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang memuat paling sedikit:

a. nama dan nilai paket pekerjaan;

b. nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus

kualifikasi beserta alasannya; dan

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list)

a. Pokja ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar

Pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan.

b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan Dokumen Pemilihan.

JDIH Kementerian PUPR

Page 25: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

24

c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.

JDIH Kementerian PUPR

Page 26: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

25

BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

1. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS (BADAN USAHA)

a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek

b. Pengambilan Dokumen Seleksi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan (apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran

f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

1). Evaluasi Administrasi

2). Evaluasi Teknis

i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I

j. Penetapan Peringkat Teknis

k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis

l. Sanggahan

m. Undangan pembukaan dokumen sampul II;

n. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;

o. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;

p. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga

Catatan: untuk evaluasi pagu anggaran, peringkat teknis diatas HPS/pagu dana/anggaran dinyatakan gugur

q. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

r. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

s. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya

t. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

2. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN

PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek

b. Pengambilan Dokumen Seleksi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan

(apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran

f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

1). Evaluasi Administrasi

JDIH Kementerian PUPR

Page 27: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

26

2). Evaluasi Teknis

i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I

j. Penetapan Peringkat Teknis

k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis

l. Undangan pembukaan dokumen sampul II;

m. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;

n. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;

o. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga (termasuk kombinasi teknis dan harga/biaya);

p. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul II;

q. Penetapan Pemenang;

r. Pengumuman Pemenang;

s. Sanggahan;

t. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

u. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

v. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

w. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

3. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL, EVALUASI PAGU ANGGARAN, BIAYA

TERENDAH, DAN KUALITAS (PERSEORANGAN)

a. Undangan/pengumuman:

- dalam hal pascakualifikasi, diawali dengan Pengumuman

- dalam hal prakualifikasi, diawali dengan Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek

b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan/Seleksi:

- dalam hal pascakualifikasi, melakukan Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan

- dalam hal prakualifikasi, melakukan Pengambilan Dokumen Seleksi bagi peserta yang lulus kualifikasi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan

(apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran

f. Pembukaan Dokumen Penawaran

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran

h. Evaluasi Dokumen Penawaran

1). Koreksi Aritmatik

2). Evaluasi Administrasi

3). Evaluasi Teknis

i. Evaluasi Harga

j. Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi

- dalam hal pascakualifikasi, terdapat tahapan evaluasi kualifikasi dan pembuktian.

- dalam hal prakualifikasi sudah dilakukan pada tahapan prakualifikasi.

k. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi

JDIH Kementerian PUPR

Page 28: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

27

l. Penetapan Pemenang;

- Dalam hal evaluasi pagu anggaran, ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik di bawah pagu dana/anggaran.

- Dalam hal evaluasi biaya terendah, ditetapkan sebagai pemenang adalah peserta yang lulus ambang batas dengan harga terendah

- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik

m. Pengumuman Pemenang;

n. Sanggahan;

o. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

p. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), pemenang dengan penawaran diatas HPS atau pagu anggaran dilakukan negosiasi teknis dan biaya

q. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

r. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI

1. Dalam hal prakualifikasi:

a. Pokja ULP mengundang peserta yang lulus kualifikasi dan tercantum dalam penetapan daftar pendek (short list) untuk mengambil Dokumen

Pemilihan.

b. Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat

pengambilan Dokumen Pemilihan.

c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.

2. Dalam hal pascakualifikasi (Seleksi Umum (Perseorangan)/Seleksi

Sederhana):

a. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi melalui website LPSE dan papan pengumuman resmi

untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik dengan

ketentuan :

Paling kurang 7 (tujuh) hari kalender pada Seleksi Umum

(Perseorangan).

Paling kurang 4 (empat) hari kalender pada Seleksi Sederhana.

b. Pengumuman Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi paling sedikit memuat :

1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;

2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;

3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

4). syarat-syarat peserta seleksi; dan

5). tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen Pengadaan;

c. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan :

1). peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi

seleksi;

2). pendaftaran harus membawa asli dan/atau rekaman/fotocopy/ legalisir ijazah, sertifikat keahlian, surat referensi kerja milik

Penyedia jasa, dan/atau dokumen lain yang sejenis;

JDIH Kementerian PUPR

Page 29: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

28

3). persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan persyaratan selain yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54

Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya kecuali diperintahkan

oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

d. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka Seleksi Umum/Seleksi Sederhana

diumumkan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain) serta diberitahukan kepada undangan penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.

e. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, kepada:

1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau

pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

2). peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam dan/atau

dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI

1. Penyedia melakukan pendaftaran.

2. Penyedia yang sudah mendaftar dapat mengambil Dokumen Pengadaan sesuai tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan yang ditentukan dalam undangan/pengumuman.

3. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP :

a. Meneliti data peserta yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi;

b. memberikan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi dalam bentuk file

(softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang; dan

c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh peserta.

4. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta.

5. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam

pengambilan Dokumen Pengadaan/Pemilihan.

D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN

1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar/diundang.

2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.

3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan

menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP

4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai:

a. Kerangka Acuan Kerja;

b. Metode pemilihan;

c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran;

d. Metode pembukaan Dokumen Penawaran;

e. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;

JDIH Kementerian PUPR

Page 30: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

29

f. Jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran;

g. Metode dan tata cara evaluasi;

h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

i. Jenis kontrak yang akan digunakan;

j. Ketentuan tentang penyesuaian harga;

k. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;

l. Perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila diperlukan).

m. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan tingkat risiko pekerjaan (tinggi/sedang/kecil), apabila ada; dan

n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan;

5. Pokja ULP harus menjelaskan bahwa dalam menyiapkan penawaran dan isian kualifikasi harus dengan data yang benar. Kebenaran isian kualifikasi akan diminta dan dilakukan pembuktian kualifikasi, apabila

memberikan data/keterangan tidak benar maka akan dikenakan sanksi daftar hitam.

6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan.

7. Pemberian penjelasan isi Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi,

pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani

oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen

Pengadaan/Dokumen Seleksi.

8. Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota

Pokja ULP yang hadir.

9. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7 terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka

Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari

Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

10. Perubahan rancangan kontrak dan/atau ruang lingkup kegiatan dan/atau kualifikasi tenaga ahli dan/atau total nilai HPS, harus

mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.

11. Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas, maka Pokja ULP menyampaikan keberatan PPK kepada PA/KPA untuk diputuskan, dan :

a Jika PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan perubahan;

b Jika PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP, PA/KPA memutuskan

perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan.

12. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak

dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan

ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi awal.

13. Dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP

dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran.

JDIH Kementerian PUPR

Page 31: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

30

14. Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

15. Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi (apabila ada) dan dapat

mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL

a. Dokumen Penawaran terdiri atas:

1). Penawaran Administrasi

2). Penawaran Teknis

3). Penawaran Biaya

b. Metode pemasukan dokumen penawaran dengan menggunakan

metode 2 (dua) sampul.

c. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan

Penawaran Biaya (Sampul II).

d. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis), meliputi :

1). Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku

penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;

2). Surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);

4). Dokumen penawaran teknis;

5). RK3K; dan

6). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen seleksi.

e. Sampul II (biaya) yang terdiri atas :

1). Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I);

2). Rekapitulasi penawaran biaya;

3). Rincian biaya langsung personil (remuneration);

4). Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);

5). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan

(apabila ada).

f. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dimasukkan dalam Sampul I dan ditulis “Penawaran Sampul I” sedangkan Dokumen

Penawaran Biaya dimasukkan dalam Sampul II dan ditulis “Penawaran Sampul II”.

2. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL

a. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri atas:

JDIH Kementerian PUPR

Page 32: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

31

- Dalam hal prakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, dan Biaya; atau

- Dalam hal pascakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, Biaya, dan dokumen isian kualifikasi.

b. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:

1) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku

penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.

2) Surat kuasa dari pimpinan/ direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan

3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada);

Catatan: untuk Perseorangan tidak diperkenankan KSO

4) Dokumen penawaran teknis;

5) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen

Pengadaan/Dokumen Seleksi.

c. Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:

1) Rekapitulasi Penawaran Biaya;

2) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

3) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);

d. Dokumen Isian Kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi) terdiri atas:

1) Pakta Integritas;

2) Formulir Isian Kualifikasi

F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Cara penyampaian Dokumen Penawaran sesuai ketentuan yang

dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

2. Peserta dapat menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen

Penawaran.

3. Penarikan, penggantian, pengubahan atau penambahan Dokumen

Penawaran harus diberi tanda dengan penambahan pencantuman “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau “PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang

sudah disampaikan sebelumnya.

4. Penawaran harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat pada

waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

5. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa

dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum

Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta.

G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. KETENTUAN UMUM

Dalam melakukan pembukaan penawaran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

JDIH Kementerian PUPR

Page 33: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

32

a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri paling

kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.

b. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka seleksi

dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.

c. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2

(dua) jam.

d. Apabila setelah ditunda 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap

dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.

e. Dokumen Penawaran dibuka dihadapan peserta pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

f. Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan Dokumen Penawaran

tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.

g. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat penugasan kepada Pokja ULP.

h. Dokumen Penawaran bertanda “PENARIKAN”, ”PENGGANTIAN”, ”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus dibuka dan dibaca terlebih dahulu.

i. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda

“PENARIKAN”.

j. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan kecuali untuk peserta yang terlambat memasukkan

penawaran.

k. Pokja ULP harus memastikan bahwa dokumen penawaran yang disampaikan dan menyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila

dokumen penawaran pokok/utama terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang dimaksud sebagai dokumen penawaran minimal dilengkapi

dengan adanya surat penawaran (tidak termasuk sebagai dokumen penawaran seperti surat pengunduran diri, berkas-berkas lain yang dibuat menyerupai dokumen penawaran tetapi sesungguhnya bukan

dokumen penawaran)

l. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh

anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.

m. Salinan Berita Acara disampaikan kepada peserta yang hadir/tidak hadir.

2. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (DUA SAMPUL)

a. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka

seleksi dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.

b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama

segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.

c. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis)

1). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran

Sampul I, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.

JDIH Kementerian PUPR

Page 34: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

33

2). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran administrasi dan teknis menunjukkan tanda pengenal dan surat

tugas kepada Pokja ULP.

3). Pokja ULP membuka sampul I di hadapan peserta kemudian

dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya diparaf oleh Pokja ULP dan wakil

peserta seleksi dari perusahaan yang berbeda sebelum disimpan kembali oleh Pokja ULP.

4). Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para peserta

mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran Sampul I yang meliputi:

a) surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;

b) surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada

penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);

d) Dokumen Penawaran Teknis;

e) RK3K (apabila disyaratkan); dan

f) dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen Seleksi.

5). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau

saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul I dari perusahaan

penawar.

6). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I, paling sedikit memuat:

a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;

b) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada);

c) keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada);

d) Jumlah Dokumen Penawaran Harga (Dokumen Penawaran Sampul II) yang disimpan oleh Pokja ULP.

e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan

f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi

dari peserta.

7). Dokumen Penawaran Sampul II yang berisi penawaran harga tidak boleh dibuka dan pada sampulnya dituliskan identitas perusahaan

penawar kemudian diparaf oleh Pokja ULP dan wakil peserta dari perusahaan penawar yang berbeda dan/atau saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP sebelum disimpan

oleh Pokja ULP.

8). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh

anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.

9). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I.

10). Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa

dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui website LPSE sebagaimana

tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh peserta.

JDIH Kementerian PUPR

Page 35: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

34

d. Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)

1). Apabila tidak terdapat peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta

sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Penawaran Sampul II selama 2 (dua) jam.

2). Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Penawaran Sampul II tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di

luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.

3). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran Sampul II, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat

dengan jelas dalam Berita Acara.

4). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran

Sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.

5). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II dihadapan

para peserta.

6). dibuka di hadapan peserta yang lulus evaluasi sampul I pada waktu

dan tempat sesuai undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.

7). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II yang meliputi:

a) Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I);

b) Rekapitulasi penawaran biaya;

c) Rincian biaya langsung personil (remuneration);

d) Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);

8). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau

saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul II dari perusahaan penawar.

9). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II yang paling sedikit memuat :

a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;

b) harga penawaran masing-masing peserta;

c) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran

Sampul II; (apabila ada)

d) keterangan lain yang dijumpai dalam pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;

e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan

f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir

atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi dari peserta;

10). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh

anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.

11). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II.

12). Salinan Berita Acara disampaikan/dibagikan kepada peserta yang

hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem

pengadaan secara elektonik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

JDIH Kementerian PUPR

Page 36: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

35

3. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (SATU SAMPUL)

a. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.

b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.

c. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan dokumen penawaran,

maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.

d. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen

Penawaran, menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.

e. Pokja ULP membuka dokumen penawaran di hadapan peserta

f. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran meliputi :

1). Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:

a) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa

berlaku penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/ Dokumen Seleksi.

b) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan

c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);

Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh bermitra

d) dokumen penawaran teknis;

e) RK3K (apabila disyaratkan); dan

f) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

2). Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:

a) Rekapitulasi Penawaran Biaya;

b) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); dan

c) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);

3). dokumen isian kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi), terdiri

atas:

a) Pakta Integritas; dan

b) Isian Kualifikasi

g. Pokja ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran yang paling sedikit memuat :

1). jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;

2). harga penawaran masing-masing peserta;

3). kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran (apabila ada);

4). keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen

Penawaran;

5). tanggal pembuatan Berita Acara; dan

JDIH Kementerian PUPR

Page 37: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

36

6). tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari

peserta.

h. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2

(dua) orang saksi.

i. Berita acara dilampiri Dokumen Penawaran.

j. Salinan berita acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa

dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN

PERINGKAT TEKNIS

1. KETENTUAN UMUM EVALUASI

Dalam melakukan evaluasi penawaran perlu diperhatikan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

a. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, penelitian, klarifikasi,

konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.

b. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.

c. Pokja ULP melakukan evaluasi terhadap semua penawaran

berdasarkan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan/seleksi.

d. Pokja ULP DILARANG menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

e. Evaluasi dilakukan terhadap kelengkapan data administrasi, penawaran teknis dan penawaran biaya, serta dokumen isian kualifikasi.

f. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi dokumen penawaran;

g. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup serta kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, tanpa ada

penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;

h. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat

adalah:

1). Penyimpangan dari dokumen pemilihan yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau

2). Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen pemilihan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta

yang memenuhi syarat.

i. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:

1). Ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau pembukaan penawaran; dan/atau

2). Kesalahan yang tidak substansial, misalnya warna sampul

dan/atau surat penawaran tidak berkop perusahaan;

JDIH Kementerian PUPR

Page 38: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

37

j. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

k. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/

persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:

1). Peserta yang terlibat dimasukan dalam daftar hitam baik badan

usahanya maupun pengurusnya;

2). Anggota pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti dan dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;

3). Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat yang mempunyai nilai kualifikasi teknis

paling tinggi (apabila ada);

4). Apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal.

l. Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:

1). terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran teknis, antara lain pada: pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, kualifikasi tenaga ahli, dan/atau analisa pendekatan teknis;

2). seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS atau pagu anggaran;

3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Jasa yang berada dalam

1 (satu) kendali;

4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain

kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan.

5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga Ahli Tetap.

m. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi

dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

n. Untuk menunjang penelitian dalam evaluasi dokumen penawaran,

Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan

tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.

o. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya

termasuk peninjauan lapangan (apabila diperlukan) kepada pihak-pihak/instansi terkait.

2. METODE EVALUASI KUALITAS

a. EVALUASI ADMINISTRASI

1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap

hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.

2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi

(gugur/tidak gugur), apabila:

a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan/Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:

(1). Surat penawaran:

(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):

JDIH Kementerian PUPR

Page 39: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

38

Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan

(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);

Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat perjanjian KSO tidak diberlakukan

(4). Dokumen penawaran teknis;

(5). Dokumen Penawaran Biaya (khusus untuk Perseorangan); dan

(6). Dokumen Kualifikasi (khusus untuk Perseorangan)

b) keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:

(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:

(a). Ditandatangani oleh :

i Direktur utama/pimpinan perusahaan;

ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan

perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau

perubahannya;

iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen

otentik; atau

iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

Catatan: dalam hal Perseorangan yang menandatangani adalah yang bersangkutan

(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak

kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;

(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; dan

(d). Bertanggal.

(2). Surat kuasa:

(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;

(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.

(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerjasama.

Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan

3). Dalam hal Seleksi Umum, untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi

pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.

4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi penawaran.

5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.

6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan

dengan evaluasi teknis.

JDIH Kementerian PUPR

Page 40: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

39

7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan

evaluasi teknis; dan

8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan

administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

b. EVALUASI TEKNIS.

1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.

2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan

dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan

nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan

ketentuan :

a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman

perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli;

b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing

unsur yang telah ditentukan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;

c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :

(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);

(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);

(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);

Jumlah (100 %);

*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,

dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Catatan: untuk Perseorangan, yang dievaluasi adalah pengalaman Perseorangan (bukan pengalaman perusahaan)

d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada

pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

4). pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :

a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan

pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam kak untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek

mendapat tambahan nilai;

c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,

lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan

(menyebutkan bulan dan tahun);

JDIH Kementerian PUPR

Page 41: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

40

d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur

pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam

melaksanakan tugasnya;

e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja

perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub

unsur yang dinilai, antara lain :

(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);

(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);

(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);

(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah

tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).

5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :

a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, dengan

sub unsur yang dinilai antara lain :

(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan

proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam

KAK), dan pengenalan lapangan;

(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan

yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak

khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu

pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi,

kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;

(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,

perhitungan teknis, dan laporan-laporan;

(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.

6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :

a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan

dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam

periode waktu tertentu/ tidak overlapping.

b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

JDIH Kementerian PUPR

Page 42: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

41

(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara

atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan

ijazah;

(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak

sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai

pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :

(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu,

(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP

lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila

perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,

(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh

(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),

(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya

dikurangi 1 (satu) bulan,

(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka

pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,

(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria

sebagai berikut:

i lingkup pekerjaan:

sesuai

menunjang/terkait

ii posisi:

sesuai

tidak sesuai

iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja

ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam

LDP.

(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup

pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),

(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan

angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.

JDIH Kementerian PUPR

Page 43: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

42

(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP.

(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan

keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;

(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai;

(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan

(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara

proporsional.

(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].

c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.

d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).

e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.

7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis

(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.

9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi

dinyatakan gagal.

10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit

memuat:

a) Nama seluruh peserta;

b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;

c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing

unsur penilaian;

e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;

f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan

h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.

JDIH Kementerian PUPR

Page 44: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

43

11). Ambang batas/lulus (passing grade)

a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam

dokumen seleksi.

b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang

batas/lulus, dinyatakan gugur.

c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.

Dalam hal Perseorangan, tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis.

1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar

rupiah).

2). PA menetapkan Peringkat Teknis untuk nilai seleksi di atas

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari Pokja ULP, dengan ketentuan:

a) usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan

kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi;

b) apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka PA secara tertulis memerintahkan evaluasi

ulang atau menyatakan seleksi gagal.

3). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat :

a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;

b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan

d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.

4). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat

teknis adalah:

a) Dokumen Pengadaan/Seleksi beserta adendum (apabila ada);

b) BAPP;

c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan

d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis

terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

5). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada

seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-

kurangnya memuat:

a) Nama paket pekerjaan;

b) Nama dan alamat peserta;

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/

ketidaklulusan disertai penjelasannya);

JDIH Kementerian PUPR

Page 45: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

44

e) Nilai teknis; dan

f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur

penilaiannya).

6). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).

a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan peringkat teknis terbaik yang lulus ambang batas nilai teknis untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II dengan

ketentuan:

(1). tidak ada sanggahan dari peserta;

(2). sanggahan terbukti tidak benar; atau

(3). masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.

b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu

pembukaan Sampul II.

Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada tahapan undangan pembukaan Sampul II

d. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II)

1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka

waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran

biaya, dengan ketentuan:

a) Untuk kontrak Harga Satuan:

(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga

satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;

(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,

dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;

b) Untuk kontrak Lump Sum:

(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai

dalam tulisan huruf;

(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah

nilai dalam tulisan angka; atau

(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.

3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi

biaya.

4). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:

a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai penawaran teknis;

c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

JDIH Kementerian PUPR

Page 46: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

45

d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

5). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II.

a) Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil

Evaluasi Sampul II yang sekurang-kurangnya memuat :

(1). nama dan alamat peserta;

(2). kelengkapan isi Sampul II;

(3). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

(4). kesimpulan tentang kewajaran :

(a). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(b). penugasan tenaga ahli;

(c). penugasan tenaga pendukung; dan

(d). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

(5). tanggal dibuatnya Berita Acara;

(6). keterangan lain yang dianggap perlu;

b) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.

Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan

evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.

e. EVALUASI KUALIFIKASI.

Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan dilakukan evaluasi

kualifikasi.

1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang

batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dan telah dilakukan evaluasi biaya.

2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:

a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi;

b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;

c) tidak masuk dalam daftar hitam;

d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh);

e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang

disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila

dipersyaratkan);

JDIH Kementerian PUPR

Page 47: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

46

h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun

terakhir.

4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan

kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).

5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka

dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah

merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

f. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.

Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan, pembuktian kualifikasi

terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen

asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.

2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada

penerbit dokumen, apabila diperlukan.

3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,

peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.

4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi

Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat:

a) nama seluruh peserta;

b) nama seluruh peserta;

c) hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk

alasan ketidaklulusan peserta;

d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

e) ambang batas nilai teknis;

f) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;

g) kesimpulan tentang kewajaran biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;

h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;

i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi;

j) tanggal dibuatnya Berita Acara;

k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai

pelaksanaan Seleksi;

JDIH Kementerian PUPR

Page 48: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

47

l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

A. EVALUASI ADMINISTRASI DAN TEKNIS (SAMPUL I)

a. EVALUASI ADMINISTRASI.

1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap

hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.

2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi (gugur/tidak gugur), apabila :

a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:

(1). Surat penawaran:

(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):

(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila

bermitra);

(4). Dokumen penawaran teknis; dan

(5). RK3K (apabila disyaratkan).

b) Keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:

(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:

(a). Ditandatangani oleh :

i Direktur utama/pimpinan perusahaan;

ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan

perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau

perubahannya;

iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen

otentik; atau

iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen

Seleksi;

(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam

Dokumen Seleksi; dan

(d). Bertanggal.

(2). Surat kuasa:

(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;

(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte

pendirian atau perubahannya.

(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian

kerjasama.

3). Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat

menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.

JDIH Kementerian PUPR

Page 49: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

48

4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi

penawaran.

5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan

gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.

6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis.

7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan

8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

b. EVALUASI TEKNIS.

1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi

persyaratan administrasi.

2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan

dalam Dokumen Seleksi.

3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang

telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan :

a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi

tenaga ahli;

b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;

c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :

(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);

(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);

(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);

Jumlah (100 %);

*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,

dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,

penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :

a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan

pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai;

c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan

mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,

JDIH Kementerian PUPR

Page 50: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

49

lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan

(menyebutkan bulan dan tahun);

d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang

sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam

melaksanakan tugasnya;

f) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja

perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan

menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain :

(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);

(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);

(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);

(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).

5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :

a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur

yang dinilai antara lain :

(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,

penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam

KAK), dan pengenalan lapangan;

(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang

diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,

apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk

pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta

jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;

(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,

perhitungan teknis, dan laporan-laporan;

(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai

lebih.

6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :

a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan

dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;

JDIH Kementerian PUPR

Page 51: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

50

b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar

negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;

(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan

dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team

leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan

pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :

(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah

satu,

(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP

lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan

dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,

(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh

(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),

(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya

dikurangi 1 (satu) bulan,

(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka

pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,

(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria

sebagai berikut:

i lingkup pekerjaan:

sesuai

menunjang/terkait

ii posisi:

sesuai

tidak sesuai

iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja

ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam

LDP.

(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup

pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),

JDIH Kementerian PUPR

Page 52: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

51

(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu

pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.

(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga

ahli dicantumkan dalam LDP.

(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan

keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;

(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak

diberi nilai;

(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan

(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami

aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional.

(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].

c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan yang tercantum dalam LDP.

d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).

e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.

7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis (passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.

9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi

dinyatakan gagal.

10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil

Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit memuat:

a) Nama seluruh peserta;

b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;

c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing

unsur penilaian;

e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;

f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan

h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

JDIH Kementerian PUPR

Page 53: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

52

11). Ambang batas/lulus (passing grade)

a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam

dokumen seleksi.

b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang

batas/lulus, dinyatakan gugur.

c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.

1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis,

2). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan

harus memuat :

a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;

b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan

d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.

3). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat teknis adalah:

a) Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada);

b) BAPP;

c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan

d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

4). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel

papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat:

a) Nama paket pekerjaan;

b) Nama dan alamat peserta;

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/

ketidaklulusan disertai penjelasannya);

e) Nilai teknis; dan

f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur penilaiannya).

5). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).

a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan Dokumen

Sampul II segera setelah pengumuman peringkat teknis diumumkan:

b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu

pembukaan Sampul II.

6). Tidak ada masa sanggah dalam peringkat teknis.

JDIH Kementerian PUPR

Page 54: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

53

B. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II).

1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka

waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.

2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran

biaya, dengan ketentuan:

a) Dalam hal kontrak Harga Satuan:

(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga

satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;

(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,

dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;

b) Dalam hal kontrak Lump Sum:

(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai

dalam tulisan huruf;

(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah

nilai dalam tulisan angka; atau

(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.

3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran mengugurkan penawaran.

4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total

HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.

5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:

a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai

penawaran teknis;

c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

6). Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi teknis dan biaya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan

nilai penawaran biaya terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai berikut:

NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot Penawaran Biaya}.

catatan:

pembobotan nilai/skor teknis dan biaya sesuai dengan

ketentuan Dokumen Seleksi. Pada saat menyusun Dokumen

JDIH Kementerian PUPR

Page 55: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

54

Seleksi, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut:

- bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;

- bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.

b) nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai penawaran biaya yang lain secara

proporsional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

NBt = (PBt / PBt) x 100

NBn = (PBt / PBn) x 100

dimana :

NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;

NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;

PBt = penawaran biaya terendah;

PBn = penawaran biaya di atasnya.

7). Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama,

maka penentuan peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

8). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya.

Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.

9). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan

Biaya yang sekurang-kurangnya memuat :

a) nama dan alamat peserta;

b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

c) nilai/skor penawaran:

(1). teknis; dan

(2). biaya

d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;

e) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

f) keterangan lain yang dianggap perlu;

g) tanggal pembuatan berita acara;

h) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta.

10). Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan

Kombinasi Teknis dan Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.

JDIH Kementerian PUPR

Page 56: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

55

d. EVALUASI KUALIFIKASI.

Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.

1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.

2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:

a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang

mengikuti Seleksi;

b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;

c) tidak masuk dalam daftar hitam;

d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan

tahun terakhir (SPT tahunan PPh);

e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan);

h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub

bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).

5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat

dilengkapi.

7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.

Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi

dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.

2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.

4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,

Seleksi dinyatakan gagal.

JDIH Kementerian PUPR

Page 57: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

56

5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang

memuat:

a) nama dan alamat peserta;

b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

c) nilai/skor penawaran:

(1). teknis; dan

(2). biaya

d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;

e) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

f) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;

g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi;

h) tanggal dibuatnya Berita Acara;

i) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai

pelaksanaan Seleksi;

j) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN

a. EVALUASI ADMINISTRASI.

Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi pagu anggaran mengikuti

ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya.

b. EVALUASI TEKNIS.

1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.

2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan

dalam Dokumen Seleksi.

3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang

telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan

ketentuan :

a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah : pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi

tenaga ahli;

b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing

unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;

c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :

(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);

JDIH Kementerian PUPR

Page 58: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

57

(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);

(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);

Jumlah (100 %);

*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,

sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :

a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam

KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek

mendapat tambahan nilai;

c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,

lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);

d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur

pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;

e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)

tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub

unsur yang dinilai, antara lain :

(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);

(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);

(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);

(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah

tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).

5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :

a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa

layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain :

(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan

proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan;

(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan

yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan

JDIH Kementerian PUPR

Page 59: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

58

KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak

khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk

pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal

pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;

(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :

analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;

(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan

kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.

6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :

a) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta

jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK Seorang tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam periode waktu yang sama.

b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan

ijazah;

(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak

sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team

leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :

(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah

satu,

(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP

lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan

dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,

(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional

ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh

(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),

(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional

ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan,

JDIH Kementerian PUPR

Page 60: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

59

(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka

pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,

(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria

sebagai berikut:

i lingkup pekerjaan:

sesuai

menunjang/terkait

ii posisi:

sesuai

tidak sesuai

iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja

ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam

LDP.

(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup

pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),

(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu

pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.

(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga

ahli dicantumkan dalam LDP.

(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan

keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;

(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak

diberi nilai;

(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan

(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami

aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional.

(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].

c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan yang tercantum dalam LDP.

d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).

e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.

7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis

(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

JDIH Kementerian PUPR

Page 61: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

60

8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.

9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan gagal.

10). Ambang batas/lulus (passing grade)

a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi.

b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur.

c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.

1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.

2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan:

a) Untuk kontrak Harga Satuan:

(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan

harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;

(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan

kosong;

b) Untuk kontrak Lump Sum:

(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya

antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;

(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau

(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.

3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran

mengugurkan penawaran.

4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak

menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS

tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.

5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:

a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil

(remuneration);

b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai

penawaran teknis;

c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

JDIH Kementerian PUPR

Page 62: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

61

d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya yang paling kurang memuat:

a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran

b) nama dan alamat peserta;

c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

d) hasil evaluasi administrasi;

e) nilai hasil evaluasi teknis;

f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);

g) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

h) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

i) tanggal dibuatnya Berita Acara;

j) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;

k) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran

yang memenuhi syarat.

Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.

d. EVALUASI KUALIFIKASI.

Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.

1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.

2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:

a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang

mengikuti Seleksi;

b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;

c) tidak masuk dalam daftar hitam;

d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan

tahun terakhir (SPT tahunan PPh);

e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

JDIH Kementerian PUPR

Page 63: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

62

g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila

dipersyaratkan);

h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub

bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan

kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).

5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka

dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.

Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian

kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi

dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen

asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.

2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,

peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.

4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat:

a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran

b) nama dan alamat peserta;

c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

d) hasil evaluasi administrasi;

e) nilai hasil evaluasi teknis;

f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);

g) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;

JDIH Kementerian PUPR

Page 64: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

63

i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

j) tanggal dibuatnya Berita Acara;

k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai

pelaksanaan Seleksi;

l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH

Tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis pada

metode evaluasi biaya terendah.

a. EVALUASI ADMINISTRASI.

Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi biaya terendah mengikuti

ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya.

b. EVALUASI TEKNIS.

1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.

2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.

3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan

nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian

membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan :

a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman

perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli;

b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing

unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;

c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :

(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);

(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);

(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);

Jumlah (100 %);

*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,

sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas:

JDIH Kementerian PUPR

Page 65: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

64

a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam

KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek

mendapat tambahan nilai;

c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,

lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);

d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur

pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;

e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja

perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub

unsur yang dinilai, antara lain :

(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);

(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);

(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);

(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah

tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).

5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :

a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa

layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain :

(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan

proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan;

(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang

diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak

khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan

laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal

pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;

(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :

analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;

(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

JDIH Kementerian PUPR

Page 66: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

65

b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai

lebih.

6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :

a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;

b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara

atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan

ijazah;

(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak

sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team

leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :

(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu,

(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP

lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila

perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,

(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh

(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),

(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya

dikurangi 1 (satu) bulan,

(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional

ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,

(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria

sebagai berikut:

i lingkup pekerjaan:

sesuai

menunjang/terkait

ii posisi:

sesuai

tidak sesuai

JDIH Kementerian PUPR

Page 67: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

66

iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan

dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.

(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),

(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.

(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP.

(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti

sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;

(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai;

(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi

(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara

proporsional.

(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].

c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.

d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).

e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang

dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.

7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis

(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi

teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.

9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi

dinyatakan gagal.

10). Ambang batas/lulus (passing grade)

a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam

dokumen seleksi.

b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang

batas/lulus, dinyatakan gugur.

c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.

1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka

waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.

JDIH Kementerian PUPR

Page 68: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

67

2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan:

a) Untuk kontrak Harga Satuan:

(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga

satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;

(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan

kosong;

b) Untuk kontrak Lump Sum:

(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;

(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah

nilai dalam tulisan angka; atau

(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.

3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran mengugurkan penawaran.

4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak

menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total

HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.

5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:

a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil

(remuneration);

b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai

penawaran teknis;

c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat:

a) Tanggal berita acara;

b) nama dan alamat seluruh peserta;

c) hasil evaluasi penawaran administrasi;

d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

e) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

f) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

JDIH Kementerian PUPR

Page 69: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

68

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

h) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);

i) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran

yang memenuhi syarat.

Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.

d. EVALUASI KUALIFIKASI.

Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.

1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.

2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:

a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi;

b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;

c) tidak masuk dalam daftar hitam;

d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh);

e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,

baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang

disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila

dipersyaratkan);

h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub

bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan

kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).

5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.

JDIH Kementerian PUPR

Page 70: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

69

e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.

Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian

kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi

dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.

2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,

peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.

4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,

Seleksi dinyatakan gagal.

5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.

6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang

memuat:

a) nama paket pekerjaan dan HPS

b) nama dan alamat peserta;

c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;

d) hasil evaluasi administrasi;

e) nilai hasil evaluasi teknis;

f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);

g) kesimpulan tentang kewajaran:

(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);

(2). penugasan tenaga ahli;

(3). penugasan tenaga pendukung; dan

(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;

i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi;

j) tanggal dibuatnya Berita Acara;

k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai

pelaksanaan Seleksi;

l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.

I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI

1. METODE EVALUASI KUALITAS

Dalam hal peserta jasa konsultans dari badan usaha (prakualifikasi),

maka tidak ada tahapan penetapan pemenang seleksi tetapi terdapat tahapan penetapan peringkat teknis.

a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi berdasarkan

Berita Acara Hasil Evaluasi, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

JDIH Kementerian PUPR

Page 71: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

70

b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:

1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;

2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis

memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.

c. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan

harus memuat:

1). nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;

2). nama dan alamat peserta serta nilai teknis yang diperoleh;

3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang

lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; dan

5). hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya.

d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:

1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);

2). BAPP;

3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan

Kualifikasi; dan

4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf

anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran habis masa berlakunya, dilakukan

konfirmasi kepada peserta untuk memperpanjang surat penawaran. Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran

dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.

2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi yang memperoleh nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran biaya

yang terbesar/tertinggi berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan

dari ULP, dengan ketentuan:

1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta

ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;

2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan

Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis

memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.

JDIH Kementerian PUPR

Page 72: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

71

c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan yaitu peserta lain yang

mendapatkan nilai kombinasi tertinggi berikutnya.

d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan

harus memuat:

1). nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;

2). nama dan alamat peserta;

3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; dan

5). nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya.

e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:

1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);

2). BAPP;

3). Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan

Kombinasi Teknis dan Biaya; dan

4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai kombinasi

terbesar/tertinggi dan nilai kombinasi terbesar/tertinggi ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

3. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN

a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang memiliki nilai teknis paling tinggi diantara peserta yang memiliki nilai teknis di atas ambang

batas nilai teknis (passing grade) dan penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran untuk nilai

sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:

1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta

ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;

2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan

Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.

c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan.

d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat:

1). Nama paket pekerjaan;

2). Nama dan alamat peserta;

3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4). Nilai teknis;

5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;

6). Ambang batas nilai teknis; dan

7). Pagu anggaran dan HPS

e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:

JDIH Kementerian PUPR

Page 73: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

72

1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);

2). BAPP;

3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan

4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai teknis tertinggi, dan

nilai teknis tertinggi ke 2 dan ke 3 yang penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran dan telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil

peserta.

4. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH

a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang nilai teknisnya di atas Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade) dan penawaran biaya

terkoreksinya paling rendah berdasarkan Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:

1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta

ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;

2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala

Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.

c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan.

d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan

harus memuat:

1). Nama paket pekerjaan;

2). Nama dan alamat peserta;

3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4). Nilai teknis;

5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;

6). Ambang batas nilai teknis; dan

7). Pagu anggaran dan HPS

e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:

1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);

2). BAPP;

3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan

4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah dan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua)

wakil peserta.

JDIH Kementerian PUPR

Page 74: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

73

J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI

1. METODE EVALUASI KUALITAS

Dalam hal jasa konsultansi badan usaha, tidak ada tahapan

pengumuman pemenang seleksi.

Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya

memuat:

a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;

b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya penawaran terkoreksi; dan

c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, biaya dan evaluasi

kualifikasi untuk peserta yang dievaluasi.

2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA, BIAYA TERENDAH, DAN

PAGU ANGGARAN

Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh

peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat:

a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;

b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya

penawaran terkoreksi; dan

c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya untuk peserta yang dievaluasi.

K. SANGGAHAN

1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PA/KPA, PPK, dan

APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang bersangkutan, dengan ketentuan:

a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender kerja

setelah pengumuman pemenang; atau

b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender kerja

setelah pengumuman pemenang.

Catatan: dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode kualitas, sanggahan dilakukan terhadap penetapan peringkat teknis.

2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain.

3. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:

a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan

yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;

b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat; dan/atau

c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

JDIH Kementerian PUPR

Page 75: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

74

4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan, dengan ketentuan:

a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender setelah menerima surat sanggahan; atau

b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah menerima surat sanggahan.

5. Apabila sanggahan dinyatakan benar, Pokja ULP menyatakan Seleksi

gagal.

6. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta atau tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud pada angka 2 atau disampaikan kepada PA/KPA,

PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa sanggahan, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti serta tidak

menghentikan proses seleksi.

7. Peserta dapat menyampaikan sanggahan terhadap seleksi gagal yang disebabkan karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.

JDIH Kementerian PUPR

Page 76: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

75

BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS

Apabila seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli yang diusulkan dibawah

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi

teknis dan biaya seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli masih dibawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL), maka SPPBJ terhadap perusahaan yang

bersangkutan tidak dapat dilaksanakan.

A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA

Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, maka

Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi teknis.

1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang

untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan:

a. tidak ada sanggahan dari peserta;

b. sanggahan terbukti tidak benar; atau

c. masa sanggah berakhir.

Catatan: Dalam hal metode evaluasi berdasarkan kualitas (Badan Usaha), Pokja ULP menyampaikan undangan untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya segera setelah acara pembukaan dan evaluasi sampul II selesai.

2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA

Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, Pokja ULP melakukan klarifikasi teknis kepada pemenang seleksi. Hasil klarifikasi

teknis tidak merubah biaya penawaran.

Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang diundang dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja ULP dengan:

a. direktur utama/pimpinan perusahaan;

b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau

perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);

c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang

dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

2. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk:

a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau

tenaga pendukung yang ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna

pencapaian hasil kerja yang optimal;

JDIH Kementerian PUPR

Page 77: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

76

b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran

teknis yang diajukan peserta.

3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:

a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;

b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;

c. kualifikasi tenaga ahli;

d. organisasi pelaksanaan;

e. program alih pengetahuan;

f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;

g. jadwal penugasan personil; dan

h. fasilitas penunjang.

4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:

a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;

b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan

c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran.

5. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan

berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan:

a. biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 4,0 (empat koma

nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari daftar gaji yang

telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan;

b. unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut:

1). 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja;

2). 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.

6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau

manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung tersebut.

7. Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS, agar didapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.

8. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-Personil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya

Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar berdasarkan ketentuan pada angka 5.

9. Apabila hasil evaluasi penawaran biaya serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, total penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu anggaran.

10. Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang Seleksi tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan pertama (apabila ada) untuk melakukan proses

klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.

Catatan : Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi dengan peserta yang memiliki peringkat teknis

JDIH Kementerian PUPR

Page 78: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

77

terbaik tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang

peserta yang memiliki peringkat teknis kedua dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.

11. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang cadangan

pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan kedua (apabila ada), yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam

angka 1 dan seterusnya.

Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan peringkat teknis kedua tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat teknis ketiga dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1 dan seterusnya.

12. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan 1 (satu) pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak menghasilkan

kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.

Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis tidak menghasilkan kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.

13. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.

C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS)

1. BAHS merupakan kesimpulan hasil Seleksi yang dibuat oleh Pokja ULP

dan ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pokja ULP.

Catatan: Dalam hal seleksi menggunakan metode evaluasi kualitas, BAHS ditandatangani oleh paling kurang 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pokja ULP

2. BAHS harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi;

Catatan: dalam hal Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan jasa konsultansi Perseorangan, dimuat nama seluruh peserta Seleksi yang ikut pascakualifikasi

b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek;

c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi teknis;

d. biaya penawaran dan biaya penawaran terkoreksi dari peserta Seleksi

yang lulus ambang batas nilai teknis (passing grade);

e. hasil perhitungan kombinasi teknis dan biaya (khusus untuk metode evaluasi kualitas dan biaya);

f. hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi (pada Seleksi Sederhana);

g. hasil klarifikasi dan negosiasi;

h. pagu anggaran dan HPS;

i. metode evaluasi yang digunakan;

j. unsur-unsur yang dievaluasi;

k. rumus yang dipergunakan;

l. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal

pelaksanaan Seleksi;

m. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi; dan

n. tanggal dibuatnya Berita Acara.

JDIH Kementerian PUPR

Page 79: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

78

JDIH Kementerian PUPR

Page 80: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

79

BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

A. SELEKSI GAGAL

1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang

dari 3 (tiga) untuk Seleksi Umum;

b. seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir

dalam pembuktian kualifikasi;

c. apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang tidak sehat;

d. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas Pagu Anggaran;

e. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;

f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran terhadap hasil Seleksi ternyata benar;

g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2, tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima;

h. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya; atau

i. penawaran biaya terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu Anggaran, kecuali yang menggunakan metode evaluasi kualitas.

2. PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila:

a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena pelaksanaan Seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No.

54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;

b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;

c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam

pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;

d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan

prosedur yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;

e. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

f. pelaksanaan Seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan;

g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau

h. pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.

3. Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan KPA

ternyata benar;

JDIH Kementerian PUPR

Page 81: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

80

4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.

5. Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

6. PA/KPA/PPK/ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta Seleksi bila penawarannya ditolak atau Seleksi dinyatakan gagal.

B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

1. PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab terjadinya Seleksi gagal, antara lain:

a. kemungkinan terjadinya persekongkolan;

b. adanya persyaratan yang diskriminatif;

c. persyaratan kualifikasi perusahaan dan/atau kualifikasi tenaga ahli terlalu tinggi atau mengarah pada Penyedia tertentu;

d. nilai total pagu anggaran terlalu rendah;

e. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu besar; atau

f. kecurangan dalam pengumuman.

2. Setelah pemberitahuan adanya Seleksi gagal, Pokja ULP meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya Seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:

a. evaluasi ulang;

b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;

c. Seleksi ulang; atau

d. penghentian proses Seleksi.

3. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya seleksi gagal,

mengharuskan adanya perubahan Dokumen Seleksi, maka dilakukan Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Seleksi.

4. Pokja ULP menindaklanjuti Seleksi gagal dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. melakukan pengumuman ulang prakualifikasi apabila:

1). jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk

Seleksi Umum. Dilakukan untuk mencari peserta baru selain peserta yang telah lulus penilaian kualifikasi. Peserta yang sudah

lulus penilaian kualifikasi tidak perlu dilakukan penilaian kembali, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi.

b. apabila seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak

hadir dalam pembuktian kualifikasi, Pokja ULP:

1). mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar

peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi; dan/atau

2). melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru.

c. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak

sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkan

penawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam;

d. melakukan Seleksi ulang, apabila:

JDIH Kementerian PUPR

Page 82: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

81

1). semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi

Kualitas; atau

2). pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun

2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.

e. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta dan/atau

pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peratuan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan

ternyata benar, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, kemudian Pokja yang baru:

1). mengundang ulang semua peserta untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan

2). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, dikenakan

sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran atau tidak ada

peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang;

g. apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaan atau sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas kesalahan evaluasi penawaran ternyata

benar, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang

peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;

h. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta terhadap

Dokumen Pengadaan yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan/atau sanggahan dari

peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar, maka setelah memperbaiki Dokumen Pengadaan, dilakukan Seleksi

ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;

i. apabila Seleksi gagal karena calon pemenang dan calon pemenang

cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya atau mengundurkan diri dari penunjukan pemenang,

dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut:

1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama

dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang mengundurkan diri); atau

2). memberikan sanksi kepada peserta yang tidak

hadir/mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dengan cara memasukan ke dalam Daftar Hitam, baik

badan usaha beserta pengurusnya.

j. apabila Seleksi gagal karena tidak tercapai kesepakatan dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan

negosiasi teknis dan biaya, dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut:

1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang

mengundurkan diri); atau

JDIH Kementerian PUPR

Page 83: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

82

k. apabila Seleksi gagal karena pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata

benar, diatur ketentuan sebagai berikut:

1). apabila PA, KPA, PPK dan anggota Pokja ULP tidak terlibat KKN,

Pokja ULP:

a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran

ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau

b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru.

2). apabila PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP terlibat KKN, dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang

terlibat KKN, kemudian Kelompok Kerja yang baru:

a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran

ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau

b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang

peserta baru.

3). dalam hal Pokja ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN diantara para peserta, Pokja ULP:

a) meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa rincian Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil serta membandingkan dengan biaya-biaya untuk pekerjaan sejenis

yang terdekat;

b) memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan

c) menghentikan proses Seleksi, apabila hasil penelitian dan pemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN.

4). peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi :

a) dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya; dan

b) pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

5. Apabila dalam Seleksi pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka:

a. proses Seleksi dilanjutkan dengan melakukan negosiasi biaya, dalam

hal peserta yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau

b. proses Seleksi dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung, dalam

hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu).

6. Dalam hal Seleksi ulang gagal, Pokja ULP dapat melakukan Penunjukan Langsung berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap memperhatikan

prinsip efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, dengan ketentuan:

a. hasil pekerjaan tidak dapat ditunda;

b. menyangkut kepentingan/keselamatan masyarakat; dan

c. tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses seleksi dan pelaksanaan pekerjaan.

7. Apabila Seleksi ulang mengalami kegagalan dan tidak memenuhi kriteria yang dimaksud pada angka 6 untuk dilakukan Penunjukan Langsung, maka:

JDIH Kementerian PUPR

Page 84: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

83

a. anggaran dikembalikan ke negara dalam hal waktu sudah tidak mencukupi;

b. dapat dilakukan Seleksi kembali dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian ulang Dokumen Pengadaan; atau

c. PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi anggaran) untuk pekerjaan lain.

JDIH Kementerian PUPR

Page 85: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

84

BAB VII LAIN-LAIN

A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI

PA/KPA/PPK/Pokja ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta seleksi bila penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal.

B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN

PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan selama

umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN

Dalam hal pengumuman seleksi mendahului persetujuan DIPA Tahun

Anggaran maka :

1. Harus dicantumkan dalam Pengumuman/Dokumen Pemilihan bahwa seleksi ini dilakukan sebelum Dokumen Anggaran disahkan;

2. apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan

Pekerjaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan Penyedia Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

JDIH Kementerian PUPR

Page 86: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

85

BAB IX LAMPIRAN

A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS

B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA

1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS

2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH

4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN

C. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

D. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN

E. CONTOH BERITA ACARA HASIL SELEKSI

JDIH Kementerian PUPR

Page 87: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

86

A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS

PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI :

......................................................................................................

Pokja ULP.............................................................

Satuan Kerja....................................................

Tahun Anggaran ……………………………...

JDIH Kementerian PUPR

Page 88: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

87

PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI:

................................................................................................

1. Maksud dan tujuan

Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada Pokja ULP agar dalam melakukan penilaian dan evaluasi usulan teknis

pekerjaan jasa konsultansi diperlakukan sama terhadap semua penawar.

2. Cara Evaluasi

a. Unsur yang dievaluasi dan persentase bobot masing-masing unsur ditentukan sebagai berikut :

1). Pengalaman Perusahaan 10% dengan ambang batas 60

2). Pendekatan & Metodologi 20% dengan ambang

batas 60

3). Kualifikasi Tenaga Ahli 70% dengan ambang batas 60

Jumlah 100%

b. Nilai ambang batas terhadap total penilaian 60.

3. Kriteria penilaian, rincian sub unsur, dan pembobotan untuk masing-masing sub unsur ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan, seperti

contoh sebagai berikut:

a. Pengalaman Perusahaan :10%

1). Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis*), dengan bobot sub unsur 40 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100

b) Memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10

(sepuluh) tahun diberi nilai : 75

c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)

tahun diberi nilai : 50

dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis]

*)Kegiatan yang sejenis adalah :

kegiatan yang hampir sama atau mendekati dengan yang ditentukan dalam KAK, misal : dalam KAK Perencanaan Saluran

Tersier, kegiatan yang sejenis adalah : Perencanaan Saluran Drainase, dll.

2). Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan, dengan

bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu

10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100

b) Memiliki 5 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

JDIH Kementerian PUPR

Page 89: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

88

c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50

dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsurpengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan]

3). Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama, dengan

bobot sub unsur 20 %,dan ketentuanpenilaiansub unsur :

a) Memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100

b) Memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

c) Memiliki ≤ 9 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50

dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama =NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.]

4). Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 20% ,dan ketentuan

penilaian sub unsur :

a) Memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun

diberi nilai : 100

b) memiliki 10 s.d 19 orang tenaga ahli tetap yang digunakan

untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10(sepuluh) tahun diberi nilai : 75

c) Memiliki ≤ 9 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk

melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50

dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.]

Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur Pengalaman Perusahaan X

bobot unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN.

b. Pendekatan dan Metodologi :20 %

1). Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam

KAK, dengan bobot sub unsur 40%, dan ketentuan penilaian sub unsur:

a) apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai, diberi nilai : 100

b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75

c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50

d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0

dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK.]

JDIH Kementerian PUPR

Page 90: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

89

2). Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100

b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75

c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai, diberi nilai : 50

d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0

dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kualitas metodologi =NILAI BOBOT sub unsur kualitas metodologi]

3). Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur 20 %,dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100

b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai, diberi nilai : 75

c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai, diberi nilai : 50

d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0

dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur hasil kerja(deliverable) = NILAI BOBOT sub unsur hasil kerja (deliverable)].

4). Sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100

b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai, diberi nilai : 75

c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai, diberi nilai : 50

d) apabilatidak menyajikan, diberi nilai : 0

dari uraian diatas, didapatkan :

[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.]

5). Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk

meningkatkan kualitas keluaranyang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10%, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100

b) Apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75

c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai, diberi nilai : 50

d) Apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0

JDIH Kementerian PUPR

Page 91: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

90

dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK.]

Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot unsur Pendekatan dan Metodologi = NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI.

c. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 70 %

1). Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 10%, dan

ketentuan penilaian sub unsur :

a) ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai :

100

b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 50

[Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur tingkat pendidikan = NILAI BOBOT sub unsur tingkat pendidikan].

2). Sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 50 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Dukungan referensi :

(1). apabila melampirkan referensi dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi,

maka pengalaman kerja diberikan penilaian,

(2). apabila tidak ada referensi maka tidak diberikan penilaian,

(3). apabila melampirkan referensi namun tidak benar, maka penawaran digugurkan dan peserta dikenakan Daftar Hitam.

b) Perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam IKP,

c) Lingkup pekerjaan :

(1). sesuai, diberi nilai : 100

(2). menunjang, diberi nilai :75

(3). terkait, diberi nilai : 50

(4). lingkup pekerjaan yang :

(a). sesuai adalah :…………[deskripsikan dengan jelas

disesuaikan dengan KAK].

(b). Menunjang adalah : …………deskripsikan dengan jelas

menunjang KAK].

(c). Terkait adalah : ………… [deskripsikan dengan jelas terkait dengan KAK].

d) posisi tenaga ahli yang diusulkan:

(1). sesuai, diberi nilai :100

(2). tidak sesuai, diberi nilai :50

(3). posisi yang :

(a). sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas

disesuaikan dengan KAK].

JDIH Kementerian PUPR

Page 92: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

91

(b). Tidak sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas tidak sesuai dengan KAK].

e) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X nilai posisi = jumlah bulan kerja professional.

f) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja professional dibagi angka 12 = jangka waktu pengalaman kerja professional

g) Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional : *)

(1). memiliki ≥ 5 tahun pengalaman kerja professional diberi nilai : 100

(2). memiliki 3 < x < 5 tahun pengalaman kerja professional,

diberi nilai :75

(3). Memiliki < 3 Tahun pengalaman kerja professional, diberi

nilai : 50

Nilai jangka waktu pengalaman kerja professional yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang

disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK.

3). Sub unsur sertifikat keahlian/profesi keteknikan (engineering), dengan bobot sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub unsur:

a) Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100

b) Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0

nilai yang didapatkan X bobot sub unsur sertifikat

keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub unsur sertifikat keahlian/profesi.

4). Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK, dengan bobot

sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :

a) Penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing), bobot 40 %

(1). Baik, diberi nilai : 100

(2). Kurang, diberi nilai : 50

nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau

bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing).

b) penguasaan bahasa setempat, Bobot 30 %

(1). Baik, diberi nilai : 100

(2). Kurang, diberi nilai : 50

nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa setempat.

c) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi,

dan kondisi (custom) setempat, bobot 30 %

(1). Memahami, diberi nilai : 100

(2). Tidak memahami, diberi nilai : 50

nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat.

JDIH Kementerian PUPR

Page 93: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

92

Total nilai yang didapatkan X bobot sub unsur lain-lain = NILAI BOBOT sub unsur lain-lain.

Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur ((1)+(2)+(3)+(4))= NILAI 1

(SATU) ORANG TENAGA AHLI.

Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI BOBOT tenaga ahli.

5). [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1(satu) maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot]

Bobot tenaga ahli:

a) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 60

b) Tenaga Ahli 2 (Ahli Jalan), diberi bobot = 40

c) dan seterusnya

6). Total NILAI BOBOT seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi Tenaga Ahli = NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI.

Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI

JDIH Kementerian PUPR

Page 94: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

93

B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA

Misalnya, ambang batas nilai teknis (passing grade) yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan (terhadap seluruh metode evaluasi kualitas/kualitas

dan biaya/biaya terendah/pagu anggaran) adalah : 60

1. Evaluasi Pengalaman Perusahaan (diberi bobot 10%)

pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 10%-20%) atau

sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).

Sub unsur yang dinilai, meliputi:

a. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis : bobot nilai 40 %

1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100

2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100

3). memiliki < 10 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)

tahun diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100

b. Pengalaman Melaksanakan di lokasi kegiatan/di Indonesia : bobot nilai

20 %

1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10

(sepuluh) tahun diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100

2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu

10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100

3). memiliki < 10 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10

(sepuluh) tahun diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100

c. Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama : bobot nilai 20 %

(dapat dipilih dan disyaratkan dalam KAK : pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki

fasilitas utama, atau bila tidak sebagai lead firm, pengalaman manajerial diambil dari perolehan pekerjaan dalam kurun waktu 10

tahun terakhir)

1). memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100

2). memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama

dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100

3). memiliki <10 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam

waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20 /100

d. Kapasitas perusahaan dgn memperhatikan jumlah TA tetap : bobot nilai 20 %

JDIH Kementerian PUPR

Page 95: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

94

1). memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun

diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100

2). memiliki 10 s.d 19 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100

3). memiliki < 10 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100

Contoh Perhitungan Pengalaman Perusahaan:

PT. XYZ dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir pernah

melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :

Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (40%), 30 paket, nilai 100

Pengalaman melaksanakan kegiatan di lokasi kegiatan (20%), 23 paket,

nilai 100

Pengalaman manajerial & fasilitas utama (20%), 18 paket, nilai 75

(Dalam contoh perhitungan ini, dipilih dan ditetapkan dalam KAK adalah pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki fasilitas utama)

Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap (20%), 20 TA, nilai 100

(Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap dinilai terhadap TA Tetap yang digunakan/dipakai untuk melaksanakan pekerjaan pada paket kegiatan dalam kurun waktu 10 tahun)

Perolehan nilai pengalaman perusahaan PT. XYZ adalah :

(100x40/100) + (100x20/100) + (75x20/100) + (100x 20/100)

40 + 20 + 15 + 20 = 95

Bobot nilai pengalaman perusahaan = 95 x 10% = 9,5

2. Evaluasi Pendekatan dan Metodologi (diberi bobot 20%)

pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 20%-40%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).

Sub unsur yang dinilai, meliputi:

a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK : bobot nilai

40%

1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100

2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100

3). Menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100

4). tidak menyajikan diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 40/100

JDIH Kementerian PUPR

Page 96: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

95

b. Kualitas metodologi : bobot nilai 20%

1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100

2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100

3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100

4). tidak menyajikan diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100

c. Hasil kerja (deliverable) = 20%

1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100

2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100

3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100

4). tidak menyajikan diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100

d. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK: bobot nilai 10%

1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100

2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10 /100

3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10 /100

4). tidak menyajikan diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100 = 0

e. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diminta dalam KAK: bobot nilai 10%

1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100

2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75

maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10/100

3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10/100

4). tidak menyajikan diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100

Contoh Perhitungan Pendekatan dan Metodologi:

PT. XYZ, pendekatan & metodologi atas dokumen seleksi menurut

penilaian Pokja ULP, sebagai berikut :

1). Pemahaman atas jasa layanan (40%) nilai 100

JDIH Kementerian PUPR

Page 97: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

96

2). Kualitas Metodologi (20%) nilai 100

3). Hasil kerja (deliverable) (20%) nilai 100

4). fasilitas pendukung (10%) nilai 50

5). Gagasan baru (10%) nilai 75

Catatan: Penilaian terhadap sub unsur pendekatan dan metodologi dilakukan oleh masing-masing anggota Pokja ULP. Hasil nilai akhir merupakan nilai rata-rata.

Sehingga bobot nilai yang diperoleh adalah :

(100x40/100)+(100x20/100)+(100x20/100)+(50x10/100)+(75x10/100)

40 + 20 + 20 + 5 + 7,5 = 92,5

Bobot nilai pendekatan dan metodologi = 92,5 x 20/100 = 18,5

3. Evaluasi Kualifikasi Tenaga Ahli (diberi bobot 70%)

pemberian bobot tersebut diambil yang terbesar (antara 50%-70%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).

Sub unsur yang dinilai, meliputi:

a. Pendidikan : bobot nilai 10%

Pendidikan yang dinilai adalah S1/S2/S3 atau setingkat.

Pendidikan dibawah syarat KAK tidak dinilai

Penilaian :

• S1/S2/S3 sesuai KAK = 100

• S1/S2/S3 tidak sesuai KAK = 50

b. Pengalaman Tenaga ahli pekerjaan sejenis dgn referensi atau copy

kontrak : bobot nilai 50%

Penilaian dilakukan untuk tenaga ahli yang mempunyai referensi.

Nilai pengalaman tenaga ahli :

1). Waktu pengalaman :

a) Tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap

yang dihitung hanya salah satu,

Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Bilie, S.H., LL.M. dengan

data pengalaman sebagai berikut :

(1). 1 Maret 1993 – 1 Maret 1996 = 36 bulan

Perhitungan dimulai dari bulan Maret 1993 sampai dengan

Maret 1996.

(2). 1 Januari 1993 – 1 Mei 1993 = 2 bulan

Perhitungan dimulai dari bulan Januari 1993 sampai dengan Maret 1993

Dari pengalaman (1) dan (2) terjadi overlap selama 3 bulan pada

bulan Maret, April, dan Mei 1993. Pengalaman (2) yang diakui

hanya 2 bulan. Total pengalaman tenaga ahli Ir. Bilie, S.H.,

LL.M. = 38 bulan;

b) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis

secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali);

JDIH Kementerian PUPR

Page 98: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

97

Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Usman dengan data pengalaman sebagai berikut :

Pengalaman dicantumkan bulan 10 Juni 2008 – 10 Desember

2008

Pokja ULP menghitung jumlah bulan secara penuh = 6 bulan

karena disebutkan tanggal bulan dan tahun dengan rinci

c) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1

(satu)bulan;

Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data

pengalaman sebagai berikut :

Pengalaman hanya dicantumkan bulan Juni 2001 – November 2001

Karena hanya disebutkan bulan tanpa dirinci tanggalnya, maka

panitia dapat untuk menghitung jumlah bulan dikurangi 1

(satu) = 6 bulan - 1 = 5 bulan.

d) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman

kerja yang dihitung hanya 25% dari total bulannya.

Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data pengalaman sebagai berikut :

Pengalaman hanya dicantumkan tahun 2002 – 2003

Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 24 bulan = 6 bulan

karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.

Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Paruli dengan data

pengalaman sebagai berikut :

Pengalaman hanya dicantumkan tahun 1993 – 1993

Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka

panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 12 bulan = 3 bulan karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.

2). Kesesuaian lingkup pekerjaan

a) Lingkup sesuai dengan syarat KAK, dinilai = 1

b) Menunjang, dinilai = 0,50

c) Terkait, dinilai = 0,25

3). Kesesuaian Posisi /jabatan dalam proyek

a) Sesuai dengan posisi/jabatan sebelumnya, dinilai = 1

b) Tidak sesuai, dinilai = 0,50

c. Sertifikat keahlian : bobot nilai 30%

Sertifikat keahlian harus memenuhi syarat sesuai dalam KAK untuk yang berpendidikan teknik, sedangkan tenaga ahli diluar teknik tidak

disyaratkan SKA.

1). Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot = 100 x 30/100

2). Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0

maka perhitungan nilai bobot = 0 x 30/100

JDIH Kementerian PUPR

Page 99: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

98

d. Lain-lain ( misal penguasaan bahasa Inggris, atas tata cara, aturan,

situasi dan kondisi setempat, dll) : bobot nilai 10%

1). Bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) :

bobot 40%

a) Baik = 100

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 40/100

b) Kurang = 50

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 40/100

2). penguasaan bahasa setempat : bobot 30%

a) Baik = 100

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100

b) Kurang = 50

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100

3). Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan

kondisi (custom) setempat : bobot 30%

a) Memahami, diberi nilai : 100

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100

b) Tidak memahami, diberi nilai : 50

maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100

JDIH Kementerian PUPR

Page 100: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

99

2. PENILAIAN TEKNIS KONSULTAN PT. XYZ

HASIL EVALUASI TEKNIS

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I

NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. ITEM NILAI BOBOT NILAI TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengalaman perusahaan 95 0,1 9,5

2. Pendekatan dan

metodologi

92,5 0,2 18,5

3. Kualifikasi tenaga ahli *) 90 0,7 63,0

Jumlah 1 91,0

CATATAN *) :

Dalam hal Penilaian teknis terhadap perusahaan yang lulus pasing grade

tetapi terhadap penilaian kualifikasi TA dinilai kurang dari yang ditentukan

dalam KAK, maka dalam klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya untuk diganti dengan TA yang sesuai KAK atau yang lebih tinggi

JDIH Kementerian PUPR

Page 101: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

100

EVALUASI PENGALAMAN PERUSAHAAN

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I

NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN

JUMLAH PAKET/TA

NILAI BOBOT NILAI TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis

30 paket 100 0,35 35

2. Pengalaman Melaksanakan

kegiatan di Indonesia 23 paket 100 0,25 25

3. Pengalaman Manajerial dan

Fasilitas Utama 18 paket 75 0,20 15

4. Kapasitas perusahaan dgn

memperhatikan jumlah TA tetap

20 paket 100 0,20 20

Jumlah 1,00 95

Memenuhi ambang batas terhadap pengalaman perusahaan ≥ 60

JDIH Kementerian PUPR

Page 102: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

101

EVALUASI PENDEKATAN DAN METODOLOGI

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I

NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN

NILAI BOBOT NILAI TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pemahaman atas jasa

layanan yang tercantum dalam KAK

100 0,40 40

2. Kualitas metodologi 100 0,20 20

3. Hasil kerja (deliverable) 100 0,20 20

4. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK

50 0,10 5

5. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas

keluaran yang diminta dalam KAK

75 0,10 7,5

Jumlah 1,00 92,5

Memenuhi ambang batas terhadap pendekatan dan metodologi ≥ 60

JDIH Kementerian PUPR

Page 103: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

102

EVALUASI KUALIFIKASI TENAGA AHLI

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I

NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN

NILAI BOBOT NILAI TOTAL

1 2 3 4 5

1. Ketua Tim 95 0,60 57

2. Ahli Jalan dan Jembatan 82,5 0,40 33

Jumlah 1.00 90

Memenuhi ambang batas terhadap kualifikasi tenaga ahli ≥ 60

JDIH Kementerian PUPR

Page 104: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

103

Pokja ULP Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi

Pengadaan Jasa Konsultansi : Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan

Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU

Tahun Anggaran 2011

Nama Perusahaan

: PT XYZ

Nama Personil

:

Ir. Bilie, S.H.,

LL.M

Posisi yg diusulkan

: Ketua Tim

A.

PENDIDIKAN

: S2 Sesuai KAK NILAI 100

B. PENGALAMAN

KERJA

PROFESIONAL

POSISI/

JABATAN LINGKUP

Referensi

JUMLAH

No. PERIODE BLN Pengalaman

DARI - SAMPAI Kerja TA

1 2 3 4 5 6 7

1 Feb-08 - Aug-08 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3

2 10 May-07 - 10 Nov-07 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3

3 1 Mar-06 - 30 Jun-06 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2

4 28 Jun-04 - 16 Ags-04 1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6

5 15 Jul-03 - 25 Ags-03 1,33 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,33

6 2002 - 2003 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5

7 Jun-01 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5

8 Aug-99 - Jan-00 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0

9 Apr-98 - Nov-98 6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 6

10 Jun-97 - Dec-97 6 TS 0,5 S 1,0 V 1,0 6

11 1 Mar-93 - 1 Mar -96 36 S 1,0 S 1,0 V 1,0 36

12 1 Jan-93 - 1 Mei 93 2 S 1,0 S 1,0 V 1,0 2

PERSYARATAN KAK 5 TAHUN TOTAL =

70,43 BL

5,87 TH

NILAI 100

Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50

URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT

PENDIDIKAN 100 30% 30

PENGALAMAN 100 50% 50

SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10

KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5

NILAI TOTAL 100% 95

Keterangan :

Posisi : S = sesuai

CONTOH

JDIH Kementerian PUPR

Page 105: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

104

TS = tidak sesuai

Lingkup : S = sesuai

M = menunjang

T = terkait

Sertifikat : M = Memiliki

TM = Tidak memiliki

JDIH Kementerian PUPR

Page 106: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

105

Pokja ULP Peningkatan Jalan Nasional

Pengadaan Jasa Konsultansi : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I

Kementerian Pekerjaan Umum

Tahun Anggaran 2011

Nama Perusahaan

: PT XYZ

Nama

Personil

: Ir. Usman

Posisi yg

diusulkan

: Ahli Jalan dan Jembatan

A.

PENDIDIKAN

: S1Sesuai KAK NILAI 100

B. PENGALAMAN KERJA

PROFESIONAL

POSISI/

JABATAN LINGKUP

Referensi

JUMLAH

No. PERIODE BLN Pengalaman

DARI - SAMPAI Kerja TA

1 2 3 4 5 6 7

1 Mar-09 - Sep-09 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3

2 10 Jun-

08 - 10 Des-08 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3

3 1 Feb-07 - 30 Mei-07 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2

4 28 Jul-

04 - 16 Sep-04 1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6

5 15 Jun-

03 - 25 Jul-03 1,3 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,3

6 2001 - 2002 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5

7 Jun-00 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5

8 Aug-98 - Jan-99 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0

9 1 Mar-95 - 1 Mar -96 12 S 1,0 S 1,0 V 1,0 12

10 1 Jan-94 - 1 Mei 95 14 S 1,0 S 1,0 V 1,0 14

11 1993 - 1993 3 S 1,0 S 1,0 X 0 0

PERSYARATAN KAK

5 TAHUN TOTAL = 46,4 BL

3,87 TH

NILAI 75

Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50

CONTOH

JDIH Kementerian PUPR

Page 107: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

106

URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT

PENDIDIKAN 100 30% 30

PENGALAMAN 75 50% 37,5

SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10

KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5

NILAI TOTAL 100% 82,5

Keterangan :

Posisi : S = sesuai

TS = tidak sesuai

Lingkup : S = sesuai

M = menunjang

T = terkait

Sertifikat : M = Memiliki

TM = Tidak memiliki

JDIH Kementerian PUPR

Page 108: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

107

1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan

metode evaluasi kualitas, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2 dan 3 setelah menunggu masa sanggahan, diundang peringkat teknis terbaik 1 (misal, PT. XYZ)

untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang untuk peringkat teknis terbaik 1 untuk

menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya.

b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, tidak gugur, namun apabila hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak terjadi kesepakatan atau tidak ≤ HPS,

maka penawarannya dinyatakan gugur.

2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh

Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi kualitas dan biaya, maka lulus passing grade/ambang

batas 60, diumumkan seluruh yang lulus passing grade tanpa masa sanggahan, mengundang semua peserta yang lulus passing grade untuk melakukan pembukaan penawaran biaya.

b. Apabila dalam KAK ditentukan perbandingan bobot teknis : biaya = 0,75 : 0,25, dan penawaran dari masing-masing peserta misalnya:

Bobot teknis :

a). PT. XYZ = 91 91 x 0,75 = 68,25

b). PT. ABC = 85*) 85 x 0,75 = 63,75

c). PT. GHI = 80*) 80 x 0,75 = 60,00

*) Cara/langkah penerapan perhitungan PT.ABC dan PT. GHI sama

seperti cara/langkah penerapan perhitungan PT. XYZ

Nilai usulan biaya ke 3 penawaran adalah:

NBt = (PBt / PBt) x 100

NBn = (PBt / PBn) x 100

dimana :

NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;

NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;

PBt = penawaran biaya terendah;

PBn = penawaran biaya di atasnya.

a). PT. XYZ = 110 jt

Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/110 x 100 = 81,82

Maka nilai bobot biaya adalah: 81,82 x 0,25 = 20,455

JDIH Kementerian PUPR

Page 109: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

108

b). PT. ABC = 100 jt

Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/100 x 100 = 90,00

Maka nilai bobot biaya adalah: 90,00 x 0,25 = 22,50

c). PT. GHI = 90 jt

Perhitungan: NBt = (PBt / PBt) x 100 = 90/90 x 100 =100,00

Maka nilai bobot biaya adalah: 100,00 x 0,25 = 25,00

Nilai akhir kombinasi teknis dan biaya adalah:

a). PT. XYZ = 68,175 + 20,455 = 88,63

b). PT. ABC = 63,75 + 22,50 = 86,25

c). PT. GHI = 60,00 + 25,00 = 85,00

Usulan untuk penetapan calon pemenang: PT. XYZ sebagai Calon Pemenang, PT. ABC sebagai Calon Pemenang Cadangan I, dan PT. GHI sebagai Calon Pemenang Cadangan II.

c. apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi

aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur.

3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh

Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi biaya terendah, maka lulus passing grade/ambang

batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ), pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan penawaran terendah, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan

biaya kepada pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan negosiasi teknis dan

biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3.

b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi

aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.

4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN

a. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran dua sampul:

1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B

(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2

dan 3, diundang peringkat teknis yang lulus passing grade untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian

ditetapkan pemenang, pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 berdasarkan peringkat teknis terbaik dibawah pagu, selanjutnya dilakukan negosiasi teknis dan biaya terhadap

pemenang, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang pemenang cadangan 1 untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya,

dan seterusnya sampai pemenang cadangan 2.

2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur

b. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran satu sampul:

JDIH Kementerian PUPR

Page 110: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

109

1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila

menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ),

pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan peringkat teknis terbaik dibawah pagu anggaran, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada

pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan

negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3.

2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.

JDIH Kementerian PUPR

Page 111: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

110

1. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

BERITA ACARA

PEMBERIAN PENJELASAN SELEKSI (AANWIJZING)

Nomor : .........................................

1. Pada hari ini ....... Tanggal ..... Bulan ...... Tahun...... (.....-.....-............) bertempat di ......................................, Pokja ............... yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pokja ULP, nomor ............ tanggal

......................., telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk Paket Pekerjaan sebagai berikut :

Nama Paket Pekerjaan :

Uraian Singkat Pekerjaan :

2. Rapat dipimpin oleh : ...................................

Peserta Rapat :Daftar Hadir Terlampir

Rapat dihadiri oleh :

a. Para anggota Pokja ............

b. Wakil-wakil Perusahaan Calon Penyedia Jasa ....................... yang di undang untuk mengikuti penjelasan (Aanwijzing).

3. Risalah Rapat :

a. Rapat dibuka oleh Pokja pada jam ..............

b. Panitia membacakan dan menjelaskan tentang isi Dokumen

Pemilihan,termasuk di dalamnya antara lain : Metode pemilihan;Cara penyampaian Dokumen Penawaran; …………………..dst. sekaligus

diadakan tanya jawab yang akan tercantum dalam Risalah tanya jawab.

c. ..................................................................................................... [diisi sesuai dengan hasil rapat penjelasan yang dilakukan Pokja].

4. Risalah Tanya Jawab :

Pertanyaan dari peserta :

No Nama Perusahaan Pertanyaan Jawaban

1

2

5. Perubahan substansi dokumen (jika ada)

a. ...................................................................................................... [diisi rincian perubahan substansi dokumen pemilihan (jika ada)]

b. Jika terdapat perubahan substansi dokumen, akan dituangkan dalam perubahan/adendum dokumen pemilihan. *)

6. Selanjutnya Pokja menawarkan kepada peserta siapa yangbersedia sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan dan menyepakati bahwa :

Nama : ……………………… dari PT/CV …………………………………… dan

Nama : ……………………… dari PT/CV ………………….......……………,

sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan paket .................................................[diisi nama paket pekerjaan]

JDIH Kementerian PUPR

Page 112: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

111

7. Hasil peninjauan lapangan (jika diperlukan) : ..............................................................

8. Pokja menutup rapat pemberian penjelasan (Aanwijzing) pada jam ........................ Berita Acara serta Adendum akan disampaikan kepada

seluruh peserta mulai hari ............, tanggal ................. pukul ......................

9. Berita Acara Pemberian Penjelasan dapat diambil pada hari ............. tanggal .............. dan dapat juga diunduh dari.

10. Berita Acara Pemberian Penjelasan untuk paket ............................. dibuat ......(.....) rangkap.

Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………, ………………

Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1……………

2. ........................ Sekretaris 2……………

3. ......................... Anggota 3……………

4. ......................... Anggota 4……………

5. ......................... Anggota 5……………

SAKSI-SAKSI

1. ...................................................................... 1 .....................................

2. ...................................................................... 2 .....................................

Keterangan :

*) Adendum (jika ada) dibuat terpisah dari berita acara pemberian penjelasan

2. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

KOP SURAT SATUAN KERJA

JDIH Kementerian PUPR

Page 113: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

112

BERITA ACARA

PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI

Nomor : …………..

Pada hari ini ………….. tanggal …………..bulan …………..tahun ………….. pukul ………….. bertempat di ………….., Pokja ………….. yang ditetapkan dengan Surat

Keputusan Kepala Pokja ULP nomor ………….. tanggal ………….. yang selanjutnya dalam Berita Acara ini disebut Pokja, telah mengadakan acara

Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Jasa Konsultansi…………...

Dalam Acara Pemasukan danPembukaan Dokumen Penawaran diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Yang memasukkan dokumen penawaran …….. (……………….) penyedia jasa.

2. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap ........ (................................) dan jumlah dokumen penawaran yang tidak lengkap ......... (

...................................).

3. Peserta yang menjadi saksi 2 (dua) orang yaitu dari :

PT. ................................................................... Nama :

...............................

PT. ................................................................... Nama :

...............................

4. Hasil Pembukaan Penawaran Sebagai Berikut :

No Nama

Perusahaan

Sampul I Sampul

II*) Keteranga

n Administras

i Teknis

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Catatan :

Kolom (3),(4), diisi sesuai yang disyaratkan dalam dokumen pemilihan.

Kolom (5) tidak dibuka pada saat pembukaan penawaran Sampul I.

Acara Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ditutup pada pukul ............... WIB.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………, ………………

JDIH Kementerian PUPR

Page 114: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

113

PokjaPokja ULP……………………………

1. ......................... Ketuamerangkap Anggota

1……………

2. ........................ Sekretarismerangkap Anggota

2……………

3. ......................... Anggota 3……………

4. ......................... Anggota 4……………

5. ......................... Anggota 5……………

6. ........................ Anggota 6……………

7. ........................ Anggota 7……………

WAKIL DARI PENYEDIA JASA

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

JDIH Kementerian PUPR

Page 115: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

114

3. CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL SELEKSI UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DENGAN

PRAKUALIFIKASI, METODE DUA SAMPUL, SISTEM EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

KOP SURAT POKJA

ERITA ACARA HASIL EVALUASI SELEKSI

PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

NOMOR : ……………………

Nama Pekerjaan :

………………………

Lokasi Pekerjaan :

………………………

Satminkal :

………………………

Satuan Kerja

:

………………………

PPK :

………………………

Kelompok Kerja :

………………………

Sumber Dana :

………………………

Tahun Anggaran

:

………………………

Harga Perkiraan Sendiri

:

……………………… (termasuk PPN 10%)

Jangka waktu pelaksanaan

:

………………………

Metode Pemilihan :

Prakualifikasi

Metode Penyampaian

:

Dua Sampul

Metode Evaluasi

:

Kualitas

Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………… tahun ………… kami yang

bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan ULP Nomor : ………… tanggal ………… telah melaksanakan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Prakualifikasi, Metode Penyampaian Dua

Sampul, Metode Evaluasi Kualitas dengan hasil sebagai berikut :

1. Pengumuman Prakualifikasi

Pengumuman ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui :

JDIH Kementerian PUPR

Page 116: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

115

a. Website LPSEdan Portal Pengadaan Nasional tanggal …………………;

b. Papan Pengumuman Resmi …………….., tanggal…………. s.d.

tanggal………………;

c. Surat Kabar ……………… tanggal ……… (jika diperlukan, sesuai

ketentuan);

2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Kualifikasi

Pendaftaran dimulai tanggal ………… sampai dengan tanggal …………

[pada tahap pendaftaran, Pokja/Pejabat Pengadaan mencatat nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi]

Penyedia jasa yang mendaftar danmengambildokumen kualifikasi

sebanyak……(……) perusahaan.

No NAMA PERUSAHAAN ALAMAT, NOMOR

TELEPON KETERANGAN

1

2

..

dst

3. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Kualifikasi (jika diperlukan)

a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di

…………

b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………) perusahaan.

Berita Acara Penjelasan Kualifikasi (BAPK) nomor ………… tanggal ……… (jika diperlukan).

4. Penyampaian BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi (jika diperlukan)

Salinan BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi(jika diperlukan) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.

5. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Kualifikasi

a. Batas akhir waktu

pemasukan dokumen kualifikasi

:

Hari ……… Tanggal ………… Jam

…………

b. Tempat :

website LPSE

c. Peserta yang memasukkan

Dokumen kualifikasi

:

………… (…………) perusahaan.

JDIH Kementerian PUPR

Page 117: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

116

No Nama Perusahaan Alamat dan Nomor

Telepon Keterangan

1

2

..

ds

t

d. Peserta yang terlambat memasukkan dokumen

kualifikasi

: ………… (…………) perusahaan.

6. Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi

a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen kualifikasi, meliputi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.

b. Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan

persyaratan kualifikasi, yaitu .................... [diisi sesuai persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi].

1) Jumlah dokumen kualifikasi yang dievaluasi

= …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..............dst

2) Jumlah dokumen kualifikasi yang dinyatakan gugur/tidak lulus, yaitu :

= …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..............dst

3) Jumlah dokumen kualifikasi yang dinyatakan

memenuhi syarat/lulus

=

…… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..............dst

7. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi

Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta

salinannya.

Hasil pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam Berita

Acara Pembuktian Kualifikasi (terlampir)

Alasan gugur/tidak lulus dan tidak termasuk Daftar Pendek masing-masing peserta adalah sebagai berikut :

a. ……………………

b. ……………………

c. ………………dst

JDIH Kementerian PUPR

Page 118: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

117

8. Penetapan Daftar Pendek (short list).

Peserta yang dinyatakan masuk dalam Daftar Pendek sebanyak…… (.........) peserta, yaitu :

NO

NAMA PERUSAHAAN ALAMAT NPWP

KETERANGAN

1 min. 5 (lima), maks. 7 (tujuh) peserta

2

..

dst

9. Pengumuman Hasil Kualifikasi

Pengumuman Hasil Kualifikasi ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui :

a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional;

b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d. tanggal………………;

10. Sanggahan Kualifikasi [diisi jika ada sanggahan]

Masa sanggah hasil kualifikasi mulai tanggal ……………. s.d. tanggal……………

Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan

menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.

Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan

Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........) sanggahan

Ringkasan sanggahan sebagai berikut :

No NAMA

PERUSAHAAN MATERI

SANGGAHAN JAWABAN

SANGGAHAN KETERANGAN

1

2

..

dst

11. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan

Peserta yang termasuk dalam Daftar Pendek diundang untuk mengambil dokumen pemilihan. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan disampaikan melalui……………… dengan tanda bukti terlampir.

Pengambilan Dokumen Pemilihan dilakukan pada :

a. Waktu :

Hari ………… Tanggal ………… Jam …………

JDIH Kementerian PUPR

Page 119: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

118

b. Tempat :

………………………………

Peserta yang mengambil dokumen pemilihan sebanyak………(……) perusahaan.

12. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)

a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di

…………

b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………)

perusahaan.

Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) No………… tanggal ……… (terlampir).

13. Penyampaian BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada)

Salinan BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.

14. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II)

a. Batas waktu pemasukan

Dokumen Penawaran

:

Hari ………… tanggal ………… Jam

…………

b. Tempat :

website : LPSE.

c. Peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran

:

………… (…………) perusahaan.

No NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR

TELEPON KETERANGAN

1

2

..

dst

d. Penyedia jasa yang

terlambat memasukkan dokumen penawaran

:

………… (…………) perusahaan.

15. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)

Penawaran dinyatakan ditutup pada Hari ………… tanggal ………… Jam

…………

Pembukaan penawaran dilakukan pada :

a. Waktu

:

Hari ………… Tanggal ………… Jam

…………

b. Tempat

:

…………

Berita Acara Pembukaan Penawaran No………… tanggal ……… (terlampir).

JDIH Kementerian PUPR

Page 120: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

119

16. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)

Evaluasi penawaran dengan berpedoman pada ketentuan peraturan yang

berlaku, dan Dokumen Pemilihan. Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut :

a. Evaluasi Administrasi

Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi

kelengkapan persyaratan yang diminta dalam dokumen pemilihan.

1). Penawaran yang dievaluasi

Jumlah penawaran yang

dievaluasi

= …… (.........) penawaran, yaitu

penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..............dst

2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]

(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan …………

(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………

(c) ............ dst.

3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus

Jumlah penawaran yang

dinyatakan memenuhi syarat/lulus administrasi

= …… (........) penawaran, yaitu

penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV...................

4. .................... dst

Jumlah penawaran yang

dinyatakan gugur/tidak lulus

= …… (........) penawaran, yaitu

penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..................

4. ..................... dst

Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai

berikut :

(a) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………

(b) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………

(c) ………… dst

Hasil evaluasi administrasi terlampir.

JDIH Kementerian PUPR

Page 121: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

120

b. Evaluasi Teknis.

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan

administrasi.

Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam

dokumen pemilihan, meliputi ...............................................

1). Evaluasi teknis dengan sistem nilai :

(a) Persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan

yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

(b) Unsur-unsur yang dievaluasi :

i. Unsur pengalaman perusahaan, bobot .......... [sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan]

ii. Unsur pendekatan dan metodologi, bobot .......[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan ]

iii. Unsur kualifikasi dan tenaga ahli, bobot ..........[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan]

(c) Nilai ambang batas lulus persyaratan teknis = ............ [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan].

2). Jumlah penawaran yang dievaluasi

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..............dst

3). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]

(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan …………

(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………

(c) ............ dst.

4). Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi

ambang batas lulus

= …… (........) penawaran, yaitu

penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. .................... dst

5). Jumlah penawaran yang dinyatakan tidak memenuhi ambang batas lulus

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran :

1. PT/CV...................

2. PT/CV...................

3. PT/CV..................

4. ..................... dst

Hasil evaluasi teknis terlampir.

JDIH Kementerian PUPR

Page 122: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

121

Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis terlampir.

17. Pengumuman Peringkat Teknis

Pengumuman peringkat Teknis nomor …………, tanggal …………, melalui :

a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional);

b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d. tanggal………………;

Peringkat Teknis adalah sebagai berikut :

No Nama

Perusahaan

Alama

t NPWP

Hasil

Evaluasi Persyarata

n

Administr

asi

Nilai

tekni

s

Amba

ng

Batas

Peringka

t

Keteranga

n *)

1

2

..

dst

*) Diisi diundang/ tidak diundang pembukaan harga.

18. Sanggahan Peringkat Teknis [diisi jika ada sanggahan]

Masa sanggah peringkat teknis mulai tanggal ……………. s.d. tanggal……………

Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.

Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan

Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........) sanggahan

Ringkasan sanggahan sebagai berikut :

No Nama

Perusahaan Materi

Sanggahan Jawaban

Sanggahan Keterangan

1

2

..

ds

t

19. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)

Pembukaan penawaran Sampul II (Harga) dilakukan pada :

a. Waktu :

Hari ……… Tanggal ………… Jam …………

JDIH Kementerian PUPR

Page 123: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

122

b. Tempat :

…………

Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II (Harga) nomor………… tanggal ……… (terlampir).

20. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga).

Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran dengan peringkat teknis

terbaik.

a. Koreksi Aritmatik

No. Jenis Pekerjaan

Penawaran Biaya

Keterangan Pada Saat Pembukaan

Setelah Koreksi Aritmatik

1

2

..

dst

b. Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu : …………… [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, misal : kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); kewajaran penugasan tenaga ahli; kewajaran penugasan tenaga pendukung (apabila ada); kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost)]

c. Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]

(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan …………

(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………

(c) ............ dst.

21. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi, evaluasi sampul I (administrasi dan teknis) dan evaluasi sampul II (harga), maka Kelompok Kerja (Pokja) ULP

berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan calon pemenang seleksi berdasarkan peringkat terbaik adalah :

CALON PEMENANG

Nama Perusahaan : ……………………

Alamat Perusahaan : ……………………

NPWP : ……………………

Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ……………….. (termasuk PPN)

JDIH Kementerian PUPR

Page 124: Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK

123

Demikian Berita Acara Hasil Evaluasi Seleksi ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan dalam penetapan pemenang sebagaimana

mestinya.

……………, ………………

Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1……………

2. ......................... Sekretaris 2……………

3. ......................... Anggota 3……………

4. ......................... Anggota 4……………

5. ......................... Anggota 5……………

6. ......................... Anggota 6……………

7. ......................... Anggota 7……………

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, ttd.

M. BASUKI HADIMULJONO

JDIH Kementerian PUPR