pedoman penulisan sipil s1

45
1 I. PENDAHULUAN Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat kesarjanaan Strata Satu (S-1), adalah penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berupa Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir. Untuk kelancaran dan keseragaman penulisan Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir, maka disusunlah Buku Pedoman Pengajuan dan Penulisan Proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Disamping itu diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh. Tugas Akhir pada Jurusan Studi Teknik Sipil - Strata Satu, Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto dapat berupa: a. penelitian, b. studi literatur, c. perencanaan/ perancangan d. pembahasan kasus

Upload: dianliang

Post on 02-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Penulisan Sipil s1

1

I. PENDAHULUAN

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Sipil

Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat

kesarjanaan Strata Satu (S-1), adalah penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berupa

Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir.

Untuk kelancaran dan keseragaman penulisan Laporan Kerja Praktek dan

Laporan Tugas Akhir, maka disusunlah Buku Pedoman Pengajuan dan Penulisan

Proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek.

Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan proposal Tugas

Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Disamping itu diberikan tata

cara penulisan dan beberapa contoh.

Tugas Akhir pada Jurusan Studi Teknik Sipil - Strata Satu, Fakultas Teknik

Universitas Wijayakusuma Purwokerto dapat berupa:

a. penelitian,

b. studi literatur,

c. perencanaan/ perancangan

d. pembahasan kasus

Page 2: Pedoman Penulisan Sipil s1

2

II. PROPOSAL TUGAS AKHIR

A. Bagian Awal Proposal

Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan

1. Halaman judul

Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud proposal tugas

akhir, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan.

a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan

dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang

penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold).

b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm.

c. Maksud proposal tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian

Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada

Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold).

d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah

nama dicantumkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM). (Karakter 12, Bold).

e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Wijayakusuma Purwokerto. Waktu pengajuan proposal tugas akhir

ditunjukkan dengan menulis bulan dan tahun. (Karakter 12, Bold).

Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.a.

2. Halaman pengesahan

Halaman ini berisi tanggal pengesahan, tanda tangan dosen pembimbing dan

asisten dosen pembimbing.

Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.a.

B. Bagian Utama Proposal

Bagian Utama Proposal memuat: pendahuluan, studi pustaka, cara tugas

akhir, dan jadwal tugas akhir.

1. Pendahuluan

Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, keaslian

tugas akhir, manfaat, tujuan, dan batasan masalah (bila ada).

Page 3: Pedoman Penulisan Sipil s1

3

a. Latar belakang masalah berisi: penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa

masalah yang dikemukakan dalam proposal tugas akhir tersebut dipandang

menarik, penting dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraikan kedudukan

masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.

b. Perumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan atas masalah yang diteliti.

Masalah yang dirumuskan harus selaras dengan topik dan tujuan tugas akhir.

c. Keaslian tugas akhir, dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang

dihadapi belum pernah dipecahkan oleh penulis terdahulu, atau dinyatakan

dengan tegas beda tugas akhir ini dengan yang pernah dilaksanakan.

d. Manfaat yang dapat diharapkan adalah manfaat bagi ilmu pengetahuan dan

bagi pembangunan negara dan bangsa.

e. Tujuan tugas akhir. Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan tugas

akhir yang ingin dicapai. Biasanya pernyataan tujuan menggunakan bantuan

kata kerja: merencanakan, mengkaji, menguji, membandingkan,

mengidentifikasi dan lain-lain.

f. Batasan masalah: Berisi mengenai kedudukan masalah yang akan diteliti,

dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.

2. Studi pustaka

Studi pustaka terdiri dari tinjauan pustaka dan landasan teori.

a. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil tugas akhir,

penelitian sebelumnya, atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan

tugas akhir yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan

bahwa permasalahan yang akan dikemukakan belum terjawab atau belum pernah

dipecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin

diambil dari sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama

penulis dan tahun penerbitan.

b. Landasan teori.

Landasan Teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh

mahasiswa sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah dalam tugas akhir untuk

merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model

Page 4: Pedoman Penulisan Sipil s1

4

matematik, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang

ilmu yang ditulis.

Contoh cara penunjukkan sumber pustaka tertera pada lampiran 3.

4. Cara melaksanakan tugas akhir

Cara melaksanakan tugas akhir, menggunakan istilah Metode Penelitian untuk

tugas akhir penelitian atau Metode Perencanaan untuk tugas akhir perencanaan/

perancangan.

Cara melaksanakan tugas akhir mengandung uraian sebagai berikut:

a. Bahan atau materi tugas akhir dapat berwujud populasi atau sampel, yang

harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasinya.

b. Alat yang dipakai untuk menjalankan tugas akhir harus diuraikan dengan jelas

dan kalau perlu disertai dengan gambar dan keterangan-keterangannya.

c. Jalannya tugas akhir memuat uraian yang cukup terinci tentang cara

melaksanakan tugas akhir dan mengumpulkan data.

d. Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan

dengan jelas, termasuk jenis dan kisarannya.

e. Analisis hasil mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.

f. Hipotesis (bila ada, untuk tugas akhir Penelitian). Hipotesis memuat

pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka

dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, dan

masih harus dibuktikan kebenarannya.

g. Sistematika penyusunan Tugas Akhir

Berisi tentang rencana pembagian materi yang akan dibahas dalam

penyusunan Laporan tugas akhir.

Misalnya:

Bab I: Pendahuluan; Bab II: Studi Pustaka; Bab III: Metode Perencanaan; Bab

IV: Perencanaan; Bab V: Rencana Kerja dan Syarat-syarat; Bab VI: Rencana

Anggaran Biaya dan Penjadwalan; Bab VII Kesimpulan dan Saran (tugas

akhir perencanaan)

Bab I: Pendahuluan; Bab II Studi Pustaka; Bab III: Metode Penelitian; Bab

IV: Data dan Analisis; Bab V: Kesimpulan dan Saran (tugas akhir non

perencanaan)

Page 5: Pedoman Penulisan Sipil s1

5

6. Jadwal tugas akhir

Dalam jadwal tugas akhir ditunjukkan:

a. Tahap-tahap tugas akhir

b. Rincian kegiatan pada setiap tahap.

c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

Jadwal tugas akhir dibuat dalam bentuk Bar Chart.

C. Bagian Akhir Proposal

Bagian Akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (bila ada)

1. Daftar pustaka

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal tugas akhir

dan penyusunan ke bawah urut abjad, nama akhir penulis pertama. Buku dan

majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunan ke kanan, yaitu:

a. buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman

yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

b. majalah: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan

singkatan-singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara

penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besarnya tetap

sama, oleh karena itu perbedaan-perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan,

asalkan taat azas untuk seluruh penulisan.

2. Lampiran

Dalam lampiran terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada

pelaksanaan tugas akhir, antara lain:

a. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas)

b. Soal Tugas Akhir (bila ada, dari dosen pembimbing)

c. Kuesioner (bila ada)

d. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan)

e. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (dari mahasiswa)

Page 6: Pedoman Penulisan Sipil s1

6

III. LAPORAN TUGAS AKHIR

A. Bagian Awal

Bagian Awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman

pengesahan, surat pernyataan keaslian tugas akhir, prakata, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan, dan intisari dan abstract.

1. Halaman sampul depan

Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud tugas akhir, nama

dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan

a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan

dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang

penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold).

b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm.

c. Maksud tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan

Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas

Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold).

d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah

nama dicantumkan NPM mahasiswa. (Karakter 12, Bold).

e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Wijayakusuma Purwokerto. (Karakter 14, Bold).

f. Waktu pengajuan tugas akhir ditunjukkan dengan menulis tahun.

Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.b.

2. Halaman judul

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi

diketik di atas kertas putih.

3. Halaman pengesahan

Halaman ini memuat tanggal ujian, tanda tangan para pembimbing tugas

akhir, Ketua Jurusan, dan Dekan FT.

Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.b.

Page 7: Pedoman Penulisan Sipil s1

7

4. Surat pernyataan keaslian tugas akhir

Surat pernyataan keaslian tugas akhir dibuat dengan tanggung jawab

mahasiswa, untuk menghindari plagiatism.

Contoh Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir terdapat pada lampiran 6.

5. Prakata

Prakata mengandung uraian singkat tentang maksud tugas akhir, penjelasan-

penjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam Prakata tidak terdapat hal-hal yang

bersifat ilmiah.

6. Daftar isi

Daftar Isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh

tentang isi tugas akhir dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung

melihat suatu bab atau anak sub judul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub

judul, dan anak sub judul disertai nomor halamannya. Daftar isi ditulis dengan

jarak 1 (satu) spasi.

7. Daftar tabel (daftar)

Jika dalam tugas akhir terdapat beberapa tabel (daftar) perlu adanya daftar

tabel yang memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halamannya,

jumlah tabel (daftar) kurang dari 3 (tiga), daftar ini tidak perlu dibuat. Daftar tabel

ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.

8. Daftar gambar

Daftar Gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu

tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.

Daftar gambar ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.

9. Daftar lampiran

Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat

bila tugas akhir dilengkapi dengan lampiran yang jumlahnya banyak dan isinya

ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan

jarak 1 (satu) spasi.

Page 8: Pedoman Penulisan Sipil s1

8

10. Arti lambang dan singkatan

Arti Lambang dan Singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang

dipergunakan dalam tugas akhir disertai arti dan satuannya, bila dalam laporan

dipergunakan beberapa lambang dan singkatan. daftar Arti Lambang dan

Singkatan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.

11. Intisari dan Abstract

Intisari (Bahasa Indonesia) dan Abstrack (Bahasa Inggris) merupakan uraian

singkat tetapi lengkap tentang tujuan tugas akhir atau latar belakang masalah,

pelaksanaan, dan hasil tugas akhir. Umumnya intisari terdiri dari 3 (tiga) tiga

alinea dan panjangnya tidak lebih dari 1 (satu) halaman. Intisari dan Abstrack

ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.

Contoh Intisari dan Abstract ada pada lampiran 5.a. dan 5b.

B. Bagian Utama

Bagian Utama tugas akhir memuat: Pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan

teori, hipotesis (bila ada), pelaksanaan tugas akhir, hasil tugas akhir dan pembahasan,

kesimpulan dan saran.

1. Pendahuluan

Pendahuluan memuat:

a. Latar Belakang dalam tugas akhir hampir sama dengan yang terdapat dalam

proposal tugas akhir dan mungkin sudah diperluas. Sebab itu pada latar

belakang tugas akhir juga ada perumusan masalah, keaslian tugas akhir, dan

manfaat yang dapat diharapkan.

b. Tujuan tugas akhir disebutkan secara spesifik tujuan tugas akhir yang ingin

dicapai (sama dengan proposal tugas akhir).

2. Tinjauan pustaka dan, landasan teori

a. Tinjauan pustaka isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada

proposal tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan.

b. Landasan teori isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada proposal

tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan.

Page 9: Pedoman Penulisan Sipil s1

9

3. Pelaksanaan tugas akhir

Pada pelaksanaan tugas akhir terdapat uraian terinci tentang:

a. Bahan atau materi tugas akhir harus dinyatakan spesifikasinya selengkap-

lengkapnya. Untuk penelitian laboratorium harus disebutkan asal, cara

penyiapan, sifat fisik, dan susunan bahan kimia yang digunakan.

b. Alat yang digunakan untuk melaksanakan tugas akhir diuraikan dengan jelas

dan sedapat-dapatnya diserati dengan gambar.

c. Jalan tugas akhir berupa uraian yang lengkap dan terinci tentang langkah-

langkah yang telah diambil pada pelaksanaan tugas akhir termasuk cara

pengumpulan data dan jenisnya.

d. Kesulitan-kesulitan yang timbul selama tugas akhir dan cara pemecahannya

perlu sekali ditampilkan, agar peneliti yang berminat dalam bidang sejenis

dapat mengantisipasinya.

e. Hipotesis (bila ada) berisi uraian singkat yang dijabarkan dari landasan teori

atau tinjauan pustaka, dan hampir sama dengan yang sudah dipaparkan pada

proposal tugas akhir.

4. Hasil tugas akhir dan pembahasan

Bab ini memuat hasil tugas akhir dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan

tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri

a. Hasil tugas akhir sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel),

grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan

pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea

pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil tugas akhir dapat

dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.

b. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik

secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Sebaiknya hasil tugas akhir

juga dibandingkan dengan hasil tugas akhir terdahulu yang sejenis.

5. Kesimpulan

Kesimpulan dan saran harus dinyatakan terpisah.

a. Kesimpulan merupakan persyaratan singkat dan tepat yang dijabarkan dari

hasil pembahasan tugas akhir untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

Page 10: Pedoman Penulisan Sipil s1

10

b. Saran dapat dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,

ditunjukkan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin

melanjutkan atau mengembangkan tugas akhir yang sudah diselesaikan, tetapi

harus yang asli (original). Saran tidak merupakan suatu keharusan.

C. Bagian Akhir

Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran

1. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka disusun seperti pada proposal tugas akhir

2. Lampiran

Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi

untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama tugas akhir,

antara lain:

a. Kuesioner (bila ada/ penelitian)

b. Hasil pengujian laboratorium (bila ada/ penelitian)

c. Gambar rencana (Tugas Akhir Perencanaan)

d. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas)

e. Soal Tugas Akhir (dari dosen pembimbing)

f. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan)

g. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.

Page 11: Pedoman Penulisan Sipil s1

11

IV. TATA CARA PENULISAN

A. Bahan dan Ukuran

Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada

sampul, dan ukuran.

1. Naskah

Naskah dibuat di atas kertas HVS ± 80 gram/m2 , warna putih, dan tidak boleh

bolak-balik.

2. Sampul

Sampul dijilid dengan menggunakan Hard Cover. Tulisan pada sampul sama

dengan yang terdapat pada halaman judul seperti pada contoh.

3. Warna sampul

Untuk tugas akhir warna sampul biru donker, dengan tulisan warna emas.

4. Ukuran

Ukuran naskah ialah 21 cm x 29, cm atau A4.

B. Pengetikan

Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas

tepi, pengisian ruangan, alinea baru, dan letak simetris.

1. Jenis huruf

a. Naskah diketik dengan tipe huruf (font) Times New Roman 12, dan untuk

seluruh naskah harus digunakan jenis huruf yang sama.

b. Huruf miring untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menuliskan kata-kata asing

(bukan Bahasa indonesia) diwajibkan.

c. Lambang huruf Yunani, persamaan dan rumus-rumus ditulis dengan huruf

tegak. Lambang huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus

ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam.

2. Bilangan dan satuan

a. Bilangan diketik dengan angka misalnya: 10 g, 20 km, 30 orang responden,

kecuali pada permulaan kalimat, misalnya: Sepuluh orang responden.

Page 12: Pedoman Penulisan Sipil s1

12

b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misal: berat

volume beton 24,5 kN/m3.

c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,

misalnya: m, g, kg, cal, Rp.

d. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan.

3. Jarak baris

Pengetikan naskah dibuat dengan jarak 1,5 spasi, kecuali untuk intisari,

kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar

pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi

4. Batas tepi

Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:

a. tepi atas : 3 cm,

b. tepi bawah : 3 cm,

c. tepi kiri : 4 cm, dan

d. tepi kanan : 3 cm.

5. Pengisian ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya

pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (justified mode),

dan dihindari danya ruangan yang terbuang. Pengetikan hanya dilakukan pada satu

sisi kertas (tidak bolak-balik).

6. Alinea baru

Alinea baru dibuat dengan model indent yang dimulai pada jarak 1,27 cm atau

1 (satu) Tab dari batas tepi kiri.

7. Judul, sub judul, anak sub judul.

a. Judul, ditulis dengan huruf besar (kapital), bold semua dan diatur supaya

simetris (center), dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.

Nomor bab dengan angka Romawi kapital.

b. Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf

kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.

Page 13: Pedoman Penulisan Sipil s1

13

Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alenia baru. Nomor sub

judul dengan huruf romawi kapital.

c. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, huruf kapital ditulis hanya

untuk permulaan kalimat tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah

anak sub judul dimulai dengan alinea baru. Nomor Anak sub judul dengan

angka arab.

d. Sub anak sub judul ditulis, mulai dari batas tepi kiri diikuti dengan titik,

dilanjutkan dengan kalimat pertama yang diketik terus di belakangnya dalam

satu baris dengan sub anak sub judul. Nomor Sub anak sub judul dengan huruf

Romawi kecil.

8. Rincian ke bawah

Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat

digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.

Penggunaan garis penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak

dibenarkan.

9. Letak simetris

Gambar, tabel (daftar), dan judul, ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan

pengetikan (Centered Mode).

C. Penomoran

1. Halaman

a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor

halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, ... dst.), namun pada halaman

judul dan halaman pengesahkan tidak ditampakkan.

b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan sampai ke halaman

terakhir menggunakan angka Arab (1,2,3,... dst.) sebagai nomor halaman.

c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali jika ada judul atau

bab pada bagian atas halaman tersebut, maka nomornya tidak dicetak.

d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi

atas.

Page 14: Pedoman Penulisan Sipil s1

14

2. Tabel (daftar)

Judul tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab dengan menyebut

nomor bab terlebih dahulu, awal kata dengan huruf besar kecuali kata sambung.

Apabila judul tabel (daftar) lebih dari 1 baris, jarak ketikan baris berikutnya adalah

1 spasi.

3. Gambar

Gambar diberi nomor dengan angka Arab dengan menyebut nomor bab

terlebih dahulu, awal kalimat dengan huruf besar. Apabila judul gambar lebih dari

satu baris, jarak ketikan adalah 1 spasi.

4. Persamaan

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia, dan

lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (nomor bab, tanda

hubung, diikuti nomor urut persamaan) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

Contoh:

γγ+γ+= N.B..Nq.D.Nc.cq 21 (2.5)(Batas Kanan)

fy

1)'fc.85,0(.75,0

600fy

)d.(600max

β+

=ρ (3.6)(Batas Kanan)

Nomor 2 dan 3 merupakan nomor bab, nomor 5 dan 6 adalah nomor urut persamaan.

D. Tabel (Daftar) dan Gambar

1. Tabel (daftar)

a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa

diakhiri dengan titik. Awal kata huruf besar kecuali kata sambung. Nomor

tabel ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut tabel pada bab yang

bersangkutan.

b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak

mungkin diketik dalam 1 halaman. pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan

nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. Tabel diketik simetris (Center)

c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan

lainnya cukup tegas.

Page 15: Pedoman Penulisan Sipil s1

15

d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat memanjang

kertas, maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kiri kertas.

e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian

pokok dalam makalah.

f. Tabel yang lebih dari 2 halaman (yang harus dilipat), ditempatkan pada

lampiran.

g. Jika tabel diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.

2. Gambar

a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).

b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah

gambar tanpa diakhiri dengan titik, awal kata huruf besar kecuali kata

sambung. Nomor gambar ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut

gambar pada bab yang bersangkutan.

c. Gambar tidak boleh dipenggal, letak gambar diatur supaya simetris.

d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam

gambar dan tidak boleh ditempatkan pada halaman lain.

e. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar

harus diletakkan disebelah kiri kertas.

f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya wajar (proporsional).

g. Skala dan grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan

interpolasi atau ekstrapolasi.

h. Bagan dari grafik dibuat tinta hitam yang tidak larut air dan garis lengkung

grafik dengan bantuan kurve Prancis (French Curve).

i. Jika gambar diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.

E. Bahasa

1. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia yang baku.

2. Bentuk kalimat

Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama dan orang

kedua (misalnya: saya, aku, kami, kita, engkau), tetapi dibuat berbentuk pasif.

Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, "saya" diganti dengan "penulis".

Page 16: Pedoman Penulisan Sipil s1

16

3. Istilah

a. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah

diindonesiakan.

b. Jika terpaksa menggunakan kata asing, dapat digunakan huruf miring (Italic).

4. Kesalahan yang sering terjadi

a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan tidak boleh digunakan

untuk memulai suatu kalimat.

b. Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya

diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat.

c. Kata dimana dan dari sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan

tepat seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia

bentuk yang demikain tidaklah baku dan tidak boleh digunakan.

d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

e. Tanda baca harus digunakan dengan tepat.

f. Penulisan huruf besar sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang benar.

F. Penulisan Nama

Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar

pustaka, nama yang lebih dari satu kata, nama dengan garis penghubung, nama yang

diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.

1. Nama penulis yang diacu dalam uraian

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama

akhirannya saja, dan kalau lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama

yang dicantumkan diikuti dengan dkk. atau et al.

Contoh:

a. Menurut Priyosulistyo (1992) cara-cara vibrasi dapat digunakan untuk

mendeteksi retak geser dan retak lentur.

b. Mode lentur dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan plat girder

aluminium (Kim dan Stubb, 1995).

c. Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada

elemen balok (Pandey dkk, 1991)

Page 17: Pedoman Penulisan Sipil s1

17

d. Penulis pada contoh di atas berjumlah 3 orang, yaitu: Pandey, A.K., Biswas,

M., dan Samman, M.M.

2. Nama penulis dalam daftar pustaka

Nama penulis dalam daftar pustaka harus dicantumkan namanya dan tidak

boleh hanya penulis pertama ditambah dkk. atau et al. saja.

Contoh:

Meisel, S.L., Mc. Cullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.,

1976,..................

3. Nama penulis lebih dari satu kata

Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama

akhir diikuti koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya

diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan kata nama depan, tengah, dan

seterusnya.

Contoh:

a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T., atau Alisyahbana, Sutan

Takdir.

b. Donald Fritzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.

4. Nama dengan garis penghubung

Apabila penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di

antara dua katanya, maka keduanya dianggap satu kesatuan.

Contoh:

Sulastin-Sutrisno tidak boleh ditulis Sutrisno, Sulastin.

5. Nama yang diikuti dengan singkatan

Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi

satu dengan kata yang di depannya.

a. Mawardi A.I. tidak boleh ditulis: A.I, Mawardi, tapi ditulis: Mawardi, A.I.

b. Willian D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr., W.D.

6. Derajat kesarjanaan

Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

Page 18: Pedoman Penulisan Sipil s1

18

G. Catatan Kaki, Istilah Baru dan Kutipan

1. Catatan kaki (Foot Note)

Catatan kaki sebaiknya tidak digunakan, apabila sangat diperlukan catatan

kaki ditulis dengan jarak 1 spasi.

2. Istilah baru

Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat

digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan

padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali

menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah dibelakangnya.

3. Kutipan

Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik 1 spasi,

dan kalau kurang dari 3 baris, 1,5 spasi. Diketik menjorok ke dalam, tidak

diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.

Page 19: Pedoman Penulisan Sipil s1

19

V. PEDOMAN KERJA PRAKTEK

A. Persyaratan

1. Mata kuliah wajib.

2. SKS ≥ 110, tidak termasuk nilai E.

3. IPK ≥ 2,00.

4. Dapat diambil pada semester ganjil atau semester genap.

B. Kriteria Proyek

1. Gedung : > 2 lantai, Luas 1000 m2

2. Jembatan : Bentang 25 m

3. Jalan : Kelas I, Lebar Jalan 15 m

4. Bendung : Bentang 25 m

5. Proyek Lain : Proyek dengan jenis pekerjaan yang rumit

C. Prosedur Pengambilan Kerja Praktek

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan.

2. Mengisikan mata kuliah Kerja Praktek ke dalam KRS.

3. Sudah mengadakan survey terhadap proyek yang akan dijadikan obyek Kerja

Praktek.

4. Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ditujukan kepada Ketua Jurusan,

dengan menyebutkan nama proyek, jenis proyek, lokasi proyek, persentase

pekerjaan yang sudah berjalan/ selesai.

5. Melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik.

6. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan

yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil Kerja Praktek.

7. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan

tersebut pada point 6. ke bagian tata usaha untuk dibuatkan Surat Permohonan

Kerja Praktek ke Pimpinan Proyek atau Instansi yang terkait.

8. Setelah mendapatkan surat persetujuan dari pimpinan proyek atau instansi yang

berwenang, dan mahasiswa yang bersangkutan sudah membayar biaya bimbingan,

Page 20: Pedoman Penulisan Sipil s1

20

maka bagian tata usaha akan mengeluarkan Surat Tugas Pelaksanaan Kerja

Praktek dan Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Kerja Praktek dari Jurusan.

Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek ada pada lampiran 7

D. Pelaksanaan Kerja Praktek

1. Satu proyek yang sama dapat ditempati maksimal 2 (dua) mahasiswa.

2. Satu laporan Kerja Praktek, disusun oleh satu mahasiswa.

3. Jika satu proyek ditempati oleh 2 mahasiswa, maka apabila dimungkinkan,

masing-masing pokok bahasan tidak boleh sama.

4. Selama penyusunan laporan kerja praktek, mahasiswa dibimbing oleh seorang

Dosen Pembimbing.

5. Kerja Praktek di lapangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan terhitung dari

tanggal Surat Tugas Pelaksanaan Kerja Praktek (STPKP), sedangkan penyusunan

Laporan Kerja Praktek, maksimum 1 (satu) bulan setelah kerja praktek.

6. Jika pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek melampaui 4 (empat)

bulan, maka kerja praktek tersebut dinyatakan gugur/ gagal.

7. Mata kuliah kerja praktek yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali.

8. Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh

mengajukan cuti studi.

E. Penyusunan Laporan Kerja Praktek

Laporan Kerja Praktek, disusun dengan urutan sebagai berikut:

1. Bagian Awal,

a. Sama dengan laporan tugas akhir, tanpa Surat Pernyataan.

b. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang berbeda

dalam 1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan

dicantumkan 1 (satu) nama penyusun.

c. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang sama dalam

1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan dicantumkan 2

(dua) nama penyusun.

Page 21: Pedoman Penulisan Sipil s1

21

2. Bagian Utama

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Struktur Organisasi

Bab III : Survey dan Investigasi/ Pengamatan Data

Bab IV : Pelaksanaan Proyek

Bab V : Bahan dan Alat

Bab VI : Perencanaan

Bab VII : Kesimpulan dan Saran

Bab VIII : Penutup

3. Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Lampiran a. Site Plan, (bila ada)

b. Data laboratorium,

c. Time schedulle,

d. Shop Drawing/ As Built Drawing,

e. Surat permohonan kerja praktek,

f. Surat jawaban dari proyek,

g. Surat tugas dekan,

h. Surat keterangan selesai kerja praktek,

i. Surat penunjukan dosen pembimbing kerja praktek,

j. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.

Page 22: Pedoman Penulisan Sipil s1

22

VI. MATA KULIAH TUGAS AKHIR

A. Persyaratan

1. Mata kuliah wajib.

2. Sks ≥ 130, tidak termasuk nilai E.

3. IPK ≥ 2,00.

4. Dapat diambil pada semester ganjil atau genap.

5. Jumlah sks tidak diperhitungkan/ dijumlah di dalam KRS pada semester tersebut.

B. Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan.

2. Mengisikan mata kuliah tugas akhir ke dalam KRS (sks tidak diperhitungkan).

3. Mengajukan surat permohonan tugas akhir ditujukan kepada Ketua Jurusan,

dengan melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik.

4. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan

yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil tugas akhir.

5. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan

tersebut pada point 4, ke bagian tata usaha dengan membayar biaya bimbingan.

6. Sampai batas waktu yang ditentukan, pendaftaran ditutup. Setelah itu Jurusan

menentukan dosen pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing untuk dibuatkan

Surat Keputusan.

Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah tugas akhir ada pada lampiran 8

C. Pelaksanaan Tugas Akhir

1. Satu tugas akhir dikerjakan maksimal 2 (dua) mahasiswa.

2. Setelah mendapat tugas dari dosen pembimbing (1 minggu setelah SK tugas

akhir), maka diwajibkan melaporkan kepada Jurusan untuk didata judulnya.

3. Selama penyusunan laporan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh seorang

Dosen Pembimbing dan seorang Asisten Pembimbing;

4. Proposal tugas akhir dilaksanakan selama 1 (satu) bulan.

5. Tugas Akhir dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal

pemberian tugas dari dosen pembimbing.

6. Jika pelaksanaan tugas akhir melampaui 6 (enam) bulan, maka mata kuliah tugas

akhir tersebut dinyatakan gugur/ gagal.

Page 23: Pedoman Penulisan Sipil s1

23

7. Mata kuliah tugas akhir yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali.

8. Selama pelaksanaan tugas akhir, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh

mengajukan cuti studi.

Page 24: Pedoman Penulisan Sipil s1

24

Lampiran 1a. Contoh sampul depan dan halaman judul

PROPOSAL

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN

GEDUNG REKTORAT

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik

Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh:

1. Nama : Zinedine Zidane

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : David Beckham

NPM : xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

NOVEMBER 2009

Page 25: Pedoman Penulisan Sipil s1

25

Lampiran 1b. Contoh sampul depan dan halaman judul tugas akhir

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN

GEDUNG REKTORAT

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik

Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh:

1. Nama : Inul Daratista

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : Anisa Bahar

NPM : xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

2009

Page 26: Pedoman Penulisan Sipil s1

26

Lampiran 1c. Contoh sampul depan dan halaman judul kerja praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN

GEDUNG REKTORAT

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama : Saring Suryawan

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : Cartam Yuwono

NPM : xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

2009

Page 27: Pedoman Penulisan Sipil s1

27

Lampiran 2.a. Contoh halaman pengesahan untuk proposal tugas akhir

PROPOSAL TUGAS AKHIR STRATA SATU

PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama : Sukma Ayu

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : B’ jah

NPM : xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

Pembimbing Utama

(Nama Pembimbing Utama) NIS/ NIP: NIPPembimbingutama

Pembimbing Pendamping

(Nama Pembimbing Pendamping) NIS/NIP: NISPembimbingPendamping

Page 28: Pedoman Penulisan Sipil s1

28

Lampiran 2.b. Contoh halaman pengesahan untuk tugas akhir

TUGAS AKHIR STRATA SATU

PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama : Sumanto

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : Robot Gedeg

NPM : xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

Pembimbing Utama

(Nama Pembimbing Utama) NIS/ NIP: NIPPembimbingutama

Pembimbing Pendamping

(Nama Pembimbing Pendamping) NIS/NIP: NISPembimbingPendamping

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknik

(Nama Dekan) NIS/ NIP: NIS/NIPDekan

Ketua Jurusan Teknik Sipil

(Nama Ketua Jurusan) NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur

Page 29: Pedoman Penulisan Sipil s1

29

Lampiran 2.c. Contoh halaman pengesahan untuk laporan kerja praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN

GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama : George Bush

NPM : xx4101xxxx

2. Nama : Sadam Husein

NPM : xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

:

Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Sipil

(Nama Ketua Jurusan) NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur

Dosen Pembimbing

(Nama DosenPendamping) NIS/NIP: NISDosenPembimbing

Page 30: Pedoman Penulisan Sipil s1

30

Lampiran 3. Contoh cara penunjukan sumber pustaka

1. Contoh penulisan nama penulis pada bagian permulaan kalimat.

"Black (1979) menekankan bahwa terdapat ketidaksamaan diantara kota di

Asia dari segi struktur fisik perkotaan, terutama perbedaan yang jelas antara daerah

yang direncanakan dengan beberapa daerah kumuh lainnya".

2. Contoh penulisan nama penulis pada bagian tengah kalimat.

"Studi Bangkok Transportation (Kocks, 1975) juga menggunakan model

gravity yang sama".

3. Contoh penulisan nama penulis pada bagian akhir kalimat.

"Diagram berikut memperlihatkan pola spasial dari pergerakan manusia untuk

kota Coventry (Hobbs, 1979, hal 22)"

"Aksestabilitas adalah suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna

lahan berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tersebut

dicapai melalui sistem transportasi (Black, 1981).

4. Contoh penulisan nama penulis 2 orang.

Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka keduanya harus disebutkan.

"Beberapa studi di UK menggunakan 6 katagori pendapatan, 6 buah katagori

ukuran keluarga dan 3 buah katagori pemilikan kendaraan. Katagori tersebut

digunakan untuk studi West Midlands Transport, UK (Wooton and Pick, 1976)"

5. Contoh penulis terdiri dari 3 orang atau lebih.

Jika penulis terdiri dari 3 orang atau lebih, maka yang dicantumkan hanya

penulis pertama, diikuti dengan dkk. atau et al.

"Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada

elemen balok (Pandey dkk, 1991) atau (Pandey et al, 1964).

6. Contoh penulisan yang diacu 2 sumber atau lebih

a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.

"Menurut Vandivier (1975) dan Loland (1976) dengan penurunan frekuensi

alami dan peningkatan redaman dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan

bangunan lepas pantai".

Page 31: Pedoman Penulisan Sipil s1

31

b. Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu

dipasang tanda titik koma.

"Menggunakan beda absolut mode kelengkungan struktur balok yang ditumpu

sederhana, dapat ditentukan lokasi kerusakan (Pandey et.al., 1991; Supriyadi,

B., 1993; Haryanto dan Wiryawan, 1997)".

7. Pengutipan dari sumber kedua

Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan

nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca.

"Menurut Thomson, pada structural damping besarnya energi yang

dilesapkan pada siklus tidak tergantung pada frekuensi, tetapi sepadan dengan kuadrat

amplitudonya (Saptono, 1994)". Dalam hal ini yang terdapat daam daftar pustaka

hanya tulisan Saptono (1994). Sedapat mungkin yang dibaca adalah sumber aslinya.

Page 32: Pedoman Penulisan Sipil s1

32

Lampiran 4. Contoh cara penulisan daftar pustaka

1. Daftar pustaka yang diambil dari buku ditulis urut: nama penulis, tahun, judul buku (cetak miring), nama penerbit, kota. Contoh: Oglesby, C. H., 1989, Productivity Improvement in Construction, McGraw-Hill,

Inc, USA. Ahuja, 1984, Project Management, John Wiley and Sons, New York.

2. Acuan dari kumpulan makalah yaitu buku atau artikel yang berisi lebih dari satu makalah, dan ada editor dan penyuntingnya. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa dengan diberi keterangan (Ed.) jika hanya seorang editor, atau (Eds.) jika lebih dari satu editor. Judul buku tersebut ditulis miring atau italic.

Contoh: Marasas, W.F.O. and S.J. Van Rensburg, 1979, Mycotoxins and their medical and

veterinary effects. Pp. 357-380. In: J.G. Horsfall and E.B. Cowling (Eds.), Plant Disease: An Advanced Treatise Vol. 4 Academic Press, New York.

Mukhadis, H.A., 2000, Tata tulis artikel ilmiah. Hal. 51-65. Dalam: H.A. Saukah dan M.G. Waseso (Eds.), Menulis Artikel untuk Jurnal Ilimiah. Universitas Negeri Malang, Malang.

3. Daftar pustaka yang diambil dari majalah/ jurnal ditulis urut: nama penulis, tahun, judul artikel (dalam tanda kutip), nama jurnal/ majalah (cetak miring), volume, halaman.

Contoh: Fukui, J. and Yuu.S., 1985, "Removal of Colloidal Particles in Eletroflotation"'

AIChE Journal, vol. 31, pp. 201-208. Arditi D., and Mochtar, K., 1996, "Productivity Improvement in Indonesian

Construction Industry", Journal Construction Management and Economic, 14, 13-24.

4. Daftar pustaka yang diambil dari peraturan ditulis urut: nama lembaga penanggung jawab, tahun, judul peraturan (cetak miring), nama penerbit, kota. Contoh: Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15-1991-03, Yayasan LPMB-DPU, Bandung.

ACI Comitee 318, 1992, Building Code Requirements of Reinforced Concrete (ACI-318-92) and Commnetary (ACI 318R-92). American Concrete Institute, Detroit, Mich.

5. Daftar pustaka yang diambil dari hasil penelitian ditulis urut: nama penulis, tahun, judul artikel (dalam tanda kutip), nama instansi, kota (cetak miring). Contoh: Supriyadi, B., 1993, "Deteksi Lokasi Kerusakan Balok Menggunakan Perubahan-

perubahan Mode Gaya ”Laporan Penelitian DPP-UGM, Yogyakarta. Pramono, S.A. dkk.,"Pengaruh Perkembangan Fisik Kota terhadap Perubahan

Kualitas Air Tanah di Purwokerto", Laporan Penelitian Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto, Purwokerto.

Page 33: Pedoman Penulisan Sipil s1

33

6. Acuan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM Penulisannya sama, yaitu nama penulis, tahun, judul naskah ditulis biasa, nama jurnal atau majalah ditulis miring, ditambah penulisan CD-ROM-nya di dalam tanda kurung. Contoh: Mitchell,R. And M. Alexander. 1962. Microbiological Changes in Flooded Soils.

Soil Science 93: 413-419 (CD-ROM: Soil Science-Digital, 1955)

7. Acuan dari prosiding atau buku kumpulan abstrak Penulisan prosiding atau buku kumpulan abstrak dengan huruf miring. Contoh: Ishihara, H. and S. Tsuyumu. 2000. Cloning and Analyses of the Gene from

Xanthomonas citri Involved in Plant Growth. Proceeding of the First Asian Conference of Plant Pathology, August 26-28, Beijing. P.10.

Paplomatas, E.J., S. Tzalavaras, and J.E. Devay. 1997. Use of Verticillium tricorpus as a Biocontrol of Rhizoctonia Solani on Cotton Seedlings. Book of Abstract of 7 th International verticillium Symposium, October 6-10, Cape Sounion, Athens.

8. Acuan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling awal, diikuti tahun terbit, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga penanggung jawab atas penerbitan tersebut, dan nama tempat penerbitan. Contoh: Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan. 1983. Petunjuk Pengenalan dan

Pengendalian Penyakit-penyakit Penting Tanaman Kelapa. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta. 25 hal.

9. Acuan dari karya terjemahan Penulisannya sama, yaitu setelah nama penulis asli, diikuti tahun penerbitan karay asli, judul terjemahan yang ditulis miring, diikuti kata “Terjemahan oleh …“, nama penerjemah, tahun terjemahan diterbitkan, nama penerbit dan tempat penerbit terjemahan. Contoh: Ary, D., L.C Jacobs, and A. Razavieh. 1967. Pengantar Penelitian Pendidikan.

Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Usaha Nasional, Surabaya. 10. Acuan dari makalah yang disajikan dalam seminar atau kongres

Nama penulis ditulis paling awal, diikuti tahun, judul makalah, dan diikuti tulisan “Makalah disajikan dalam….”, nama pertemuan ditulis miring, lembaga penyelenggara, tempat, dan waktu penyelenggaraan seminar atau kongres tersebut. Contoh: Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian Penyakit Layu

Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001.

11. Acuan dari komunikasi pribadi Penulisannya sama, hanya setelah tahun diikuti kata “Komunikasi Pribadi” dicetak miring, lalu nama lembaga dan tempat lembaga tersebut. Contoh:

Page 34: Pedoman Penulisan Sipil s1

34

Suyatno, A. 2002. Komunikasi pribadi. Fakultas Pertanian, UNSOED, Purwokerto. Bromokususmo, A. 2001. Komunikasi Pribadi. PT. Selektani, Medan.

12. Acuan dari artikel dalam internet Apabila artikel berasal dari jurnal, maka nama penulis ditulis seperti acuan bahan cetak lain, diikuti oleh tahun, judul, nama jurnal (dicetak miring), keterangan on-line dalam tanda kurung, volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber disertasi kapan akses dilakukan. Contoh: May, S. 1995. The Origin of Landsberg, Columbia, and C24. (On-line),

Protocols of NASC, http://nasc.nott.ac.uk/protocols/ler.html diakses 2 September 1999.

Apabila artikel berasal dari e-mail pribadi hasil konsultasi dengan pakar di bidang ilmunya, maka penulisannya adalah nama pengirim, alamat e-mail di antara tanda kurung, waktu(tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis dengan cetak miring, nama yang dikirimi dengan alamat e-mailnya di antara tanda kurung. Contoh: Gracia, M. ([email protected]). 1 September 1999. Arabidopis

ecotypes. E-mail kepada L. Soesanto ([email protected]. wau.nl).

13. Daftar pustaka yang nama pengarangnya tidak diketahui. Contoh: Anonim, 1994, Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pasca

Sarjana, UGM.

14. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun beda, judulnya beda. Contoh: Heinz Frick, 1985, “Ilmu Konstruksi Bangunan I”, Kanisius, Yogyakarta. ---------------, 1987, “Ilmu Konstruksi Bangunan II”, Kanisius, Yogyakarta.

15. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun sama, judulnya berbeda, tahun penerbitan ditulis urut berdasarkan abjad judul bukunya.. Contoh: Cornet, L., and K., Weeks, 1995a, Career Ladder Plans. Career Ladder

Clearinghouse, Atlanta. 235pp ------------------------------------, 1995b, Career Ladder Plans. Career Ladder

Clearinghouse, Atlanta. Pp. 36-43.

Page 35: Pedoman Penulisan Sipil s1

35

Lampiran 5a. Contoh penulisan intisari

INTISARI PENGARUH PERKEMBANGAN FISIK KOTA TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS AIR TANAH DI PURWOKERTO, Michael Schumacher, NPM. xxxx, tahun 2002, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di daerah Purwokerto dan sekitarnya dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perbedaan kondisi lingkungan sebagai akibat dari perkembangan fisik kota terhadap sebaran kualitas air tanah bebas di Purwokerto. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan gabungan dua jenis penelitian yaitu penelitian survey dan deskriptif komparatif dengan pengecekan lapangan. Penelitian jenis survey digunakan untuk mengukur data fisik yang diperlukan. Penelitian deskriptif komparatif digunakan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor lingkungan terhadap kualitas air tanah bebas. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan 4 metode analisis yaitu analisis kewaktuan, analisis keruangan, analisis ekologis dan analisis statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan terhaap sebaran kualitas air tanah bebas di Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah bebas di daerah penelitian makin lama makin menurun. Hal ini terbukti berdasarkan analisis waktu telah terjadi penurunan kualitas air tanah bebas sejalan dengan meningkatnya perkembangan kota. Dari 10 unsur kualitas air yang diperiksa terdapat 4 unsur yang telah melebihi batas baku mutu air golongan B. Berdasarkan analisis keruangan terbukti bahwa daerah utara kota (daerah hulu) kondisi kualitas airnya lebih baik jika dibandingkan dengan daerah di pusat dan selatan kota (daerah hilir). Ini berarti bahwa kondisi lingkunagn daerah perkotaan memberikan kontribusi terhadap penurunan kualitas air tanah bebas di kota Purwokerto. Dari hasil statististik dapat diketahui bahwa kepadatan bangunan, kepadatan penduduk dan kedalaman air tanah bebas. Disamping 3 variabel tersebut di atas beberapa variabel lain yang mempengaruhi kualitas bebas yaitu sarana sanitasi, kondisi lingkungan serta penggunaan lahan. Kata kunci: Kepadatan penduduk, penggunaan lahan, kualitas air tanah.

Page 36: Pedoman Penulisan Sipil s1

36

Lampiran 5b. Contoh penulisan abstract

ABSTRACT

PRODUCTIVITY IMPROVEMENT IN THE BUILDING MAINTENANCE FIRM, Loris Capirosi, NPM. yyyy, tahun 2002, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. In the process of development a building, the operation phase consumers the longest time, of life cycle of the building. In the phase, it was necessary to focus on maintaining the building in order to extend lifetime as its planning. Therefore it was consider strategically to study the building maintenance and any related effort in order to improve the buiding maintenance productivity. This research aims order to improve its productivity. This research instrument adopted from both Nasra (1983) and Arditti (1996), used for the analyzing the building maintenance firms, with some adaptation related to local and present situation. It used variables such as materials, labour, management, regulations, engineering, equipment, contracting, labour productivity improvement techniques, and computer utilization. Additionally, this research conducted to measure the management The research concludes that the productivity effort of maintanance was medium and it need to be continued to improve.

Key words: Productivity, Building Maintenance Lampiran 6. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (Times New Roman 16)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Purwokerto,…. Februari 2004

Mahasiswa

Page 37: Pedoman Penulisan Sipil s1

37

� Isi KRS: Kerja Praktek � SPP � CetakTranskrip

� Ketua/ Sek. Jur � Surat Permohonan � Transkrip (Acc PA) � Copy KRS, Copy SPP � Copy Bukti Biaya

Bimbingan (BPD) � Surat Keterangan KP

� Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S) � Surat Keterangan dari Prodi � Bukti Biaya Bimbingan (BPD) � Surat Permohonan KP ke Pimpro

� Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S) � Surat persetujuan Pimpro � Surat Tugas Kerja Praktek

� Pimpro � Surat Permohonan KP ke Pimpro � Surat persetujuan Pimpro

Jenis Proyek: • Pelaksanaan � Kontraktor • Pengawasan � Konsultan Batasan Proyek Kerja Praktek � Gedung : > 2 lantai, Luas `000 m2 � Jembatan : Bentang 25 m � Jalan : Kelas I, Lebar 15 m � Bendung : Bentang 25 m � Proyek Lain (Terowongan, JKA,

Dermaga, Bangunan Sipil lain, dsb) • Nilai Proyek ≥ Rp.3 Milyard • Pekerjaan Complicated

120 SKS; IPK.≥ 2,00.

� Proyek � Dosen Pembimbing Kerja Praktek & Bimbingan Kerja

� Sek. Prodi � Surat Tugas Kerja Praktek � Surat Penunjukan Pembimbing

Survey Proyek

Keterangan:

� : Pos yang harus ditemui.

� : Arsip/ surat yang disiapkan mhs.

� : Arsip/ surat yang dikeluarkan oleh masing-masing pos.

Ketentuan: � Kerja Praktek selama 3 bulan � Kerja Praktek & Bimbingan max 5

bulan � Kerja Praktek + Bimbingan dapat

dilaksanakan oleh 2 mhs/ 1 kelompok � 1 proyek dpt untuk 2 periode/tahap

≤≤≤≤ 1 minggu

Biaya Bimbingan

Lampiran 7. Prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

JURUSAN SIPIL S1

Page 38: Pedoman Penulisan Sipil s1

38

� Isi KRS: TA � SPP � CetakTranskrip

� Ketua/ Sek. Prodi � Surat Permohonan � Transkrip (Acc PA) � Copy KRS, Copy SPP � Copy bukti biaya bimbingan

(BPD � Surat Keterangan TA

� Kasubag KeMhs � Surat Keterangan TA dari Prodi � Bukti biaya bimbingan (BPD)

� Sekprodi � SK Tugas Akhir � Surat Keterangan

Judul TA

� Pendaftaran Tugas Akhir ditutup, menunggu pengumuman & SK

� Pembagian Dosen Pembimbing (SK)

135 SKS; IPK.≥ 2,00.

Bimbingan TA

� Pembimbing Tugas Akhir (< 1 minggu) � SK Tugas Akhir � Soal Tugas Akhir

Tidak

Ya

Batasan Tugas Akhir Perencanaan

Struktur • Gedung lebih dari 5 lantai dengan luas bangunan lebih

dari 5000 m2. Transport

• Jalan: minimal 2 jalur 2 lajur berupa jalan baru, panjang minimal 10 km.

• Peningkatan Jalan dan Jembatan panjang minimal 10 km • Jembatan: minimal bentang 30 m

Hydro • Bendung bentang 30 m dengan jaringan irigasinya • Bendungan, bentang 30 m, dengan bangunan pelengkap. Tugas Akhir Non Perencanaan • Penelitian • Studi Kasus • Studi Literatur Penyusunan Tugas Akhir max 10 bulan

Judul Tugas Akhir sdh pernah ada

• Apabila mhs ybs tdk melakukan pengecekan thd judul TA, jika dikemudian hari ditemukan judul TA yg sdh pernah dikerjakan, dan tdk dpt menunjukkan bukti surat keterangan, maka TA akan di-diskualifikasi.

• Bagi Mhs yg akan mengambil judul TA Non Perencanaan, sebaiknya menghubungi dosen pembimbing (pilih sendiri) yg bersedia membimbing Tugas Akhir-nya.

Keterangan:

� : Pos yang harus ditemui

� : Arsip/ surat yang disiapkan mhs

� : Arsip/ surat yang dikeluarkan masing-masing pos

Biaya Bimbingan

Lampiran 8. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Tugas Akhir TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN TUGAS AKHIR

JURUSAN SIPIL S1

Page 39: Pedoman Penulisan Sipil s1

39

Lampiran 9. Contoh Penulisan Bab, Sub bab, anak sub bab, dan lain-lain

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survai. Survai

dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu daerah dan menggunakan kuisioner

sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1987).

Data dikumpulkan menggunakan metoda penelitian langsung di lapangan

dengan menyebar kuisioner kepada minimal 120 orang responden di berbagai

perusahaan jasa konstruksi, juga melalui wawancara, dengan mengajukan pertanyaan

yang telah tersusun kepada responden, melalui pos.

Daerah dengan orang-orang berpotensi untuk mengisi kuisoner penelitian ini

dapat disebut sebagai populasi, dan dari populasi inilah dikumpulkan data kuisioner

para responden yang disebut sampel.

1. Populasi dan sampel

Pengertian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan industri

konstruksi yang berpengalaman di bidangnya dalam masa kerja minimal selama satu

setengah sampai lima tahun, dan bertempat tinggal di wilayah Jawa Tengah,

Yogyakarta, Jakarta, Bogor dan Cikarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini

direncanakan minimal sebanyak 50 orang responden. Metode pengambilan sampel yang

digunakan diusahakan dengan cara simple random sampling atau sampel acak

sederhana, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga kombinasi unit

penelitian/ satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk

dipilih. Cara ini dipilih mengingat banyaknya jumlah populasi data.

Page 40: Pedoman Penulisan Sipil s1

40

Lampiran 10. Contoh Proposal Tugas Akhir (Penelitian)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi, tantangan di bidang jasa konstruksi

dirasakan semakin besar. Hal ini disebabkan karena bidang jasa konstruksi merupakan

salah satu sektor yang sangat berperan dalam menentukan langkah kegiatan

perekonomian bangsa dan menjadi motor penggerak bagi banyak sektor yang lain.

Sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga tukang sangat besar pengaruhnya

dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Untuk itu diperlukan manajerial proyek

yang mampu menciptakan strategi yang tepat dalam menentukan bagaimanan caranya

agar setiap individu (terutama tukang besi, tukang batu dan tukang kayu) pada

organisasi proyek membuat komitmen pribadi terhadap tujuan yang dicapai proyek

sehingga mereka mempunyai rasa tanggung jawab terhadap proyek.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan masalah

absensi. Masalah absensi di Indonesia kurang mendapat perhatian dan cenderung

diabaikan.

Untuk menciptakan strategi yang cocok, maka seorang manajer proyek/

pengelola proyek harus mengetahui berapa besar tingkat absensi para tukang dan faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi absensi tersebut. Absensi adalah suatu kegiatan

yang dapat mempengaruhi siklus kerja dari suatu proyek dan merupakan salah satu

sumber pengeluaran yang besar dalam industri jasa konstruksi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa masalah, yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi absensi tukang besi, tukang batu dan

tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi.

2. Adakah hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok

dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek.

3. Bagaimana perbandingan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika

dengan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia.

Page 41: Pedoman Penulisan Sipil s1

41

C. Manfaat Penelitian

1. Pengembangan IPTEK

Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi

absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan proyek.

2. Menunjang Pembangunan

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang berguna untuk

dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pemerintah,

khususnya dibidang manajemen sumber daya manusia, sehingga dihasilkan sumber

daya manusia yang efektif dan bertanggungjawab.

3. Pengembangan Industri

Untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dan keinginan pekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya

meningkatkan produktivitas.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi absensi tukang besi,

tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi.

2. Mencari hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok

dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek konstruksi.

3. Membandingkan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika dengan

hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia.

E. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tidak terlalu luas sehingga menyimpang dari tujuan

penulisan, maka dibatasi penelitian absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu

hanya pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung yang berada di wilayah

Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Responden tidak dibedakan jenis kelamin, umur,

asal dan agama.

II. STUDI PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Tidak semua ketidakhadiran itu buruk tetapi ada kalanya ketidakhadiran itu

merupakan pilihan yang tepat (Robbins, 1996). Contohnya adalah ketidakhadiran yang

Page 42: Pedoman Penulisan Sipil s1

42

disebabkan karena sakit, kelelahan atau tekanan yang dapat menyebabkan penurunan

produktivitas pekerja. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan

akan mendapat keuntungan yang lebih jika tingkat ketidakhadiran rendah.

Macam-macam pengeluaran biaya sehubungan dengan ketidakhadiran

(Markowich et al, 1989) adalah sebagai berikut:

1. biaya untuk mengganti ketidakhadiran pekerja seperti: pemborosan waktu,

tambahan waktu lembur untuk pekerja yang hadir dan lain-lain.

2. bertambahnya biaya tunjangan tambahan saat pekerja tidak hadir.

3. biaya untuk pemeliharaan dan pelaksanaan sistem kontrol ketidakhadiran.

4. biaya dari produktivitas menurun karena kurangnya pengalaman akibat

ketidakhadiran pekerja.

Green (1989) menyebutkan bahwa banyak alternatif untuk memperbaiki

ketidakhadiran seperti: penyuluhan, perbaikan kondisi kerja, program kesehatan kerja,

meningkatkan kepuasan kerja, pengupahan yang baik dan rencana waktu yang sesuai.

Persamaan untuk mengukur tingkat ketidakhadiran (Mansour, 1988) adalah:

Kehilangan hari kerja selama periode tertentu x 100 Tingkat Ketidakhadiran (%) = Jumlah rata-rata pekerja x Jumlah hari kerja

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode penelitian langsung di lapangan, dengan

menyebarkan kuisioner kepada 100 orang tukang yang terdiri dari tukang besi, tukang

batu dan tukang kayu di berbagai proyek konstruksi.

1. Metode pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, dibagi menjadi 2 macam data, yaitu:

a. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara berhubungan dengan objek penelitian secara

langsung yang akan dilakukan dengan cara:

Wawancara, dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun kepada responden.

Kuisioner, dengan cara menyebarkan secara langsung. Jenis pertanyaan yang ada

adalah tertutup, dengan pilihan jawaban yang telah tersedia dan responden tinggal

memilih salah satu jawaban. Pertanyaan pada kuisioner berkaitan dengan beberapa

variabel bebas yang mempengaruhi absen dan diadopsi dari Hinze dkk (1985).

Page 43: Pedoman Penulisan Sipil s1

43

b. Data sekunder

Data sekuder diperoleh dengan megacu pada hasil dari penelitian yang pernah

dilakukan di Amerika.

2. Teknik Pengukuran data

Setelah data primer diperoleh, maka semua jawaban dari kuisioner yang masih

bersifat kualitatif harus dikuantitatifkan dengan memberi bobot pada semua jawaban

menggunakan Skala Likert 1-7. Arti angka tersebut untuk menunjukkan jawaban yang

sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

3. Teknik analisis data

a. Untuk menganalisis data, digunakan bantuan pengolahan data melalui komputer dari

Seri Program Statistik SPSS 6 yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian.

Yang pertama adalah analisis data deskriptif (grafik histogram) dan yang kedua

adalah analisis korelasi.

b. Analisis data deskriptif yang akan dilakukan meliputi pengelompokkan unsur-unsur

yang mempengaruhi absensi. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang

dominan mempengaruhi absensi para tukang digunakan Uji Kendall’s W atau Uji

Koefisien Konkordansi Kendall.

c. Korelasi produk momen, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur,

tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi, menggunakan

persamaan:

( )( ))Y()Y(N()X()X(N

)Y)(X(XYNr

2222xyΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X Dan Gejala Y

= -1 ≤ r ≤ 1

= Koefisien korelasi dari –1 sampai dengan 0 menunjukkan korelasi negatif,

sedangkan koefisien korelasi antara 0 sampai dengan +1 menunjukkan

korelasi positif.

Σ XY = Jumlah dari produk X dan Y

d. Hasil yang diperoleh dari rxy ini akan diuji kembali kebenarannya dengan pengujian

signifikansi dengan taraf signifikansi 5% dengan menggunakan persamaan:

SDs

MsSz

−=

Page 44: Pedoman Penulisan Sipil s1

44

S = Mean Distribusi Normal = ΣX/N

Ms = Mean Populasi = Np

SDs = Standard Deviasi Sampel = √Npq.

Sehingga persamaannya menjadi:

Npq

NpNX

z−Σ

=

e. Menarik kesimpulan dari analisis

4. Hipotesis

Hipotesis yang dapat ditarik berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu:

a. Faktor-faktor yang dominan mempengaruhi absensi adalah: pengupahan (besarnya

upah), kondisi kerja, tipe pekerjaan, jaminan kerja, penghargaan atas prestasi dan

keselamatan kerja.

b. Terdapat hubungan antara faktor-faktor penyebab absensi dalam pelaksanaan suatu

proyek konstruksi.

IV. JADWAL TUGAS AKHIR

Bulan Kegiatan

1 2 3 4 5 6 Observasi Pencarian Data Pengolahan Data Penyusunan TA

IV. JADWAL TUGAS AKHIR

Bulan Kegiatan

1 2 3 4 5 6 Observasi Pencarian Data Proposal TA Bab I Pendahuluan Bab II Studi Pustaka Bab III Metode Perencanaan Bab IV Perencanaan Bab V RKS Bab VI RAB & Penjadwalan Bab VI Kesimpulan & Saran Gambar & Lampiran

Page 45: Pedoman Penulisan Sipil s1

45

DAFTAR DOSEN DAN NIP/ NIS JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Nama Nama NIS/NIP 1 Ir. Indrayana Gandadinata. , MT 6100741001 2 Ir. Budi Tjahjanto 6100741006 3 Ir. C. Melianawati Waluyo 6100741007 4 Ir. Imam Suhardjo. 6100741013/131 602 914 5 Ir. Pingit Broto Atmadi.,MT 19590512 199203 1 001 6 Drs. Susatyo Adhi Pramono., Msi 6100741027 7 Ir. Reni Sulistiyawati A.M., MT 6100741029 8 Atiyah Barkah, ST., MT 6100741031 9 Suprihadi, Ssi 6100741034 10 Yusman, ST 6100741035 11 Dwi Yuwono Saputra, ST 6100741036 12 Moh. Mudjidjat, ST 6100741039 13 Chrisna Pudyawardhana, ST., MT 6100741053 14 L. Harsi Suryawan, ST., MT 6100741055 15 Utomo Surjo Atmodjo, ST 6100741059 16 Gunanto Setyawan, ST 6100741060 17 Kantun Priyonggo, ST., MT 6100741061 18 Dwi Sri Wiyanti, ST 6100741064 19 Gunadi Muliawan, Ir, Sp., MT - 20 Ir. Sidik Pramono Jati 6100743040 21 F. Eddy Poerwodihardjo, ST., MT 6100743042 22 Puji Harsanto, ST., MT 6100743044 23 Iwan Rustendi, ST 6100743045 24 Ary Sismiani, ST 6100743049 25 Arie Purnomo, ST 6100743069